• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN FASILITATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN FASILITATOR"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUKU PANDUAN

FASILITATOR

BLOK 14

MAKSILOFASIAL I

(SETARA 6 SKS)

Bedah Umum dan Kegawatdaruratan

Anestesi

Eksodonsi

Infeksi pada Oromaksilofasial

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

(2)

2

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Panduan Blok 14 (Maksilofasial I) dapat diselesaikan sesuai pada waktunya.

Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti proses pembelajaran di Blok 14 pada semester 4. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang dilakukan secara online dan terdiri atas: tugas kelompok, diskusi kelompok, sidang pleno, dan kuliah pakar. Blok 14 terdiri atas 4 modul yang diupayakan terintegrasi pada cabang Bedah Umum, Bedah Mulut, Neurologi, Anestesi, Penyakit Dalam, Patologi Klinik, IImu Kedokteran Gigi Anak, Radiologi Umum, Radiologi Dental, THT, Mata, Bioetika dan Farmakologi.

Semoga Buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun fasilitator. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku Panduan ini di masa mendatang.

(3)

3

TIM PENYUSUN

Ketua Blok : Ahyar Riza, drg., Sp.BM (K)

Sekretaris Blok : Isnandar, drg.,Sp.BM (K)

Anggota :

Indra Basar Siregar, drg, M.Kes

Dr. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM (K) Hendry Rusdy, drg., Sp.BM (K)., M.Kes Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM (K)

Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM Siti Salmiah, drg.,Sp.KGA

Cek Dara Manja, drg, Sp.RKG

Prof. Dr. dr. Farhat.,M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL (K) dr. Desiree Paramita.,Sp.B

Dr.dr Wulan Fadinie.,M.Ked (An).,Sp.An dr. Elvita R Daulay, M.Ked (Rad)., Sp.Rad (K) dr. RA Dwi Pujiastuti, M.Ked (Neu), Sp.S (K)

Prof. Dr. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,M.Ked(Oph) Sp.M (K) dr.Malayana R.Nasution,M.Ked (Clin-Path).,Sp.PK

Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, Sp.FK dr. Katherine, M.Ked (PD), Sp.PD

Dental Education Unit

Sefty Aryani Harahap, drg., M.Si ( Koordinator) Fitri Yunita. Batubara, drg. M.DSc., Sp.KG (div. Kurikulum) Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM (div. SDM) Zulfi Amalia,drg, MDSc (div. Evaluasi) Eka Permata Sari Lubis, SE (Kesekretariatan)

E D I T O R

(4)

4

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 14 MAKSILOFASIAL I

MATA AJAR TERKAIT KOMPETENSI UTAMA PENUNJANG 1. Bedah umum 2. Bedah Mulut 3. Anestesi 4. IKGA 5. Radiologi Umum 6. Radiologi Dental 7. Farmakologi 8. Penyakit Dalam 9. P.Klinik 10.THT 11.Mata 12.Neurologi 13.Bioetika - - (Setara dengan - 3,94 SKS) -

1.1 Menerapkan etika kedokteran gigi

3.1 Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi secara efektif dan bertanggungjawab baik secara lisan maupun tertulis dengan pasien, keluarga atau pendamping pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi kesehatan lain yang terkait

5.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang sesuai sebagai sumber keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik

6.1 Seorang dokter gigi harus memahami ilmu kedokteran klinik yang sesuai sebagai pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis

7.1 Seorang dokter gigi harus mampu memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar yang mencakup : Biologi Oral, Material dan teknologi kedokteran gigi untuk menunjang keterampilan preklinik, klinik serta penelitian bidang kedokteran gigi. 9.1 Seorang dokter gigi harus mampu

melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna mengevaluasi kondisi medis pasien

1.1.1 Mampu menerapkan etika kedokteran gigi secara profesional (C3 ,P3, A4)

3.1.1 Mampu berdialog dengan pasien dalam kedudukan yang setara (C3, P3, A3)

3.1.2 Mampu bersikap empati terhadap pasien akan keluhan kesehatan gigi dan mulut yang mereka kemukakan (C3, P3, A3)

3.1.3 Mampu menuliskan surat rujukan pasien kepada sejawat dan atau penyelenggara kesehatan lain jika diperlukan sesuai dengan standard operating

procedure yang berlaku (C3, P3, A3)

3.1.4 Mampu berdialog dengan teman sejawat, praktisi kesehatan dan praktisi lain terkait (C3, P3, A3) 5.1.1 Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik yang

relevan dengan bidang kedokteran gigi untuk menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis dan merencanakan tindakan medis kedokteran gigi (C3, P3, A4)

5.1.4 Memahami proses penyakit/kelainan yang meliputi infeksi dan non infeksi (C2, P2, A3)

5.1.5 Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi dan asepsis (C2, P3, A3)

5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan untuk penyakit gigi dan mulut, termasuk efek samping dan interaksinya (C2, P3, A4)

6.1.2 Memahami kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik kompromis (C2, P3, A4)

6.1.3 Memahami cara pengelolaan pasien dengan kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik terkompromis secara holistik dan komprehensif (C2, P2, A2) 6.1.4 Memahami cara merujuk pasien medik kompromis

secara profesional (C2, P3, A4)

7.1.5 Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris dan radiografi intra oral dan ekstra oral untuk diagnosis kelainan dan penyakit pada sistem stomatognati (C2, P3, A4)

9.1.1 Mampu mengidentifikasi keluhan utama penyakit atau gangguan sistem stomatognatik (C1, P2, A2) 9.1.2 Mampu menerapkan pemeriksaan komprehensif

sistem stomatognati dengan memperhatikan kondisi umum (C3,P3 , A4)

9.1.3 Mampu menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang dibutuhkan (C4, P4, A4)

9.1.4 Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris (C4,P3,A3)

9.1.5 Mampu menentukan pemeriksaan penunjang radiologi intra oral dan ekstra oral yg dibutuhkan (C4, P4, A4)

9.1.7 Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan radiologi intra oral dan ekstra oral secara umum (C4,P3,A3)

(5)

5

MATA AJAR TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

9.3 Menggunakan rekam medik sebagai acuan dasar dalam melaksanakan perawatan gigi dan mulut

10.1 Seorang dokter gigi harus mampu menegakkan diagnosis dan menetapkan prognosis penyakit-penyakit gigi dan mulut melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien

11.1 Seorang dokter gigi harus mampu menganalisis rencana perawatan yang didasarkan pada kondisi, kepentingan dan kemampuan pasien

11.2 Menentukan rujukan yang sesuai

12.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati

9.1.8 Mampu menganalisis kondisi fisik, psikologis & sosial melalui pemeriksaan klinis (C4,P3,A3)

9.3.1 Mampu membuat rekam medik secara akurat dan komprehensif (C1,P3,A4 )

9.3.3 Mampu merencanakan perawatan medik gigi berdasarkan rekam medik (C3, P3, A4)

10.1.1 Mampu menegakkan diagnosis sementara dan diagnosis kerja berdasarkan analisis hasil pemeriksaan riwayat penyakit, temuan klinis, temuan laboratoris, temuan radiografis, dan temuan alat bantu yang lain (C4,P4,A4)

10.1.7 Mampu menjelaskan gambaran klinis proses penyakit pada mukosa mulut akibat inflamasi, gangguan imunologi, metabolik dan neoplastik (C2,P3,A4)

11.1.4 Mampu merencanakan perawatan dengan memperhatikan kondisi sistemik pasien (C3,P3,A3) 11.1.5 Mampu mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan rasional berdasarkan diagnosis (C3,P3,A3)

11.6 Mampu menjelaskan temuan, diagnosis dan perawatan pilihan, ketidaknyamanan dan risiko perawatan untuk mendapatkan persetujuan melakukan perawatan (C2,P3,A3)

11.7 Mampu menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu yang dibutuhkan, langkah-langkah perawatan, dan perkiraan biaya perawatan (C2,P2,A3)

11.8 Mampu bekerjasama dengan profesi lain untuk merencanakan perawatan yang akurat (C4, P3,A3)

11.2.1 Mampu membuat surat rujukan pada spesialis bidang lain yang terkait dengan kelainan pasien (C3, P3, A3)

11.2.2 Mampu melakukan rujukan kepada yang lebih kompeten sesuai dengan bidang terkait (C3, P3, A3)

12.1.1 Mampu meresepkan obat-obatan secara benar dan rasional (C3,P3,A3)

12.1.2 Mampu mengatasi rasa sakit, rasa takut, dan ansietas dengan pendekatan farmakologik dan non farmakologik (C3,P3,A3)

12.1.3 Mampu menggunakan anestesi lokal untuk mengendalikan rasa sakit (control pain) untuk prosedur restorasi dan bedah (C4, P4, A4)

(6)

6 MATA AJAR TERKAIT KOMPETENSI UTAMA PENUNJANG - (Setara dengan - 3,94 SKS) -

13.4 Melakukan perawatan bedah sederhana pada jaringan keras dan lunak mulut

13.8 Mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi

13.9 Bekerja dalam tim secara efektif dan efisien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima

13.4.1 Mampu melakukan pencabutan gigi sulung dan permanen (C4,P5,A4)

13.4.2 Mampu melakukan bedah minor sederhana pada jaringan lunak dan keras (C4,P5,A4)

13.4.4 Mampu menanggulangi komplikasi paska bedah minor (C4,P5,A4)

13.8.1 Mampu mengelola kegawatdaruratan gigi dan mulut berbagai usia (C3, P3, A3)

13.8.2 Mampu mengelola kegawatdaruratan akibat penggunaan obat (C3,P3,A3)

13.8.3 Mampu mengelola kegawatdaruratan akibat trauma di rongga mulut pada segala tingkatan usia pasien (C3, P3, A3)

13.8.4 Mampu melakukan tindakan darurat medis dental (C3, P3, A3)

13.9.2 Mampu melaksanakan kerjasama dalam tim secara profesional (C3,P3,A3)

13.9.3 Mampu melakukan rujukan kepada sejawat yang lebih kompeten secara interdisiplin dan intradisiplin (C3, P3, A3)

(7)

7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

TIM PENYUSUN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I INFORMASI UMUM A. Nama Blok ... 1

B. Tujuan Blok ... 1

C. Uraian Blok ... 1

D. Metode Pembelajaran ... 2

E. Tata Tertib Akademik ... 2

BAB II MODUL ... 6

A. Pembagian Modul... 6

B. Topic Tree Modul... 15

C. Skenario Modul... 16

BAB III EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN... 24

A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar... 24

B. Bobot Penilaian... 24

C. Sistem Penilaian... 24

D. Perbaikan Nilai... 25

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ... 26

BAB V JADWAL KEGIATAN BLOK 14... 27

BAB VI JADWAL KULIAH, DISKUSI KELOMPOK, SIDANG PLENO, SKILL’S LAB BLOK 14... 33

LAMPIRAN 1. Petunjuk Diskusi Kelompok... 59

2. Lembar Penilaian Fasilitator terhadap Mahasiswa... 60

3. Petunjuk Penilaian Laporan Tugas Diskusi Kelompok... 61

4. Penilaian, Jenis Ujian dan Waktu Pelaksanaan Ujian dan Pengumuman Hasil Ujian Blok... 62

5. Pelaksanaan Ujian Remedial... 63

6. Petunjuk Ujian Remedial Blok... 64

7. Petunjuk Pembuatan Soal Ujian Blok... 65

8. Petunjuk Penilaian Blok... 66

9. Daftar Nilai Modul... 69

10. Daftar Peserta Nilai Akhir Blok... 70

(8)

8

BAB I

INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK : Maksilofasial I B. TUJUAN BLOK :

1. Mahasiswa mampu mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi. 2. Mahasiswa mampu merencanakan persiapan pasien prabedah.

3. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan anestesi umum dan lokal pada pasien. 4. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan eksodonsi pada pasien.

5. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.

C. URAIAN BLOK:

Dalam blok ini mahasiswa mempelajari perawatan di ruang unit gawat darurat (UGD), prinsip-prinsip bedah, persiapan prabedah, sterilisasi pembedahan, tata kerja di kamar bedah, prosedur pembedahan, perawatan dan penyembuhan luka. Selain itu akan mempelajari mengenai perawatan pasien di ruang rawat inap, mekanisme injuri dan juga akan mempelajari mengenai pemeriksaan dan penanganan awal pada pasien trauma maksilofasial (Basic life support), jenis-jenis trauma kepala dan evaluasinya, dampak langsung dan tidak langsung, trauma kepala pada mata dan penglihatan, penanganan airway, breathing, circulation, resusitasi jantung, resusitasi cairan, evaluasi dan penanganan syok, kerjasama dalam tim secara profesional dan tindakan darurat medis dental serta nutrisi pasca operasi.

Dalam blok ini mahasiswa juga mempelajari mengenai anestesi umum dan lokal yang terdiri atas bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi inhalasi dan parenteral, managemen nyeri, penggunaan bahan anestesi lokal untuk tindakan pencabutan gigi dan syaraf-syaraf yang dilumpuhkan pada pemberian anestesi lokal. Mahasiswa juga mempelajari mengenai teknik pemberian anestesi infiltrasi dan blok untuk pencabutan gigi dan pembedahan di oromaksilofasial, serta menjelaskan komplikasi anestesi yang dapat terjadi pada pasien.

Mahasiswa juga mempelajari prinsip bedah mulut dan maksilofasial, cara menegakkan diagnosis, indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi serta penanganannya dan juga gambaran radiografi dari kelainan pada gigi yang merupakan indikasi dan kontra indikasi ekstraksi,teknik manipulasi pada pencabutan gigi, komplikasi pencabutan gigi dan perawatannya. Selain itu mahasiswa mempelajari teknik penjahitan simple interupted dan figure of eight pada penutupan luka yang besar setelah pencabutan, penyakit telinga hidung dan tenggorakan yang berhubungan dengan oromaksilofasial, interaksi obat, serta komplikasi obat-obatan antibiotik, analgesik, antiinflamasi dan roburansia.

Mahasiswa juga akan mempelajari mengenai penyakit infeksi pada oromaksilofasial yang meliputi proses patofisiologi dari infeksi oromaksilofasial, faktor yang berperan terjadinya penyebaran infeksi oromaksilofasial, jenis dan gambaran klinis radang akut dan kronis pada oromaksilofasial, perawatan dari radang oromaksilofasial dan komplikasinya, infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga mulut, patofisiologi dan diagnosis sepsis serta perluasan peradangan pada mata yang berasal dari peradangan oromaksilofasial.

D. METODE PEMBELAJARAN:

1. Kuliah Pakar (Daring) 2. Tugas Kelompok

3. Diskusi Kelompok (Daring) 4. Sidang Pleno (Daring) 5. Skill’s Lab

(9)

9

BAB II

MODUL

2.1. PEMBAGIAN MODUL

Blok 14 terdiri atas 4 modul:

Modul 1: Pembedahan Secara Umum dan Kegawatdaruratan Modul 2: Anestesi Umum dan Lokal

Modul 3: Eksodonsia

Modul 4: Infeksi Oromaksilofasial

MODUL 1 Pembedahan Secara Umum dan Kegawatdaruratan

a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu mengetahui manajemen kasus pembedahan secara umum dan kegawatdaruratan di bidang Bedah Mulut dan Maksilofasial.

b. Tujuan Khusus Modul

1. Menjelaskan pembagian dan ruang lingkup ilmu bedah mulut dan maksilofasial 2. Menjelaskan prinsip dasar ilmu bedah mulut dan maksilofasial

Topik : Ruang lingkup dan prinsip dasar bedah mulut dan maksilofasial

3. Mengidentifikasi pasien gawat darurat

4. Menentukan pemeriksaan penunjang dan diagnosis pada pasien gawat darurat 5. Mengetahui pasien gawat darurat/ triase di ruang unit gawat darurat (IGD) 6. Menjelaskan perawatan di ruang unit gawat darurat (IGD)

7. Menjelaskan pemeriksaan dan penanganan awal pada pasien trauma maksilofasial (primary, secondary, reassesment survey)

8. Menjelaskan penanganan airway, breathing dan circulation pada pasien dengan trauma maksilofasial

9. Menjelaskan trauma kepala serta penatalaksanaan awal dan evaluasi trauma kepala (contusio, AVPU, GCS).

Topik : Pengenalan pasien gawat darurat/triase di ruang unit gawat darurat (IGD). Pemeriksaan dan penanganan awal pada pasien trauma Maksilofasial (Primary,

Secondary, Reassessment Survey) antara lain Basic Trauma Life Support). 10. Menjelaskan dan melakukan peresepan obat secara rasional pada pasien dewasa dan anak

(Antibiotik : Analgetik :

Topik : Peresepan obat rasional pada pasien dewasa dan anak

11. Menjelaskan patofisiologi dan penanganan syok secara umum 12. Menjelaskan macam-macam cairan elektrolit dan kegunaannya.

13. Menjelaskan patofisiologi dan mampu melakukan penatalaksanan syok anafilaktik

14. Menjelaskan patofisiologi dan mampu melakukan penatalaksanan syok neurogenik/syncope 15. Menjelaskan patofisiologi syok hipovolemik

16. Menjelaskan patofisiologi syok kardiogenik

Topik : Mengidentifikasi macam-macam syok serta penatalaksanaannya di kedokteran gigi

17. Menjelaskan dan mampu melakukan teknik injeksi subkutis 18. Menjelaskan dan mampu melakukan teknik injeksi intramuscular

(10)

10 19. Menjelaskan teknik intra vena dan intra dermal

Topik : Pengenalan macam-macam teknik injeksi

20. Menjelaskan definisi, indikasi dan prosedur/teknik RJPO

Topik : Resusitasi jantung, paru dan otak (RJPO)

21. Mengetahui prinsip pembedahan secara umum

22. Mengetahui dan merencanakan tindakan bedah sesuai dengan diagnosis

23. Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi, dan asepsis khususnya untuk intra dan ekstra oral serta penerapannya pada persiapan tindakan bedah.

Topik : Pengantar bedah dan prinsip bedah

24. Menjelaskan arah momentum yang menyebabkan injuri 25. Mengetahui definisi luka dan jenis-jenis luka

26. Mengetahui fisiologi penyembuhan luka jaringan keras dan lunak 27. Mengetahui metode perawatan luka

28. Mengetahui penyembuhan luka secara primer, sekunder dan tersier

Topik : Mekanisme injuri, perawatan dan penyembuhan luka

29. Menjelaskan prinsip-prinsip sterilisasi

30. Mengetahui macam-macam bahan dan alat sterilisasi

31. Mengetahui prosedur disinfeksi operator, Furbringer danWHO 32. Mengetahui prosedur sterilisasi alat, bahan dan ruangan

33. Mengetahui manajemen alat dan bahan pasca prosedur tindakan bedah 34. Mengetahui prosedur disinfeksi pasien

35. Mengetahui prosedur tata kerja di kamar bedah sesuai prinsip sterilisasi asepsis

Topik : Sterilisasi pembedahan dan tata kerja di kamar bedah

36. Menentukan pemeriksaan laboratorium pra bedah dan interpretasinya

37. Menentukan pemeriksaan laboratorium tambahan pada kasus-kasus tertentu dan medical compromised serta interpretasinya

38. Menentukan pemeriksaan tambahan pada kasus penyakit sangat mudah menular seperti Hepatitis, HIV, TBC, Herpes Simplex, Covid-19 dan penyakit virus lainnya

Topik : Persiapan laboratorium pra bedah dan interpretasinya

39. Mengetahui pemeriksaan radiografi pra bedah seperti : Schedel AP / Skull, Thorak AP, Soft Tissue Leher, Head and Neck CT Scan, MRI, 3D CT Scan, Sialografi. (MOHON PENEKANAN MATERI), Sidik Tulang (bone scan) dan interpretasinya

Topik : Pemeriksaan radiografi pra bedah dan interpretasinya

40. Menjelaskan perawatan pasien operasi kepala-leher di ruang rawat inap 41. Menjelaskan nutrisi pasca operasi kepala-leher pada pasien dewasa

42. Mengetahui etika dokter dalam perawatan pasien operasi kepala-leher di ruang rawat inap

Topik : Perawatan di ruang rawat inap

43. Menjelaskan jenis-jenis trauma kepala

44. Menjelaskan evaluasi trauma kepala secara neurologis

45. Menjelaskan penanganan awal secara neurologi pada trauma kepala

Topik : Jenis-jenis trauma kepala dan evaluasi

46. Menjelaskan kondisi pemeriksaan awal pada mata seperti pemeriksaan: bola mata meliputi kongjungtiva, pupil, reflek cahaya, isokor/unisokor, dilatasi, midriasis

(11)

11 47. Menjelaskan dampak indirek trauma kepala pada mata dan penglihatan: gangguan buta warna,

kebutaan, agnosia, gangguan penglihatan dan kelumpuhan

48. Menjelaskan dampak direk trauma kepala pada mata dan penglihatan: gangguan Nervus III, IV, VI dan VII

Topik : Dampak indirek dan direk trauma kepala pada mata dan penglihatan: indirek: gangguan buta warna, kebutaan, agnosia, gangguan penglihatan, kelumpuhan direk: gangguan N.III, IV, VI dan VII.

49. Menjelaskan mekanisme, gambaran klinis dan penatalaksanaan epistaksis yang diakibatkan trauma maksilofasial.

Topik : Penanganan kegawatdaruratan trauma maksilofasial ditinjau dari THT-KL

c.Topik Kuliah.

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

1 Ruang lingkup dan prinsip dasar bedah mulut dan maksilofasial

BM.1.1 Bedah Mulut (1 jam) Dr. Olivia A.Hanafiah, drg., Sp.BM (K) 2 Peresepan obat rasional pada pasien

dewasa dan anak

FM.1.1 Farmako (1 jam)

Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain- Hamid, MS., Sp.FK 3. Pengenalan pasien gawatdarurat/

triase di ruang unit gawatdarurat (UGD). Pemeriksaan dan

penanganan awal pada pasien trauma maksilofasial (primary, secondary, reassessment survey) antara lain Basic Trauma Life Support AN.1.1 Anestesi (1 jam) dr. Cut Meliza Zainumi, M.Ked(An).,Sp.An 4. Mengidentifikasi macam-macam syok serta Penatalaksanaannya di kedokteran gigi AN.1.2 AN.1.3 Anestesi (2 jam) Dr. dr. Wulan Fadinie, M.Ked(An).,Sp.An 5. Pengenalan macam-macam teknik

injeksi (Sub Cutis, Intra Muscular (4), Intra Dermal, Intra Vena (2)

AN.1.4 Anestesi (1 jam)

Prof. Dr.A.

Hanafie.,Sp.An.,KIC, KAO

6. Resusitasi jantung paru dan otak (RJPO) AN.1.5 Anestesi (1 jam) dr. Akhyar Hamonangan Nasution, Sp.An, KAKV

7. Pengantar bedah dan prinsip bedah BU.1.1 Bedah Umum (1 jam)

dr. Bambang Prayugo,Sp.B

(12)

12 d.Tugas Kelompok

1. Laporan Pemicu 1 (Dedi Pingsan)

Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.

Bobot tugas kelompok pemicu: 2,5 % e. Topik Skill’s Lab

No Topik Dosen Mata

Ajar

Kode Waktu (Jam) 1

Cuci tangan - asepsis, gowning dan gloving 1. Indra Basar Siregar, drg, M.Kes 2. Dr. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM(K) 3. Hendry Rusdy, drg., Sp.BM (K)., M.Kes IBM BMP.1.1 1x2 jam 2 Pemeriksaan fisik (ekstra &

intra oral) dan tanda vital IBM BMP.1.2 1 x 2 jam

3

BLS (Basic Life Support)

IBM BMP.1.3 1 x2 jam

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

8. Mekanisme injuri, perawatan dan penyembuhan luka BU.1.2 BU 1.3 Bedah Umum (2 jam) dr. Desiree Paramita.,Sp.B 9. Sterilisasi pembedahan dan

tata kerja di kamar bedah

BU.1.4 Bedah Umum (1 jam)

dr. Bambang Prayugo,Sp.B 10. Persiapan laboratorium pra bedah

dan interpretasinya PK.1.1, PK.1.2 Patologi Klinik (2 jam) dr.Malayana R.Nasution,M.Ked(C lin-Path).,Sp.PK 11. Pemeriksaan radiografi pra bedah

dan interpretasinya RU.1.1 RU.1.2 Radiologi umum ( 2 jam) dr. Elvita R. Daulay.,M.Ked (rad).,Sp.Rad(K) 12. Perawatan di ruang rawat inap BU.1.5 Bedah

Umum (1 jam)

dr. Desiree Paramita.,Sp.B 13. Jenis-jenis trauma kepala dan

evaluasi trauma kepala dan trauma N VII.

NE.1.1 Neurologi (1 jam)

dr. RA Dwi Pujiastuti, Sp.S 14. Dampak indirek dan direk trauma

kepala pada mata dan penglihatan: Indirek: gangguan buta warna, kebutaan, agnosia, gangguan penglihatan, kelumpuhan.

Direk: gangguan NIII, IV, VI dan VII MT.1.1 MT.1.2 Mata (2 jam) Prof. Dr. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,M.Ked(Oph) Sp.M (K) 15. Penanganan kegawatdaruratan trauma maksilofasial ditinjau dari THT-KL THT.1.1 THT (1 jam) Prof. Dr. dr.Farhat.,Sp.THT-KL(K) TOTAL 20 JAM

(13)

13 4. Isnandar, drg.,Sp.BM (K) 5. Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM (K) 6. Ahyar Riza, drg., Sp.BM (K) 7. Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM

Total waktu 6 jam

Mahasiswa kelas A dan B dibagi menjadi 12 kelompok (kelompok A1 dan B1, A2 dan B2, A3 dan B3, A4 dan B4, A5 dan B5, serta A6 dan B6), nama-nama anggota kelompok seperti pembagian kelompok sebelumnya, jadwal dan tempat skill’s lab dapat dilihat pada lembar jadwal kegiatan blok.

MODUL 2 Anastesi

a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan anestesi umum dan lokal pada pasien yang mengalami kelainan pada oromaksilofasial.

b. Tujuan Khusus Modul

1. Menganalisis pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang untuk evaluasi persiapan pembiusan. 2. Menganalisis hal-hal yang mempengaruhi tingkat ASA Score dalam pembiusan.

Topik : Manajemen perioperatif anestesi

3. Menjelaskan obat-obatan yang digunakan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik 4. Menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik adrenalin

5. Menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik kortikosteroid – dexamethasone, methylprednisolone.

6. Menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik antihistamin - ceterizine

7. Menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik Analgetik (NSAID-As.Mefenamat) di kedokteran gigi

8. Menjelaskan farmakodinamik bahan anestesi umum-N2O

Topik : Farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obatan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik dan nyeri

9. Menjelaskan macam-macam penyakit sistemik (kelainan ginjal, hati, darah, jantung, endokrin, saluran nafas, penyakit syaraf) dan kehamilan serta patofisiologinya terhadap penggunaan anastesi lokal untuk tindakan bedah minor kedokteran gigi.

10. Menjelaskan komplikasi anastesi lokal secara sistemik.

Topik : Hubungan penyakit sistemik dengan anestesi lokal

11. Menjelaskan macam-macam nyeri dan kecemasan

12. Menjelaskan penatalaksanaan nyeri dan kecemasan dan mekanisme fisiologisnya (yang sering digunakan di kedokteran gigi seperti N2O, maupun obat peroral)

13. Menjelaskan efek samping dan komplikasi penggunaan obat anti nyeri dan kecemasan serta penatalaksanaannya

Topik : Manajemen nyeri dan kecemasan (Anestesi umum: N2O dan komplikasinya)

(14)

14 15. Menjelaskan teori dan mekanisme terjadinya keadaan anastesi lokal

16. Menjelaskan pembagian anestesi lokal menurut bahan dan tekniknya

Topik : Pengantar anestesi lokal

17. Menjelaskan definisi anestesi topikal dan persyarafan yang terlibat 18. Menjeaskan pembagian anestesi topikal

19. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi anestesi lokal 20. Menjelaskan teknik pemberian anestesi topikal

21. Menjelaskan definisi infiltrasi anestesi dan persyarafan yang terlibat 22. Menejelaskan pembagian anestesi infiltrasi

23. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi anestesi infiltrasi 24. Menjelaskan teknik pemberian infiltrasi anestesi

Topik : Teknik pemberian anestesi topikal untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana. Teknik anestesi infitrasi untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana.

25. Menjelaskan definisi anestesi blok pada kedokteran gigi dan persyarafan yang terlibat 26. Menjelaskan pembagian anestasi blok pada maksila dan mandibula

27. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi anestesi blok pada kedokteran gigi 28. Menjelaskan teknik pemberian anestesi blok pada kedokteran gigi

Topik : Teknik anestesi blok untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana

29. Menjelaskan simbol atau keterangan yang terdapat di ampul atau kotak kemasan tiap bahan anestesi lokal

30. Menjelaskan perhitungan dosis tiap jenis anestesi lokal 31. Menjelaskan dosis maksimal tiap jenis anestesi lokal 32. Menjelaskan dosis toksik tiap jenis anestesi lokal

Topik : Perhitungan dosis anastesi lokal, dosis maksimal dan dosis toksik

33. Menjelaskan teknik anastesi topikal dan infiltrasi pada anak-anak

34. Menjelaskan perhitungan dosis, indikasi dan kontra indikasi anastesi lokal pada anak 35. Manajemen teknik anastesi lokal pada anak-anak di kedokteran gigi

Topik : Teknik anestesi lokal pada anak

36. Menjelaskan komplikasi anestesi lokal secara lokal (infeksi, hematoma, parastesia, facial palsy, trismus, iatrogenik-jarum patah, oedema)

37. Menjelaskan penatalaksanaan komplikasi anestesi lokal secara lokal.

Topik : Komplikasi anestesi lokal serta penatalaksanaannya

38. Menjelaskan komplikasi pada mata akibat anestesi lokal

39. Menjelaskan penatalaksanaan komplikasi anestesi lokal pada mata

Topik : Komplikasi anestesi lokal pada penglihatan

c. Topik Kuliah

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

1. Manajemen perioperatif anestesi AN.2.1 Anestesi (1 jam)

dr. Tasrif Hamdi, M.Ked (An), Sp.An 2. Farmakokinetik dan

farmakodinamik obat-obatan dalam

FM.2.1 FM.2.2 Farma kologi (2 jam) Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-

(15)

15 penatalaksanaan syok anafilaktik

dan nyeri

Hamid, MS., Sp.FK 3. Hubungan penyakit sistemik

dengan anestesi lokal dan umum

PD.2.1 PD.2.2 Penyakit Dalam (2 jam) dr. Katherine, M.Ked(PD), Sp.PD 4. Manajemen nyeri dan kecemasan

dengan farmakologi dan non farmakologi (anestesi umum: N2O

dan komplikasinya) AN.2.2 Anestesi (1 jam) dr. Tasrif Hamdi, M.Ked (An), Sp.An, KMN

5. Pengantar anestesi lokal B.M.2.1 Bedah Mulut (1 Jam)

Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM(K) 6. - Teknik pemberian anestesi topikal

untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana.

- Teknik anestesi infitrasi untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana B.M.2.2 Bedah Mulut (1 Jam) Drg.Hendry Rusdy.,SpBM (K).,M.Kes.

7. Teknik anestesi blok untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana B.M.2.3 Bedah Mulut (1 Jam) Isnandar, drg.,SpBM(K) 8. Perhitungan dosis anastesi lokal,

dosis maksimal dan dosis toksis

B.M.2.4 Bedah Mulut (1 Jam)

Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM(K) 9. Teknik anestesi lokal pada anak IKGA2.1

IKGA2.2

IKGA (2 jam)

Siti Salmiah, drg., Sp.KGA

10. Komplikasi anestesi lokal serta penatalaksanaannya BM.2.5 BM.2.6 Bedah Mulut (2 jam) Indra Basar, drg., M.Kes

11. Komplikasi anestesi lokal pada penglihatan MT.2.1 Mata (1 jam) Prof. Dr. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,M.Ked(Op h) Sp.M (K) Total 15 Jam c. Tugas Kelompok

1. Laporan Pemicu 2 (Pak Budi sakit gigi)

Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.

Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5%

(16)

16

No Topik Dosen Mata

Ajar

Kode Waktu (Jam)

1 Anestesi Infiltrasi dan blok mandibula 1. Indra Basar Siregar, drg, M.Kes 2. Dr. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM(K) 3. Hendry Rusdy, drg., Sp.BM (K)., M.Kes 4. Isnandar, drg.,Sp.BM (K) 5. Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM (K) 6. Ahyar Riza, drg., Sp.BM (K) 7. Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM IBM BMP.2.1 1x2 jam

2 Penatalaksanaan Syncope dan Anafilaktik Syok

IBM BMP.2.2 1 x 2 jam

Total waktu 4 jam

Mahasiswa kelas A dan B dibagi menjadi 12 kelompok (kelompok A1 dan B1, A2 dan B2, A3 dan B3, A4 dan B4, A5 dan B5, serta A6 dan B6), nama-nama anggota kelompok seperti pembagian kelompok sebelumnya, jadwaldan tempat skill’s lab dapat dilihat pada lembar jadwal kegiatan blok.

MODUL 3. Eksodonsia

a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan eksodonsi (pencabutan gigi) pada pasien b. Tujuan Khusus Modul

50. Menjelaskan cara menganamesis (pemeriksaan subjektif)

51. Menjelaskan penatalaksanaan pemeriksaan intra oral dan ekstra oral (pemeriksaan objektif) 52. Menjelaskan macam-macam pemeriksaan penunjang baik radiologi maupun laboratorium.

Topik : Cara menegakkan diagnosis yang meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra-ekstra oral serta pemeriksaan penunjang

53. Menjelaskan macam-macam pemeriksan radiografi yang dibutuhkan dibidang bedah mulut dan maksilofasial

54. Menjelaskan anatomi normal pada gambaran radiografi 55. Menjelaskan anatomi tidak normal pada gambaran radiografi 56. Menjelaskan prognosis dari gambaran radiografi

Topik : Bantuan radiografi dalam menegakkan diagnosa, rencana terapi ekstraksi gigi dan prognosisnya

57. Menjelaskan fisiologi penyembuhan luka soket gigi dan mukosa oral

Topik : Penyembuhan luka soket gigi

(17)

17 59. Menjelaskan desain flap pada tindakan bedah mulut maksilofasial

60. Menjelaskan langkah-langkah dari setiap prosedur bedah pengambilan lesi dalam jaringan lunak 61. Menjelaskan langkah-langkah dari setiap prosedur bedah pengambilan lesi dalam jaringan tulang

Topik : Insisi dan penutupan luka

62. Menjelaskan indikasi pencabutan gigi 63. Menjelaskan kontra indikasi pencabutan gigi

64. Menjelaskan perencanaan dan penatalaksanaan pencabutan gigi pada pasien dewasa

Topik : Indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi. Perencanaan penatalaksanaan eksodonsi pada pasien dewasa.

65. Menjelaskan perawatan periodontal yang dilakukan pada pasien sebelum prosedur tindakan bedah mulut.

66. Menjelaskan perawatan periodontal yang dilakukan pada pasien sesudah prosedur tindakan bedah mulut.

Topik : Perawatan periodontal pada pasien bedah mulut sebelum dan sesudah tindakan

67. Menjelaskan definisi kompromis medis pada kasus-kasus bedah mulut dan maksilofasial 68. Menjelaskan pemeriksaan penunjang baik radiografi maupun laboratorium yang dibutuhkan

dalam menangani pasien kompromis medis

69. Menjelaskan perawatan terintegrasi pada pasien kompromis medis 70. Melakukan pembuatan surat rujukan pada pasien kompromis medis

Topik : Penatalaksanaan pasien kompromise medis di bidang bedah mulut

71. Menjelaskan macam-macam armamentarium

72. Menjelaskan anatomi dan fungsi armamentarium (alat diagnostik, tang ekstraksi, bein, needle holder, benang, jarum, gunting, raspatorium, scalpel)

73. Menjelaskan macam-macam teknik manipulasi armamentarium

Topik : Macam-macam alat yang dipakai dan kegunaannya pada pencabutan gigi. Teknik manipulasi pada pencabutan gigi

74. Menjelaskan instruksi pasca pencabutan gigi 75. Menjelaskan perawatan luka pasca pencabutan gigi

Topik : Manajemen pasien pasca pencabutan gigi: Instruksi dan perawatan luka

76. Menjelasakan penyakit-penyakit THT yang berhubungan dengan oromaksilofasial 77. Menjelaskan anatomi oromaksilofasial yang berhubungan dengan telinga, hidung dan

tenggorokan

Topik : Penyakit telinga hidung dan tenggorakan yang berhubungan dengan rongga mulut

78. Menjelaskan fisiologi kaskade pembekuan darah . 79. Mengetahui patofisiologi pembekuan darah.

80. Mengetahui penyakit sistemik yang mempengaruhi proses pembekuan darah. 81. Mengetahui obat-obat peroral yang mempengaruhi proses pembekuan darah. 82. Mengetahui penatalaksanaan gangguan hemostasis dalam tindakan bedah minor

Topik : Gangguan hemostasis dalam kedokteran gigi

83. Menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obatan yang mempengaruhi perdarahan (Asam traneksamat, vit. K)

(18)

18 84. Penanganan perdarahan setelah tindakan di daerah oromaksilofasial akibat obat-obatan yang

mempengaruhi perdarahan.

Topik : Farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obat yang mempengaruhi perdarahan

85. Menjelaskan macam-macam komplikasi pencabutan baik jaringan keras maupun jaringan lunak 86. Menjelaskan penatalaksanan komplikasi fraktur gigi

87. Menjelaskan penatalaksanaan fraktur dentoalveolus 88. Menjelaskan penatalaksanaan fraktur rahang

89. Menjelaskan penatalaksanaan luksasi mandibula 90. Menjelaskan penatalaksanaan laserasi mukosa

Topik : Komplikasi pencabutan gigi: fraktur gigi, fraktur alveolus dan tulang rahang, laserasi mukosa, lesi nervus dan luksasi sendi rahang, komplikasi penyembuhan.

91. Menjelaskan definisi perforasi sinus sebagai komplikasi pencabutan gigi 92. Menjelaskan definisi perdarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi 93. Menjelaskan penatalaksanaan perforasi sinus dan penanggulangannya

94. Menjelaskan penatalaksannan perdarahan dan penanggulangannya di kedokteran gigi

Topik : Perforasi sinus maksilaris dan perdarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi dan penangggulanggannya

95. Menjelaskan penanganan pencabutan gigi pada pasien anak 96. Merencanakan penatalaksanaan pencabutan gigi pada pasien anak

Topik : Manajemen pencabutan gigi pada pasien anak

97. Menjelaskan definisi implan dalam kedokteran gigi

98. Menjelaskan perkembangan / teknologi bedah oromaksilofasial seperti implan, osteodistraksi dan lainnya.

Topik : Perkembangan implant dalam kedokteran gigi.

c. Topik Kuliah

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

1. Cara menegakkan diagnosis yang meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra-ekstra oral serta pemeriksaan penunjang BM.3.1 Bedah Mulut (1 jam) Ahyar, drg., Sp.BM (K)

2. Bantuan radiografi dalam menegakkan diagnosa, rencana terapi ekstraksi gigi dan

prognosanya RD.3.1 Radiologi Dental (1 jam) Cek Dara Manja, drg, Sp.RKG 3 Penyembuhan luka soket gigi BM 3.2 Bedah

Mulut (1 jam)

Ahyar, drg., Sp.BM (K) 4. Insisi dan penutupan luka di rongga

mulut. B.M 3.3 Bedah Mulut (1 Jam) Isnandar, drg.,SpBM(K) 5. - Indikasi dan kontraindikasi

pencabutan gigi

- Perencanaan penatalaksanaan eksodonsi pada pasien dewasa

BM.3.4 Bedah

Mulut (1 jam)

Indra Basar, drg., M.Kes

(19)

19 6. Perawatan periodontal pada pasien

bedah mulut sebelum dan sesudah tindakan PE 3.1 Periodonsia (1 Jam) Armia Syahputra, drg., Sp.Perio(K) 7. Penatalaksanaan pasien kompromis

medis di bidang bedah mulut

BM.3.5 BM 3.6 Bedah Mulut (2 jam) Dr. Olivia A.Hanafiah, drg., Sp.BM (K) 8. - Macam-macam alat yang dipakai

dan kegunaannya pada pencabutan gigi

- Teknik manipulasi pada pencabutan gigi BM.3.7 Bedah Mulut (1 Jam) Ahyar Riza,drg., Sp.BM(K)

9. Manajemen pasien pasca pencabutan gigi :

Instruksi dan perawatan luka

BM.3.8 Bedah Mulut ( 1 jam) Gostry Aldica Dohude, drg., Sp.BM. 10. Penyakit telinga hidung dan

tenggorakan yang berhubungan dengan rongga mulut

THT.3.1 THT

(1 jam)

Prof. Dr. dr. Farhat.,Sp.THT -KL (K) 11. Gangguan hemostasis dalam

kedokteran gigi PD.3.1 PD 3.2 Penyakit Dalam (2 jam) dr. Katherine, M.Ked(PD), Sp.PD 12 Farmakokinetik dan

farmakodinamik obat-obatan yang mempengaruhi perdarahan FM.3.1 Farmako (1 jam) Prof. Dr. dr. Rozaimah Z. Hamid, Sp.FK 13. Komplikasi pencabutan gigi:

- fraktur gigi

- fraktur alveolus dan tulang rahang

- laserasimukosa, lesi nervus dan luksasi sendi rahang

komplikasipenyembuhan BM.3.9 Bedah Mulut (1 jam) Isnandar drg.,Sp.BM(K)

14. - Perforasi sinus maksilaris dan perdarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi dan penanggulangannya BM.3.10 Bedah Mulut (1 jam) Isnandar, drg.,Sp.BM(K)

15. Manajemen ekstraksi gigi pada pasien anak IKGA.3.1 IKGA (1 jam) Siti Salmiah, drg., Sp.KGA 16. Perkembangan implan

dalam kedokteran gigi

BM.3.11 Bedah Mulut (1 jam) Drg.Hendry Rusdy.,SpBM (K).,M.Kes. TOTAL 18 JAM d. Tugas Kelompok:

1. Laporan Pemicu 3 (Keluar air bercampur darah dari hidung)

Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.

Bobot tugas kelompok pemicu: 2,5 % e. Topik Skill’s Lab

(20)

20

No Topik Dosen Mata

Ajar

Kode Waktu (Jam)

1 Armentarium dan handling instrument 1. Indra Basar Siregar, drg, M.Kes 2. Dr. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM(K) 3. Hendry Rusdy, drg., Sp.BM (K)., M.Kes 4. Isnandar, drg.,Sp.BM (K) 5. Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM (K) 6. Ahyar Riza, drg., Sp.BM (K) 7. Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM IBM BMP.3.1 1x2 jam

2 Posisi ergonomi dan ekstraksi

gigi IBM BMP.3.2 1 x 2 jam

Total waktu 4 jam

Mahasiswa kelas A dan B dibagi menjadi 12 kelompok (kelompok A1 dan B1, A2 dan B2, A3 dan B3, A4 dan B4, A5 dan B5, serta A6 dan B6), nama-nama anggota kelompok seperti pembagian kelompok sebelumnya, jadwaldan tempat skill’s lab dapat dilihat pada lembar jadwal kegiatan blok.

MODUL 4. Infeksi Oromaksilofasial

a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial. b. Tujuan khusus:

1. Menjelaskan proses patofisiologis dari infeksi oromaksilofasial.

2. Menjelaskan faktor yang berperan dalam terjadinya penyebaran infeksi oromaksilofasial. 3. Menjelaskan jenis dan gambaran klinis kasus infeksi akut di oromaksilofasial.

4. Menjelaskan jenis dan gambaran klinis kasus infeksi kronis di oromaksilofasial. 5. Menjelaskan gambaran radiografi infeksi oromaksilofasial.

6. Menjelaskan komplikasi dari infeksi oromaksilofasial. 7. Menjelaskan penanganan infeksi pada oromaksilofasial.

8. Mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.

Topik : Infeksi oromaksilofasial

9. Menjelaskan definisi osteomielitis.

10. Menjelaskan etiologi osteomielitis pada tulang rahang.

11. Menjelaskan gambaran klinis osteomielitis pada tulang rahang.

12. Menjelaskan klasifikasi/tipe osteomielitis menurut bagian tulang yang terlibat.

13. Menjelaskan gambaran radiografi osteomielitis dan sinusitis pada kondisi akut dan kronis. 14. Menjelaskan pencegahan dan perawatan osteomielitis di oromaksilofasial.

(21)

21 15. Menjelaskan penanganan infeksi oromaksilofasial secara komprehensif.

16. Menjelaskan penanganan komplikasi dari infeksi oromaksilofasial secara komprehensif.

Topik : Penanganan infeksi pada oromaksilofasial dan komplikasi dari infeksi oromaksilofasial

17. Menjelaskan aspek legal radiografi kedokteran gigi.

18. Menjelaskan dosis radiasi maksimal yang dapat diterima oleh pasien atau nakes bidang kedokteran gigi.

19. Menjelaskan gambaran spesifik radiografi pada kelainan infeksi oromaksilofasial terhadap kelainan lain pada maksilofasial.

Topik : Aspek legal radiografi kedokteran gigi, gambaran spesifik infeksi oromaksilofasial dan dosis radiasi pada kedokteran gigi

20. Menjelaskan patofisiologi infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga mulut. 21. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perluasan infeksi oromaksilofasial ke leher dalam. 22. Menjelaskan gambaran radiografi infeksi leher dalam.

23. Menjelaskan komplikasi dari infeksi leher dalam. 24. Menjelaskan penanganan infeksi leher dalam.

Topik : Infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga mulut

25. Menjelaskan patofisiologi infeksi pada mata yang berhubungan dengan infeksi oromaksilofasial. 26. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perluasan infeksi oromaksilofasial ke daerah mata. 27. Menjelaskan gambaran radiografi infeksi pada mata yang berhubungaan dengan infeksi

oromaksilofasial.

28. Menjelaskan komplikasi dari infeksi pada mata yang berhubungaan dengan infeksi oromaksilofasial.

29. Menjelaskan penanganan infeksi mata yang berhubungaan dengan infeksi oromaksilofasial.

Topik : Infeksi pada mata yang berhubungan dengan infeksi oromaksilofasial

c. Topik Kuliah

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

1. Infeksi oromaksilofasial: - proses patofisiologis infeksi - faktor yang berperan dalam

terjadinya penyebaran infeksi oromaksilofasial

- jenis dan gambaran klinis kasus infeksi akut dan kronis di oromaksilofasial BM.4.1 BM.4.2 Bedah Mulut (2 jam) Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM(K) 2. Osteomielitis:

- etiologi osteomielitis pada tulang rahang

- gambaran klinis

- tipe osteomielitis menurut bagian tulang yang terlibat

BM.4.3 BM.4.4 Bedah Mulut (2 jam) Hendry Rusdy, drg., Sp.BM, M.Kes(K)

3. Penanganan infeksi pada oromaksilofasial dan komplikasi dari infeksi oromaksilofasial BM.4.5 BM.4.6 Bedah Mulut (2 jam) Gostry Aldica Dohude.,drg.,Sp.BM

(22)

22

4. Aspek legal radiografi kedokteran gigi, gambaran spesifik infeksi

oromaksilofasial dan dosis radiasi pada kedokteran gigi

RD.4.1 RD 4.2 Radiolo gi Dental ( 2 jam)

Cek Dara Manja, drg, Sp.RKG 5. Infeksi leher dalam yang

berhubungan dengan kelainan rongga mulut THT.4.1 THT (1 jam) Prof. Dr. dr.Farhat.,Sp.THT-KL(K)

6. Infeksi pada mata yang berhubungan dengan infeksi oromaksilofasial

MT.4.1 Mata (1 jam) Prof. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, Sp.M TOTAL 10 JAM d. Tugas Kelompok:

1. Laporan Pemicu 4 ( Bengkak di pipi kiri)

Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.

Bobot tugas kelompok pemicu: 2,5 %. d. Topik Skill’s Lab

No Topik Dosen Mata

Ajar

Kode Waktu (Jam)

1

Simple Suture dan Insisi drainase abses 1. Indra Basar Siregar, drg, M.Kes 2. Dr. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM(K) 3. Hendry Rusdy, drg., Sp.BM (K)., M.Kes 4. Isnandar, drg.,Sp.BM (K) 5. Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM (K) 6. Ahyar Riza, drg., Sp.BM (K) 7. Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM IBM BMP.4.1 1x2 jam

Total waktu 2 jam

Mahasiswa kelas A dan B dibagi menjadi 12 kelompok (kelompok A1 dan B1, A2 dan B2, A3 dan B3, A4 dan B4, A5 dan B5, serta A6 dan B6), nama-nama anggota kelompok seperti pembagian kelompok sebelumnya, jadwaldan tempat skill’s lab dapat dilihat pada lembar jadwal kegiatan blok.

B. TOPIC TREE

BEDAH UMUM DAN KEGAWAT

DARURATAN

- Pengenalan pasien gawat darurat/ triase di ruang unit gawatdarurat (UGD). Pemeriksaan dan penanganan awal pada pasien trauma maksilofasial (primary, secondary, reassessment

survey) antara lain Basic Trauma Life Support).

- Mengidentifikasi syok anafilaktik, hipovolemik, kardiogenik dan

ANESTESI

- Manajemen perioperatif anestesi

- Farmakokinetik dan dinamik bahan anestesi - Hubungan penyakit sistemik dengan anestesi lokal

dan umum

Teknik pemberian anestesi topikal untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana.

(23)

23

C. SKENARIO MODUL SKENARIO MODUL

MAKSILOFASIAL I EKSODONSI

- Cara menegakkan diagnosis yang meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra-ekstra oral serta pemeriksaan penunjang

- Bantuan radiografi dalam menegakkan diagnosa, rencana terapi ekstraksi gigi dan prognosanya

- Insisi dan penutupan luka di rongga mulut - Indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi

- Perencanaan penatalaksanaan eksodonsi pada pasien dewasa - Perawatan periodontal pada pasien bedah mulut sebelum dan

sesudah tindakan

- Penatalaksanaan pasien kompromis medis di bidang bedah mulut.

- Macam-macam alat yang dipakai dan kegunaannya pada pencabut gigi dan teknik manipulasi pada pencabutan gigi - Penyakit telinga hidung dan tenggorakan yang berhubungan

dengan rongga mulut - Gangguan hemostasis - Komplikasi pencabutan gigi

- Perforasi sinus maksilaris dan perdarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi dan penanggulangannya

- Manajemen ekstraksi gigi pada pasien anak

INFEKSI OROMAKSILOFASIAL

-Infeksi oromaksilofasial: - proses patofisiologis i

- faktor yang berperan dalam terjadinya penyebaran infeksi oromaksilofasial - jenis dan gambaran klinis kasus infeksi akut dan kronis di oromaksilofasial

- Osteomielitis

- etiologi osteomielitis pada tulang rahang - gambaran klinis

- - Tipe osteomyelitis menurut bagian tulang yang terlibat - Penanganan infeksi pada oromaksilofasial dan komplikasi dari

infeksi oromaksilofasial

- Aspek legal radiografi kedokteran gigi

- Gambaran radiografi infeksi oromaksilofasial, osteomielitis dan sinusitis karena gigi

- Infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga mulut

- Infeksi pada mata yang berhubungan dengan infeksi oromaksilofasial

- Farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obat yang mempengaruhi perdarahan

(24)

24 1. Blok 14 mempunyai empat pemicu yaitu :

Pemicu 1: Dedi pingsan Pemicu 2: Pak Andi sakit gigi

Pemicu 3: Keluar air campur darah dari hidung pasca cabut gigi Pemicu 4: Bengkak pada pipi kiri

2. Pemicu dan Learning Issue

Pemicu 1

Nama Pemicu: Dedi pingsan

Penyusun: Ahyar Riza,drg.,Sp.BM(K), Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM(K), dr. Wulan Fadinie, M.Ked(An).,Sp.An.

Hari/Tanggal : Jumat/30 April 2021 Waktu : 07.30-09.30

Kasus :

Pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ke RSGMP USU dengan keluhan nyeri gigi geraham belakang kanan. Pada pemeriksaan intraoral ditemukan gigi 46 karies profunda pulpa terbuka yang didiagnosis pulpitis. Sesaat setelah pemberian anestesi lokal, pasien merasa tingling, mengeluhkan gatal, bibir dan lidah terasa bengkak, sesak, suara serak kemudian terjatuh dari dental unit. Lalu pasien ditidurkan dan dilakukan pemeriksaan fisik dan hemodinamik ditemukan tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 120 x/menit, pernafasan 34x/menit, akral pucat dan basah serta pasien tampak seperti orang kebingungan.

More Info : Pertanyaan :

1. Tentukan diagnosa pada kasus diatas! 2. Jelaskan tindakan awal pada kasus diatas?

3. Jelaskan tanda-tanda adanya sumbatan jalan nafas dan penatalaksanaanya ? 4. Jelaskan prosedur kerja yang harus dilakukan pada kondisi oral diatas? 5. Jelaskan perawatan post op serta instruksi pada pasien tersebut!

Produk:

- Jawablah pertanyaan di atas diketik secara individu lalu dikirim kolektif oleh ketua kelompok kepada fasilitator dalam bentuk pdf via email paling lambat 1 hari sebelum diskusi kelompok.

- Nama file individu yang dikirim mengikuti kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Nama mahasiswa_NIM contoh P1_Blok14_Echa_190600001

- Nama file yang dikirim secara kolektif kepada fasilitator dengan kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Kelompok , contoh: Pemicu1_Blok14_Kelompok1

- Diskusi kelompok dilaksanakan secara daring via zoom meeting dengan link zoom yang sama dengan kuliah.

- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar penilaian pada googlespreadsheet (fasilitator harus memiliki akun google) yang akan dibagikan link nya pada saat tutorial briefing dan tidak memberitahukan link tersebut pada siapapun. Setelah selesai diskusi kelompok, fasilitator wajib melapor kepada divisi SDM dan IT bahwa diskusi kelompok telah selesai, kemudian IT menyampaikan lembar penilaian kepada sekretaris blok 14.

(25)

25 Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok

mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

daring via zoom meeting sekitar 10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)

- Laporan hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan via email paling lambat 1 hari setelah sidang pleno kepada sekretrasis blok Isnandar, drg., Sp.BM(K) ([email protected]) dengan format:

Laporan Pemicu_Blok14_Nama Kelompok, contoh Laporan Pemicu 1_Blok

14_Kelompok1

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning issue: 1. Syok

2. Penatalaksanaan syok

(26)

26

Pemicu 2

Nama Pemicu: Pak Budi sakit gigi

Penyusun: Dr. Olivia A.Hanafiah, drg., Sp.BM (K), drg.Hendry Rusdy.,Sp.BM (K),., M.Kes, dr. Katherine, M.Ked (PD), Sp.PD

Hari/ Tanggal: Jumat/7 Mei 2021 Waktu : 07.30-09.30

Kasus :

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke RSGM keluhan nyeri pada geraham pertama kiri rahang bawah sejak 2 minggu yang lalu. Anamnesis ditemukan rasa nyeri bila bersentuhan dengan makanan atau pada saat menggigit dan mengunyah makanan. Pada pemeriksaan klinis demam (+) dengan riwayat hipertensi dan diabetes melitus tidak terkontrol. Pasien datang dengan tekanan darah 170/90 mmHg, GDS 360 mg% Pasien membawa hasil laboratorium HbA1c : 8,5 yang diperiksa 2 tahun yang lalu dan pasien tidak rutin kontrol ke dokter. Pemeriksaan intraoral ditemukan gigi 36 karies mencapai pulpa, warna mahkota kehitaman, perkusi (+). Pasien merasakan nyeri bila bersentuhan dengan makan atau dalam keadaan mengigit. Pasien direncanakan akan dilakukan ekstraksi gigi.

Pertanyaan :

1. Apakah tindakan awal pada pasien tersebut?

2. Jelaskan informed consent yang harus dilakukan pada pasien tersebut?

3. Jelaskan perawatan yang harus dilakukan terhadap keluhan sistemik yang diderita pasien ?

4. Jelaskan alat dan teknik pencabutan/teknik anastesi yang digunakan pada kasus pasien tersebut!

5. Jelaskan instruksi pasca pencabutan gigi pada pasien tersebut! 6. Jelaskan alasan pemilihan obat pada pasien tersebut!

More Info :

Setelah 3 hari pasca pencabutan gigi, pasien masih mengeluh nyeri pada daerah bekas pencabutan gigi. Pada pemeriksaan intraoral didapatkan soket gigi 36 jaringan nekrotik berwarna keabuan, gingival hiperemis (+) dan berbau .

7. Jelaskan diagnosis dan patofisiologi pada soket gigi tersebut! 8. Jelaskan algoritma rencana perawatan yang dibutuhkan! 9. Jelaskan perawatan yang paling tepat!

Produk:

- Jawablah pertanyaan di atas diketik secara individu lalu dikirim kolektif oleh ketua kelompok kepada fasilitator dalam bentuk pdf via email paling lambat 1 hari sebelum diskusi kelompok.

- Nama file individu yang dikirim mengikuti kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Nama mahasiswa_NIM contoh P1_Blok14_Echa_190600001

- Nama file yang dikirim secara kolektif kepada fasilitator dengan kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Kelompok , contoh: Pemicu1_Blok14_Kelompok1

- Diskusi kelompok dilaksanakan secara daring via zoom meeting dengan link zoom yang sama dengan kuliah.

- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar penilaian pada googlespreadsheet (fasilitator harus memiliki akun google) yang akan dibagikan link nya pada saat tutorial briefing dan tidak memberitahukan link tersebut pada siapapun. Setelah selesai diskusi kelompok, fasilitator wajib melapor kepada divisi SDM dan IT bahwa diskusi kelompok telah selesai, kemudian IT menyampaikan lembar penilaian kepada sekretaris blok 14.

(27)

27 - Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok

mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

daring via zoom meeting sekitar 10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)

- Laporan hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan via email paling lambat 1 hari setelah sidang pleno kepada sekretrasis blok Isnandar, drg., Sp.BM(K) ([email protected]) dengan format:

- Laporan Pemicu_Blok14_Nama Kelompok, contoh Laporan Pemicu 1_Blok

14_Kelompok1

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning issue:

- Penyakit sistemik yang berkaitan dengan tindakan penyakit sistemik. - Anestesi lokal pada pasien dewasa

- Pencabutan gigi pada pasien dewasa - Peresepan rasional pada pasien dewasa - Alveolitis

(28)

28

Pemicu 3

Nama Pemicu : Keluar air campur darah dari hidung

Penyusun: Isnandar, drg., Sp.BM (K)., Indra Basar, drg,M.Kes, drg. Cek Dara Manja.,Sp.RKG.

Hari/ Tanggal : Selasa/11 Mei 2021 Waktu : 07.30-09.30

Kasus :

Seorang laki-laki berusia 40 tahun, datang berobat ke RSGM USU dengan keluhan gigi geraham pertama kanan atas berlubang. Vital sign dalam batas normal. Anamnesis gigi sudah lama berlubang dan sering sakit hilang timbul. Pada pemeriksaan klinis ditemukan karies sudah mencapai pulpa, tes vitalitas (-), perkusi (-). Pasien ingin giginya dicabut. Saat dilakukan pencabutan terjadi fraktur pada akar palatal, dilakukan pengambilan akar dengan waktu yang lama dan sulit. Ketika selesai dilakuan pencabutan banyak darah keluar dari soket, pasien juga mengeluhkan keluar air bercampur darah dari hidung setelah berkumur.

Pertanyaan :

1. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa kasus tersebut?

2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penangan kasus diatas tersebut! 3. Jelaskan informed consent yang harus di lakukan pada pasien tersebut?

4. Pemeriksaan penunjang apa yang dilakukan berikut interpretasinya. 5. Jelaskan alat dan bahan yang digunakan pada pasien tersebut! 6. Jelaskan bagaimana cara penatalaksanaan kasus diatas? 7. Jelaskan instruksi dan edukasi pada kasus pasien diatas!

Produk:

- Jawablah pertanyaan di atas diketik secara individu lalu dikirim kolektif oleh ketua kelompok kepada fasilitator dalam bentuk pdf via email paling lambat 1 hari sebelum diskusi kelompok.

- Nama file individu yang dikirim mengikuti kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Nama mahasiswa_NIM contoh P1_Blok14_Echa_190600001

- Nama file yang dikirim secara kolektif kepada fasilitator dengan kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Kelompok , contoh: Pemicu1_Blok14_Kelompok1

- Diskusi kelompok dilaksanakan secara daring via zoom meeting dengan link zoom yang sama dengan kuliah.

- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar penilaian pada googlespreadsheet (fasilitator harus memiliki akun google) yang akan dibagikan link nya pada saat tutorial briefing dan tidak memberitahukan link tersebut pada siapapun. Setelah selesai diskusi kelompok, fasilitator wajib melapor kepada divisi SDM dan IT bahwa diskusi kelompok telah selesai, kemudian IT menyampaikan lembar penilaian kepada sekretaris blok 14.

- Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

daring via zoom meeting sekitar 10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

(29)

29

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)

- Laporan hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan via email paling lambat 1 hari setelah sidang pleno kepada sekretrasis blok Isnandar, drg., Sp.BM(K) ([email protected]) dengan format:

- Laporan Pemicu_Blok14_Nama Kelompok, contoh Laporan Pemicu 1_Blok

14_Kelompok1

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning issue:

- Pencabutan gigi komplikasi - Oroantral communication - Interpretasi radiologi

Pemicu 4

Nama Pemicu: Bengkak di pipi kiri

Penyusun: dr. Malayana R Nst, Sp.PK., Gostry Aldica Dohude, drg., Sp.BM, Prof. Dr. dr. Farhat.,M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL(K)

Hari/ Tanggal: Selasa/18 Mei 2021 Waktu : 07.30-09.30

Kasus :

Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke klinik bedah mulut RSGM USU dengan keluhan bengkak pada pipi kiri sejak 6 hari yang lalu dan pasien sulit membuka mulut sekitar 3 hari terakhir, nyeri menelan, sering membuang ludah. Awalnya pasien merasakan nyeri pada daerah gigi geraham pertama kiri atas, kemudian pasien merasakan demam dan mulai terasa pembengkakan pada pipi kiri hingga rahang bawah kiri. Pada pemeriksaan klinis ekstraoral di dapatkan pembengkakan pada pipi kiri yang meluas ke rahang bawah kiri hingga ke leher kiri bagian lateral, suhu lebih hangat dari sekitar, konsistensi lunak, pus (+) aspirasi, ulkus (-), angulus mandibula tidak teraba. Intraoral sulit dinilai karena pasien sulit membuka mulut, buka mulut hanya sekitar 0.5 cm. Hasil pemeriksaan panoramik didapatkan gigi 36 karies profunda dan gigi 36 sisa akar.

More Info

Ditemukan pemeriksaan vital sign S: 37.4C, R: 30x/mnt; T:90/60mmHg; HR: 100x/mnt. Pada pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium darah (terlampir)

(30)

30 Pertanyaan:

1. Jelaskan diagnosis kasus di atas dan sebutkan penyebabnya? 2. Jelaskan intrepretasi hasil laboratorium tersebut!

3. Bagaimana patogénesis terjadinya infeksi pada daerah tersebut dan sesuaikan dengan hasil laboratorium darah yang ditemukan?

4. Apakah pemeriksaan penunjang lanjutan apa yang harus dilakukan untuk kasus di atas?

5. Jelaskan rencana perawatan yang harus dilakukan pada kasus diatas!

6. Jelaskan peresepan rasional pada kasus tersebut dan alasan pemilihan obat tersebut!

Produk:

- Jawablah pertanyaan di atas diketik secara individu lalu dikirim kolektif oleh ketua kelompok kepada fasilitator dalam bentuk pdf via email paling lambat 1 hari sebelum diskusi kelompok.

- Nama file individu yang dikirim mengikuti kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Nama mahasiswa_NIM contoh P1_Blok14_Echa_190600001

- Nama file yang dikirim secara kolektif kepada fasilitator dengan kaidah : Nama pemicu_Blok 14_Kelompok , contoh: Pemicu1_Blok14_Kelompok1

- Diskusi kelompok dilaksanakan secara daring via zoom meeting dengan link zoom yang sama dengan kuliah.

- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar penilaian pada googlespreadsheet (fasilitator harus memiliki akun google) yang akan dibagikan link nya pada saat tutorial briefing dan tidak memberitahukan link tersebut pada siapapun. Setelah selesai diskusi kelompok, fasilitator wajib

(31)

31 melapor kepada divisi SDM dan IT bahwa diskusi kelompok telah selesai,

kemudian IT menyampaikan lembar penilaian kepada sekretaris blok 14.

Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

daring via zoom meeting sekitar 10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)

- Laporan hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan via email paling lambat 1 hari setelah sidang

pleno kepada sekretrasis blok Isnandar, drg., Sp.BM(K)

([email protected]) dengan format:

Laporan Pemicu_Blok14_Nama Kelompok, contoh Laporan Pemicu 1_Blok 14_Kelompok1

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning issue:

- Infeksi oromaksilofasial dan penanganannya serta komplikasinya ke jaringan

vital

- Penggunaan obat pada kasus infeksi oromaksilofasial

(32)

32

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

1. Hupp J.R., Ellis III E., Tucker M.R,. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 6th ed. St. Louis:

Elsevier Mosby 2014

2. Booth, W.Peter. Maxillofacial Surgery: vol. 1. 2nd ed. Churchill Livingstone 2007. 3. Booth, W.Peter. Maxillofacial Surgery: vol. 2. 2nd ed. Churchill Livingstone 2007.

4. Thaller, R.Seth and McDonald, Scott W. Facial Trauma. 1st ed. Marcel Dekker Inc. NY and Basel. 2004.

5. Harris, P.Jeffrey and Weisman, H.Michael. Head and Neck Manifestations of Systemic Disease. 1st ed. New York: Informa Healthcare 2007.

6. Coulthard, Paul. Oral and Maxillofacial Surgery, Radiology, Pathology and Oral Medicine. Edinburg: Churchill Livingstone 2003.

7. Balaji S.M. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. 2nd ed. India: Elsevier 2013

8. Neville, Damm, Alleen, Bouquot. Oral and Maxillofacial Pathology. 2nd ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company 2002

9. Malamed S.F. Hand Book of Local Anesthesia. 6th ed. St. Louis: Mosby 2013.

10. Andreasen JO, Andreasen FM and Andersson F. Textbook and Color Atlas Traumatic Injuries to the Teeth. 4th ed. Blackwell Munksgaard. 2007

11. Tsukiboshi . Treatment Planning for Traumatized Teeth. Quintessence books 2000 12. McDonald RE. Dentistry for Child and Adolescent, 9th ed. Mosby 2011

13. Koch G, Poulsen S. Pediatric Dentistry a Clinical Approach, 2th ed. Willey-Blackwell 2009 14. Deborah Pavan-Lingstone. Manual ocular diagnosis and therapy.4th Ed, 1991.

15. Ropper AH, Samuels MA. Adams and Victor’s principles of neurology.8th Ed, 2005.

16. Mc Pherson RA. Henry’s clinical diagnosis and management by laboratory methods. 21th ed. WB Saunders, 2007.

17. Nelson.Textbook of pediatric.18th ed. Saunders, 2007.

18. Simadibrata M. Buku ajar ilmu Penyakit Dalam, jilid 1-3. FK-UI, 2007.

19. Whaites E. Essential of dental radiography and radiology. 4th ed. Churchill Livingstone, 2007. 20. ATLS Instructor and Student. ATLS Advanced trauma life support for doctors. 9th Ed.Chicago:

American College of Surgeon, 2012.

(33)

33

BAB IV

JADWAL KEGIATAN BLOK 14 MAKSILOFASIAL I MG PKL Senin 26/04/21 Selasa 27/04/21 Rabu 28/04/21 Kamis 29/04/21 Jumat 30/04/21 KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B I 07.30 – 08.30 Kuliah BM.1.1 (Dr. Olivia A.Hanafiah, drg., Sp.BM (K)) Kuliah AN.1.5

(dr. Akhyar Hamonangan Nasution, Sp.An, KAKV) Kuliah BU.1.4 (dr. Bambang Prayugo,Sp.B) Kuliah MT.1.1

(Prof. Dr. dr. Rodiah Rahmawaty

Lubis,M.Ked(Oph) Sp.M (K)) Diskusi Kelompok

Pemicu 1

Pak Dedi pingsan

08.30 – 09.30 Kuliah BU.1.1 (dr. Bambang Prayugo,Sp.B) Kuliah FM.1.1

(Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain- Hamid, MS., Sp.FK) Kuliah BU.1.5 (dr. Desiree Paramita.,Sp.B) Kuliah MT.1.2

(Prof. Dr. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,M.Ked(Oph) Sp.M (K)) 09.30 – 10.30

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

10.30 – 11.30 Kuliah AN.1.1

(dr. Cut Meliza Zainumi, M.Ked(An). ,Sp.An) Kuliah BU.1.2 (dr. Desiree Paramita.,Sp.B) Kuliah RU.1.1 (dr. Elvita R. Daulay.,M.Ked (rad).,Sp.Rad(K)) Kuliah FM.2.1

(Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain- Hamid, MS., Sp.FK)

Kuliah AN.2.1

(dr. Tasrif Hamdi, M.Ked (An), Sp.An) 11.30 – 12.30 Kuliah

AN.1.4

(Prof. Dr.A. Hanafie.,Sp.An.,KIC, KAO) Kuliah BU.1.3 (dr. Desiree Paramita.,Sp.B) Kuliah RU.1.2 (dr. Elvita R. Daulay.,M.Ked (rad).,Sp.Rad(K)) Kuliah FM.2.2

(Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain- Hamid, MS., Sp.FK)

Kuliah AN.2.2

(dr. Tasrif Hamdi, M.Ked (An), Sp.An)

12.30 – 14.00 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma

14.00 – 15.00 Kuliah AN.1.2 ( Dr. dr. Wulan Fadinie, M.Ked(An).,Sp.An) Kuliah PK.1.1 (dr.Malayana R.Nasution,M.Ked(Clin-Path).,Sp.PK) Kuliah THT.1.1

(Prof. Dr. dr. Farhat.,M.Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL (K)) Kuliah PD.2.1 (dr. Katherine, M.Ked(PD), Sp.PD) Kuliah BM.2.1 (Rahmi, drg.,Sp.BM(K)) 15.00 – 16.00 Kuliah AN.1.3 ( Dr. dr. Wulan Fadinie, M.Ked(An).,Sp.An) Kuliah PK.1.2 (dr.Malayana R.Nasution,M.Ked(Clin-Path).,Sp.PK) Kuliah NE.1.1

(dr. RA Dwi Pujiastuti, M.Ked (Neu), Sp.S (K)) Kuliah PD.2.2 (dr. Katherine, M.Ked(PD), Sp.PD) Kuliah BM.2.2

(Hendry Rusdy, drg.,Sp.BM(K).,M.Kes) 16.00 – 17.00

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih

Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh nilai F tabel sebesar 2,73, maka F hitung (61,009) > F tabel (2,73), atau signifikansi F sebesar 0,000 menunjukkan

Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa jumlah data pengujian untuk pasien yang diduga menderita diabetes 211 dimana 138 pasien (true-positive/TP) terdeteksi dengan benar menderita

Salah satu cara untuk menyampaikan pembelajaran yang kreatif dan inovatif adalah dengan cara memodifikasi sebuah pembelajaran agar lebih menarik serta membuat siswa menjadi

Nilai yang diterima seluruh attribut Node-Node yang telah dibangun menjadi struktur Bayesian Networks pada FormKonfigurasi, selanjutnya FormPrediksiKelas melakukan

Teknik data mining dengan metode algoritma C4.5 digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan klasifikasi sehingga menghasilkan pohon keputusan serta aturan-aturan

Saat ini kedua perusahaan penghasil biodiesel tersebut tidak menggunakan CPO sebagai bahan baku biodieselnya, akan tetapi seiring dengan regulasi yang mengharuskan campuran biodiesel

Dalam penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terhadap aktinomiset yang didapat dari beberapa daerah pantai, isolat tersebut mampu menghambat biakan bakteri Escherichia coli,