• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Reproduksi Ikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Reproduksi Ikan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM REPRODUKSI IKAN PENGENALAN CIRI KELAMIN SEKUNDER

DISUSUN OLEH:

1. Alvian Irwan Prayoga 141411535015 2. Ranti Dwiyanti Putri 141511535001 3. Margaretta Wahyu Diana P. 141511535015

4. Novi Adi Setiawan 141511535019

5. Rahma Hidayah 141511535026

PROGAM STUDI S1 BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BANYUWANGI

2017

(2)

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia budidaya perikanan apapun komoditinya, pendalaman terhadap fisiologi dan reproduksi sangatlah penting. dengan memperlajari fisiologi dan reproduksi kita menjaga keberlanjutan usaha dengan penyediaan benih sebgai bahan baku usaha. Dengan mengenal ciri kelamin ikan maka kita akan bisa membedakan antara ikan jantan dan ikan betina. Ilmu ini merupakan dasar jika kita akan memeijahkan ikan untuk menghasilkan benih sebgai bahan baku usaha perikanan budidaya. Pada umumnya ikan memiliki dua jenis kelamin, betina dan jantan. Dalam budidaya perairan teknik pembedaan kelamin sangat diperlukan untuk kegiatan pembenihan dan pembesaran. Pembedaan ciri kelamin jantan dan betina meliputi ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.

Pembedaan ciri kelamin primer dilakukan dengan cara langsung terhadap gonad dan lubang genital, sedangkan pembedaan ciri kelamin sekunder dilakukan dengan pengamatan morfologi (dimorfisme) dan warna (dikromatisme) pada ikan. Ciri primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Sedangkan ciri sekunder adalah penampakan luar dari ikan yang dapat digunakan untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Setiap spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat digunakan untuk membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme. Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka spesies itu bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya ikan hias jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina. Ciri kelamin sekunder adalah ciri kelamin yang tidak berhubungan langsung dengan organ reproduksi.

1. Ciri kelamin sekunder berdasarkan fisik/wujudnya :

Dimorfisme  ciri kelamin sekunder berdasarkan perbedaan bentuk tubuh.

Dikromatisme  ciri kelamin sekunder berdasarkan perbedaan warna 2. Ciri kelamin sekunder berdasarkan waktu :

(3)

Tetap  ciri kelamin sekunder yang selalu terlihat setiap saat Sementara  ciri kelamin sekunder yang hanya terlihat pada waktu tertentu biasanya sesaat sebelum memijah hingga sesaat setelah memijah. I.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

a. Mahasiswa dapat mengidentifikasi individu jantan dan betina berdasar ciri morfologi.

b. Mahasiswa dapat mengamati ciri kelamin sekunder pada ikan yang diamati.

(4)

II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Waktu : Kamis, 7 September 2017

Tempat : Laboratorium Pakan PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi.

2.2 Alat dan Bahan

- Ikan hias dan konsumsi - Aquarium berisi air - Aerator

- Alat tulis 2.3 Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memasukkan ikan dalam aquarium dan diberi aerator

3. Mengamati ciri kelamin sekunder yang tampak (morfologi dan warna) 4. Mengambil gambar ikan yang diamati

(5)

III. PEMBAHASAN

1. Ikan Molly (Poecilia sp.)

Klasifikasi ikan Molly menurut Saanin (1994) dalam Gusto (2009) adalah sebagai berikut : Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Kelas : Pisces Subkelas : Ostheichthyes Ordo : Cyrinodontoidei Famili : Poecilidae Genus : Poecilia Species : Poecilia Sp.

Ikan molly jantan mempunyai daya pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan ikan molly betina. Ikan molly jantan dan betina pada usia yang sama memiliki perbedaan yakni tubuh si penjantan lebih pendek. Namun pertumbuhan sirip ikan jantan jauh lebih cepat sehingga ukuran sirip-siripnya lebih panjang dan lebih lebar dari pada ikan molly betina. Ikan molly jantan juga mempunyai tubuh yang ramping, pergerakan yang lebih gesit, dan warna tubuh yang lebih cerah. Bagian belakang sirip perut ikan moly jantan terdapat gonopodium yang berbentuk seperti tonjolan. Gonopodium ini merupakan perubahan sirip anal yang berubah menjadi sirip yang panjang. Gonopodium merupakan alat bantu pemijahan pada ikan molly (Bayu, 2008). Ikan molly betina memiliki postur tubuh yang lebih gemuk. Bentuk perutnya buncit dengan ukuran sirip yang sedang/normal. Alat kelamin ikan balon betina berbentuk lubang serta tidak mempunyai gonopodium. Mayoritas ikan betina ini memiliki warna tubuh yang kurang dan terkadang kusam. Yang membedakan ialah bentuk kepalanya agak runcing ke depan.

Perbedaan ikan moly jantan dan betina berdasarkan pengamatan Ikan molly jantan :

 Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang panjang  reproduksi tetap.

(6)

 Warnanya lebih cerah dan pekat.  Sirip punggung lebih panjang.  Kepalanya agak besar

Ikan molly betina:

 Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus reproduksi tetap

 Tubuhnya gemuk

 Warnanya kurang cerah dan cenderung kusam  Sirip punggung tidak meliki corak

 Abdomennya lebih besar  Memiliki ekor yang lebih lebar

Gambar 1. Perbedaan jantan dan betina ikan Molly 2. Ikan Sumatra

Klasifikasi ikan sumatra menurut Sally (1997) dalam Atom (2009) adalah sebagai berikut : Fillum : Chordata Kelas : Actinopterygii Subkelas : Actinopterygii Ordo : Cypriniformes Famili : Cyprinidae Genus : Puntius

Spesies : Puntius tetrazona

Morfologi Ikan Sumatra yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70 mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap, pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada

(7)

pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang standar (tanpa ekor). Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah (Atom, 2009).

Perbedaan ikan sumatra jantan dan betina berdasarkan pengamatan Ikan Sumatra Jantan

 Memiliki warna mulut orange kemerahan ciri kelamin sementara  Tubuhnya ramping

 Memiliki warna tubuh yang lebih cerah dan mencolok Ikan Sumatra betina

 Tidak memiliki warna mulut orange kemerahan

 Memiliki abdomen yang lebih besar ciri kelamin tetap

 Abdomen akan terasa lembek apabila disentuh  ciri kelamin sementara

Gambar 2. Perbedaan jantan dan betina ikan Sumatra 3. Ikan Nila

Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) menurut (Santoso, 1996) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Osteichtes

Ordo : Percomorphii

(8)

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Ikan nila mempunyai nilai bentuk tubuh yang pipih kea rah vertical (kompres), Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip punggungnya garis terlihat condong lekuknya. Pada bagian sirip caudal/ ekor yang berbentuk membulat warna merah dan biasa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad. Sisik ikan nila adalah tipe scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal). (Pratama, 2009)

Gambar 3. Perbedaan jantan dan betina ikan nila

Bedasarkan pengamatan yang telah dilakukan mendapat data ciri sekunder ikan nila jantan yakni;

 Kepala cembung

 Mulut menjorok ke depan  Warna lebih gelap

 Jika dilihat dari atas, sirip putus-putus  Sirip nampak kemerahan

Hal ini didukung dengan pernyataan Permadi (2009) bahwa ikan nila jantan memiliki ciri sekunder yakni;

 Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.  Warna lebih gelap/kehitam-hitaman.

 Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan  Bentuk kepala lebih menonjol

Sedangkan ikan Nila Betina bedasarkan pengamatan yang telah dilakukan mendapat data ciri sekunder ikan nila jantan yakni;

 Kepala landai  Warna cerah

(9)

 Bentuk tubuh ramping

Hal ini didukung oleh pernyataan Permadi (2009) bahwa ikan nila jantan memiliki ciri sekunder yakni;

 Bentuk badan bulat pipih, dan memanjang.

 Bagian perut berwarna putih dan dagu bewarna putih.

 Warna tubuh cendrung lebih tranparan dibandingkan dengan jantan. 4. Ikan Mas Koki

Klasifikasi Ikan Mas Koki (Carassius auratus) menurut Lingga dan Susanto dalam Chui et al. (2009)adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei

Ordo : Ostariphisysoidei Sub ordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidae

Genus : Carassius

Spesies : Carassius auratus

Bentuk tubuh ikan mas koki agak memanjang dan pipih tegak (compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Bagian ujung mulut memiliki dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan yang tersusun dari tiga baris. Gigi geraham secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas koki ditutupi oleh sisik yang berukuran relatif kecil.

Sirip punggung (dorsal) memanjang dan bagian belakangnya berjari tulang keras. Sementara itu, sirip ketiga dan keempatnya bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip dubur (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yakni berjari tulang keras dan bergerigi dan seluruh bagian siripnya berbentuk rumbai-rumbai atau panjang. Garis rusuk atau gurat sisi (linnea lateralis) pada ikan mas koki tergolong lengkap, berada dipertengahan tubuh dengan posisi melentang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.

(10)

Gambar 4. Perbedaan Jantan dan Betina Ikan Mas Koki

Bedasarkan pengamatan yang telah dilakukan mendapat data ciri sekunder ikan mas koki jantan yakni;

 Terdapat warna putih pada bagian sirip pectoral  Tubuh lebih ramping

 Sirip kasar

 Perutnya labih ramping

Hal ini didukung dengan pernyataan Taufik, (2012) bahwa ikan mas koki jantan memiliki ciri sekunder yakni;

 Dilihat dari atas perutnya lebih ramping / langsing

 Bila sudah cukup umur, pada saat birahi / musim kawin muncul titik 2 putih pada kedua tutup insang dan kedua sirip depannya

 Dilihat dari samping anusnya rata

Sedangkan ikan mas koki betina menurut pengamatan yang telah dilakukan mendapat data ciri sekunder ikan mas koki betina yakni;

 Ukuran perut lebih besar ciri kelamin sementara  Tidak muncul warna putih pada kedua sirip depannya

Hal ini didukung dengan pernyataan Taufik, (2012) bahwa ikan mas koki betina memiliki ciri sekunder;

 Dilihat dari atas nampak perut lebih besar  Tidak muncul bintik putuh pada kedua sirip  Lebih pasif

5. Ikan Bawal

(11)

Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas :Pisces Ordo :Cypriniformes Famili :Characidae Genus :Colossoma Spesies :Colossoma Sp.

Perbedaan jenis kelamin pada ikan bawal lebih mudah diketahui pada saat bawal sudah dewasa (Amri, 2008). Ikan bawal betina memiliki bentuk tubuh lebih gemuk dengan warna tubuh yang tidak terlalu menyala. Sedangkan ikan bawal jantan bentuk tubuhnya lebih ramping dengan warna agak gelap, bagian bawah ikan bawal jantan berwarna merah menyala. Selain itu, ikan bawal yang sudah dewasa operculumnya terasa kasar. Ciri sekunder jantan dan betina berdasarkan pengamatan ikan bawal

Ikan bawal jantan

 Memiliki ukuran lebih kecil ciri sekunder tetap  Bagian abdomen lebih merah

 Memiliki ukuran tubuh yang ramping Ikan bawal betina

 Memiliki ukuran tubuh lebih besar dan gembung  ciri sekunder tetap  Bagian abdomen lebih hitam ciri sekunder sementara

 Memiliki abdomen lebih besar 6. Ikan Black Tetra

Klasifikasi black tetra menurut ( Boulenger, 1895 ) adalah sebagai berikut

Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Actinopterygii Order : Characiformes Family : Characidae Genus : Gymnocorymbus Species : G. ternetzi

Badannya agak panjang dengan potongan pipih ke samping (compressed). Punggung berwarna hijau zaitun, sedangkan perutnya berwarna putih keperakan. Pada sisi badannya terdapat 3 garis/band 3 buah berwarna hitam. Pada seluruh atas badannya berwarna hitam, sedangkan separuhnya lagi berwarna putih. Sirip punggung, anal, adipose berwarna hitam, sedangkan sirip dada, perut, ekor,

(12)

berwarna putih, jernih. Ikan tetra jantan mempunyai tubuh yang lebih langsing dibanding pasangannya. Sedangkan, betina sebaliknya, Montok dengan bentuk badan yang kelihatan lebih pendek. Memilih indukan ikan hias black tetra yang baik minimla berukuran 3,75 cm. Jika memilih induk dari sekumpulan black tetra, sebaiknya masing-masing dipisahkan dulu ( menurut jenis kelamin ) sebelum dimasukkan ke tempat pemijahan sebelumnya.

Gambar 5. Indukan Ikan Black Tetra 7. Ikan Cupang

Klasifikasi ikan cupang menurut Setyani dan Deden (2009) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Oesteochytes Ordo : Perciformes Family : Anabantidae Genus : Betta Spesies : Betta Sp.

Ikan cupang memiliki bentuk yang sangat langsing atau ramping, memiliki panjang hingga 6 – 7 cm dan juga memiliki warna dasar kuning hingga sawo matang. Ikan ini memiliki sisik yang sangat halus, dan mengkilap. Sisik ikan ini memiliki bentuk persegi dengan ukuran 0,2 – 0,3 mm bahkan lebih kecil tergantung dengan ukuran tubuh dan varietesnya. Ikan cupang ini memiliki warna yang sangat bervariasi dan juga bergam mulai dari warna merah pekat, kuning pekat hingga kebiruan, dan lainnya (Setyani dan deden, 2009). Perbedaan ikan cupang jantan dan betina berdasarkan praktikum

Ikan cupang jantan :

(13)

 Gerakan sangat lincah / agresif

 Ekor ( caudal fin ) dan sirip (ventral fin) lebar dan panjang

 Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina ciri sekunder tetap Ikan cupang betina :

 Bertubuh gempal (padat, tidak panjang)  Gerakan lebih lambat (tidak agresif)  Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin)  Warna kurang menarik

 Ada titik putih di perut  ciri sekunder tetap

Gambar 6. Ikan Cupang Betina Gambar 7. Ikan Cupang Jantan

8. Ikan Platy

Klasifikasi ikan platy menurut Lingga dan Heru (2003) adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Cyprinodontiformes Famili : Poeciliidae Genus : Xiphophorus Spesies : Xiphophorus Sp.

Ukuran maksimum dari ikan Platy yaitu mencapai 5cm. Ikan ini memiliki sifat yang ramah dan tidak agresif, oleh karena itu sangat cocok digunakan sebagai ikan hias pada aquascaping ikan platy dapat hidup pada pH 7,0 – 8,0 pada suhu 20 – 26 °C. Pada dasarnya, ikan platy memiliki beberapa perbedaan ciri kelamin antara jantan dan betina. Yang pertama adalah ciri primer. Ciri primer dari ikan platy jantan adalah ikan platy yang memiliki gonopodium yang terletak didekat sirip analnya, sedangkan ikan platy betina tidak memiliki gonopodium. Ciri sekunder pada ikan platy jantan yaitu ukurannya lebih kecil dari pada betina.

(14)

Selain itu warna ikan platy jantan warnanya lebih mencolok dari pada betina (Lingga dan Heru, 2003).

Gambar 8. Perbedaan Jantan dan Betina Ikan Platy

9. Ikan Gappy

Klasifikasi ikan gapi menurut Nelson (1984) :

Filum : Chordata

Sub Filum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Cyprinodonoidi

Sub Ordo : Poecilioidei Family : Poecilidae

Genus : Poecilia

Spesies : Poecilia reticulata

Ikan gapi merupakan ikan yang bersifat ovovivipar yaitu ikan yang bertelur dan melahirkan. Selama di dalam perut induknya, embrio mendapat makanan bukan langsung dari induknya melainkan dari kuning telur. Ikan gapi memiliki gonad yang cepat berkembang yaitu 3 minggu setelah larva lahir gonopodium pada jantan telah berkembang , karena itu ikan gapi dikenal sebagai ikan yang berkembang biak cepat. Dalam satu kali perkawinan, seekor ikan gapi melahirkan secara parsial sampai 3 kali dengan interval waktu 1 bulan. (Utomo, 2008)

(15)

Perbedaan antara ikan gapi jantan dan ikan betina telihat dari ciri-ciri morfologisnya. Ikan gapi jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan ikan betina, ikan gapi jantan memiliki ekor lebih lebar dan warna ekor yang lebih cemerlang dibandingkan betina. Pada ikan gapi jantan, sirip anal mengalami modifikasi menjadi gonopodium. Ikan gapi pada habitat alami untuk ikan betina dapat mencapai ukuran maksimal 7cm, lebih panjang dari jantan yang panjangnya kurang dari 4 cm. (Panjaitan, 2016).

Gambar 9. Perbedaan Jantan dan Betina ikan Guppy 10. Ikan Komet

Kedudukan ikan komet di dalam sistematika (Lingga dan Susanto, 2003) adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei

Ordo : Ostariphisysoidei Sub ordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidae Genus : Carassius

Spesies : Carassius auratus

Ikan komet (Carassius auratus auratus) merupakan salah satu jenis ikan mas hias, ciri yang membedakan dengan ikan mas hias lainnya adalah caudal fin atau sirip ekornya lebih panjang dan percabangan di sirip ekornya sangat terlihat jelas, tidak seperti ikan mas biasa yang percabangan di sirip ekornya tidak begitu terlihat jelas. Selain itu, ikan komet mempunyai warna oranye yang mencolok sehingga sangat menarik untuk menjadi ikan hias di dalam ruangan ataupun di luar ruangan.

(16)

Ikan komet memiliki badan yang memanjang dan ramping sehingga di dalam akuarium ataupun di kolam, ikan ini selalu aktif berenang ke segala penjuru. Panjang tubuh ikan komet bisa mencapai sekitar 35 cm dari ujung kepala sampai ujung ekor.

Adapun ciri ikan komet jantan dan ikan komet betina adalah sebagai berikut:

- Ciri induk jantan yaitu terdapatnya bintik-bintik bulat menonjol pada sirip dada dan jika diraba terasa kasar, pada induk yang telah matang gonad jika diurut perlahan dari perut ke arah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih. - Ciri induk betina yaitu terdapat bintik-bintik pada sirip dada namun terasa halus jika diraba, jika diurut perlahan dari perut ke arah lubang genital akan keluar cairan kuning bening, dan pada induk yang telah matang perutnya terasa lembek juga lubang genital berwarna kemerah – merahan.

(17)

IV. PENUTUP

4.1 Simpulan

Jenis Kelamin pada ikan bisa dibedakan melalui ciri kelamin pimer maupun ciri kelamin sekunder. Ciri kelamin primer adalah ciri – ciri yang berhubungan langsung dengan reproduksi sedangkan cii kelamin sekunder adalah ciri yang tidak berhubungan langsung dengan reproduksi. Ciri ciri kelamin ini bersifat spesifik dalam arti pada setiap jenis ikan ciri – cirinya berbeda dan tidak bisa samakan.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amri. 2008. Budidaya Ikan Bawal Air Tawar. Agro Media Pustaka. Jakarta

Atom. 2009. Budidaya Ikan Sumatra yang Menguntungkan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Bachtiar. 2005. Panduan Lengkap Budidaya Ikan. Agro Media Pustaka. Jakarta Bayu S.,2008.,Pembenihan Ikan Black Molly.,Universitas Pajajaran.,Semarang Gusto T.,2009.,Budidaya Ikan Molly Black Gold Dalam Aquarium

Terkontrol.,Universitas

Lingga, D., dan Heru, S,. 2003. Ikan Hias Air Tawar Edisi Revisi. Penebar Swadaya : Depok

Panjaitan, Y. K. 2016. Struktur Populasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata Peters) Di Sungai Gajah Putih Surakarta Guppy Fish (Poecilia reticulata Peters) Population Structure In Gajah Putih River Surakarta. Skripsi. Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.

Permadi,2009. Teknologi Reproduksi (Spawning) dalam Pembenihan Ikan Nila. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Pratama, 2009. Morfologi Ikan Nila. Airlangga. Jakarta

Saanin. H., 1994., Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan., Bina Cipta., Bandung. Santoso. Budi 1996. Budidaya Ikan Nila. Kasinius: Yogyakarta

Setyani, L, D., dan Deden, D. 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar Populer. Peneber Swadaya : Depok

Taufik,2012. Ciri Kelamin Ikan Mas Koki (Carassius auratus). Institut Pertanian Bogor. Bogor

Utomo, B. 2008. Efektivitas Penggunaan Aromatase Inhibitor Dan Madu Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Gapi ( Poecilia Reticulata Peters ). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor.

Gambar

Gambar 1. Perbedaan jantan dan betina ikan Molly
Gambar 2. Perbedaan jantan dan betina ikan Sumatra 3. Ikan Nila
Gambar 3. Perbedaan jantan dan betina ikan nila
Gambar 4. Perbedaan Jantan dan Betina Ikan Mas Koki
+4

Referensi

Dokumen terkait

TCF) dan Kromatofor sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Warna Ikan Komet (Carassius auratus auratus) yang Diberi Pakan dengan Proporsi Tepung Kepala Udang (TKU)

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI Daphnia sp YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG SPIRULINA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN.. KOMET

Pengaruh Pemberian Nilai Konsentrasi Tepung Spirulina platensis yang Berbeda Pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Komet (Carassius auratus).. Effect of Spirulina

Ciri meristik yang diidentifikasi pada ikan pari, diantaranya sebagai berikut

yang berjudul Pengaruh Konsentrasi Tepung Spirulina platensis pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Komet ( Carassius auratus ).. Pada kesempatan ini penulis

Pengamatan hasil penelitian penambahan konsentrasi tepung Sprirulina sp pada pakan terhadap pertumbuhan berat rata-rata ikan Komet ( Carassius auratus ) dapat

Efektivitas Penambahan Tepung Buah Karamunting ( Rhodomyrtus tomentosa ) Kedalam Pakan Komersil Terhadap Performa Kecerahan Warna Ikan Komet (Carassius

Pengaruh Pemberian Nilai Konsentrasi Tepung Spirulina platensis yang Berbeda Pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Komet (Carassius auratus).. Program Studi