BAB BAB II PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 LatLatar belaar belakangkang Sal
Salah ah satu satu upayupaya a untuuntuk k menmeningingkatkkatkan an deraderajat jat keskesehatehatan an dan dan kecekecerdasrdasanan masyarakat Indonesia adalah dengan meningkatkan konsumsi protein hewani, yang masyarakat Indonesia adalah dengan meningkatkan konsumsi protein hewani, yang te
telah lah dikdiketetahuahui i secsecarara a luluas as mememimilikliki i kakandundungngan an asaasam m amamino ino eseesensinsial al dedengangann komposisi seimbang. Upaya meningkatkan konsumsi protein hewani bagi masyarakat komposisi seimbang. Upaya meningkatkan konsumsi protein hewani bagi masyarakat berarti juga
berarti juga harus meningkatkan produksi harus meningkatkan produksi bahan pangan bahan pangan asal asal ternak. Pada ternak. Pada akhirnyakhirnya,a, hal tersebut berarti upaya peningkatan produksi ternak.
hal tersebut berarti upaya peningkatan produksi ternak. Da
Dalalam m kakaitaitannynnya a dedengangan n ranrantatai i mamakakananan n mamakhkhluk luk hihidupdup, , fufungsngsi i terternanak k sebagai sumber pangan
sebagai sumber pangan adalah adalah mengubah bahan-bahan mentah menjadi mengubah bahan-bahan mentah menjadi produk yangproduk yang le
lebih bih sesempmpurnurna a dadan n lalangngsunsung g dapdapat at didimamanfanfaatkatkan an oleoleh h mamanunusiasia. . DeDedadaunaunan,n, reru
rerumpumputan, tan, dan dan limlimbah bah induindustri stri pertpertaniaanian n hanyhanya a sedsedikit ikit yanyang g dapadapat t digdigunakunakanan langsung oleh manusia, tetapi bila sudah diubah oleh ternak, akan menjadi daging dan langsung oleh manusia, tetapi bila sudah diubah oleh ternak, akan menjadi daging dan susu.
susu.
Produk utama peternakan sapi potong adalah daging, baik berupa anak-anak Produk utama peternakan sapi potong adalah daging, baik berupa anak-anak sapi
sapi yayang ng diladilahirkhirkan an mamaupun upun sapi sapi hasihasil l pempembesabesaran ran dan dan penpenggemggemukanukan. . iingginggi rendahnya produkti!itas tersebut dipengaruhi oleh faktor genetis ternak itu sendiri rendahnya produkti!itas tersebut dipengaruhi oleh faktor genetis ternak itu sendiri dan faktor lingkungan.
dan faktor lingkungan.
"aktor genetis yang diturunkan oleh
"aktor genetis yang diturunkan oleh tetuanytetuanya a pejantan dan induknya. #pabilpejantan dan induknya. #pabilaa mutu genetis dari kedua tetuanya tinggi maka dapat diharapkan keturunannya juga mutu genetis dari kedua tetuanya tinggi maka dapat diharapkan keturunannya juga bermutu genetis tinggi.
bermutu genetis tinggi. $leh karena $leh karena itu, seleksi itu, seleksi terhadaterhadap p tetua yang tetua yang bermutbermutu u genetisgenetis
1 1
tinggi merupakan hal yang penting. Di lain pihak, meskipun mutu genetis ternak yang tinggi merupakan hal yang penting. Di lain pihak, meskipun mutu genetis ternak yang dipe
dipelihalihara ra tingtinggi, gi, tettetapi api jika jika linglingkungkungannyannya a tidatidak k menmendukudukung ng makmaka a tidatidak k akanakan diperoleh tingkat produksi yang optimal. "aktor ini meliputi iklim, penyakit dan diperoleh tingkat produksi yang optimal. "aktor ini meliputi iklim, penyakit dan manjemen %penanganan& terhadap ternak itu sendiri. 'eduanya %faktor genetis dan manjemen %penanganan& terhadap ternak itu sendiri. 'eduanya %faktor genetis dan ling
lingkungkungan& an& haruharus s dipdiperhaerhatikatikan n dendengan gan sungsungguh guh agaagar r dipediperoleroleh h keukeuntunntungan gan yanyangg optimal dalam peternakan sapi potong %(ianto dan Purbowati, )*+*&.
optimal dalam peternakan sapi potong %(ianto dan Purbowati, )*+*&. U
Usasahha a ppeetterernnaakakan n ssaapi pi ppototoonng g ppaadda a sasaaat t inini i mmasasiih h mmaasisih h tetettaapp me
mengngununtutungngkakan. n. PaPasasalnlnyya, a, pepermrminintataan an papasasar r akakan an dadagiging ng sasapi pi mamasisih h teteruruss memperlihatkan adanya peningkatan. Selain di pasar domestik, permintaan daging memperlihatkan adanya peningkatan. Selain di pasar domestik, permintaan daging sapi dipasar luar negeri juga cukup tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara sapi dipasar luar negeri juga cukup tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara pengeksp
pengekspor or daging daging sapi sapi ke ke alasyalasyia. ia. Dari Dari tahun ke tahun ke tahun, tahun, konsumskonsumsi i daging sapi daging sapi didi sana cenderung meningkat karena
sana cenderung meningkat karena bergesebergesernya tradisi rnya tradisi mengomengonsumsi daging nsumsi daging kambinkambingg ke daging sapi atau kerbau pada saat perhelatan keluarga dan perayaan hari hari besar ke daging sapi atau kerbau pada saat perhelatan keluarga dan perayaan hari hari besar lainnya.
lainnya.
Indonesia dengan jumlah penduduk diatas )* juta jiwa juga membutuhkan Indonesia dengan jumlah penduduk diatas )* juta jiwa juga membutuhkan pasokan
pasokan daging daging sapi sapi dalam dalam jumlah jumlah besarbesar. . Sejauh Sejauh ini, ini, peternakpeternakan an domestdomestik ik belumbelum mampu memenuhi permintaan daging dalam negeri. impangnya antara pasokan dan mampu memenuhi permintaan daging dalam negeri. impangnya antara pasokan dan permint
permintaan aan ternyternyata ata masih tinggi. masih tinggi. ididak ak menghemengherankan rankan jika jika lembaglembaga a yang memilikiyang memiliki otoritas tertinggi dalam hal pertanian termasuk peternakan. Departemen Pertanian otoritas tertinggi dalam hal pertanian termasuk peternakan. Departemen Pertanian mengakui masalah utama usaha sapi potong di Indonesia terletak pada suplai yang mengakui masalah utama usaha sapi potong di Indonesia terletak pada suplai yang selalu mengalami kekurangan setiap tahunnya. Sementara laju pertunbuhan konsumsi selalu mengalami kekurangan setiap tahunnya. Sementara laju pertunbuhan konsumsi dan pertambahan penduduk tidak mampu diimbangi oleh laju peningkatan populasi dan pertambahan penduduk tidak mampu diimbangi oleh laju peningkatan populasi sapi potong. Pada gilirannya, kondisi seperti ini memaksa Indonesia untuk selalu sapi potong. Pada gilirannya, kondisi seperti ini memaksa Indonesia untuk selalu
melakuan impor, baik dalam bentuk sapi maupun dalam bentuk daging dan jeroan melakuan impor, baik dalam bentuk sapi maupun dalam bentuk daging dan jeroan sapi.
sapi.
enurut data adan 'etahanan Pangan, dilihat dari ketersediaan daging sapi enurut data adan 'etahanan Pangan, dilihat dari ketersediaan daging sapi secara nasional, produksi bulan #gustus )*+ mencapai /,00 ribu ton sedangkan secara nasional, produksi bulan #gustus )*+ mencapai /,00 ribu ton sedangkan kebutuhan daging sapi nasional 12, ribu ton, sehingga diperkirakan defisit 3,2 ribu kebutuhan daging sapi nasional 12, ribu ton, sehingga diperkirakan defisit 3,2 ribu ton, berdasarkan hal tersebut dan untuk menambah pasokan daging sapi dalam negeri ton, berdasarkan hal tersebut dan untuk menambah pasokan daging sapi dalam negeri pada peri
pada periode lebaraode lebaran telah diln telah dilakukan imakukan impor daging sapor daging sapi %#nonpi %#nonim, )*+& .im, )*+& . Pro
Produktdukti!iti!itas tenak terutaas tenak terutama pada ma pada mamasa sa pertpertumbumbuhauhan, n, dan kemadan kemampumpuanan produksi
produksinya dipengaruhi oleh faktor genetik %*4& dan lingkungan %0*4&. Pengaruhnya dipengaruhi oleh faktor genetik %*4& dan lingkungan %0*4&. Pengaruh faktor lingkunga
faktor lingkungan antara n antara lain terdiri atas lain terdiri atas pakan, tekhnik pemelihapakan, tekhnik pemeliharaan, kesehatan danraan, kesehatan dan iklim. Diantara fakto
iklim. Diantara faktor lingkungan r lingkungan tersebuttersebut, pakan mempunya, pakan mempunyai pengaruh yang palingi pengaruh yang paling besar %/*4&.
besar %/*4&. esarnyesarnya a pengarupengaruh h pakan pakan ini ini membumembuktikan bahwa ktikan bahwa produkproduksinya sinya ternak ternak yan
yang g tingtinggi gi tidatidak k bisa tercapbisa tercapai ai tanptanpa a adaadanya nya pempemberiberian an pakapakan n yanyang g memmemenuhenuhii persyar
persyaratan kualitas atan kualitas dan kuantitas. dan kuantitas. PengetaPengetahuan tentang huan tentang jenis dan jenis dan nilai nutrisi nilai nutrisi pakanpakan diperlukan dalam rangka memberikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. diperlukan dalam rangka memberikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak.
Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan, bahwa Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan, bahwa da
dapat pat dikdikatatakaakan n bahbahwa wa kekeberberhahasilsilan an suasuatu tu usausaha ha pepeteternarnakakan n tetergrganantuntung g padpadaa manajemen pakan. 'ebutuhan pakan dari tiap-tiap ternak berbeda-beda sesuai dengan manajemen pakan. 'ebutuhan pakan dari tiap-tiap ternak berbeda-beda sesuai dengan jenis, um
jenis, umur, bobour, bobot badan dan kt badan dan keadaan lineadaan lingkungan dgkungan dan kondisi fan kondisi fisiologis teisiologis ternak. Pakarnak. Pakann harus mengandung nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap dalam harus mengandung nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap dalam jumlah
jumlah seimbanseimbang. g. 5utrient 5utrient yang yang dibutuhkdibutuhkan an ternak ternak antara antara lain lain karbohikarbohidrat, drat, lemak,lemak, protein, !i
6oka penelitian sapi potong adalah salah satu unit pelaksana tekhnis %UP& Pusat penelitian dan Pengembangan peternakan , adan penelitian dan pengembangan pertanian %Departemen pertanian& yang memiliki peran dalam mendukung pembangunan peternakan melalui ino!asi tekhnologi dalam peternakan sapi potong, maka sangat perlu kiranya saya untuk melakukan Praktek 'erja 6apang %P'6& untuk mempelajari manajemen pakan sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati 'abupaten Pasuruan 8awa imur.
1.2 Perumusan masalah
erdasarkan latar belakang di atas merumuskan, bagaimana manajemen pakan sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong di 7rati, 'abupaten Pasuruan 8awa imur.
1.3 Batasan masalah
atasan masalah dari laporan praktek kerja lapang ini meliputi 9
#. Perencanaan manajemen pakan sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati Pasuruan 8awa imur.
+. ahan baku hijauan dan konsentrat yang digunakan. ). 'ebutuhan nutrisi sapi potong .
. Pengorganisasian manajemen pakan sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati Pasuruan 8awa imur.
+. injauan umum organisasi ). Struktur organisasi
. "ungsi organisasi
:. Pelaksanaan manajemen pakan sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati Pasuruan 8awa imur.
+. "ormulasi ransum pada periode pembibitan dan pembesaran. ). Prosedur meramu pakan.
. etode pemberian pakan pada ternak sapi.
D. Pengawasan manajemen pakan sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati Pasuruan 8awa imur.
+. Prosedur Pengawasan
a. Prosedur pengawasan bahan baku pada hijauan dan konsentrat. b. Prosedur pengawasan formulasi ransum.
c. Prosedur pengawasan kualitas ransum pakan. d. Prosedur pengawasan hasil produksi pakan.
). indak lanjut hasil pengawasan apabila ada penyimpangan prosedur pelaksanaan manajemen pakan.
1.4 Tujuan
ujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan P'6 ini adalah untuk mempelajari manajemen pakan sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong di 7rati, 'abupaten Pasuruan 8awa imur.
1. !an"aat
#dapun manfaat yang ingin di peroleh dari penulisan ini adalah9 +. agi mahasiswa selaku P'6.
Untuk menambah pengetahuan mahasiswa terkait manajemen pakan yang selama ini hanya di lakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kajian secara teoritis.
). agi 6oka Penelitian Sapi Potong.
Sebagai bentuk pengabdian terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya mahasiswa atau pelajar.
. agi "akultas Peternakan U5IS6#.
Sebagai kontrol terhadap mahasiswa terkait pengembangan ilmu untuk mahasiswa tersebut.
1. agi Pemerintah.
Sebagai pendukung program pemerintah dalam hal ini Direktorat 8endral Peternakan dalam Program Percepatan Swasembada Daging Sapi )*+1 %P)SDS&.
BAB II DA#A$ TE%$I
2.1 #a&'
2.1.1 De"'n's' #a&'
Sapi adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. ernak sapi, khususnya Sapi potong merupakan salah sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan penting artinya di dalam kehidupan masyarakat. Seekor atau kelompok ternak bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai bahan makanan berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit, dan tulang %Sudarmono dan Sugeng )**;&.
Dalam sistematika %taksonomi& hewan, kedudukan sapi diklasifikasikan sebagai berikut %Setiadi dkk, )*+)& 9
'ingdom 9 #nimalia "ilum 9 :hordata 'elas 9 ammalia Subkelas 9 <utharia $rdo 9 #rtiodactyla "amili 9 o!idae Sub famili 9 o!inae
7enus 9 os
Spesies 9 . Primigenius
Subspesies 9 . p. taurus
. p. indicus
. p. Javanicus
2.1.2 (en's ) jen's #a&'
erdasarkan jenis sapi yang ada di Indonesia, ada tiga sumber sapi yang bisa dijadikan bakalan untk digunakan pada usaha penggemukan 9 sapi lokal, sapi murni impor dan sapi sapi hasil silangan %Siregar, )*++&.
+. Sapi 6okal
Sapi ali, Sapi adura, Sapi $ngole, Sapi Peranakan $ngole, Sapi #ceh, Sapi 8antan "=.
). Sapi urni Impor
Sapi hereford, Sapi Shorthorn, Sapi #rberdeen #ngus, Sapi :harolais, Sapi rahman.
. Sapi =asil Persilangan
Sapi Santa 7ertrudis, Sapi eefmaster, Sapi rangus, Sapi :harbray.
2.1.3 Per"*rman+e #a&'
1. #a&' l*kal a. Sapi ali
Sapi ali mempunyai ciri khas bulu berwarna merah pada jantan dan akan menjadi hitam ketika dewasa, dari lutut ke tangkai bawah berwarna putih seperti memakai kaus kaki, bagian pantat berwarna putih membentuk setengah lingkaran,
ujung ekor berwarna hitam, serta terdapa garis belut warna hitam di punggung betina. Sapi bali memiliki kepala pendek dan dahi datar. Sapi bali jantan memiliki
tanduk panjang dan besar yang tumbuh kesamping belakang. Sebaliknya sapi betina memiliki tanduk yang lebih pendek dan kecil.
b. Sapi adura
Sapi adura mempunyai karakteristik sangat seragam yaitu bentuk tubuhnya kecil dengan kaki pendek dan kuat. ubuhnya berwarna merah bata agak kekuningan. agian perut dan paha bagian dalam berwarna putih dengan peralihan warna yang kurang jelas. Sapi ini memiliki bentuk tanduk yang khas dan jantannya bergumba. c. Sapi $ngole
Sapi $ngole mempunyai ciri khas diantaranya kulit berwarna putih dan sedikit keabuan, di bagian rahang hingga dada tedapat gelambir tetapi tidak terlipat seperti gelambir sapi brahman, badan besar dan panjang, memiliki punuk dan sorotan mata teduh, serta bulu disekitar mata, moncong dan ujung ekor berwarna hitam. Sapi ini memiliki telinga yang lebar dan tubuh tegak.
d. Sapi peranakan ongole
Sapi Peranakan $ngole merupakan hasil persilangan dari sapi ongole dengan bulu berwarna putih atau abu-abu, tetapi ukuran tubuh dan punuknya lebih kecil dibandingkan sapi ongole. 7elambirnya juga kelihatan lebih kecil atau sangat sedikit. 8ika dipelihara dengan baik, sapi P$ memiliki bobot badan )**-2* kg>ekor dengan pertambahan bobot badan *,/ ? *,3 kg>hari.
e. Sapi aceh
Sapi aceh juga merupakan turunan dari grading up sapi ongole dengan sapi tempat. Pada umumnya, sapi aceh mempunyai pola dasar warna bulu cokelat merah dan warna menjangan. Umumnya sapi aceh berpunuk dan bertanduk. obot badan sapi jantan berumur -1 tahun sekitar **-1** kg, sedangkan pada sapi betina pada
umur yang sama bobotnya sekitar )**-** kg. f. Sapi jantan "=
Sapi jantan "= memiliki ciri khas warna belang hitam putih dengan bercak segitiga putih dibagian dahinya. Sapi "= tidak berpunuk. Sapi ini memiliki pertambahan bobot badan yang tinggi mencapai +,+ kg>hari.
g. Sapi limousin
Sapi mempunyai tubuh besar, panjang, kompak dan padat. ubuh berwarna coklat muda, kuning hingga kelabu. Pertumbuhan badannya sangat cepat dengan bobot badan jantan dewasa bisa lebih dari +.*** kg. Sapi ini sangat terkenal dan disukai
masyarakat.
2. #a&' 'm&*r a. Sapi hereford
Sapi hereford mudah dikenali karena fisiknya yang cukup mencolok. @arna tubuhnya merah dan mukanya berwarna putih. @arna putih juga berada pada dada, sisi badan, perut bawahserta keempat kaki dari batas lutut, bahu dan ekor. Postur tubuhnya rendah tapi tegap. Urat dagingnya padat. obot jantan dewasa bisa mencapai 32* kg, sedangkan betina sekitar /2* kg.
b. Sapi shorthorn
Sapi shorthorn memiliki bentuk tubuh besar persegi dan kompak. @arna bulu ber!ariasi dari merah ke putih dan kombinasi warna merah dan putih atau kelabu. c. Sapi arbedeen angus
Sapi angus berasal dari daerah Skotlandia Utara. Sapi ini memiliki pertumbuhan badan yang cepat dengan bobot dewasa lebih dari ;** kg>ekor. Sapi ini mudah beradaptasi dengan kondisi pakan dan lingkungan tropis.
d. Sapi charolais
Sapi charolais berasal dari prancis dan merupakan salah satu jenis sapi pedaging yang terkenal dinegara mode tersebut. @arna tubuhnya krem muda atau keputih- putihan. Postur tubuhnya besar dan padat, tetapi kasar.
e. Sapi brahman
Sapi brahman memiliki ciri-ciri punuk yang besar pada jantan tetapi kecil pada betina. Ukuran tubunnya besar, panjang dengan kedalaman tubuh yang sedang.
3. (en's,jen's sa&' has'l &ers'langan a. Sapi santa getrudis
Sapi ini memiliki ciri-ciri bergelambir dan jantan berpunuk kecil. ulunya berwarna coklat kemerahan, pendek dan halus.
b. Sapi beefmaster
Sapi beefmaster pada postur tubuhnya dengan !ariasi warna coklat, coklat kemerahan atau merah bercak putih.
c. Sapi brangus
Sapi brangus merupakan hasil persilangan dari sapi arbeeeden anggus dengan sapi dengan sapi brahman.
d. Sapi charbray
Sapi charbray merupakan hasil persilangan dari sapi brahman dengan sapi charolais. @arna bulunya krem agak putih dengan tanduk dan punuk kecil.
2.2 !anajemen
2.2.1 De"'n's' !anajemen
anajemen %Swastha dan Sukotjo, )**)& adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.2 -ungs',"ungs' manajemen
enurut %6estari, dkk, )*++& "ungsi-fungsi manajemen dibagi menjadi lima 9 +. Perencanaan
Perencanaan adalah salah satu fungsi dalam manajemen. Perecanaan adalah proses manajemen bertalian dengan usaha melihat kedepan, menilai peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang dan bersiap untuk menghadapinya.
). Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses membagi kerja ke dalam komponen-komponen yang dapat dikelola dan mengkoordinasikan hasil-hasil agar
tercapai tujuan-tujuan. Pengorganisasian ini bermanfaat, karena jelas siapa yang menjalankan apa. Siapa bertanggung jawab atas siapa, arus komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.
. Pengarahan
Pengarahan adalah cara pemimpin melakukan perintah atau instruksi pada bawahan dan menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan. Pengarahan
dilakukan oleh penyelia dan meliputi hubungan sehari-hari antara penyelia dengan bawahannya bertalian dengan pelatihan, pengarahan, pengawasan, dan moti!asi, disiplin dan penyesuaian rencana dengan situasi.
1. Pengkoordinasian
'oordinasi merupakan proses peningkatan kegiatan khusus indi!idhu dan kelompok satu dengan yang lainnya dan menjamin tercapainya tujuan bersama. 'oordinasi bertalian dengan usaha mensinkronkan dan memadukan kegiatan sekelompok orang. 'egiatan yang dikoordinasikan adalah kegiatan yang harmonis, dirangkai satu dan disatupadukan mengarah pada tujuan bersama.
2. Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan, apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
2.3 Pakan
2.3.1 De"'n's' &akan
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa pakan adalah Aat yang ada di alam dan dikonsumsi oleh hewan untuk kepentingan tubuhnya yang berupa bahan pakan. Umumnya bahan pakan ternak terdiri dari dua macam yaitu pakan berserat %roughages& dan pakan penguat %konsentrat &. Bang termasuk dalam bahan kelompok bahan pakan berserat adalah hijauan %rumput alam, rumput budidaya, leguminosa dan tanaman lain& serta limbah pertanian %jerami padi, daun> jerami jagung, pucuk tebu, jerami kacang tanah, dan lain-lain. ahan pakan konsentrat terdiri dari biji-bijian, umbi-umbian, bahan pakan asal hewan, dan limbah industri pertanian. Untuk melengkapi kebutuhan ternak, biasanya diberi bahan pakan tambahan % feed additive&, berupa !itamin, mineral, antibiotika, hormon, enAim dan lain-lain.
2.3.2 ebutuhan Nutr's' #a&' P*t*ng
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa kebutuhan Aat pakan sapi tergantung pada berat, fase pertumbuhan>reproduksi, dan laju pertumbuhan. Semua Aat pakan dibutuhkan dalam proporsi yang seimbang satu sama lain. $leh karenanya tidak ekonomis bila memberikan sesuatu Aat pakan dalam jumlah yang berlebihan dibanding dengan Aat pakan lainnya.
<nergi dan protein merupakan Aat pakan yang dibutuhkan paling banyak sehingga paling banyak memerlukan biaya. 'ebutuhan kedua Aat pakan itu harus
terpenuhi. 5amun demikian, sejumlah mineral dan !itamin juga harus ditambahkan agar energi dan protein tersebut dapat digunakan secara maksimal oleh sapi.
Untuk mendapatkan penampilan sapi yang optimum, dalam pemberian pakan harus dimengerti terlebih dahulu kegunaan akan Aat-Aat pakan dan program pemberian makanan yang paling murah.
+. 'ebutuhan #ir
'ebutuhan air dari sapi dipengaruhi oleh sejumlah kondisi fisiologis dan lingkungan, meliputi laju pertumbuhan, kebuntingan, laktasi, akti!itas fisik, tipe pakan, konsumsi bahan kering, konsumsi garam, dan temperatur lingkungan.
'ebutuhan minim sapi terhadap air adalah merupakan pencerminan akan kebutuhan untuk pertumbuhan badan, pertumbuhan janin, laktasi, dan sejumlah air yang hilang lewat eksresi lewat urine, faeces, dan keringat atau e!aporasi dari paru-paru atau kulit. Semuanya itu berpengaruh terhadap kehilangan air yang pada gilirannya berpengaruh terhadap kebutuhan air pada sapi. 'ualitas air
minum untuk ternak sapi dipengaruhi oleh bebrapa hal, diantaranya salinitas, kandungan nitrat, alkalinitas, kontaminasi Aat-Aat racun, bahan radioaktif, dan kontaminasi pestisida.
). 'ebutuhan <nergi
'ebutuhan akan energi merupakan yang pertama-tama harus dipenuhi dalam ransum. 'ebutuhan akan energi juga melebihi kebutuhan Aat-Aat pakan lain. #pabila energi ransum tidak memenuhi kebutuhan maka kebutuhan itu akan dipenuhi dengan membongkar timbunan lemak tubuh. ila timbunan lemak sudah habis maka kebutuhan tersbut akan dipenuhi dengan membongkar protein.
. Sumber <nergi
<nergi pada sapi didapat dari beberapa sumber, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
a. 'arbohidrat
'arbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hydrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis Aat giAi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi didalam tubuh. Proses oksidasi %pembakaran& karbohidrat ini
kemudian akan digunakan oleh sapi untuk menjalankan berbagai fungsi penting bernafas, kontraksi jantung, dan aktifitas lainya. ahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat untuk pakan sapi adalah biji-bijian seperti jagung, gandum, dan jewawut.
'arbohidrat dibagi menjadi 9
+& <5 %ahan <nergi anpa <nergi&. )& Serat kasar %S'&
b. 6emak
Pada pakan sapi potong, biasanya lemak hanya sedikit saja ditemukan, kecuali bila sengaja ditambahkan. Itupun tidak lebih dari -24 dari ransum total. 1. 'ebutuhan Protein
'ebutuhan protein biasanya dinyatakan dalam presentase protein total dan protein dapat dicerna dalam ransum. Pada ransum berserat kasar tinggi, kandungan protein dapat dicerna sekitar /*4 dari protein total dan sekitar 0*4 dari ransum berkonsentrat tinggi.
Dalam menyusun ransum sapi, hal yang dipentingkan adalah kuantitas protein, bukan kualitasnya. =al ini karena ruminansia dapat mengubah protein berkualitas
rendah menjadi protein berkualitas tinggi dengan adanya mikroorganisme yang tedapat pada rumen. eskipun demikian, pada sapi yang memiliki produkti!itas tinggi harus mendapat suplai protein berkualitas tinggi dan tidak terdegradasi dalam rumen. =al tersebut karena protein mikroba yang terbentuk dalam rumen tidak dapat memenuhi kebutuhan protein sapi yang bersangkutan. 'ebutuhan nutrisi protein ruminansia dapat pula dipenuhi dengan nitrogen bukan protein %5P&, misalnya urea.
2. 'ebutuhan Citamin
Secara umum, !itamin merupakan Aat yang diperlukan ternak agar dapat hidup dan tumbuh secara normal, bukan sebagai penghasil energi maupun Aat pembangun. Citamin juga berperan dalam transformasi energi dan pengaturan metabolisme tubuh. Pada asalnya, kebutuhan !itamin relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan karbohidrat, lemak, dan protein. 5amun, kekurangan !itamin dapat menimbulkan akibat yang parah.
eberapa jenis !itamin yang dibutuhkan sapi untuk menunjang pertumbuhanya antara lain 9
a. Citamin #
- "ungsi Citamin # untuk kesehatan kulit, mulut, mata, perut, dan saluran genital. Citamin # banyak terdapat dalam hijauan segar.
- 'ekurangan !itamin # menyebabkan radang mata, otot sukar dikendalikan, dan langkah menjadi goyang.
- 'elebihan !itamin # akan disimpan dalam hati dan lemak tubuh sebagai persediaan kalau mengalami kekurangan !itamin ini, jika kelebihannya tinggi akan menyebabkan keracunan dengan gejala keluar lender berlebihan, nafsu makan berkurang, bulu rontok, dan bengkak pada anus.
b. Citamin D
- "ungsi Citamin D membantu dalam proses metabolisme kalsium dan fosfor serta berpengaruh langsung pada pembentukan tulang.
- 'ekurangan Citamin D mengakibatkan terjadinya penyakit tulang, kelahiran tidak sempurna, dan menurunya fertilitas. Selain itu, menimbulkan gejala nafsu makan berkurang, napas memburu, lemah, dan muncul kejang.
c. Citamin <
- "ungsi Citamin < sebagai anti oksidan fisiologis pada sapi. Dalam keadaan normal, ransum keseharian sapi sudah mengandung Citamin < yang cukup. d. Citamin '
- erperan dalam mekanisme pengumpulan darah.
- 'ekurangan Citamin ' berakibat sulitnya berhenti pendarahan. Dalam keadaan normal, !itamin ' dapat disintesis mikroflora rumen sapi.
- Sumber !itamin ' hijauan segar, buah-buah, dan akar. /. 'ebutuhan ineral
Sapi membutuhkan mineral untuk menunjang pertumbuhan karena perannya dalam berbagai enAim dan reaksi kimia dalam jaringan tubuh. ineral juga sangat berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. ineral ada yang dibutuhkan dalam jumlah relatif besar, atau disebut major mineral , seperti :a, P, 5a, :I. g dan '.
ada juga mineral yang dibutuhkan dalam jumlah relati!e kecil atau trace mineral
contohnya I, :o, n, S, :u, "e, Se, dan ".
Tabel 2.1 'ebutuhan 5utrisi Sapi Potong 8antan
obot adan %kg& P= kg>hari 'ebutuhan 5utrisi Citamin %+.****IU& D5 %kg& Protein 'asar 'alsium %g& "osfor %g& +** *,2* / +,/ 0; +2 ; *,02 / +,; 113 )* ++ +,** 3 ),) 21+ )2 +2 +2* *,2* ; ),/ 101 +/ + *,02 ; ),/ 23; )+ +/ +,** ; ,* /*0 )0 +) )** *,2* +) ),3 221 +/ +) *,02 + ,) /)) )+ +2 +,** + ,0 /;* )0 +/ +,+* + ,; 0+1 * +3 )2* *,2* + ,) /) +/ +1 *,02 +1 ,3 /; )+ +/ +,** +1 1, 0/* )3 +0 +,+* +1 1,/ 03) * +; ** *,2* + ,0 /0; +; +1 *,02 +2 1, 02 ) +3 +,** +/ 2,* 3+; )3 )+ +,+* +/ 2, 310 * )) 2* *,2* +3 1,+ 0+ )* +/ *,02 +3 1,3 3*/ )2 +3 +,** +3 2,/ 301 * )+ +,+* +3 2.; 3;; ) )
+,)* +3 /.) ;) ) )1 1** *,2* +0 1,/ 00) )+ +3 *,02 +3 2,1 302 )/ )+ +,** +; /,) ;+ + )1 +,+* +; /./ ;1) ) )2 +,)* +; 0.* ;/0 )2 +,* +; 0,) ;33 )/ 12* *,2* +0 2 3*2 )) )* *,02 +; 2,; ;++ )/ ) +,** )* /,3 ;2) ); )/ +,+* )* 0.) ;02 * )0 +,)* )* 0./ ;;3 + )3 +,* )* 0,; +*+3 ) );
Tabel 2.2 'ebutuhan 5utrisi Sapi Potong etina. obot adan %kg& P= kg>hari 'ebutuhan 5utrisi Citamin %+.****IU& D5 %kg& Protein 'asar 'alsium %g& "osfor %g& +** *,2* / +,0 ;+ +1 ++ *,02 / ) 1/* )* +1 +,** 0 ), 2)0 )/ +3 +2* *,2* ; ), 2+ +1 +) *,02 ; ),0 22) +; +2 +,** ; ,+ /) )2 +3 )** *,2* + ),3 200 +1 + *,02 + , /; +; +/ +,** +2 ,3 0*0 ) 3 )2* *,2* +1 , 2/1 + + *,02 +1 ,; /11 +3 +2 +,** +1 1,2 0)1 ) +3 +,+* +1 1,3 020 )2 )* ** *,2* +/ ,3 /*1 +1 +1 *,02 +/ 1,2 0+0 +0 +2 +,** +/ 2,) 0/1 )+ +3 +,+* +/ /,+ 0;0 )1 )* 2* *,2* +3 1, /0 +2 +2 *,02 +3 2,* 0+0 +2 +2 +,** +3 2,3 0;0 +3 +3 +,+* +3 /.+ 3); )* +; +,)* +3 /.1 3/* )+ )* 1** *,2* +; 1,0 /20 +2 +2 *,02 +; 2,/ 0; +/ +/ +,** +; /,2 3+; +3 +3
+,+* +; /.3 32* +; +;
+,)* +; 0.* 33 )* +;
Sumber9 Siregar, %)*++&.
2.3.3 Nutr's' Pakan
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa dalam memilih bahan pakan ternak, perlu diperhatikan nilai giAi %nilai nutrisi& bahan pakan tersebut. 5ilai giAi adalah Aat-Aat kimia yang terdapat dalam pakan yang berguna untuk
kelangsungan hidup ternak, meliputi air, protein, karbohidrat, lemak, !itamin, mineral. Secara kimiawi nilai giAi bahan pakan dapat diketahui melalui analisis proksimat.
+. #ir
'adar air dalam dalam bahan pakan ternak sangat ber!ariasi. Pakan hijauan mengandung air 02-;*4, sedangkan bahan pakan kering mengandung kadar air sekitar +*4. 'adar air sangat menentukan nilai nutrisi bahan pakan.
). ahan kering
ahan kering adalah komponen bahan pakan ternak yang sudah tidak mengandung air.
. #bu
#bu merupakan Aat pakan anorganik. #bu mengandung unsur mineral yang dibutuhkan oleh ternak, misalnya :a, ', 5a, g, "e, P dan :l.
Protein dari bahan pakan asal tanaman terdapat pada bagian utama dari jaringan- jaringan yang aktif. Daun lebih banyak protein daripada tangkainya. anaman
leguminosa lebih banyak mengandung protein daripada rumput. Pada waktu tanaman menjadi tua, kadar protein dalam biji lebih banyak daripada bagian lainnya. Pada bahan pakan asal hewan, protein merupakan Aat pakan terbesar %02-3*4 dari bahan kering&,
2. 6emak
6emak merupakan Aat pakan sumber energi %),)2 kali karbohidrat& dan sebagai pelarut !itamin #, D, <, dan '. 'adar lemak dapat diketahui jika bahan ektrak
dilarutkan dengan ether, tetapi Aat-Aat selain juga ada yang ikut larut dalam ether sehingga lebih tepat disebut lemak kasar %6'&.
/. 'arbohidrat
'arbohidrat adalah Aat giAi sumber energi dan sumber !itamin yang larut dalam air. 'arbohidrat merupakan komponen terbesar dari bahan pakan asal tanaman. Dalam analisis proksimat, yang termasuk kabohidrat adalah bahan ekstrak tanpa nitrogen %<5& dan serat kasar %S'&.
2.3.4 Pembag'an Bahan Pakan
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa bahan pakan dikelompokkan menurut beberapa kriteria. eberapa sumber menyebutkan bahwa bahan pakan dikelompokkan berdasarkan kelompok internasional dan penggolongan berdasarkan komponen dalam bahan pakan tersebut .
a. =ijauan kering dan jerami b. =ijauan segar c. Silase d. Sumber energi e. Sumber protein f. Sumber mineral g. Sumber !itamin h. #dditi!es ). erdasarkan komposisinya a. Pakan kering udara
Pakan ini memiliki berat kering lebih dari 3*4. #dapun pakan kering udara sebagai berikut.
Pakan sumber mineral Pakan kasar
'onsentart
b. Pakan basah
Pakan basah mengandung bahan kering kurang dari 3*4. #dapun jenisnya sebagai berikut.
utir-butiran olases =ay lages Silase
=ijauan segar y product Umbi-umbian Susu segar
2.3. -*rmulas' $ansum
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa tinggi rendahnya produkti!itas ternak antara lain ditentukan oleh kuantitas dan kualitas pakan yang
dikonsumsinya.
a. "aktor-faktor yang harus dipertimbangkan.
Dalam penyusunan ransum, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah konsumsi bahan kering dan kebutuhan nutrisi yang meliputi energi, protein, !itamin, dan mineral. 'onsumsi bahan kering oleh ternak tergantung pada faktor ternak, pakan, dan lingkungan. "aktor ternak yang mempengaruhi konsumsi pakan meliputi jenis ternak, ukuran tubuh, dan status fisiologis ternak. "aktor pakan meliputi palatabilitas, tekstur, kepadatan energi, bulkines, dan kecernaan.
"aktor lingkungan yang berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering adalah suhu dan kelembapan.
b. 6angkah-langkah menyusun ransum.
6angkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam penyusunan ransum sebagai berikut 9
♦ #mati kondisi ternak, apakah dalam keadaan pertumbuhan, produksi, atau
kerja.
♦ Persiapkan tabel kebutuhan nutrisi bagi ternak.
♦ Persiapkan tabel komposisi nutrisi bahan pakan.
♦ Putuskan bahan pakan yang akan digunakan sebagai ransum.
♦ "ormulasikan komposisi bahan pakan yang akan diberikan sebagai ransum
pada ternak.
♦ #pabila komposisi ransum sudah tersusun, hal-hal berikut perlu diperiksa
kembali.
+. #pakah ada nutrient yang defisien
). #pakah ada Aat nutrient yang berlebihan
. #pakah ransum tersebut palatable
1. #pakah ransum tersebut ekonomis
2. #pakah ada nutrient yang perlu ditambahkan pada ransum, misalnya mineral, sumber !itamin dan feed additi!e
c. etode penyusunan ransum.
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& #da beberapa metode yang dapat digunakan dalam penyusunan ransum. :ontoh-contoh yang diberikan adalah cara menyusun ransum dengan mempertimbangkan kandungan protein. Pada ruminansia, protein pakan dapat dibagi dua kelompok, yaitu protein terdegradasi didalam rumen %(DP E rumen degradable protein) dan protein tak terdegradasi %UDP E udegradable protein&. UDP disebu juga sebagai bypass protein.
'ebutuhan rumen Degradable 5itogen %(D5& E * g 5>kg D$( %Organic Meter Apparent igested in the !ummen& sebagai berikut .
+. ahan organik tecerna %D$& E < 9 +2,23
). ahan organik terpecah dalam rumen %D$(&. E /24
. 'ebutuhan (D5 E+,)2 <
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& <stimasi jumlah nitrogen dalam asam amino mikroorganisme rumen yang terarbsorbsi dari saluran pencernaan dan tinggal didalam jaringan tubuh sebagai berikut.
+. 5 E *,2 < %g>hari-+&
). asal <ndogenous 5itrogen E *,2 g 5>kg *,02>hari
. ulu E *,*+3 g5>kg *,02>hari.
E *,++)2 g prot>kg *,02>hari. 1. 'ebutuhan 5 untuk pokok hidup
E *,/3 g 5>kg *,02>hari
E ) g prot>kg *,02>hari
2.3./ Tekhn'k -*rmulas' $ansum.
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa tekhnik formulasi ransum ada empat antara lain 9
+. enggunakan ) bahan pakan.
). enggunakan bahan pakan atau lebih.
. enggunakan bahan jadi.
1. Persamaan aljabar secara simultan.
2.3.0 $agam -*rmulas' $ansum
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa ransum sapi sebaiknya disusun berdasarkan status fisiologis sapi, kebutuhannya, dan terdiri dari berbagai bahan pakan agar saling melengkapi satu sama lain. (ansum sapi yang baik
adalah ransum yang seimbang, yaitu ransum yang mengandung semua Aat nutrien %jumlah dan macam nutriennya& dan perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sampai selam )1 jam sesuai dengan tujuan pemeliharaan ternak. Pakan yang dikonsumsi oleh sapi digunakan untuk pokok hidup dan produksi. Penggunaan pokok hidup antara lain untuk menggantikan sel rusak, basal
metabolisme, dan regulasi suhu tubuh. Sementara produksi pada sapi potong digunakan untuk pertumbuhan, penggemukan, dan reproduksi. erikut disajikan formulasi ransum dari beberapa status sapi potong.
+. Pedet sapihan
Pedet akan disapih setelah umurnya mencapai bulan ke-0 %)*2 hari&. Pada saat ini, pedet diharapkan mampu mengonsumsi dan memanfaatkan pakan kasar dengan baik sampai dengan umur +) bulan. "ormulasi ransum yang disajikan disusun berdasarkan target P= F*,/ kg>ekor>hari. obot badan pedet berkisar +2*-+02 kg. erdasarkan kondisi tersebut, formulasi ransum yang bisa diberikan pada pedet tersebut berupa campuran )- kg konsentrat komersial>dedak padi kualitas baik, kg kulit singkong, -1 kg rumput segar, dan +-) kg jerami padi kering.
). Sapi dara
Sapi dara adalah sapi yang akan dijadikan induk>bakalan untuk digemukkan. Sapi ini memiliki bobot badan ** kg dengan kenaikan berat badan 2* g>hari. "ormulasi ransum yang bisa diberikan bisa terdiri dari campuran /,/0 kg jerami padi, ),11 kg dedak halus, dan +,)) kg bungkil kelapa.
. Sapi bunting tua
Sapi bunting membutuhkan energi yang tinggi dalam ransumnya. $leh karenanya, biasanya peternak menerapkan flushing , yaitu menambahkan kadar energi dalam sapi bunting, terutama ketika kan melahirkan. merejang. Sapi bunting tua dengan bobot badan )2-2* kg bisa diberi ransum yang terdiri dari
campuran )- kg konsentrat komersial>dedak padi kualitas baik, 1-/ kg tumpi jagung, + kg kulit kopi, -1 kg rumput segar, dan 1-2 kg jeami padi kering.
1. Sapi menyusui
Sapi menyusui akan menghasilkan susu yang dikonsumsi oleh pedet. Pedet akan menyusui hingga umurnya mencapai 0 bulan. Selama itu, induk harus diberi pakan dengan kandungan nutrisi yang bagus. Sapi menyusui dengan bobot badan ** kg dapat diberi ransum yang terdiri dari campuran 1-0 kg konsentrat komersial>dedak padi kualitas baik, / kg tumpi jagung, 1 kg rumput segar, dan 2 kg jerami padi kering yang diberikan secara ad"libitum. Sementara induk menyusui dengan berat badan 2* kg bisa diberikan ransum yang terdiri dari campuran , kg rumput gajah, +,)3 kg bungkil kelapa, )3 kg tetes dan *,**/ g urea.
2. Sapi jantan
Sapi jantan bisa digunakan sebagai bakalan untuk digemukkan atau untuk calon pejantan. Dengan bobot badan ** kg dan kenaikan berat badan + kg>hari, sapi jantan bisa diberi ransum yang terdiri dari campuran ,+) kg jerami padi, ,/1
dedak halus, +,/0 kg bungkil kelapa, +,1) kg gaplek, dan 0+), ; g tetes.
2.3. !et*e Pember'an Pakan
enurut %(ianto dan Purbowati, )**;& menjelaskan bahwa ransum hendaknya tidak diberikan sekaligus dalam jumlah banyak setiap harinya melainkan dibagi menjadi beberapa bagian. Pada pagi hari %misalnya pukul *0.**&, sebaiknya sapi diberi sedikit hijauan untuk merangsang keluarnya sali!a %air ludah&. Sali!a
berfungsi sebagai larutan buffer %penyangga& didalam rumen sehingga p= rumen tidak mudah naik maupun turun pada saat sapi diberi konsentrat. Pemberian konsentrat dengan kandungan karbohidrat tinggi akan mudah terfermentasi sehingga menghasilkan asam lemak mudah terbang %volatile fatty acid# $%A& yang berpotensi menurunkan p= rumen. Sementara pemberian konsentrat yang banyak mengandung protein terdegradasi %rumen degradable protein# !P & akan menghasilkan 5= yang
meningkatkan p= rumen. 'ondisi peningkatan atau penurunan p= rumen secara ekstrim akan berbahaya bagi kesehatan, ternak, bahkan dapat berakibat fatal, yaitu terjadinya kematian pada ternak.
Setelah mengonsumsi sedikit rumput, tersebut diberi setengah jatah konsentrat. isalnya, apabila jatah konsentrat yang harus diberikan / kg maka pada pagi hari diberikan konsentrat sebanyak kg. Dua jam kemudian hijauan diberikan
lagi. Pada sore hari %sekitar pukul +2.**&, konsentrat bagian kedua diberikan. Selanjutnya, pada pukul +0.**, hijauan diberikan lagi.
ernak yang tidak biasa diberikan konsentrat seringkali tidak mau memakannya. $leh karena itu, harus dilatih terlebih dahulu. iasanya setelah satu minggu, ternak akan terbiasa untuk makan konsentrat. #pabila ternak mendapatkan konsentrat yang kering, hendaknya diberi sebaiknya pemberian air minum ditingkatkan. :aranya dengan menyediakan tempat minum didalam kandang sehingga sapi bebas mengonsumsinya.
BAB III !ET%D%L%I
3.1 aktu an l*kas' keg'atan
Praktek 'erja 6apangan %P'6& telah dilaksanakan pada tanggal +3 "ebruari )*+1 sampai dengan )+ aret )*+1 di 6oka Penelitian Sapi Potong, 7rati, Pasuruan, 8awa imur.
3.2 !et*e &raktek kerja la&ang
etode yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah 9
+. etode $bser!asi
Pengumpulan data dengan cara penulis mengamati secara langsung kegiatan operasional yang ada di lapangan.
). etode @awancara
@awancara ini dilakukan kepada pembimbing lapangan Praktek 'erja 6apang dan pada kepala kandang dan anak kandang yang bersangkutan.
BAB I5
HA#IL DAN PE!BAHA#AN
4.1 T'njauan Umum %b6ek L*kas'
4.1.1 #ejarah
Sejarah 6oka Penelitian Sapi Potong telah dimulai sejak tahun +;1;. Selama lebih dari enam puluh tahun, instansi ini mengalami beberapa kali perubahan organisasi maupun tugas pokok dan fungsinya. ahun +;1; sampai +;2*, pertama kali didirikan di ojokerto dengan nama alai Peternakan. ahun +;2* sampai +;2), pada tahun +;2* dipindahkan ke 7rati dengan nama baru alai Peternakan $emoem
%P$&, dengan kegitan utama pembibitan ayam ras dan menyelenggarakan penyuluhan sampai tahun +;2). Pada tahun +;2) sampai +;/+, berganti nama kembali menjadi alai Penyelidikan Peternakan %PP&, dengan tugas utama mempelajari pengolahan dan pengawetan susu %keju, mentega, yoghurt dan lain-lain&. 6alu tahun +;/+ sampai +;// kembali memiliki nama baru 6embaga Penelitian Peternakan %6PP& cabang 7rati, tugas utama 6PP waktu itu adalah melakukan penelitian untuk memecahkan masalah-masalah peternakan di 8awa imur dan di
Indonesia bagian timur.
ahun +;// sampai +;/3, terkait dengan kondisi politik waktu itu, terjadi kesulitan dana, fasilitas dan keterbatasan peneliti. 'emudian namanya diubah menjadi 6embaga Peternakan :abang 7rati, tugas pokoknya bukan lagi penelitian melainkan sebagai Institusi penyediaan dan pengadaan sumber bibit ternak dan rumput Indonesia bagian timur. 'emudian tahun +;/3 sampai +;3* pada saat menjadi
6embaga Peternakan :abang 7rati kegiatan-kegiatannya dirasa kurang efektif, sehingga namanya dikembalikan lagi menjadi 6embaga Penelitian Peternakan %6PP& cabang 7rati dengan fungsi baru yaitu melakukan kegiatan penelitian sesuai dengan program yang diberikan oleh 6embaga Penelitian Peternakan ogor.
ahun +;3* sampai +;;2, berdasarkan 'eputusan enteri Pertanian no. 3/+>'pts>$(7>+)>+;3* tertanggal ) Desember +;3*, 6embaga Penelitian :abang 7rati ditetapkan sebagai Sub alai Penelitian ernak %Sub alitnak& 7rati, yang disempurnakan lagi dengan Surat 'eputusan enteri Pertanian no. /+>'pts>$.)+*>>+;31 tertanggal +/ #gustus +;31. erupakan Institusi yang menjadi kepanjangan tangan dari alai Peternakan ernak %alitnak& di :iawi, ogor yang berada di 8awa imur. Selain Sub alitnak 7rati, waktu itu terdapat pula Sub alitnak di 'lepu %8awa engah&, Sei putih %Sumatera Utara&, 7oa %Sulawesi Selatan&, dan 6ili, 'upang %5usa enggara imur&.
Selama tahun +;;2 sampai )**), pada tahun +;;2 terjadi perubahan induk organisasi yang menaungi, dari alai Penelitian ernak menjadi alai Pengkajian eknologi Pertanian 8awa imur. Perubahan tersebut mengakibatkan nama Sub alitnak berubah menjadi Instalasi Penelitian dan Pengkajian eknologi Pertanian %IPPP& 7rati dengan mandat penelitian dan pengkajian bidang peternakan. Setelah itu pada awal tahun )**) terjadi perubahan induk organisasi kembali. erdasarkan Surat 'eputusan enteri Pertanian no. 0)>'pts>$.)+*>+>)**) Instalasi Penelitian dan Pengkajian eknologi Pertanian berubah menjadi 6oka Penelitian Sapi Potong. 6oka Penelitian Sapi Potong merupakan unit pelaksana teknis adan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian yang secara organisatoris dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan %Puslitbangnak& di ogor. Perubahan tersebut terjadi hingga sekarang dengan nama 6oka Penelitian Sapi Potong.
4.1.2 L*kas'
'antor Pusat Penelitian Sapi Potong %7ambar +& beralamat di 8l.Pahlawan no. ) Desa (anuklindungan 'ec. 7rati, 'ab. Pasuruan, 8awa imur /0+31 dengan nomer telepon *1-13+++ dan nomor faks *1-13++). 6oka Penelitian ini berada sekitar +/ km sebelah timur kota Pasuruan, tepatnya sekitar +0** m dari jalan raya antara 'abupaten Pasuruan dan 'abupaten Probolinggo.
ambar 4.1 'antor 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati, Pasuruan, 8awa imur 6oka Penelitian Sapi Potong memiliki beberapa sarana dan prasarana yang berguna untuk mendukung dan memperlancar kegiatan pemeliharaan dan penelitian. 6uas lahan yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan ternak dan administrasi perkantoran adalah seluas +2.222 m) yang digunakan untuk bangunan perkantoran,
perpustakaan, mess, tempat penimbangan truk, mushola, rumah dinas, pos penjaga, parkir, gudang pakan, gaAebo, digester dan lahan hijauan pakan %rumput dan legum&.
4.1.3 5's' an !'s'
6oka Penelitian Sapi Potong merupakan lembaga penelitian sapi potong mandat nasional bertaraf internasional yang berperan aktif dalam pengembangan dan merekayasa teknologi peternakan strategis melalui pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya plasma nutfah sapi potong dengan teknologi pemuliaan, reproduksi, pakan, dan manajemen pemeliharaan guna mendapatkan bibit dan teknologi sapi potong.
isi yang disusun untuk melaksanakan !isi 6oka Penelitian Sapi Potong antara lain yaitu menciptakan produk biologi berupa bibit sapi potong %pejantan sebagai sumber semen&, rekomendasi model, metode dan formulasi teknologi pakan, informasi usaha peternakan sapi potong komersial serta mengembangkan kerja sama penelitian sapi potong.
4.1.4 #truktur %rgan'sas'
6oka Penelitian Sapi Potong merupakan unit pelaksana teknis adan 6itbang Pertanian yang dibentuk pada tahun )**), berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Puslitbang Peternakan, sesuai dengan Surat 'eputusan enteri Pertanian no. 0)>'pts>$.)+*>+>)**) tanggal ); 8anuari )**). emperhatikan keputusan 'epala adan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 5omor9 $.+*.;2.)**, tentang pembentukan kelembagaan internal pada unit kerja dan unit
pelaksana teknis dilingkungan adan 6itbang Pertanian, 'epala 6oka Penelitian Peternakan Sapi Potong guna membantu dalam melaksanakan tugas-tugasnya melalui Surat Penugasan 5omor9 1;>'P.11*>8..2>*)>*2 tanggal + "ebruari )**2. 7una mendukung mobilitas dan pendayagunaan manajemen secara optimal dalam struktur organisasi ditunjukkan pula garis komando dan koordinasi serta implementasi tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing satuan organisasi. adan struktur
organisasi 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati tersaji pada gambar 1.).
ambar 4.2 agan Struktur $rganisasi 6oka Penelitian Sapi Potong 7rati.
4.1. P*&ulas' Ternak
angsa sapi potong yang dipelihara di 6oka Penelitian Sapi Potong antara lain yaitu sapi Peranakan $ngole %P$&, sapi ali dan sapi adura. Sebagian besar sapi P$ berasal dari hasil pejantan di 6oka Penelitian Sapi Potong, sebagian yang lain adalah hasil penjaringan dari luar. Data populasi ternak di 6oka Penelitian Sapi Potong disajikan pada abel 1..
Tabel 4.3 Data populasi ternak di 6oka Penelitian Sapi Potong %ekor&
De7asa !ua Peet 81 bln 12,1 bln 0,12 bln 90 bln G H G H G H G H G H (!L P$ 8umlah )* /1 +*; +) 1 )0 )+ )10 23 032 ali 8umlah )3 * +* +1 * * * * 3 +1 +3+ adura 8umlah * * +* +1/ * * * * +* +1/ +2/ T%TAL );2 3)0 1122
Sumber 9 6oka Penelitian Sapi Potong, %)*+1&
4.2 Anal's's an Peme+ahan !asalah.
4.2.1 As&ek Peren+anaan
4.2.1.1 Peren+anaan Bahan Pakan
6oka penelitian sapi potong sebagian besar memenuhi kebutuhan pakan untuk ternak yang dipelihara dengan memanfaatkan limbah pertanian atau limbah industri pertanian yang tidak dikonsumsi oleh manusia. Pakan yang digunakan berupa hijauan
dan konsentrat. =ijauan yang digunakan berupa rumput gajah, rumput lersia, leguminosa segar mempunyai kandungan !itamin dan mineral yang dibutuhkan oleh ternak. Sedangkan hijauan kering berupa jerami padi. 8erami padi diberikan dalam bentuk jerami padi kering yang selalu tersedia di bank pakan pada kandang
kelompok. ank pakan ini bertujuan agar dapat menyediakan>memenuhi kebutuhan hijauan kering sepanjang hari, <fisiensi tenaga kerja %bank pakan dapat diisi setiap satu minggu&, sehingga petani dapat mengatur waktu.
Pemberian pakan ternak mengacu pada pola 6<IS# %6ow <ternal Input Sustainable #griculture&. 6<IS# merupakan pemberian input yang rendah dari luar
untuk pertanian berkelanjutan. 6<IS# bertujuan untuk memaksimalkan produksi dan mampu mencapai tingkat produksi yang stabil dan memadai dalam jangka panjang. Disamping itu 6<IS# merupakan penggabungan dua prinsip yaitu agro ekologi serta pengetahuan dan pertanian masyarakat setempat>kearifan lokal. Secara singkat 6<IS# dapat dijabarkan sebagai berikut 9 optimalisasi sumberdaya lokal, maksimalisasi daur ulang % &ero 'aste&, minimalisasi kerusakan, lingkungan % ramah lingkungan&, di!ersifikasi usaha, pencapaian tingkat produksi yang stabil dan memadai, dan menciptakan kemandirian petani.
Pakan konsentrat yang digunakan berupa konsentrat campuran dari beberapa bahan pakan seperti 9 bekatul, tumpi jagung, bungkil kopra, kulit kopi, garam, kapur,
tetes dan mineral. Semua bahan tersebut dicampur jadi satu hingga homogen. Pencampuran bahan pakan dilakukan menggunakan mesin mier bahan pakan.
Penyusun ransum pada tabel adalah sebagai berikut 9 Tabel 4.4 8enis, harga dan asal bahan pakan.
N*. Bahan Pakan Presentase
:;< Harga:$&=kg< #u&&l'er
+. umpi jagung )* 32*J Probolinggo
). 'ulit kopi +2 **J Pandaan
. Dedak P' ) * +/2*J Probolinggo
1. ungkil 'opra ) )3**J Surabaya
2. 7aram + +)**J Pasuruan
/. 'apur + 2**J Pasuruan
0. etes +* 12*.***>drumJ Pasuruan
4.2.1.2 >ara !em&er*leh Bahan Pakan. a. H'jauan Pakan Ternak.
Pakan hijauan yang diberikan di 6oka Penelitian Sapi Potong berasal dari tiga kebun milik 6oka Penelitian Sapi Potong 9
'ebun Sumberagung 9 K 13,3* m)
'ebun (anuklindungan 9 K .2** m)
'ebun Parasan 9 K +**,102 m)
6uas 'eseluruhan 9 K +2),22 m)
Pemotongan hijauan berupa rumput dilakukan setiap hari dengan sistem rotasi pada setiap kebun percobaan dengan umur potong sekitar 2 hari, sehingga
diharapkan tidak terjadi kekosongan dalam penyediaan hijauan pakan untuk ternak di 6oka penelitian sapi potong.
b. *nsentrat
ahan pakan yang digunakan di 6oka Penelitian Sapi Potong merupakan bahan pakan lokal yang murah. Dalam hal ini bahan pakan yang digunakan merupakan bahan pakan yang mudah diperoleh disekitar area pemeliharaan ternak serta fluktuasi dari bahan pakan yang digunakan tidak terlalu besar dan ketersediaan bahan pakan dapat dipertahankan. Penggunaan bahan pakan yang murah merupakan
keunggulan utama dari 6olitsapo yaitu mampu memanfaatkan pakan lokal yang murah sehingga ternak sapi potong yang dihasilkan mampu bersaing dengan sapi persilangan dengan pemberian pakan yang tergolong mahal. 'eberhasilan ataupun
kegagalan usaha peternakan sapi potong banyak ditentukan dari faktor pakan. enurut ariyono %)**/&, pada usaha peternakan rakyat, pemberian pakan dilakukan secara tradisional, bersifat turun temurun dan belum berwawasan agribisnis. Pakan hijauan sangat ber!ariasi baik dari jenis maupun jumlahnya, sedangkan pakan penguat diberikan dalam jumlah yang terbatas dan tidak menentu.
enurut ariyono %)**/&, tidak ada susunan ransum dan strategi pakan sapi potong terhebat yang dapat diterapkan pada semua sistem usaha peternakan sapi potong yang tersebar di berbagai lokasi usaha, yang terhebat adalah strategi mengungkap dan mengubah bahan pakan potensial setempat menjadi produk aman, sehat, utuh dan halal. Pemanfaatan hasil samping pertanian, perkebunan serta disersifikasi produk samping %by product& agroindustri yang dianggap sebagai pencemar lingkungan secara optimal dapat digunakan sebagai bahan pakan melalui pengembangan integrasi :6S %crop livestock system& yang ramah lingkungan atau
dikenal dengan &ero 'aste production system.
Dari hasil wawancara dengan pengelola pakan di 6oka Penelitian Sapi Potong diperoleh kandungan nutrisi penyusun ransum sebagaimana pada tabel 1.2.
Tabel 4. 'andungan nutrien bahan pakan penyusun ransum %4'& . Bahan
Pakan
Has'l Anal's's Pr*ks'mat :; B< Energ6 :kg<
B P L # ABU BETN TDN
umpi ;*,0) 0,*1 +,;; +3,*3 ,+3 /3,3) 20,0 ;;,1 ungkil kopra ;),*; )+,) +*,11 2,0 0,/ 22,+1 01,1) 2*+,* 'ulit kopi 3;,1; 3,1* ),*; )/,+* 3,02 1/,*) 2,); 1+3,2 7aram +** - - - -'apur +** - - - +** - -etes 0/,/ ),)* *,** *,2* 3,/0 0+,02
Sumber 9 6oka Penelitian Sapi Potong.
#dapun kandungan nutrisi konsentrat yang diberikan ditampilkan pada tabel 1./.
Tabel 4./ 'andungan (ansum 'onsentrat.
Pakan
'andungan
P' 6' S' D5
(ansum 'onsentrat ++,2;4 1,3)4 +1,04 /,/)4
Sumber 9 6oka Penelitian Sapi Potong.
4.2.1.3 Pen6'm&anan Bahan Pakan.
Penyimpanan bahan pakan bertujuan untuk melindungi bahan pakan dari kontaminan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan pakan. Untuk hijauan berupa rumput gajah tidak mengalami penyimpanan dikarenakan hijauan diberikan pada ternak dalam bentuk segar, untuk hijauan kering jerami padi penyimpanan pertama dilakukan bank pakan lapangan, bank pakan lapangan terdapat pada ladang persawahan yang bertujuan untuk mempermudah dalam pengaturan penyediaan pakan jerami yang dikumpulkan supplier > petani, pada penyimpanan kedua dilakukan di bank pakan kandang , penyimpanan bahan pakan ini terletak dikandang
sapi kelompok sekaligus ternak akan mengonsumsi bahan pakan jerami yang tersedia di bank pakan ini.
ambar 4.3 ank Pakan
Pada bahan pakan konsentrat sebagian penyimpanan diletakkan di gudang pakan dan sebagian ditempat pencampuran bahan pakan, penyimpanan bahan pakan konsentrat di 6oka sudah agak baik tapi alangkah baiknya apabila semua aspek dalam penyimpanan bahan pakan agar diperhatikan dikarenakan kondisi lapangan menunjukkan ada sebagian bahan pakan alasnya tidak diberi pallet yang berguna untuk menjaga kelembapan bahan pakan yang mengakibatkan kerusakan bahan pakan, kemudian pada gudang pakan alangkah baiknya agar melakukan penataan yang teratur dan memenuhi kaidah persyaratan penyimpanan bahan pakan yang baik.
ambar 4.4 7udang ahan Pakan.
(asyaf %+;;)&, menyatakan bahwa bahan pakan dalam keadaan kering dan didukung dengan pemberian papan pada alasnya dengan tujuan agar bahan pakan tidak terkontak lagsung dengan tanah. Dengan demikian kelembapan yang tinggi akan meningkatkan suhu dan mempercepat tumbuhya jamur serta akan menurunkan kandungan nutrisi dalam bahan pakan tersebut. $leh sebab itu penyimpanan bahan pakan untuk konsentrat disimpan dalam suatu gudang pakan ternak dengan cukup
cahaya dan !entilasi udara, sedangkan untuk hijauan karena pemberian bersifat langsung maka tidak memerlukan tempat untuk menyimpan khusus.
4.2.2 As&ek Nutr's'
'husus untuk 6oka Penelitian Sapi Potong dalam menentukan penyusunan ransum 6oka menggunakan acuan standar kebutuhan nutrisi untuk sapi potong dengan menggunakan acuan standar 'earl %+;;)& atau tabel 5(: dalam penyusunan ransum guna mengetahui kebutuhan berdasarkan status fisiologis ternak, tabel kebutuhan nutrisi standar acuan 'earl dapat dilihat pada tabel 1.0.
Tabel 4.0 abel 'ebutuhan 5utrisi Standar 'earl.
erat badan P= ' < D5 Protein 'alsium "osfor %kg& %kg& %kg& %kg& %kg& %gr& %gr& %gr& #. Sapi 8antan
*,)2 ,3 /,2/ +,3 1** +) ; *,2 1,) 3,*) ),) 101 +/ +* *,02 1,1 ;,22 ),/ 23; )+ + + 1,2 +*,; /*0 )0 +/ )** * ,0 /, +,3 )32 / / *,)2 1,2 3,+ ),) 10* ++ ; *,2 2,) ;,; ),3 221 +/ +) *,02 2,1 ++,0 3,) /)) )+ +2 + 2,/ +,2+ ,0 /;* )0 +0 )2* * 1,1 0,1 ) 0 ; ; *,)2 2, ;,2) ),/ 21 +) +* *,2 /,) ++,/1 ,) /) +/ +1 *,02 /,1 +,03 ,3 /; )+ +0 + /,/ +2,31 1, 0/* )3 +; ** * 2 3,2 ),1 32 +* +* *,)2 / +*,; 233 +2 ++ *,2 0 +,1 ,0 /0; +; +1 *,02 0,1 +1,3 1, 02 ) +3 + 0,2 +3,) 2 3+; )3 )+ 2* * 2,0 ;,2 ),/ 1) +) +) *,)2 /,3 +),)) , /2 +/ +1 *,2 0,; +1,;1 1,+ 0+ )* +/ *,02 3, +0,// 1,3 3*/ )2 +3 + 3,2 )*,3 2,/ 301 * )+ +,+ 3,2 )+,10 2,; 3;; )+ ) Sapi Dara =idup pokok dan Pertumbuhan *,)2 ),; +, 1,; )*/ + +* *,2 ,+ +,0 / )/) +1 ++ *,02 ,) ) 0,+ +; )* +1 + , ), 3,) 02 )/ +3 +2* * , +,/ 2, +)0 2 2 *,)2 1 +,; /,3 )23 + ++ *,2 1,) ), 3, +2 +1 +) *,02 1,1 ),0 ;,3 /3 +; +2 + 1,2 ,+ ++, 1)3 )2 +3 )** * 1 +,3 /,2 +20 / /
*,)2 1,; ), 3, *) +* +* *,2 2,/ ),3 +*,) 23 +1 + *,02 2,2 , +),+ 1+2 +; +/ + 2,/ ,3 +,; 10) ) +3 )2* * 1,3 ),+ 0,/ +32 0 0 *,)2 2,3 ),0 ;,3 1* +) +) *,2 /,) , +) ;2 + + *,02 /,2 ,; +1,) 12+ +3 +2
erat badan P= ' < D5 Protein 'alsium "osfor %kg& %kg& %kg& %cal& %kg& %g& %g& %g&
+ /,/ 1,2 +/, 2*0 ) +3 ** * 2,2 ),1 3,3 )+) ; ; *,)2 /,0 ,+ ++,) /3 + + *,2 0,+ ,3 +,3 1) +1 +1 *,02 0,1 1,2 +/, 2*) +0 +2 + 0,/ 2,) +3,3 22 )+ +3 . Sapi induk - bulan kebuntingan ** *./ 0.1* +1.)* .; /+1 +3 +3 2* *./ 3.* +/.+* 1.1 /2* +; +; 1** *./ ;.)* +0.3* 1.; /0+ +; +; - bulan terakhir kebuntingan ** *.1 /.;* +).1* .1 1*; ++ ++ 2* *.1 0.0* +.;* .3 111 +) +) 1** *.1 3.2* +2.1* 1.) 13* +1 +1 - sapi menyusui ** - - +2.)* 1.) /3/ ) ) 2* - - +/.1* 1.2 0)+ )1 )1 1** - - +0.2* 1.3 020 )2 )2
'earl, %+;;)& dalam Umiyasih dan Benny %)**0&.
enurut (ianto dan Purbowati %)**;& kebutuhan Aat pakan sapi tergantung pada berat, fase pertumbuhan>reproduksi, dan laju pertumbuhan. Semua Aat pakan dibutuhkan dalam proporsi yang seimbang satu sama lain. Untuk mendapatkan penampilan sapi yang optimum, dalam pemberian pakan harus dimengerti terlebih
dahulu kegunaan akan Aat-Aat pakan dan program pemberian makanan yang paling murah.
4.2.3 As&ek Pelaksanaan.
4.2.3.1 As&ek Pelaksanaan -*rmulas' $ansum.
a. Pelaksanaan -*rmulas' $ansum Paa Per'*e Pemb'b'tan an Pembesaran. Pada pelaksanaan formulasi ransum pada periode pembibitan dan pembesaran ternak sapi potong di 6oka Penelitian Sapi Potong, tidak banyak perbedaan dalam penyusunan formulasi pakan pada setiap periode pertumbuhan
ternak, perbedaan pakan yang diberikan diutamakan pada sapi bunting tua dan masa laktasi, pada masa pertumbuhan perbedaan pakan terletak pada jumlah pakan yang dikonsumsi pada setiap periode pemeliharaan.
ambar 4. Proses "ormulasi (ansum
enurut (ianto dan Purbowati %)**;& Dalam penyusunan ransum, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah konsumsi bahan kering dan kebutuhan nutrisi yang meliputi energi, protein, !itamin, dan mineral. 'onsumsi bahan kering oleh
ternak tergantung pada faktor ternak, pakan, dan lingkungan. "aktor ternak yang ternak tergantung pada faktor ternak, pakan, dan lingkungan. "aktor ternak yang mem
mempenpengarugaruhi hi konskonsumsumsi i pakapakan n melmeliputiputi i jenijenis s ternternak, ak, ukuukuran ran tubutubuh, h, dan dan statstatusus fisi
fisiologologis is ternternak. ak. "ak"aktor tor pakpakan an melmeliputiputi i palapalatabtabilitilitas, as, teksteksturtur, , kepkepadatadatan an eneenergirgi,,
bulkines
bulkines, dan kecernaan. "aktor lingkungan yang berpengaruh terhadap konsumsi, dan kecernaan. "aktor lingkungan yang berpengaruh terhadap konsumsi bahan ke
bahan kering adalaring adalah suhu dan kh suhu dan kelembapelembapan.an.
b.
b. PePelalaksaksanaanaan Prn Pr*se*seuur !er !eraramu Pmu Pakaakan.n.
Prosedur meramu pakan di 6oka Penelitian Sapi Potong memiliki prosedur Prosedur meramu pakan di 6oka Penelitian Sapi Potong memiliki prosedur yan
yang g ditditentuentukan kan daldalam am prosproses es mermeramu amu bahabahan n pakapakan, n, peraperamuamuan n pakpakan an diladilakukkukanan petugas an
petugas antara lain 9tara lain 9
-- iieer dr diinnyyaallaakkaann..
-- enencamcampupur bahr bahan yan yang jang jumumlahlahnynya pala paling sing sediedikikit.t.
-- ememasukasukan seban sebagiagian baan bahan pahan pakan ykan yang juang jumlamlahnyhnya banya banyak kedak kedalam alam mesmesin.in. -- ememasukasukan sean sebagibagian ban bahaahan yn yang juang jumlamlahnyhnya seda sedang ang kedkedalam alam mesmesin.in.
-- ememasukasukan baan bahan han pakpakan yan yang jang jumlumlahnyahnya seda sedikit ikit kedkedalam alam mesmesin.in.
-- ememasukasukan seban sebagiagian baan bahan pahan pakan ykan yang juang jumlamlahnyhnya banya banyak kedak kedalam alam mesmesin.in. -- ememasukasukan seban sebagiagian baan bahan pahan pakan ykan yang juang jumlamlahnyhnya sedaa sedang keng kedaladalam mesm mesin.in. -- 'em'emudiaudian sen semua mua bahbahan pan pakaakan yn yang sang sudah udah masmasuk duk di mi miiniing.g.
-- aahhaan n ppaakkaan n sisiaap p didimmaassukukkkaan n ppaadda a kakarruunng g ssaak k yyanang g nnaantntiinynya a sisiaapp didistribusikan di setiap kandang.
ambar /.
ambar /. eramu Pakan eramu Pakan
=al ini sesuai dengan pendapat Siregar %+;;1& yang menyatakan bahwa untuk =al ini sesuai dengan pendapat Siregar %+;;1& yang menyatakan bahwa untuk bahan
bahan baku baku yang yang jumlahjumlahnya nya sedikit, sedikit, terlebiterlebih h dahulu dahulu dilakukadilakukann pre"mi(ing pre"mi(ing atau atau pencam
pencampuran awal. ahan ypuran awal. ahan yang dicampur pada tahaang dicampur pada tahap awal meliputi !itamp awal meliputi !itamin, mineral,in, mineral, ka
kalslsiuium m kakarbrbononatat, , asasam am amaminino o krkrisistatal, l, pepemamacu cu pepertrtumumbubuhahan, n, kokoksksididioioststatat,, antioksidan.
antioksidan.
+.
+. PePelalaksksananaaaan Pen Pembmberer'a'an Pan Pakakan.n.
etode pemberian pakan di 6oka Penelitian Sapi Potong dilakukan sesuai etode pemberian pakan di 6oka Penelitian Sapi Potong dilakukan sesuai dengan model kandang %kandang indi!idu dan kandang kelompok&. 'andang indi!idu dengan model kandang %kandang indi!idu dan kandang kelompok&. 'andang indi!idu dib
diberierikakan n pakpakan an dua dua kakali li sehsehariari, , padpada a papagi gi hahari ri %*/%*/.**.**-*0-*0.**.**& & dibdiberierikakan n pakpakanan kon
konsensentratrat, t, papada da siasiang ng harhari i %*;%*;.**.**-+*-+*.**.**& & dibdibererikaikan n papakan kan hihijaujauan. an. 'a'andandangng kelompok diberikan pakan tiga kali sehari, pada pagi hari %*/.**-*0.**& diberikan kelompok diberikan pakan tiga kali sehari, pada pagi hari %*/.**-*0.**& diberikan pakan
pakan konsentrkonsentrat at , , pada pada jam jam %*3.**-*;%*3.**-*;.**& .**& diberikadiberikan n pakan pakan hijauan hijauan berupa berupa rumputrumput gajah atau rump
gajah atau rumput lersia atau legumiut lersia atau leguminosa nosa pada jam %+).*-pada jam %+).*-*+.**& diberik*+.**& diberikan pakanan pakan hijauan berupa tebon jagung. =al ini sesuai dengan pendapat Santosa %)**/& yang hijauan berupa tebon jagung. =al ini sesuai dengan pendapat Santosa %)**/& yang menyatakan bahwa pemberian pakan minimal ) kali sehari.
ambar 0.
ambar 0. Pemberian Pakan =ijauan. Pemberian Pakan =ijauan. 4.2.4
4.2.4 As&As&ek Penek Penga7aga7asansan..
4.2.4
4.2.4.1.1 Pr*Pr*seuseur Penr Penga7aga7asan Bahsan Bahan Bakan Baku *nseu *nsentrantrat an H'jat an H'jauan .uan .
6oka penelitian sapi potong melakukan pengawasan bahan baku konsentrat 6oka penelitian sapi potong melakukan pengawasan bahan baku konsentrat dengan langkah-langkah sebagai berikut 9
dengan langkah-langkah sebagai berikut 9
-- SuSupppplilier er babahahan n papakakan n dadatatang ng ke Instke Instanansi si dedengngan an memembmbawawa a sasampmpel el babahahann pakan ko
pakan konsentratnsentrat..
-- PaPaninitia pentia pengadgadaaaan n babaranrang g dadan jasa menn jasa menerierima samma sampel dan mepel dan menennentuktukan hargan hargaa barang t
barang tersebut.ersebut.
-- 8ika 8ika disedisetujutujui mai maka bahka bahan pakan pakan tean tersebrsebut dikut dikirim irim sesusesuai deai dengan ngan permpermintaintaan.an. -- SebSebelum elum dipediperiksriksa bahaa bahan pakn pakan yan yang daang datantang harug harus mels melewaewati timti timbangbangan.an.
-- SeSebebelulum m papakakan n diditutururunknkanan, , papakakan n didipepeririksksa a dudulu lu ololeh eh pepetutugagas s pepengngawawasas pakan
pakan dengan dengan cara cara mengammengambil bil sampel sampel per per karung, karung, dan dan dicocokdicocokkan kan dengandengan sam
sampel pel yanyang g dibadibawa wa sebesebelumlumnya nya sertserta a diladilakukakukan n tes tes labolaboratoratorium rium bahbahanan pakan
pakan dengan dengan tujuan tujuan agar agar bahan bahan pakan pakan tersebut tersebut sudah sudah sesuai sesuai dengandengan pemes
pemesanan atau tidanan atau tidak.ak.
-- 8ika 8ika barabarang terng tersebusebut memt memenuhenuhi kritei kriteria saria saat pemat pemesanesanan makan maka baraa barang terng tersebusebutt segera dimasukkan kedalam gudang pakan, dan apabila bahan pakan tersebut segera dimasukkan kedalam gudang pakan, dan apabila bahan pakan tersebut ti
tidadak k sesesusuai ai dedengngan an pepememesasananan n mmakaka a babahahan n papakakan n tetersrsebebut ut diditotolalak k %dikembalikan& ke supplier .
%dikembalikan& ke supplier .
=al ini sesuai pernyataan Suparjo %)*++& yang menyatakan bahwa prosedur =al ini sesuai pernyataan Suparjo %)*++& yang menyatakan bahwa prosedur penerim
penerimaan bahan baan bahan baku diantaku diantaranya 9aranya 9 -- PePememerikriksasaan idan idenentittitas baas bahahan ban baku.ku. -- eemamastistikakan bn bererat at bahbahan an bakbaku.u.
-- PenPengamgambilabilan samn sampel dapel dan penn pengujigujian kuan kualitalitas baas bahan bhan baku.aku.
- enyimpan sampel. - Penolakan bahan baku.
4.2.4.2 Pr*seur Penga7asan -*rmulas' $ansum Pakan.
6oka Penelitian Sapi Potong mempunyai prosedur pengawasan dalam formulasi ransum antara lain 9
- "ormulasi ransum disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi ternak dan kandungan nutrisi pada bahan pakan yang tersedia.
- 8umlah setiap bahan pakan yang akan di formulasi oleh petugas miing %pencampuran&, sesuai dengan data yang diberikan oleh pengawas bahan pakan.
- Penimbangan bahan pakan oleh petugas miing. - ahan pakan dicampur dalam mesin setiap + ton.
- 'emudian bahan pakan dikemas didalam karung untuk mempermudah pembagian ke kandang.
4.2.4.3 Pr*seur Penga7asan ual'tas $ansum Pakan.
6oka Penelitian Sapi Potong mempunyai prosedur pengawasan kualitas ransum pakan antara lain 9
- Pengambilan sampel pakan yang sudah jadi. - Sampel pakan kemudian di uji dilaboratorium.