• Tidak ada hasil yang ditemukan

R E S E P. By. H. Zuhhad, S. Kep. Ns

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "R E S E P. By. H. Zuhhad, S. Kep. Ns"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

R E S E P

(2)

Resep arti sempit :

suatu permintaan tertulis dari dokter,

dokter gigi, atau dokter hewan kpd

apoteker utk membuatkan obat dalam

bentuk sediaan tertentu dan

menyerahkannya kepada pasien.

Resep merupakan perwujudan terakhir

dari kompetensi, pengetahuan, dan

keahlian dokter dlm menerapkan

pengetahuannya di bidang farmakologi

(3)

Resep :

Permintaan tertulis dokter kepada

apoteker untuk menyerahkan obat atau

bahan obat kepada penderita lengkap

dengan aturan pakainya.

UU : yg boleh menuliskan resep : dokter

umum, dokter spesialis, dokter gigi dan

dokter hewan.

(4)

Kertas Resep

:

berkualitas , putih.

Ukuran : P = 15 - 18 cm

L = 10 - 12 cm

( polio ) bervariasi.

Posisi : tegak /mendatar.

SK Menkes RI no. 280/Menkes/SK/V/1981 :

Disimpan sekurang-kurangnya 3 tahun.

Dimusnahkan setelah > 3 th dgn membuat

proses verbal (berita acara) pemusnahan.

(5)

APOGRAPH/ COPY RESEP/ TURUNAN RESEP

Salinan resep dokter yg telah masuk

apotik.

Diberikan oleh apotik bila :

1. Atas permintaan pasien

2. Permintaan dokter. Ada tanda iteretur

(ITER 1 X). Sebaliknya tanda NI (ne

iteretur) = resep tdk boleh diulang.

3. Ada obat yg belum diberikan.

H. Zuhhad

(6)

KETENTUAN MENULIS RESEP

 Dokter yg menulis resep bertanggung jawab sepenuhnya

tentang resep yg ditulisnya.

 Resep yg ditulis hrs dapat dibaca, sekurang-kurangnya

oleh petugas apotek.

 Resep ditulis dgn tinta atau lainnya.  Tanggal suatu resep ditulis dgn jelas.

 Bila pasien seorang anak, maka hrs dicantumkan

umurnya (berlaku bila umurnya di bawah 12 th).

 Di bawah nama pasien, hrs dicantumkan alamat.  Utk jumlah obat yg diberikan dlm resep, dihindari

memakai angka desimal.

 Utk obat yg dinyatakan dgn satuan unit,

(7)

 Utk obat berupa cairan, dinyatakan dgn satuan ml,

hindarkan menulis cc atau Cm³.

 Preparat cairan berupa obat minum utk anak, diberikan

sebanyak 50 ml, 60 ml, 100 ml atau 150 ml.

 Preparat cairan utk obat minum orang dewasa, diberikan

sebanyak 150 ml, 200 ml, 300 ml.

 Preparat cairan utk obat luar spt obat kumur atau

kompres, diberukan sebanyak 200 ml, 300 ml.

 Utk obat tetes (mata, hidung, telinga) diberikan

sebanyak 10 ml

(8)

MODEL RESEP YANG LENGKAP

1. Inscriptio :

a. Nama dan alamat dokter serta nomor surat izin praktek, dan dpt pula dilengkapi dgn nomor telp, jam dan hari praktek.

b. Nama kota serta tanggal resep itu ditulis.

c. Tanda R/ = recipe = harap diambil, ambillah, sediakanlah.

2. Praescriptio :

1). Nama setiap jenis obat yg diberikan serta jumlahnya t/d :

- Remedium cardinale = obat pokok yg mutlak hrs

(9)

- Remedium adjuvans : bahan yg membantu kerja obat pokok ; tidak mutlak perlu ada dlm setiap

resep.

- Corrigens : hanya kalau diperlukan utk

memperbaiki rasa, warna atau bau obat ( corrigens saporis, coloris dan odoris).

b). Jumlah bahan obat dalam resep dinyatakan dlm satuan berat utk bahan padat dan satuan isi utk

cairan. Ingat : angka saja tanpa ket lain = gram. 2) Cara pembuatan atau bentuk sediaan yg dikehendaki Mis : f.l.a pulv = fac lege artis pulveres = buatlah

sesuai aturan, obat berupa puyer.

(10)

3. Signatura :

a. Aturan pemakaian obat, umumnya ditulis dgn singkatan bahasa latin.

Aturan pakai ditandai dgn signa, biasanya disingkat S.

b. Nama penderita di belakang kata Pro

- Jika pasiennya anak, maka ditulis umur. Nama tanpa umur dianggap resep itu utk orang dewasa. Dicantumkan dibelakang pro : Tuan/Nyonya atau

Bpk/ Ibu diikuti dgn nama pasien, shg dpt dipastikan itu bukan seorang anak.

- Pada resep dokter hewan di belakang pro : hrs ditulis jenis hewan serta nama dan alamat

pemiliknya.

(11)

4. Subscriptio :

- Tanda tangan atau paraf dari dokter yg menuliskan resep.

- Resep obat suntik dari golongan narkotika hrs dibubuhi tanda tangan lengkap dan tdk cukup dgn paraf saja.

(12)

CONTOH RESEP

dr. ABD Mataram, 1 April 2006 Jl. ABC No. 5 Mataram SID …….. SIP ….. R/ Paracetamol 500 mg Coffein 50 mg CTM 4 mg m.f.pulv. d.t.d. No. XV

S. 3 d.d. pulv. I Paraf dokter Pro : Abdul Muin

Umur : 30 th

(13)

SENI DAN KEAHLIAN MENULIS RESEP

YG TEPAT DAN RASIONAL

Motto :

Berikanlah selalu :

- Obat yang tepat

- Dengan dosis yg tepat

- Dalam bentuk sediaan yg sesuai

- Pada waktu yg tepat

- Kepada penderita yg tepat dgn semua

parameter yg hrs diperhitungkan.

(14)

Kurang pengetahuan dari ilmu mengenai obat

dpt mengakibatkan :

1. Bertambahnya kemungkinan toksisitas obat

yg diberikan.

2. Tjd interaksi antara obat satu dgn obat lain

3. Tjd interaksi antara obat dgn makanan/

minuman ttu.

4. Tdk tercapai efektifitas obat yg dikehendaki.

5. Meningkatnya biaya pengobatan bagi

penderita.

(15)

HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM

PENULISAN RESEP

 Resep hrs ditulis dgn tinta.

 Penulisannya hrs dpt dibaca, paling tdk oleh petugas

apotek.

 Hindarkan penulisan rumus kimia obat.

 Hindarkan penulisan singkatan-singkatan yg meragukan.  Boleh menuliskan lebih dari satu R/ di atas satu kertas

resep dgn memperhatikan :

a. Antara dua resep diberi tanda ‡

b. Tiap resep dilengkapi dgn signa/ aturan pakai. c. Tiap resep diparaf/ ditandatangani oleh dokter yg

(16)

Idealnya dokter menyimpan turunan (carbon

copy) tiap resep.

Sedapat mungkin resep ditulis di hadapan

pasien.

Sebelum kertas resep diserahkan kpd pasien,

dokter membaca kembali apa yg ditulisnya.

Dokter yg bijaksana akan memperhatikan

keadaan ekonomi dari pasien.

(17)

BAHASA LATIN DALAM RESEP

Bahasa latin digunakan dalam : penulisan

nama-nama obat, ketentuan-ketentuan mengenai

pembuatan atau bentuk obat, petunjuk-petunjuk

aturan pemakaian, yang pada umumnya ditulis

berupa singkatan.

Utk menghindarkan salah interpretasi,

singkatan-singkatan bahasa Indonesia utk obat

dan aturan pakainya krn dapat meragukan

makna.

(18)

Misalnya:

1. Obat batuk hitam disingkat OBH,

sebenarnya ditulis Potio nigra contra

tussim (Pot. Nigra c.t.)

2. Obat batuk putih disingkat OBP,

sebenarnya ditulis Potio alba contra

tussim (Pot. alba c.t.).

3. Kalau perlu disingkat dengan k.p.,

sebenarnya ditulis p.r.n. (pro re nata).

(19)

ALASAN PENGGUNAAN BAHASA LATIN

Bahasa latin adalah bahasa yg mati.

Bahasa latin merupakan bahasa internasional

dalam dunia/ profesi kedokteran, keperawatan

dan kefarmasian.

Tidak akan terjadi dualisme ttg bahan/ zat apa

yg dimaksud dgn resep.

Dlm hal-hal ttu, krn faktor-faktor psikologis, ada

baiknya pasien tdk perlu mengetahui bahan obat

yg diberikan.

(20)

RESEP CITO

Bila suatu sebab seorang pasien hrs mendapat

obatnya dgn segera, maka diberi tanda cito atau

CITO ! (digarisbawahi dan diberi tanda seru dan

diparaf atau ditandatangani di belakang cito).

Cito = statim (amat segera) = urgens

(mendesak) = P.L.M (periculum in mora) =

berbahaya bila ditunda.

(21)

ASPEK LEGAL DAN ETIKA

MENGENAI RESEP DAN OBAT

Aspek legal mengenai kesehatan termasuk

kefarmasian, obat dan peresepan

mengacu pada :

1. UU RI no. 23 th 1992 ttg kesehatan

2. Peraturan Menkes no. 919/ Menkes/

Per/X/ 1993 ttg kriteria obat yg dpt

diserahkan tanpa resep.

(22)

3. Keputusan Menkes no. 924/ Menkes/

Per/X/ 1993 ttg daftar obat wajib

apotek no. 2.

4. Kepmenkes no. 925/Menkes/Per/X/1993

ttg daftar perubahan golongan obat

no.1

5. UU RI no. 5 th 1997, ttg psikotropika.

6. UU RI no. 22 th 1997 ttg narkotika.

(23)

ASPEK ETIKA

Pada dasarnya mencakup : etika kedokteran dan

kefarmasian.

Standar : “ Segala tindakan yg dilakukan demi

kebaikan dan kepentigan pasien dan masyarakat

”.

Perlu diperhatikan :

1. Etika intra-profesi : dokter-dokter,

apoteker-apoteker, antara sesama profesi kesehatan.

2. Etika inter-profesi : antar

dokter-apoteker-tenaga profesi kesehatan lainnya.

(24)

ILUSTRASI HUB. INTRA DAN

INTER-PROFESIONAL

1.

Rahasia resep.

2.

Dokter tdk menjual obat kpd penderita.

3.

Dokter tdk menyuruh penderita mengambil

obatnya di apotek tertentu.

4.

Dokter tdk menjual “sample obat” kpd apotek.

5.

Catatan status penderita.

6.

Imbalan

7.

Penulisan resep yg tdk rasional yaitu :

(25)

a. Memberikan shotgun prescription yaitu

banyak (6 - 10) obat dlm satu resep.

b. Obat hendaknya diberikan

sesuaikeperluan/ kebutuhan pasien.

c. Jumlah obat terlalu banyak, kecuali utk

penyakit yg kronis (TBC).

d. Utk antibiotika/ anti infeksi, pasien jgn

menghentikan minum obat lebih awal.

e. Perhatikan keadaan ekonomi pasien.

f. Obat paten berupa komposisi. Mis : obat

flu yg mengandung cofeine utk

(26)

SINGKATAN-SINGKATAN LATIN DLM RESEP

aa ana sama banyak

a.c. ante coenam sebelum makan

a.n. ante noctem malam sebelum tidur ad lib. ad libitum secukupnya (yang

diinginkan)

a.u.e = ad usum externum utk obat luar ad.us.ext.

a.u.i = ad usum internum utk obat dalam ad us.int.

a.u.p. = ad usum proprium utk dipakai sendiri ad us. prop. oleh dokter

u.p.= us.prop. uses propius dipakai sendiri oleh dokter

(27)

m.i. mihi ipsi dipkai sendiri oleh dokter aq. bisdest aqua bidestillata air yg 2 kali disuling aq. dest aqua destillata air suling

aq. steril aqua sterilisata air steril c. cum dengan

c. cochlear(cibarium) sendok (makan) = 15 cc c.p. cochlear pultis/parvum sendok bubur

(sebaiknya tdk

dipakai lagi)

c.t.h. cochlear theae sendok the = 5 cc

(28)

c.c. centimetrum cubicum sentimeter kubik caps.gel.op. capsulae gelatinosae kapsul dari

operculatae gelatine (yg pakai tutup)

(29)

Gambar

ILUSTRASI HUB. INTRA DAN  INTER-PROFESIONAL

Referensi

Dokumen terkait

Jika operasiUnity = benar, operasiInvers = benar , operasiKomutatif Terhadap operasi (*) Begin Kesimpulan = FIELD End Selain itu, Begin. Kesimpulan = Bukan

Dari optimasi Program linier dengan menggunakan Lingo setelah didapat jumlah produk Phonska yang dikirim, dapat ditentukan berapa jumlah truk yang harus dialokasikan

Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan tujuan wisata yang sangat diminati oleh wisatawan diantaranya Objek wisata di Kecamatan Paranginan (Lapangan Geosit Sipincur),

Untuk kembali ke flow sheet awal, tekan tanda panah ke atas yang merupakan alat untuk kembali ke distillation column, seperti yang tampak di bawah ini. Problem 2 :

mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Wetlands International bersama masyarakat serta pihak- pihak lain dalam pengelolaan lahan basah, baik melalui kegiatan

Gambar pola radiasi vertikal (vertical plane vertical plane) hasil simulasi dari antena ) hasil simulasi dari antena helix hasil perancangan pada frekuensi 2,4 GHz

Etika dalam penggunaan TIK adalah sebagai analisis mengenai sifat dan dampak social teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi

Pada setiap periode lima tahun dari tahun 2010 akan dibuat semacam road map untuk mengetahui sejauh mana sasaran-sasaran pengendalian kuantitas penduduk yang harus