G. Andika Bayu. A. 2015. Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1
Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Tahun Ajaran
2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan media
pembelajaran berbasis audio visual berupa video tematik sesuai dengan kurikulum 2013 kelas V
SD Negeri 1 Bakung dengan memaparkan kualitas pengembangan produk berupa video tematik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa media video tematik pada
pembelajaran 6 subtema 1 tema 2 kelas V semester gasal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (research and
development). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk video tematik melalui lima
tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran, (2) kajian Standar
kompetensi dan materi pembelajaran, (3) memproduksi media audiovisual berupa video
pembelajaran, dan (4) validasi serta revisi produk, (5) uji coba produk. Validasi dilakukan oleh
pakar media dan guru kelas V SD Negeri 1 Bakung. Validasi oleh siswa terdiri dari tiga tahap:
uji coba perorangan oleh 2 orang siswa, uji coba kelompok kecil oleh 4 orang siswa, dan uji coba
lapangan oleh 8 orang siswa dengan subjek uji coba pengembangan adalah siswa kelas V. Data
yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk serta saran untuk revisi
produk.
Hasil pengembangan video tematik divalidasi oleh pakar media, guru kelas V dan siswa
kelas V. Hasil validasi dari pakar media menunjukkan skor rata-rata 3,3 dengan kategori sangat
tinggi. Validasi dari guru kelas V menunjukkan skor rata-rata 3,3 dengan kategori sangat tinggi.
Penilaian kualitas video tematik pada uji coba perorangan menunjukkan skor rata-rata 3,20
dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba kelompok kecil
menunjukkan skor rata-rata 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik
pada uji coba lapangan menunjukkan skor rata-rata 3,24 dengan kategori sangat tinggi. Skor
rerata keseluruhan penilaian adalah 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan dari
penelitian pengembangan ini adalah media video tematik untuk siswa kelas V SD Negeri 1
Bakung sudah “layak” digunakan sebagai media pembelajaran kurikulum 2013.
G. Andika Bayu A. 2015. The Development of Thematic Video Media on Curriculum 2013 For
Class V theme 2 Subtheme 1 Learning 6 in Bakung 1 Public Elementary School Academic
Year 2014/ 2015.
The development of this research aims to present the development of media procedure
learning based audio visual form of video thematic curriculum in accordance with the 2013 class
V of Bakung 1 Public Elementary School describes the quality of product development in the
form of video thematic. The purpose of this research was to produce products in the form of
media thematic video on classes V subtema 2 theme 1 grade 6 the first half.
This research research used the method development (research and development).The
development of this research produce products thematic video through five stages which are (1)
analysis of the needs of the development program of instruction, (2) standard study competence
and materials of learning , (3) producing audiovisual media in the form of video learning , and
(4) validation and the revision of the product, (5) product trials. Experts validation done by the
media and of teachers grade V Bakung 1 Public Elementary School. Validation by students
consists of three stages: trial by 2 individuals students, a pilot project for small groups by 4
students, and piloting the field by 8 students with the subject of the trial were students the
development of grade V. Data collected in the form of the results of judgment on the quality of
the product and to revision advice products.
The results of the development of video thematic validated by experts of media class
teachers V and students class V. Validation of the results of the experts media shows meanscore
category 3.3 with very high. Validation from teachers grade V shows the mean score 3,3 with
category was very high. Quality assessments of thematic video by the experiment try individuals
show score 3,20 with the category of very high . Quality assessments of thematic video by the
experiment try clusters of small shows a score 3,22 average with two categories of very high.
Quality assessments of thematic video by the experiment try the field show a score 3,24 average
with two categories of very high . Overall mean score assessment was with category 3,22 very
high. Conclusion of the study the development was media thematic video for students grade V
Bakung 1 Public Elementary School already “worthy” to used as a media learning for
Curriculum 2013.
i
2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 6 KURIKULUM 2013 DI
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BAKUNG TAHUN AJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
G. Andika Bayu. A
NIM : 111134215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
∑
Tuhan Yesus yang selalu memberi semangat kepada saya
∑
Bapak Yohanes Hiryadi dan Ibu Yustina Lestari sebagai orang tua saya
yang telah memberi semangat dan mendidik saya selama ini.
∑
Keluarga besar saya yang selalu mendoakan saya
∑
Bapak dan Ibu dosen PGSD Universitas Sanata dharma
∑
Sahabat satu angkatan
v
“Janganlah mengeluh terhadap pekerjaan
yang akan dihadapi, walau pekerjaan itu sulit
ataupun mudah”
viii
G. Andika Bayu. A. 2015
. Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2
Subtema 1 Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1
Bakung Tahun Ajaran 2014/2015.
Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur
pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual berupa video tematik sesuai
dengan kurikulum 2013 kelas V SD Negeri 1 Bakung dengan memaparkan kualitas
pengembangan produk berupa video tematik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghasilkan produk berupa media video tematik pada pembelajaran 6 subtema 1
tema 2 kelas V semester gasal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (
research and
development
). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk video tematik
melalui lima tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan pengembangan program
pembelajaran, (2) kajian Standar kompetensi dan materi pembelajaran, (3)
memproduksi media audiovisual berupa video pembelajaran, dan (4) validasi serta
revisi produk, (5) uji coba produk. Validasi dilakukan oleh pakar media dan guru
kelas V SD Negeri 1 Bakung. Validasi oleh siswa terdiri dari tiga tahap: uji coba
perorangan oleh 2 orang siswa, uji coba kelompok kecil oleh 4 orang siswa, dan uji
coba lapangan oleh 8 orang siswa dengan subjek uji coba pengembangan adalah
siswa kelas V. Data yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas
produk serta saran untuk revisi produk.
Hasil pengembangan video tematik divalidasi oleh pakar media, guru kelas V
dan siswa kelas V. Hasil validasi dari pakar media menunjukkan skor rata-rata 3,3
dengan kategori sangat tinggi. Validasi dari guru kelas V menunjukkan skor rata-rata
3,3 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba
perorangan menunjukkan skor rata-rata 3,20 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian
kualitas video tematik pada uji coba kelompok kecil menunjukkan skor rata-rata 3,22
dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba
lapangan menunjukkan skor rata-rata 3,24 dengan kategori sangat tinggi. Skor rerata
keseluruhan penilaian adalah 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan dari
penelitian pengembangan ini adalah media video tematik untuk siswa kelas V SD
Negeri 1 Bakung sudah “layak” digunakan sebagai media pembelajaran kurikulum
2013.
ix
G. Andika Bayu A. 2015.
The Development of Thematic Video Media on Curriculum
2013 For Class V theme 2 Subtheme 1 Learning 6 in Bakung 1 Public
Elementary School Academic Year 2014/ 2015.
The development of this research aims to present the development of media
procedure learning based audio visual form of video thematic curriculum in
accordance with the 2013 class V of Bakung 1 Public Elementary School describes
the quality of product development in the form of video thematic. The purpose of this
research was to produce products in the form of media thematic video on classes V
subtema 2 theme 1 grade 6 the first half.
This research research used the method development (
research and
development
).The development of this research produce products thematic video
through five stages which are (1) analysis of the needs of the development program of
instruction, (2) standard study competence and materials of learning , (3) producing
audiovisual media in the form of video learning , and (4) validation and the revision
of the product, (5) product trials. Experts validation done by the media and of
teachers grade V Bakung 1 Public Elementary School. Validation by students consists
of three stages: trial by 2 individuals students, a pilot project for small groups by 4
students, and piloting the field by 8 students with the subject of the trial were students
the development of grade V. Data collected in the form of the results of judgment on
the quality of the product and to revision advice products.
The results of the development of video thematic validated by experts of
media class teachers V and students class V. Validation of the results of the experts
media shows meanscore category 3.3 with very high. Validation from teachers grade
V shows the mean score 3,3 with category was very high. Quality assessments of
thematic video by the experiment try individuals show score 3,20 with the category of
very high . Quality assessments of thematic video by the experiment try clusters of
small shows a score 3,22 average with two categories of very high. Quality
assessments of thematic video by the experiment try the field show a score 3,24
average with two categories of very high . Overall mean score assessment was with
category 3,22 very high. Conclusion of the study the development was media
thematic video for students grade V Bakung 1 Public Elementary School already
“worthy” to used as a media learning for Curriculum 2013.
x
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1
Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Tahun
Ajaran 2014/2015”
. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan bimbingan beberapa pihak. Maka dari itu penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah banyak membantu serta memberikan motivasi sehingga penyusunan
skripsi ini dapat selesai dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2.
Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata
Dharma.
3.
Ibu Christiyanti Aprianastuti, S.Si., M.Pd,. selaku Wakil Ketua Program Studi
xi
terima kasih atas waktu, bimbingan, yang diberikan, hingga terselesainya
penyusunan skripsi.
5.
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang
telah memberikan begitu banyak masukan dan bimbingan selama proses
penyusunan skripsi.
6.
Theresia Yunia S, S.Pd., M.Hum., selaku pakar media, yang telah memberi
masukan, komentar, dan saran untuk kualitas produk video pembelajaran.
7.
Sunarto, S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bakung yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8.
Joko Purnomo, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri 1 Bakung yang telah
memberikan masukan dan saran sehingga dapat melaksanakan penelitian
dengan baik dan lancar..
9.
Para dosen PGSD, yang dengan sabar selalu mendampingi serta mendidik
penulis selama menempuh ilmu di PGSD.
10.
Sekretariat PGSD, yang dengan ramah telah memberikan kemudahan berbagai
macam urusan.
11.
Bapak Yohanes Hiryadi, selaku orang tua yang telah memberikan dukungan
dan doa serta mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.
Ibu Yustina Lestari, selaku orang tua yang telah memberikan dukungan dan
doa serta mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13.
Siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015 yang telah
xiii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR BAGAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 7
F. Definisi Operasional ... 7
xv
1. Metode Penelitian Pengembangan atau Research and
Development (R&D)... 9
2. Media Pembelajaran ... 9
a. Pengertian Media Pembelajaran…………... 10
b. Fungsi Media Pembelajaran………. ... 11
3. Video Pembelajaran ……. ... 12
4. Belajar………. ... 14
5. Kurikulum 2013 ……. ... 16
a. Pengertian Kurikulum 2013…... 16
b. Karakteristik Kurikulum 2013... 17
c. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 ... 17
6. Pembelajaran Tematik… ... 18
B. Penelitian yang Relevan………... 18
C. Kerangka Berpikir ... 22
D. Pertanyaan Penelitian... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24
B. Setting Penelitian... 24
1. Subjek Penelitian ... 24
2. Tempat Penelitian ... 25
3. Waktu Penelitian ... 25
C. Rancangan Penelitian ... 25
xvi
E. Uji Validasi Produk ... 30
1. Desain Uji Validasi... 30
2. Subjek Uji Validasi ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G. Instrumen Penelitian ... 32
1. Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ... 32
2. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ... 35
3. Instrumen Validasi Ahli………... 36
4. Instrumen Validasi Uji Lapangan……….. ... 37
H. Teknik Analisis Data ... 39
1. Data Kualitatif ... 39
2. Data Kuantitatif ... 39
3. Analisis Kuesioner Kebutuhan Siswa………. ... 40
4. Analisis Validasi Produk………... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Data Analisis Kebutuhan ... 43
B. Deskripsi Produk Awal ... 52
C. Data Hasil Validasi dan Revisi Produk ... 62
1. Data Validasi Ahli Media ... 62
a. Revisi Produk………... 65
2. Data Validasi Oleh Guru ... 66
a. Revisi Produk………. ... 67
xvii
a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan ... 67
4. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 69
a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 70
5. Data Uji Coba Lapangan ... 71
a. Deskripsi Data Uji Coba Lapangan ... 72
D. Pembahasan…………. ... 73
1. Pembahasan Kajian Standar Kompetensi ... 73
2. Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan Siswa………. 74
3. Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan Guru…... 78
4. Pembahasan Validasi dan Uji Coba Produk………. ... 80
a. Pembahasan Uji Coba Produk Perorangan... 82
b. Pembahasan Uji Coba Produk Kelompok Kecil... 90
c. Pembahasan Uji Coba Produk Lapangan ... 97
E. Kajian Produk Akhir………. ... 105
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 108
B. Keterbatasan Penelitian ... 109
C. Saran ... 109
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lampiran 1 : Rpp Kurikulum 2013 dan LKS. ... 112
2. Lampiran 2 : Petunjuk Penggunaan Video ... 124
3. Lampiran 3 : Desain Skenario Film. ... 126
4. Lampiran 4 : Hasil Analisis Kebutuhan Siswa……... 128
5. Lampiran 5 : Penilaian Produk untuk Ahli Media ... 133
6. Lampiran 6 : Penilaian Produk untuk Guru…………... 137
7. Lampiran 7 : Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 141
8. Lampiran 8 : Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 144
9. Lampiran 9 : Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 149
10. Lampiran 10 : Foto Peneliian……….. ... 154
11. Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian………. ... 158
12. Lampiran 12 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 160
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... 33
Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa………... 33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ... 35
Tabel 3.4 Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 36
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media ... 36
Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Media ... 37
Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Uji Lapangan ... 37
Tabel 3.8 Kuesioner Uji Lapangan... 38
Tabel 3.9 Skala 4 Menurut Mardapi... 41
Tabel 3.10 Pedoman Konversi Data Skala 4 ... 42
Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Item Positif ... 42
Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Item Negatif... 42
Tabel 4.1 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 1 ... 44
Tabel 4.2 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 2 ... 45
Tabel 4.3 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 3 ... 46
Tabel 4.4 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 4 ... 47
Tabel 4.5 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 5 ... 48
Tabel 4.6 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 6 ... 49
Tabel 4.7 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 7 ... 50
Tabel 4.8 Skala 4 Menurut Mardapi... 62
xvi
Tabel 4.10 Pedoman Penskoran Item Positif ... ….. 64
Tabel 4.11 Pedoman Penskoran Item Negatif... ….. 64
Tabel 4.12 Hasil Validasi Ahli Media………. 65
Tabel 4.13 Hasil Validasi Guru Kelas V………. 66
Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Perorangan……… 68
Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil………... 70
Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Lapangan………... 72
Tabel 4.17 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa……….74
Tabel 4.18 Hasil Validasi Dosen dan Guru………. 80
Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Perorangan……… 82
Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil………... 90
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xviii
xix
xx
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c)
tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, dan (e) spesifikasi produk yang
diharapkan, dan (f) definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian
pendidikan. Di samping kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya lama
siswa bersekolah, lama siswa tinggal di sekolah, pembelajaraan siswa aktif
berbasis kompetensi dan memberikan peluang serta kewenangan kepada
sekolah khususnya guru untuk lebih mandiri dan kreatif dalam
menyelenggarakan pembelajaran di kelas, termasuk dalam berkreasi
memanfaatkan media pembelajaran guna mendukung tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, peranan guru sangat penting dalam
menciptakan bentuk pembelajaran yang sesuai dan situasi yang kondusif
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian, guru harus
dapat memilih media yang tepat bagi siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif
dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan
Menurut Mulyasa (2013:7), pendidikan dalam kurikulum 2013 bertujuan
untun meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada
pembentukkan budi pekerti dan ahklak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,
dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan
pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi
sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kotekstual
diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahklak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan dapat diintegrasikan
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam
seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap
bidang studi perlu dikembagkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks
kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran tematik berlaku untuk kurikulum 2013. Menurut Rusman (2013:
254) pembelajaran tematik adalah model dalam pembelajaran terpadu (integrated
instruction) yang merupakan salah satu system pembelajaran yang memungkinkan
siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mengenali dan menemukan
Media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerimanya. Pembelajaran dengan menggunakan media ini dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, bahkan mempertinggi daya serap
belajarnya. Salah satu jenis media yang dapat dimanfaatkan adalah media video.
Tujuan penggunaan media video ini adalah agar pesan atau informasi yang
dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa sebagai penerima. Informasi yang
ada diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Media video dapat dimanfaatkan untuk perantara dalam mengajar guru di
dalam kelas, penggunaan media video masih jarang diterapkan di sekolah
dikarenakan oleh beberapa faktor yang kurang mendukung. Menurut Munadi
(2010:54), penggunaan film dan video yang kurang tepat sering ditemui apabila
hanya dipakai sebagai alat hiburan daripada sebagai media pendidikan.
Penyajian film dan video bukanlah merupakan pilihan yang sepele, atau yang
disajikan agar kelas menjadi tenang. Yang lebih penting adalah, guru atau
pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari keseluruhan program
yang disajikan. Kelemahan dari penyajian film dan video yang lainnya adalah,
guru atau pelatih menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnya
selama penyajian program kepada pembuat film dan video. Film dan video
hanya dapat disajikan dengan peralatan yang cocok. Di samping itu,
penggunaannya mempunyai implikasi dengan biaya. Belajar dengan
menggunakan film dan video adalah mahal, khususnya apabila dipergunakan
pendidikan. Selanjutnya, apabila alat video kaset dipakai untuk merekam suatu
program yang disiarkan oleh televisi akan menemui kesulitan dalam hal hak
cipta untuk menyajikannya dalam bidang pendidikan.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti di SD Negeri 1 Bakung. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti, terlihat beberapa faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor tersebut
diantaranya: Kondisi kelas; kondisi kelas di SD Negeri 1 Bakung kurang
memadai apabila akan dilaksanakan pembelajaran menggunakan video
pembelajaran, karena ruang kelas di SD Negeri 1 Bakung tidak mempunyai
alat-alat untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan video. Dengan demikian,
pembelajaran masih kurang optimal dan akan mempengaruhi prestasi belajar
siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba
memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan
pengembangan media audiovisual yang berupa video pembelajaran untuk siswa
Sekolah Dasar kelas V. Dengan demikian, peneliti mengambil judul penelitian
”pengembangan media video pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kelas v
sekolah dasar negeri 1 bakung tahun ajaran 2014/2015” .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan video tematik pada pembelajaran Tema 2 Subtema
2. Bagaimana kualitas video tematik yang dikembangkan pada pembelajaran
Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian
pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini:
1. Mengembangkan video tematik pada pembelajaran Tema 2 Subtema 1
Pembelajaran 6 di kelas V SD N 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.
2. Mengetahui kualitas video tematik yang dikembangkan pada
pembelajaran Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD N 1
Bakung tahun ajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti untuk mengembangkan proses
pendidikan khususnya dalam hal Pengembangan Video Pembelajaran
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
sekolah agar dapat mengembangkan media pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa kelas V di SD Negeri 1 Bakung.
b. Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta
masukan bagi guru, khususnya di kelas V Sekolah Dasar agar dapat
mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran yang
kreatif, menyenangkan, menarik bagi siswa kelas V di SD Negeri 1
Bakung.
c. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan baru bagi siswa dan menari perhatian siswa siswa kelas V
di SD Negeri 1 Bakung sehingga dapat meningkatkan semangat dalam
belajar.
d. Peneliti
Penelitian ini memiliki pengalaman serta pengetahuan dalam hal
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa video
pembelajaran. Hasil produk pengembangan berupa video dalam bentuk DVD,
inti video pembelajaran ini akan membahas tentang materi Tema 2 Subtema
1 Pembelajaran 6 di SD Negeri 1 Bakung. Video pembelajaran yang
dikembangkan didasari pada materi ajar tema 2 subtema 1 pembelajaran 6
yang memuat mata pelajaran: 1) SBDP mengenai memahami karya seni rupa
dan menggambar ilustrasi, 2) IPS mengenai perbedaan kehidupan dan
budaya, 3) Bahasa Indonesia mengenai kegiatan mengidentifikasi kegunaan
air di dalam kehidupan dan masyarakat, 4) PPKn mengenai kegiatan hidup
rukun di dalam masyarakat, lingkungan sekolah dan bersama teman. Video
pembelajaran bersifat memaparkan kejadian-kejadian nyata yang ada dalam
kehidupan sehari-hari serta memberikan tutorial dalam pembelajaran
berdasarkan materi ajar. Video pembelajaran terintegrasi dengan RPP dan
soal evaluasi.
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian pengembangan ini terdapat definisi operasional sebagai
berikut:
a. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
b. Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
c. Media pembelajaran adalah medium/perantara dalam proses transfer ilmu
pengetahuan sebagai upaya membantu guru dalam memberikan pemahaman
kepada siswa.
d. Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tema-tema tertentu. Model pembelajaran tematik pada
hakikatnya merupakan model pembelajaran terpadu.
e. Video Pembelajaran merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk
membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual,
kelompok, maupun massal.
f. Kurikulum 2013 dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap seperangkat
Bab II
Kajian Teori
A. Kajian Pustaka
1. Research and Development
Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran (Borg dan Gall, 1988 dalam
Sugiyono, 2010: 408). Sejalan dengan itu, Sugiyono (2010: 407), mengemukakan
bahwa metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Dalam penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa langkah yang
harus dilakukan oleh peneliti. Sugiyono (2010: 409-426), mengemukakan langkah
yang harus dilakukan di dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: (1) potensi
dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain,
(5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba
pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk massal.
2. Pembelajaran
Hakikat pembelajaran merupakan suatu usaha sadar Guru untuk membantu
siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya. Dengan kata lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana
siswa. Pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/
merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran. (Abdul Majid, 2013 : 5). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
diidentifikasi ciri-ciri pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Pada proses pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu
yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang.
b. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa karena yang belajar
adalah siswa, bukan guru
c. Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja
d. Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tanpa persiapan
Menurut Munadi (2010:37), fungsi media pembelajaran sebagai sumber
belajar. Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai
penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Mudhoffir dalam bukunya yang
berjudul “Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar (1992:1-2)
menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen
sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan
lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan
demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada
di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan terjadinya
Menurut Munadi (2010:37), fungsi media pembelajaran dapat dijabarkan
sebagai berikut ini:
1. Fungsi semantik
Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan
kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipaham anak didik
(tidak verbalistik).
2. Fungsi manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang
dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini,
media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu
dan mengatasi keterbatasan inderawi.
3. Fungsi psikologis
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa
terhadap materi ajar.
b. Fungsi afektif
Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan
atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
c. Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan
menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang
d. Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi
siswa.
e. Fungsi motivasi
Motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
4. Fungsi sosio cultural
Fungsi media dilihat dari kultural, yakni mengatasi hambatan
sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.
3. Video Pembelajaran
Menurut Munadi (2010:54), penggunaan film dan video yang kurang tepat
sering ditemui apabila hanya dipakai sebagai alat hiburan daripada sebagai media
pendidikan. Penyajian film dan video bukanlah merupakan pilihan yang sepele,
atau yang disajikan agar kelas menjadi tenang. Yang lebih penting adalah guru
atau pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari kesluruhan program
yang disajikan. Kelemahan dari penyajian film dan video yang lainnya adalah,
guru atau pelatih menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnya selama
penyajian program kepada pembuat film dan video. Film dan video hanya dapat
disajikan dengan peralatan yang cocok. Di samping itu, penggunaannya
mempunyai implkasi dengan biaya. Belajar dengan menggunakan film dan video
adalah mahal, khususnya apabila dipergunakan untuk latihan yang bersifat
komersial atau industry daripada untuk keperluan pendidikan. Selanjutnya,
oleh televisi akan menemui kesulitan dalam hal hak cipta untuk menyajikannya
dalam bidang pendidikan.
Daryanto (2013: 89) memaparkan kelebihan-kelebihan penggunaan video
dalam pembelajaran, antara lain:
1) Menggambarkan suatu proses atau kejadian yang dapat disaksikan
berulang-ulang.
2) Mudah untuk menyajikannya.
3) Menarik, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan motivasi siswa.
4) Efektif untuk menanamkan sikap dan aspek-aspek afektif, misalnya: pesan
moral yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita melalui video lebih
mudah ditangkap oleh siswa, sehingga pesan moral tersebut tertanam dalam
diri siswa.
5) Dapat disajikan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
6) Dapat memperlambat atau mempercepat suatu peristiwa atau proses.
Misalnya, proses pertumbuhan biji menjadi kecambah sampai menjadi
tumbuhan yang memerlukan waktu beberapa hari dapat ditampilkan dalam
waktu dua menit saja.
Daryanto (2013: 89) memaparkan kelemahan-kelemahan penggunaan video
dalam pembelajaran, antara lain:
1) Fine details, artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.
3) Third dimention, artinya gambar yang diproyeksikan video umumnya berbentuk dua dimensi.
4) Opposition, artinya pengambilan yang kurang tepat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.
5) Setting, artinya bila ditampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang akan sulit bagi penonton untuk
menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.
6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
menampilkan gambar yang ada didalamnya.
7) Budget, artinya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
4. Belajar
Menurut Piaget dalam Majid (2014:9), proses belajar dapat berlangsung jika
terjadi proses pengolahan data yang aktif merupakan aktivitas lanjutan dari
kegiatan mencari informasi dan dilanjutkan dengan kegiatan penemuan. Piaget
berpendapat bahwa “apa yang sudah ada pada diri seorang siswa (kapasitas dasar
kemampuan intelektualnya atau dapat disebut dengan istilah skema) adalah dasar
untuk menerima hal yang baru.” Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak
memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan
lingkungannya(teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki
struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam
proses asimilasi(menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam
pikiran dan akomodasi(proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk
menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan
membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang. Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan scientific, hal ini dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah guru.
Menurut Siregar (2010:12), pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan
kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian
intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991) dalam Siregar (2010:12).
Sementara Gagne dalam Siregar (2010) mendefinisikan pembelajaran sebagai
pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan
membuatnya berhasil guna. Dalam pengertian lainnya, Winkel (1991)
mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi
ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa dan
menghambatnya.
Menurut Siregar (2010:17), belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang
didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebuat adalah (1)
bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adanya kemampuan mengingat dan
menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, dan (6) adanya perubahan
sebagai pribadi
5. Kurikulum 2013
Menurut Mulyasa (2013) Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya
peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), ketrampilan
(skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang sudah
disepakati.
Menurut Mulyasa (2013:7), pendidikan karakter dalam kurikulum 2013
bertujuan untun meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan , yang mengarah
pada pembentukkan budi pekerti dan ahklak mulia peserta didik secara utuh,
terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap
satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis
kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan
kotekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahklak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam
kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai
pada setiap bidang studi perlu dikembagkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari.
Menurut Mulyasa (2013:11), keberhasilan kurikulum 2013 dalam membentuk
kompetensi dan karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku
sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya.
Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk: kesadaran, kejujuran,
keiklashan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam bertindak,
kecermatan, ketelitian, dan komitmen.
Menurut Mulyasa (2013:104), agar peserta didik belajar secara aktif, guru
perlu menciptakan strategi yang tepat guna, sedemikian rupa, sehingga mereka
mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan
dapat ercipta kalau guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi
pembelajaran bagi kehidupannyata peserta didik. Demikian juga guru harus dapat
menciptakan situasi sehingga materi pembelajaran selalu tampak menarik, dan
tidak membosankan. Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu bertindak
sebagai fasilitator, yang perannya tidak terbatas pada penyampaian informasi
kepada peserta didik. Sesuai dengan kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus
memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai
keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar.
Dalam pada itu, guru dituntut memahami berbagai pendekatan pembelajaran agar
6. Pembelajaran Tematik
Menurut Rusman (2013: 254) pembelajaran tematik adalah model dalam
pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan salah satu system
pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif mengenali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan
secara autentik, holistic dan bermakna.
Abdul Majid (2014 : 89) mengemukakan karakteristik pembelajaran tematik
sebagai berikut; (1) Berpusat pada siswa, (2) Memberikan pengelaman langsung,
(3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) Menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran, (5) Bersifat fleksibel, (6) Menggunakan prinsip belajar
sambil bermain dan menyenangkan.
B. Penelitian Yang Relevan
Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu
Kurikulum 2013 Subtema Bersatu Dalam Keberaagaman Untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar”. Yang disusun oleh Maria Imakulata Wea Mogi. Dalam penelitian
ini diutarakan bahwa tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui prosedur
pengembangan, kualitas produk bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa
kelas IV SD. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar kurikulum 2013 Subtemaa
Bersatu dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD memiliki kualitas yang
sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013
2013 dan siswa kelas IV. Skor rerata produk menunjukkan 4,46 dan termasuk
kategori “sangat tinggi”.
Kedua, penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Audiovisual Sebagai
Media Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas III SD N Soka 1 Srumbung
Magelang Tahun Ajaran 2010/2011” yang disusun oleh Andreas Anggi
Kurniawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa media
audiovisual (film) untuk siswa kelas III SD. Langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti, yaitu: (1) Menganalisis kebutuhan, (2) Mengembangkan media
audiovisual, (3) Produk yang dihasilkan yaitu film dokumenter, (4) Uji penilaian,
(5) Uji coba secara langsung ke siswa kelas III SD, (6) Penelitian lebih lanjut.
Ketiga, penelitian yang berjudul, “Pengembangan Multimedia Interaktif untuk
Keterampilan Menyimak Unsur-Unsur Cerita Bahasa Indonesia Kelas V SD
Kanisius Sorowajan Yogyakarta”, yang disusun oleh Kristin Natalia tahun
2012.Dalam penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan
multimedia interaktif untuk keterampilan menyimak pada kompetensi dasar
mengidentifikasi unsur-unsur cerita (penokohan, tema, latar, amanat) bahasa
Indonesia kelas V semester genap SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Hasil
pengembangan multimedia interaktif berupa media dan modul pembelajaran
divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa, pakar media, guru Bahasa Indonesia,
dan siswa kelas V. Hasil validasi dari pakar pembelajaran bahasa menunjukkan
skor rerata 4,55 dengan kategori “sangat baik”. Validasi dari pakar media
menunjukkan skor rerata 4,15 dengan kategori “baik”. Validasi dari guru Bahasa
lapangan memperoleh skor rata-rata keseluruhan 4,63 dengan kategori “sangat
baik”.
Berdasarkan tinjauan terdahulu, pengembangan media pembelajaran berupa
video pembelajaran tematik belum banyak digunakan dan dikembangkan.
Penelitian untuk dikembangkan berupa media pembelajaran video tematik tema 2
subtema 1 pembelajaran 6 masih relevan untuk diteliti. Peneliti berharap media
pembelajaran berupa video yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
Bagan Penelitian yang Relevan
C.
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan Penelitian I
Maria Imakulata Wea Mogi
Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Bersatu Dalam
Keberaagaman Untuk Siswa Kelas IV
Membant uguru dan
siswa dalam kegiat an
pembelajaran dan sisw a dalam
memahami materi.
Penelitian II Andreas Anggi
Kurniawan
Pengembangan
M edia Audiovisual sebagai Pembelajaran M enyimak Kelas III
SD
Menghasilkan Produk berupa film sebagai media pembelajaran menyimak Penelitian III Kristin Natalia Pengembangan M ult imedia Int erakt if unt uk Ket rampilan M enyimak Unsur-unsur Cerit a Bahasa Indonesia Kelas V
Menghasilkan produk berupa multimedia interaktif sebagai media pembelajaran
M enghasilkan produk berupa bahan ajar, film, mult imedia int erakt if sebagai media pembelajaran guru
dan siswa dalam kegiatan belajar.
Pengembangan Media VideoTemat ik Kelas V
Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 diSekolah Dasar Negeri 1 BakungTahun
C. Kerangka Berpikir
Sebagai seorang pendidik tidak hanya bertugas untuk mengajar
siswa-siswanya, namun juga harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik
bagi siswanya. Perangkat pembelajaran tersebut diantaranya adalah silabus, RPP,
dan media pembelajaran. Kreativitas guru dalam merancang perangkat
pembelajaran sangat berpengaruh pada tujuan pembelajaran. Penelitian ini
memilih siswa kelas V sebagai subyek penelitian. Peneliti memilih kelas V karena
dalam penyampaian pembelajaran yang dilakukan di kelas masih kurang
semangat ketika mengikuti pembelajaran. Permasalahan yang diangkat mengenai
pembelajaran yang dilakukan guru yang hanya menjelaskan materi kemudian
diselingi dengan tanya jawab dan penugasan. Selain itu, belum banyak media
yang digunakan sebagai alat bantu untuk berlangsungnya proses belajar mengajar,
terlebih media video. Peneliti berusaha membuat media video pembelajaran
tematik yang tidak hanya berisi tentang informasi, tetapi video ini untuk
memancing siswa agar lebih tertarik dengan materi yang akan di ajarkan oleh
guru. Setelah divalidasi atau diuji kelayakannya oleh beberapa validator
diharapkan produk tersebut dapat digunakan oleh para guru dalam melaksanakan
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana prosedur pengembangan media video tematik untuk tema 2
subtema 1 pembelajaran 6 kelas V kurikulum 2013 semester gasal SD
Negeri 1 Bakung?
2. Bagaimana kualitas media video tematik untuk tema 2 subtema 1
pembelajaran 6 kelas V kurikulum 2013 semester gasal SD Negeri 1
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan (1) Jenis penelitian, (2) Setting penelitian, (3)
Rancangan penelitian, (4) Prosedur pengembangan, (5) Uji Validasi Produk, (6)
Instrumen penelitian, (7) Teknik pengumpulan data, dan (8) Teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Penelitian Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2011:297). Tujuan dari penelitian ini adalah
mengembangkan sebuah produk berupa media video pembelajaran dan perangkat
pembelajaran untuk kelas V semester 1 tentang tema 2 subtema 1 pembelajaran 6
di SD Negeri 1 Bakung. Produk yang akan dihasilkan berupa beberapa komponen
yang meliputi kajian standar kompetensi, materi pembelajaran, analisis
kebutuhan, validasi produk, dan revisi produk.
B. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1
Bakung tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 orang. Terdiri dari 11
siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki sebagai subjek uji coba
2. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat di SD Negeri 1 Bakung yang
beralamat di Bakung, Bakung, Jogonalan, Kabupaten Klaten sebagai tempat
penelitian.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2014 sampai Juni 2015.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa langkah persiapan. Langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Permohonan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bakung
Permohonan izin ini dilakukan agar kegiatan penelitian dapat berjalan
dengan baik berkat persetujuan pihak sekolah untuk mengambil data.
2. Wawancara
Dalam wawancara ini dilakukan guna mencari informasi dan pengumpulan
data awal terkait analisis kebutuhan terhadap siswa dan guru pada pembelajaran
scientific kurikulum 2013 di kelas V SD Negeri 1 Bakung.
3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan guna menentukan hasil terkait dengan
4. Mengkaji pokok materi
Pokok materi yang akan dikaji sebagai tindak lanjut untuk mengembangkan
sebuah produk berupa video pembelajaran dan perangkat pembelajaran.
D. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penelitian ini mengacu pada dua produk, yakni video
pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Sugiyono (2010:409-427)
mengemukakan sepuluh langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian dan
pengembangan, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi
produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk
massal. Berdasarkan 10 langkah tersebut, peneliti melakukan penelitian sampai
dengan tahap ketujuh yakni revisi produk. Dari ketujuh langkah tersebut, peneliti
memodifikasi menjadi lima langkah. Prosedur pengembangan ini melalui empat
tahap, keempat tahapan itu adalah (1) Kajian Standar Kompetensi dan materi
pembelajaran, (2) Analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran(3)
Memproduksi media audiovisual berupa video pembelajaran, dan (4) Validasi
serta revisi produk, (5) uji coba produk, hingga menghasilkan prototype produk
media audiovisual yang berupa video pembelajaran serta perangkat
pembelajaranpada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 yang meliputi mata pelajaran
PPKn, Bahasa Indonesia, SBDP, IPS di kelas V SD. Berikut dari tahap-tahap
Langkah pertama adalah mengkaji standar kompetensi dan materi
pembelajaran yang nantinya akan dikembangkan. Peneliti mengambil materi pada
tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 tentang materi pokok perbedaan kehidupan
masyarakat dan peranan air di kehidupan masyarakat di kelas V semester gasal.
Langkah yang kedua adalah analisis kebutuhan. Analisi kebutuhan dilakukan
pada seluruh siswa kelas V dan guru kelas V SD N 1 Bakung. Analisis kebutuhan
ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terkait penggunaan
media video dalam kegiatan pembelajaran.Kemudian mengembangkan media
video tematik beserta perangkat pembelajaran berupa RPP dan evaluasi
pembelajaran sebagai hasil produk.
Langkah ketiga adalah media pembelajaran audiovisual berupa video
pembelajaran serta perangkat pembelajaran pada tema 2 subtema 1 pembelajaran
6 mengenai materi perbedaan kehidupan masyarakat dan peranan air bagi
masyarakat. Langkah awal yang dilakukan peneliti membuat konsep video
pembelajaran yang berdasarkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran.
Pembuatan produk berupa video pembelajaran menggunakan aplikasi movie
maker.
Langkah keempat adalah validasi serta revisi produk. Produk hasil
pengembangan berupa video pembelajaran dilakukan dengan lima langkah, yakni
(1) kajian standar kompetensi dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan
pengembangan program pembelajaran, (3) memproduksi media video
validasi pada tahap uji pakar mediadilakukan analisis dan revisi produk
berdasarkan penilaian dan komentar validator.
Yang kelima tahap uji coba produk yang telah direvisi, diujikan kepada siswa
yang berjumlah 2 orang, selanjutnya pada siswa dalam kelompok kecil yang
berjumlah 4 anak, dan uji coba lapangan 8 anak. Setelah revisi terus menerus
untuk memperoleh tingkat kelayakan yang diharapkan, maka dilakukan uji
lapangan. Hasil dari revisi ini akan menjadi produk pengembangan media
audiovisual yang berupa video pembelajaran untuk tema 2 subtema 1
pembelajaran 6 tentang hidup rukun di lingkungan masyarakat dan mengenai
peran dan manfaat air di kelas V semester gasal. Untuk perangkat pembelajaran
juga dilakukan validasi pada dua tahap, yakni validasi terhadap dosen pakar
kurikulum 2013 dan uji validasi terhadap guru kelas V. Berikut adalah bagan
E.
I: Analisis Kebutuhan untuk menentukan Produk yang akan Dikembangkan
II: Kajian Kompetensi Inti dan Materi Pembelajaran
Uji Coba dan Revisi Produk
Validasi Tahap I Pakar Media
Guru
Analisis I
Revisi I
III: Pengembangan Program Pembelajaran
Analisis
Kompetensi Inti
Analisis Sumber Belajar
Penetapan tema dan sub tema Strategi penyampaian Strategi pengelolaan Pengembangan evaluasi pembelajaran Analisis karakteristik siswa
IV: Memproduksi Media Video Tematik
Kerangka Desain Video Alur cerita Pengumpulan bahan Pembuatan dan pemrograman Konsep
Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Sekolah Desar Semester Ganjil tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6
Bagan 3.1PrototypeProsedur Pengembangan
Validasi Tahap II Uji Coba Perorangan Analisis II Revisi II
Uji Coba Kelompok Kecil Analisis III
ValidasiTahap III Revisi III
Uji Coba Lapangan Analisis IV
E. Uji Validasi Produk
Uji validasi produk ini untuk mencari kekurangan produk yang telah dibuat
oleh peneliti.Uji validasi diharapkan untuk memperoleh saran dan kritik dari
penilai atau pengamat terhadap kelayakan produk yang telah dibuat oleh
peneliti.Uji validasi produk melibatkan pakar media pembelajaran berbasis
teknologi dalam bidang video.Uji validasi juga dilakukan kepada para siswa untuk
mengetahui layak atau tidaknya video dalam sebuah pembelajaran. Uji validasi
nantinya akandijadikan acuan untuk memperbaiki produk dalam tahap revisi
produk.
1. Desain Uji Validasi
Desain uji validasi produk ini dilakukan dalam dua tahap. tahap awal
dilakukan penilaian oleh pakar media video pembelajaran, dan tahap kedua
dilakukan oleh guru kelas V Sekolah Dasar. Tanggapan dan kritik yang
diperoleh saat uji validasi produk oleh pakar media video
pembelajaran.Setelah produk direvisi, produk berupa video pembelajaran
tematik dapat diujicobakan kepada siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung.
2. Subjek Uji Validasi Lapangan
Subjek uji validasi lapangan dalam penelitian pengembangan ini adalah
seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperoleh dari analisis kebutuhan dan wawancara
mengajukan produk media pembelajaran berupa video tematik kepada pakar ahli
media dengan mengisi kuesioner. kuesioner juga dibagikan kepada siswa kelas V
SD Negeri 1 Bakung sebagai uji coba lapangan untuk menilai produk
pengembangan berupa media video pembelajaran.
1. Analisis Kebutuhan
Data awal dilakukan analisis kebutuhan, data yang diperoleh oleh peneliti
adalah hasil wawancara terhadap guru kelas dan kuesioner terhadap siswa
kelas V SD Negeri 1 Bakung yang berjumlah 28 siswa. Kuesioner diberikan
kepada siswa untuk mengetahui karakteristik belajar siswa serta kebutuhan
yang mereka perlukan dalam proses belajar. Sedangkan wawancara dengan
guru dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapidalam
menyelenggarakan pembelajarankurikulum 2013.
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban
responden (Mahmud, 2011:172). Wawancara dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dari orang yang menjadi sumber data. Pedoman
dalam wawancara dibedakan menjadi dua, yaitu pedoman wawancara tidak
terstruktur dan pedoman wawancara terstruktur. Pedoman wawancara tidak
terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang
akan ditanyakan, sedangkan pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman
b. Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci
dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau
hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 2010:70). Alasan peneliti menggunakan
kuesioner yaitu untuk menggali informasi yang tidak dapat diperoleh melalui
pengamatan secara langsung. Angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun
sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
disediakan (Masidjo, 2010:71).
G. Instrumen Pengumpulan Data
Istrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa
instrumen dalam beberapa tahap penelitian, mulai dari analisis kebutuhan, uji
validasi produk dan uji coba lapangan dengan beberapa sumber perolehan data
yang terdiri dari Dosen (ahli media), Guru dan siswa.
1. Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa
Instrumen analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa berupa
kuesioer.Kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci
dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal
yang diketahuinya (Masidjo, 2010:70).
Terdapat beberapa kisi-kisi kuesioner dalam analisis kebutuhan siswa. Berikut
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No Aspek penilaian No soal pada instrument
1 Teknik pembelajaran yang digunakan guru 1, 2, 3 2 Teknik pembelajaran yang disukai siswa 4 3 Materi yang diberikan guru 5 4 Evaluasi yang diberikan guru 6 5 Media yang digunakan guru 7, 8 6 Media yang disukai siswa 9, 10 7 Materi yang disukai siswa 11
Berikut ini adalah tabel kuesioner analisis kebutuhan siswa yang nantinya akan
[image:58.612.100.527.121.692.2]diberikan kepada siswa.
Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No Pertanyaan
1 Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Hanya menerangkan saja
b. Menggunakan media pembelajaran c. Mencatat di papan tulis
d. Mendikte
2 Apakah guru pernah memberi contoh nyata kegiatan yang ada pada buku tematik kelas 5 tema 2 sub tema 1?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Selalu memberi contoh kegiatan nyata yang baik dan benar c. Memberi contoh tetapi hanya kadang-kadang
d. Tidak pernah memberi contoh
3 Dalam pembelajaran tematik , terutama dalam pembelajaran 5 sub tema 1 tema 2, apakah guru pernah meminta saya untuk mempraktikkan contoh kegiatan yang ada di dalam buku tematik di depan kelas?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
No Pertanyaan
4 Apa aktivitas pembelajaran di kelas khususnya untuk pembelajaran tematik yang saya sukai? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Tanya jawab b. Diskusi kelompok c. Presentasi d. Pemberian tugas
5 Bagaimana materi pembelajaran kurikulum 2013 tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 yang diberikan guru?
a. Sangat menarik dan menambah pengetahuan b. Menarik dan menambah pengetahuan c. Cukup menarik dan menambah pengetahuan d. Tidak menarik dan tidak menambah pengetahuan
6 Apa bentuk latihan yang sering diberikan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Uraian b. Menjodohkan c. Pilihan ganda d. Isian singkat
7 Apakah di setiap pembelajaran pada kurikulum 2013 tema 2 guru selalu menggunakan media pembelajaran?
a. Pernah menggunakan media pembelajaran, tetapi hanya sekali b. Selalu menggunakan media pembelajaran
c. Menggunakan media pembelajaran tetapi hanya kadang-kadang d. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran
8 Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Gambar b. Suara c. Video
d. Tidak pernah menggunakan media
9 Media apa yang saya sukai untuk digunakan dalam pembelajaran tematik? a. Teks
b. Gambar c. Rekaman d. Video
10 Media video apa yang saya sukai? a. Video dengan gambar bergerak b. Video dengan gambar dan suara c. Video dengan teks dan suara
d. Video yang diperankan oleh guru atau orang lain 11 Bagaimana materi pembelajaran yang saya sukai?
a. Materi yang hanya terdapat teori
b. Materi yang hanya terdapat contoh-contohnya c. Materi yang hanya terdapat soal-soalnya
2. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru
Wawancara juga dilakukan untuk menguatkan data analisis kebutuhan,
peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Negeri 1 Bakung terkait
kurikulum 2013 dan penggunaan media dalam pembelajaran. Wawancara adalah
teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan
mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden (Mahmud, 2011:172).
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari orang
yang menjadi sumber data. Terdapat beberapa kisi-kisi wawancara dalam analisis
[image:60.612.106.513.296.562.2]kebutuhan guru.Berikut ini kisi-kisi analisis kebutuhan untuk guru.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
Berikut ini adalah tabel kuesioner analisis kebutuhan guru yang nantinya akan
diberikan kepada guru.
No Aspek penilaian No soal pada instrument
1 Penerapan kurikulum 2013 oleh guru. 1, 2, 3, 4 2 Penggunaan media 5, 7, 9 3 Variasi penggunaan media, metode dan
teknik pembelajaran
6
4 Media yang diinginkan/disenangi oleh siswa
Tabel 3.4 kuesioner analisis kebutuhan guru.
No Pertanyaan
1 Apakah Bapak/Ibu mampu menerapkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan baik?
2 Apakah pembelajaran dengan kurikulum 2013 membuat Bapak/Ibu lebih mudah menyampaikan materi? Alasan?
3 Menurut Bapak/Ibu , apakah kurikulum 2013 lebih efektif dari kurikulum sebelumnya (KTSP)?
4 Kendala apa yang Bapak/Ibu temukan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013?
5 Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan media pembelajaran saat mengajarkan materi sesuai kurikulum 2013?
6 Apakah Bapak/Ibu menggunakan media, metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi saat mengajarkan materi sesuai dengan kurikulum 2013?
7 Media pembelajaran apa yang sering digunakan oleh Bapak/Ibu mengajarkan materi sesuai kurikulum 2013?
8 Media apa yang menurut Bapak/Ibu lebih menarik dan membuat siswa lebih memahami materi yang diajarkan Bapak/Ibu?
9 Menurut Bapak/Ibu apakah penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam membantu siswamemahami materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu?
10 Menurut Bapak/Ibu, media pembelajaran mana yang lebih membuat siswa paham akan materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu?
3. Instrumen Validasi Ahli
Pada tahap uji validasi ahli, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah
kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada dosen ahli media khususnya mengenai
[image:61.612.100.507.128.570.2]video pembelajaran.
Tabel 3.5 kisi-kisi kuesioner validasi ahli media
Berikut ini kisi-kisi instrumen kuesioner validasi ahli media: