• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON SISWA TERHADAP MEDIA DIORAMA TEMA 8 KELAS V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESPON SISWA TERHADAP MEDIA DIORAMA TEMA 8 KELAS V"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN

Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020

RESPON SISWA TERHADAP MEDIA DIORAMA TEMA 8 KELAS V Raudhatul Munawaroh1, Ummu Khairiyah*2, Silviana Nur Faizah3

1,2,3Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Lamongan

JL Veteran No 53A Lamongan, Indonesia. e-mail: *Ummukhairiyah@unisla.ac.id

Abstract: This study is entitled Development of Diorama Learning Media on

Theme 8 Sub Theme 1 Class V MI Islamiyah Puter in Puter Village, Kembangbahu Subdistrict, Lamongan Regency, using a type of development research with the Borg and Gall development model. The purpose of this study was to determine the problems faced by students when participating in learning activities and the implementation of diorama media in the learning process of fifth grade students at MI Islamiyah Puter. The sample used in this study was a fifth grade student at MI Islamiyah Puter with a total of 20 students. Research on the development of diorama media was conducted during 6 learning meetings.The results of this study, the first in the development of learning media dioramas, media validation get an average value of 98.0% (Valid), the results of language validation get an average value of 91.11% (Valid), the results of RPP validation get an average value of 85.4% (Valid), and material validation obtained an average value of 96.0% (Valid). Second, at the level of attractiveness of students with an average yield of 98.12% (Valid). This is seen from the validity test of student response questionnaires, the implementation of learning and student activities.

Keywords: Development, Diorama, Victory

A. Pendahuluan

Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 40;2 yang berbunyi, Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis (Sistem Nasional Pendidikan, 2003). Seorang guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui aspek-aspek yang terlibat dalam proses pembelajaran. Menurut sudjana ada dua aspek yang paling menonjol dalam proses pembelajaran yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar (Muhibbinsyah, 2013).

Menurut AECT (Assosiation of Education and Communication Technology) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Arsyad, 2013). Berdasarkan observasi yang dilakukan di MI Islamiyah Puter pada pembelajaran tematik di kelas V

(2)

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020 Tema 8 guru masih belum menggunakakan media yang konkrit untuk mendukung proses pembelajaran sehingga 15 dari 20 siswa menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70.

Asiah (2016) Satu diantara media pembelajaran yang mampu menjelaskan materi pembelajaran secara konkrit adalah media diorama. Menurut Sudjana dalam Siti Asiah diorama adalah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Sehingga dengan menggunakan media diorama siswa dapat dengan mudah menerima materi siklus air, keragaman budaya, kegiatan ekonomi, dan tangga nada dalam pembelajaran tema 8 sub tema 1 di MI Islamiah Puter.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Miftah Devi Amalia, Ferina Agustini,Joko Sulianto dengan judul pengembangan media diorama pada pembelajaran tematik terintegrasi tema indahnya negeriku untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan hasil penelitian Validasi ahli I, validasi media dengan hasil presentase sebesar 91,25%, validasi materi dengan hasil presentase 91,7%, Validasi ahli II, validasi media dengan hasil presentase sebesar 92,5%, validasi materi dengan hasil presentase 88,3%, Validasi ahli III, validasi media dengan hasil presentase sebesar 80%, validasi materi dengan hasil presentase 75% (Amalia, 2017). Penelitian kedua yang relevan dilakukan oleh Siskha Candra Permado dengan judul Penggunaan media visual 3 dimensi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam bidang studi IPA kelas III SDN 037 Pekanbaru dengan hasil penelitian teradi peningkatan motivasi siswa sebelum diadakan tindakan diperoleh jumlah skor 91 dengan kategori rendah/kurang sempurna dengan rata- rata persentase 32,50% sesudah diadakan tindakan skor menjadi 223 dengan kategori tinggi/sempurna dengan rata-rata persentase 79,64% (Pernado, 2012).

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada MI Islamiyah Puter guru menyajikan konsep-konsep materi pembelaaran secara monoton sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena tidak ada interaksi antara guru dan siswa saat pembelajaran. Maka dari itu peneliti akan melakukan penelitian tentang Respon Siswa Terhadap Media Diorama Tema 8 Kelas V perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

B. Metode

Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang disebut Research and Development (R&D) yang artinya metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk baru dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015). Penelitian ini menghasilkan produk pengembangan berupa media diorama sebagai media pembelajaran pada pembelajaran tematik kelas V SD/MI. pengembangan media ini dilakukan agar siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan di MI ISLAMIYAH PUTER Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI ISLAMIYAH PUTER Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa Observasi, Wawancara, Angket dan validasi dengan menggunakan lembar validitas yang berupa 1) lembar validasi media, 2) lembar validasi materi, 3) lembar validasi bahasa, 4) lembar validasi RPP, dan 5) lembar angket respon siswa.

(3)

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020 Menurut Arikunto (2003) teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan 1) analisis hasil validasi, hasil validasi yang diperoleh dari ahli media, ahli materi, ahli bahasa, ahli RPP dan angket respon siswa dianalisis dengan menggunakan rumus berikut:

Keterangan :

P = prosentase kelayakan

∑x = jumlah total skor jawaban validator (nilai nyata)

∑xi = jumlah keseluruhan skor jawaban tertinggi (nilai harapan)

Menurut Arikunto (2001) kriteria yang digunakan pada angket ahli maupun respon siswa dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 1. Kriteria kemenarikan media (respon siswa)

Tingkat Kriteria Keterangan

Pencapaian Kelayakan

Sangat Tertarik, media tidak 81,25% - 100,00% Sangat Baik (4) perlu direvisi

62,50% - 81,25% Baik (3) Tertarik, media perlu direvisi Cukup Tertarik, media perlu 43,75% - 62,50% Cukup Baik (2) direvisi

Kurang Tertarik, media belum 25,00% - 43,75% Kurang Baik (1) dapat digunakan

Model penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah model penelitian pengembangan Borg & Gall yang terdapat 10 langkah

3.

4. Pengujian

1. Penelitian dan

pengumpulan 2. Perencanaan Pengembangan awal lapangan

informasi bentuk awal

suatu produk

8. Pengujian 7. Revisi produk 6. uji coba 5. Revisi produk

lapangan operasional lapangan utama

operasional

9. Revisi produk 10. Penyebaran

akhir dan

implementasi

Gambar 1. Skema langkah-langkah pengembangan R&D

Penelitian ini dibatasi hanya sampai pada tahap 9, dan tahap ke-10 tidak dilakukan karena dalam penelitian ini hanya akan diperoleh hasil berupa prototiype produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media yang kongkrit, menarik, serta efektif yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

(4)

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020

C. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini berupa pengembangan media pembelajaran diorama untuk meningkatkan kemenarikan belajar siswa pada materi tematik tema 8 sub tema 1 kelas V. Identitas produk media yang dikembangkan berbentuk tiga dimensi dengan judul Media Diorama dan sasaran pada penelitian ini adalah siswa kelas V MI Islamiyah Puter Kembangbahu Lamongan. Prosedur pengembangan media diorama yang dikembangkan mengacu pada model milik Borg and Gall dengan 10 tahap yaitu 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2)perencanaan, 3)pengembangan bentuk awal suatu produk, 4)pengujian awal lapangan, 5)revisi produk pertama, 6)pengujian lapangan utama, 7)revisi produk operasional, 8)pengujian lapangan operasional, 9)revisi produk akhir (Sugiyono, 2015).

Media yang dikembangkan mempunyai beberapa ciri khas yang berbeda dari media diorama lainnya yaitu: 1) Media terbuat dari steroform, sterofoam, papan, kapas, kertas semen, lem, miniatur hewan, miniatur rumah, plastisin, batu-batuan, plastik, hiasan aquarium, crayon, rumput sintesis, bola ping-pong, dan spidol warna, 2) Media pembelajaran ini memuat lima mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, PPKN, IPA, IPS, SBDP, 3) Media yang dikembangkan mengambil tema pedesaan yang di dalamnya terdapat aktifitas penduduk yang sesuai dengan materi di tema 8 Lingkungan Sekitar Kita Subtema 1 Manusia dan Lingkungan. Hal ini sesuai dengan teori Niswa (2018) bahwa media pembelajaran diorama yang berbentuk pemandangan dapat menjadikan siswa akan lebih berkreatif dan siswa tidak bosan dengan pembelajaran di kelas.

Produk pengembangan media diorama ini melalui beberapa penilaian yaitu penilaian dari ahli media, ahli bahasa, ahli RPP, ahli materi serta siswa kelas V MI Islamiyah Puter yang menjadi sasaran penelitian. Menurut Arikunto pengembangan media pembelajaran dikatakan baik jika memperoleh nilai lebih dari 61%. Berdasarkan penilaian yang diperoleh dari para ahli mendapatkan nilai sangat baik. Hal itu dibuktikan pada nilai yang diberikan oleh ahli media mendapatkan nilai rata-rata 98,0% (Valid), ahli bahasa mendapatkan nilai rata-rata 91,11% (Valid), ahli RPP mendapatkan nilai rata-rata 85,4% (Valid), dan ahli materi mendapatkan nilai rata-rata 96,0% (Valid). Dalam proses pembelajaran penelitian ini menggunakan 1 sub tema dengan 6 kali pertemuan pembelajaran dan mendapatatkan hasil dari pengamatan keterlaksanaan proses pembelajaran sebesar 97,8 %. Menurut Niswa (2018) penggunaan media diorama ini siswa akan lebih berkreatif dalam mengekspresikan pemandangan, siswa tidak bosan dengan pembelajaran di kelas. Hal itu dapat dibuktikan dari nilai pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 82,78 %.

(5)

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020

Gambar 2. Media Diorama

Media pembelajaran yang dikembangkan adalah media diorana, media diorama merupakan media yang sangat menarik perhatian siswa yang dibuat dari pemandangan tiga dimensi untuk menggambarkan suatu objek dengan ukuran yang lebih kecil dari aslinya (Niswa, 2018).

Media yang dikembangkan dibuat sedemikian rupa agar proses pembelajaran lebih menarik. Menurut Khairiyah (2019), media pembelajaran penting digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Apabila siswa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, otomatis siswa akan lebih tertarik mempelajari konsep-konsep yang sifatnya abstrak dan akan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa.

Untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media dakon matika pada materi KPK dan FPB digunakan instrument berupa angket respon siswa yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan jawaban iya atau tidak. Hasil respon siswa pada uji coba menggunakan media dakon matika materi KPK dan FPB dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 2

Analisis Respon Siswa Terhadap Media Diorama Indikator Interval Kategori Respon

(%)

ketertarikan 98,75 % Sangat positif

Motivasi 100 % Sangat Positif

Ketuntasan

Belajar 96,87 % Sangat positif

Efisiensi 97,08 % Sangat positif Rata-rata respon 98,12% Sangat positif Siswa

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, siswa memberikan respon sangat positif. Hal itu sesuai dengan perolehan hasil tingkat kemenarikan siswa pada penelitian ini dalam proses uji coba perorangan sebanyak 3 siswa dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 97,5%, uji coba kelompok kecil dengan menggunakan 5 siswa yang dipilih secara acak untuk mewakili kemampuan tinggi, rendah dan sedang mendapatkan nilai rata-rata sebesar Raudhatul Munawaroh

(6)

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020 96 %, dan uji coba operasional dilakukan dengan semua siswa yang berjumlah 20 siswa mendapatkan nilai rata-rata sebesar 98,12% dengan kategori (Valid) yang sesuai teori Levie & Lentz dalam Arsyad (2013) yaitu salah satu fungsi dari media pembelajaran visual adalah menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk lebih berkonsentrasi pada pelajaran

D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa 1) Pengembangan media pembelajaran diorama ini mengacu pada model pengembangan Borg and Gall dengan melakukan langkah-langkah antara lain analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, ui coba awal, revisi produk awal, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, uji coba lapangan, revisi produk, uji coba lapangan dan revisi produk akhir. Hasil validasi media mendapatkan nilai rata-rata 98,0% (Valid), hasil validasi bahasa mendapatkan nilai rata-rata 91,11% (Valid), hasil validasi RPP mendapatkan nilai rata-rata 85,4% (Valid), dan validasi materi mendapatkan nilai rata-rata 96,0% (Valid) . 2) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari angket respon siswa, kemenarikan media pembelajaran diorama terhadap pembelajaran tematik tema 8 sub tema 1 dengan menggunakan media diorama mendapatkan respon yang sangat baik dari para siswa dengan nilai rata-rata sebesar 98,12% (Sangat Baik).

Daftar Rujukan

Amalia, M. D. (2017). Pengembangan Media Diorama Pada Pembelajaran Tematik Terintegrasi Tema Indahna Negriku Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Paedagogia, 20(2), 191.

Arikunto. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Rajawali Press.

Asiah, S. (2016). Pengembangan Pembelajaran Media Diorama Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema Lingkungan Alam Dan Lingkungan Buatan Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepanjen 1 Jombang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Sistem Nasional Pendidikan, (2003).

Khairiyah, U. (2019). Respon Siswa Terhadap Media Dakon Materi KPK dan FPB pada Siswa Kelas IV di SD/MI lamongan. Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 5(2), 203.

Muhibbinsyah. (2013). Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Niswa, M. M. (2018). Pengembangan Media Diorama untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Sosial Kelas I Tema Kegiatanku Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(7)

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020 Pernado, S. C. (2012). Penggunaan media visual 3 dimensi untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam bidang studi IPA kelas III SDN 037 Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.

(8)

Gambar

Gambar 1. Skema langkah-langkah pengembangan R&D
Gambar 2. Media Diorama

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan masukan bagi guru bahwa media diorama merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang ekosistem serta

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual berupa video tematik sesuai dengan kurikulum 2013 kelas V

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menunjukkan produk media video tematik yang dikembangkan “layak” digunakan dalam pembelajaran tema 2 subtema 1 pembelajaran

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran matematika adalah media diorama, diorama sendiri merupakan media tiga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1 pengembangan bahan ajar ini telah menghasilkan produk berupa buku pendampng tematik terpadu IPA berbasis gambar tema ekosistem, 2 bahan ajar

Membuat design produk media Pop Up Book berisikan gambar 3D dan tulisan menarik dengan materi dari buku paket tematik kelas VI SD dari tema 1 sampai tema 9, menggunakan beberapa

Berdasarkan hasil dan pembahasan pengembangan media papan kantong pintar pada pembelajaran tematik sub tema gemar berolahraga untuk kelas 1 sekolah dasar mendapat

1565001, dengan judul Pengembangan Media Diorama Berbasis Glass Eating Sebagai Optimalisasi Hasil BelajarMateri Rantai Makanan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Ma’arif Al-Fattah