• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bbl Sehat Post Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bbl Sehat Post Sc"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

BAYI BARU LAHIR (BBL) SEHAT POST SC

A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. Pengertian

Menurut Depkes RI (2005)

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2500-3500 gram.

Menurut M. Soleh Kosim (2007)

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-3500 gram, cukup bulan, langsung menangis, tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.

Menurut Dona L. Wong (2003)

Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir sampai usia 4 minggu, lahirnya biasanya dari usia gestasi antara 38-42 minggu.

Jadi, bayi baru lahir normal (BBL) adalah bayi lahir cukup bulan dan sehat dengan berat antara 2500-3500 gram, dengan usia gestasi 38-42 minggu, secara sponton tanpa ada penyulit yang menyertai.

Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. (Sarwono , 2005)

Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina. Atau disebut juga histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. (Mochtar, 1998)

Etiologi

Indikasi klasik yang dapat dikemukakan sebagai dasar section caesarea adalah : a. Prolog labour sampai neglected labour.

b. Ruptura uteri imminen c. Fetal distress

d. Janin besar melebihi 4000 gr e. Perdarahan antepartum (Manuaba, I.B, 2001)

(2)

1. Sectio cesaria transperitonealis profunda

Sectio cesaria transperitonealis propunda dengan insisi di segmen bawah uterus. insisi pada bawah rahim, bisa dengan teknik melintang atau memanjang. Keunggulan pembedahan ini adalah:

a. Pendarahan luka insisi tidak seberapa banyak.

b. Bahaya peritonitis tidak besar.

c. Perut uterus umumnya kuat sehingga bahaya ruptur uteri dikemudian hari tidak besar

karena pada nifas segmen bawah uterus tidak seberapa banyak mengalami kontraksi seperti korpus uteri sehingga luka dapat sembuh lebih sempurna.

2. Sectio cacaria klasik atau section cecaria korporal

Pada cectio cacaria klasik ini di buat kepada korpus uteri, pembedahan ini yang agak mudah dilakukan,hanya di selenggarakan apabila ada halangan untuk melakukan section cacaria transperitonealis profunda. Insisi memanjang pada segmen atas uterus.

3. Sectio cacaria ekstra peritoneal

Section cacaria eksrta peritoneal dahulu di lakukan untuk mengurangi bahaya injeksi perporal akan tetapi dengan kemajuan pengobatan terhadap injeksi pembedahan ini sekarang tidak banyak lagi di lakukan. Rongga peritoneum tak dibuka, dilakukan pada pasien infeksi uterin berat.

4. Section cesaria Hysteroctomi

Setelah sectio cesaria, dilakukan hysteroktomy dengan indikasi:  Atonia uteri

 Plasenta accrete

 Myoma uteri

 Infeksi intra uteri berat

2. Spesifikasi Bayi Baru Lahir Normal.

a. Initial ukuran dan vital sign.

Panjang : Ukuran bokong 31 – 55, kepala sampai tumit 48 – 53 cm. Berat : 2500 – 4000gram.

Suhu : Ketiak = 36,5 – 37 ‘C. Rektum = 35,5 – 37,5 ‘C.

Denyut Jantung : 110 – 160 x/m. Respirasi : 40 – 60 x/m.

(3)

b. Kulit

Kelihatan lembut, halus, hampir transparan, elastis, bermukan merah, vernik caseosa dan lanuno sedikit.

c. Kepala

Fleksi ke dada, tengkorak bertingkat, lembut, fontanella mayor 3 – 6 cm, fontanella minor 1 – 2 cm.

d. Leher.

Pendek dan lurus, bayi yang tiarap dapat menahan leher, dengan memutar kepala dengan satu sisi lainnya, bayi yang dalam posisi duduk memperlihatkan kemampuan sementara waktu untuk menegakkan kepala. Lingkar kepala OB = 35 cm, OS = 34 cm, OK = 32 cm.

e. Mata.

Pupil berbentuk bulat, respon terhadap cahaya langsung bereaksi. f. Telinga.

Respon terhadap suara nyaring dengan terkejut, membran timpani terlihat suram.

g. Hidung, tenggorokan, dan mulut

Bayi bernafas dengan hidung, dapat bersin dan menangis dengan kuat, lidah terletak digaris tengah mulut, palatum lengkap, refleks isap baik.

h. Dada dan paru

Lingkar dada 30,5 – 33 cm, diameter anterior posterior dan lateral adalah sama, ujung xipoie anterior menonjol pada puncak dari sudut iga, pernafasan perut 40 – 60 x/m. sebentar lambat dangkal atau dalam dan cepat dengan periode apneu 6 – 15 detik, suara nafas jelas, nyaring, bronchovesikuler dan hipersonan, terkadang payudara mengeluarkan sekret.

i. Punggung dan ekstrimitas.

Tangan dan kaki mempunyai ukuran, bentuk dan letak yang simetris, tubuh fleksi dan kedua tangan menggenggam, tulang belakang lurus saat berbaring dan menapak pada posisi berbaring telungkup “seperti huruf C” punggung stabil dan tidak terjadi dislokasi, tonus otot baik terutama ketahanan terhadap posisi fleksi yang berlawanan dan rentang penuh sendi utama.

j. Jantung

Mengikuti kecendrungan pernafasan, denyut jantung 110 – 160 x/m, bunyi jantung jelas dan teratur, frekuensi tidak teratur, PMI mungkin terlihat dari interkosta ke 4 kiri dan garis midklavikula, S1 lebih nyaring, S2 pada puncak dan S2 lebih nyaring dari S1 di daerah pulmonal.

k. Perut.

Lunak dengan bentuk silinder, menonjol, pada permukaan perut terlihat permukaan vena, ujung umbilikal kering dan agak gelap, liver teraba kenyal, ujung

(4)

tajam / halus, 1 – 2 cm dibawah kosta iga kanan, ujung lien sepanjang pinggir dari sudut kuadran kiri atas, ginjal bisa dipalpasi dalam dengan menekan sekitar 1 – 2 cm diatas umbilikal.

l. Genetalia wanita dan pria.

Labia mayora menutup labia minora, klitoris sudah agak tetutup. Pada pria glans plenis ditutupi oleh kulit dimana terdapat saluran uretra, tertis sudah dalam skrotum, urin terlihat jernih.

m. Rektum.

Anus ada, mekonium ada, refleks anus jelas.

3. Adaftasi Fisiologi Bayi Baru Lahir

Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi : 1) Sistem pernapasan

Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus karotis. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan untuk mempertahankan ketegangan alveoli. Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya pernapasan diafragma dan abdominal. Sedangkan respirasi beberapa saat setelah kelahiran yaitu 30-60 x/menit.

(5)

Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya.

Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen.

3) Sistem hematopoiesis

Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.

Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan

Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb

janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada minggu ke 20.

4) Sistem Pencernaan

Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam pertama.

(6)

Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.

6) Metabolisme

Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml. 7) Sistem termogenik

Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.

8) Kelenjar endokrin

Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.

(7)

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.

10) Susunan saraf

Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan.

Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap cahaya.

11) Sistem imunitas

Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2 bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan, imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.

(8)

Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Vernik kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran. Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki sedikit sianotik (Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor. Stasis kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat sementara dan bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika terpajan pada udara dingin.

13) Sistem skelet

Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.

Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.

14) Sistem neuromuskuler

Reflek bayi baru lahir diantaranya : a. Reflek pada Mata

Berkedip atau Refleks korneal

 Reflek Pupil

 Mata boneka b. Reflek pada Hidung

 Bersin

 Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis mata)

(9)

c. Reflek pada mulut dan Tenggorokkan

 Menghisap

 Muntah

 Rooting

Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan mulai menghadap: harus hilang kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi dapat menetap selama 12 bulan.

 Ekstrusi

Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan mendorongnya keluar: harus menghilang pada usia 4 bulan.

 Menguap

 Batuk

d. Reflek pada Ekstremitas

 Menggenggam

 Babinski

 Klonus, Pergelangan kaki : Dorsofleksi telapak kaki yang cepat ketika menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan munculnya satu sampai dua gerakan oskilasi (denyut). Akhirnya tidak boleh ada denyut yang teraba.

 Refleks pada Massa/Moro

 Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku: tangan tetap tergenggam: harus hilang pada usia 4 bulan.

2. Pemantauan Bayi Baru Lahir

Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas keperawatan.

Pengkajian segara bayi baru lahir

Penilaian segera kondisi bayi, yaitu :

1) Apakah bayi menangis kuat/bernafas tanpa kesulutan? 2) Apakah bayi bergerak dengan aktif/lemas?

3) Apakah warna kulit bayi kemerahan, pucat/biru?

Penilaian awal bayi baru lahir dengan menggunakan APGAR Score, yaitu alat untuk mengkaji kondisi sesaat setelah bayi lahir meliputi 5 variabel yaitu

(10)

pernafasan, frekuensi jantung, warna, tonus otot dan iritabilitas refleks, yang dietmukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950). APGAR Score dilakukan pada saat : 1) Satu menit kelahiran yaitu untuk memberi kesempatan pada bayi untuk

memulain perubahan. 2) Menit ke-5.

3) Menit ke-10.

Tabel. APGAR Score

Skor 0 1 2 angka A: Appereance color (warna kulit) Pucat Badan merah, ekstremitas biru Seluruh ekstremita s kemerah-merahan P: Pulse (heart rate) Frekuensi jantung

Tidak ada Dibawah 100 Diatas 100 G: Grimace (reaksi terhadap rangsangan)

Tidak ada Sedikit garekan mimik Menangis, batuk/ bersin A: Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas dalam fleksi sedikit Gerakan aktif R: Respiration

(usaha nafas) Tidak ada Lemah, tidak teratur

Menangis kuat Jumlah Sumber : Sinopsis Obstetri hal. 120

Klasifikasi klinik nilai APGAR

1) Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)

Memerlukan resusitasi secara aktif dan pemberian oksigen terkendali karena selalu disertai asidosis, maka perlu diberikan natrikus bikarbonas 7,5% dengan dosis 2,4 ml/kg BB dan cairan glukosa 40% 1-2 ml/kg BB, diberikan via vena umbilikus.

2) Asfiksia ringan sedang (nilai APGAR 4-6)

Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas normal kembali.

3) Bayi normal atau asfiksia sedikit (nilai APGAR 7-9). 4) Bayi normal dengan nilai APGAR 10.

(11)

3. Penatalaksanaan Medis

1) Tes diagnostik

a.Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai

23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).

b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebihan).

c.Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi prenatal/perinatal).

d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2 hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.

e.Golongan darah dan RH. f. (Marllyn. E, Doenges, 2001). 2) Terapi

a. Non Farmakologi

 Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima setelah dilahirkan)

 Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila

 Penimbangan BB setiap hari

 Jadwal menyusui

 Higiene dan perawatan tali pusat b. Farmakologi

 Suction dan oksigen

 Vitamin K

 Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral atau neosporin)

 Vaksinasi hepatitis B

Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus vastus lateralis. (Bobak, M Irene, 2005)

(12)

B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian

1) Aktivitas/Istirahat

Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.

2) Pernapasan dan peredaran darah

Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).

Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.

3) Suhu Tubuh

Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C. Pengukuran

suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal. 4) Kulit

Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih kekuningan terutama di daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.

(13)

5) Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas

Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.

6) Tali Pusat

Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya. 7) Refleks

Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :

a. Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.

(14)

b. Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki dirangsang akan memberi reaksi.

c. Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.

d. Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.

e. Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi akan membuat gerakan menghisap.

8) Berat Badan

Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.

9) Mekonium

Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.

10) Antropometri

Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-occipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento fronto-occipitalis 35cm. Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.

11) Seksualitas

Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.

2. Diagnosa keperawatan yang sering muncul

1) Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks hisap tidak adekuat.

2) Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.

(15)

3) Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan

tali pusat), tali pusat masih basah.

4) Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air

(IWL), keterbatasan masukan cairan.

5) Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi.

3. Intervensi keperawatan

1) Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks hisap tidak adekuat.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam perubahan nutrisi tidak terjadi.

Kriteria hasil :

 Penurunan BB tidak lebih dari 10% BB lahir.

 Intake dan output makanan seimbang.

 Tidak ada tanda-tanda hipoglikemi. Rencana tindakan :

1. Pantau intake dan out put cairan

2. Kaji payudara ibu tentang kondisi putting 3. Lakukan breast care pada ibu secara teratur

4. Lakukan pemberian makan oral awal dengan 5-15 ml air steril kemudian dextrosa dan PASI

5. Intruksikan ibu cara dan posisi menyusui yang tepat secara mandiri 6. Instruksikan pada ibu agar mengkonsumsi susu ibu menyusui 7. Pantau warna, konsentrasi, dan frekuensi berkemih

Rasional :

1. Pada janin cukup bulan mengandung (80-100 ml). Masukan cairan adekuat untuk metabolisme tubuh yang tinggi

2. Kondisi puting ibu sangat menentukan dalam proses menyusui, kondisi puting inverted menggangu proses laktasi

3. Perawatan breast care untuk melancarkan dan merangsang produksi air susu pada ibu menyusui

(16)

4. Pemberian makan awal membantu memenuhi kebutuhan kalori dan cairan, khususnya pada bayi yang menggunakan 100-120 kal/kg dari BB setiap 24 jam

5. Cara dan posisi ibu dalam menyusui sangat mempengaruhi proses laktasi, sehingga proses laktasi harus dilakukan dengan benar

6. Untuk meningkatkan produksi susu ibu sehingga proses laktasi menjadi adekuat

7. Kehilangan cairan dan kurangnya masukan oral dengan cepat menghabiskan cairan ekstraseluler dan mengakibatkan penurunan haluaran urin

2) Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam perubahan suhu tubuh tidak terjadi.

Kriteria hasil :

 Suhu tubuh normal 36-370 C.

 Bebas dari tanda-tanda strees, dingin, tidak ada tremor, sianosis dan pucat. Rencana tindakan :

1. Pertahankan suhu lingkungan dalam zona termoneural yang ditetapkan dengan mempertimbangkan berat badan neonatus, usia gestasi

2. Pantau aksila bayi kulit, suhu timpatik dan lingkungan sedikitnya setiap 30-60 mnt

3. Kaji frekuensi pernapasan perhatikan takipnea (frekuensi > 60/mnt) 4. Tunda mandi pertama sampai suhu 36,50 C

5. Mandikan bayi dengan cepat untuk menjaga agar bayi tidak kedinginan 6. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit buruk, pelambatan berkemih,

membrane mukosa kering )

7. Lakukan pemberian makn oral dini Rasional :

1. Dalam respon terhadap suhu lingkungan yag rendah, bayi cukup bulan meningkatkan suhu tubuhnya dengan menangis atau meningkatkan aktivitas motorik karena banyak mengkonsumsi oksigen

2. Stabilisasi suhu mungkin tidak terjadi sampai 8-12 jam setelah lahir kecepatan konsumsi oksigen dan metabolisme minimal bila suhu kulit dipertahankan diatas 36,50 C

(17)

3. Bayi menjadi takipnea dalam respon terhadap peningkatan kebutuhan oksigen yang dihubungkan dengan stres dingin

4. Membantu mencegah kehilangan panas lanjut karena evaporasi

5. Mengurangi kemingkinan kehilangan panas melalui evaporasi dan konveksi dan membantu menghemat energi

6. Hilangnya panas terjadi melalui vasodilatasi perifer dan melalui augmentasi pendinginan dengan evaporasi dan penigkatan kehilangan air kast mata

7. Untuk peningkatan 10 C (1,8 F) suhu tubuh, metabolisme dan kebutuhan cairan meningkat

kira-kira 10%. Kegagalan menggantikan kehilangan cairan selanjutnya memperberat status dehidrasi

3) Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali pusat) tali pusat masih basah.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam infeksi pada tali pusat tidak terjadi.

Kriteria hasil :

 Bebas dari tanda-tanda infeksi.

 TTV normal : S : 36-370C, N :70-100x/menit, RR : 40-60x/menit

 Tali pusat mongering Rencana tindakan :

1. Observasi tanda-tanda infeksi

2. Pertahankan teknik septic dan aseptic.

3. Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi satu kali perhari. 4. Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda-tanda infeksi.

Rasional :

1. Mengetahui adanya indikasi infeksi

2. Melindungi bayi dari resiko infeksi nosokomial 3. Potensial entri organisme kedalam tubuh 4. Deteksi dini terhadap penyebaran infeksi

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Cristina, s.Dra, 1996, Perawatan kebidanan jilid II, Bratara, Jakarta Obstetri Fisiologi, Bandung, 1983, UNPAD

Suryana, Dra. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK, 1996, Jakarta, EGC

Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, Yayasan bina Pustaka Sarwono

Syahlan, Dr. SKM, 1993. Asuhan Kebidanan pada anak dalam konteks keluarga, Jakarta: Depkes RI

Affandi, Bisan. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta : JNPK-KR

Mochtar, Rustam. 1999. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Prawiro Harjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pusaka

Lutan, delfi. 2008. http://keperawatan –gun.blogspot.com2008/11/2008/asuhan bayi baru

Referensi

Dokumen terkait

pada penelitian ini diterapkan metode apriori association rule untuk melihat aturan asosiasi nilai dan matakuliah pada mahasiswa universitas gunadarma jenjang

RATNA PERTIWI, D1115029, Pengaruh Motivasi, Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun,

Perencanaan pengembangan perusahaan ini difokuskan pada dua point penting, yaitu pertama, rencana pengadaan alat-alat untuk menggabungkan konsep awal

Sebelum negara menentukan siapa yang berhak menjadi warga negara, terlebih dahulu negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal

Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan metode pembelajaran dengan Media Balok Tangram dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang

Dari tabel analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi yang jarang ditemukan pada lokasi ini Mixed-use building.Jadi fungsi yang sesuai dengan lokasi ini

• Kurangnya partisipasi nyata masyarakat dalam menjalankan pengkajian dan mengembangkan rencana pengelolaan untuk menjaga nilai-nilai konservasi Permasalahan juga muncul

30:14: “Tetapi firman ini sa- ngat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilaku- kan.” Berbeda dengan hal itu, Paulus menjelaskan bahwa kehendak Allah