7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Sistem sebenernya bukan membahas hal yang baru, sistem dapat dikembangankan sehingga menyertakan media penyimpanan. Sistem dapat terbuka dan tertutup. Sistem informasi banyak menggunakan sistem yang terbuka yang artinya sistem terbuka dapat menerima beberapa masukkan dari lingkungan luarnya.
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah didalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan rancang bangun sistem. Dalam rancang bangun suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen – komponen atau elemen dari sistem tersebut.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Indra dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:2) mendefinisikan bahwa, “Sistem adalah sekumpulan elemen atu subsistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:1) mendefinisikan bahwa, “Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan –ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”.
Menurut Mc Leod dalam Darmawan dan Kunkun (2013:4) mendefinisikan bahwa, “Sistem adalah sekelompok elemen –elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat tertentu, menurut Jogianto dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:4) yaitu :
1. Komponen sistem ialah suatu sistem yang terdiri atas bagian – bagian yang saling berkaitan dan bervariasi yang bersama – sama mencapai beberapa sasaran. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara teratur, tetapi terdiri atas unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena suatu maksud,tujuan dan sasaran.
2. Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi anatara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah apapun di luar dari batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energy dari sistem, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut. 4. Sistem penghubung (Interface) merupakan media pengubung antara suatu
subsistem dengan yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sistem yang lainnya dengan melalui penghubung suatu
subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk suatu kesatuan.
5. Sistem masukan (Input) adalah energy yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energy yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Sedangkan masukan sinyal adalah energy yang diproses intuk mendapatakan keluaran.
6. Sistem keluaran adalah energy yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna untuk subsistem lain.
7. Sistem sasaran ialah suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai batasan sasaran, maa operasi sistem tidak aka nada gunanya.
2.1.3. Pengertian Informasi
Menurut Darmawan dan Kunkun (2013:2) mendefinisikan bahwa, “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi,hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut”.
Menurut Edhy Sutanta dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:9) mendefinisikan bahwa, “Informasi merupakan hasil pengolahan data, sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:1) mendefinisikan bahwa, “informasi adalah data yang diolah memnjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan”.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:2) mendefinisikan bahwa, “Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.
Menurut Yakub dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:11) mendefinisikan bahwa, “Sistem Informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen – komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.
Menurut James A. Hall dalam Fauzi (2017:18) mendefinisikan bahwa, “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.
2.1.5. Komponen Sistem Informasi
Stair dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:12) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen – komponen berikut :
1. Perangkat Keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.
3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama – sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
Anggraeni dan Irviani (2017:2) komponen – komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Komponen input, adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi. 2. Komponen model, adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika
yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output, adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Komponen teknologi, adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
5. Komponen bais data, adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database. 6. Komponen kontrol,adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap
2.1.6. Pengertian Akuntansi
Menurut Romney dan Paul (2016:6) menjelaskan bahwa, “akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi”.
Menurut Mulyadi dalam Dewi dkk (2018:2) menjelaskan bahwa, “sistem akuntansi sebagai sistem organisasi formulir, catatan, dan laporan dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Menurut Niswonger Fess dan Warren dalam Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2014:37) mendefinisikan bahwa, “akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan”.
Menurut Puspitawati dan Anggadini (2014:39) menjelaskan bahwa, “akuntansi sendiri secara garis besar dapat dijelaskan sebagai proses pengolahan data transaksi keuangan dengan cara mengindentifikasikan, melakukan pencatatan, menggolongkan dan melaporkan hasil pemrosesan tersebut dalam suatu”.
Siklus akuntansi seacara garis besar menggambarkan proses pengidentifikasian bukti transaksi, pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum (posting ke general ledger), pengelompokan bukti – bukti transaksi ke dalam golongan transaksi yang sama ke dalam buku besar (ledger), meringkas bukti transaksi ke dalam neraca saldo (trial balance).
Posting Journal Ledger Trial
Balance Adjustment Worksheet
Financial Statement Data Transaksi
Gambar II.1. Siklus Akuntansi
Melakukan penyesuaian (Adjestment), membuat kertas kerja (worksheet) dan membuat laporan keuangan (financial statement).
1. Data Transaksi (dokumen)
Transaksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan masalah ekonomi/keuangan. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan masalah keuangan harus di catatkan dalam pembukuan perusahaan yang nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan. Untuk mencatatkan transakski tersebut perusahaan harus menggunakan bukti fisik yang isinya menjelaskan bahwa pada tanggal tersebut terjadi aktivitas ekonomi beserta rincian uang yang diterima/dikeluarkan. Bukti transaksi dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Bukti transaksi bisa berupa faktur/invoice, kuintansi,nota kredit/debit, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Jurnal (posting)
Jurnal umum adalah buku pencatatan untuk menginput data transaksi keuangan/bisnis yang telah terjadi dalam suatu perusahaan. Bentuk jurnal umum yang sering dipergunakan adalah jurnal umum dalam bentuk 2 kolom, ilustrasi untuk mecatat transaksi penerimaan piutang dagang dari langganan dicatatkan sebagai berikut:
Exist Company General Journal For the Month Endend April
Date Description REF Debet Kredit
April Cash Account Receivable 1101 1201 XXX XXX
3. Buku Besar (ledger)
Buku Besar merupakan tempat yang digunakan untuk mengelompokan transaksi–transaksi keuangan contoh dalam aktiva lancar terdapat penerimaan kas, piutang, persediaan barang dagangan, surat–surat berharga (investasi jangka pendek). Buku besar dapat diidentifikasikan pula dengan kumpulan dari berbagai perkiraan yang sejenis/sekelompok. Bentuk buku besar ada dua yaitu:
a. Bentuk Scontro, contoh bentuk Scontro (T sederhana) :
Debet Nama Perkiraan Kredit
b. Bentuk Staffel,conyoh bentuk staffel :
4. Neraca Saldo (trial balace)
Neraca saldo (Trial Balance) adalah kumpulan dari saldo – saldo dari perkiraan yang ada dibuku besar. Mencari saldo dapat dilakukan dengan cara :
a. Angka–angka didebet dijumlah b. Angka–angka dikredit dijumlah
c. Cari saldonya, apakah saldo debet atau saldo kredit Bentuk dari Neraca Saldo adalah sebagai berikut :
Desription Ref Debet Kredit
Total Keseluruhan
5. Penyesuaian (adjustment)
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dipergunakan untuk menyesuaikan saldo perkiraan–perkiraan dibuku besar pada akhir periode pembukuan. Rekening –rekening perkiraan buku besar yang biasanya disesuaikan adalah :
a. Persediaan barang dagangan (perusahaan dagang), bahan baku, bahan dalam proses, bahan jadi (industri)
b. Piutang dagang c. Perlengkapan
d. Biaya–biaya dibayar dimuka (asuransi,sewa, iklan) e. Pendapatan diterima dimuka
f. Utang yang masih harus dibayar g. Pendapatan yang masih harus diterima h. Aktiva tetap
6. Kertas Kerja (worksheet)
Kertas kerja/neraca lajur(worksheet) merupakan form/kertas/catatan yang digunakan untuk membuat ringkasan mengenai pembukuan perusahaan yang terdiri dari kolom neraca saldo, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo setelah penyesuaian, kolom laporan laba – rugi, dan kolom neraca. Bentuk dari nerca lajur/ kertas kerja/worksheet disajikan dalam gambar berikut ini:
REF Description Trial balance
adjustment As adjusted Income statement
Balance sheet
debit kredit Debit kredit debit kredit debit kredit debit kredit
7. Laporan Keuangan (financial statement)
Setelah tansaksi diringkas dan digolongan, laporan keuangan harus disusun berdrasarkan data – data transaksi tersebut. Laporan keuangan dari dalam sebuah perusahaan terdiri dari laporan laba rugi (income statement), laporan laba ditahan (retained earning statement), laporan arus kas (statemet of cash flows), dan neraca (balance sheets).
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Dewi et al. (2018:71) menjelaskan bahwa, “ SIA adalah sekumpulan dan dan daya (resource), seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasi data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan yang sangat beragam”.
Menurut Jones dan Rama dalam Kurniawan dan Janastasha (2014:2) mendefinisikan bahwa, “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sub sistem dari
Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi tentang akuntansi dan finansial dimana informasi tersebut digunakan secara rutin untuk memproses transaksi akuntansi”.
Menurut Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2014:57) mendefinisikan bahwa, “ sistem informasi akuntansi sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan.
2.1.8. Pengertian Pendapatan
Menurut Romney dan Paul (2016:413) mendefinisikan bahwa, “pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus – menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut”.
Menurut Yusuf Maulana dan Jajat Sudrajat (2014:44) menjelaskan bahwa, “pendapatan merupakan suatu unsur penting bagi perusahaan karena pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, dimana pendapatan merupakan salah satu sumber daya untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran perusahaan”.
2.1.9. Pengertian Kas
Menurut Fahmi et al. (2015:3) menjelaskan bahwa, “kas merupakan alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam setiap transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan”.
Menurut Yusuf Maulana dan Jajat Sudrajat (2014:44) mendefinisikan bahwa: kas merupakan harta perusahaan yang sangat likuid artinya sudah berbentuk uang sehingga sangat mudah dialihkan atau dipindah tangankan, maka kas merupakan aktiva yang sangat mudah untuk diselewengkan dan dimanipulasi baik dalam bentuk uang kontan maupun dalam bentuk alat – alat pembayaran seperti cek atau bilyet giro.
Menurut Sumurung et al.(2015:261) menjelaskan bahwa, “kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh aktivitas – aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas”.
2.1.10. Pengertian Penjualan Kredit
Menurut Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2014:165) mendefinisikan bahwa, “penjualan kredit adalah aktivitas penjualan yang menimbulkan tagihan/klaim/piutang kepada pembeli (customer) sehingga penjual tidak menerima uang tunai pada saat barang diserahkan kepada pembeli (customer)”.
2.1.11. Pengertian Jurnal
Menurut Mulyadi dalam Dewi et al (2018:2) mendefinisikan bahwa, “jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan lain – lain”.
Menurut Bhari (2016:26) mendefinisikan bahwa, “jurnal adalah catatan berupa pendebetan dan pengkreditan atas pengaruh transaksi dan disertai penjelasan – penjelasan yang diperlukan untuk transaksi tersebut”.
Menurut Mulya (2013:48) menjelaskan bahwa, “proses pencatatan dokumentasi ke buku harian disebut dengan Jurnal atau menjurnal”.
Adapun jurnal yang terdapat pada Sistem Pendapatan Kas atas Penjualan Kredit :
1. Jurnal untuk mencatat Penerimaan Piutang Pendapatan :
Piutang Dagang XXXXX
Pendapatan XXXXX
2. Jurnal untuk mencatat Penerimaan Pembayaran Piutang :
Kas XXXXX
Piutang Pendapatan XXXXX
3. Jurnal untuk mencatat Penerimaan Kas :
Kas XXXXX
Pendapatan XXXXX
4. Jurnal untuk mencatat Pembayaran oleh pelanggan :
Biaya penjualan XXXXX
Kas XXXXX
2.1.12. Pengertian Program
Menurut Sianipar (2013:8) menjelaskan bahwa, “pemograman adalah pembuatan suatu program yang dapat dieksekusi oleh suatu komputer agar dapat melakukan tugas – tugas yang diperintahkan”.
2.1.13. Pengertian Java
Menurut Sun dalam Haqi (2017:1) mendefinisikan bahwa, “Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada computer standalone ataupun pada lingkungan jaringan”.
Menurut Sianipar (2013:19) mendefinisikan bahwa, “java merupakan Bahasa pemograman yang tangguh dan terbukti handal pada banyak aplikasi. Terdapat tiga edisi Java : Java SE (JAVA standard edition), JAVA EE (JAVA enterprise edition), dan JAVA ME (JAVA micro edition)”.
2.1.14. Karakteristik Java
Menurut Haqi (2017:2) kelebihan dan karakteristik Java Sintaks bahasa pemograman java adalah pengembanan dari Bahasa pemograman C/C++ sehingga mereka yang sudah terbiasa dengan C/C++ tidak akan mengalami kesulitan mempelajari Bahasa pemograman Java.
Java adalah Bahasa pemograman yang sederhana dan tangguh. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Java sesuai dengan white paper dari SUN.
1. Berorientasi Object. Java telah menerapkan konsep pemograman berorientasi object yang modern dalam implementasinya.
2. Robust. Java mendorong pemograman yang bebas dengan kesalahan yang bersifat strongly typed dan memiliki run time checking.
3. Protable. Pemograman Java berjalan pada system operasi apapun yang memiliki Java Virtual Machine.
4. Multithreding. Java mendukung pemograman multitrending dan terintegrasi secara langsung dalam Bahasa Java.
5. Dinamis. Program Java dapat melakukan suatu tindakan yang ditentukan pada saat eksekusi program dan pada saat kompilasi.
7. Terdistribusi. Java didesain untuk berjalan pada lingkungan yang terdistribusi seperti halnya internet.
8. Aman. Aplikasi yang dibuat dengan bahasa Java lebih dapat dijamin keamanannya terutama untuk aplikasi internet.
9. Netral secara arsitektur. Java tidak terkait pada suatu mesin atau mesin oprasi tertentu.
10. Interpreted. Aplikasi java bisa dieksekusi pada platform yang berbeda – beda karena melakukan interprestasi pada bytecode.
11. Berkinerja tinggi. Byte kode Java telah teroptimasi dengan baik sehingga eksekusi program dapat dilakukan dengan cepat.
2.1.15. Pengertian Database
Menurut Romney dan Steinbart (2016:99) mendefinisikan bahwa, “database adalah seperangkat koordinasi beberapa file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin kelebihan data”.
Menurut Enterprise (2015:6) menjelaskan bahwa, “database adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menyimpan dan mengolah sekumpulan data. Setiap database mempunyai API tertentu untuk membuat, mengakses, mengatur, mencari, dan menyalin data yang ada didalamnya sehingga bisa dimanfaatkan oleh aplikasi lainnya”.
Menurut Puspitawati dan Anggadini (2014:21) mendefinisikan bahwa, “Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya”.
2.1.16. Pengertian NetBeans
Menurut Haqi (2017:3) menjelaskan bahwa, “netbeans merupakan software development yang Open Source, dengan kata lain software ini dibawah pengembangan bersama. Netbeans merupakan sebuauh proyek Open Source yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra”.
Menurut Enterprise (2015:8) mendefinisikan bahwa, “netbeans merupakan IDE (Integrated Development Enviroment) untuk membuat aplikasi dengan Java, PHP, C, C++, dan HTML”.
2.1.17. Pengertian XAMPP
Menurut Haqi (2017:7) mendefinisikan bahwa, “XAMPP adalah perangkat lunak bebas (free software), yang mendukung untuk banyak sistem oprasi, dan merupakan kompilasi dari beberapa program”.
Fungsi XAMPP sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari beberapa program, antara lain Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. 2.1.18. Komponen XAMPP
Menurut Haqi (2017:9) mengemukakan bahwa, komponen dan fungsi XAMPP dijelaskan pada penjelasan berikut ini :
1. htdoc adalah folder di mana anda meletakkan file yang akan dijalankan, seperti file PHP, HTML, dan script lainnya.
2. phpMyAdmin adalah bagian untuk mengelola database MySQL yang ada di komputer.
3. Untuk membukanya, bka browser dan ketik alamat http://localhost/phpMyAdmin, halaman phpMyAdmin akan muncul.
4. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP, seperti stop service (berhenti) atau start (mulai).
XAMPP adalah singkatan yang akan dijelaskan pada penjelasan berikut : 1. X : Program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi, seperti Windows,
Linux, Mac OS, dan Solaris.
2. A : Apache, server aplikasi Web. Tugas utama Apache adalah untuk menghasilkan halaman web yang benar kepada pengguna terhadap kode PHP yang sudah dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika perlu kode PHP tertulis, database dapat diakses dulu (misalnya MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.
3. M : MySQL, server aplikasi database. Pertumbuhannya disebut SQL singkatan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang difungsikan untuk mengelola database dan isinya. Bisa juga memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data dalam database.
4. P : PHP, bahasa pemograman web. Merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang server-side scripting. PHP digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan dengan PHP adalah MySQL. Namun, PHP juga mendukung pengelolaan
sistem database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base,PostgreSQL, dan sebagainya.
5. P : Perl, bahasa pemograman untuk semua tujuan, pertama kali dikembangkan oleh Larry Wall, mesin Unix. Perl dirilis pertama kali tanggal 18 Desember 1987 yang ditandai dengan keluarnyaPerl 1. Pada versi – versi selanjutnya, Perl juga tersedia untuk berbagai sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi, seperti DOS, Windows, PowerPC,BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.
2.2. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung (Tools System) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol – simbol, ataupun diagram – diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya.
2.2.1. Pengertian UML (Unified Markup Language)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:137) menjelaskan bahwa, “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung”.
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam – macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah
UML 2.3 Diagram
Structure Diagrams Behavior Diagrams Intraction Diagrams
Class diagram
Object diagram
Component diagram
Composite structure diagram
Package diagram
Deployment diagram
Use case diagram
Activity diagram
State machine diagram
Sequence diagram
Communication diagram
Timing diagram
Interaction overview diagram
Gambar II.2. Diagram UML
2.2.2. Pengertian Use Case Diagram
Menurut Ishak et al (2018:30) menjelakan bahwa, “use case adalah sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Setiap use case dapat dideskripsikan dalam dokumen yang disebut dengan dokumen
flow of event”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:155) mendefinisikan bahwa, “use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.
Berikut adalah simbol – simbol yangada pada diagram use case : Tabel II.1.
Simbol – Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use case
nama use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal di awal frase nama use
case
Aktor / actor Orang,proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama actor
Asosiasi / association Komunikasi antara actor dan use case yang berpatisipasi pada use case atau
use case memiliki interaksi dengan
actor Ekstensi / extend
<<extend>>
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki
nama depan yang sama dengan use
case yang ditambahkan, missal
validasi username
validasi user <<extend>>
validasi user <<extend>>
Arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan; biasanya usecase yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya
Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya :
ubah data
mengelola data
hapus data
Arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum)
Menggunakan / include / uses
<<include>>
<<Uses>>
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case:
Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan, missal pada kasus berikut :
validasi username
login
<<include>>
Include berarti use case yang tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan, missal pada khasus berikut :
validasi user
ubah data
<<include>>
Kedua interprestasi di atas dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interprestasi yang dibutuhkan.
2.2.3. Pengertian Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:161) mendefinisikan bahwa, “diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Berikut adalah simbol – simbol yang ada pada diagram aktivitas menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:162) :
Tabel II.2.
Simbol – Simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
status awal status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
aktivitas
Aktivitas
aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali kata kerja
percabangan / decision asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas yang lebih dari satu
Penggabungan / join asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu
status akhir status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Swimlane memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
Nama Swimlane Ph as e atau N am a sw im la ne
2.2.4.Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Fridayanthie (2018:3) mendefinisikan bahwa, “Entity Relationship
Diagram merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek, dan
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara data dalam basis data kepada pengguna secara logic”.
Menurut Yulia (2017:2) “model ERD menggunakan pendekatan Top-Down dalam merancang database, dimulai dengan mengidentifikasikan data penting yang disebut entity dan relationship antara data yang harus direpresentasikan ke dalam model, kemudian ditambahkan beberapa attribute dan constraint pada entity,
attribute dan relationship”.
Menurut Sukamto dan Shalahudin (2016:161) menjelaskan bahwa, “ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika dan ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.
Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen. Berikut adalah simbol – simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen :
Tabel II.3.
Simbol – Simbol ERD (Entity Relationship Diagram)
Simbol Deskripsi
Entitas / entity
nama_entitas
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel Atribut
nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
Atribut kunci primer nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama) Atribut multinilai/multivalue
nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu Relasi
nama_relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja
Asosiasi / association
N
Penghubung antara relasi dan entitas dimana dikedua ujungnya memilii
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian
Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B
ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi
ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi
menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary. Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi dalam ERD :
Tabel II.4.
Contoh Relasi Entity Relationship Diagram
Nama Gambar Binary
E1
R1E2
Ternary E1 R1 E2 E3 N-ary E1 R1 E3 E4 E22.2.5. Pengertian LRS (Logical Record Structure)
Menurut Sukamto dan Shalahuddini (2016:31) menjelaskan bahwa, “Logical Record Structure dibentuk dengan nomor tipe record. Dan beberapa record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik”.
2.2.6. Pengertian User Interface
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:109) mengemukakan bahwa, “Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang di deklarasikan tanpa isi”.
Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain. Sebuah kelas dapat diimplementasikan lebih dari satu antarmuka dimana kelas ini akan mendeklaraikan metode pada antarmuka yang dibutuhkan oleh kelas itu sekaligus mendefinisikan isinya pada kode program kelas itu. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka. Antarmuka atau interface biasanya digunakan agar kelas yang lain tidak mengakses langsung ke suatu kelas, mengakses antarmukanya. 2.2.7. Pengertian Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:165) mengemukakan bahwa, “diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek – objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode – metode yang dimiliki kelas yang diinstanisiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat scenario yang ada pada use case.
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use
sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.
2.2.8. Pengertian Deployment Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:154) menjelaskan bahwa, “diagram
deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam
proses eksekusi aplikasi”.
Berikut adalah simbol – simbol yang ada pada diagram deployment : Tabel.II.5.
Simbol – Simbol Diagram Deployment
Simbol Deskripsi
Package
Package
Package merupakan sebuah
bungkusan dari satu atau lebih node
Node
nama_node
Biasanya mengacu pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software), jika didalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang diikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen
Kebergantungan / dependency Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai
2.2.9. Pengertian Black Box
Menurut Rusadi dalam (Sintawati dan Adika May sari (2017:128) mendefinisikan bahwa, “ black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertandatangan dengan struktur internal atau kerja”.
Menurut Mustaqbal et al. (2015:33) menjelaskan bahawa, “Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.
Menurut Mustaqbal et al. (2015:34) black box testing cenderung untuk menemukan hal – hal berikut :
1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada 2. Kesalahan antarmuka (interface errors)
3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data 4. Kesalahan performansi (performance errors) 5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi
Menurut Ramdhani & Galuh (2018:95) mendefinisikan bahwa, “blackbox testing adalah pengujian terhadap program yang dibuat yang fokus terhadap proses masukan dan keluaran program”.