30
ANALISIS HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN
PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADIST SISWA KELAS V MI SINAR GALUH
SIMBER JAYA
Yayan1, Dedi Irawan21,2Prodi Pendidikan Guru Ibtidaiyah, STIT Al Multazam, Lampung Barat 2Prodi Manajeman Pendidikan Islam, STIT Pringsewu, Lampung
1,2Jl. Jenderal Sudirman Kelurahan Wates Kabupaten Lampung Barat, Lampung, Indonesia 2Jl. Wonokriyo, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya minat siswa kelas V di MI Sinar Galuh Pekon Way Petai Kecamatan Sumberjaya untuk belajar Al-Qur’an Hadist hal ini terlihat dalam hasil observasi dengan menyebarkan angket kepada sampel dalam prasurvei, yang berisi lima aspek minat yaitu aspek kesukaan, keaktifan, semangat, serius dan perhatian siswa. Dari lima aspek tersebut maka dapat diketahui tingkat minat yang dimiliki siswa, adalah tergolong tinggi, sedang, atau rendah. Dari hasil penyebaran angket tersebut dapat diketahui bahwa secara umum minat siswa kelas V MI Sinar Galuh Pekon Sukapura untuk belajar Al- Qur’an Hadist tergolong rendah. penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui hubungan antara minat belajar dengan presatsi siswa kelas V pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Madraah Ibtidaiyah Sinar Galuh Sumber Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitati dengan menggunakan persamaan Korelasi Product moment. Berdasarkan pengamatan serta analisis data, maka dapat disimpulkan beberapa hal yang diantaranya: 1) Minat belajar siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa MI Sinar Galuh Sumber jaya. Hal ini ditunjukkan dengan terdapatnya korelasi yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi siswa 2) Faktor Pendukung dalam menumbuhkan minat belajar adalah adanya motivasi dari orang tua, guru dan lingkungan tempat tinggal siswa, serta ditunjang dengan suasana yang menyenang, fasilitas yang memadai dari sekolah. 3)Faktor penghambat dalam minat belajar adalah kurangnya motivasi orang tua, guru, serta kurangnya fasilitas sarana prasarana sekolah, baik berupa buku paket, alat peraga lainnya. Untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Kata Kunci : minat, prestasi siswa, mata pelajaran, qur’an hadist, I. PENDAHULUAN
Mempelajari Al-Qur’an Hadist dapat dilakukan dengan baik jika melalui proses belajar mengajar yang komunikatif, artinya antara guru sebagai pentransfer ilmu dan siswa sebagai penerima ilmu terjadi komunikasi yang seimbang. Guru dalam menyampaikan pelajaran Al-Qur’an Hadist harus menyampaikannya dengan berbagai variasi mengajar sehingga suasana mengajar menjadi hidup, begitu juga siswa yang akan menerima ilmu harus mengikuti proses belajar dengan penuh semangat, kemauan yang tinggi, dan dilandasi dengan minat yang besar untuk dapat mengerti Al-Qur’an Hadist tersebut sebagai suatu ilmu pengetahuan yang penting baginya.
Guna menunjang kegiatan belajar Al-Qur’an Hadist, guru dituntut untuk mampu menumbuhkan minat siswa terlebih dahulu sehingga siswa tidak akan merasa bosan,
31
jenuh dan malas untuk mengikuti pelajaran. Dengan kata lain, dalam mempelajari Al-Qur’an hadist, minat siswa didik merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena pada dasarnya orang atau siswa akan belajar dengan semangat yang tinggi jika mereka memiliki minat yang besar.
Minat siswa yang tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan memberikan dorongan tersendiri bagi siswa untuk belajar yang tinggi, dan juga memiliki minat yang serius terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari, maka, hal ini akan membawa manfaat yang besar dalam memperoleh prestasi sesuai dengan yang diinginkan. Dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat yang tinggi dari siswa dalam mengikuti pelajaran akan meningkatakan presatsi siswa.
Bekaitan dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran Al-qur’an Hadist di MI Sinar Galuh, observer mengamati bahwa minat siswa kelas V MI Sinar Galuh Pekon Sukapura Kecamatan Sumber Jaya masih tergolong rendah. Observasi awal dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada sampel dalam pra survei, yang berisi lima aspek minat yaitu aspek kesukaan, keaktifan, semangat, serius dan perhatian siswa. Berdasarkan data dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa kelas V MI Sinar Galuh memiliki minat yang rendah dalam mengikuti pelajaran Al- Qur’an Hadist. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran Al-Qur’an Hadist ditandai dengan rendahnya kesukaan, keaktifan, semangat, keseriusan dan perhatian dalam mengikuti pelajaran.
Dalam observasi yang dilakukan sebelum melakukan penelitian, diketahui bahwa pihak sekolah telah melakukan upaya untuk membangkitkan minat siswa untuk mempelajari Al-Qur’an Hadist dengan cara menerapkan metode pembelajaran yang menarik dan memberikan pembekalan kepada guru berkaitan dengna metode pembelajaran kooperatfi yang dapat dijadikan alternative dalam menyampaikan materi. Upaya – upaya tersebut dilakukan guna membangkitkan minat siswa sehingga siswa dapat menyenangi dan tertarik pada pelajaran Al – Qur’an Hadist sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa kelak.
Berdasarkan beberapa uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa minat siswa yang tinggi, dalam mengikuti suatu mata pelajaran akan berdampak langsung pada prestasi siswa. Dari uraian diatas, perlu adanya rumusan masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat hubungan antara Minat Belajar Dengan Prestasi siswa kelas V pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh Sumber Jaya.
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Minat Belajar
Minat merupakan salah satu factor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberikan stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Ditinjau dari segi bahasa, minat adalah “Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu;gairah;keinginan”.
Sabri A. (2007:48) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu. H. Djaali (2008:121) mendefinisikan minat sebagai rasa lebih suka dan ketertarikan pada satu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
32
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besarnya.
Sedangkan Shaleh R. Abdul dan Wahab A, Muhhib (2004:203) mendefinisikan minat sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk mendekati, mengetahui, memiliki, menguasai dan berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari objek.
2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Syah .M (2001:130-139) menjelaskan bahwa faktor – faktor yang dapat mempengaruhi minat dalam belajar secara umum terbagi kedalam dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berkaitan dengan diri siswa, meliputi kondisi fisik dan psikisnya. Kondisi fisik yang dimaksud adalah kondisi yang berkaitan dengan keadaan jasmani seperti kelengkapan anggota tubuh, kenormalan fungsi organ tubuh serta kesehatan fisik dari berbagai penyakit. Faktor internal lain yang mempengaruhi minat belajar adalah faktor psikis, yaitu kondisi kejiwaan yang berkaitan dengan perasaan atau emosi, motivasi, bakat, inteligensi, dan kemampuan dasar dalam suatu bidang yang akan dipelajari.
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang mempengaruhi tumbuhnya minat belajar siswa yang berada di luar diri siswa. Faktor eksternal terbagi atas lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Lingkungan sosial yang dimaksud adalah meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Adapun Lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alatalat belajar, keadaan cuaca dan waktu yang digunakan siswa.
Faktor internal dan faktor eksternal keduanya sama-sama mempengaruhi minat belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh hukum konvergensi. Perbandingan kontribusi masing – masing faktor terhadap minat belajar siswa berbanding lurus dengan kuat – lemahnya pengaruh dari keduanya. Oleh karena itu, untuk mencapai minat belajar yang optimal maka diperlukan peran serta dari keduanya.
2.3. Indikator Minat Belajar
Setiap individu memiliki perbedaan dalam berbagai hal baik dari kemampuan berbicara, berfikir maupun minat terhadap sesuatu. Menanggapi perbedaan ini, guru dituntut untuk mampu melihat serta memahami karakter dari masing – masing peserta didiknya terutama berkaitan dengan minat siswa dalam mengikuti pelajaran karena keberhasilan dari suatu proses pembelajaran akan sangat ditentukan oleh minat siswanya. Tingginya minat siswa dalam mengikuti pelajaran akan membuat suansa pebelajaran menjadi lebih aktif dan baik.
Abror. A (2001:112) menjelaskan indikator minat belajar siswa dalam mengikuti suatu mata pelajaran sebagai beikut:
a. Perasaan Senang b. Perhatian
c. Perasaan tertarik d. Giat belajar
33 2.4. Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”. Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu”perstatie”, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia ( 1995 : 768 ) dikemukakan bahwa kata “prestasi” berarti hasil yang telah dicapai. Prestasi adalah nilai (skor) individual merupakan indikator hasil pencapaian yang nyata sebagai pengaruh dari hasil belajar mengajar yang bersangkutan.
Belajar menurut Sabri. A (2007:55) adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud disini yaitu sebagai hasil belajar itu yang terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan. Menurut Slameto(1995 : 2 ), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
2.5. Mata Pelajaran Al – Qur’an Hadist
a. Dasar – dasar Mata Pelajaran Al – Qur’an Hadist
Departemen Agama ( 1995/1996 : 37 – 38 ) menyebutkan bahwa Al- Qur’an Hadist adalah suatu bidang studi yang mempelajari tentang Al-Qur’an dan al hadist, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikeluarkan oleh Departemen Agama RI, yang menyatakan bahwa Qur’an Hadits adalah bagian mata pelajaran Pendidikan agama Islam yang memberikan pendidikan untuk memahami dan mengamalkan Al-Qur’an sehingga mampu membaca dengan fasih, menterjemahkan, menuompulkan isi kandungan, menyalin dan mengafal ayat-ayat terpilih serta memahami dan mengamalkan hadits-hadits pilihan sebagai pendalaman dan perluasan bahan kajian dari pelajaran Alqur;an hadits.
Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits merupakan salah satu unsur dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah yang diajarkan kepada peserta didik agar dapat memahami Al- Qur’an-Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi pandangannya sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun yang menjadi dasar dari pembelajaran Qur’an hadist adalah sumber hukum Agama islam yakni qur’an dan hadits, dimana al- qur’an dan hadist merupakan pedoman hukum atau dasar hukum dari agama islam, agar siswa dapat membaca, memahami dan mengartikan dari kandung al-qur’an dan hadits. Dengan kata lain, mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilaiagama sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Mata Pelajaran Al – Qur’an Hadist
Departemen Agama (1995:38) menyatakan bahwa tujuan pengajaran Al-Qur’an Hadist adalah agar siswa mampu dan mengetahui beberapa ayat-ayat dan hadist -hadist penting yang berkaitan dengan hukum-hukum, perintah dan larangan serta akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu, Mata pelajaran Al
34
Qur’an Hadits bertujuan agar siswa memahami, meyakini dan mengamalkan isi kandungan ajaran Al Qur’an dan Hadits serta bergairah untuk membacanya dengan fasih dan benar.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian lapangan (Field
Research) dimana peneliti turung langsung ke lapangan guna mencari data yang valid,
akurat dan signifikan dengan permasalahan. Data yang diperoleh melalui penelitian lapangan kemudian akan dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan Software SPSS guna menarik kesimpulan berdasarkan latar belakang masasalah serta tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
3.2. Data dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data skunder, data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada responden dan wawancar dengan pihak sekolah yang bersangkutan. Sedangkan data skunder diperoleh melalui studi literature baik yang diperoleh dari data dan dokumen sekolah, studi pustaka, internet dan berbagai sumber lainnya.
3.3. Populasi
Populasi adalah semua nilai, baik hasil perhitungan maupun pengukuran nilai kuantitatif dan kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Selain itu populasi juga dapat didefenisikan seluruh objek yang terkena dalam penelitian dan dapat berupa manusia, benda-benda atau hal-hal tertentu. Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Sinar Galuh yang berjumlah 24 orang siswa.
3.4. Instrument Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel yaitu :
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu secara positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas ialah Minat (X)
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri serta menjadi perhatian utama peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu prestasi siswa (Y) yang tertuang dalam nilai akhir (raport) siswa.
3.5. Tekhnik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari lapangan adalah: 1. Observasi, Penulis melihat dan mengamati langsung sekaligus mencatat
objek-objek dilapangan guna memperoleh data atau keterangan-keterangan yang akurat, objektif dan dapat dipercaya.
35
2. Dokumentasi, merupakan pencatatan data-data yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti kemudian data-data tersebut didokumentasikan. Adapun teknik pengumpulan data ini penulis pergunakan untuk memperoleh data-data tentang Prestasi belajar siswa pada bidang studi Al-Qur’an Hadist kelas V MI Sirna Galuh secara langsung dari buku raport
3. Angket, untuk mendapatkan data, maka Penulis menyebarkan angket kepada seluruh sampel untuk diisi yang kemudian hasilnya dianalisis. Penulis menyebarkan angket karena dalam penelitian ini penulis ingin memperoleh data mengenai Pengaruh Minat Belajar terhadap Psertasi Belajar Siswa pada bidang studi Al-Qur’an Hadist.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh bermula dari hasil musyawarah pembentukan kepengurusan Lembaga Pendidikan Sinar Galuh yang terdiri dari beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Atas dukungan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat tersebut maka pada tanggal 7 Maret 1989 para pengurus lembaga tersebut menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) sekaligus merencanakan pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh yang akan didirikan di atas tanah milik bapak M. Ikhsan selaku ketua Yayasan yang telah diwakafkan kepada Lembaga Pendidikan ini seluas 60 x 100 M2.
Adapun yang melatar belakangi berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh ini ialah karena langkanya lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar yang ada di Pekon Sinar Galuh. Adanya dorongan dan dukungan warga masyarakat khususnya warga NU di desa tersebut serta untuk membantu warga masyarakat yang berekonomi lemah untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya.
Tujuan didirikannya Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh di Kabupaten Lampung Barat ini adalah untuk mengembangkan atau membentuk generasi-generasi muda yang berakhlakul karimah serta untuk menjadikan manusia yang beriman, bertaqwa serta berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Maka dengan berdirinya lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh hingga pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh yang diresmikan pada tanggal 14 Juli 1989. Pada awal proses berjalannya program kegiatan belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh dilaksanakan oleh satu orang kepala sekolah, satu orang Tata Usaha, satu orang bendahara, dan 5 orang guru atau tenaga pengajar. Berkat kerja keras yang dilakukan oleh seluruh dewan guru dan dibantu pengurus Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh dalam mengelola Lembaga Pendidikan di MTs Roudhatul Hidayah tersebut, maka pada tahun-tahun berikutnya mendapat kemajuan yang sangat baik, dan siswa baru yang mendaftarkan diripun semakin bertambah banyak hingga mencaAl- Qur’an Hadist 112 siswa baru dan pembangunan gedungnyapun bertambah banyak hingga sekarang. Hingga saat ini Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sinar Galuh telah memiliki gedung dengan rincian 1 lokal ruang kantor dan 6 lokal ruang kelas.
Deskripsi data menyajikan uraian dari hasil penelitian lapangan beserta penyelesaiannya yang disajikan dalam bentuk tabel. Data yang terkumpul digolongkan dengan menggunakan rumus interval seperti yang dirumuskan oleh Hadi S. (1998 :19 ) sebagai berikut :
36
Nilai tertinggi dari masing – masing variabel diperoleh dengan skor 4 x 20 pertanyaan = 80 dan nilai terendah diperoleh dari skor 1 x 20 pertanyaan = 20, sehingga nilai intervalnya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan interval yang telah didapatkan, maka kategori total skor pada variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :
Total skor 66 – 80 masuk dalam kategori tinggi Total skor 51 – 65 masuk dalam kategori sedang Total skor 36 – 50 masuk dalam kategori rendah Total skor 20 – 35 masuk dalam kategori sangat rendah
Data yang diperoleh melalui penyebaran angket pada penelitian ini adalah data variabel minat, sedangkan data variabel prestasi belajar diperoleh melalui nilai raport siswa sehingga dalam hal ini peneliti hanya akan melakukan analisis variabel minat. Adapun hasil analisis yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Kategori Minat
Berdasarkan pada tabel diatas, diketahui bahwa 2 orang (8,3%) responden menyatakan tinggi, 14 orang (58,3%) responden menyatakan sedang, 8 orang (33,4%) responden menyatakan rendah, dan tidak ada (0%) responden yang menyatakan cukup rendah, dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas V MI Sinar Galuh memiliki motivasi yang sedang terhadap mata pelajaran Al – Qur’an Hadist. Selanjtnya, untuk mendeskripsikan data setiap item pertanyaan angket dan indikator pada masing masing variabel penelitian dihitung dengan rumus sebagai berikut :
37
Berdasarkan persamaan diatas, dibentuk kategori sebagai berikut : Nilai persentase 75 – 100% masuk kategori tinggi
Nilai persentase 50 – 74% masuk kategori sedang Nilai persentase 25 – 49% masuk kategori rendah Nilai persentase 0 – 24% masuk kategori sangat rendah
Analisis data variabel minat berdasrakan pertanyaan angket adalah sebagai berikut : Tabel 2. deskripsi data Variabel Minat Berdasarkan kuisioner
38
Berdasarkan jawaban diatas, kategori jawaban responden untuk kategori minat. Dari 20 pertanyaan, secara keseluruhan jawaban responden masuk kedalam kategori sendang. Ini dapat diartikan bahwa berdasarkan item pertanyaan yang diajukan dalam angket seluruh siswa kelas V MI sinar Galuh Sumber Jaya kurang memiliki minat terhadap mata pelajaran Al – Qur’an Hadist.
Analisis Korelasi Analisis korelasi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antar dua variabel atau lebih. Dalah hal ini, analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel minat (X) dengan variabel presatasi belajar (Y) siswa kelas V MI Sinar Galuh Sumber Jaya. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3. Analisis korelasi Product Moment
Correlations prestasi minat prestasi Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) 0.003 N 24 24 minat Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) 0.003 N 24 24
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software SPSS, diketahui nilai signifikansi antara variabel minat (x) dengan variabel prestasi (Y) adalah 0,003. Nilai ini lebih kecil dari nilai signifikansi pada tabel yaitu 0,005 (0,003 < 0,005) hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel minat dengan variabel prestasi siswa. Berdasarkan hasil analisis juga diperoleh angka koefisien korelasi (r) sebesar 0,579. Besaran angka korelasi antara variabel minat dan prestasi belajar berada dalam kategori sedang. Dengan kata lain dapat kita simpulkan bahwa minat belajar dengan prestasi siswa pada mata pelajaran Al – Qur’an Hadist memiliki hubungan signifikan yang searah. Ini berarti semakin tinggi minat siswa terhadapa mata pelajaran, maka akan berdampak pula pada semakin tingginya prestasi siswa khususnya pada mata pelajaran Al – Qur’an Hadist.
Uji hipotesis dilaksanakan untuk membuktikan bahwa terdapat hubungan antara variabel minat dengan variabel prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan nilai r product moment tabel. Landasan pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah : H0 diterima apabila nilai r hitung > nilai r tabel H0 ditolak apabila nilai r hitung < nilai r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang disajikan pada tabel 4.5 Sebelumnya, diketahui nilai r hitung sebesar 0,579 dan dengna melihat nilai r tabel pada taraf nyata 5% dan dk = 22 diperoleh nilai r sebesar 0,404. Dari kedua nilai r yang telah diketahui, dapat dilihat bahwa nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,579 > 0,404). Dengan demikian kita dapat menerima H0 yang berarti terdapat hubungan yang
39
signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Al Qur’an Hadist.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran Al Qur’an Hadist, minat belajar siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa MI Sinar Galuh Sumber jaya, hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi siswa. Faktor Pendukung dalam menumbuhkan minat belajar adalah adanya motivasi dari orang tua, guru dan lingkungan tempat tinggal siswa, serta ditunjang dengan suasana yang menyenang, fasilitas yang memadai dari sekolah. Faktor penghambat dalam minat belajar adalah kurangnya motivasi orang tua, guru, serta kurangnya fasilitas sarana prasarana sekolah, baik berupa buku paket, alat peraga lainnya. Untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan Supriyono, W. 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Rineka Cipta : Jakarta,
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta,
Arsyad, Azhar. 2003 Media Pembelajara. PT. Raja Grapindo Persada : Jakarta, Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta : Bandung,
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta : Jakarta, Dimyati dan Mudijono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta, : Jakarta, Djamarah, S. Bahri. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis. Rineka Cipta : Jakarta,
Departemen Agama RI. 1995. Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBN) Madrasah Tsanawiyah (MTs). Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam bagian Proyek Peningkatan Madrasah Tsanawiyah : Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi dua. Balai Pustaka : Jakarta,
Oemar Hamalik. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta, Oemar Hamalik. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta, Oemar Hamalik. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta,
Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya : Bandung, Sardiman A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rja Grafindo Persada
: Jakarta,
Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Rja Grafindo Persada, : Jakarta,
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung,
Sujana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru : Bandung, Suryabrata,
Sumardi. 2002. Psikologi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta, Suryabrata, Sumadi . 2002 Psikologi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada, : Jakarta,