• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN

MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIK (EMA 412 CP1) Disusun Oleh Kelompok 1:

Nyoman Candra Tri Wahyuni (1506205090) Ida Ayu Putri Widia Suari (1506205126) Putu Tera Paradisani (1506205127) I Putu Satya Nitya Ananda (1506205128) Kadek Indah Aspriyantini Astawa (1506205136)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

▸ Baca selengkapnya: visi dan misi perusahaan indofood

(2)

Kata Pengantar

Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Strategik tentang “Visi dan Misi Perusahaan” dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Strategik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang Visi Perusahaan, Misi Perusahaan, Tujuan Perusahaan Jangka Panjang, Tujuan Perusahaan Berdasarkan BSC, Hasil Penelitian yang Berkaitan Dengan Topik Visi, Misi, Tujuan Perusahaan.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu daam proses penulisan Makalah ini, baik secara langsung maupun secara tidak . Seperti kata pepatah yang mengatakan “tiada gading yang tak retak”, oleh karena itu kami meminta maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan ataupun kesalahan. Kami harap Makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca

Denpasar, 16 September 2017

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I KASUS... 1 BAB II MATERI...14 2.1 Visi Perusahaan...14 2.2 Misi Perusahaan...14

2.2.1 Pentingnya Misi Yang Jelas...14

2.2.2 Sifat Misi...14

2.2.3 Berbagai Komponen Pernyataan Misi...15

2.2.4 Menuliskan dan Mengevaluasi Pernyataan Misi...16

2.3 Tujuan Perusahaan...16

2.4 Tujuan Perusahaan Berdasarkan Pendekatan BSC...19

BAB III KETERKAITAN ANTARA KASUS DAN MATERI...26

BAB IV ...30

(4)

BAB I

KASUS VISI MISI PERUSAHAAN

Sejarah Perusahaan

1.1.1 McDonald’s Internasional

Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald's pada tahun 1937 di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu McDonald's hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu itu sedang berkembang pesat trend Drive In. Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan, dengan mengekspose ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan. Fokus pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan meningkatkan volume pembelian konsumen. Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan, harga terjangkau dan volume. Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo ini dirancang oleh George Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign. Logo ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan jugasecara tidak langsung mencerminkan huruf “M” dari McDonald's. Pada saat itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan McDonald's bersaudara ini mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemudengan seseorang yang bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah yang membantu McDonald's bersaudara untuk mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak benar jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang mendirikan McDonald's untuk pertama kalinya. Restoran McDonald's–nya yang pertama bukanlah McDonald's yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan pengembangan restoran melalui konsep fast food.

(5)

Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald's dan untuk pertama kalinya perusahaanfast food (siap saji) di San Bernandino, California menggunakan sistem franchise (waralaba). Sistem waralaba ini muncul dalam suatubentuk yang mirip dengan yang kita saksikan sekarang, yaitu sebuah rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama dan didokumentasikan secara lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan dalam hal ini adalahMcDonald's dengan perusahaan yang akan berliansi. Jadi selama tahun 1950-an hingga tahun 1960-an, produk burger McDonald's yang merupakan produk-produk fast food, didistribusikan dengan cara penjualan langsung. Bisnis waralaba McDonald's ini mulai menyebar ke berbagai daerah dannegara bagian. Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi standar (Standart Observation Checklist) untuk pembuatan hamburger dengan spesifikasi yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat 1,6 ounce, diameter 3,873 inch, danonion 0,23 ounce. Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis, Kroc juga memberikan suatu sistem operasi kepada partner-partner barunya. Sistem inilah yang memberikan kepastian semua produk yang disajikan adalah sama. Untuk itulah profesionalisme harus diterapkan. Dalam paradigma yang baru setiap operator danpewaralaba bertindak seperti seorang manajer pabrik yang harus menerapkan manajemen professional. Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan programpelatihan yang kemudian dinamakan sebagai Hamburger University di restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald's berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value). Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham perusahaan dari McDonald's bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00. Perusahaan fast food McDonald's ini terus mengembangkan jaringan waralabanya di lebih dari 60 negara. Dan saat ini McDonald's Corporation bersamadengan franchise dan cabang-cabangnya telah berjumlah lebih dari 14.000 restoran. McDonald's melayani lebih dari 22 juta orang setiap harinya atau sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi kalau hal ini menjadikan McDonald's sebagai organisasi bergerak di bidang makanan yang terbesar di dunia.

(6)

Restoran McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBAadalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hakmaster franchise dari McDonald's Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonald's Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald's dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran McDonald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan McDonald's Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.

1.2 VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN 1.2.1 Visi Perusahaan

Visi

Visi McDonald’s adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia. Untuk mencapai visi ini, McDonald’s selalu menjamin mutu produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Senyum konsumen adalah hal penting untuk McDonald's.

Misi

1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas di seluruh dunia.

2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.

3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.

(7)

Menjadi terbaik berarti menjadikan “The Golden Arches” dipercaya dan dihargai di seluruh dunia.

b. Untuk Pelanggan

Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan pelanggan dapat menikmati produk McDonald's yang memiliki keunikan tersendiri pada setiap kunjungan mereka di seluruh McDonald's dan McDonald's dapat membuat pelanggan tersenyum.

c. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonald's

Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan McDonald's di lingkungan mereka karena McDonald's merupakan perusahaan yang memiliki tingkat sosial dan tanggung jawab yang tinggi. Dunia menjadi tempat yang lebih baik karena keberadaan McDonald's.

d. Untuk Pemilik

Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.

e. Untuk Karyawan

Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.

f. Untuk Suppliers

Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis yang profitable bersama McDonald's dan akan menjadi patner terbaik dalam bisnis ini. g. Untuk Pemegang Saham

Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik dan paling besar pada industri ini.

h. Untuk Alliance Partners

Menjadi terbaik berarti bahwa McDonald's bekerja sama dengan organisasi yang bagus dan dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The Olympics dalam rangka menjalin kerjasama, memperluas kerjasama, dan mempertahankan kepemimpinan McDonald's.

(8)

2.2.3 Tujuan Perusahaan

Tujuan dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah :

a. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan lebih dari 50.000 restoran.

b. Brand McDonald's menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat kita melakukan bisnis.

c. McDonald's sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada di seluruh dunia.

d. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.

e. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa dan menu makanan yang beragam.

f. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.

g. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok barang dan perusahaan.

1.3 MARKETING MIX PERUSAHAAN 1.3.1 Produk

McDonald's merupakan perusahaan yang bergerak pada industri fast food restaurant. Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap saji. Berikut adalah perincian produk yang ditawarkan :

a. Paket Hemat (PaHe), yaitu merupakan paket yang terdiri dari 1 produk makanan dan 1 produk minuman. Paket Hemat ini memberikan keuntungan pada pelanggan yaitu harga yang lebih murah dibandingkan jika membeli dengan harga satuan. Sedangkan bagi perusahaan dapat meningkatkan penjualan produk.

Paket Hemat (PaHe) terdiri dari :

 PaHe 1 (Cheese Burger dan Medium Drink)  PaHe 2 (McChicken Burger dan Medium Drink)  PaHe 3 (Fillet O Fish Burger dan Medium Drink)

(9)

 PaHe 4 (Big Mac Burger dan Medium Drink)

 PaHe 5 (Double Cheese Burger dan Medium Drink).

b. Jenis-jenis Burger, yaitu :  Beef Burger

 Spicy Chicken Burger  Double Beef Burger  Big Mac Burger  Fillet O Fish

 Triple Cheese Burger  Beef Prosperity

c. Paket Nasi, yaitu merupakan paket khusus yang dibuat oleh McDonald's Indonesia, sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok.

 PaNas (Rice, 1 Pcs Chicken, Medium Drink)

 PaNas Spesial (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Medium Drink)

 PaNas Komplit (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Soup, Medium Drink).

 French Fries dengan 4 ukuran, yaitu : Regular, Medium, Large, Super Size  Hot and Cold Drinks

1.3.2 Price

Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh head office Jakarta sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah penetapan harga sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen di lingkungan tersebut. Terdapat tiga macam penetapan harga (tier), yang penetapannya ditentukan oleh lingkungan di mana restoran mcdonald's tersebut berada.

1.3.3 Place

Berhubungan dengan lokasi untuk mendistribusikan produk kepada pelanggan, dimana tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang dituju yaitu segmen kawula muda dan keluarga.

1.3.4 Promotion

Secara umum, program promosi dari market wide adalah promosi advertising melalui above the line, yaitu iklan TV. Strategi promosi yang dilakukan meliputi:

(10)

a. Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment.

b. Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun radio lokal untuk menginformasikanevent-event yang diadakan oleh mcdonald's. Sedangkan melalui below the line : spanduk, poster, brosur, standing banner, hanging mobile, translite, back drop.

c. Show Case, yaitu berupa merchandise mcdonald's.

d. Event yang dilaksanakan di mcdonald's yang dapat dijadikan sebagai sarana promosi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain

1.4 ANALISIS INTERNAL PERUSAHAAN 1.4.1 Analisis laporan keuangan

Pendapatan terkait dengan total penjualan pada tahun 2008 mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun 2007 tetapi dari segi pendapatan di bidang waralaba mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena perusahaan memperluas strategi pemasaran dengan memberikan kekeluasaan di berbagai pihak untuk membeli waralaba perusahaan ini. Seperti kita tahu bahwa berbagai produk Mc. Donald telah banyak digandrungi oleh masyarakat dunia dari semua kalangan sehingga tetap menjadi industri yang mempunyai prospek yang bagus. Secara keseluruhan kondisi Mc Donald meskipun sudah berada dalam keadaan matang tetapi terus melakukan ekspansi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan produk. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan dari tahun ke tahun ,tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat menandakan internal perusahaan berkembang dan tidak ada dana yang mengangur.Kemudian dari segi pengendalian internal pun tentunya semakin meningkat di mana perusahaan dapat menarik investor dengan mudah ,ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di bidang aktivitas pembiayaan. Sementara itu harga saham perusahaan ini juga mengalami peningkatan menunjukkan bahwa respon pasar sangat positif dan tidak banyak terpengaruh adanya krisis global karena seperti diketahui produk Mc Donald merupakan produk pangan yang telah menjadi makanan pokok di berbagai Negara.

1.4.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan oleh McDonald's adalah struktur organisasi lini/garis. Dengan menggunakan tipe organisasi ini, maka perintah dalam

(11)

perusahaan mengalir dari Store Manager turun ke 1st Asistant Manager turun ke 2nd Asisstant Manager turun ke Junior Manager turun ke Trainee Manager turun ke Crew Leader dan lini paling bawah adalah Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR, C/S dan VIP yang bertanggung jawab penuh pada Store Manager. Store Manager selanjutnya bertanggung jawab kepada Operation Consultant. Operation Consultant akan bertanggung jawab kepada Operation Manager dan Operation Manager akan bertanggung jawab kepada Head Office Jakarta.

1.5 ANALISIS EKSTERNAL PERUSAHAAN 1.5.1 Pesaing Perusahaan

a. Burger King

Burger King Corporation adalah rangkaian rumah makan siap saji internasional yang menjual burger, kentang goreng dan minuman ringan. Selain itu mereka juga mengelola sekitar 200 rumah makan di Australia dengan nama Hungry Jack's. Sejarah perusahaan Restoran pertama Burger King dinamai Insta Burger King dan dibuka pada tahun 1954 di Miami, Florida, Amerika Serikat oleh James McLamore dan David Edgerton, keduanya adalah alumni dari Cornell University School of Hotel Administration. Di Indonesia, burger king sempat ditutup pada 1980-an dan dibuka kembali pada April 2007 dengan gerai terbesarnya di Asia Tenggara.

b. KFC

KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon

(12)

Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.

Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta.

1.6 PERUMUSAN STRATEGI 1.6.1 Matriks SWOT a. Strengths

1. Mc Donald mempunyai a strong global presence dengan kompetiror domestik terdekat yang hanya berukuran separuhnya, Mc Donald merupakan pemimpin pasar (market leader) baik secara domestik, maupun internasional.

2. Keuntungan Mc Donald's berasal dari pengurangan biaya melalui skala ekonomi, karena ukurannya yang sangat besar dan keberadaannya secara global memungkinkan untuk menetapkan risiko yang bervariasi yang melibatkan keadaan ekonomi dari negara tertentu.

3. Outlet perusahaan ditempatkan di wilayah yang strategis dan mudah dijangkau. 4. Adanya pengakuan atas merk (brand recognition).

5. Kesuksesan dalam periklanannya, seperti adanya kata “I'm Loving It” dalam setiap pemasarannya.

6. Adanya Kekuatan kerjasama dengan perusahaan lain, seperti dengan Coca-Cola. 7. Tempat penjualan yang bersih dan adanya tempat bermain untuk anak-anak

mempunyai daya tarik tersendiri.

8. Adanya pelatihan yang profesional dengan didirikannya “Hamburger University” 9. Perusahaan yang telah mengglobal.

10. Aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak.

11. Menyesuaikan resep dan produk yang ditawarkan dengan standar kesehatan yang ditetapkan oleh USDA

12. Pendapatan tidak hanya dari penjualan makanan cepat saji, tapi juga dari investasi properti, franchiser of restaurant.

13. Adanya sistem delivery order yang mudah digunakan oleh konsumennya yaitu dengan menelpon 14045.

(13)

b. Weakness

1. Harga yang kurang kompetitif, sehingga dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan.

2. Inovasi terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu 3. Management of franchises kurang memperhatikan integritas klien

4. Teknik pemsaran atau periklanan yang hanya diutamakan pada anak-anak. c. Opportunities

1. Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam pelayanan.

2. Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.

3. Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk generasi muda dan kelompok yang telah berumur

4. Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari strategi pemasaran dan periklanan.

5. Menciptakan produk baru. Meneruskan untuk menggunakan teknologi untuk mempengaruhi strategi pendapatan, seperti menggunakan pesan singkat untuk mengantarkan pesanan khusus.

d. Threat

1. Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.

2. Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat.

3. Persamaan strategi dengan perusahaan

4. Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas.

5. Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang sehat.

6. Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.

7. Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat mengalami kejenuhan.

8. Hanya menyimpan waktu pelanggan yang sangat berharga, namun juga meningkatkan energi pelanggan.

(14)

3.6.2 Solusi menghadapi kelemahan dan ancaman

1. (Products) Menambahkan lebih banyak rasa atau tipe baru dari makanan cepat saji yang dapat membedakannya dengan kompetirors.

2. (Products) Merubah menu di beberapa negara, menambahkan beberapa makanan dengan rasa lokal dan menghilangkan beberapa makanan yang tidak populer. 3. (Products) Mengembangkan lini produk baru yang fokus pada makanan organik

dan sehat (zero trans-fat)

4. (Products) mengubah lini produk coca-cola yang lebih sehat (Diet, Coffin-free, etc) 5. (Products & Services) Menyediakan makanan segar dengan tempat yang bersih dan

menyenangkan anak-anak dengan mainan dan fasilitas tempat bermain serta membuat senang dan nyaman pelanggan dewasa

6. (Promotion, Products) mempromosikan Mc Donnald “bestseller” –Fries and Big Mac, mengembangkan beberapa makanan spesial yang baru untuk keluarga dan untuk remaja.

7. (Products & Service + Branding) Menjaga kebersihan lingkungan (restoran) dan menjaga keamanan anak-anak, serta membuatnya senang selama bermain di arena permainan, mempromosikan untuk anak-anak serta berusaha menarik kelompok yang telah berumur, menggunakan bintang lokal yang populer untuk menarik usia muda.

8. (Products & Promotion & Pricing) meningkatkan lain seperti melakukan pembentukan format baru ataupun dalam mengembangkan menu makanan.

9. (Promotion+Place). Explore pasar baru di luar negeri melalui periklanan dan promosi yang intensif dan agresif.

10. (Promotion + Branding) melakukan promosi dan periklanan bersama-sama dengan coca-cola untuk menarik penggemar coca-cola.

11. (Promotion + Branding) Menetapkan dan memperbaiki nama baik diantara kompetitor promosi secara agresif.

12. (Promotion & Branding) Promosi secara teratur; Memberikan kesan pada McDonalds dengan pelayanan yang lebih baik dan pengalaman makan yang menyenangkan.

(15)

13. (Branding) meningkatkan brand recognity melalui strategi yang melampirkan emotion secara berkelanjutan.

14. (Services + Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru.

15. Service, Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru dan memberikan peningkatan layanan yang berkelanjutan.

16. (Service) Membuka Hamburger University untuk perspektif manajer dan pekerja yang unggul serta meningkatkan kualitas pekerja secara keseluruhan.

17. (Pricing & Placement) Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai biaya transportasi yang rendah, menggunakan software untuk mengontrol dan memonitor inventory sehingga dapat menurunkan biaya persediaan, sehingga perusahaan akan mampu dalam memperbaiki atau meningkatkan keuntungan dengan harga yang rendah.

18. (Service & Management) Lebih tertarik pada investasi langsung di negara yang baru dan memilih secara cermat franchiser yang baru/ join verture partnet dan mengevaluasinya secara teratur dan periodik.

19. (Pricing) Menyediakan makanan organik dengan harga kompetitif untuk menarik organic foods fans.

1.6.3 Matriks Boston Consulting Group

Berdasarkan analisis menurut Boston Consulting Group diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Stars

Pada McDonald’s di Negara USA, tingkat perkembangan makanan ini cukup tinggi dan McDonald’s telah memiliki brand image yang kuat sehingga menguasai hampir seluruh pangsa pasar.

b. Cash Cows

Pertumbuhan McDonalds di Asia tidak begitu tinggi yang mengakibatkan Head Office harus menurunkan tingkat investasinya dan mengalihkan dana tersebut untuk peningkatan biaya lain misalnya biaya iklan. Sehingga dengan peningkatan biaya iklan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan berhubungan langsung dengan peningkatan laba.

(16)

Pada posisi ini, McDonals di Amerika harus melakukan inovasi beasr-besaran dan melakukan desain ulang proses bisnis.

d. Question Marks (= high growth, low market share)

Perkembangan bisnis makanan ini sendiri di benua Eropa cukup tinggi. Namun karena banyaknya competitor, menyebabkan McDonalds hanya menguasai sedikit pangsa pasar.

(17)

BAB II MATERI SAP 2 2.1. Visi Perusahaan

Visi, misi, dan tujuan merupakan elemen penting dari proses manajemen strategic. Penetapan visi dan misi secara luas diakui oleh praktisi dan akademis sebagai langkah pertama dalam manajemen strategic. Ide dasar dari penyusunan visi dan misi pertama kali diungkapkan oleh Peter Drucker pada tahun 1970.

Para pendiri ataupun pemimpin perusahaan mempunyai suatu tujuan jangka panjang yang akan dituju oleh perusahaannya. Tujuan tersebut merupakan suatu impian atau keadan di mana masa akan datang dicita – citakan oleh seluruh personil organisasi untuk dicapai dengan melakukan aktivitas bisnis. Cita – citaa di masa depan yang ada di pemikiran para pendiri inilah yang disebut dengan visi. Visi biasanya diartikan sebagai jawaban atas pertanyaan “what do we want become” (akan seperti apakah kita di masa depan). Visi adalah ”the achievable dream of what an organization wants to do and where it wants to go” (Mintzberg, 1994).

Perumusan visi dipandang penting agar setiap organisasi memiliki kejelasan mengenai cita – cita atau mimpi kolektif yang berusaha diwujudkan di masa depan. Ada adigum: “where there is ni vision, the people perish” (jika tak ada visi, rakyat akan binasa).

2.2. Misi Perusahaan

Misi perusahaan adalah tindakan untuk mewujudkan visi perusahaan. Misi perusahaan menjelaskan mengapa perusahaan harus ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana perusahaan melakukannya. Atau dapat juga dikatakan bahawa misi adalah kegiatan atau aktifitas yang mengarahkan suatu perusahaan pada tujuan yang menjadi impian perusahaan tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa misi adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mendukung perusahaan hingga mencapai tujuannnya.

2.2.1. Pentingnya Misi Perusahaan

Misi merupakan titik awal untuk perencanaan tugas-tugas manajerial, dan diatas semuanya, untuk perancangan struktur manajerial, sehingga misi menjadi fondasi bagi prioritas, strategi, rencana dan penugasan kerja.Pernyataan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan strategi. King dan Cleland

(18)

merekomendasikan perusahaan untuk mengembangkan pernyataan misi karena alasan berikut ini :

1. Memastikan kepaduan tujuan dalam perusahaan

2. Menyediakan landasan atau standar untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan 3. Membangun iklim perusahaan yang padu

4. Menjadi titik focus bagi individu – individu agar sejalan dengan maksud dan arah perusahaan

5. Memfasilitasi translasi dari tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan pembagian tugas ke elemen – elemen yang bertanggung jawab pada perusahaan

Menjelaskan maksud maksud perusahaan dan kemudian mentranslasikan berbagai maksud ini ke dalam tujuan sedemikian rupa sehingga parameter biaya, waktu dan kinerja dapat dinilai dan dikontrol.

2.2.2. Sifat Misi

Pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan yang detail dan spesifik. Misi pernyataan tujuan yang unik dan ruang lingkup operasinya dalam hal produk dan syarat-syarat pasar. Suatu misi stratejik memberikan keterangan umum tentang produk-produk yang ingin diproduksi suatu perusahaan dan pasar yang akan dilayani dengan menggunakan kompetensi inti internalnya. Suatu misi yang efektif akan membangun sifat inspiratif, dan relevan bagi stakeholders. Misi yang efektif juga akan menciptakan rasa dan emosi yang positif tentang organisasi. Selain itu juga memotivasi untuk melakukan tindakan yang positif serta dinamis dalam orientasi.

2.2.3. Berbagai Komponen Pernyataan Misi

Pernyataan misi dapat bervariasi dalam panjang, isi, format, dan spesifikasinya. Sebagian besar praktisi dan akademisi manajemen strategik beranggapan pernyataan misi yang efektif sebaiknya mencakup sembilan komponen pernyataan misi (mission statement component). Karena pernyataan misi sering kali yang paling visibel dan merupakan bagian publik dari proses manajemen strategik, penting untuk memasukkan sembilan karakteristik pernyataan misi.

Menurut David, Fred R, (2009) terdapat sembilan komponen yang harus terangkum dalam suatu misi perusahaan, karena misi perusahaan merupakan bagian dari proses stratejik manajemen yang akan dipublikasikan kepada masyarakat. Kesembilan komponen tersebut, antara lain yaitu :

1. Customer : secara explisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk perusahaan

2. Product or Services : dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan.

(19)

3. Markets : pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing.

4. Technology : pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

5. Concern for survival, growth, and profitablility : dalam hal ini pernyataan misi menunjukkan secara jelas komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba (Profitabilitas). 6. Philosophy : misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan

prioritas etis dari perusahaan.

7. Self Concept : misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive competences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.

8. Concern for public image : misi akan menunjukan apa kah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah sosial, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.

9. Concern for employees : dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukkan apakah karyawan merupakan aset yang berharga bagi perusahaan.

2.2.4. Menulis dan Mengevaluasi Pernyataan Misi

Mungkin cara terbaik untuk mengembangkan kemampuan menulis dan mengevaluasi pernyataan misi adalah dengan mempelajari misi actual perusahaan. Oleh karena itu, pernyataan misi yang disajikan harus dievaluasi berdasarkan Sembilan komponen yang diinginkan. Angka – angka yang disajikan dalam setiap pernyataan mengungkapkan komponen apa saja yang termasuk dalam dokumen masing – masing.

Pernyataan itu sebaiknya informative, menginspirasi, terus – menerus, dan memotivasi pemangku kepentingan untuk bertindak. Evaluasi pernyataan misi terkait pencantuman Sembilan komponen hanya awal dari proses untuk menilai keefektifan keseluruhan pernyataan.

2.3. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian. Tanpa tujuan dan komunikasi yang efektif perilaku dalam perusahaan dapat tersesat ke berbagai arah.

Manajemen seharusnya menggunakan tujuan untuk menuntun perusahaan mereka dengan cara menggunakan tujuan sebagai petunjuk dalam membuat keputusan, meningkatkan efisiensi serta menjadi petunjuk untuk melakukan performance appraisal. Secara umum biasanya dikategorikan dalam dua jenis, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah sasaran usaha yang diupayakan oleh perusahaan untuk dicapai biasanya dalam kurun waktu satu

(20)

atau dua tahun. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah sasaran usaha yang diupayakan oleh perusahaan untuk dicapai dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun.

Tujuan jangka panjang merupakan pernyataan dari hasil yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu yang umumnya tiga sampai lima tahun.Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang,para perencana strategis umumnya menetapkan tujuan jangka panjang dalam 7 bidang yaitu :

1. Probabilitas

Kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroprasi dalam jangka panjang bergantung pada perolehan tingkat laba yang memadai yang dimana umumnya memiliki tujuan laba dinyatakan dalam bentuk laba perusahaan atau tingkat pengembalian atas ekuitas.

2. Produktivitas

Perusahaan yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umunya dapat meningkatkan produktivitas. Oleh karenanya perusahaan menyatakan suatu tujuan produktivitas. Tujuan produktivitas yang umum digunakan adalah jumlah barang yang diproduksi atau jumlah jasa yang diberikan per unit input. Namun tujuan produktivitas kadang kala dinyatakan dalam bentuk penurunan biaya yang diinginkan.

3. Posisi kompetitif

Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah dominasi relatifnya di pasar.Sering kali penjualan total atau pangsa pasar dijadikan sebagai ukuran posisi kompetitif perusahaan. Tujuan yang berkaitan dengan posisi kompetitif dapat mengindikasikan prioritas jangka panjang perusahaan.

4. Pengembangan karyawan

Karyawan menghargai pendidikan dan pelatihan sebagian karena hal tersebut mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Hal ini sering kali meningkatkan produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan. Oleh karena itu para pembuat keputusan strategis sering kali memasukkan tujuan pengembangan karyawan dalam rencana jangka panjangnya.

5. Hubungan dengan karyawan

Para manajer strategis yakin produktivitas berhubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi atas perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan. Oleh karena itu mereka menetapkan tujuan untuk memperbaiki hubungan dengan karyawan. Beberapa tujuan mencakup program keselamatan kerja, perwakilan pekerja dalam komitmen dan rencana kompensasi berbasis saham.

6. Kepemimpinan Teknologi

Perusahaan harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau hanya pengikut di pasar. Setiap pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing

(21)

membutuhkan postur strategi yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu tujuan berkaitan dengan kepemimpinan teknologi.

7. Tanggung jawab kepada masyarakat

Banyak perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya melampaui persyaratan pemerintah.Perusahaan itu bukan hanya bekerja untuk mengembangkan reputasi sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga yang layak melainkan juga menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Perbedaan dari kedua jenis tujuan ini terletak pada : 1. Jangka waktu perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan

2. Cara penulisan tujuan, biasanya tujuan jangka pendek mempunyai kecenderungan untuk ditulis secara lebih spesifik.

Peter Drucker menyatakan bahwa salah satu kekliriuan dalam mengatur perusahaan adalah manajemen memfokuskan diri hanya pada satu tujuan pokok. Menurutnya, perusahaan seharusnya berusaha untuk meraih beberapa tujuan. Berikut adalah delapan ruang lingkup utama yang biasanya dijadikan tujuan perusahaan: 1. Market standing, yaitu posisi perusahaan berada secara relative dibandingkan

dengan para pesaing.

2. Innovation, yaitu berbagai perubahan yang dilakukan untuk memperbaiki metode bisnis perusahaan.

3. Productivity, yaitu tingkat produksi barang atau jasa perusahaan yang dibandingkan dengan sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. 4. Resource levels, yaitu jumlah relatif dari berbagai sumber daya yang disimpan

perusahaan seperti persediaan, peralatan, kas dan sebagainya.

5. Profitablility, yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk mengumpulkan pendapatan yang melampaui biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

6. Manager performance and attitude, yaitu kualitas kinerja manjerial dan tingkat pekembangan manajerial dan tingkat perkembangan manajer secara perorangan. 7. Worker performance and attitude, yaitu kualitas kinerja karyawan (non

manajemen) dan perasaan pekerja mengenai pekerjaannya.

8. Social responbility, yaitu kewajiban perusahaan untuk membantu memperbaiki kesejahteraan masyarakat, di pihak lain perusahaan juga berjuang untuk mencapai tujuannya.

Baik buruknya suatu tujuan secara umum ditentukan biasanya oleh bagaimana tujuan tersebut benar-benar berguna bagi perusahaan. Berikut ini merupakan beberapa petunjuk untuk membantu manajemen untuk mengembangkan tujuan perusahaan yang berkualitas, yaitu bahwa manajemen harus :

1. Mengembangkan tujuan perusahaan secara spesifik 2. Menyusun tujuan perusahaan yang mampu dicapai

3. Membentuk tujuan perusahaan tujuan yang sifatnya fleksibel 4. Membentuk tujuan perusahaan yang dapat diukur.

(22)

Mengembangkan tujuan perusahaan yang konsisten baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

2.4. Tujuan Perusahaan Berdasarkan Pendekatan BSC 2.4.1. Pengertian BSC

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah merubah pola persaingan perusahaan dari industrial competition menjadi information competition, dimana telah mengubah acuan yang dipakai untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Alat ukur kinerja tradisional yang memfokuskan pada pengukuran keuangan tentunya harus bergeser menyesuaikan dengan tuntutan agar memberikan arah yang lebih baik bagi perusahaan (Kaplan dan Norton, 1996). Hanya dengan menggunakan ukuran keuangan saja, belum dapat menggambarkan kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan.

BSC merupakan suatu alat pengukuran kinerja perusahaan yang mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan baik keuangan maupun non keuangan dengan mempertimbangkan empat aspek yang berkaitan dengan perusahaan, antara lain: aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.

Konsep BSC berkembang sejalan dengan implementasi konsep tersebut. BSC terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja sesungguhnya. Menurut Kaplan dan Norton (1996: 9), kata “balanced” disini menekankan keseimbangan antara beberapa faktor, yaitu :

1. Keseimbangan antara pengukuran eksternal bagi stakeholders dan konsumen dengan pengukuran internal bagi proses internal bisnis, inovasi, dan proses belajar dan tumbuh.

2. Keseimbangan antara pengukuran hasil dari usaha masa lalu dengan pengukuran yang mendorong kinerja masa mendatang.

3. Keseimbangan antara unsur objektivitas, yaitu pengukuran berupa hasil kuantitatif yang diperoleh secara mudah dengan unsur subjektivitas, yaitu pengukuran pemicu kinerja yang membutuhkan pertimbangan.

BSC sebagai suatu sistem pengukuran kinerja dapat digunakan sebagai alat pengendalian, analisis, dan merevisi strategi organisasi (Campbell et al (2002) dalam Imelda R. H. N, JAK, 2004: 107). BSC dikembangkan oleh

(23)

professor-profesor dari Harvard University Fakultas Bisnis yaitu David P. Norton dan Bob Kaplan tahun 1992 dengan menerbitkan tulisannya di majalah Harvard Business Review edisi JanuariFebruari yang berjudul “measures that drive performance” tentang konsep BSC.

BSC merupakan penjabaran dari visi, misi, dan strategi perusahaan dalam serangkaian tujuan dan dari penjabaran tersebut dijadikan ukuran bagi pengukuran prestasi perusahaan. Visi, misi, dan strategi tersebut dijabarkan dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. BSC menekankan bahwa pengukuran keuangan dan non keuangan harus merupakan bagian dari sistem informasi bagi seluruh karyawan dari semua tingkatan dalam perusahaan. Sehingga BSC merupakan suatu framework, suatu bahasa untuk mengkomunikasikan misi dan strategi kepada seluruh pegawai tentang apa yang menjadi kunci penentu sukses saat ini dan masa mendatang. Sebagai sarana komunikasi misi dan strategi, BSC memuat suatu pesan kepada semua karyawan tentang pentingnya mengejar secara seimbang terhadap empat perspektif sekaligus.

Tujuan dan pengukuran keuangan dalam BSC bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada melainkan merupakan hasil dari proses top-down berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha. Visi dan strategi harus diterjemahkan oleh BSC menjadi suatu tujuan dan ukuran yang nyata.

2.4.2. Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis

Kaplan dan Norton (1996: 9) menyebutkan bahwa BSC merupakan suatu sistem pengukuran taktis atau operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan BSC sebagai sebuah sistem manajemen strategis, yaitu untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus pengukuran BSC untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting, yaitu sebagai berikut:

1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.

Proses BSC dimulai dengan tim manajemen eksekutif senior yang bersama-sama bekerja menerjemahkan strategi unit bisnis ke dalam berbagai tujuan strategis yang spesifik. Proses pembangunan BSC menjelaskan tujuan strategis dan mengidentifikasikan beberapa faktor penggerak penting tujuan strategis.

Untuk menentukan ukuran kinerja perusahaan, visi organisasi dijabarkan ke dalam tujuan (goal) dan sasaran (objective). Visi adalah

(24)

gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh organisasi di masa mendatang yang biasanya dinyatakan dalam suatu pernyataan yang terdiri dari satu atau beberapa kalimat singkat. Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi, perusahaan perlu merumuskan suatu strategi. Tujuan adalah kondisi perusahaan yang akan diwujudkan di masa mendatang, yang merupakan penjabaran lebih lanjut visi perusahaan, yang mana menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi untuk merumuskannya. Dalam proses perencanaan strategik, tujuan ini dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategik dengan ukuran-ukuran pencapaiannya.

2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis Tujuan dan ukuran strategis BSC dikomunikasikan ke seluruh organisasi, yaitu dengan memberi informasi kepada semua pekerja mengenai berbagai tujuan penting yang harus dicapai agar strategi organisasi tersebut dapat berhasil. Scorecard memberi dasar untuk mengkomunikasikan dan mendorong adanya dialog tentang strategi unit bisnis perusahaan untuk mendapatkan komitmen para eksekutif korporasi dan dewan direksi, mengenai sasaran-sasaran finansial jangka pendek dan juga mengenai perumusan dan pelaksanaan strategi yang menghasilkan terobosan kinerja masa depan.

3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.

Perencanaan dan proses manajemen penetapan sasaran memungkinkan perusahaan untuk mengukur hasil jangka panjang yang ingin dicapai, mengidentifikasi mekanisme dan mengusahakan sumber daya untuk mencapai hasil tersebut, serta menetapkan tonggak-tonggak jangka pendek bagi ukuran finansial dan non financial scorecard.

4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

Proses umpan balik merupakan proses menetapkan visi dan strategi, mengkomunikasikan dan mengaitkan visi dan strategi kepada semua anggota organisasi, serta menyelaraskan tindakan dan inisiatif perusahaan untuk mencapai tujuan strategis jangka panjang. BSC memungkinkan manajer memantau dan menyesuaikan pelaksanaan strategis dan jika perlu membuat perubahan-perubahan mendasar terhadap strategi tersebut. Sedangkan proses pembelajaran strategis mendorong timbulnya proses penetapan visi dan strategi baru di mana tujuan dalam berbagai perspektif ditinjau ulang, diperbarui dan diganti agar sesuai dengan pandangan terkini mengenai hasil strategi dan pendorong kinerja yang dibutuhkan untuk periode mendatang.

(25)

Dengan proses pembelajaran strategis, dimana BSC sebagai pusat sistem manajemen perusahaan maka perusahaan tersebut akan dapat melaksanakan monitor terhadap apa yang dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek dari tiga perspektif yang ada dalam BSC, yaitu pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan yang akan dijadikan sebagai umpan balik dalam mengevaluasi strategi dari suatu kinerja.

BSC menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun ke dalam empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Menurut Mulyadi (2001), scorecard memberi kerangka kerja, bahasa, untuk mengkomunikasikan misi dan strategi; scorecard menggunakan pengukuran untuk memberi informasi kepada para pekerja tentang faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan masa datang. Dengan mengartikulasikan hasil yang diinginkan oleh perusahaan dan faktor pendorong hasil-hasil tersebut, para manajer berharap dapat menyalurkan seluruh energi, kemampuan, dan pengetahuan spesifik terhadap sumber daya manusia perusahaan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan jangka panjang. 2.4.3. Tujuan dari Balanced Scorecard

Tujuan dari Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton, 1996) adalah menghasilkan sumber daya manusia yang produktif dan memiliki komitmen untuk menghasilkan produk dan jasa dengan nilai yang terbaik untuk customer sehingga menghasilkan pengembalian finansial yang berlipat ganda dan berjangka panjang. Balanced Scorecard didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen dan pengukuran yang menunjukkan performansi unit bisnis dari empat perspektif, yaitu finansial, customer, proses binis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan (Anthony, et al.,1997). Pengukuran kinerja dengan menggunakan keempat perspektif ini dilakukan secara seimbang. Konsep Balanced Scorecard ini pada dasarnya merupakan penerjemahan dari visi dan strategi yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara terus menerus.

Beberapa manfaat dari Balanced Scorecard adalah memperjelas dan menerjemahkan visidan strategi; mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis:merencanakan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis, meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis (Kaplan dan Norton, 2000).

(26)

Balanced Scorecard adalah konsep yang mengukur kinerja suatu organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Konsep Balanced Scorecard ini pada dasarnya merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan.

Menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard memiliki empat perspektif, antara lain :

1. Perspektif Keuangan (financial perspective)

Balanced Scorecard menggunakan tolok ukur kinerja keuangan, seperti laba bersih dan ROI (Return on Investment), karena tolok ukur tersebut secara umum digunakan dalam organisasi yang mencari keuntungan/provit. Tolok ukur keuangan memberikan bahasa umum untuk menganalisis perusahaan. Orang-orang yang menyediakan dana untuk perusahaan, seperti lembaga keuangan dan pemegang saham, sangat mengandalkan tolok ukur kinerja keuangan dalam memutuskan hal yang berhubungan dengan dana.

Tolak ukur keuangan yang didesign dengan baik dapat memberikan gambaran yang akurat untuk keberhasilan suatu organisasi. Tolok ukur keuangan adalah penting, akan tetapi tidak cukup untuk mengarahkan kinerja dalam menciptakan nilai (value). Tolok ukur nonkeuangan juga tidak memadai untuk menyatakan angka paling bawah (bottom line). Balanced scorecard mencari suatu keseimbangan dari tolok ukur kinerja yang multiple-baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengarahkan kinerja organisasional terhadap keberhasilan.

2. Perspektif Pelanggan (customer perspective)

Perspektif pelanggan berfokus pada bagaimana organisasi memperhatikan pelanggannya agar berhasil. Mengetahui pelanggan dan harapan mereka tidaklah cukup, suatu organisasi juga harus memberikan insentif kepada manajer dan karyawan yang dapat memenuhi harapan pelanggan. Bill Mariot mengatakan "Take care of your employee and they take care of your customer”. Perhatikan karyawan anda dan mereka akan memperhatikan pelanggan anda. Perusahaan umumya menggunakan tolok ukur kinerja berikut, pada waktu mempertimbangkan perspektif pelanggan yaitu :

a. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) b. Retensi pelanggan (customer retention) c. Pangsa Pasar (market share)

d. Pelanggan yang profitable

(27)

Terdapat hubungan sebab akibat antara perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan perspektif usaha internal dan proses produksi. Karyawan yang melakukan pekerjaan merupakan sumber ide baru yang terbaik untuk proses usaha yang lebih baik.

Hubungan pemasok adalah kritikal untuk keberhasilan, khususnya dalam usaha eceran dan perakitan manufacturing. Perusahaan tergantung pemasok mengirimkan barang dan jasa tepat pada waktunya, dengan harga yang rendah dan dengan mutu yang tinggi. Perusahaan dapat berhenti berproduksi apabila terjadi problema dengan pemasok.

Pelanggan menilai barang dan jasa yang diterima dapat diandalkan dan tepat pada waktunya. Pemasok dapat memuaskan pelanggan apabila mereka memegang jumlah persediaan yang banyak untuk meyakinkan pelanggan bahwa barang-barang yang diminati tersedia ditangan. Akan tetapi biaya penanganan dan penyimpanan persediaan menjadi tinggi, dan kemungkinan mengalami keusangan persediaan. Untuk menghindari persediaan yang berlebihan, alternatif yang mungkin adalah membuat pemasok mengurangi throughput time. Throughput time adalah total waktu dari waktu pesanan diterima oleh perusahaan sampai dengan pelanggan menerima produk. Memperpendek throughput time dapat berguna apabila pelanggan menginginkan barang dari jasa segera mungkin.

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learn and growth/ infrastructure perspective)

Untuk tujuan insentif, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berfokus pada kemampuan manusia. Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan karyawan. Tolok ukur kunci untuk menilai kinerja manajer adalah kepuasan karyawan, retensi karyawan, dan produktivitas karyawan. Kepuasaan karyawan mengakui bahwa moral karyawan adalah penting untuk memperbaiki produktivitas, mutu, kepuasan pelanggan, dan ketanggapan terhadap situasi. Manajer dapat mengukur kepuasan karyawan dengan mengirim survei, mewawancarain karyawan, mengamati karyawan pada saat bekerja.

(28)

BAB III

KETERKAITAN KASUS DENGAN MATERI 3.1. VISI DAN MISI

Visi merupakan suatu impian atau keadaan dimana masa akan datang dicita-citakan oleh seluruh personil organisasi untuk dicapai dengan melakukan kegiatan bisnis dan misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi perusahaan. Jadi dikaitkan dengan kasus tersebut, visi Mcdonald’s yaitu menjadi restaurant cepat saji dengan pelayanan terbalik didunia. Untuk dapat mencapai visi tersebut maka McDonald’s memiliki beberapa misi yaitu:

1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas di seluruh dunia.

2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.

3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi

3.2. TUJUAN PERUSAHAAN

Tujuan perusahaan adalah menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian. Tanpa tujuan dan komunikasi yang efektif perilaku dalam perusahaan dapat tersesat ke berbagai arah.

Secara umum biasanya dikategorikan dalam dua jenis, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah sasaran usaha yang diupayakan oleh perusahaan untuk dicapai biasanya dalam kurun waktu satu atau dua tahun. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah sasaran usaha yang diupayakan oleh perusahaan untuk dicapai dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun. Jadi berdasarkan hasil pengamatan dari kelompok kami terhadap perusahaan McDonald’s , perusahaan tersebut memiliki tujuan jangka panjang yaitu dengan membuka cabang di berbagai wilayah . Sedangkan tujuan jangka pendek yaitu melakukan inovasi pada menu-menu yang ditawarkan kepada pelanggan.

(29)

3.3. TUJUAN BALANCE SCORECARD

BSC merupakan penjabaran dari visi, misi, dan strategi perusahaan dalam serangkaian tujuan dan dari penjabaran tersebut dijadikan ukuran bagi pengukuran prestasi perusahaan. Perusahaan yang inovatif menggunakan BSC sebagai sebuah sistem manajemen strategis, yaitu untuk mengelola strategi jangka panjang.

Untuk menentukan tujuan perusahaan berdasarkan pendekatan BSC terdapat 4 persfektif yang digunakan yaitu :

1. Perspektif keuangan 2. Perspektif pelanggan 3. Perspektif usaha internal

4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Jadi berkaitan dengan perusahaan McD, yaitu :

1. Untuk dimensi keuangan, Mcdonald’s menetapkan value proposition berupa penetapan pendapatan tiap hari, yang akan diakumulasi tiap bulannya, serta menghasilkan keuntungan sebesar – besarnya dengan cara menawarkan produk – produk yang memiliki nilai food paper cost rendah. Sebagai contoh target sales per hari di bulan maret sebesar 13.471.680, dengan target tersebut, para manager harus dapat memotivasi crew agar dapat menawarkan produk dengan food paper paling rendah dengan total cost paling banyak. Disini dapat disimpulkan bahwa target sales merupakan salah satu key performance indicator (KPI), sehingga key goal indicator (KGI) dari target sales tersebut dapat dilihat dari pencapaiantargetsalesharus> 13.471.680.

2. Untuk dimensi pelanggan, McDonald’s menetapkan value proposition berupa increase new customer,customer satisfaction,maximal customer retention. Dimana McDonald’s melakukan penetapan dengan menggunakan acuan sebagai berikut : Untuk strategi mendapatkan pelanggan baru biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan strategi penjualan berhadiah, atau dengan melakukan diskon pada pembelian produk tertentu. Dengan demikian diskon sebesar 15% atau pemberian souvenir dengan minimal transaksi Rp. 500.000 merupakan key performance indicator (KPI) dari strategi mencari pelanggan baru, dengan strategi tersebut key goal indicator (KGI) dapat diharapkan dapat meningkat sebanyak 20% dari total pelanggan yang hadir tiap harinya .

3. Untuk dimensi proses bisnis McDonald’s menetapkan value proposition dengan membangun quality assurance, mengapa quality assurance, karena dengan adanya

(30)

quality assurance diharapkan dapat membuat standar atau parameter yang menjaga kualitas dan kesegaran dari produk. Selain itu value lingkungan yang unik dapat dilakukan dengan cara perbaikan layout. Key performance indicator (KPI) dari dimensi diatas dapat ditetapkan dengan melakukan perbaikan layout store agar lebih menarik minimal enam bulan sekali, atau dengan melakukan pergantian tema sesuai dengan hari – hari yang biasanya dikenal masyarakat luas.Sedangkan key goal indicator (KGI) ditetapkan dari banyaknya pengunjung yang datang dan lamanya waktu yang mereka habiskan karena kenyamanan dari suatu penataan layout tersebut. 4. Untuk dimensi pertumbuhan dan perkembangan McDonald’s menetapkan value proposition dengan melakukan pemberian fasilitas yang dibutuhkan para crew, pengadaan pelatihan kerja ke singapura, ataupun melakukan rotasi job desk crew sehingga meminimalisir kebosanan.

(31)

BAB IV KESIMPULAN

Dari uraian tentang perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi, dapat disimpulkan bahwa :

1. Setiap organiasi didunia ini memiliki visi yang universal dan didukung oleh misi, sehingga akan tercapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai dengan jenis dan bentuk organisasi tersebut.

2. Organisasi yang mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi yang jelas dan tepat sasaran, akan mampu bertahan dan bersasing dengan organisasi yang sama atau organisasi lainya. Hal ini akan mewujudkan eksistensi organisasi dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang sudah mengglobal.

3. Visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi dapat diwujudkan secara holistik (keseluruhan), jika komponen yang ada dalam organisasi memiliki teamwork yang terpadu, sehingga organisasi tersebut akan mudah dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi yang telah ditetapkan.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Kerti Yasa, Ni Nyoman. 2016. “Manajemen Strategik : Analisis Lingkungan Untuk Menghasilkan Alternatif Strategi”. Bali : Udayana University Press

David, Fred R & David, Forest R. 2016. “Manajemen Strategik : Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing”. Jakarta : Salemba Empat

Purnamasari, Fitriana. 2014. Visi Misi dan Strategi Perusahaan Perumnas.

http://fitriana49e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/MPO_E49_Fitriana-

Purnamasari_P056132762.49E-Visi-Misi-dan-Strategi-Perusahaan-Perumnas.pdf#page=4&zoom=auto,-107,249 Diakses Pada 16 September 2017

Gresscomm. Tujuan Dibangunnya Perumahan Murah dari Perumnas. http://gresscomm.com/tujuan-dibangunnya-perumahan-murah-dariperumnas/ Diakses Pada 16 September 2017

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7135/Bab%202.pdf? sequence=9 Diakses pada 16 September 2017

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan p eke r ja y ang tetap. Upah pula bergantung kepada jumlah tan yang dihasilkan. Misalnya semasa kajian dijalankan upah yan g diperolehi ialah S

Kasus kejadian toksoplasmosis pada Wanita Usia Subur Di Delapan Puskesmas yang ada Di Kota Palu sebanyak 3 orang (0,7 %) WUS teridentifikasi IgM positif dan 177

Serat kenaf merupakan salah satu serat alam yang banyak dimanfaatkan sebagai serat komposit untuk dijadikan obyek penelitian karena selain produksi yang melimpah (penghasil

Tempat penampungan sampah dan/ atau air buangan yang mengandung bahan beracun dan/ atau berbahaya sebelum dibuang ke tempat sampah sebagaimana dimaksud ayat

Proses infiltrasi diawali dengan meresapnya air melewati permukaan tanah, maka sifat - sifat permukaan tanah memegang peranan yang sangat penting, dan bahkan

EMCL bermitra dengan STIKes ICsada Bojonegoro menjalankan sebuah program pelatihan untuk mendukung kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di desa-desa di sekitar lapangan Banyu

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan umum yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan strategi peta konsep

Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh yang negatif antara pemberian alat tangkap dan nilai PDRB, dan tidak signifikan sehingga dalam