• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 r. -i: i 1. oleh : ZMITZ\INj UmN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4 r. -i: i 1. oleh : ZMITZ\INj UmN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

* , . 4 r .*

-i:

i i 1 * , I oleh : ZMITZ\INj UmN

(2)

ABSTRACT

ZAITUNI UDIN. The Increase'of Beef Cattle Production in Densely Cattle Populated Areas Through Improvement of Facilities and Condition of Reproduction Services '(under

guidance of SOEBADI PARTODIHARDJO, HARIMURTI HARTOJO,

ASIKIN NATASASMITA. A.A. MATTJIK dan IMAN SUPRIATNA).

The objective of the research was to increase the beef cattle production by improving the facilities and condition of reproduction services. The research was conducted in the Artificial Insemination Location Unit (ULIB) Kaliori and Sumber, Dati 11, Kabupaten Rembang, Central Java, during a period of March 1990

-

August

1991.

The research comprised of four experiments :

[I]

The effect of intercom in Artificial Insemination Pro- gam. In this category, ULIB Kaliori (with intercom) was compared with ULIB Sumber (without intercom), and 5 groups of calving cattle with different stage of calving (first calving (B-0), second calving B - , third calving (B-2), fourth calving (B-3) and fifth calving (B-4). The number of cattle was 200. 121 The effect of suckling period on the first service after calving, and

the calving intervals. The suckling period was disti-

nguished by 3 groups of 2 months, 3 months and 4 months

and 5 groups of calving animals with different stages

(B-1, B-2, B-3, B-4 and B-5). The number of cattle used

was 60. C33 The effect of resting period after calving on the uterus involution and the performance of repro- duction. This includes four groups of 15 days, 30 days

45 days and 60 days, and 5 groups (B-1, B-2, B-3, B-4

and B-5) of calving animals with different stages. The

number of cattle was 80. C41 The effect of the doses of

semen on the conception rate and the service per concep-

(3)

ministraw, and 5 groups (B-0, B-1,

B-2,

B-3 and B-4) of

calving animals. The number of animals was 400. The

data were processed by means of profile analyses.

1. The use of intercom in an artificial insemination program can regulate the timing of artificial inse- mination service. The conception rate in Kaliori (with intercom) and Sumber (without intercom) was 75.0% and 63.0% respectively.

2. Two-month suckling period was the shortest time for first service after calving. The lactating period

for 2, 3 and 4 months was 85.5

+

18.60; 116.5

+

11.33 and 145.8 2 9.0 days respectively. The total

average was 116.26

+

9.97 days. The average of

calving intervals for 2, 3 and 4 month lactating period was 383.25

+

19.01; 408.70

+

18.15 and 437.60

+ 18.60 days respectively, whereas the total average

-

was 409.85

+

15.25 days.

3. The fastest post-partum resting period

(P

< 0.05) which quickened the uterus involution was during a

resting period of 45 days. On the other hand, the

affect of resting period on the performance of reproduction did not show an obvious differnce. The average of uterus involution on the resting periods

of 15, 30, 45 and 60 days was 7.0

+

0.2; 6.55 2

0.32; 6.15

+

0.45 and 6.2

+

0.45 weeks respectively; while the total average was 6.47

+

0.34 weeks.

4.

A

doses of 1 ministraw frozen semen obviously

showed a higher conception rate and a lower number

of service peyJ+'conception than 1/2 ministraw. The

average of conception rate for 1/2 and 1 ministraw

was 63.5

+

6.51% and 76.5

+

7.45% respectively,

while the total average was 70.0

+

9.19%. The

average service per conception for 1/2 ministraw and

1 ministraw was 1.50 t 1.1% and 1.36

+

0.12% respec-

(4)

According to this observation during research, the

shortest calving interval was found in

the

case

using a dose of 1 ministraw and the first service

mating interval after 2 months of birth during rest

period (a time when the animals are not used in the field).

From this research, it can be concluded that the use of

intercom, the 2 months lactating period, 45 day resting

period (in dry season) and a doses of 1 ministraw are

the most effective in increasing the production of beef cattle.

(5)

RINGKASAN

ZAITUNI

UDIN.

Peningkatan Produksi Peternakan Sapi Po-

tong di Daerah Padat Ternak melalui Perbaikan Sarana dan

Prasarana Pelayanan Reproduksi (Di bawah bimbingan

SOEBADI PARTODIHARDJO sebagai ketua, HARIMURTI MARTOYO, ASIKIN NATASASMITA, IMAN SUPRIATNA, dan AHMAD ANSORI MATTJIK, sebagai anggota).

Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mening- katkan pendapatan masyarakat peternak melalui pening- katan produksi sapi potong, dengan jalan perbaikan Sara- na dan prasarana pelayanan reproduksi. Penelitian ini

dilakukan pada Unit Lokasi Inseminasi Buatan (ULIB) Ka-

liori dan ULIB Sumber, Daerah Tingkat I1 Kabugaten Rem-

bang, Jawa Tengah. Penelitian dimulai bulan Maret 1990

sampai Agustus 1991 atau selama 17 bulan.

Untuk mendapatkan data mengenai kinerja reproduksi sapi Peranakan Ongole (PO) pascapartum dilakukan 4 pene- litian, Penelitian pertama: Pengaruh penggunaan interkom

dalam pelaksanaan program IB. Digunakan 100 ekor sapi

dengan lima golongan beranak pada setiap ULIB Kaliori d m Sumber. Penelitian kedua: Pengaruh lama menyusui, terdiri atas 3 tingkat lama menyusui yaitu 2 bulan (MI),

3 bulan (M2) dan 4 bulan

(Mg),

dan lima golongan beranak yaitu

B1,

B2,

B3, B4 dan

B5 (sudah pernah satu kali ber- anak, dua kali, tiga kali, empat kali dan lima kali). Lokasinya di empat desa dan setiap desa mempunyai se-

orang KOTIB. Jumlah sampel pada masing-masing desa 15

ekor dan jumlah sampel keseluruhan 60 ekor. Penelitian

ketiga: Pengaruh lama istirahat yang terdiri atas 4

tingkat lama istirahat, yaitu: 15 hari

(I1),

30 hari

(I2), 45 hari (Ig), dan 60 hari (I4), dan 5 golongan

beranak. Jumlah sampel tiap desa 20 ekor, sedangkan

jumlah sampel keseluruhan 80 ekor. Penelitian keempat:

(6)

semen beku yaitu 1/2 ministraw

(Dl)

dan 1 ministraw (D2) dan lima golongan beranak serta 4 ulangan ( d e s a ) . Jumlah

sampel pada setiap desa 100 ekor dan jumlah keseluruhan 400 ekor. Analisa data yang digunakan adalah analisis profil.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada

ULIB

Ka- liori ini yang pelaksanaan IB-nya sudah maju, rata-rata jumlah akseptor 10 ekor per hari. ULIB ini juga telah dilengkapi dengan interkom sebagai sarana komunikasi an- tara inseminator dan para kontak tani inseminasi buatan di lapangan.

Basil Penelltlan

.

.

Pert-: Pengaruh penggunaan in-

terkom terhadap angka konsepsi. Penggunaan interkom

pada program

IB

dapat mengatur waktu pelayanan insemina-

si. Angka konsepsi pada ULIB Kaliori (dengan interkom) adalah 75% dan 63% untuk ULIB Sumber (tanpa interkom).

il Penelitian Kedua: Pengaruh lama menyusui: Jarak kawin pertama sesudah beranak dan selang beranak yang terpendek adalah pada lama menyusui dua bulan.

Rataan kawin pertama sesudah beranak untuk perlakuan

MI,

M,

'.

/dan M3 adalah 86.5

+

9.21 hari, 116.5

+

11.33 hari

dan 145.8

+

9.0 hari berturut-turut. Rataan keseluruhan

kawin pertama sesudah beranak adalah 116.26

+

9.97 hari. Rataan selang beranak ( c a l v i n g interval) untuk perlakuan

MI, M2,

dan M 3 adalah 383.25

+

10.01 hari, 408.70

+

18.15 hari dan 437.60

+

18.60 hari berturut-turut.

Rataan keseluruhan selang beranak adalah 409.85

+

15.25

hari. Angka perkawinan per kebuntingan untuk perlakuan MI,

M2

dan M3 rata-rata adalah 1.65

+

0.13, 1.35

+

0.28

dan 1.25

+

0.35 berturut-turut. Rataan keseluruhan

angka perkawinan perkebuntingan adalah 1.41

+

0.20.

Korelasi selang beranak dengan kawin pertama sesudah beranak, angka perkawinan per kebuntingan dan lama bun-

(7)

Penelitian Ketiaa : Pengaruh lama istirahat: Is- tirahat 45 hari sesudah beranak merupakan yang tercepat terjadinya involusi uteri. Rataan involusi uteri untuk

perlakuan

I

12, I3 dan I4 adalah 7.0

+

0.2 minggu,

6.55

+

0.32 minggu, 6.15

+

0.45 minggu dan 6.2

+

0.45 minggu secara berturut-turut. Rataan keseluruhan adalah 6.47

+

0.34 minggu. Rataan kawin pertama sesudah ber- anak 11, 12, I3 dan I4 adalah 139.4

+

15.0 hari, 137.6

+

16.59 hari, 138.25

+

14.60 hari dan 139.15

+

9.92 hari secara berturut-turut. Rataan keseluruhan adalah 138.6 + 10.96 hari. Rataan selang beranak pada perlakuan 11,

-

12]

I 3 dan I4 adalah 434.7

+

19.29 hari, 431.75

+

26.20 hari, 426.45

+

17.95 hari dan 430.0

+

14.88 hari. Ra-

taan keseluruhan selang beranak adalah 431.47

+

18.62

hari. Untuk angka perkawinan per kebuntingan pada per- lakuan 11, 12, I g dan I4 rata-rata adalah 1.5

+

0.25, 1.4

+

0.37, 1.25

+

0.25 dan 1'.5 2 0.17 secara berturut-

turut. Rataan keseluruhan angka perkawinan per kebun-

tingan adalah 1.41 2 0.70. Selanjutnya rataan angka

konsepsi pada perlakuan 11, 12, I g dan I 4 adalah 65.0 2 13.69%, 70.0

+

20.91%, 80.0 2 20.41% dan 70.0

+

11.18% berturut-turut. Rataan keseluruhan angka konsepsi ada- lah 71.25

+

45.54 persen.

P e n e l i w Keern~a*: Pengaruh dosis semen beku:

Do-

sis semen beku 1 ministraw lebih tinggi angka konsepsi

dan lebih kecil angka perkawinan per kebuntingan dari

pada dosis semen beku 1/2 ministraw. Rataan angka

konsepsi untuk perlakuan Dl (1/2 ministraw) dan D2 (1 ministraw) adalah 63.5

+

6.51% dan 76.5

+

7.45% secara berturut-turut. Rataan angka konsepsi secara keseluruh- an adalah 70.0

+

9.19%, sedangkan rataan angka perkawin- an perkebuntingan untuk perlakuan D l (1/2 ministraw) dan D2 (1 ministraw) adalah 1.50

+

0.10 dan 1.36

+

0.12

(8)

kebuntingan adalah 1 . 4 4 2 0.13. Hasil pengamatan untuk selang beranak yang terpendek didapatkan pada penggunaan

1 dosis, jarak kawin pertama sesudah beranak 2 bulan

dan musim tidak bekerja di sawah (ringan).

Kesimpulan dari keseluruhan pembahasan pada peneli-

tian ini adalah penggunaan interkom, lama menyusui 2

bulan, lama istirahat 45 hari (musim bekerja ringan) dan dosis semen beku 1 ministraw dapat meningkatkan produksi sapi potong dalam rangka meningkatkan pendapatan pe- ternak

.

(9)

PENINGKATAN PRODUKSI PETEXNAKAN SAP1 POTONG

DI

DAERAR

PADAT TEXNAK MELALUI PWBAIKAN SARANA

DAN

PRASARANA PELAYANAN REPRODUKSI

Oleh ZAITUNI UDIN

88524

Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada

Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

B O G O R 1 9 9 3

(10)

Judul Disertasi : PENINGKATAN PRODUKSI PETERNAKAN SAP1 POTONG DI DA1GRAB PADAT

TERNAK

HELALUI

PERBAIKAN

SARANA DAN PRASARANA PELA- YANAN REPRODUKSI

Nama Mahasiswa : ZAITUNI UDIN Nomor Pokok : 88524

Menyetujui

1. Komisi Penasehat

W&41&----

Prof. Dr.

A.

Soebadi Partodihardjo Ketua

t

Harimurti Martojo Prof. Dr. Asikin Natasasmita

----

Anggota Anggota

Dr. Ir.

H.A.

Ansori Mattjik Dr. Iman Supriatna

Anggota Anggota

2. Ketua Program Studi ram Pascasarjana Biologi Reproduksi anian Bogor

---

r.

H.

E d i Guhard ja

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada tanggal 7 September 1953.

Anak kelima dari pasangan Ayah Udin Dt.

R.

Nan Sati

(almarhum) dan Ibu Rahmadani (almarhumah).

Penulis tamat SD tahun 1966,

SMPN

tahun 1969 dan

SMAN tahun 1972 semuanya di Painan. Lulus sarjana pe- ternakan tahun 1979 pada Fakultas Peternakan, Universi- tas Andalas Padang. Memperoleh gelar Master of Science pada University of Phillipines, Los Banos tahun 1985. Pada tahun 1988 penulis mendapat kesempatan untuk melan- jutkan pendidikan program Sg (Program Doktor) pada ju- rusan Biologi Reproduksi, Institut Pertanian Bogor di Bogor.

Sejak tahun 1980 sampai sekarang penulis diangkat menjadi staf pengajar pada Fakultas Peternakan, Univer- sitas Andalas Padang.

(12)

UCAPAN TXRIM

KASIH

Penulis memanjatkan puji syukur kepada Allah

SWT

atas rahmat dan hidayahNya hingga penelitian ini dapat diselesaikan dan dituangkan dalam suatu tulisan berupa disertasi sebagai hasil akhir.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar

nya kepada Bapak Prof. Dr.

H.

Soebadi Partodihardjo se-

bagai gembimbing ketua, yang memberikan bimbingan,

nasehat, saran-saran serta dorongan moril sejak tahap persiapan penelitian sampai penulisan disertasi ini.

K,epada Bapak Prof. Dr.

H.

Harimurti Martoyo, Bapak

Prof. Dr. Asikin Natasasmita, Bapak Dr. Ir.

H.

A.

Ansori Mattjik dan Bapak Dr. Iman Supriatna, sebagai pembimbing anggota, yang telah memberikan bimbingan, nasehat, kri- tik dan dorongan dengan tulus ikhlas, disampaikan pujian dan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Kepada yang terhormat Bapak Rektor dan Bapak Direk- tur Program Pascasarjana, Ketua Jurusan Biologi Repro- duksi beserta seluruh staf. Singkatnya keluarga besar Institut Pertanian Bogor atas fasilitas dan kesempatan yang diberikan untuk kelancaran studi penulis, untuk itu disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penghargaan dan terima kasih juga disampaikan kepa- da Bapak Rektor dan Dekan Fakultas Peternakan Universi- tas Andalas Padang, atas kesempatan dan bantuan yang

(13)

diberikan kepada penulis dalam mengikuti studi di Pro- gram Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Marlan dan Bapak Daan selaku inseminator di Keca-

matan Kaliori dan Sumber Kabupaten Daerah Tingkat I1

Rembang dan kepada para Kontak Tani Inseminasi Buatan serta para peternak yang telah memberikan bantuan serta fasilitas penyediaan ternak selama penelitian berlang- sung.

Kepada Bapak Pimpinan dan Staf Dinas Peternakan Daerah Tingkat I 1 Rembang yang telah dengan sudi mela- yani kebutuhan data penelitian.

Juga disampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada TMPD Ditjen Dikti, Yayasan Supersemar yang telah memberikan beasiswa sehingga penulis dapat mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.

Kepada ayahnda almarhum dan ibunda almarhumah yang penulis hormati dan cintai dan kakak-kakak serta adik- adik atas dorongan dan pengertiannya penulis aturkan te- rima kasih yang sebesar-besarnya.

Terima kasih juga kepada teman-teman sejawat yang tak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu atas kritik-kritik dan saran-saran yang sangat berharga demi kelancaran penelitian ini.

(14)

Akhir kata semoga tulisan ini ada manfaat hendaknya

dan semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang ber- lipat ganda atas jasa, budi baik yang diberikan kepada kami. Amin.

Bogor, Maret 1993 Penulis

(15)

DAFTAR

IS1 Halaman DAFTAR TABEL

. . .

iv DAFTAR GAMBAR

. . .

ix BAB I PENDAHULUAN

. . .

1 1.1 Latar Belakang

. . .

1

. . .

1.2 Identifikasi Masalah 5 1.3 Tujuan Penelitian

. . .

6 1.4 Manfaat Penelitian

. . .

7

. . .

1.5 Kerangka Pemikiran 7 BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA

. . .

9

2.1 Tinjauan Umum Sapi Peranakan

. . .

Ongole (PO) 9 2.2 Aktivitas Reproduksi Pascaparturn

. . .

11

2.3 Pola Harmonal Periode Pascaparturn

. .

13

. . .

2.4 Involusi Uteri 14 2.5 Berahi Pertama Pascaparturn

. . .

17

2.6 Kawin Pertama Pascaparturn

. . .

20

2.7 Angka Perkawinan per Kebuntingan ( S e r v i c e p e r C o n c e p t i o n )

. . .

2 2

. . .

2.8 Angka Konsepsi (Conception R a t e ) 24 2.9 Lama Bunting

. . .

28

2.10 Selang Beranak ( C a f v i n g I n e e r v a l )

. .

31

2.11 Hubungan Fertilitas dan Pelaksanaan

. . .

Inseminasi Buatan 33 2.12 Dosis Inseminasi Buatan

. . .

35

(16)

Halaman

BAB I11 MATERI DAN METODA PENELITIAN

. . .

37

3 . 1 Tempat dan Waktu Penelitian

. . .

37

3 . 2 Materi Penelitian

. . .

37

3.3 Alat yang Digunakan

. . .

38

3 . 4 Metoda Penelitian

. . .

38

3 . 5 Penilaian Konsentrasi Spermatozoa

. .

50

3 . 6 Cara Pemeriksaan Kebuntingan

. . .

52

3 . 7 Analisa Data

. . .

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

. . .

54

4 . 1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

. . .

54

4.2 Keadaan Umum Peternakan pada Lokasi Penelitian

. . .

55

4 . 3 Perkembangan Inseminasi Buatan pada Lokasi Penelitian

. . .

5 9 4 . 4 Kegiatan Inseminasi Buatan pada ULIB Kaliori

. . .

6 2 4 . 5 Penelitian I: Pengaruh Penggunaan Interkom dalam Pelaksanaan Program Inseminasi Buatan

. . .

68

4 . 6 Penelitian 11: Pengaruh Lama Menyusui terhadap Kawin Pertama sesudah Ber- anak dan Selang Beranak Sapi PO Pascapartum

. . .

75 4 . 6 . 1 Pengaruh Lama Menyusui ter-

hadap Kawin Pertama sesudah

Beranak Sapi

PO

Pascapartum . 7 5

4 . 6 . 2 Pengaruh Lama Menyusui ter- hadap Selang Beranak

(17)

Halaman 4.6.3 Korelasi Selang Beranak

dengan Angka Perkawinan per Kebuntingan ( S e r v i c e per Conception ) , Kawin Pertama sesudah Beranak

dan Lama Bunting

. . .

4.7 Penelitian 111: Pengaruh Lama Istira-

hat terhadap Involusi Uteri dan Kinerja Reproduksi Sapi Peranakan

Ongole (PO) Pascaparturn

. . .

94

4.7.1 Pengaruh Lama Istirahat terhadap Involusi Uteri

. . .

94

4.7.2 Pengaruh Lama Istirahat ter- hadap Kinerja Reproduksi Sapi PO Pascapartum

. . .

100

8 Penelitian

IV:

Pengaruh Dosis Semen Beku terhadap Angka Konsepsi dan Angka Perkawinan per Kebuntingan Sapi Peranakan Ongole

(PO)

. . .

4.8.1 Konsentrasi Spermatozoa dalam Ministraw

. . .

104

4.8.2 Pengaruh Dosis Semen Beku terhadap Angka Konsepsi (Cortception R a t e )

. .

;

. . .

107

4.8.3 Pengaruh Dosis Semen Beku terhadap Angka Perkawinan per Kebuntingan ( S e r v i c e per C o n c e p t i o n )

. . .

1 1 5 4.8.4 Respon Selang Beranak ter- hadap Dosis Semen Beku dan Kelompok Kawin Pertama sesudah Beranak

. . .

121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

. . .

127

5.1 Kesimpulan

. . .

127

5.2 Saran

. . .

128

DAFTAR PUSTAKA

. . .

130

(18)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1 Pengaruh Beranak dan Musim terhadap Involusi

Uteri pada Sapi Perah setelah Beranak

. . .

16

2 Selang Waktu sesudah Beranak dan Involusi

Uteri, Ovulasi, Estrus dan Angka Kebuntingan pada Sapi Obersin Angus

. . .

3 Persentase Sapi yang Berahi sesudah Beranak

sampai Hari ke 42 Periode Kawin dan selama

21 Hari Periode Kawin

. . .

20 4 Pengaruh Lamanya Interval Waktu dari Kawin

Pertama sesudah Beranak sampai Menjadi

Bunting pada Universitas Illionis Dairy Herd

.

5 Kebuntingan pada Hari ke 21 Pertama Periode

Kawin

. . .

25

6 Angka Konsepsi (CR) pada Beberapa Sapi Bangsa

. . .

Zebu 26

7 Angka ~onsepsi dan Selang Waktu dari Beranak

-

Bunting

. . . : . . . ; . . .

27

8 Lama Bunting dari Beberapa Bangsa Sapi dan

Kerbau

. . .

30

. . .

9 Kerangka Penelitian Lama Menyusui 43

10 Kerangka Penelitian Lama Istirahat

. . .

45

11 Kerangka Penelitian Penggunaan Dosis Semen

Beku

. . .

49

12 Populasi Ternak Sapi Potong di Kabupaten

Daerah Tingkat I1 Rembang dari Tahun 1983

sampai dengan Tahun 1989

. . .

56 13 Jenis Pekerjaan, Lama Kerja dan Upah dari

Sapi-sapi Peranakan Ongole di Kecamatan

Kaliori

. . .

58

14 Harga Ternak Sapi Peranakan Ongole di

(19)

Nomor Halaman

Tek%

Data Pelaksanaan Inseminasi Buatan di Kabupaten Dati I1 Rembang Tahun Anggaran

1980/1987 sampai dengan 1990/1991

. . .

61 Data Populasi Ternak Sapi Triwulan

I

Tahun

1991 Kecamatan Kaliori Daerah Tingkat I1

Rembang

. . .

63 Jarak dan Waktu Tempuh dari PIB menuju PIB

Lainnya Sesuai Pola Pelayanan Inseminasi

Buatan

. . .

69 Jarak dan Waktu Tempuh yang Dibutuhkan oleh

. . .

KOTIB dari PIB ke ULIB Sumber 71

Rataan Angka Konsepsi ( % ) pada Dua ULIB

. . .

dengan Lima Golongan Beranak 72

Petunjuk Praktis untuk Melakukan IB pada Sapi. 74

Respon Rataan Kawin Pertama sesudah Beranak (hari) pada Tiga Tingkat Lama Menyusui dan Lima Golongan Beranak Sapi PO Pascapartum

pada ULIB Kaliori

. . .

76 Respon Rataan Selang Beranak (hari) pada

Tiga Tingkat Lama Menyusui dan Lima Tingkat Golongan Beranak Sapi

PO

Pascapartum di

. . .

ULIB Kaliori 85

. . .

Korelasi Selang Beranak pada Tiga Variabel 90

Respon Involusi Uteri (minggu) Sapi Peranakan

. . .

Ongole

(PO)

Pascapartum 95

Respon Kawin Pertama sesudah Beranak, Selang Beranak, Angka Perkawinan per Kebuntingan dan

Angka Konsepsi

. . .

101

Jumlah Spermatozoa dalam Ministraw Semen Beku. 106

Respon Angka Konsepsi (Conception Rate, X ) pada Dua Macam Dosis Semen Beku dan Lima

Golongan Beranak Sapi Peranakan Ongole (PO)

. .

109

Respon Angka Perkawinan per Kebuntingan (Service per Conception) pada Dua Macam Dosis Semen .Beku dan Lima Golongan Beranak

. . .

(20)

Nomor Halaman

Teks

29 Rataan Selang Beranak (hari) pada Dua Macam

Dosis Semen Beku dan Tiga Kelompok Kawin

. . .

Pertama Pascapartum 121

30 Rataan Selang (hari) Beranak Berdasarkan Musim

Bekerja

. . .

123

31 Data Frekuensi Inseminasi Buatan, Angka

Konsepsi, Angka Perkawinan per Kebuntingan

dan Selang Beranak pada Dua Musim

. . .

125 LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Kawin Pertama (hari) Sesudah Beranak pada

Tiga Tingkat Lama Menyusui dan Lima Golongan

Beranak

. . .

141

2 Sidik Ragam Kawin Pertama sesudah Beranak

pada Tiga Tingkat Lama Menyusui

. . .

142

3 Data Selang Beranak (hari) pada Beberapa Golongan Beranak dan Lama Menyusui Sapi

PO

Pascaparturn

. . .

143

4 Sidik Ragam Selang Beranak (Calving Interval)

pada Tiga Tingkat Lama Menyusui

. . .

144

5 Data Lama Bunting (hari) pada Tiga Tingkat

Menyusui Sapi

PO

Pascapartum

. . .

145

6 Data Angka Perkawinan per Kebuntingan

(Service per Conception ) pada Tiga Tingkat Lama Menyusui

. . .

I

7 ~ a t a Angka Konsepsi (CR, % ) .pada Beberapa Golongan Beranak dan Lama Menyusui Sapi PO

Pascaparturn

. . .

147

8 Data Involusi Uteri Sapi Peranakan Ongole

Pascapartum

. . .

148

. . .

(21)

Nomor Halaman

1 0 Kawin Pertama Sesudah Beranak pada Empat

Tingkat Lama Istirahat (hari)

. . .

1 5 0

11 Analisis Sidik Ragam Kawin'Pertama sesudah

Beranak pada Empat Tingkat Lama Istirahat

. . . .

1 5 1 1 2 Selang Beranak ( C a l v i n g I n t e r v a l ) pada Empat

. . .

Tingkat Lama Istirahat Sapi PO Pascapartum 1 5 2

1 3 Analisis Sidik Ragam Selang Beranak ( C a l v i n g

I n t e r v a l ) pada Empat Tingkat Lama Istirahat

. .

1 5 3

Data Angka Konsepsi (CR, % ) pada Empat

Tingkat Lama Istirahat Sapi PO Pascapartum

. . .

Analisis Sidik Ragam Angka Konsepsi

( C o n c e p t i o n R a t e ) pada Empat Tingkat Lama

. . .

Istirahat

Data Angka Perkawinan ( S e r v i c e p e r C o n c e p t i o n ) pada Empat, Tingkat Lama Istirahat Sapi

PO

Pascapartum

. . .

Analisis Sidik Ragam Angka Perkawinan per Kebuntingan ( S e r v i c e p e r C o n c e p t i o n ) pada

Empat Tingkat Lama Istirahat

. . .

Data Angka Konsepsi ( C o n c e p t i o n R a t e ) pad8 Dua

. . .

Macam Dosis Semen Beku

Analisis Sidik Ragam Angka Konsepsi

( C o n . c e p t i o n R a t e ) pada Dua Macam Dosis Semen Beku

. . .

Data Angka Perkawinan per Kebuntingan

( S e r v i c e per C o n c e p t i o n ) pada Dua Macam Dosis

. . .

Semen Beku

Analisis Sidik Ragam Angka Perkawinan per Kebuntingan ( S e r v i c e p e r C o n c e p t i o n )

. . .

pada Dua Macam Dosis Semen Beku

2 2 Rataan Selang Beranak (hari) pada Dua Macam Dosis Semen Beku dan Tiga Kelompok Kawin

. . .

Pertama Sesudah Beranak 1 6 2

23 Uji t Berdasarkan Dosis Semen Beku dan

(22)

Nomor Halaman

24 Rataan Selang Beranak (hari) pada Dua Nacam

Dosis dan Dua Musim Bekerja

. . .

164

25 Uji t Berdasarkan Musim Kerja

. . .

165

26 Rataan Angka Konsepsi (CR), Angka Perkawinan

per Kebuntingan (S/C) dan Selang Beranak (CI)

pada Dua Macam Dosis dan Dua Musim

. . .

166

27 Skema Pelaksanaan Inseminasi Buatan pada

ULIB

Kaliori dan

ULIB

Sumber

. . .

167 28 Struktur Organisasi Pelaksanaan Inseminasi

Buatan di Daerah

. . .

168 29 Peta Kabupaten Daerah Tingkat I1 Rembang

. . .

169

(23)

Nomor

1 Profil Rataan Kawin Pertama sesudah Beranak

pada Tiga Tingkat Lama Menyusui

. . .

81 2 Profil Selang Beranak (Calving Interval)

pada Tiga Tingkat Lama Menyusui

. . .

87

3 Profil Rataan Involusi Uteri Sapi Peranakan

Ongole

(PO)

. . .

98

4 Profil Rataan Angka Konsepsi (Conception R a t e )

pada Dua Macam Dosis Semen Beku dan Lima

Golongan Beranak Sapi Peranakan Ongole (PO)

. .

112

5 Profil Rataan Angka Perkawinan per Kebuntingan

(Service per Conception) pada Dua Macam Dosis

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan penulis adalah mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Dengan menggunakan pedoman observasi untuk

dalam Pendidikan Sejarah di sekolah telah berjaya mengenengahkan kepentingan Institusi Beraja dalam pentadbiran negara. Menerusi beberapa siri semakan kurikulum,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis data SPSS 20.0 membuktikan bahwa pemberian tes formatif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Tabel 4 menunjukkan nilai % SID untuk uji kesesuaian titik pusat image intensifier dengan monitor yang diujikan pada pesawat fluoroskopi intervensional masih di

Besarnya daya listrik yang dihasilkan tergantung pada besarnya perbedaan temperatur dan jumlah thermoelectric yang dipasang.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

tersebut meliputi abrasi, akresi dan intrusi air laut (Taofiqurohman, 2012). Masyarakat Indonesia yang berada di negara kepulauan tidak asing dengan abrasi, mengingat bahwa

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan analisa data sekunder yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk peta dilakukan komparasi dan overlay pada peta-peta tersebut

a. Melakukan studi pendahuluan dengan cara menganalisis kurikulum dan menelaah pustaka untuk menyusun rencana pembelajaran pada konsep sistem peredaran darah