PRE TEST
PRE TEST
STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian I lmulmu
Penyakit Kulit dan
Penyakit Kulit dan Kelamin Kelamin RSUD TRSUD Tugurejo Semarangugurejo Semarang
Disusun Oleh : Disusun Oleh : D
DAANNDDAAN N AADDI I NNUURRHHAAKKIIMM 11110011770000 H
HAAFFIIZ Z BBAAIIHHAAII 1111!!11770000""!! IINNNNEES S AANNDDHHIIKKA A PPRRAAMMEESSTTYY 1111!!11770000##!! M
MIRIRELELLA LA $R$RESESYYALALLI LI KAKAUTUTAMAMAA 11!11!17170000%!%!
Ke&'ni(e)'
Ke&'ni(e)''n Klini* 'n Klini* De&')(e+en Il+u Pen,'*i( Kuli( -'n De&')(e+en Il+u Pen,'*i( Kuli( -'n Kel'+inKel'+in FAKULTAS KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI.ERSITAS S/ADAYA $UNUN$ ATI UNI.ERSITAS S/ADAYA $UNUN$ ATI Ru+'h S'*i( U+u+ D'e)'h Tuu)e23 Se+')'n Ru+'h S'*i( U+u+ D'e)'h Tuu)e23 Se+')'n
T
1 A4 TERAN$KAN STRUKTUR KULIT 1 A4 TERAN$KAN STRUKTUR KULIT
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organorgan yang ada di dalamnya! Pemahaman tubuh, membungkus daging dan organorgan yang ada di dalamnya! Pemahaman tentan
tentang g anatoanatomi mi dan "isiologi kulit dan "isiologi kulit akan membantu mempermudakan membantu mempermudah ah pera#apera#atantan kulit untuk mendapatkan kulit #ajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih! kulit untuk mendapatkan kulit #ajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih! $uas kulit pada manusia ratarata % & meter persegi dengan berat '( kg jika $uas kulit pada manusia ratarata % & meter persegi dengan berat '( kg jika ditimbang dengan lemaknya atau ) kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar '* + ditimbang dengan lemaknya atau ) kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar '* + dari berat badan seseorang! Kulit memiliki "ungsi melindungi bagian tubuh dari dari berat badan seseorang! Kulit memiliki "ungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai
berbagai maam maam gangguan gangguan dan dan rangsangan rangsangan luar! luar! -ungsi -ungsi perlindungan perlindungan ini ini terjaditerjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk seara melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk seara ter
terus us menmeneruerus s .ke.keratiratinisnisasi asi dan dan pelpelepaepasan san selselsel sel kukulit lit ari ari yanyang g sudsudahmahmatiati/,/, re
respspirairasi si dadan n pepengngatatururan an susuhu hu tutububuh, h, prprododukuksi si sebsebum um dadan n kekeriringngat at sersertata pembentukan
pembentukan pigmen pigmen melanin melanin untuk untuk melindungi melindungi kulit kulit dari dari bahaya bahaya sinar sinar ultraultra 0iolet!
0iolet!
Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang ukup besar dan seperti Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang ukup besar dan seperti jaringan
jaringan tubuh tubuh lainnya, lainnya, kulit kulit juga juga berna"as berna"as .respirasi/, .respirasi/, menyerap menyerap oksigen oksigen dandan men
mengelgeluaruarkan kan karkarbonbondiodioksiksida! da! KulKulit it menmenyeryerap ap okoksigsigen en yanyang g diadiambimbil l leblebihih banyak
banyak dari dari aliran aliran darah, darah, begitu begitu pula pula dalam dalam pengeluaran pengeluaran karbondioksida!karbondioksida! Keepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida Keepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak "aktor di dalam maupun di luar kulit, seperti dari kulit tergantung pada banyak "aktor di dalam maupun di luar kulit, seperti temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit, kelembaban udara, temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit, kelembaban udara, ke
keepaepatan tan aliraliran an dardarah ah ke ke kulkulit, it, tektekanaanan n gas gas di di daldalam am dardarah ah kulkulit, it, penpenyakyakitit penyakit
penyakit kulit, kulit, usia, usia, keadaan keadaan 0itamin 0itamin dan dan hormon hormon di di kulit, kulit, perubahan perubahan dalamdalam metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit!
metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit!
Si"atsi"at anatomis dan "isiologis kulit di berbagai daerah tubuh berbeda! Si"atsi"at anatomis dan "isiologis kulit di berbagai daerah tubuh berbeda! Si"atsi"at anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutantuntutan "aali Si"atsi"at anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutantuntutan "aali yan
yang g berberbedbeda a di di masimasingngmasmasing ing daedaerah rah tubtubuh, uh, sepeseperti rti halhalnya nya kulkulit it di di telatelapak pak ta
tangnganan, , tetelalapapak k kakakiki, , kekelolopapak k mamatata, , keketitiak ak dadan n babagigian an lalaininnynya a memerurupapakakann penerminan penyesuaiannya kepada "ungsinya di masingmasing tempat! Kulit di penerminan penyesuaiannya kepada "ungsinya di masingmasing tempat! Kulit di
dae
daerahrahdadaerah erah terstersebuebut t berberbedbeda a ketketebaebalanlannyanya, , keekeerataratan n hubhubungungannannya ya dendengangan lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang
1 A4 TERAN$KAN STRUKTUR KULIT 1 A4 TERAN$KAN STRUKTUR KULIT
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organorgan yang ada di dalamnya! Pemahaman tubuh, membungkus daging dan organorgan yang ada di dalamnya! Pemahaman tentan
tentang g anatoanatomi mi dan "isiologi kulit dan "isiologi kulit akan membantu mempermudakan membantu mempermudah ah pera#apera#atantan kulit untuk mendapatkan kulit #ajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih! kulit untuk mendapatkan kulit #ajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih! $uas kulit pada manusia ratarata % & meter persegi dengan berat '( kg jika $uas kulit pada manusia ratarata % & meter persegi dengan berat '( kg jika ditimbang dengan lemaknya atau ) kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar '* + ditimbang dengan lemaknya atau ) kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar '* + dari berat badan seseorang! Kulit memiliki "ungsi melindungi bagian tubuh dari dari berat badan seseorang! Kulit memiliki "ungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai
berbagai maam maam gangguan gangguan dan dan rangsangan rangsangan luar! luar! -ungsi -ungsi perlindungan perlindungan ini ini terjaditerjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk seara melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk seara ter
terus us menmeneruerus s .ke.keratiratinisnisasi asi dan dan pelpelepaepasan san selselsel sel kukulit lit ari ari yanyang g sudsudahmahmatiati/,/, re
respspirairasi si dadan n pepengngatatururan an susuhu hu tutububuh, h, prprododukuksi si sebsebum um dadan n kekeriringngat at sersertata pembentukan
pembentukan pigmen pigmen melanin melanin untuk untuk melindungi melindungi kulit kulit dari dari bahaya bahaya sinar sinar ultraultra 0iolet!
0iolet!
Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang ukup besar dan seperti Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang ukup besar dan seperti jaringan
jaringan tubuh tubuh lainnya, lainnya, kulit kulit juga juga berna"as berna"as .respirasi/, .respirasi/, menyerap menyerap oksigen oksigen dandan men
mengelgeluaruarkan kan karkarbonbondiodioksiksida! da! KulKulit it menmenyeryerap ap okoksigsigen en yanyang g diadiambimbil l leblebihih banyak
banyak dari dari aliran aliran darah, darah, begitu begitu pula pula dalam dalam pengeluaran pengeluaran karbondioksida!karbondioksida! Keepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida Keepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak "aktor di dalam maupun di luar kulit, seperti dari kulit tergantung pada banyak "aktor di dalam maupun di luar kulit, seperti temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit, kelembaban udara, temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit, kelembaban udara, ke
keepaepatan tan aliraliran an dardarah ah ke ke kulkulit, it, tektekanaanan n gas gas di di daldalam am dardarah ah kulkulit, it, penpenyakyakitit penyakit
penyakit kulit, kulit, usia, usia, keadaan keadaan 0itamin 0itamin dan dan hormon hormon di di kulit, kulit, perubahan perubahan dalamdalam metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit!
metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit!
Si"atsi"at anatomis dan "isiologis kulit di berbagai daerah tubuh berbeda! Si"atsi"at anatomis dan "isiologis kulit di berbagai daerah tubuh berbeda! Si"atsi"at anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutantuntutan "aali Si"atsi"at anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutantuntutan "aali yan
yang g berberbedbeda a di di masimasingngmasmasing ing daedaerah rah tubtubuh, uh, sepeseperti rti halhalnya nya kulkulit it di di telatelapak pak ta
tangnganan, , tetelalapapak k kakakiki, , kekelolopapak k mamatata, , keketitiak ak dadan n babagigian an lalaininnynya a memerurupapakakann penerminan penyesuaiannya kepada "ungsinya di masingmasing tempat! Kulit di penerminan penyesuaiannya kepada "ungsinya di masingmasing tempat! Kulit di
dae
daerahrahdadaerah erah terstersebuebut t berberbedbeda a ketketebaebalanlannyanya, , keekeerataratan n hubhubungungannannya ya dendengangan lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang
ada di dalam lapisan kulitnya! Pada permukaan kulit terlihat adanya aluralur atau ada di dalam lapisan kulitnya! Pada permukaan kulit terlihat adanya aluralur atau garisgaris halus yang membentuk pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh garisgaris halus yang membentuk pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta bersi"at khas bagi setiap orang, seperti yang ada pada jarijari tangan, telapak serta bersi"at khas bagi setiap orang, seperti yang ada pada jarijari tangan, telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal dengan pola sidik jari .
tangan dan telapak kaki atau dikenal dengan pola sidik jari . dermatoglifidermatoglifi/!/!
1ambar Struktur Kulit 1ambar Struktur Kulit
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu 2 Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu 2 '
'!! KKuulliit at arri .i .epidermisepidermis/, sebagai lapisan /, sebagai lapisan yang paling luar,yang paling luar, &
&!! KuKulilit jt jananggat at ..dermis, korium atau kutisdermis, korium atau kutis/, dan/, dan 3!
3! 4a4ariringngan an pepenynyamambubung di ng di baba#a#ah h kukulilit t ..tela tela subkusubkutaneatanea, , hipohipodermisdermis atau subkutis
atau subkutis/!/!
14 E&i-e)+is 14 E&i-e)+is
5pidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik 5pidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk diperhatikan dalam pera#atan kulit, karena kosmetik dipakai pada untuk diperhatikan dalam pera#atan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis! Ketebalan epidermis berbedabeda
bagian epidermis! Ketebalan epidermis berbedabeda pada berbagai bagianpada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran ' milimeter pada telapak tangan dan tubuh, yang paling tebal berukuran ' milimeter pada telapak tangan dan telapa
telapak k kaki, dan kaki, dan yang paling tipis berukuran (,' milimeter terdapat padayang paling tipis berukuran (,' milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut! Selsel epidermis disebut
kelopak mata, pipi, dahi dan perut! Selsel epidermis disebut keratinosit.keratinosit. 5pidermis melekat erat pada dermis karena seara "ungsional epidermis 5pidermis melekat erat pada dermis karena seara "ungsional epidermis me
mempmpererololeh eh 6a6at6t6at at mamakakananan n dadannaiairaran n anantatar r sel sel dadari ri plplasmasma a yayangng merembes melalui dindingdinding kapiler dermis ke dalam epidermis! merembes melalui dindingdinding kapiler dermis ke dalam epidermis!
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu 2
a! L'&is'n ('n-u* 5stratum corneum6 merupakan lapisan epidermis paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam! $apisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak ber#arna dan sangat sedikit mengandung air! $apisan tanduk sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahanbahan kimia, dikenal dengan lapisan horny. $apisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan sel baru setiap ) minggu, karena usia setiap sel biasanya &7 hari! Pada saat terlepas, kondisi kulit terasa sedikit kasar! Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup,
menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri! Dengan bertambahnya usia, proses keratinisasi berjalan lebih lambat! Ketika usia menapai sekitar *(tahunan, proses keratinisasi membutuhkan #aktu sekitar )88( hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul berak putih karena melanosit lambat bekerjanya dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi epat digantikan oleh lapisan tanduk baru! Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat keil, dan lapisan ini sangat e"ekti" untuk menegah terjadinya penguapan air dari lapislapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit! $apisan tanduk memiliki daya serap air yang ukup besar!
b! L'&is'n 8enin 5stratum lucidum6 disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di ba#ah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir! $apisan bening terdiri dari protoplasma selsel jernih yang keilkeil, tipis dan bersi"at translusen sehingga dapat dile#ati sinar .tembus ahaya/! $apisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki! Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening!
! L'&is'n 8e)8u(i) 5stratum granulosum6 tersusun oleh selsel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butirbutir dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut! $apisan ini paling jelas pada kulit telapak tangan dan kaki!
d! L'&is'n 8e)('2u 5stratum spinosum6 disebut juga lapisan malphigi terdiri atas selsel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatanjembatan protoplasma berbentuk kubus! 4ika selsel lapisan saling berlepasan, maka seakanakan selnya bertaju! Setiap sel berisi "ilamen"ilamen keil yang terdiri atas serabut protein! Selsel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris! Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak . polygonal /, dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya! Di antara selsel taju terdapat elah antar sel halus yang berguna untuk peredaran airan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butirbutir melanin! Selsel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalamsusunan
kimia#i yang khas9 intiinti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation!
e! L'&is'n 8enih 5stratum germinativum '('u stratum basale6 merupakan lapisan terba#ah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak .silinder/ dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis! :las selsel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di ba#ahnya! $amina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis! Pengaruh lamina basalis ukup besar terhadap pengaturan metabolisme demoepidermal dan "ungsi "ungsi 0ital kulit! Di dalam lapisan ini selsel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan selsel tadi bergeser ke lapisanlapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk! Di dalam lapisan benih terdapat pula selsel bening .clear cells, melanoblas atau melanosit / pembuat pigmen melanin kulit!
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung sara" perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjarkelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluhpembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut .muskulus arektor pili/! Selsel umbi rambut yang berada
di dasar kandung rambut, terusmenerus membelah dalam membentuk batang rambut!
Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang menapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut! Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan ;8 + kulit jangat membentuk ketebalan kulit! Ketebalan ratarata kulit jangat diperkirakan antara '& mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dantelapak kaki! Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh seratserat, matriksinterfibrilar yang menyerupai selai dan selsel!
Keberadaan ujungujung sara" perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar! Masing masing sara" perasa memiliki "ungsi tertentu, seperti sara" dengan "ungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin! Sara" perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap halhal yang dapat merugikan diri kita! 4ika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri! Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut! Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut! Kelenjar keringat menghasilkan airan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui poripori kulit! Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sa#ar asam dengan nilai p< sekitar 8,8! sawar asammerupakan penghalang alami yang e"ekti" dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit! Keberadaan dan keseimbangan
nilai p<, perlu terusmenerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika!
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan seratserat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen! Seratserat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena "ungsinya adalah membentuk jaringanjaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit! Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan! -aktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu "aktor usia atau kekurangan gi6i! Dari "ungsi ini tampak bah#a kolagen mempunyai peran penting bagi kesehatan dan keantikan kulit! Perlu diperhatikan bah#a luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan aat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memilikikemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari!
Di dalam lapisan dermis terdapat dua maam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit!
a! Kelen2') *e)in'(,
Kelenjar keringat terdiri dari fundus .bagian yang melingkar/ dan duet yaitu saluran semaam pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk poripori keringat! Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat di permukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di ba#ah ketiak! Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisasisa penernaan dari tubuh! Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obatobat tertentu! :da dua jenis kelenjar keringat yaitu 2
1) Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi airan jernih, yaitu keringat yang mengandung ;8 = ;> + air dan
mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler! Kelenjar keringat initerdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kakisampai ke kulit kepala! 4umlahnya di seluruh badan sekitar
dua juta dan menghasilkan ') liter keringat dalam #aktu &) jam pada orang de#asa! Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya!
2) Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur
.anogenital / menghasilkan airan yang agak kental, ber#arna keputih putihan serta berbau khas pada setiap orang Sel kelenjar ini mudah rusak dan si"atnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau! Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran "olikel rambut! Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit airan yang disekresikan dari kelenjar ini! Kelenjar apokrin mulai akti" setelah usia akil baligh dan akti0itasnya dipengaruhi oleh hormon!
b! Kelen2') &'li(,
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembunggelembung keil yang bermuara ke dalam kandung rambut ."olikel/! -olikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut! Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit! Terkeuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka!
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran "olikel rambut! Pada kulit kepala, kelenjar palit menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala! Pada kebotakan orang de#asa, ditemukan bah#a kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan "olikel rambut mengeil! Pada kulit badan termasuk pada bagian #ajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar
sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jera#at!
$apisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan lim"e, sara"sara" yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit! ?abangabang dari pembuluhpembuluh dan sara"sara" menuju lapisan kulit jangat! 4aringan ikat ba#ah kulit ber"ungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organorgan tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai adangan makanan! Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak ber0ariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata! 4ika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat ba#ah kulit juga menurun!Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, akan berkurang lemaknya dan akibatnya kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur!
A-ne*s' Kuli(
:dneksa kulit terdiri atas kelenjarkelenjar kulit, rambut dan kuku! Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri atas kelenjar keringat dan kelenjar palit! :da & maam kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin yang keilkeil, terletak dangkal di dermis dengan sekret yang ener, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental!
Kelenjar enkrin telah dibentuk sempurna pada &7 minggu kehamilan dan ber"ungsi )( minggu setelah kehamilan! Saluran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit! Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi, dan aksila! Sekresi bergantung pada beberapa "aktor dan dipengaruhi oleh sara" kolinergik, "aktor panas, dan emosional!
Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh sara" adrenergik, terdapat di aksila, areola mame, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar! -ungsi apokrin pada manusia belum jelas, pada #aktu lahir keil, tetapi pada pubertas mulai besar dan mengeluarkan sekret! Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa, biasanya p< sekitar )*,7 .Djuanda, &(''/! Kelenjar palit terletak di selruh permukaan kulit manusia keuali di
telapak tangan dan kaki! Kelenjar palit disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasala dari dekomposisi selsel kelenjar! Kelenjar palitbiasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut ."olikel rambut/! Sebum mengandungi trigliserida, asam lemak bebas, skualen, #a@ ester, dan kolesterol! Sekresi dipengaruhi hormone androgen, pada anakanak jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas menjadi lebih besar dan banyak serta mulai ber"ungsi seara akti" !
Kuku, adalah bagian terminal stratum korneum yang menebal! Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku, bagian yang terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari dikenali sebagai badan kuku, dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas! Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan keepatan tumbuh kira kira ' mm per minggu! Sisi kuku agak menekung membentuk alur kuku! Kulit tipis yang yang menutupi kuku di bagian proksimal disebut eponikium sedang kulit yang ditutupki bagian kuku bebas disebut hiponikium!
Rambut, terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit dan bagian yang berada di luar kulit! :da & maam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak mrngandung pigmen dan terdapat pada sbayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang de#asa! Pada orang
de#asa selain rambut di kepala, juga terdapat bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormone androgen! Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut 0elus! Rambut tumbuh seara siklik, "ase anagen berlangsung &* tahun dengan keepatan tumbuh kirakira (!38 mm per hari! -ase telogen berlangsung beberapa bulan! Di antara kedua "ase tersebut terdapat "ase katagen! Komposisi rambut terdiri atas karbon 8(,*(+, hydrogen *,3*+,, nitrogen '>,')+, sul"ur 8+ dan oksigen &(,7(+ !
! A4 TERAN$KAN DAN TATALAKSANA URTIKARIA
Urtikaria adalah reaksi 0askular di kulit akibat bermaammaam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang epat timbul dan menghilang perlahanlahan, ber#arna puat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo!
E(i3l3i
Pada penyelidikan ternyata hampir 7(+ tidak diketahui penyebabnya! Diduga penyebab urtikaria bermaammaam, antara lain2
'! Abat
Bermaammaam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik seara imunologik maupun nonimunologik! Abat sistemik .penisilin, sepalosporin, dan diuretik/ menimbulkan urtikaria seara imunologik tipe I atau II! Sedangkan obat yang seara nonimunologik langsung merangsang sel mast untuk melepaskan histamin, misalnya opium dan 6at kontras!
&! Makanan
Peranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria akut, umumnya akibat reaksi imunologik! Makanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan, kaang, udang, oklat, tomat, arbei, babi, keju, ba#ang, dan semangka!
3! 1igitan atau sengatan serangga
1igitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat, hal ini lebih banyak diperantarai oleh Ig5 .tipe I/ dan tipe seluler .tipe I/!
)! Bahan "otosen6itiser
Bahan semaam ini, misalnya griseo"ul0in, "enotia6in, sul"onamid, bahan kosmetik, dan sabun germisid sering menimbulkan urtikaria!
8! Inhalan
Inhalan berupa serbuk sari bunga .polen/, spora jamur, debu, asap, bulu binatang, dan aerosol, umumnya lebih mudah menimbulkan
*! Kontaktan
Kontaktan yang sering menimbulkan urtikaria ialah kutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuhtumbuhan, buahbuahan, bahan kimia, misalnya insect repellent .penangkis serangga/, dan bahan kosmetik!
>! Trauma -isik
Trauma "isik dapat diakibatkan oleh "aktor dingin, "aktor panas, "aktor tekanan, dan emosi menyebabkan urtikaria "isik, baik seara imunologik maupun non imunologik! Dapat timbul urtika setelah goresan dengan benda tumpul beberapa menit sampai beberapa jam kemudian! -enomena ini disebut dermogra"isme atau "enomena Darier !
7! In"eksi dan in"estasi
Bermaammaam in"eksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya in"eksi bakteri, 0irus, jamur, maupun in"estasi parasit!
;! Psikis
Tekanan ji#a dapat memau sel mast atau langsung menyebabkan peningkatan permeabilitas dan 0asodilatasi kapiler !
'(! 1enetik
-aktor genetik juga berperan penting pada urtikaria, #alaupun jarang menunjukkan penurunan autosomal dominant!
''! Penyakit sistemik
Beberapa penyakit kolagen dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih sering disebabkan reaksi kompleks antigen antibodi!
Kl'si9i*'si
Klasi"ikasi urtikaria paling sering didasarkan pada karakteristik klinis daripada etiologi karena sering kali sulit untuk menentukan etiologi atau patogenesis urtikaria dan banyak kasus karena idiopatik!3 Terdapat
bermaammaam klasi"ikasi urtikaria, berdasarkan lamanya serangan berlangsung dibedakan urtikaria akut dan kronik!
T'8el 4 Klasi"ikasi Urtikaria lain Ordinary urticarias Acute urticaria hronic urticaria ontact urticaria Physical urticarias Dermatographism Delayed dermatographism !ressure urticaria holinergic urticaria "ibratory angioedema #$ercise%induced urticaria Adrenergic urticaria Delayed%pressure urticaria &olar urticaria A'uagenic urticaria old urticaria Special syndromes &chnit(ler syndrome uckle%*ells syndrome
!ruritic urticarial papules and pla'ues of pregnancy +rticarial asculitis
14 U)(i*')i' A*u(
Urtikaria akut terjadi bila serangan berlangsung kurang dari * minggu atau berlangsung selama ) minggu tetapi timbul setiap hari!& $esi indi0idu biasanya hilang dalam C&) jam, terjadi lebih sering pada anakanak, dan sering dikaitkan dengan atopi! Sekitar &(+3(+ pasien dengan urtikaria akut berkembang menjadi kronis atau rekuren!
Urtikaria kronik terjadi bila serangan berlangsung lebih dari * minggu, pengembangan urtika kulit terjadi seara teratur .biasanya harian/ selama lebih dari * minggu dengan setiap lesi berlangsung )3* jam! 1ejalanya mungkin parah dan dapat mengganggu kesehatan terkait
dengan kualitas hidup!
"4 U)(i*')i' K3n('*
Urtikaria kontak dide"inisikan sebagai pengembangan urticarial wheals di tempat di mana agen eksternal membuat kontak dengan kulit atau mukosa! Urtikaria kontak dapat dibagi lagi menjadi bentuk alergi .melibatkan Ig5/ atau nonalergi .Ig5independen/!
#4 U)(i*')i' Fisi*
'4 Dermographism
Dermographism merupakan bentuk paling sering dari urtikaria "isik dan merupakan suatu edema setempat berbatas tegas yang biasanya berbentuk linier yang tepinya eritem yang munul beberapa detik setelah kulit digores!;,'( Dermographism tampak sebagai garis biduran .linear wheal /! -ransient wheal atau biduran yang sementara munul seara epat dan biasanya memudar dalam 3( menit9 akan tetapi, kulit biasanya mengalami pruritus sehingga bekas garukan dapat munul!
b. Delayed dermographism
Delayed dermographism terjadi 3* jam setelah stimulasi, baik dengan atau tanpa immediate reaction, dan berlangsung sampai &))7 jam! 5rupsi terdiri dari nodul eritema linier! Kondisi ini mungkin berhubungan dengan delayed pressure urticaria!;
c. Delayed pressure urticaria
Delayed pressure urticaria tampak sebagai lesi erythematous, edema lokal, sering disertai nyeri, yang timbul dalam (,8* jam setelah terjadi tekanan terhadap kulit! 5pisode spontan terjadi setelah duduk pada kursi yang keras, di ba#ah sabuk pengaman, pada kaki setelah berlari, dan pada tangan setelah mengerjakan pekerjaan dengan tangan!;
d. Vibratory angioedema
"ibratory angioedema dapat terjadi sebagai kelainan idiopatik didapat, dapat berhubungan dengan cholinergic urticaria, atau setelah beberapa tahun karena paparan 0ibrasi okupasional seperti pada pekerjapekerja di pengasahan logam karena getarangetaran gerinda! Urtikaria ini dapat sebagai kelainan autosomal dominan yang diturunkan dalam keluarga! Bentuk keturunan sering disertai dengan flushing pada #ajah!
e. Cold urticaria
Pada cold urticaria terdapat bentuk didapat .ac'uired / dan diturunkan .herediter/! Serangan terjadi dalam hitungan menit setelah paparan yang meliputi perubahan dalam temperatur lingkungan dan kontak langsung dengan objek dingin! 4arak antara paparan dingin dan onset munulnya gejala adalah kurang lebih &,8 jam, dan ratarata durasi episode adalah '& jam!
Gambar Delayed Pressure Urtcaria pada Kaki.
f. Cholinergic urticaria
holinergic urticaria terjadi setelah peningkatan suhu inti tubuh! holinergic urticaria terjadi karena aksi asetilkolin terhadap sel mast! 5rupsi tampak dengan biduran bentuk papular, bulat, ukuran keil kira kira &) mm yang dikelilingi oleh flare eritema sedikit atau luas merupakan gambaran khas dari urtikaria jenis ini!
g. Local heat urticaria
ocal heat urticaria adalah bentuk yang jarang dimana biduran terjadi dalam beberapa menit setelah paparan dengan panas seara lokal, biasanya munul 8 menit setelah kulit terpapar panas diatas )3?! :rea yang terekspos menjadi seperti terbakar, tersengat, dan menjadi merah, bengkak dan indurasi!
h. Solar urticaria
&olar urticaria timbul sebagai biduran eritema dengan pruritus, dan kadangkadang angioedema dapat terjadi dalam beberapa menit setelah paparan dengan sinar matahari atau sumber ahaya buatan! <istamin dan "aktor kemotaktik untuk eosino"il dan neutro"il dapat ditemukan dalam darah setelah paparan dengan sinar ultra0iolet : .U:/, UB, dan sinarEahaya yang terlihat!
Gambar .Cold Urtcaria.
Gambar .Solar Urtcaria. Gambar .Local Hea Urtcaria.
i. Exerciseinduced anaphylaxis
#$ercise%induced anaphyla$is adalah gejala klinis yang kompleks terdiri dari pruritus, urtikaria, angioedema .kutaneus, laringeal, dan intestinal/, dan sinkop yang berbeda dari cholinergic urticaria! #$ercise%induced anaphyla$is memerlukan olahragaEe$ercise sebagai stimulusnya!
!. "drenergic urticaria
Adrenergic urticaria timbul sebagai biduran yang dikelilingi oleh white halo yang terjadi selama stress emosional! Adrenergic urticaria terjadi karena peran norepine"rin! Biasanya munul '('8 menit setelah rangsangan "aktor penetus seperti emosional .rasa sedih/, kopi, dan oklat!
#. "$uagenic urticaria and a$uagenic pruritus
Kontak kulit dengan air pada temperatur berapapun dapat menghasilkan urtikaria dan atau pruritus! :ir menyebabkan urtikaria karena bertindak sebagai pemba#a antigenantigen epidermal yang larut air! 5rupsi terdiri dari biduranbiduran keil yang mirip dengan cholinergic urticaria!
%4 Sin-)3+ Khusus
a. Schnit%ler syndrome
&chnit(ler &yndromeadalah 0arian unik urtikaria kronis yang ditandai oleh pruritic non%wheals yang berulang, demam intermiten,
nyeri tulang, arthralgias, atau radang sendi, terdapat peningkatan erythrocyte sedimentation rate .5SR/ dan monoclonal /g gammopathy!
b. &uc#le'ells syndrome
uckle%*ells syndrome adalah suatu kelainan yang berhubungan dengan autoinflammatory yang ditandai dengan urtikaria,
arthralgia, ketulian sensorineural yang progresi", dan amiloidosis! c. Pruritic (rticarial Papules and Pla$ues of Pregnancy
Pada #anita hamil dapat munul erupsi papular urtikaria dan plak disertai gatal yang dikenal dengan !ruritic +rticarial !apules and !la'ues of !regnancy .PUPP/! 5rupsi munul seara tibatiba dengan
;(+ di abdomen, dan dalam beberapa hari dapat menyebar seara simetris dengan tidak melibatkan #ajah!
d. (rticarial vasculitis
Presentasi klinis urticarial aculitis dapat dibedakan dari urtikaria kronis! Berbeda dengan urtikaria kronis, lesi dari urticarial asculitisenderung bertahan lebih lama dari &) jam dan berkaitan dengan sensasi panas, nyeri, dan gatal! $esi ini juga digambarkan sebagai penyembuhan dengan atau petechiae purpura karena garukan! P'(3enesis
Urtikaria terjadi karena 0asodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat, sehingga terjadi transudasi airan yang mengakibatkan pengumpulan airan setempat! Sehingga seara klinis tampak edema setempat disertai kemerahan!asodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler dapat terjadi akibat pelepasan mediatormediator misalnya histamine, kinin, serotonin, slow reacting substance of anaphyla$is .SRS:/, dan prostaglandin oleh sel mast dan atau baso"il!
Baik "aktor imunologik, maupun nonimunologik mampu merangsang sel mast atau baso"il untuk melepaskan mediator tersebut! Pada yang nonimunologik mungkin sekali siklik :MP . adenosin mono
phosphate/ memegang peranan penting pada pelepasan mediator! Beberapa bahan kimia seperti golongan amin dan deri0at amidin, obat obatan seperti mor"in, kodein, polimiksin, dan beberapa antibiotik berperan pada keadaan ini! Bahan kolinergik misalnya asetilkolin,
dilepaskan oleh sara" kolinergik kulit yang mekanismenya belum diketahui langsung dapat mempengaruhi sel mast untuk melepaskan mediator! -aktor "isik misalnya panas, dingin, trauma tumpul, sinar F, dan pemijatan dapat langsung merangsang sel mast! Beberapa keadaan misalnya demam, panas, emosi, dan alohol dapat merangsang langsung pada pembuluh darah kapiler sehingga terjadi 0asodilatasi dan peningkatan permeabilitas!
-aktor imunologik lebih berperan pada urtikaria yang akut daripada yang kronik9 biasanya Ig5 terikat pada permukaan sel mast dan atau sel baso"il karena adanya reseptor - bila ada antigen yang sesuai berikatan dengan Ig5 maka terjadi degranulasi sel, sehingga mampu melepaskan mediator! Keadaan ini jelas tampak pada reaksi tipe I .ana"ilaksis/, misalnya alergi obat dan makanan! Komplemen juga ikut berperan, akti0asi komplemen seara klasik maupun seara alternati"
menyebabkan pelepasan ana"ilatoksin .?3a, ?8a/ yang mampu merangsang sel mast dan baso"il, misalnya tampak akibat 0enom atau toksin bakteri!
Ikatan dengan komplemen juga terjadi pada urtikaria akibat reaksi sitotoksik dan kompleks imun pada keadaan ini juga dilepaskan 6at ana"ilatoksin! Urtikaria akibat kontak dapat juga terjadi misalnya setelah pemakaian bahan penangkis serangga, bahan kosmetik, dan se"alosporin! Kekurangan ?' esterase inhibitor seara genetik menyebabkan edema angioneurotik yang herediter!
$e2'l' -'n T'n-' $e2'l'
1ejala urtikaria adalah sebagai berikut2 a! 1atal, rasa terbakar, atau tertusuk!
b! Biduran ber#arna merah muda sampai merah!
! $esi dapat menghilang dalam &) jam atau lebih, tapi lesi baru dapat muul seterusnya!
d! Serangan berat sering disertai gangguan sistemik seperti nyeri perut diare, muntah dan nyeri kepala
T'n-'
Tanda urtikatria adalah sebagai berikut2
a! Klinis tampak eritema
dan edema setempat berbatas tegas dan kadangkadang bagian tengah tampak lebih puat!
b! Bentuknya dapat
papular, lentikular, numular, dan plakat!
! 4ika ada reaksi
ana"ilaksis, perlu diperhatikan adanya gejala hipotensi, respiratory distress, stridor, dan gastrointestinal distress!
d! 4ika ada lesi yang
gatal, dapat dipalpasi, namun tidak memutih jika ditekan, maka merupakan lesi dari urtiarial 0asulitis yang dapat meninggalkan perubahan pigmentasi!
e! Pemeriksaan untuk
dermographism dengan ara kulit digores dengan objek tumpul dan diamati pembentukan #heal dengan eritema dalam 8'8 menit!
"! 5dema jaringan kulit
yang lebih dalam atau submukosa pada angioedema! Pemeriksaan kulit pada urtikaria, meliputi2
$okalisasi2 badan, ekstremitas, kepala, dan leher!
5"loresensi2 eritema dan edema setempat berbatas tegas dengan ele0asi kulit, kadangkadang bagian tengah tampak puat!
Ukuran2 beberapa milimeter hingga sentimeter! Bentuk2 papular, lentikular, numular, dan plakat! Dermograp
Di'n3sis B'n-in 14 Ani3e-e+'
:ngioedema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas 0askular pada jaringan subkutan kulit, lapisan mukosa, dan lapisan submukosa yang terjadi pada saluran napas dan saluran erna!
!4 Pi(i)i'sis )3se'
Pitiriasis rosea adalah erupsi papuloskuamosa akut yang agak sering dijumpai! Mor"ologi khas berupa makula eritematosa lonjong dengan diameter terpanjang sesuai dengan lipatan kulit serta ditutupi oleh skuama halus! $okalisasinya dapat tersebar di seluruh tubuh, terutama pada tempat yang tertutup pakaian! 5"loresensi berupa makula eritroskuamosa anular dan solitar, bentuk lonjong dengan tepi hampir tidak nyata meninggi dan bagian sentral bersisik, agak berkeringat! Sumbu panjang lesi sesuai dengan garis lipat kulit dan kadangkadang menyerupai gambaran pohon emara! $esi inisial .herald patch 0 medallion/ biasanya solitary, bentuk o0al, anular, berdiameter &* m! 4arang terdapat lebih dari ' herald patch!
"4 U)(i*')i' &i+en(3s'
Urtikaria pigmentosa adalah suatu erupsi pada kulit berupa hiperpigmentasi yang berlangsung sementara, kadangkadang disertai pembengkakan dan rasa gatal! Penyebabnya adalah in"iltrasi mastosit pada kulit! $okalisasi terutama pada badan, tapi dapat juga mengenai ekstrimitas, kepala, dan leher! 5"loresensi berupa makula oklat kemerahan atau papulapapula kehitaman tersebar pada seluruh tubuh, dapat juga berupa nodulanodula atau bahkan 0esikel!
#4 De)+'(i(is '(3&i*
Dermatitis atopik adalah dermatitis yang timbul pada indi0idu dengan ri#ayat atopi pada dirinya sendiri ataupun keluarganya, yaitu ri#ayat asma bronhial, rhinitis alergika, dan reaksi alergi terhadap serbukserbuk tanaman! 1ejala utama dermatitis atopik adalah pruritus,
dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari! :kibatnya penderita akan menggaruk sehingga timbul papul, likeni"ikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi, dan krusta! Diagnosis dermatitis atopi harus mempunyai tiga kriteria mayor dan tiga kriteria minor dari <ani"in dan Rajka!
%4 De)+'(i(is *3n('* 'le)i
Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahanEsubstansi yang menempel pada kulit pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi terhadap suatu alergen! Penderita umumnya mengeluh gatal! Semua bagian tubuh dapat terkena! Pada yang akut dimulai dengan berak eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulo0esikel, 0esikel, atau bula! esikel atau bula dapat peah menimbulkan erosindan eksudasi .basah/! Pada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likeni"ikasi, dan mungkin juga "isur, batasnya tidak jelas!
Pe+e)i*s''n Penun2'n
a. Pe+e)i*s''n L'83)'(3)iu+
Pemeriksaan darah, urin, dan "eses rutin untuk menilai ada tidaknya in"eksi yang tersembunyi atau kelainan pada alat dalam!& Pemeriksaan darah rutin bisa berman"aat untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit penyerta! Pemeriksaanpemeriksaan seperti komplemen, autoantibodi, elektro"loresis serum, "aal ginjal, "aal hati, "aal hati, dan urinalisis akan membantu kon"irmasi urtikaria 0askulitis! Pemeriksaan ?' inhibitor dan ?) komplemen sangat penting pada kasus angioedema berulang tanpa urtikaria!';ryoglubulin dan
cold hemolysin perlu diperiksa pada urtikaria dingin!
b. Pe+e)i*s''n ii (elin'hi-un(en3)3* se)(' us'&'n ;'in'4 Pemeriksaan ini untuk menyingkirkan dugaan adanya in"eksi "okal! c. Tes Ale)i
:danya keurigaan terhadap alergi dapat dilakukan kon"irmasi dengan melakukan tes kulit in0i0o . skin prick test / dan pemeriksaan
Ig5 spesi"ik .radio%allergosorbent test R:STs/! Tes injeksi intradermal menggunakan serum pasien sendiri .autologous serum skin test :SST/ dapat dipakai sebagai tes penyaring yang ukup sederhana untuk mengetahui adanya "aktor 0asoakti" seperti histamine%releasing autoantibodies!
d. Tes P)3;3*'si
Tes pro0okasi akan sangat membantu diagnosa urtikaria "isik, bila testes alergi memberi hasil yang meragukan atau negati"! Gamun demikian, tes pro0okasi ini dipertimbangkan seara hatihati untuk menjamin keamanannya!
e. Tes ele+in'si +'*'n'n
Tes ini dilakukan dengan ara menghentikan semua makanan yang diurigai untuk beberapa #aktu, lalu menobanya kembali satu demi satu!
f. Tes 93(3 (e+&el
Tes "oto tempel dapat dilakukan pada urtikaria "isik akibat sinar! g. Sun(i*'n mecholyl intradermal
Suntikan mecholyl intradermal dapat digunakan pada diagnosa urtikaria kolinergik!
h. Tes 9isi*
Tes "isik ini bisa dengan es .ice cube test /atau air hangat apabila diurigai adanya alergi pada suhu tertentu!
i. Pe+e)i*s''n his(3&'(3l3i*
Pemeriksaan ini tidak selalu diperlukan, tetapi dapat membantu diagnosis! Pada urtikaria perubahan histopatologis tidak terlalu dramatis! Tidak terdapat perubahan epidermis! Pada dermis mungkin menunjukkan peningkatan jarak antara serabutserabut kolagen karena dipisahkan oleh edema dermis! Selain itu terdapat dilatasi pembuluh darah kapiler di papilla dermis dan pembuluh lim"e pada kulit yang berkaitan! Selain itu terdapat suatu in"iltrat lim"ositik peri0askuler dan
mungkin sejumlah eosino"il! Sel mast meningkat jumlahnya pada kulit yang bersangkutan!
In"iltrasi lim"osit sering ditemukan di lesi urtikaria tipe akut dan kronik! Beberapa lesi urtikaria mempunyai ampuran in"iltrat seluler, yaitu ampuran lim"osit, polymorphonuclear leukocyte .PMG/, dan selsel in"lamasi lainnya!In"iltrasi seluler ampuran tersebut mirip dengan histopatologi dari respon alergi "ase akhir! Beberapa pasien dengan urtikaris yang sangat parah atau urtikaria atipikal memiliki 0askulitis pada biopsi kulit! Spektrum histopatologi berhubungan derajat keparahan penyakit, mulai dari lim"ositik
.ringan/ sampai ke 0askulitik .parah/!
Pen'('l'*s'n''n
Penatalaksanaan urtikaria dapat diuraikan menjadi first%line therapy, second%line therapy, dan third%line therapy!
). *irstline therapy
irst%line therapy terdiri dari2 '! 5dukasi kepada pasien2
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit urtikaria dengan menggunakan bahasa 0erbal atau tertulis!
Pasien harus dijelaskan mengenai perjalanan penyakit urtikaria yang tidak menganam nya#a, namun belum ditemukan terapi yang adekuat, dan "akta jika penyebab urtikaria terkadang tidak dapat ditemukan!
&! $angkah non medis seara umum, meliputi2
Menghindari "aktor"aktor yang memperberat seperti terlalu panas, stres, alohol, dan agen "isik!
Menghindari penggunaan aetylsaliyli aid, GS:ID, dan :?5 inhibitor!
Menghindari agen lain yang diperkirakan dapat menyebabkan urtikaria!
Menggunakan cooling antipruritic lotion, seperti krim menthol '+ atau &+!
3! :ntagonis reseptor histamin
:ntagonis reseptor histamin <' dapat diberikan jika gejalanya menetap! Pengobatan dengan antihistamin pada urtikaria sangat berman"aat! ?ara kerja antihistamin telah diketahui dengan jelas yaitu menghambat histamin pada reseptorreseptornya! Seara klinis dasar pengobatan pada urtikaria dan angioedema diperayakan pada e"ek antagonis terhadap histamin pada reseptor <' namun e"ekti"itas tersebut aapkali berkaitan dengan e"ek samping "armakologik yaitu sedasi! Dalam perkembangannya terdapat antihistamin yang baru yang berkhasiat yang berkhasiat terhadap reseptor <' tetapi nonsedasi golongan ini disebut sebagai antihistamin nonklasik!
:ntihistamin golongan :<' yang nonklasik ontohnya adalah ter"enadin, a6temi6ol, etiri6ine, loratadin, dan meHuita6in! 1olongan ini diabsorbsi lebih epat dan menapai kadar punak dalam #aktu ' ) jam! Masa a#itan lebih lambat dan menapai e"ek maksimal dalam #aktu ) jam .misalnya ter"enadin/ sedangkan a6temi6ol dalam #aktu ;* jam setelah pemberian oral! 5"ekti"itasnya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan :<' yang klasik bahkan a6temi6ol masih e"ekti" &' hari setelah pemberian dosis tunggal seara oral! 1olongan ini juga dikenal seharihari sebagai antihistamin yang long acting ! Keunggulan lain :<' non klasik adalah tidak mempunyai e"ek sedasi karena tidak dapat menembus sa#ar darah otak!
:ntagonis reseptor <&dapat berperan jika dikombinasikan dengan pada beberapa kasus urtikaria karena '8+ reseptor histamin pada kulit adalah tipe <&! :ntagonis reseptor <&sebaiknya tidak digunakan sendiri karena e"eknya yang minimal pada pruritus! ?ontoh obat antagonis reseptor <& adalah imetidine, ranitidine, ni6atidine, dan "amotidine!
4ika gejala urtikaria tidak dapat dikontrol oleh antihistamin saja, second%line therapy harus dipertimbangkan, termasuk tindakan
"armakologi dan non"armakologi! 1. !hotochemotherapy
<asil "ototerapi dengan sinar U atau photochemotherapy . psoralen plus U: PU:J telah disimpulkan, meskipun beberapa penelitian menunjukkan peningkatan e"ekti0itas PU: hanya dalam mengelola urtikaria "isik tapi tidak untuk urtikaria kronis!
&! :ntidepresan
:ntidepresan trisiklik do$epin telah terbukti dapat sebagai antagonis reseptor <' dan <& dan menjadi lebih e"ekti" dan lebih sedikit mempunyai e"ek sedasi daripada diphenhydramine dalam pengobatan urtikaria kronik! Do@epin dapat sangat berguna pada pasien dengan urtikaria kronik yang bersamaan dengan depresi! Dosis do@epin untuk pengobatan depresi dapat ber0ariasi antara &8'8( mgEhari, tetapi hanya '(3( mgEhari yang dianjurkan untuk urtikaria kronis! irta(apine adalah antidepresan yang menunjukkan e"ek signi"ikan pada reseptor <' dan memiliki akti0itas antipruritus! Telah dilaporkan untuk membantu dalam beberapa kasus urtikaria "isik dan delayed%pressure urticaria pada
dosis 3( mgEhari! 3! Kortikosteroid
Dalam beberapa kasus urtikaria akut atau kronik, antihistamin mungkin gagal, bahkan pada dosis tinggi, atau mungkin e"ek samping bermasalah! Dalam situasi seperti itu, terapi urtikaria seharusnya respon dengan menggunakan kortikosteroid! 4ika tidak berespon, maka pertimbangkan kemungkinan proses penyakit lain .misalnya, keganasan, mastocytosis, 0askulitis/! Kortikosteroid juga dapat digunakan
dalam urticarial asculitis, yang biasanya tidak respon dengan antihistamin! Sebuah kursus singkat dari kortikosteroid oral .diberikan setiap hari selama 8> hari, dengan atau tanpa tappering/ atau dosis tunggal injeksi steroid dapat membantu ketika digunakan untuk episode urtikaria akut yang tidak respon terhadap antihistamin! Kortikosteroid harus dihindari pada penggunaan jangka panjang pengobatan urtikaria kronis karena e"ek samping kortikosteroid seperti hiperglikemia, osteoporosis, ulkus peptikum, dan hipertensi!
?ontoh obat kortikosteroid adalah prednison, prednisolone, methylprednisolone, dan triamcinolone! !rednisone harus diubah menjadi prednisolone untuk menghasilkan e"ek, dapat diberikan dengan dosis de#asa )(*( mgEhari PA dibagi dalam '& dosisEhari dan dosis anakanak (!8& mgEkgBBEhari PA dibagi menjadi ') dosisEhari! !rednisolone dapat mengurangi permeabilitas kapiler, diberikan dengan dosis de#asa )(*( mgEhari PA .) kali sehari atau dibagi menjadi & kali sehari/ dan dosis anakanak (!8& mgEkgBBEhari PA .dibagi dalam ) dosis atau & dosis/! ethylprednisolone dapat membalikkan peningkatan permeabilitas kapiler, diberikan dengan dosis de#asa ))7 mgEhari PA dan dosis anakanak (!'*(!7 mgEkgBBEhari dibagi dalam & dosis dan ) dosis!
. eukotriene 3eceptor Antagonist
eukotriene .?), D), 5)/ adalah mediator in"lamasi yang poten dan mempunyai respon terhadap wheal dan flare pada pasien dengan urtikaria kronis atau pada indi0idu yang sehat. eukotriene receptor antagonist seperti montelukast , (afirlukast , dan (ileuton menunjukkan keunggulan yang lebih dibandingkan dengan plasebo dalam pera#atan pasien dengan urtikaria kronik! 8! :ntagonis saluran kalsium
Gi"edipin telah dilaporkan e"ekti" dalam mengurangi pruritus dan whealing pada pasien dengan urtikaria kronik bila
digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan antihistamin! Mekanisme ni"edipin berhubungan dengan modi"ikasi in"luks kalsium ke dalam sel mast kutaneus!
,. -hirdline therapy
-hird%line therapy diberikan kepada pasien dengan urtikaria yang tidak berespon terhadap first%line dan second%line therapy! -hird% line therapy menggunakan agen immunomodulatori, yang meliputi cyclosporine,tacrolimus, methotre$ate, cyclophosphamide, mycophenolate mofetil , dan intraenous immunoglobulin .II1/! Pasien yang memerlukan thirdline therapy seringkali mempunyai bentuk autoimun dari urtikaria kronik! -hird%line therapy lainnya meliputi plasmapheresis, colchicine, dapsone, albuterol .salbutamol/, asam trane@amat, terbutaline, sulfasala(ine, hydro$ychloro'uine , dan #ar"arin!
a. /mmunomudulatory Agents
Beberapa penelitian menunjukkan bah#a cyclosporine e"ekti" dalam mengobati pasien dengan urtikaria kronik yang re"rakter! yclosporine dengan dosis 38 mgEkgBBEhari menunjukkan man"aat pada dua pertiga pasien dengan urtikaria kronik yang tidak berespon terhadap antihistamin! -acrolimus dengan dosis &(gEm$ setiap hari dapat mengobati pasien dengan corticosteroid%dependent urticaria!
/ntraenous immunoglobulin .II1/ tampak e"ekti" dalam manajemen pasien dengan urtikaria autoimun kronik yang parah! Meskipun mekanisme yang terlibat tidak jelas, namun telah
diusulkan bah#a II1 mungkin berisi anti%idiotypic antibody yang bersaing dengan Ig1 endogen untuk reseptor <' dan memblok pelepasan histamin atau memperbanyak klirens Ig1 endogen!
b. !lasmapheresis
!lasmapheresis telah dilaporkan dapat berman"aat dalam pengelolaan urtikaria autoimun kronik yang parah! !lasmapheresis saja tidak ukup untuk menegah akumulasi kembali autoantibodi yang melepaskan histamine dan harus diselidiki dalam hubungannya dengan penggunaan immunosuppressant pharmacotherapy!
! Abat lainnya
Dapsone danEatau colchicine mungkin dapat berman"aat dalam mengelola urtikaria ketika in"iltrat neutrophil terlihat seara histologis, tetapi mungkin paling berguna untuk urticarial asculitis! 4ydro$ychloro'uine juga telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengobatan urtikaria kronik idiopatik9 dan telah dikaitkan dengan respon yang baik pada hypocomplementemic urticarial asculitis! Meskipun 52%adrenoceptor agonist terbutaline telah die0aluasi untuk manajemen urtikaria kronik, penggunaannya umumnya tidak dianjurkan karena e"ek samping seperti takikardia dan insomnia yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh banyak pasien!
First-line Therapy Edukasi Langkah non-medis ↓ Anthisamin Second-line Therapy Farmakologi Non-farmakologi PUVA Antdepresan Kortkoseroid Leukoriene recepor anagonis Third-line Therapy mmunomodulaor y agen "#losporine Ta#rolimus Plasmapheresis URTIKARIA
Pada urtikaria akut, identi"ikasi dan menghilangkan penyebab adalah ideal, namun sayang sekali bah#a hal ini tidak dilakukan pada beberapa kasus! Meskipun demikian, "aktor pendorong yang pasti dapat dikurangi atau dihilangkan! Kami menganjurkan bah#a pasien dengan urtikaria akut ringan seharusnya memulai pengobatan dengan antihistamin <' non sedati"! Pada pasien dengan urtikaria akut sedangberat, antihistamin <' non sedati" seharusnya juga menjadi terapi pilihan utama! 4ika keadaan
NA NA selama $
minggu
%dent&kasi dan menghilangkan pen"e'a'.
(engurangi fakor non spesi&k "ang memper'era )asodilaasi kuli
*alkohol+ aspirin+ olahraga+ sress emosional, Ringan
Sedang-Berat
Berat
*isress pernapasan+ asma+ edema laring,
Anthisamin /non sedatf Anthisamin /non sedatf Anthisamin /non sedatf 0 Kortkoseroid oral Epinefrin su'kuan 1 Kortkoseroid sisemik *oral aau %V, 1 Anthisamin /*%(,
NA2no ade!uaely
conrolled
Gambar. Pedoman Penaalaksanaan Urtkaria Aku.34
akut tidak dapat dikendalikan seara adekuat, pemberian kortikosteroid oral jangka pendek seharusnya ditambahkan! Pada pasien yang menunjukkan urtikaria akut yang berat dengan gejala distress pernapasan, asma, atau edema laring, pengobatan yang mungkin diberikan berupa epine"rin subkutan, kortikosteroid sistemik .oral atau intra0ena/, dan antihistamin <' intramuskuler!
Urtikaria kronik memberikan tantangan yang agak banyak dan seharusnya selalu dirujuk ke spesialis untuk e0aluasi diagnostik dan program penanganan! Strategi penanganan a#al seharusnya kembali menggunakan antihistamin <'non sedati"! Terapi tambahan lain mungkin berguna, yaitu antihistamin <' sedati" menjelang tidur, antidepresan
trisiklik, atau antihistamin <&! Sebagai tambahan antihistamin <' mungkin
%dent&kasi dan menghilangkan pen"e'a'.
(engurangi fakor non spesi&k "ang memper'era )asodilaasi kuli
*alkohol+ aspirin+ olahraga+ sress emosional,
NA2no ade!uaely
conrolled NA Anthisamin /non sedatf NA Anthisamin /non sedatf 0 Tam'ahan o'a2 anthisamin / pada malam
hari+ antdepresan risiklik+ anthisamin
3.
Anthisamin
/0
kostkoseroid oral 5angka pendek 0
pen#arian6penanganan unuk urtkaria karena )askulits+ fakor ekanan+ dan lain-lain 0 di#o'a o'a
lain
dapat disarankan untuk dia#ali dengan kortikosteroid jangka pendek dengan harapan dapat memotong siklus penyakit!
P)3n3sis
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya epat dapat diatasi, sedangkan urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit diari!
3 :! TERAN$KAN PEN$E<ATAN BTA IM DAN IB Pemeriksaan bakterioskopik
Skin smear atau kerokan kulit adalah pemeriksaan sediaan yang diperoleh melalui irisan dan kerokan keil pada kulit yang kemudian diberi pe#arnaan tahan asam untuk melihat . leprae! Pemeriksaan ini
digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dan pengamatan pengobatan! Sediaan dibuat dari kerokan jaringan kulit atau usapan dan kerokan mukosa hidung yang di#arnai dengan pe#arnaan terhadap basil tahan asam .BT:/ yaitu dengan menggunakan 6iehl%7eelsen! Bakterioskopik negati" pada seorang penderita bukan berarti orang tersebut tidak mengandung kuman . leprae!
Pertama harus ditentukan lesi kulit yang diharapkan paling padat oleh kuman, setelah terlebih dahulu menentukan jumlah tempat yang akan diambil! Untuk riset dapat diperiksa '( tempat dan untuk pemeriksaan rutin sebaiknya minimal )* tempat, yaitu kedua uping telinga bagian ba#ah dan &) lesi lain yang paling akti" yaitu yang paling eritematosa dan paling in"iltrati"! Pemilihan kedua uping telinga tersebut tanpa melihat ada tidaknya lesi di tempat tersebut, karena pada tempat tersebut mengandung kuman paling banyak!
ycobacterium leprae tergolong BT: tampak merah pada sediaan! Dibedakan atas batang utuh .solid/, batang terputus ."ragmented/ dan butiran .granular/! Bentuk solid adalah kuman hidup, sedangkan pada bentuk "ragmented dan granular adalah kuman mati! Kuman dalam bentuk
hidup lebih berbahaya karena dapat berkembang biak dan dapat menularkan ke orang lain!
<')' Pen'+8il'n B'h'n
?ara pengambilan bahan dengan menggunakan skalpel steril! Setelah lesi tersebut didesin"eksi kemudian di jepit antara ibu jari dan jari telunjuk agar menjadi iskemik, sehingga kerokan jaringan mengandung sedikit mungkin darah yang akan mengganggu gambaraan sediaan! Irisan yang dibuat harus sampai di dermis, melampaui supepidermal clear (one agar menapai jaringan yang diharapkan banyak mengandung sel irho# .sel leprae/ yang di dalamnya mengandung kuman . leprae. Kerokan jaringan itu dioleskan di gelas alas, di"iksasi di atas api, kemudian di#arnai dengan pe#arnaan yang klasik yaitu Liehl Geelsen! Untuk pe#arnaan ini dapat digunakan modi"ikasi Liehl Geelsen dan araara
lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya disesuaikan dengan keadaan setempat!
Sediaan mukosa hidung diperoleh dengan ara nose blows, terbaik dilakukan pagi hari yang ditampung pada sehelai plastik! Perhatikan si"at duh tubuh .discharge/ tersebut, apakah air, serosa, bening, mukoid, mukopurulen, purulen, ada darah atau tidak! Sediaan dapat dibuat langsung atau plastik tersebut dilipat dan dikirim ke laboratorium! Dengan kapas lidi bahan dioleskan merata pada gelas alas!
-iksasi harus pada hari yang sama, pe#arnaan tidak perlupada hari yang sama! ?ara lain mengambil bahan kerokan mukosa hidung dengan alat semaam skalpel keil tumpul atau bahan olesan dengan kapas lidi! Sebainya diambil dari daerah septum nasi, selanjutnya dikerjakan seperti biasa ! Sediaan dari mukosa hidung jarang dilakukan karena! 2
Kemungkinan adanya . atipik
. leprae tidak pernah positi" kalau pada kulit negati"
Bila diobati, hasil pemeriksaan mukosa hidung negati" lebih dulu bila dibandingkan dengan kerokan jaringan kulit!
Rasa nyeri saat pemeriksaan
. leprae tergolong BT:, akan tampak merah pada sediaan! Dibedakan bentuk batang utuh .solid/, batang terputus ."ragmented/, dan
butiran .granular/! Bentuk solid adalah kuman hidup, sedangkan "ragmented dan granular merupakan bentuk mati! Seara teori penting untuk membedakan antara yang hidup dan yang mati, sebab bentuk yang hidup itulah yang lebih berbahaya, karena dapat berkembang biak dan dapat menularkan ke orang lain! Dalam praktek sukar sekali menentukan solid dan nonsolid, oleh karena dipengaruhi oleh banyak maam "aktor!
Sejak pengambilan bahan kerokan jaringan sampai selesai menjadi sediaan, perlengkapan laboratorium, siapa yang mengerjakan, yang melihat dan yang menginterpretasikan sediaan, akan menentukan mutu hasil bakterioskopik! Meskipun sudah ada ketentuanEpatokan solid dan nonsolid, interpretasi yang melihat itulah yang akan menimbulkan perbedaan! :ndaikata ada satu sediaan dilihat oleh dua atau beberapa orang, besar kemungkinan akan memberikan hasil yang berbeda antara satu dengan yang lain! <al ini menyebabkan suatu institut terkenal dan termasuk tertua di dunia tidak berani membedakan antara solid dan nonsolid!
Kepadatan BT: tanpa membedakan solid dan nonsolid pada sebuah sediaan dinyatakan dengan Indeks Bakteri .IB/ dengan rentang nilai dari ( sampai *% menurut Ridley! Interpretasi hasil adalah sebagai berikut2
a/ ( apabila tidak ada BT: dalam '(( lapang pandang .$P/! b/ '% apabila ''( BT: dalam '(( $P
/ &% apabila ''( BT: dalam '( $P
d/ 3% apabila ''( BT: ratarata dalam ' $P e/ )% apabila '''(( BT: ratarata dalam ' $P "/ 8% apabila '(''((( BT: ratarata dalam ' $P g/ *% apabila N'((( BT: ratarata dalam ' $P
Indeks bakteri seseorang adalah IB ratarata semua lesi yang dibuat sediaan! Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan mikroskop ahaya dengan minyak emersi pada pembesaran lensa objekti" '(( kali!
Indeks mor"ologi .IM/ adalah persentase bentuk solid dibandingkan dengan jumlah solid dan nonsolid yang berguna untuk mengetahui daya penularan kuman dan untuk menilai hasil pengobatan dan membantu menentukan resistensi terhadap obat!
Syarat perhitungan 2
4umlah minimal kuman tiap lesi '(( BT:
IB ' % tidak perlu dibuat IMnya, karena untuk mendapat '(( BT: harus menari dalam '((( sampai '(!((( lapangan
Mulai dari IB 3 % harus dihitung IMnya, sebab dengan IB 3 % maksimum harus diari dalam '(( lapangan!
onoh Perhiungan %! dan %(
Tempat Pengambilan IB Solid Gonsolid IM
Telinga kiri )% ; ;' ;+
Telinga kanan 3% 7 ;& 7+
Ujung jari tangan kiri '% ( 8 (
Ujng 4ari tangan kanan &% ' && 'E&3+
$esi I 3% > ;3 >+
$esi II 8% 7 ;& 7+
'7 33 3;8
IB penderita 2 '7 2 * 3%
IM penderita 2 33 2 .33%3;8/ !!!!+
:da pendapat, bah#a jika jumlah BT: kurang dari '((, dapat pula dihitung IMnya tetapi tidak dinatakan dalam +, tetap dalam peahan yang tidak boleh diperkeil atau diperbesar! Sebagai ontoh umpamanya solid ada ), nonsolid ada )), maka IM )2)7!
Sebaiknya diadakan standarisasi embuatan sediaan dan pengamatan sediaan antar laboratorium, nasional maupun international! :da tindak lanjut sediaan bakterioskopik sebaiknya dilakukan oleh laboratorium dan tenaga laboratorium yang sama pula, agar obyekti"itas dapat dipertahankan! Standarisasi IB masih
dapat dilaksanakan, tetapi untuk IM sangat sulit, bahkan ada yang berpendapat tidak mungkin!
# A4 TERAN$KAN PEN$OBATAN LEPRA MENURUT /HO DAN AN$KA PENDEK
Abatobatan yang digunakan dalam Oorld <ealth Argani6ationMultydrug Therapy .O<AMDT/ adalah kombinasi ri"ampisin, klo"a6imin dan dapson untuk penderita lepra tipe MB serta ri"ampisin dan dapson untuk penderita lepra tipe PB! Ri"ampisin ini adalah obat antilepra yang paling penting dan termasuk dalam pera#atan kedua jenis lepra! Pengobatan lepra dengan hanya satu obat antilepra akan selalu menghasilkan mengembangan resistensi obat, pengobatan dengan dapson atau obat antilepra lain yang digunakan sebagai
monoterapi dianggap tidak etis!
:danya MDT adalah sebagai usaha untuk menegah dan mengobati resistensi, memperpendek masa pengobatan, dan memperepat pemutusan mata rantai penularan! Untuk menyusun kombinasi obat perlu diperhatikan e"ek terapeutik obat, e"ek samping obat, ketersediaan obat, harga obat, dan kemungkinan penerapannya!
Prosedur pemberian MDT adalah sebagai berikut2 '/ MDT untuk lepra tipe MB
De#asa diberikan selama '& bulan yaitu ri"ampisin *(( mg setiap bulan, klo"ami6in 3(( mg setiap bulan dan 8( mg setiap hari, dan
dapsone '(( mg setiap hari!
:nakanak, diberikan selama '& bulan dengan kombinasi ri"ampisin )8( mg setiap bulan, klo"ami6in '8( mg setiap bulan dan 8( mg setiap hari, serta dapsone 8( mg setiap hari!
&/ MDT untuk lepra tipe PB
De#asa diberikan selama * bulan dengan kombinasi ri"ampisin *(( mg setiap bulan dan dapsone '(( mg setiap bulan!
:nakanak diberikan selama * bulan dengan kombinasi ri"ampisin )8( mg setiap bulan dan dapsone 8( mg setiap bulan! N3(e: anakanak dengan usia diba#ah '( tahun,
ri"ampisin '( mgEkg berat badan setiap bulan, dapsone & mgEkg berat badan setiap hari
klo"ami6in ' mgEkg berat badan diberikan pada pergantian hari, tergantung dosis
Untuk pengobatan timbulnya reaksi lepra adalah sebagai berikut2 '! Pengobatan reaksi re0ersal .tipe '/
Pengobatan tambahan diberikan apabila disertai neuritis akut, obat pilihan pertama adalah korikosteroid! Biasanya diberikan prednison )( mgEhari kemudian diturunkan perlahan! Pengobatan harus seepatnya dan dengan dosis yang adekuat untuk mengurangi terjadinya kerusakan sara" seara menndadak! :nggota gerak yang terkena neuritis akut harus diistirahatkan! :pabila diperlukan dapat diberikan analgetik dan sedati0a!
&! Pengobatan reaksi 5G$ .tipe &/
Abat yang paling sering dipakai adalah tablet kortikosteroid antara lain prednison dengan dosis yang disesuaikan berat ringannya reaksi, biasanya diberikan dengan dosis '83( mgEhari! Dosis diturunkan seara bertahap sampai berhenti sama sekali sesuai perbaikan reaksi! :pabila diperlukan dapat ditambahkan analgetik antipiretik dan sedati0a! :da kemungkinan timbul ketergantungan terhadap kortikosteroid, 5G$ akan timbul apabila obat tersebut dihentikan atau diturunkan pada dosis tertentu sehingga penderita harus mendapatkan kortikosteroid seara terusmenerus!
Penderita lepra dengan diagnosis terlambat dan tidak mendapat MDT mempunyai risiko tinggi terjadinya kerusakan sara"! Selain itu, penderita dengan reaksi lepra terutama reaksi re0ersal lesi kulit multipel dan dengan sara" yang membesar atau nyeri juga memiliki risiko tersebut!
Kerusakan sara" terutama berbentuk nyeri sara", hilangnya sensibilitas dan berkurangnya kekuatan otot! Keluhan yang timbul berupa nyeri sara" atau luka yang tidak sakit, lepuh kulit atau hanya berbentuk daerah yang kehilangan sensibilitasnya, serta adanya kesulitan melakukan akti0itas seharihari, misalnya memasang kaning baju, memegang benda keil atau kesulitan berjalan!
Penegahan keaatan yang terbaik atau preention of disability .PAD/ adalah dengan melaksanakan diagnosis dini lepra, pemberian pengobatan MDT yang epat dan tepat, mengenali gejala dan tanda