• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHIDUPAN SOSIAL KARYAWAN DAMATEX DI PERUMAHAN MANUNGGAL II SALATIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEHIDUPAN SOSIAL KARYAWAN DAMATEX DI PERUMAHAN MANUNGGAL II SALATIGA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

16

Eka Kurniawati

Tri Widiarto

Wahyu Purwiyastuti

Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kehidupan sosial karyawan Damatex di Perumahan Manunggal II dan sejarah berdirinya Damatex. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data antara lain: penelusuran studi kepustakaan, wawancara, dokumentasi dan observasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah: (1) mengetahui sejarah berdirinya PT. Daya Manunggal Salatiga. (2) mengetahui kehidupan sosial pegawai Damatex di Perumahan Manunggal II Salatiga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejarah berdirinya P.T. Daya Manunggal Salatiga serta kehidupan sosial pegawai Damatex di Perumahan Manunggal II Salatiga. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa P.T. Daya Manunggal merupakan anak cabang perusahaan yang tergabung dalam Argo Manunggal Group yang diprakarsai oleh Bapak Musa dan Bapak The Nien King. P.T. Daya Manunggal Salatiga berdiri pada tahun 1961 dan mulai beroperasi pada tahun 1962. Industri ini bergerak di bidang tekstil dan terletak di jalan Argobusono No.1 Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. PT. Daya Manunggal dikenal dengan merek dagang Damatex sehingga sering disebut Damatex. PT. Daya manunggal memiliki beberapa departemen antara lain: Weaving, Spinning, Proccessing, Dyeing, Verpacking, Printing. Kehidupan sosial karyawan Damatex di Perumahan Manunggal II sangatlah beragam. Setiap RT memiliki ikatan kekerabatan yang berbeda – beda dimana antar RT satu dengan yang lain memiliki adat atau cara besosialisasi yang berbeda. Sedangkan di tingkat RW sosialisasi yang terjalin sangat kurang dan antusias warga sendiri terhadap kegiatan memiliki respon kecil. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor antara lain: faktor ekonomi, perkembangan teknologi dan kurang saling mengenalnya individu satu dengan yang lain.

Kata kunci: P.T. Daya Manunggal, Kehidupan Sosial, Karyawan

PENDAHULUAN

Revolusi industri yang mula-mula terjadi di Inggris pada akhir abad ke 18. kemudian industri pabrik meluas dengan cepat diseluruh benua Eropa dan negeri Belanda. Barang-barang tekstil yang pertama kali dibuat secara nasional (dengan alat tenun mesin) didatangkan ke Jawa pada tahun 1814 dari Inggris (Prajudi Atmosudidjo, 1984: 176).

Barang-barang tekstil yang pertama kali dibuat secara nasional (dengan alat tenun mesin) didatangkan ke

Jawa pada tahun 1814 dari Inggris (Prajudi Atmosudidjo, 1984: 176). Dahulu orang -orang Jawa menghasilkan pakaiannya sendiri, mereka menanam kapas dan nila serta menenun kain sendiri. Peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin berbasis menufaktur. Demikianlah orang bercita-cita untuk dapat menemukan kekuatan yang dapat menggerakkan mesin-mesin yang telah diganti dengan tenaga manusia.

(2)

17 Industri Belanda menghasilkan kain yang lebih murah daripada yang dihasilkan oleh orang Jawa sehingga kain buatan Jawa hilang dari pasaran Indonesia. Kemajuan besar antara lain terjadi pada industri tenun rakyat di Jawa Barat. Perkembangan cepat terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an ketika produksi industri di negara tumbuh sekitar 6,5% setiap tahun (Anton Haryono, 2011:85).

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia. sampai dengan tahun 1998, jumlah industri tekstil dan produksi tekstil di Indonesia mencapai 2.581 unit yang tersebar di berbagai wilayah di Pulau Jawa, Bali dan Sulawesi. (Anton Haryono, 2011:90). Industri tekstil yang berkembang pesat adalah perusahaan Argo Manunggal Group yang berkedudukan di Jakarta. Perusahaan ini berdiri atas prakarsa bapak The Ning Ting dan Bapak Musa akte notaris no. 31/1961. Argo Manunggal ini mempunyai cabang di Salatiga dengan nama P.T. Daya Manunggal Salatiga.

Perkembangan industri tekstil P.T. Daya Manunggal ini sangatlah pesat sehingga membantu proses ekonomi Indonesia. Serta hasil produksinya dari tahun ke tahun juga mengalami perkem-bangan. Perkembangan ini menyebabkan pengaruh sosial dan ekonomi bagi karyawannya.

Setiap orang pasti sudah berhubungan atau bekerja sama dengan orang lain. hal itu dapat terjadi misalnya hubungan antara individu satu dengan yang lain yang saling berinteraksi. Interaksi sosial akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari tindakan tersebut menimbulkan reaksi individu yang lain. Interaksi sosial terjadi jika dua orang atau lebih saling berhadapan, bekerja sama, berbicara, berjabat tangan atau bahkan terjadi

persaingan dan pertikaian. (Soerjono Soekanto, 2014:55).

Khusunya di Perumahan Manung-gal II yang mayoritas penduduknya adalah karyawan Damatex. P.T. Daya Manunggal memberlakukan sistem kerja shift yaitu pagi, siang dan malam. Adanya sistem kerja tersebut sangat mempengaruhi kehidupan sosial individu satu dengan individu lain.

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah

Kata Inggris history (sejarah) ber-asal dari kata benda Junani istoria yang berarti ilmu. Dalam penggunaan oleh filsuf Junani Aristoteles, istoria berarti suatu pertelaan sistematis mengenai seperangkat gejala alam, entah susunan kronologi merupakan factor atau atau tetap hidup didalam bahasa Inggris sebutan natural history (Louis Gottschalk, 1975:27).

Definisi sejarah adalah sebagai peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi atau fakta, merupakan sebagian atau keseluruhan dari suatu peristiwa yang dapat disaksikan secara langsung maupun tidak langsung (Emy Wuryani, 2011:1). Sejarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti asal-usul ataupun kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang lalu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu sesuai fakta.

Kehidupan Sosial

Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberaoa manusia dengan atau karena sendirinya berkaitan secara gologan dan pengaruh mempe-ngaruhi satu sama lain (Hassan Shadily, 1982:47). Masyarakat bukan hanya sekedar suatu penjumlahan individu yang semata – mata melainkan suatu sistem

(3)

18 yang dibentuk dari hubungan antar mereka, sehingga menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai ciri – cirinya sendiri (Durkheim dalam Berry 1981:5). Dalam masyarakat juga mempu-nyai pola perilaku berbeda-beda tergan-tung situasi yang dialaminya. Perubahan itu dinamakan proses sosial yaitu interaksi antara berbagai segi kehidupan manusia, apabila orang atau kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut (Soerjono Soekanto, 2014:261).

Kehidupan sosial merupakan aktivitas yang menyangkut seseorang dalam hubungannya dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada sebuah pola saling keterautan antara dua sendi yaitu sosial dan ekonomi. Keduanya berada dalam sebuah system yang disebut masyarakat. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system ada istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama dengn berkelompok dan menem-pati suatu wilayah dengan menjunjung adat istiadat setempat dikenal dengan istilah masyarakat (Koentjaraningrat, 1990: 146)

Interaksi sosial adalah dasar proses sosial, pengertian tersebut menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Atau dengan perkataan lain, proses sosial merupakan cara-cara berhubungan dalam kehidupan masyarakat yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut (Soerjono Soekanto, 2014:56). Interaksi sosial tidak terjadi begitu saja, tetapi ada syarat-syarat tertentu supaya interaksi sosial berlangsung. Syarat-syarat tersebut adalah adanya kontak sosial dan komunikasi.

Kehidupan Masyarakat

Manusia adalah makhluk yang sadar akan dirinya dan apa yang dilakukannya. Kesadaran seperti ini yang disebut kesadaran etis yaitu kesadaran yang ada di dalam diri manusia. Namun kesadaran etis tidak dapat diartikan sebagai etika, karena dalam etika juga menyangkut kelakuan yang tidak disadari oleh manusia.

Masyarakat (society), yaitu wadah segenap antar-hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektivita-kolektivita serta kelompok-kelompok, dan tiap-tiap kelom-pok terdiri lagi atas kelomkelom-pok-kelomkelom-pok lebih kecil atau sub kelompok. Semuanya itu tersusun hierarkis (dari atas kebawah), atau berseimbangan, sejajar dan setaraf, ataupun saling tembus menembus (berantar-penetrasi) (Mayor, 1966:13). Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat itu adalah sekelompok individu yang berada disatu daerah yang terikat oleh adat istiadat dan saling melakukan interaksi.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah sosiologi. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan dengan cara memandang objek kajian dilihat dari suatu sistem, artinya objek kajian dilihat sebagai satuan yang terdiri dari unsur yang saling terkait dan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada (Arikunto, 2002:7).

Sedangkan menurut John W. Creswell dalam Patilima (2011:11) mende-finisikan bahwa pendekatan kualitatif sebagai sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan penciptaan gambar holistik yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara

(4)

19 terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah.

Langkah – langkah yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: penelusuran arsip dan studi kepustakaan, wawancara mendalam, dokumentasi, studi lapangan untuk observasi. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan tersebut dianalisis. Analisis data untuk mendapatkan suatu kesimpulan data yang benar diperoleh dari hasil wawancara. Kemudian mengorganisir catatan lapangan berdasarkan catatan-catatan khusus secara lengkap untuk dianalisis. Analisis ini melibatkan tiga komponen yang saling berkaitan dan menentukan akhirnya yaitu: Reduksi data, Penyajian data dan penarikan simpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Gambaran umum P.T. Daya Manung-gal Salatiga

P.T. Daya Manunggal Salatiga ini merupakan perusahaan perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berdiri pada hari Jumat tanggal 17 Februari 1961 dengan akte notaris No. 31 Tahun 1961. P.T. Daya Manunggal Salatiga ini berlokasi di Jalan Argobusono No. 1 Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Industri ini bergerak dalam bidang pembuatan tekstil. Industri yang terletak di Salatiga ini merupakan industri terbesar yang mengelola benang menjadi kain jadi.

P.T. Daya Manunggal Salatiga merupakan salah satu cabang perusahaan yang tergabung dalam Argo Manunggal Group yang berkantor pusat di Jakarta yang diprakarsai oleh Bapak Musa dan Bapak The Nien Ting. P.T. Daya Manunggal Salatiga ini dikenal dengan merk dagang Damatex, sehingga sering disebut PT. Tekstil Damatex.

Pada tahun 1961 Damatex melakukan pembangunan pabrik weaving. Pabrik mulai berproduksi pada tahun 1962 dengan mengoperasikan 200 mesin tenun jenis 1511.44”. Hasil dari produksi pada tahun 1962 grey jenis cotton. Pada tahun 1965 Damatex menambah mesin baru untuk proses printing yaitu proses pemberian motif atau corak pada tekstil yang polos dengan fasilitas PMDN. Penambahan mesin baru untuk Departemen Weaving jenis 1511.50”. Pada tahun ini pula terjadi penambahan departemen sekaligus mesin untuk Departemen Dyeing. Mesin baru digunakan untuk proses dyeing, proses pemberian warna tanpa adanya motif/corak tertentu. Departemen Printing terbentuk tahun 1973 dan mendapatkan tambahan mesin rotary printing. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen maka tahun 1975 perusahaan mengembangkan produksi kain kapas menjadi kain tetoran kapas nylon crepe baik dalam corak garis maupun polos.

Pada tahun 1985 Damatex menam-bah satu departemen pertenunan ( we-aving) dengan menerima 1000 unit mesin tenun jenis G3 GH 8 GH 9 pindahan dari Damatex Tangerang. Penambahan juga terjadi pada Departemen Spinning (pemin-talan) dengan kapasitas 30.000 spindle untuk membantu proses produksi tahun 1990. Pada tahun 1989 P.T. Daya Manunggal menambah 1 proses lagi yaitu

spinning dengan 70 unit mesin dan tiap mesin mempunyai 480 spindle atau matapinnal, pada tahun 1991 perusahaan mengalami perkembangan dengan adanya unit spinning II, dyeing II dan weaving III.

Pada tahun 1962 mulai diterapkan sistem kerja shift dan khusus pagi hingga sekarang. Shift yang diberlakukan antara lain pagi pukul 06.00 WIB – 14.00 WIB, siang pukul 14.00 WIB – 22.00 WIB dan malam pukul 22.00 WIB – 06.00 WIB serta

(5)

20 khusus pagi 08.00WIB-16.00 WIB. Karya-wan yang bekerja selama 6 hari mendapatkan satu hari libur.

Hasil Produksi P.T. Daya Manunggal merupakan perusahaan industri tesktil terpadu, dengan kegiatan berupa pemintalan atau spinning, pertenunan (weaving), Pencelupan (dyeing), pencapan (printing) dan penyempurnaan (finishing). Hasil produksi P.T. Daya Manunggal Salatiga antara lain: benang, kain polos dan kain motif. P.T. Daya Manunggal Salatiga mengririm hasil produksi eksport sebanyak 70% dan untuk dalam negeri 30% yaitu berupa lembaran kain jadi dan benang. Negara-negara yang bekerja sama dengan P.T. Daya Manunggal diantaranya: Perancis, Australia, Amerika Serikat, Austria, Jerman Barat dan Negara lainnya.

Kehidupan Sosial Karyawan Damatex di Perum Manunggal II Salatiga

P.T. Daya Manunggal Salatiga beriri pada tahun 1961 hingga sekarang. Selama kurun waktu 54 tahun P.T. Daya Manunggal mengalami perkembangan pesat. Perkembangan ini bisa ditunjukkan dari areal industri yang dulu sempit dan sekarang mengalami perluasan areal sehingga memberi pengaruh sosial dan ekonomi bagi karyawannya. Pengaruh ekonomi mampu meningkatkan kesejahte-raan karyawan dengan menyediakan fasilitas berupa bis antar jemput, perumahan, poliklinik, koperasi dan lain-lain. Hasil produksi Damatex yang selama ini dihasilkan dapat membantu pemerintah dalam bidang perekonomian sesuai dengan tujuan didirikannya Damatex. Baik pengusaha maupun karyawan Damatex terus meningkatkan produksi. Usaha yang dilakukan antara lain menjalin hubungan kerja sama dalam pemesanan tekstil antara perusahaan 1 dengan perusahaan lain dalam bentuk ekspor maupun import.

Berdasarkan data per 1 Mei 2014 jumlah karyawan yang ada di P.T. Daya Manunggal Salatiga total 2.176 orang. Laki-laki sebanyak 1.223 orang dan perempuan 953 orang (Wawancara dengan Anik, 7 Juli 2015).

Karyawan Damatex digolongkan kedalam dua golongan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap (kontrak). Calon karyawan yang telah lulus seleksi akan diterima menjadi karyawan dengan masa percobaan 3 bulan bekerja. Selama dalam percobaan masing-masing pihak dapat memutuskan hubungan kerja secara sepihak. Setiap pekerja yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan akan dianggap sebagai pekerja tetap.

Perubahan sosial terjadi pada sesuatu hal yang kecil hingga besar atau global. Perubahan sosial terjadi bermula pada individu, keluarga, kelompok masyarakat dan lingkungan. Individu merupakan bagian dari komunitas atau masyarakat. Berarti masyarakat mengan-dung pengertian yang lebih luas dari individu dan keluarga, sedangkan lingkung-an merupaklingkung-an suatu hal ylingkung-ang dapat mempengaruhi perubahan. (Akhmad Asep, 2013:18). Di Damatex karyawan kontrak paling rentan sebagai dampak perubahan sosial. Misalnya berkomunikasi junior ke senior harus yang sopan. Karyawan kontrak selalu disuruh mengerjakan sesuatu yang bukan pekerjaannya. Karyawan kontrak yang masih baru juga terkadang masih berbeda pendapat dengan karyawan kontrak yang lainnya karena kurangnya komunikasi. Seperti halnya dalam mengerjakan tugas yang sama karyawan kontrak masih ada yang berbeda pendapat, harusnya dikerjakan hari ini tetapi dikerjakan esok harinya. (wawancara dengan Intan, 8 Mei 2015). Perbedaan pengalaman bekerja juga merupakan faktor penting dalam perubahan sosial.

(6)

21 Karyawan yang belum berpengalaman harus menyesuaikan keadaan dan berdapatsi dengan karyawan yang sudah berpengalaman.

Kerja shift dan khusus pagi mengakibatkan kehidupan sosial di masyarakat beragam. Jika karyawan yang bekerja pada shift pagi berangkat pukul 05.00 dan pulang pukul 14.30 sehingga mereka menghabiskan waktu 9 jam untuk bekerja. Setelah pulang bekerja mereka menggunakan waktu yang tersisa untuk beristirahat. Selain bertegur sapa, mereka masih sempat mengadakan arisan bapak-bapak/ arisan ibu-ibu dan kerja bakti.

Kehidupan sosial di pabrik dilakukan dengan cara berinteraksi satu dengan yang lainnya. Mereka berkomunikasi satu sama lain, tetapi ada juga beberapa orang yang tertutup, jarang berkomunikasi dengan karyawan lain. Jam istirahat biasanya dimanfaatkan untuk tidur atau mengobrol, ada beberapa orang yang menggunakan waktu untukmenyendiri sambil membaca koran (Wawancara dengan Karjo, 6 Mei 2015).

Meningkatkan layanan fasilitas bagi karyawan merupakan perioritas Damatex. Dikarenakan mereka sudah memberikan kontribusi dalam perkembangan industri. Tidak semua perusahan menyediakan fasilitas yang diberikan oleh Damatex. Fasilitas yang diberikan untuk karyawan Damatex antara lain: bis antar jemput, pelayanan kesehatan, perumahan, kantin dan yang lain. fasilitas yang diberikan oleh Damatex diharapkan ada timbal balik dari karyawan berupa pencapaian target produksi.

Ada 2 perumahan yang disediakan oleh Damatex yaitu Perum Manunggal 1 dan Perum Manunggal 2. Lokasi Perum Manunggal 1 terletak di Karang Tengah, Tuntang sedangkan Perum Manunggal II di

Kauman Kidul. Berdasarkan data monografi Perumahan Manunggal II Salatiga pada tanggal 30 Desember 2011 diketahui luas Perumahan Manunggal II ±34.456m2.

Lahan Perumahan Manunggal II Salatiga sebagian besar adalah rumah hunian yang terdiri dari type 21/65 dan type 36/100 seluas 20.735 m2, kelebihan tanah 1.653m2

dan fasilitas 13.159m2 (Arsip Ketua

RW.VII).

Secara administrasi Perumahan Manunggal II termasuk dalam wilayah Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Batas administratif Perum Manunggal II dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2 Tabel Batas administratif Perumahan Manunggal II Salatiga

Perumahan ini pada awalnya dikhususkan untuk karyawan Damatex, tetapi lama kelamaan banyak rumah yang dijual atau dikontrakkan kepada orang lain. Rumah itu dijual karena masalah pribadi atau keluarga. Pembayaran itu ada yang dilakukan secara langsung ada pula yang membeli dengan harga murah tetapi masih mengangsur rumah tersebut (Wawancara dengan Tun, 28 Agustus 2015).

Sistem shift yang dijalankan Damatex juga mempengaruhi peran dari ibu yang bekerja. Mayoritas para ibu atau perempuan di perumahan ini bekerja sehingga ada beberapa peran ibu di dalam keluarga tidak bisa dilakukan. Perempuan sebagai bagian dari keluarga mempunyai tugas-tugas antara lain sebagai istri, ibu rumah tangga, pendidik bagi anak- anaknya. Didalam keluarga para ibu harus

(7)

22 bisa mengatur waktu antara pekerjaan dan mengurus anak, jika bisa mengatur dengan baik maka tercapai sebuah keluarga yang bahagia. Dalam hal ini beberapa ibu rumah tangga mempunyai cara tersendiri untuk membagi waktu. Di antaranya adalah Ibu Yuni (3 Agustus 2015) mengatakan sebisa mungkin mengatur waktu, sebagai contoh sebelum berangkat bekerja shift pagi harus memiliki waktu untuk rumah tangganya. Pagi hari yang dilakukan menyiapkan sarapan dan peralatan sekolah untuk anak yang sekolah. Dengan demikian harus bangun lebih awal karena tanpa bangun lebih awal maka semuanya akan tidak berjalan dengan baik. Saat sore hari pulang kerja dia luangkan waktu untuk berkumpul dengan anak dan suami, sambil beristirahat karena telah bekerja sehari.

Sistem kekerabatan dan kemasya-rakatan yang dibangun oleh masyarkat sini masih berjalan sangat baik. Kegiatan-kegiatan seperti gotong royong, atau yang “kerja bakti” masih sering dilakukan, terutama pada saat ada salah satu warga yang sedang membangun atau memper-baiki rumah, biasanya warga setempat berdatangan untuk membantu. Tetapi beberapa RT tidak selalu memiliki sistem kemasyarakatan yang sama, bila menyelenggarakan kegiatan gotong royong hanya beberapa orang berpartisipasi. Hal ini dikarenakan ada beberapa orang yang sibuk atau sedang bekerja, tetapi yang menghindari kegiatan tersebut. Konse-kuensi dari warga yang tidak ikut kerja bakti dikenakan denda atau memberikan makanan dan minuman untuk warga yang kerja bakti (Wawancara dengan Makhmudi, 4 Mei 2015).

Sama halnya di lingkungan RW, setiap RW mengadakan acara kerja bakti maupun pembangunan fasilitas di RW VII hanya beberapa warga perwakilan dari RT yang datang. Antusias serta partisipasi

masyarkat perumahan kurang khususnya ada kegiatan tingkat RW seperti kerja bakti untuk membersihkan ranting-ranting di jalan umum, mereka lebih cenderung memilih kegiatan yang dilakukan di RT. Tetapi tidak semua warga begitu, ada beberapa warga yang antusias dalam pembangunan RW.VII (Wawancara dengan S, 23 Juni 2015). Sistem kekerabatan yang ada di RW kurang, antara warga satu dengan warga yang lain tidak saling mengenal dikarenakan media untuk mengakrabakan warga tidak ada. Setiap warga yang bertemu dan mengenal pasti disapa, bila tidak mengenal tidak disapa dan hanya yang warga yang menonjol yang lebih akrab. Hal ini juga mengakibatkan sering terjadinya salah paham antar warga satu dengan warga yang lainnya (Wawancara dengan M, 23 Juni 2015). Perkembangan di era modernisasi ini juga membawa dampak bagaiamana kehidupan sosial yang dulu terjalin dengan baik sekarang tidak. Sistem gotong royong yang selalu dilakukan kini berubah individualis. Kegotong royong yang selalu dijunjung untuk memperat rasa kekeluargaan dengan perkembangan zaman mengalami penurunan.

KESIMPULAN

PT. Daya Manunggal Salatiga dibangun pada awal tahun 1961 di jalan Argobusono No.1 Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dan beroperasi pada tahun 1962 dengan jumlah tenaga kerja 150 orang dengan modal awal 10.000.000. pada tahun 1962 PT. Daya Manunggal memiliki 200 mesin konfesional jenis “1511.44” diprakarsai oleh bapak Musa dan bapak The Nien King yang tergabung dalam perusahaan Argo Manunggal Group. PT. Daya Manunggal memiliki beberapa departemen antara lain:

weaving, spinning, proccessing, dyeing,

verpacking, printing. Industry ini bergerak dalam bidang pembuatan tekstil dan

(8)

23 menghasilkan benang dan kain jadi. Hasil produksi ini juga di export sebanyak 70% yang diantaranya Prancis, Australia, Denmark, Amerika Serikat, Austria serta Negara – Negara lain dan 30% dalam negeri. Perum Manunggal II terdiri dari 7 RT yang tergabung di RW VII kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo. Di perumahan ini kehidupan sosial mengalami pasang surut atau berkelompok individu satu dengan yang lain. Sistem shift yang dijalankan Damatex juga mempengaruhi peran dari ibu yang bekerja. Mayoritas para ibu atau perempuan di perumahan ini bekerja sehingga ada beberapa peran ibu di dalam keluarga tidak bisa dilakukan.Setiap RT memiliki ikatan kekerabatan dan sistem kemasyarakatan yang berbeda – beda dimana antar RT satu dengan yang lain berbeda. Sedangkan di tingkat RW sosialisasi yang terjalin sangat kurang dan antusias warga sendiri terhadap kegiatan memiliki respon kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Asep Arista. 2013. “Dampak

Industri Terhadap Perubahan

Sosial dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tobat Kecamatan Balaraja

Tangerang Banten”. Skripsi.

Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Anton Haryono. 2011. Sejarah (Sosial)

Ekonomi: Teori Metodologi

Penelitian dan Narasi Kehidupan. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.

Arsip Ketua RW.VII. 2011. Lay Out

Perumahan Manunggal II Salatiga. Berry, David. 1981. Pokok-pokok pikiran

dalam Sosiologi. Terjemahan

lembaga Penelitian Pengembangan Sosiologi. Jakarta: CV Rajawali.

Emy Wuryani. 2011 Metodologi dan Historiografi Sejarah. Salatiga: Widya Sari Press.

Hassan Shadily. 1984. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bima Aksara

Gottschalk, Luis. 1975. Mengerti Sejarah

(Terjemahan Nugroho

Notosusanto). Jakarta: UI Press. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu

Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Mayor Polak. 1966. Sosiologi. Jakarta: Balai

Buku Ichtiar.

Patilima, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Pidarta

Prajudi Atmosudirdjo. 1984. Sejarah Ekonomi Indonesia Dari Segi

Sosiologi. Jakarta: Pradnya

Paramita.

Soerjono Soekanto. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sutopo, H.B. 1998. Metode Penelitian

Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Referensi

Dokumen terkait

sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia baik secara individu maupun secara kelompok dan akibat dari hubungan

Dalam Penelitian dibahas tentang Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaku Kejahatan yang Mempunyai Gangguan Kejiwaan. Berdasarkan Pasal 44 KUHP, tidak dipidana pelaku

Islam mengajarkan hidup yang harmonis dengan orag lain, seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu

operator seluler , maka XL adalah merek pertama kali yang muncul dibenak saya. 3 Saya dapat langsung

Roti Manis Coklat Keju... Roti Manis

Meskipun seakan terlihat perbezaan antara mereka, semua pendapat ini masih lagi dalam kerangka utama konsep kasb iaitu perbuatan manusia yang diusahakan oleh manusia

Realisasi PAD agregat seluruh Pemda di Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan triwulan III-2019 sebesar Rp1,48 triliun atau 61,62 persen dari target PAD tahun 2019

Kejadian ini pernah ane alami, ketika mau print laporan dengan format Exel eh malah gak bisa di print malahan print preview juga tidak bisa sedangkan format yang lain seperti