• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL KEPUTUSAN AKHIR VERIFIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL KEPUTUSAN AKHIR VERIFIKASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Halaman 1 dari 10 (1) Identitas LVLK :

a. Nama Lembaga : PT MUTUAGUNG LESTARI b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN

c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis – Depok 16953 d. Nomor telepon

/faks. /Email

: (021) 8740202. Fax. (021) 87740745/46 ; email : wsc@mutucertification.com

e. Direktur : Ir. H. Arifin Lambaga, MSE.

f. Standar : 1. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 tanggal 27 Juni 2014 jo P.95/Menhut-II/2014 tanggal 22 Desember 2014 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak

2. eraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK g. Tim Audit : Lead Auditor : Ahmad Asrori

Auditor : Astia Puspa h. Tim Pengambil

Keputusan

: Ir. Didik Heru Untoro Ir. Bambang Gunardjito

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin : PT Payon Agung Lestari b. Nomor & Tanggal SK : -

c. Luas dan Lokasi : Luas Tempat usaha : 2.007,50 M2

Lokasi Kantor : Periuk, Tangerang – Jawa Tengah Lokasi Tempat Usaha : Periuk, Tangerang – Jawa Tengah d. Alamat Kantor : Jl. Moch. Toha RT 03/02 Kel. Periuk Jaya, Kec. Periuk Kota

Tangerang

e. Alamat Pabrik : Jl. Moch. Toha RT 03/02 Kel. Periuk Jaya, Kec. Periuk Kota Tangerang

. f. Nomor telepon/faks/E-mail :

g. Pengurus : Direktur : Tuan Suhanto Tjan Komisaris : Tuan Ali Baba Lim h. Izin Industri dan Kapasitas

Produksi

: IUI

Nomor : 530/034-IUI-BPPMPT/2013 tanggal 13 Juni 2013

Jenis Industri

(4)

Halaman 2 dari 10 1. Meja dan Kursi dari kayu = 19.000 Pcs

2. Meja dan Kursi dari Plastic = 1.000 Pcs 3. Meja dan Kueai dari Logam = 1.000 Pcs 4. Bingkai/ Pigura dari Kayu = 2.000 Pcs 5. Meja dan Kursi dari rotan = 2.000 Pcs

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Konsultasi Publik (bila dibutuhkan)

- -

Pertemuan Pembukaan 30 November 2015 a. Memperkenalkan anggota tim audit yang akan melakukan audit di PT Payon Agung Lestari

b. Meminta Perusahaan menunjukkan Surat Penunjukan/Kuasa Manage-ment Representatif.

c. Konfirmasi tentang ruang lingkup pelaksanaan audit dan kriteria audit yang akan digunakan sesuai dengan aplikasi yang sudah disampaikan perusahaan kepada PT Mutuagung Lestari.

d. Menjelaskan Standar Verifikasi yang menjadi acuan.

e. Konfirmasi isi dari rencana audit/ Audit Plan yang sudah disampaikan kepada perusahaan oleh Tim Auditor.

f. Metode Pelaksanaan Audit.

g. Sumberdaya dan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan audit. h. Konfirmasi tentang seluruh

keter-sediaan data yang dibutuhkan oleh tim auditor.

i. Konfirmasi tentang kebutuhan akan personil dari perusahaan yang akan mendampingi seluruh kegiatan audit. j. Meminta agar perusahaan dan tim

auditor dapat melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik guna memperlancar pelaksanaan audit.

(5)

Halaman 3 dari 10

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

k. Meminta agar Unit Manajemen menunjuk petugas berwenang yang akan dikonfirmasi berkaitan yang dibutuhkan pada masing-masing. Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

30 November – 2 Desember 2015 di kantor

PT Payon Agung Lestari

a. Kantor dan Pabrik PT Payon Agung Lestari

b. Supplier dan subkon bahan baku PT Payon Agung Lestari

Pertemuan Penutupan a. Penyampaian ucapan terima kasih atas kerjasama perusahaan dalam pelaksanaan audit.

b. Penjelasan prosedur dan tata waktu proses sertifikasi legalitas kayu baik jika hasil verifikasi menyatakan memenuhi ataupun tidak memenuhi standar yang ditetapkan.

c. Pemaparan hasil verifikasi sementara dan temuan di lapangan.

d. Penjelasan atas ketidaksesuaian terhadap standar yang diakibatkan belum lengkapnya materi audit, serta batas waktu penyelesaiannya.

e. Tanggapan dari pihak manajemen PT Payon Agung Lestari

f. Ketidaklengkapan diselesaikan dalam waktu 14 hari kalender ke depan.

g. Penandatanganan Berita Acara Penutupan.

Pengambilan Keputusan 3 Desember 2015 Komite Pengambilan Keputusan memutuskan bahwa PT Payon Agung Lestari “Memenuhi” persyaratan dan standar untuk mendapatkan Sertifikat Legalitas Kayu.

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak Memenuhi/Tidak

Diterapkan

Ringkasan Justifikasi

(6)

Halaman 4 dari 10 Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak

Memenuhi/Tidak Diterapkan

Ringkasan Justifikasi

memiliki izin yang sah.

Indikator 1.1.1. Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah. Verifier

a. Akta Pendirian Perusahaan dan atau Perubahan terakhir.

Memenuhi Tersedia Akta Pendirian dan Akta perubahan yang telah didaftark kepada Kementrian Hukum dan HAM RI, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum

Verifier

b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin Usaha Industri.

Memenuhi Tersedia dokumen SIUP yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Tangerang No. 0617/PKI/IV/BPPMPT?2013 tanggal 22 April 2013.

Verifier

c. Izin HO (Izin gangguan lingkungan sekitar).

Memenuhi Tersedia dokumen Izn HO yang masih berlaku, yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Verifier

d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Memenuhi Tersedia dokumen TDP yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Verifier

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Memenuhi Tersedia dokumen NPWP diterbitkan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak, dan disertai dengan dokumen pendukung berupa SKT dan SPPKP.

Verifier

f. AMDAL/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) – Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)/ Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)/ Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)/ Surat Izin Lingkungan (SIL)/ Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH).

Memenuhi Tersedia dokumen UKL UPL yang telah dilakukan pelaporannya setiap 6 bulan sekali, dan tersedia pula bukti tanda terima bahwa dokumen tersebut telah diterima oleh Badan Lingkungan Hidup.

Verifier

g. IUIPHHK, Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT).

Memenuhi Tersedia dokumen IUI yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kota Tangerang No. 530/034-IUI-BPPMPT/2013 13 Juni 2013. Verifier

h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestari bukan merupakan pemegang IUIPHHK melainkan pemegang IUI lanjutan yang tidak wajib melaporkan RPBBI. Indikator 1.1.2. Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin yang sah, berupa

(7)

Halaman 5 dari 10 Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak Memenuhi/Tidak Diterapkan Ringkasan Justifikasi eksportir produsen. Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

Memenuhi Tersedia dokumen ETPIK Nomor No. 02.ET-01.13.0853 tanggal 17 Juli 2013 diperuntukkan Mebel dan Kerajinan dari kayu dan rotan.yang sah dan masih berlaku, dokumen ETPIK sesuai perizinan lainnya, dan peruntukannya sesuai dengan produk yang diekspor.

Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu.

Indikator 1.2.1. Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah Verifier

Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestari tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor

Kriteria 1.3. Unit usaha dalam bentuk kelompok bagi pemegang IUIPHHK Kapasitas Izin Produksi s.d. 2.000 m3/tahun dan IUI dengan modal sampai dengan Rp500juta di luar tanah dan bangunan.

Indikator 1.2.1. Akte pembentukan kelompok di notaris Verifier

Dokumen Akte pembentukan kelompok di notaris.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii bukan merupakan unit usaha dalam bentuk kelompok.

Kriteria 2. 1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya.

Indikator 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

Verifier

a. Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.

Memenuhi Seluruh bahan baku berupa Akar Pohon yang diterima , didukung dengan dokumen PO dan bukti pembayaran.

Verifier

b. Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk

penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak menerima bahan baku kayu bulat sehingga dokumen tersebut tidak diterima.

Verifier

c. Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan

Memenuhi Tersedia dokumen berita acara yang diserai dengan dokumen angkutan yang sah

(8)

Halaman 6 dari 10 Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak

Memenuhi/Tidak Diterapkan

Ringkasan Justifikasi

hasil hutan yang sah. Verifier

d. Dokumen angkutan Hasil Hutan yang sah.

Memenuhi Tersedia dokumen penerimaan bahan baku yang disertai dengan dokumen angkutan sahnya, berupa dokumen FAKO dan Surat Jalan.

Verifier

e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

Memenuhi Tersedia dokumen keterngana dari desa setempat karena bahan baku yang diterima merupakan termasuk dalam kayu bekas/ hasil bongkaran.

Verifier

f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tidak menggunakan dokumen angkutan karena bahan baku yang digunakan bukan limbah industri

Verifier

g. Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

Memenuhi Tersedia dokumen DKP yang telah disertai dengan dokumen pemeriksaan DKP, dan petugas yang memeriksa dokumen tersebut

Verifier

h. Dokumen pendukung RPBBI (SK RKT).

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii merupakan IUI lanjutan yang tidak menggunakan kayu bulat, sehingga tidak perlu melaporkan RPBBI. Indikator 2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah. Verifier a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Tidak diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor.

Verifier

b. Bill of Lading.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor.

Verifier

c. Packing List (P/L).

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor.

Verifier d. Invoice.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor.

(9)

Halaman 7 dari 10 Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak Memenuhi/Tidak Diterapkan Ringkasan Justifikasi Verifier e. Dokumen Deklarasi

Kesesuaian Pemasok untuk kayu impor.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor.

Verifier

f. Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masuk.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor.

Verifier

g. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Payon Agung Lestarii tidak melakukan impor bahan baku dan tidak menggunakan bahan baku impor.

Indikator 2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu. Verifier

a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.

Memenuhi Tersedia system ketelusuran menggunakan dokumen Tally sheet dari bahan baku sampai dengan produksinya

Verifier

b. Laporan Produksi Hasil Olahan.

Memenuhi Tersedia data produksi yang logis dari input dan output produknya

Verifier

c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan.

Memenuhi Realisasi produksi selama setahun terakhir belum melampau batas kapasitas yang di Izinkan.

Verifier

d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Dari hasil verifikasi bahan baku yang diterima bukan termasuk dalam bahan baku dari kayu lelang.

Verifier e. Dokumen

LMKB/LMKBK/LMHHOK.

Memenuhi Tersedia dokumen laporan LMHHOK yang telah sesuai dengan dokumen pendukungnya. Indikator 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier

a. Dokumen S-LK atau DKP

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tidak melakukan penjasaan atau kerjasama dengan subkon

b. Dokumen kontrak jasa pengolahan produk dengan pihak lain.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tidak melakukan penjasaan atau kerjasama dengan subkon

Verifier

b. c. Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tidak melakukan penjasaan atau kerjasama dengan subkon

(10)

Halaman 8 dari 10 Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak

Memenuhi/Tidak Diterapkan

Ringkasan Justifikasi

yang dimiliki penerima jasa. Verifier

d. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tidak melakukan penjasaan atau kerjasama dengan subkon

Verifier

e. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tidak melakukan penjasaan atau kerjasama dengan subkon

Verifier

f. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tidak melakukan penjasaan atau kerjasama dengan subkon

Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik

Indikator 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Verifier

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Dari hasil verifikasi selama 11 bulan terakhir, tidak melakukan penjualan lokal.

Kriteria 3.1. Pengapalan hasil olahan kayu untuk ekspor

Indikator 3.1.2. Pengapalan hasil olahan kayu untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier

a. Produk hasil olahan kayu yang diekspor.

Memenuhi Tersedia dokumen laporan penjualan ekspor yang disertai dengan dokumen pendukung ekspornya.

Verifier

b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Memenuhi Tersedia dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.

Verifier c. Packing list.

Memenuhi Tersedia dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.

Verifier d. Invoice.

Memenuhi Tersedia dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.

Verifier

e. Bill of Lading (B/L).

Memenuhi Tersedia dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.

Verifier

f. Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Tersedia dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya.

(11)

Halaman 9 dari 10 Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak

Memenuhi/Tidak Diterapkan

Ringkasan Justifikasi

dengan Dokumen V- Legal. Verifier

g. Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Jenis produk yang diekspor oleh PT Nurtiwi adalah produk furniture yang tidak wajib diverifikasi teknis sesuai ketentuan Permendag No. 64/M-DAG/Per/10/2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan.

Verifier

h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

PT Nurtiwi merupakan industri furniture dari kayu dengan komoditi industri meliputi produk kursi lipat , stimer , bangku , meja , garden set , handycraft dan flooring sebagaimana sesuai ketentuan Permenkeu Nomor 75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar adalah produk kayu berupa veneer, serpih kayu dan kayu olahan berupa kayu gergajian. Dengan demikian produk yang diekspor oleh PT Nurtiwi tidak dikenakan pembayaran bea keluar.

Verifier

i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi

perdagangannya.

Tidak

diterapkan penilaiannya (N/A)

Kayu yang diolah dan diperdagangkan di PT Nurtiwi tidak termasuk ke dalam Appendix I dan II CITES (species yang dilarang dan dibatasi perdagangannya).

Kriteria 3.3 Pemenuhan Penggunaan Tanda V-Legal Indikator 3.3.1 Implementasi Tanda V-Legal

Verifier : Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

Memenuhi Tersedia logo V-legal yang dibubuhkan pada produk yang diekspor

Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan keselamatan, dan kesehatan kerja (K3) Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3

Verifier

a. Implementasi prosedur K3.

Memenuhi Tersedia pedoman/ prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/ prosedur K3. Verifier

b. Ketersediaan jalur evakuasi dan peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api Ringan, peralatan P3K dan Alat Pelindung Diri.

Memenuhi Tersedia peralatan K2 sesuai pedoman dan berfungsi baik (diantaranya belum kadaluarsa)dan jalur evakuasi yang mudah terlihat.

Verifier

c. Catatan kecelakaan kerja

Memenuhi Tersedia catatan kecelakaan kerja untuk setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya penangannya.

(12)

Halaman 10 dari 10 Kriteria/Indikator/Verifier Memenuhi/Tidak

Memenuhi/Tidak Diterapkan

Ringkasan Justifikasi

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Verifier

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang

membolehkan untuk

membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

Memenuhi

Memenuhi

PT Payon Agung Lestari telah menerbitkan surat pernyataan yang memperbolehkan karyawannya untuk berserikat

Indikator 4.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yangmengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang.

Verifier

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja.

Memenuhi Tersedia dokumen PP yang telah didaftarkan di DInas Ketenagakerjaan Kabupaten Serang

Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak ibawah umur. Verifier

Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur.

Memenuhi PT Payon Agung Lestari tidak mempekerjakan karyawan dibawah umur 18 tahun. Hal tersebut dibuktikan dari hasil verifikasi dokumen daftar tenaga kerja ,

Kesimpulan :

Hasil pelaksanaan verifikasi di PT Payon Agung Lestari memperlihatkan bahwa dari keseluruhan verifier (56 verifier) :

1. Verifier yang memenuhi norma penilaian berjumlah 31 (tiga puluh satu) verifier; 2. Verifier yang tidak diterapkan penilaian berjumlah 25 (dua puluh lima) verifier; 3. Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian berjumlah 0 (nol) verifier.

Dengan demikian PT Payon Agung Lestari adalah memenuhi standard legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 tanggal 19 Juni 2014 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak dan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).

Referensi

Dokumen terkait

mencit, daya cengkeram, diameter pupil mata dan reflek balik badan ternyata dosis ekstrak etanol daun ubi jalar ( Ipomoea batatas L) yang membarikan efek yang sama

Sistem perkawinan adat Bugis dan dikenal sebagai salah satu sistem perkawinan yang kompleks karena mempunyai rangkaian prosesi yang sangat panjang dan

Penciptaan tipe ideal ini dapat digerakkan oleh dominasi dan otoritas, baik otoritas tradisional, legal (rasional), maupun kharismatik. Ketiga otoritas tersebut pada

Tahapan tersebut meliputi (1) tahap persiapan bahan baku, (2) tahap pembuatan bubuk biji kelor, (3) tahap ekstraksi bubuk biji kelor dengan sokletasi, (4) tahap

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kapabilitas dan usulan rekomendasi perbaikan sistem informasi akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Penelitian ini juga tidak menggunakan hipotesa atau tidak menguji hipotesa melainkan bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan dan melihat

Tingkat stres kerja perawat pelaksana di ruang Instalasi Gawat Darurat RSU Anutapura Palu menunjukkan jumlah terbanyak adalah yang stres kerjanya tinggi sedangkan untuk

a. Sebagai wujud apresiasi diri. Responden ingin menunjukan bahwa dirinya ada dan turut menonton pertunjukan tradisional. Keberadaan responden beralasan untuk