• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015."

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

G. Andika Bayu. A. 2015. Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1

Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Tahun Ajaran

2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan media

pembelajaran berbasis audio visual berupa video tematik sesuai dengan kurikulum 2013 kelas V

SD Negeri 1 Bakung dengan memaparkan kualitas pengembangan produk berupa video tematik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa media video tematik pada

pembelajaran 6 subtema 1 tema 2 kelas V semester gasal.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (research and

development). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk video tematik melalui lima

tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran, (2) kajian Standar

kompetensi dan materi pembelajaran, (3) memproduksi media audiovisual berupa video

pembelajaran, dan (4) validasi serta revisi produk, (5) uji coba produk. Validasi dilakukan oleh

pakar media dan guru kelas V SD Negeri 1 Bakung. Validasi oleh siswa terdiri dari tiga tahap:

uji coba perorangan oleh 2 orang siswa, uji coba kelompok kecil oleh 4 orang siswa, dan uji coba

lapangan oleh 8 orang siswa dengan subjek uji coba pengembangan adalah siswa kelas V. Data

yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk serta saran untuk revisi

produk.

Hasil pengembangan video tematik divalidasi oleh pakar media, guru kelas V dan siswa

kelas V. Hasil validasi dari pakar media menunjukkan skor rata-rata 3,3 dengan kategori sangat

tinggi. Validasi dari guru kelas V menunjukkan skor rata-rata 3,3 dengan kategori sangat tinggi.

Penilaian kualitas video tematik pada uji coba perorangan menunjukkan skor rata-rata 3,20

dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba kelompok kecil

menunjukkan skor rata-rata 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik

pada uji coba lapangan menunjukkan skor rata-rata 3,24 dengan kategori sangat tinggi. Skor

rerata keseluruhan penilaian adalah 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan dari

penelitian pengembangan ini adalah media video tematik untuk siswa kelas V SD Negeri 1

Bakung sudah “layak” digunakan sebagai media pembelajaran kurikulum 2013.

(2)

G. Andika Bayu A. 2015. The Development of Thematic Video Media on Curriculum 2013 For

Class V theme 2 Subtheme 1 Learning 6 in Bakung 1 Public Elementary School Academic

Year 2014/ 2015.

The development of this research aims to present the development of media procedure

learning based audio visual form of video thematic curriculum in accordance with the 2013 class

V of Bakung 1 Public Elementary School describes the quality of product development in the

form of video thematic. The purpose of this research was to produce products in the form of

media thematic video on classes V subtema 2 theme 1 grade 6 the first half.

This research research used the method development (research and development).The

development of this research produce products thematic video through five stages which are (1)

analysis of the needs of the development program of instruction, (2) standard study competence

and materials of learning , (3) producing audiovisual media in the form of video learning , and

(4) validation and the revision of the product, (5) product trials. Experts validation done by the

media and of teachers grade V Bakung 1 Public Elementary School. Validation by students

consists of three stages: trial by 2 individuals students, a pilot project for small groups by 4

students, and piloting the field by 8 students with the subject of the trial were students the

development of grade V. Data collected in the form of the results of judgment on the quality of

the product and to revision advice products.

The results of the development of video thematic validated by experts of media class

teachers V and students class V. Validation of the results of the experts media shows meanscore

category 3.3 with very high. Validation from teachers grade V shows the mean score 3,3 with

category was very high. Quality assessments of thematic video by the experiment try individuals

show score 3,20 with the category of very high . Quality assessments of thematic video by the

experiment try clusters of small shows a score 3,22 average with two categories of very high.

Quality assessments of thematic video by the experiment try the field show a score 3,24 average

with two categories of very high . Overall mean score assessment was with category 3,22 very

high. Conclusion of the study the development was media thematic video for students grade V

Bakung 1 Public Elementary School already “worthy” to used as a media learning for

Curriculum 2013.

(3)

i

2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 6 KURIKULUM 2013 DI

SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BAKUNG TAHUN AJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

G. Andika Bayu. A

NIM : 111134215

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus yang selalu memberi semangat kepada saya

Bapak Yohanes Hiryadi dan Ibu Yustina Lestari sebagai orang tua saya

yang telah memberi semangat dan mendidik saya selama ini.

Keluarga besar saya yang selalu mendoakan saya

Bapak dan Ibu dosen PGSD Universitas Sanata dharma

Sahabat satu angkatan

(7)

v

“Janganlah mengeluh terhadap pekerjaan

yang akan dihadapi, walau pekerjaan itu sulit

ataupun mudah”

(8)
(9)
(10)

viii

G. Andika Bayu. A. 2015

. Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2

Subtema 1 Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1

Bakung Tahun Ajaran 2014/2015.

Skripsi. Yogyakarta: Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur

pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual berupa video tematik sesuai

dengan kurikulum 2013 kelas V SD Negeri 1 Bakung dengan memaparkan kualitas

pengembangan produk berupa video tematik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menghasilkan produk berupa media video tematik pada pembelajaran 6 subtema 1

tema 2 kelas V semester gasal.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (

research and

development

). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk video tematik

melalui lima tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan pengembangan program

pembelajaran, (2) kajian Standar kompetensi dan materi pembelajaran, (3)

memproduksi media audiovisual berupa video pembelajaran, dan (4) validasi serta

revisi produk, (5) uji coba produk. Validasi dilakukan oleh pakar media dan guru

kelas V SD Negeri 1 Bakung. Validasi oleh siswa terdiri dari tiga tahap: uji coba

perorangan oleh 2 orang siswa, uji coba kelompok kecil oleh 4 orang siswa, dan uji

coba lapangan oleh 8 orang siswa dengan subjek uji coba pengembangan adalah

siswa kelas V. Data yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas

produk serta saran untuk revisi produk.

Hasil pengembangan video tematik divalidasi oleh pakar media, guru kelas V

dan siswa kelas V. Hasil validasi dari pakar media menunjukkan skor rata-rata 3,3

dengan kategori sangat tinggi. Validasi dari guru kelas V menunjukkan skor rata-rata

3,3 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba

perorangan menunjukkan skor rata-rata 3,20 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian

kualitas video tematik pada uji coba kelompok kecil menunjukkan skor rata-rata 3,22

dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba

lapangan menunjukkan skor rata-rata 3,24 dengan kategori sangat tinggi. Skor rerata

keseluruhan penilaian adalah 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan dari

penelitian pengembangan ini adalah media video tematik untuk siswa kelas V SD

Negeri 1 Bakung sudah “layak” digunakan sebagai media pembelajaran kurikulum

2013.

(11)

ix

G. Andika Bayu A. 2015.

The Development of Thematic Video Media on Curriculum

2013 For Class V theme 2 Subtheme 1 Learning 6 in Bakung 1 Public

Elementary School Academic Year 2014/ 2015.

The development of this research aims to present the development of media

procedure learning based audio visual form of video thematic curriculum in

accordance with the 2013 class V of Bakung 1 Public Elementary School describes

the quality of product development in the form of video thematic. The purpose of this

research was to produce products in the form of media thematic video on classes V

subtema 2 theme 1 grade 6 the first half.

This research research used the method development (

research and

development

).The development of this research produce products thematic video

through five stages which are (1) analysis of the needs of the development program of

instruction, (2) standard study competence and materials of learning , (3) producing

audiovisual media in the form of video learning , and (4) validation and the revision

of the product, (5) product trials. Experts validation done by the media and of

teachers grade V Bakung 1 Public Elementary School. Validation by students consists

of three stages: trial by 2 individuals students, a pilot project for small groups by 4

students, and piloting the field by 8 students with the subject of the trial were students

the development of grade V. Data collected in the form of the results of judgment on

the quality of the product and to revision advice products.

The results of the development of video thematic validated by experts of

media class teachers V and students class V. Validation of the results of the experts

media shows meanscore category 3.3 with very high. Validation from teachers grade

V shows the mean score 3,3 with category was very high. Quality assessments of

thematic video by the experiment try individuals show score 3,20 with the category of

very high . Quality assessments of thematic video by the experiment try clusters of

small shows a score 3,22 average with two categories of very high. Quality

assessments of thematic video by the experiment try the field show a score 3,24

average with two categories of very high . Overall mean score assessment was with

category 3,22 very high. Conclusion of the study the development was media

thematic video for students grade V Bakung 1 Public Elementary School already

“worthy” to used as a media learning for Curriculum 2013.

(12)

x

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1

Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Tahun

Ajaran 2014/2015”

. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat

bantuan dan bimbingan beberapa pihak. Maka dari itu penulis menyampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah banyak membantu serta memberikan motivasi sehingga penyusunan

skripsi ini dapat selesai dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2.

Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata

Dharma.

3.

Ibu Christiyanti Aprianastuti, S.Si., M.Pd,. selaku Wakil Ketua Program Studi

(13)

xi

terima kasih atas waktu, bimbingan, yang diberikan, hingga terselesainya

penyusunan skripsi.

5.

Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang

telah memberikan begitu banyak masukan dan bimbingan selama proses

penyusunan skripsi.

6.

Theresia Yunia S, S.Pd., M.Hum., selaku pakar media, yang telah memberi

masukan, komentar, dan saran untuk kualitas produk video pembelajaran.

7.

Sunarto, S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bakung yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8.

Joko Purnomo, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri 1 Bakung yang telah

memberikan masukan dan saran sehingga dapat melaksanakan penelitian

dengan baik dan lancar..

9.

Para dosen PGSD, yang dengan sabar selalu mendampingi serta mendidik

penulis selama menempuh ilmu di PGSD.

10.

Sekretariat PGSD, yang dengan ramah telah memberikan kemudahan berbagai

macam urusan.

11.

Bapak Yohanes Hiryadi, selaku orang tua yang telah memberikan dukungan

dan doa serta mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.

Ibu Yustina Lestari, selaku orang tua yang telah memberikan dukungan dan

doa serta mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.

Siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015 yang telah

(14)
(15)

xiii

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR BAGAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

(16)

xv

1. Metode Penelitian Pengembangan atau Research and

Development (R&D)... 9

2. Media Pembelajaran ... 9

a. Pengertian Media Pembelajaran…………... 10

b. Fungsi Media Pembelajaran………. ... 11

3. Video Pembelajaran ……. ... 12

4. Belajar………. ... 14

5. Kurikulum 2013 ……. ... 16

a. Pengertian Kurikulum 2013…... 16

b. Karakteristik Kurikulum 2013... 17

c. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 ... 17

6. Pembelajaran Tematik… ... 18

B. Penelitian yang Relevan………... 18

C. Kerangka Berpikir ... 22

D. Pertanyaan Penelitian... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Setting Penelitian... 24

1. Subjek Penelitian ... 24

2. Tempat Penelitian ... 25

3. Waktu Penelitian ... 25

C. Rancangan Penelitian ... 25

(17)

xvi

E. Uji Validasi Produk ... 30

1. Desain Uji Validasi... 30

2. Subjek Uji Validasi ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Instrumen Penelitian ... 32

1. Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ... 32

2. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ... 35

3. Instrumen Validasi Ahli………... 36

4. Instrumen Validasi Uji Lapangan……….. ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 39

1. Data Kualitatif ... 39

2. Data Kuantitatif ... 39

3. Analisis Kuesioner Kebutuhan Siswa………. ... 40

4. Analisis Validasi Produk………... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Data Analisis Kebutuhan ... 43

B. Deskripsi Produk Awal ... 52

C. Data Hasil Validasi dan Revisi Produk ... 62

1. Data Validasi Ahli Media ... 62

a. Revisi Produk………... 65

2. Data Validasi Oleh Guru ... 66

a. Revisi Produk………. ... 67

(18)

xvii

a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan ... 67

4. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 69

a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 70

5. Data Uji Coba Lapangan ... 71

a. Deskripsi Data Uji Coba Lapangan ... 72

D. Pembahasan…………. ... 73

1. Pembahasan Kajian Standar Kompetensi ... 73

2. Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan Siswa………. 74

3. Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan Guru…... 78

4. Pembahasan Validasi dan Uji Coba Produk………. ... 80

a. Pembahasan Uji Coba Produk Perorangan... 82

b. Pembahasan Uji Coba Produk Kelompok Kecil... 90

c. Pembahasan Uji Coba Produk Lapangan ... 97

E. Kajian Produk Akhir………. ... 105

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 108

B. Keterbatasan Penelitian ... 109

C. Saran ... 109

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran 1 : Rpp Kurikulum 2013 dan LKS. ... 112

2. Lampiran 2 : Petunjuk Penggunaan Video ... 124

3. Lampiran 3 : Desain Skenario Film. ... 126

4. Lampiran 4 : Hasil Analisis Kebutuhan Siswa……... 128

5. Lampiran 5 : Penilaian Produk untuk Ahli Media ... 133

6. Lampiran 6 : Penilaian Produk untuk Guru…………... 137

7. Lampiran 7 : Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 141

8. Lampiran 8 : Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 144

9. Lampiran 9 : Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 149

10. Lampiran 10 : Foto Peneliian……….. ... 154

11. Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian………. ... 158

12. Lampiran 12 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 160

(20)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... 33

Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa………... 33

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ... 35

Tabel 3.4 Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 36

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media ... 36

Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Media ... 37

Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Uji Lapangan ... 37

Tabel 3.8 Kuesioner Uji Lapangan... 38

Tabel 3.9 Skala 4 Menurut Mardapi... 41

Tabel 3.10 Pedoman Konversi Data Skala 4 ... 42

Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Item Positif ... 42

Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Item Negatif... 42

Tabel 4.1 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 1 ... 44

Tabel 4.2 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 2 ... 45

Tabel 4.3 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 3 ... 46

Tabel 4.4 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 4 ... 47

Tabel 4.5 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 5 ... 48

Tabel 4.6 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 6 ... 49

Tabel 4.7 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 7 ... 50

Tabel 4.8 Skala 4 Menurut Mardapi... 62

(21)

xvi

Tabel 4.10 Pedoman Penskoran Item Positif ... ….. 64

Tabel 4.11 Pedoman Penskoran Item Negatif... ….. 64

Tabel 4.12 Hasil Validasi Ahli Media………. 65

Tabel 4.13 Hasil Validasi Guru Kelas V………. 66

Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Perorangan……… 68

Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil………... 70

Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Lapangan………... 72

Tabel 4.17 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa……….74

Tabel 4.18 Hasil Validasi Dosen dan Guru………. 80

Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Perorangan……… 82

Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil………... 90

(22)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(23)

xviii

(24)

xix

(25)

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(26)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c)

tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, dan (e) spesifikasi produk yang

diharapkan, dan (f) definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian

pendidikan. Di samping kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya lama

siswa bersekolah, lama siswa tinggal di sekolah, pembelajaraan siswa aktif

berbasis kompetensi dan memberikan peluang serta kewenangan kepada

sekolah khususnya guru untuk lebih mandiri dan kreatif dalam

menyelenggarakan pembelajaran di kelas, termasuk dalam berkreasi

memanfaatkan media pembelajaran guna mendukung tercapainya tujuan

pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, peranan guru sangat penting dalam

menciptakan bentuk pembelajaran yang sesuai dan situasi yang kondusif

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian, guru harus

dapat memilih media yang tepat bagi siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif

dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan

(27)

Menurut Mulyasa (2013:7), pendidikan dalam kurikulum 2013 bertujuan

untun meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada

pembentukkan budi pekerti dan ahklak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,

dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan

pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi

sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kotekstual

diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan

menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta

mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahklak mulia sehingga terwujud dalam

perilaku sehari-hari.

Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan dapat diintegrasikan

dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam

seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum.

Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap

bidang studi perlu dikembagkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks

kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran tematik berlaku untuk kurikulum 2013. Menurut Rusman (2013:

254) pembelajaran tematik adalah model dalam pembelajaran terpadu (integrated

instruction) yang merupakan salah satu system pembelajaran yang memungkinkan

siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mengenali dan menemukan

(28)

Media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk

menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada

penerimanya. Pembelajaran dengan menggunakan media ini dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, bahkan mempertinggi daya serap

belajarnya. Salah satu jenis media yang dapat dimanfaatkan adalah media video.

Tujuan penggunaan media video ini adalah agar pesan atau informasi yang

dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa sebagai penerima. Informasi yang

ada diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Media video dapat dimanfaatkan untuk perantara dalam mengajar guru di

dalam kelas, penggunaan media video masih jarang diterapkan di sekolah

dikarenakan oleh beberapa faktor yang kurang mendukung. Menurut Munadi

(2010:54), penggunaan film dan video yang kurang tepat sering ditemui apabila

hanya dipakai sebagai alat hiburan daripada sebagai media pendidikan.

Penyajian film dan video bukanlah merupakan pilihan yang sepele, atau yang

disajikan agar kelas menjadi tenang. Yang lebih penting adalah, guru atau

pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari keseluruhan program

yang disajikan. Kelemahan dari penyajian film dan video yang lainnya adalah,

guru atau pelatih menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnya

selama penyajian program kepada pembuat film dan video. Film dan video

hanya dapat disajikan dengan peralatan yang cocok. Di samping itu,

penggunaannya mempunyai implikasi dengan biaya. Belajar dengan

menggunakan film dan video adalah mahal, khususnya apabila dipergunakan

(29)

pendidikan. Selanjutnya, apabila alat video kaset dipakai untuk merekam suatu

program yang disiarkan oleh televisi akan menemui kesulitan dalam hal hak

cipta untuk menyajikannya dalam bidang pendidikan.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

peneliti di SD Negeri 1 Bakung. Dari hasil pengamatan yang dilakukan

peneliti, terlihat beberapa faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor tersebut

diantaranya: Kondisi kelas; kondisi kelas di SD Negeri 1 Bakung kurang

memadai apabila akan dilaksanakan pembelajaran menggunakan video

pembelajaran, karena ruang kelas di SD Negeri 1 Bakung tidak mempunyai

alat-alat untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan video. Dengan demikian,

pembelajaran masih kurang optimal dan akan mempengaruhi prestasi belajar

siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba

memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan

pengembangan media audiovisual yang berupa video pembelajaran untuk siswa

Sekolah Dasar kelas V. Dengan demikian, peneliti mengambil judul penelitian

”pengembangan media video pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kelas v

sekolah dasar negeri 1 bakung tahun ajaran 2014/2015” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan video tematik pada pembelajaran Tema 2 Subtema

(30)

2. Bagaimana kualitas video tematik yang dikembangkan pada pembelajaran

Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian

pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini:

1. Mengembangkan video tematik pada pembelajaran Tema 2 Subtema 1

Pembelajaran 6 di kelas V SD N 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.

2. Mengetahui kualitas video tematik yang dikembangkan pada

pembelajaran Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD N 1

Bakung tahun ajaran 2014/2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti untuk mengembangkan proses

pendidikan khususnya dalam hal Pengembangan Video Pembelajaran

(31)

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

sekolah agar dapat mengembangkan media pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa kelas V di SD Negeri 1 Bakung.

b. Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta

masukan bagi guru, khususnya di kelas V Sekolah Dasar agar dapat

mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran yang

kreatif, menyenangkan, menarik bagi siswa kelas V di SD Negeri 1

Bakung.

c. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta

pengetahuan baru bagi siswa dan menari perhatian siswa siswa kelas V

di SD Negeri 1 Bakung sehingga dapat meningkatkan semangat dalam

belajar.

d. Peneliti

Penelitian ini memiliki pengalaman serta pengetahuan dalam hal

(32)

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa video

pembelajaran. Hasil produk pengembangan berupa video dalam bentuk DVD,

inti video pembelajaran ini akan membahas tentang materi Tema 2 Subtema

1 Pembelajaran 6 di SD Negeri 1 Bakung. Video pembelajaran yang

dikembangkan didasari pada materi ajar tema 2 subtema 1 pembelajaran 6

yang memuat mata pelajaran: 1) SBDP mengenai memahami karya seni rupa

dan menggambar ilustrasi, 2) IPS mengenai perbedaan kehidupan dan

budaya, 3) Bahasa Indonesia mengenai kegiatan mengidentifikasi kegunaan

air di dalam kehidupan dan masyarakat, 4) PPKn mengenai kegiatan hidup

rukun di dalam masyarakat, lingkungan sekolah dan bersama teman. Video

pembelajaran bersifat memaparkan kejadian-kejadian nyata yang ada dalam

kehidupan sehari-hari serta memberikan tutorial dalam pembelajaran

berdasarkan materi ajar. Video pembelajaran terintegrasi dengan RPP dan

soal evaluasi.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian pengembangan ini terdapat definisi operasional sebagai

berikut:

a. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

(33)

b. Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang

digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

c. Media pembelajaran adalah medium/perantara dalam proses transfer ilmu

pengetahuan sebagai upaya membantu guru dalam memberikan pemahaman

kepada siswa.

d. Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang

berdasarkan tema-tema tertentu. Model pembelajaran tematik pada

hakikatnya merupakan model pembelajaran terpadu.

e. Video Pembelajaran merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk

membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual,

kelompok, maupun massal.

f. Kurikulum 2013 dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang

menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)

tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat

dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap seperangkat

(34)

Bab II

Kajian Teori

A. Kajian Pustaka

1. Research and Development

Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang

digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran (Borg dan Gall, 1988 dalam

Sugiyono, 2010: 408). Sejalan dengan itu, Sugiyono (2010: 407), mengemukakan

bahwa metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut. Dalam penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa langkah yang

harus dilakukan oleh peneliti. Sugiyono (2010: 409-426), mengemukakan langkah

yang harus dilakukan di dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: (1) potensi

dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain,

(5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba

pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk massal.

2. Pembelajaran

Hakikat pembelajaran merupakan suatu usaha sadar Guru untuk membantu

siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat sesuai dengan kebutuhan dan

minatnya. Dengan kata lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana

(35)

siswa. Pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/

merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan

pembelajaran. (Abdul Majid, 2013 : 5). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat

diidentifikasi ciri-ciri pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

a. Pada proses pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu

yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang.

b. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa karena yang belajar

adalah siswa, bukan guru

c. Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja

d. Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tanpa persiapan

Menurut Munadi (2010:37), fungsi media pembelajaran sebagai sumber

belajar. Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.

Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai

penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Mudhoffir dalam bukunya yang

berjudul “Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar (1992:1-2)

menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen

sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan

lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan

demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada

di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan terjadinya

(36)

Menurut Munadi (2010:37), fungsi media pembelajaran dapat dijabarkan

sebagai berikut ini:

1. Fungsi semantik

Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan

kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipaham anak didik

(tidak verbalistik).

2. Fungsi manipulatif

Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang

dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini,

media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu

dan mengatasi keterbatasan inderawi.

3. Fungsi psikologis

a. Fungsi atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa

terhadap materi ajar.

b. Fungsi afektif

Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan

atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

c. Fungsi kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan

menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang

(37)

d. Fungsi imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi

siswa.

e. Fungsi motivasi

Motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan

kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

4. Fungsi sosio cultural

Fungsi media dilihat dari kultural, yakni mengatasi hambatan

sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.

3. Video Pembelajaran

Menurut Munadi (2010:54), penggunaan film dan video yang kurang tepat

sering ditemui apabila hanya dipakai sebagai alat hiburan daripada sebagai media

pendidikan. Penyajian film dan video bukanlah merupakan pilihan yang sepele,

atau yang disajikan agar kelas menjadi tenang. Yang lebih penting adalah guru

atau pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari kesluruhan program

yang disajikan. Kelemahan dari penyajian film dan video yang lainnya adalah,

guru atau pelatih menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnya selama

penyajian program kepada pembuat film dan video. Film dan video hanya dapat

disajikan dengan peralatan yang cocok. Di samping itu, penggunaannya

mempunyai implkasi dengan biaya. Belajar dengan menggunakan film dan video

adalah mahal, khususnya apabila dipergunakan untuk latihan yang bersifat

komersial atau industry daripada untuk keperluan pendidikan. Selanjutnya,

(38)

oleh televisi akan menemui kesulitan dalam hal hak cipta untuk menyajikannya

dalam bidang pendidikan.

Daryanto (2013: 89) memaparkan kelebihan-kelebihan penggunaan video

dalam pembelajaran, antara lain:

1) Menggambarkan suatu proses atau kejadian yang dapat disaksikan

berulang-ulang.

2) Mudah untuk menyajikannya.

3) Menarik, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan motivasi siswa.

4) Efektif untuk menanamkan sikap dan aspek-aspek afektif, misalnya: pesan

moral yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita melalui video lebih

mudah ditangkap oleh siswa, sehingga pesan moral tersebut tertanam dalam

diri siswa.

5) Dapat disajikan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.

6) Dapat memperlambat atau mempercepat suatu peristiwa atau proses.

Misalnya, proses pertumbuhan biji menjadi kecambah sampai menjadi

tumbuhan yang memerlukan waktu beberapa hari dapat ditampilkan dalam

waktu dua menit saja.

Daryanto (2013: 89) memaparkan kelemahan-kelemahan penggunaan video

dalam pembelajaran, antara lain:

1) Fine details, artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

(39)

3) Third dimention, artinya gambar yang diproyeksikan video umumnya berbentuk dua dimensi.

4) Opposition, artinya pengambilan yang kurang tepat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.

5) Setting, artinya bila ditampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang akan sulit bagi penonton untuk

menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.

6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat

menampilkan gambar yang ada didalamnya.

7) Budget, artinya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

4. Belajar

Menurut Piaget dalam Majid (2014:9), proses belajar dapat berlangsung jika

terjadi proses pengolahan data yang aktif merupakan aktivitas lanjutan dari

kegiatan mencari informasi dan dilanjutkan dengan kegiatan penemuan. Piaget

berpendapat bahwa “apa yang sudah ada pada diri seorang siswa (kapasitas dasar

kemampuan intelektualnya atau dapat disebut dengan istilah skema) adalah dasar

untuk menerima hal yang baru.” Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak

memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan

lingkungannya(teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki

struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam

(40)

proses asimilasi(menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam

pikiran dan akomodasi(proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk

menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan

membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang. Proses

pembelajarannya menggunakan pendekatan scientific, hal ini dimaksudkan untuk

memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami

berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal

dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah guru.

Menurut Siregar (2010:12), pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang

dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan

kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian

intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991) dalam Siregar (2010:12).

Sementara Gagne dalam Siregar (2010) mendefinisikan pembelajaran sebagai

pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan

membuatnya berhasil guna. Dalam pengertian lainnya, Winkel (1991)

mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi

ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa dan

menghambatnya.

Menurut Siregar (2010:17), belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang

didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebuat adalah (1)

bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adanya kemampuan mengingat dan

(41)

menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, dan (6) adanya perubahan

sebagai pribadi

5. Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa (2013) Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya

peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), ketrampilan

(skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi

lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang sudah

disepakati.

Menurut Mulyasa (2013:7), pendidikan karakter dalam kurikulum 2013

bertujuan untun meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan , yang mengarah

pada pembentukkan budi pekerti dan ahklak mulia peserta didik secara utuh,

terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap

satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis

kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan

kotekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan

menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta

mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahklak mulia sehingga terwujud dalam

perilaku sehari-hari.

Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat

(42)

dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam

kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai

pada setiap bidang studi perlu dikembagkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan

konteks kehidupan sehari-hari.

Menurut Mulyasa (2013:11), keberhasilan kurikulum 2013 dalam membentuk

kompetensi dan karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku

sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya.

Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk: kesadaran, kejujuran,

keiklashan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam bertindak,

kecermatan, ketelitian, dan komitmen.

Menurut Mulyasa (2013:104), agar peserta didik belajar secara aktif, guru

perlu menciptakan strategi yang tepat guna, sedemikian rupa, sehingga mereka

mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan

dapat ercipta kalau guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi

pembelajaran bagi kehidupannyata peserta didik. Demikian juga guru harus dapat

menciptakan situasi sehingga materi pembelajaran selalu tampak menarik, dan

tidak membosankan. Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu bertindak

sebagai fasilitator, yang perannya tidak terbatas pada penyampaian informasi

kepada peserta didik. Sesuai dengan kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus

memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai

keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar.

Dalam pada itu, guru dituntut memahami berbagai pendekatan pembelajaran agar

(43)

6. Pembelajaran Tematik

Menurut Rusman (2013: 254) pembelajaran tematik adalah model dalam

pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan salah satu system

pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun

kelompok, aktif mengenali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan

secara autentik, holistic dan bermakna.

Abdul Majid (2014 : 89) mengemukakan karakteristik pembelajaran tematik

sebagai berikut; (1) Berpusat pada siswa, (2) Memberikan pengelaman langsung,

(3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) Menyajikan konsep dari

berbagai mata pelajaran, (5) Bersifat fleksibel, (6) Menggunakan prinsip belajar

sambil bermain dan menyenangkan.

B. Penelitian Yang Relevan

Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu

Kurikulum 2013 Subtema Bersatu Dalam Keberaagaman Untuk Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar”. Yang disusun oleh Maria Imakulata Wea Mogi. Dalam penelitian

ini diutarakan bahwa tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui prosedur

pengembangan, kualitas produk bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa

kelas IV SD. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar kurikulum 2013 Subtemaa

Bersatu dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD memiliki kualitas yang

sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013

(44)

2013 dan siswa kelas IV. Skor rerata produk menunjukkan 4,46 dan termasuk

kategori “sangat tinggi”.

Kedua, penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Audiovisual Sebagai

Media Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas III SD N Soka 1 Srumbung

Magelang Tahun Ajaran 2010/2011” yang disusun oleh Andreas Anggi

Kurniawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa media

audiovisual (film) untuk siswa kelas III SD. Langkah-langkah yang dilakukan

oleh peneliti, yaitu: (1) Menganalisis kebutuhan, (2) Mengembangkan media

audiovisual, (3) Produk yang dihasilkan yaitu film dokumenter, (4) Uji penilaian,

(5) Uji coba secara langsung ke siswa kelas III SD, (6) Penelitian lebih lanjut.

Ketiga, penelitian yang berjudul, “Pengembangan Multimedia Interaktif untuk

Keterampilan Menyimak Unsur-Unsur Cerita Bahasa Indonesia Kelas V SD

Kanisius Sorowajan Yogyakarta”, yang disusun oleh Kristin Natalia tahun

2012.Dalam penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan

multimedia interaktif untuk keterampilan menyimak pada kompetensi dasar

mengidentifikasi unsur-unsur cerita (penokohan, tema, latar, amanat) bahasa

Indonesia kelas V semester genap SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Hasil

pengembangan multimedia interaktif berupa media dan modul pembelajaran

divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa, pakar media, guru Bahasa Indonesia,

dan siswa kelas V. Hasil validasi dari pakar pembelajaran bahasa menunjukkan

skor rerata 4,55 dengan kategori “sangat baik”. Validasi dari pakar media

menunjukkan skor rerata 4,15 dengan kategori “baik”. Validasi dari guru Bahasa

(45)

lapangan memperoleh skor rata-rata keseluruhan 4,63 dengan kategori “sangat

baik”.

Berdasarkan tinjauan terdahulu, pengembangan media pembelajaran berupa

video pembelajaran tematik belum banyak digunakan dan dikembangkan.

Penelitian untuk dikembangkan berupa media pembelajaran video tematik tema 2

subtema 1 pembelajaran 6 masih relevan untuk diteliti. Peneliti berharap media

pembelajaran berupa video yang dihasilkan dapat digunakan sebagai

(46)

Bagan Penelitian yang Relevan

C.

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan Penelitian I

Maria Imakulata Wea Mogi

Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Bersatu Dalam

Keberaagaman Untuk Siswa Kelas IV

Membant uguru dan

siswa dalam kegiat an

pembelajaran dan sisw a dalam

memahami materi.

Penelitian II Andreas Anggi

Kurniawan

Pengembangan

M edia Audiovisual sebagai Pembelajaran M enyimak Kelas III

SD

Menghasilkan Produk berupa film sebagai media pembelajaran menyimak Penelitian III Kristin Natalia Pengembangan M ult imedia Int erakt if unt uk Ket rampilan M enyimak Unsur-unsur Cerit a Bahasa Indonesia Kelas V

Menghasilkan produk berupa multimedia interaktif sebagai media pembelajaran

M enghasilkan produk berupa bahan ajar, film, mult imedia int erakt if sebagai media pembelajaran guru

dan siswa dalam kegiatan belajar.

Pengembangan Media VideoTemat ik Kelas V

Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 diSekolah Dasar Negeri 1 BakungTahun

(47)

C. Kerangka Berpikir

Sebagai seorang pendidik tidak hanya bertugas untuk mengajar

siswa-siswanya, namun juga harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik

bagi siswanya. Perangkat pembelajaran tersebut diantaranya adalah silabus, RPP,

dan media pembelajaran. Kreativitas guru dalam merancang perangkat

pembelajaran sangat berpengaruh pada tujuan pembelajaran. Penelitian ini

memilih siswa kelas V sebagai subyek penelitian. Peneliti memilih kelas V karena

dalam penyampaian pembelajaran yang dilakukan di kelas masih kurang

semangat ketika mengikuti pembelajaran. Permasalahan yang diangkat mengenai

pembelajaran yang dilakukan guru yang hanya menjelaskan materi kemudian

diselingi dengan tanya jawab dan penugasan. Selain itu, belum banyak media

yang digunakan sebagai alat bantu untuk berlangsungnya proses belajar mengajar,

terlebih media video. Peneliti berusaha membuat media video pembelajaran

tematik yang tidak hanya berisi tentang informasi, tetapi video ini untuk

memancing siswa agar lebih tertarik dengan materi yang akan di ajarkan oleh

guru. Setelah divalidasi atau diuji kelayakannya oleh beberapa validator

diharapkan produk tersebut dapat digunakan oleh para guru dalam melaksanakan

(48)

D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana prosedur pengembangan media video tematik untuk tema 2

subtema 1 pembelajaran 6 kelas V kurikulum 2013 semester gasal SD

Negeri 1 Bakung?

2. Bagaimana kualitas media video tematik untuk tema 2 subtema 1

pembelajaran 6 kelas V kurikulum 2013 semester gasal SD Negeri 1

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan (1) Jenis penelitian, (2) Setting penelitian, (3)

Rancangan penelitian, (4) Prosedur pengembangan, (5) Uji Validasi Produk, (6)

Instrumen penelitian, (7) Teknik pengumpulan data, dan (8) Teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan

pengembangan (Research and Development). Penelitian Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2011:297). Tujuan dari penelitian ini adalah

mengembangkan sebuah produk berupa media video pembelajaran dan perangkat

pembelajaran untuk kelas V semester 1 tentang tema 2 subtema 1 pembelajaran 6

di SD Negeri 1 Bakung. Produk yang akan dihasilkan berupa beberapa komponen

yang meliputi kajian standar kompetensi, materi pembelajaran, analisis

kebutuhan, validasi produk, dan revisi produk.

B. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1

Bakung tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 orang. Terdiri dari 11

siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki sebagai subjek uji coba

(50)

2. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat di SD Negeri 1 Bakung yang

beralamat di Bakung, Bakung, Jogonalan, Kabupaten Klaten sebagai tempat

penelitian.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2014 sampai Juni 2015.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa langkah persiapan. Langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Permohonan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bakung

Permohonan izin ini dilakukan agar kegiatan penelitian dapat berjalan

dengan baik berkat persetujuan pihak sekolah untuk mengambil data.

2. Wawancara

Dalam wawancara ini dilakukan guna mencari informasi dan pengumpulan

data awal terkait analisis kebutuhan terhadap siswa dan guru pada pembelajaran

scientific kurikulum 2013 di kelas V SD Negeri 1 Bakung.

3. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan guna menentukan hasil terkait dengan

(51)

4. Mengkaji pokok materi

Pokok materi yang akan dikaji sebagai tindak lanjut untuk mengembangkan

sebuah produk berupa video pembelajaran dan perangkat pembelajaran.

D. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan penelitian ini mengacu pada dua produk, yakni video

pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Sugiyono (2010:409-427)

mengemukakan sepuluh langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian dan

pengembangan, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain

produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi

produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk

massal. Berdasarkan 10 langkah tersebut, peneliti melakukan penelitian sampai

dengan tahap ketujuh yakni revisi produk. Dari ketujuh langkah tersebut, peneliti

memodifikasi menjadi lima langkah. Prosedur pengembangan ini melalui empat

tahap, keempat tahapan itu adalah (1) Kajian Standar Kompetensi dan materi

pembelajaran, (2) Analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran(3)

Memproduksi media audiovisual berupa video pembelajaran, dan (4) Validasi

serta revisi produk, (5) uji coba produk, hingga menghasilkan prototype produk

media audiovisual yang berupa video pembelajaran serta perangkat

pembelajaranpada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 yang meliputi mata pelajaran

PPKn, Bahasa Indonesia, SBDP, IPS di kelas V SD. Berikut dari tahap-tahap

(52)

Langkah pertama adalah mengkaji standar kompetensi dan materi

pembelajaran yang nantinya akan dikembangkan. Peneliti mengambil materi pada

tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 tentang materi pokok perbedaan kehidupan

masyarakat dan peranan air di kehidupan masyarakat di kelas V semester gasal.

Langkah yang kedua adalah analisis kebutuhan. Analisi kebutuhan dilakukan

pada seluruh siswa kelas V dan guru kelas V SD N 1 Bakung. Analisis kebutuhan

ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terkait penggunaan

media video dalam kegiatan pembelajaran.Kemudian mengembangkan media

video tematik beserta perangkat pembelajaran berupa RPP dan evaluasi

pembelajaran sebagai hasil produk.

Langkah ketiga adalah media pembelajaran audiovisual berupa video

pembelajaran serta perangkat pembelajaran pada tema 2 subtema 1 pembelajaran

6 mengenai materi perbedaan kehidupan masyarakat dan peranan air bagi

masyarakat. Langkah awal yang dilakukan peneliti membuat konsep video

pembelajaran yang berdasarkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran.

Pembuatan produk berupa video pembelajaran menggunakan aplikasi movie

maker.

Langkah keempat adalah validasi serta revisi produk. Produk hasil

pengembangan berupa video pembelajaran dilakukan dengan lima langkah, yakni

(1) kajian standar kompetensi dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan

pengembangan program pembelajaran, (3) memproduksi media video

(53)

validasi pada tahap uji pakar mediadilakukan analisis dan revisi produk

berdasarkan penilaian dan komentar validator.

Yang kelima tahap uji coba produk yang telah direvisi, diujikan kepada siswa

yang berjumlah 2 orang, selanjutnya pada siswa dalam kelompok kecil yang

berjumlah 4 anak, dan uji coba lapangan 8 anak. Setelah revisi terus menerus

untuk memperoleh tingkat kelayakan yang diharapkan, maka dilakukan uji

lapangan. Hasil dari revisi ini akan menjadi produk pengembangan media

audiovisual yang berupa video pembelajaran untuk tema 2 subtema 1

pembelajaran 6 tentang hidup rukun di lingkungan masyarakat dan mengenai

peran dan manfaat air di kelas V semester gasal. Untuk perangkat pembelajaran

juga dilakukan validasi pada dua tahap, yakni validasi terhadap dosen pakar

kurikulum 2013 dan uji validasi terhadap guru kelas V. Berikut adalah bagan

(54)

E.

I: Analisis Kebutuhan untuk menentukan Produk yang akan Dikembangkan

II: Kajian Kompetensi Inti dan Materi Pembelajaran

Uji Coba dan Revisi Produk

Validasi Tahap I Pakar Media

Guru

Analisis I

Revisi I

III: Pengembangan Program Pembelajaran

Analisis

Kompetensi Inti

Analisis Sumber Belajar

Penetapan tema dan sub tema Strategi penyampaian Strategi pengelolaan Pengembangan evaluasi pembelajaran Analisis karakteristik siswa

IV: Memproduksi Media Video Tematik

Kerangka Desain Video Alur cerita Pengumpulan bahan Pembuatan dan pemrograman Konsep

Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Sekolah Desar Semester Ganjil tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6

Bagan 3.1PrototypeProsedur Pengembangan

Validasi Tahap II Uji Coba Perorangan Analisis II Revisi II

Uji Coba Kelompok Kecil Analisis III

ValidasiTahap III Revisi III

Uji Coba Lapangan Analisis IV

(55)

E. Uji Validasi Produk

Uji validasi produk ini untuk mencari kekurangan produk yang telah dibuat

oleh peneliti.Uji validasi diharapkan untuk memperoleh saran dan kritik dari

penilai atau pengamat terhadap kelayakan produk yang telah dibuat oleh

peneliti.Uji validasi produk melibatkan pakar media pembelajaran berbasis

teknologi dalam bidang video.Uji validasi juga dilakukan kepada para siswa untuk

mengetahui layak atau tidaknya video dalam sebuah pembelajaran. Uji validasi

nantinya akandijadikan acuan untuk memperbaiki produk dalam tahap revisi

produk.

1. Desain Uji Validasi

Desain uji validasi produk ini dilakukan dalam dua tahap. tahap awal

dilakukan penilaian oleh pakar media video pembelajaran, dan tahap kedua

dilakukan oleh guru kelas V Sekolah Dasar. Tanggapan dan kritik yang

diperoleh saat uji validasi produk oleh pakar media video

pembelajaran.Setelah produk direvisi, produk berupa video pembelajaran

tematik dapat diujicobakan kepada siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung.

2. Subjek Uji Validasi Lapangan

Subjek uji validasi lapangan dalam penelitian pengembangan ini adalah

seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperoleh dari analisis kebutuhan dan wawancara

(56)

mengajukan produk media pembelajaran berupa video tematik kepada pakar ahli

media dengan mengisi kuesioner. kuesioner juga dibagikan kepada siswa kelas V

SD Negeri 1 Bakung sebagai uji coba lapangan untuk menilai produk

pengembangan berupa media video pembelajaran.

1. Analisis Kebutuhan

Data awal dilakukan analisis kebutuhan, data yang diperoleh oleh peneliti

adalah hasil wawancara terhadap guru kelas dan kuesioner terhadap siswa

kelas V SD Negeri 1 Bakung yang berjumlah 28 siswa. Kuesioner diberikan

kepada siswa untuk mengetahui karakteristik belajar siswa serta kebutuhan

yang mereka perlukan dalam proses belajar. Sedangkan wawancara dengan

guru dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapidalam

menyelenggarakan pembelajarankurikulum 2013.

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban

responden (Mahmud, 2011:172). Wawancara dilakukan untuk mendapatkan

informasi secara langsung dari orang yang menjadi sumber data. Pedoman

dalam wawancara dibedakan menjadi dua, yaitu pedoman wawancara tidak

terstruktur dan pedoman wawancara terstruktur. Pedoman wawancara tidak

terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang

akan ditanyakan, sedangkan pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman

(57)

b. Kuesioner

Kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci

dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau

hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 2010:70). Alasan peneliti menggunakan

kuesioner yaitu untuk menggali informasi yang tidak dapat diperoleh melalui

pengamatan secara langsung. Angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun

sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang

disediakan (Masidjo, 2010:71).

G. Instrumen Pengumpulan Data

Istrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

instrumen dalam beberapa tahap penelitian, mulai dari analisis kebutuhan, uji

validasi produk dan uji coba lapangan dengan beberapa sumber perolehan data

yang terdiri dari Dosen (ahli media), Guru dan siswa.

1. Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa

Instrumen analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa berupa

kuesioer.Kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci

dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal

yang diketahuinya (Masidjo, 2010:70).

Terdapat beberapa kisi-kisi kuesioner dalam analisis kebutuhan siswa. Berikut

(58)

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Aspek penilaian No soal pada instrument

1 Teknik pembelajaran yang digunakan guru 1, 2, 3 2 Teknik pembelajaran yang disukai siswa 4 3 Materi yang diberikan guru 5 4 Evaluasi yang diberikan guru 6 5 Media yang digunakan guru 7, 8 6 Media yang disukai siswa 9, 10 7 Materi yang disukai siswa 11

Berikut ini adalah tabel kuesioner analisis kebutuhan siswa yang nantinya akan

[image:58.612.100.527.121.692.2]

diberikan kepada siswa.

Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Pertanyaan

1 Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Hanya menerangkan saja

b. Menggunakan media pembelajaran c. Mencatat di papan tulis

d. Mendikte

2 Apakah guru pernah memberi contoh nyata kegiatan yang ada pada buku tematik kelas 5 tema 2 sub tema 1?

a. Pernah, tetapi hanya sekali

b. Selalu memberi contoh kegiatan nyata yang baik dan benar c. Memberi contoh tetapi hanya kadang-kadang

d. Tidak pernah memberi contoh

3 Dalam pembelajaran tematik , terutama dalam pembelajaran 5 sub tema 1 tema 2, apakah guru pernah meminta saya untuk mempraktikkan contoh kegiatan yang ada di dalam buku tematik di depan kelas?

a. Pernah, tetapi hanya sekali

(59)

No Pertanyaan

4 Apa aktivitas pembelajaran di kelas khususnya untuk pembelajaran tematik yang saya sukai? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Tanya jawab b. Diskusi kelompok c. Presentasi d. Pemberian tugas

5 Bagaimana materi pembelajaran kurikulum 2013 tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 yang diberikan guru?

a. Sangat menarik dan menambah pengetahuan b. Menarik dan menambah pengetahuan c. Cukup menarik dan menambah pengetahuan d. Tidak menarik dan tidak menambah pengetahuan

6 Apa bentuk latihan yang sering diberikan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Uraian b. Menjodohkan c. Pilihan ganda d. Isian singkat

7 Apakah di setiap pembelajaran pada kurikulum 2013 tema 2 guru selalu menggunakan media pembelajaran?

a. Pernah menggunakan media pembelajaran, tetapi hanya sekali b. Selalu menggunakan media pembelajaran

c. Menggunakan media pembelajaran tetapi hanya kadang-kadang d. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran

8 Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Gambar b. Suara c. Video

d. Tidak pernah menggunakan media

9 Media apa yang saya sukai untuk digunakan dalam pembelajaran tematik? a. Teks

b. Gambar c. Rekaman d. Video

10 Media video apa yang saya sukai? a. Video dengan gambar bergerak b. Video dengan gambar dan suara c. Video dengan teks dan suara

d. Video yang diperankan oleh guru atau orang lain 11 Bagaimana materi pembelajaran yang saya sukai?

a. Materi yang hanya terdapat teori

b. Materi yang hanya terdapat contoh-contohnya c. Materi yang hanya terdapat soal-soalnya

(60)

2. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru

Wawancara juga dilakukan untuk menguatkan data analisis kebutuhan,

peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Negeri 1 Bakung terkait

kurikulum 2013 dan penggunaan media dalam pembelajaran. Wawancara adalah

teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan

mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden (Mahmud, 2011:172).

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari orang

yang menjadi sumber data. Terdapat beberapa kisi-kisi wawancara dalam analisis

[image:60.612.106.513.296.562.2]

kebutuhan guru.Berikut ini kisi-kisi analisis kebutuhan untuk guru.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru

Berikut ini adalah tabel kuesioner analisis kebutuhan guru yang nantinya akan

diberikan kepada guru.

No Aspek penilaian No soal pada instrument

1 Penerapan kurikulum 2013 oleh guru. 1, 2, 3, 4 2 Penggunaan media 5, 7, 9 3 Variasi penggunaan media, metode dan

teknik pembelajaran

6

4 Media yang diinginkan/disenangi oleh siswa

(61)

Tabel 3.4 kuesioner analisis kebutuhan guru.

No Pertanyaan

1 Apakah Bapak/Ibu mampu menerapkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan baik?

2 Apakah pembelajaran dengan kurikulum 2013 membuat Bapak/Ibu lebih mudah menyampaikan materi? Alasan?

3 Menurut Bapak/Ibu , apakah kurikulum 2013 lebih efektif dari kurikulum sebelumnya (KTSP)?

4 Kendala apa yang Bapak/Ibu temukan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013?

5 Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan media pembelajaran saat mengajarkan materi sesuai kurikulum 2013?

6 Apakah Bapak/Ibu menggunakan media, metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi saat mengajarkan materi sesuai dengan kurikulum 2013?

7 Media pembelajaran apa yang sering digunakan oleh Bapak/Ibu mengajarkan materi sesuai kurikulum 2013?

8 Media apa yang menurut Bapak/Ibu lebih menarik dan membuat siswa lebih memahami materi yang diajarkan Bapak/Ibu?

9 Menurut Bapak/Ibu apakah penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam membantu siswamemahami materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu?

10 Menurut Bapak/Ibu, media pembelajaran mana yang lebih membuat siswa paham akan materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu?

3. Instrumen Validasi Ahli

Pada tahap uji validasi ahli, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah

kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada dosen ahli media khususnya mengenai

[image:61.612.100.507.128.570.2]

video pembelajaran.

Tabel 3.5 kisi-kisi kuesioner validasi ahli media

Berikut ini kisi-kisi instrumen kuesioner validasi ahli media:

No Pernyataan No pernyataan

Gambar

Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
Tabel 3.5 kisi-kisi kuesioner validasi ahli media
Gambar/foto dalam video pembelajaran dapat
+7

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai skeptisme profesional seorang auditor maka akan semakin berkualitas hasil audit yang diberikan. 3) Kecerdasan spiritual auditor

Pada tahun 1954 keadaan perusahaan tidak menentu yang kondisinya sudah sangat memburuk akibat revolusi fisik antara Indonesia dengan Belanda, sehingga perusahaan

Namun dalam konteks penelitian ini penulis memandang komunikasi krisis dianggap masih cukup relevan untuk membaca aktifitas komunikasi pada sebuah lembaga dakwah

A tal efecto, el libro se presenta como un manual que quiere servir de puente entre el pasado y el futuro de los estudios de comu- nicación en América Latina, mediante una

Dalam dunia leksikografi disadari benar bahwa tidak akan ada kamus yang sempurna, yang dapat memberikan informasi apa saja mengenai kata dengan makna. Hal ini

Penerapan augmented reality pada buku media pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan software ARToolKit untuk menampilkan produk tiga dimensi (3D) alat transportasi

Hasil penelitian yang ditemukan adalah kompetensi teknis administratife aparatur pemerintah daerah untuk jabatan tertentu ditingkatan pemerintahan, sudah