• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

INSTANSI

PEMERINTAHAN

2017

DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

LKjIP

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI Halaman Judul ... i Kata Pengantar ... ii Daftar Isi ... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... B. Gambaran Umum Organisasi ... C. Permasalahan Utama ... D. Sistematika Penulisan LKjIP ... 2 4 11 13 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 14

A. Rencana Strategis ... B. Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017... 15 18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 26

A. Capaian Kinerja Organisasi ... B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... C. Akuntabilitas Keuangan ... 27 32 42 BAB IV PENUTUP ... 54 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan kewenangan dan tugas pemerintah daerah, urusan pendidikan adalah salah satu dari tugas kewenangan Pemerintah Kota Semarang. Berpedoman dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang yang dijabarkan ke dalam Perwal Semarang Nomor 61 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota Semarang, mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

Dengan terbitnya Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan kewenangan daerah yang berkaitan dengan kewenangan pendidikan menengah

(7)

Pelaksanaan pembangunan pendidikan Kegiatan tahunan yang berjalan dengan baik dan maksimal sangat diharapkan dan dibutuhkan sesuai dengan target dan capaian yang terarah. Berkaitan hal tersebut, sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan pendidikan di Kota Semarang yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2017 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja.

B. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Dinas Pendidikan Kota Semarang, sesuai dengan Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang yang dijabarkan ke dalam Perwal Semarang Nomor 61 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota Semarang, mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi:

(8)

a. perumusan kebijakan Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF), Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK);

b. perumusan Renstra, sesuai dengan visi dan misi Walikota;

c. pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, dan Bidang Pembinaan GTK, dan UPTD; d. penyelenggaraan perencanaan dan penganggaran program dan

kegiatan;

e. penyelenggaraan pembinaan kepada bawahan sesuai ruang lingkup tanggung jawabnya;

f. penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);

g. penyelenggaraan kerjasama Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, dan Bidang Pembinaan GTK;

h. penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Pendidikan;

i. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, Bidang Pembinaan GTK, dan UPTD;

j. penyelenggaraan penilaian kinerja pegawai;

k. penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi, dan Tugas Pembantuan;

l. Penyelenggaraan hibah dan bantuan sosial (Bansos); m. penyelenggaraan SNP;

(9)

o. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, Bidang pembinaan GTK, dan UPTD;

p. penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan; dan q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan

tugas dan fungsinya.

2. Struktur Organisasi

Sumber: Data dan Informasi Dinas Pendidikan Kota Semarang 2017

Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dibantu Sekretaris, Bidang, UPTD Pendidikan Kecamatan (Pend. Kec.), UPTD TK, UPTD SMP dan SPNF SKB. Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh Sub-Subbagian, Bidang dibantu oleh Seksi-seksi, dan UPTD Pend. Kec. dan SPNF SKB dibantu oleh Tata Usaha dalam menjalankan tugas dan

(10)

a. Dinas

Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Kepala Dinas mempunyai tugas merumuskan kebijakan, Renstra, memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi.

b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas Kesekretariatan, Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP dan Bidang Pembinaan GTK.

Sekretariat, terdiri atas: (i) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; (ii) Subbagian Keuangan dan Aset; dan (iii) Subbagian Umum dan Kepegawaian. Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

c. Bidang Pembinaan PAUD dan PNF

Bidang Pembinaan PAUD dan PNF dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan

(11)

PAUD dan PNF, Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana PAUD dan PNF, dan Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PAUD dan PNF.

Bidang Pembinaan PAUD dan PNF terdiri atas: (i) Seksi Kurikulum dan Penilaian PAUD dan PNF; (ii) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana PAUD dan PNF; dan (iii) Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PAUD dan PNF. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

d. Bidang Pembinaan SD

Bidang Pembinaan SD dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Kepala Bidang Pembinaan SD mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Seksi Kelembagaan dan Sarana dan Prasarana SD, dan Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD.

Bidang Pembinaan SD terdiri atas: (i) Seksi Kurikulum dan Penilaian SD; (ii) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD; dan (iii) Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

e. Bidang Pembinaan SMP

Bidang Pembinaan SMP dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(12)

Kepala Bidang Pembinaan SMP mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP, Seksi Kelembagaan dan Sarana dan Prasarana SMP, dan Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMP.

Bidang Pembinaan SMP terdiri atas: (i) Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP; (ii) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMP; dan (iii) Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMP. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

f. Bidang Pembinaan GTK

Bidang Pembinaan GTK dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Kepala Bidang Pembinaan GTK mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Seksi GTK PAUD dan PNF, Seksi GTK SD, dan Seksi GTK SMP.

Bidang Pembinaan GTK terdiri atas: (i) Seksi GTK PAUD dan PNF; (ii) Seksi GTK SD; dan (iii) Seksi GTK SMP. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

g. UPTD Satuan Pendidikan

UPTD Satuan Pendidikan adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas Pendidikan, dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(13)

Kepala UPTD Satuan Pendidikan mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, menyusun kebijakan membina, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi tugas dan fungsi satuan pendidikan.

UPTD Satuan Pendidikan terdiri atas: (i) Kepala UPTD Satuan Pendidikan; dan (ii) Jabatan Fungsional.

h. UPTD Pend. Kec.

UPTD Pend. Kec. adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas, dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Kepala UPTD mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, menyusun kebijakan membina, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi tugas dan fungsi UPTD Pend. Kec.

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi ketatausahaan.

UPTD Pend. Kec. terdiri atas: (i) Kepala; (ii) Subbagian Tata Usaha; dan (iii) Jabatan Fungsional.

i. Satuan Pendidikan Non Formal SKB

Satuan PNF SKB adalah unsur pelaksana tugas teknis satuan pendidikan pada Dinas, dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.

Kepala Satuan PNF SKB mempunyai tugas merencanakan,

memimpin, mengkoordinasikan, menyusun kebijakan membina, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi tugas dan fungsi

(14)

j. Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan sesuai peraturan perundang-undangan.

Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Setiap Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional

senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

3. Sumberdaya Manusia

Jumlah PNS di lingkungan Dinas sebanyak 5.407 orang, terbagi atas 1.760 laki-laki dan 3.647 perempuan. Jumlah Non-PNS di lingkungan Dinas sebanyak 6.003 orang, terbagi atas 1.445 laki-laki dan 4.558 perempuan. Jumlah PNS dan Non-PNS Dinas sebanyak 11.410 orang, terbagi atas 3.205 laki-laki dan 8.205 perempuan.

Jumlah PNS di lingkungan Kantor Dinas sebanyak 113 orang, terbagi atas 51 laki-laki dan 62 perempuan. Jumlah Non-PNS di lingkungan Kantor Dinas sebanyak 11 orang, terbagi atas 10 laki-laki dan 1 perempuan. Jumlah PNS dan Non-PNS Kantor Dinas sebanyak 124 orang, terbagi atas 61 laki-laki dan 63 perempuan.

Jumlah PNS dan Non-PNS berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

(15)

Tabel 1.1.

Jumlah PNS dan Non-PNS Dinas

Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

Tingkat

Pendidikan L PNSP Jml. L NON-PNSP Jml. Total

(1) (2) (3) (4)=(2)+(3) (5) (6) (7)=(5)+(6) (8)= (4)+(7) SD 7 - 7 5 - 5 12 SMP 65 4 69 100 5 105 174 SLTA 174 112 286 355 753 1.108 1.394 D-I 6 9 15 7 60 67 82 D-II 124 107 231 24 41 65 296 D-III 39 52 91 43 174 217 308 D-IV - - - - 1 1 1 S.1 1.173 3.129 4.302 800 3.383 4.183 8.485 S.2 170 232 402 11 26 37 439 S.3 2 2 4 100 115 215 219 Jml. 1.760 3.647 5.407 1.445 4.558 6.003 11.410

Sumber: Data dan Informasi Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2017

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung kinerja Dinas adalah sebagai berikut: a) Kantor Dinas;

b) Kantor UPTD Pend. Kec.; c) Satuan PNF SKB;

d) Satuan Pendidikan PAUD; e) Satuan Pendidikan TK; f) Satuan Pendidikan SD; serta g) Satuan Pendidikan SMP.

Tabel 1.2.

Jumlah Sarana dan Prasarana

Unit Kerja/ Jenjang

Sarana dan Prasarana

Tahun 2017 Jml.

Negeri Swasta

(1) (2) (3) (4)=(2)+(3)

Kantor*)Non Satpen 1 - 1

(16)

Sumber: Data dan Informasi Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2017.

C. PERMASALAHAN UTAMA

Permasalahan pendidikan di Kota Semarang terkait dengan mutu pendidikan diantaranya adalah belum optimalnya Akreditasi A Sekolah dan Peringkat Nilai US/UN. Data Akreditasi SD/MI dan SMP/MTs se-Kota Semarang Tahun 2017 menunjukkan bahwa dari jumlah 587 SD/MI, sebanyak 322 (55%) SD/MI telah terakreditasi A, 218 (37%) SD/MI terakreditasi B, 20 (3%) SD/MI terakreditasi C, dan masih terdapat 27 (5%) SD/MI yang belum terakreditasi. Dari jumlah 217 SMP/MTs, sebanyak 115 (53%) SMP/MTs telah terakreditasi A, 66 (30%) SMP/MTs terakreditasi B, 16 SMP/MTs (7%) terakreditasi C, dan masih terdapat 20 (9%) SMP/MTs yang belum terakreditasi.

Data yang dikeluarkan Dikbud Jateng terkait Rekapitulasi Peringkat US SD dan UN SMP Kota Semarang terhadap Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 s.d. 2016/2017 menunjukkan bahwa capaian peringkat US SD Kota Semarang masih rendah dibanding dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Sementara itu, capaian peringkat UN SMP Kota Semarang cukup baik dibanding dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.

Perkembangan Peringkat Nilai US/UN dapat dilihat pada tabel di bawah

Unit Kerja/ Jenjang

Sarana dan Prasarana

Tahun 2017 Jml.

Negeri Swasta

TK 5 (TK) 123 RA/BA670 TK 798 SD/MI 326 (SD)1 (MI) 180 (SD)80 (MI) 50681 SMP/MTs 43 (SMP)2 (MTs) 182 (SMP)33 (MTs) 22535

SKB 1 (SKB) - 1

LKP - 114 114

(17)

Tabel 1.3.

Rekapitulasi Peringkat UN SMP/MTs Kota Semarang terhadap Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah

Tahun Pelajaran 2012/2013 s.d. 2016/2017 Kab./Kota Peringkat UN SMP/MTs 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 Kota Magelang 1 1 1 1 1 Kota Salatiga 2 3 2 2 2 Kota Surakarta 4 7 3 3 3 Kab. Magelang 8 11 5 4 4 Kota Semarang 3 4 4 6 5 Tabel 1.4.

Rekapitulasi Peringkat US SD/MI Kota Semarang terhadap Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah

Tahun Pelajaran 2012/2013 s.d. 2016/2017

Kab./Kota Peringkat UN SD/MI

2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 Kota Salatiga 1 1 1 4 1 Kab. Karanganyar 2 2 5 2 2 Kota Magelang 3 3 3 1 3 Kab. Temanggung 8 8 8 6 4 Kab. Magelang 5 12 13 10 5 ... Kota Semarang 19 26 22 23 18

Disamping mutu pendidikan, problem tahunan yang dihadapi pendidikan adalah sekolah/lembaga terdampak bencana/banjir di wilayah-wilayah tertentu yang belum terselesaikan dengan baik, dilihat dari aspek bangunan fisik

(18)

D. SISTEMATIKA PENULISAN LKjIP

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Gambaran Umum Organisasi C. Permasalahan Utama

D. Sistematika Penulisan LKjIP

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis

B. Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Akuntabilitas Keuangan BAB IV. PENUTUP

(19)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Visi:

Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera

Misi:

Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada Urusan Wajib pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program ini diarahkan pada kesempatan yang sama kepada semua anak usia dini (0-6 Tahun) umumnya dan khususnya anak usia dini (3-6 Tahun) untuk tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi dan tahap perkembangan usianya;

2. Program Wajib Belajar (Wajar) Pendidikan Dasar (Dikdas) 9 (Sembilan) Tahun. Program ini diarahkan pada peningkatan pemerataan dan perluasan layanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, serta pendidikan untuk berkebutuhan khusus atau inklusi yang meliputi SD sampai SMP juga mewujudkan wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun;

3. Program Pendidikan Non Formal (PNF). Program ini diarahkan pada pemberian pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang belum sekolah, tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah dan

(20)

masyarakat yang kebutuhan pendidikannya tidak dapat terpenuhi melalui jalur pendidikan formal serta pendidikan life skill;

4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Program ini diarahkan pada mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan potensi diri, pengetahuan dan keterampilan;

5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Program ini dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan yang tidak tertampung ataupun sebagai pembantuan dari program yang lain.

A. Rencana Strategis 1. Tujuan

Untuk mewujudkan Misi: Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas, tujuan dari Renstra Dinas adalah

meningkatnya SDM yang berkualitas dan berbudaya.

Meningkatnya SDM yang berkualitas dan berbudaya merupakan tujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berbudaya dan berkualitas. Hal yang ingin dicapai dari kehidupan bermasyarakat dan berbudaya di Kota Semarang adalah kualitas SDM melalui

peningkatan aksesibilitas pendidikan serta masyarakat yang

menjunjung kearifan budaya lokal di Kota Semarang. Diharapkan kualitas SDM yang berkualitas menjadi aset bagi kemajuan Kota Semarang.

Optimalisasi kualitas pendidikan mencakup tema-tema krusial pendidikan, diantaranya adalah:

(21)

b. pengembangan kurikulum pendidikan, yang mencakup kurikulum, pendidikan karakter, Dikkel, Dikmas, PUS, dan pendidikan inklusi di semua jenjang pendidikan dengan mendorong kualifikasi dan kompetensi GTK yang mendukung kinerja pelayanan dan kualitas pendidikan;

c. peningkatan akreditasi satuan pendidikan formal dan PNF;

d. penggunaan IT untuk pembelajaran di satuan pendidikan, kepegawaian dan manajemen pelayanan pendidikan yang efisien dan efektif;

e. beasiswa prestasi sebagai bentuk penghargaan terhadap siswa berprestasi dan mendorong siswa untuk berkreasi, berinovasi dan beraktifitas sehingga mampu tumbuh bersaing dalam ekosistem pendidikan dasar dalam rangka menghadapi ASEAN Economic

Community (AEC) atau dikenal dengan sebutan MEA; serta

f. beasiswa warga miskin pendidikan di semua jenjang pendidikan sebagai wujud komitmen Dinas mewujudkan PUS, SRA, responsif gender dan anti-diskriminasi.

Tujuan dan sasaran pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran

Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2016-2021

Tujuan IndikatorTujuan Sasaran IndikatorSasaran

(1) (2) (3) (4)

Meningkatnya SDM

yang berkualitas Indeks PembangunanManusia (IPM) Meningkatnyaaksesibilitas pendidikan 1. Angka HarapanLama Sekolah 2. Rata-Rata

Lama Sekolah Sumber: Perubahan RPJMD Kota Semarang Tahun 2016-2021

(22)

2. Sasaran

Sasaran dalam pembangunan pendidikan Kota Semarang Tahun 2016–2021 adalah meningkatnya aksesbilitas pendidikan yang ditunjukkan dengan indikator:

a. Angka Harapan Lama Sekolah b. Rata-rata Lama Sekolah

Matriks tujuan, sasaran, beserta indikator dan target kinerja pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2.

Matriks Tujuan, Sasaran, Beserta Indikator dan Target Kinerja Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2016-2021

TUJUAN/ SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN/ SASARAN SATU -AN

REALISASI TARGET KONDISIAKHIR

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Tujuan: Meningkatnya SDM yang berkualitas Tujuan: IPM Poin 80,22 81,19 81,61 82,00 82,40 82,80 83,23 83,23 Sasaran: Meningkatnya aksesibilitas pendidikan Sasaran 1: Angka Harapan

Lama Sekolah Tahun 14,33 14,7 14,77 14,85 14,92 15,00 15,07 15,07

Sasaran 2:

Rata-Rata

Lama Sekolah Tahun 10,20 10,49 10,60 10,70 10,79 10,88 10,96 10,96

Sumber: BPS Kota Semarang 2017

- https://semarangkota.bps.go.id/dynamictable/2016/10/25/75/indeks-pembangunan-manusia-kota-semarang-2010--2015.html

3. Strategi

a. Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan Dinas.

b. Meningkatkan kualitas insan pendidikan yang berkeadilan, melalui peningkatan akses pendidikan yang berkualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan dan Standar Pelayanan Minimal pada semua jenjang pendidikan dengan meningkatkan kompetensi siswa dalam

(23)

c. Memperkuat kualitas guru dan tenaga kependidikan melalui penguatan sistem dan pengelolaan pelayanan untuk menumbuhkembangkan iklim yang kondusif bagi inovasi dan kreatifitas.

4. Arah kebijakan

a. Peningkatan kualitas pelayanan administrasi aparatur; peningkatan kualitas kinerja aparatur; peningkatan tertib administrasi pelaporan kinerja dan keuangan.

b. Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang Pendidikan khususnya Pendidikan Dasar (Dikdas) sesuai Standar Nasional Pendidikan dan Standar Pelayanan Minimal melalui kompetensi siswa dalam bidang matematika, sains, seni, olahraga dan literasi serta pemenuhan minat bakat.

c. Pengembangan kapasitas pengelolaan, perekrutan, penempatan dan peningkatan mutu GTK secara efektif dan efisien, humanis, berkeadilan, anti diskriminasi dan responsif gender.

B. Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Sasaran strategik Dinas Pendidikan Kota Semarang dijabarkan lebih lanjut ke dalam beberapa program yang mendukung Indikator Kinerja Sasaran. Di dalam setiap program terdiri atas beberapa indikator program yang didukung oleh kegiatan dalam pencapaiannya. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Indikator Utama dan Perjanjian atau Penetapan Kinerja Tahun 2017 dapat dilihat seperti dibawah ini :

(24)

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

TAHUN 2016 - 2021

INSTANSI : Dinas Pendidikan Kota Semarang

TUGAS : Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomidan tugas pembantuan FUNGSI : 1. perumusan kebijakan Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF), Bidang

Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK);

2. perumusan Renstra, sesuai dengan visi dan misi Walikota;

3. pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang

Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, dan Bidang Pembinaan GTK, dan UPTD;

4. penyelenggaraan perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan;

5. penyelenggaraan pembinaan kepada bawahan sesuai ruang lingkup tanggung jawabnya;

6. penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);

7. penyelenggaraan kerjasama Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, dan Bidang

Pembinaan GTK;

8. penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Pendidikan;

9. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP,

Bidang Pembinaan GTK, dan UPTD;

10. penyelenggaraan penilaian kinerja pegawai;

11. penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi, dan Tugas Pembantuan; 12. Penyelenggaraan hibah dan bantuan sosial (Bansos);

(25)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJASASARAN/PROGRAM URAIAN /

DEFINISI OPERASIONAL FORMULA PENGHITUNGAN KEGIATAN POKOKPROGRAM /

NO URAIAN NO URAIAN

1 2 3 4 5

Meningkatnya Aksesbilitas Pendidikan

1 Angka Harapan Lama

Sekolah Lamanya sekolah (dalam tahun)yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

2 Rata-rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan tingkat pencapaian setiap penduduk dalam kegiatan bersekolah. Semakin tinggi angka lamanya bersekolah semakin tinggi jenjang pendidikan yang telah dicapai penduduk

1 Cakupan Pelayanan Administrasi

Perkantoran Terlaksananya Pelayanan AdministrasiPerkantoran Persentase jumlah bulan terlaksananyapelayanan administrasi perkantoran dibagi jumlah bulan dalam satu tahun

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Cakupan Pelayanan Sarana dan

Prasarana Aparatur Terlaksananya Pelayanan Sarana danPrasarana Aparatur Persentase jumlah bulan terlaksananyapelayanan sarana dan prasarana aparatur dibagi jumlah bulan dalam satu tahun

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Tertib pelaporan capaian kinerja

dan keuangan Terlaksananya tertib pelaporan capaiankinerja dan keuangan Persentase jumlah bulan terlaksananyaTerlaksananya tertib pelaporan capaian kinerja dan keuangan dibagi jumlah bulan dalam satu tahun

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 1 APK PAUD 3-6 Tahun APK adalah Jumlah siswa PAUD di bagi

Jumlah penduduk usia 3-6 th kali 100% Perbandingan jumlah siswa pada jenjangPAUD dengan Jumlah anak usia 3-6 th Program PendidikanAnak Usia Dini 2 Jumlah Lembaga PAUD Holistik

Integratif Jumlah Lembaga PAUD HolistikIntegratif Jumlah Lembaga PAUD Holistik Integratif Program PendidikanAnak Usia Dini 3 Jumlah Lembaga PAUD Jumlah Lembaga PAUD Berakreditasi B Jumlah Lembaga PAUD Berakreditasi B Program Pendidikan

(26)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJASASARAN/PROGRAM URAIAN /

DEFINISI OPERASIONAL FORMULA PENGHITUNGAN KEGIATAN POKOKPROGRAM /

NO URAIAN NO URAIAN

1 2 3 4 5

1 Persentase SD Berakreditasi A Jumlah SD Berakreditasi A dibagi jumlah

SD di Kota Semarang kali 100% Perbandingan jumlah SD berakreditasi Adengan jumlah seluruh SD Kota Semarang Program Wajib BelajarDikdas 9 Tahun 2 Persentase SMP Berakreditasi A Jumlah SMP Berakreditasi A dibagi jumlah

SMP di Kota Semarang kali 100% Perbandingan jumlah SMP berakreditasi Adengan jumlah seluruh SMP Kota Semarang

Program Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun 3 Jumlah SD yang melaksanakan

Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan Pengembangan Nasionalisme Substansi

Jumlah SD yang melaksanakan

Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan Pengembangan Nasionalisme Substansi

Jumlah SD yang melaksanakan pendidikan karakter, pembelajaran luar kelas dan pengembangan nasionalisme substansi

Program Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun 4 Jumlah SMP yang melaksanakan

Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan Pengembangan Nasionalisme Substansi

Jumlah SMP yang melaksanakan Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan Pengembangan Nasionalisme Substansi

Jumlah SMP yang melaksanakan pendidikan karakter, pembelajaran luar kelas dan pengembangan nasionalisme substansi

Program Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun 5 Jumlah siswa SD penerima

beasiswa prestasi/miskin Jumlah siswa SD penerima beasiswaprestasi/miskin Jumlah siswa SD penerima beasiswaprestasi/miskin Program Wajib BelajarDikdas 9 Tahun 6 Jumlah siswa SMP penerima

beasiswa prestasi/miskin Jumlah siswa SMP penerima beasiswaprestasi/miskin Jumlah siswa SMP penerima beasiswaprestasi/miskin Program Wajib BelajarDikdas 9 Tahun 7 Jumlah SD Inklusi SD yang melaksanakan dan menyediakan

sarana dan prasaran pendidikan Inklusi atau pendidikan untuk semua

Jumlah SD Inklusi Program Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun 8 Jumlah SMP Inklusi SD yang melaksanakan dan menyediakan

sarana dan prasaran pendidikan Inklusi atau pendidikan untuk semua

Jumlah SMP Inklusi Program Wajib Belajar Dikdas 9 Tahun 9 Jumlah SD e-Pembelajaran SD yang melaksanakan pembelajaran

bagi siswa melalui media digital Jumlah SD e-Pembelajaran Program Wajib BelajarDikdas 9 Tahun 10 Jumlah SMP e-Pembelajaran SMP yang melaksanakan pembelajaran

(27)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJASASARAN/PROGRAM URAIAN /

DEFINISI OPERASIONAL FORMULA PENGHITUNGAN KEGIATAN POKOKPROGRAM /

NO URAIAN NO URAIAN

1 2 3 4 5

5 1 Jumlah Kelurahan Vokasi Kelurahan yang menerapkan pendidikan

berbasis pendidikan life skill Jumlah Kelurahan Vokasi Program PendidikanNon Formal 2 Penduduk yang berusia >15 thn

melek huruf (tidak buta aksara) Jumlah penduduk (usia diatas 15 tahun)yang bisa menulis dibagi Jumlah penduduk usia 15 thn keatas dikali 100%

Perbandingan jumlah penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf dengan Jumlah penduduk berusia >15 tahun

Program Pendidikan Non Formal

3 Jumlah kelembagaan PKBM

yang berakreditasi minimal B kelembagaan PKBM yang berakreditasiminimal B Jumlah kelembagaan PKBM yangberakreditasi minimal B Program PendidikanNon Formal 4 Jumlah Lembaga Kursus dan

Pelatihan Rujukan Lembaga Kursus dan Pelatihan yangmenjadi Rujukan bagi LKP yang lain Jumlah Lembaga Kursus dan PelatihanRujukan Program PendidikanNon Formal 5 Jumlah master penguji dan

penguji kursus dan pelatihan mengikuti uji kompetensi

Master penguji dan penguji kursus dan

pelatihan mengikuti uji kompetensi Jumlah master penguji dan penguji kursusdan pelatihan mengikuti uji kompetensi Program PendidikanNon Formal 6 1 Guru Berkualifikasi S1/D-IV

Jenjang PAUD Jumlah guru PAUD Berkualifikasi S1/D-IV dibagi dengan jumlah guru seluruhnya di jenjang PAUD dikali 100%

Perbandingan jumlah guru PAUD Berkualifikasi S1/D-IV dengan jumlah guru seluruhnya di jenjang PAUD

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2 Guru Berkualifikasi S1/D-IV

Jenjang SD/MI Jumlah guru SD/MI Berkualifikasi S1/D-IVdibagi dengan jumlah guru seluruhnya di jenjang SD/MI dikali 100%

Perbandingan jumlah guru SD/MI Berkualifikasi S1/D-IV dengan jumlah guru seluruhnya di jenjang SD/MI

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3 Guru Berkualifikasi S1/D-IV

Jenjang SMP/MTs Jumlah guru PAUD Berkualifikasi S1/D-IV dibagi dengan jumlah guru seluruhnya di jenjang PAUD dikali 100%

Perbandingan jumlah guru SMP/MTs Berkualifikasi S1/D-IV dengan jumlah guru seluruhnya di jenjang SMP/MTs

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4 Persentase Kepala Sekolah

sesuai ketentuan Jumlah kepala sekolah sesuai ketentuandibagi jumlah seluruh kepala sekolah dikali 100%

Perbandingan jumlah kepala sekolah sesuai ketentuan dengan jumlah seluruh kepala sekolah

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5 Jumlah guru dan tenaga

kependidikan berprestasi tingkat Provinsi/Nasional

Jumlah guru dan tenaga kependidikan

berprestasi tingkat Provinsi/Nasional Jumlah guru dan tenaga kependidikanberprestasi tingkat Provinsi/Nasional Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(28)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJASASARAN/PROGRAM URAIAN /

DEFINISI OPERASIONAL FORMULA PENGHITUNGAN KEGIATAN POKOKPROGRAM /

NO URAIAN NO URAIAN

1 2 3 4 5

8 Persentase Guru SD

Bersertifikasi Jumlah Guru SD bersertifikasi dibagidengan jumlah guru SD dikali 100% Perbandingan jumlah Guru SDbersertifikasi dengan jumlah guru SD Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 9 Persentase Guru SMP

Bersertifikasi Jumlah Guru SD bersertifikasi dibagidengan jumlah guru SD dikali 100% Perbandingan jumlah Guru SMPbersertifikasi dengan jumlah guru SMP Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 10 Persentase kenaikan jenjang

karier guru TK Penilaian angka kredit guru TK Perbandingan jumlah guru TK yang naikjenjang kariernya dengan jumlah guru TK Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 11 Persentase kenaikan jenjang

karier guru SD Penilaian angka kredit guru SD Perbandingan jumlah guru SD yang naikjenjang kariernya dengan jumlah guru SD Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 12 Persentase kenaikan jenjang

karier guru SMP Penilaian angka kredit guru SMP Perbandingan jumlah guru SMP yang naikjenjang kariernya dengan jumlah guru SMP Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 13 Persentase Guru yang memiliki

Indek Kinerja Minimal Baik Jumlah guru yang memiliki indek kinerjaminimal baik dibagi jumlah guru dikali 100%

Perbandingan jumlah guru yang memiliki indek kinerja minimal baik dengan jumlah seluruh guru

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 14 Rasio guru terhadap murid (SD) Jumlah guru tingkat SD per 1.000

jumlah murid SD. Rasio ini

mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar.

Perbandingan jumlah guru SD dengan

jumlah murid SD dikali 1.000 Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 15 Rasio guru terhadap murid per

kelas (SD) Jumlah guru SD per kelas dibagi jumlahmurid SD dikali 1.000 Jumlah guru SD per kelas dibagi jumlahmurid SD dikali 1.000 Program PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(29)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJASASARAN/PROGRAM URAIAN /

DEFINISI OPERASIONAL FORMULA PENGHITUNGAN KEGIATAN POKOKPROGRAM /

NO URAIAN NO URAIAN

1 2 3 4 5

1 APM SD/MI APM (Angka partisipasi murni) SD/MI adalah perbandingan penduduk usia antara 7-12 thn yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/MI dibagi jumlah penduduk berusia 7-12 tahun.

Perbandingan jumlah siswa SD/MI Usia 7-12 tahun di bagi Jumlah penduduk usia 7-12 tahun dikali 100%

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

2 APK SD/MI APK (Angka Partisipasi Kasar) SD/MI adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/MI dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7-12 tahun

Perbandingan jumlah siswa SD/MI di bagi

Jumlah penduduk usia 7-12 dikali 100% Program ManajemenPelayanan Pendidikan 3 Angka Putus Sekolah (APS)

SD/MI Angka putus sekolah adalah Jumlahsiswa yang putus sekolah pada jenjang SD/MI di bagi jumlah seluruh siswa pada jenjang SD/MI

Perbandingan jumlah siswa yang putus sekolah pada jenjang SD/MI di bagi jumlah seluruh siswa pada jenjang SD/MI dikali 100%

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 4 APM SMP/MTs APM (Angka partisipasi murni) SMP/MTs

adalah perbandingan penduduk usia antara 13-15 thn yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SMP/MTs dibagi jumlah penduduk berusia 13-15 tahun.

Perbandingan jumlah siswa SMP/MTs Usia 13-15 tahun di bagi Jumlah penduduk usia 13-15 tahun dikali 100%

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

5 APK SMP/MTs APK (Angka Partisipasi Kasar) SMP/MTs adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SMP/MTs dibagi jumlah penduduk berusia 13-15 tahun

Perbandingan jumlah siswa SMP/MTs di bagi Jumlah penduduk usia 13-15 tahun dikali 100%

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 6 Angka Putus Sekolah (APS)

SMP/MTs Angka putus sekolah adalah Jumlahsiswa yang putus sekolah pada jenjang SMP/MTs di bagi jumlah seluruh siswa pada jenjang SMP/MTs

Perbandingan jumlah siswa yang putus sekolah pada jenjang SMP/MTs di bagi jumlah seluruh siswa pada jenjang SMP/MTs dikali 100%

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 7 Angka Melanjutkan (AM) dari

SD/MI ke SMP/MTs Angka melanjutkan SMP/MTs adalahJumlah siswa baru tingkat 1 pada jenjang SMP/MTs dibagi jumlah lulusan pada

Perbandingan jumlah siswa baru tingkat 1 pada jenjang SMP/MTs dibagi jumlah lulusan pada jenjang SD/MI tahun ajaran

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

(30)

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA

TINGKAT ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)

Organisasi Perangkat Daerah : Dinas Pendidikan Kota Semarang

Tahun Anggaran : 2017

NO STRATEGISSASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya Aksesbilitas Pendidikan

1 Angka Harapan

Lama Sekolah Tahun 14,77

2 Rata-rata LamaSekolah Tahun 10,60

PROGRAM ANGGARAN KET

1. Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran Rp 6.927.021.877,-

-2. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Rp 2.915.390.000,-

-3. Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Rp 717.875.000,-

-4. Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp 3.491.824.000,-5. Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun Rp 376.717.926.048,-

-6. Program Pendidikan Non Formal Rp 2.021.500.000,- -7. Program Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Rp 3.777.000.000,-

-8. Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan Rp 7.550.083.000,-

(31)

-BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pertanggungjawaban atas pelaksanaan pencapaian Visi Misi Walikota Kota Semarang dalam kurun waktu tertentu diwujudkan dalam Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan Kota Semarang. Akuntabilitas kinerja dapat diukur melalui penerapan sistem akuntabilitas kinerja yang saling berkaitan satu sama lainnya (SAKIP), dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Untuk mendapatkan penilaian kinerja akan diukur melalui penerapan sistem tersebut. Sehingga hal ini dapat menggambarkan suatu sistem yang saling berkaitan satu sama lainnya. Penyusunan Pelaporan Kinerja Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun 2017 ini didasarkan kepada Perubahan Perjanjian Kinerja dan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) serta Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang telah ditetapkan sebelumnya serta pencapaian sasaran strategis selama tahun 2017. Pengukuran keberhasilan dengan tolok ukur akuntabilitas kinerja dapat diartikan bahwa setiap akhir tahun anggaran dilakukan proses pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja. Pengukuran Kinerja merupakan proses membandingkan target kinerja dengan realisasinya yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program sesuai dengan sasaran dan tugas yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Walikota Semarang. Penetapan target kinerja atas program dan kegiatan yang tercantum dalam APBD Tahun Anggaran 2017 telah ditetapkan pada saat pengajuan anggaran untuk kegiatan yang bersangkutan dalam formulir Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) berupa: input, output, dan outcome. Selanjutnya setelah APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2017 disetujui dan ditindaklanjuti dengan menyusun Penetapan Kinerja Tahun 2017.

(32)

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam pencapian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas .

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Semarang. Pengukuran dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil.

Dalam hal tersebut terlihat dari hasil-hasil kinerja organisasi yang dicapai untuk setiap pernyataan kinerja sesuai dengan sasaran strategis Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. RINGKASAN CAPAIAN KINERJA PADA INDIKATOR KINERJA UTAMA

NO INDIKATOR KINERJAUTAMA TARGETCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017REALISASI % TAHUN 2016REALISASI

1 Angka Harapan LamaSekolah 14,77 14,70 99,53 14,70

2 Rata-rata Lama Sekolah 10,60 10,49 98,96 10,49

2. RINGKASAN CAPAIAN KINERJA PADA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 NO SASARAN STRATEGIS/ PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET PADA RENSTRA TAHUN 2017 CAPAIAN KINERJA REALISASI TAHUN 2016 TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 % I Meningkatnya Aksesbilitas pendidikan 1 Program

(33)

NO STRATEGIS/SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET PADA RENSTRA TAHUN 2017 CAPAIAN KINERJA REALISASI TAHUN 2016 TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 % 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Tertib Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 100% 100% 100% 100% 100% 4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1. APK PAUD 3-6 Tahun 78,00% 78,00% 84,72% 108,62% 76,78% 2. Jumlah Lembaga PAUD Holistik Integratif 136

Lembaga Lembaga136 Lembaga126 92,65% Lembaga126 3. Jumlah

Lembaga PAUD Berakreditasi B

100

Lembaga Lembaga100 Lembaga85 85 % Lembaga50 4. Jumlah

PAUD/TK Negeri baru yang terbangun

8 Satpen 8 Satpen 7 Satpen 87,50% 2 Satpen 5 Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun 1. Persentase SD Berakreditasi A 59,07 % 59,07 % 56,05% 94,89% 55,98% 2. Persentase SMP Berakreditasi A 55,00 % 55,00 % 53,00 % 96,36% 50% 3. Jumlah SD yang melaksanakan Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan Pengembangan Nasionalisme Substansi

32 Satpen 32 Satpen 68 Satpen 212,5% 512 Satpen

4. Jumlah SMP yang melaksanakan Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan

(34)

NO STRATEGIS/SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET PADA RENSTRA TAHUN 2017 CAPAIAN KINERJA REALISASI TAHUN 2016 TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 % 5. Jumlah Siswa SD penerima Beasiswa prestasi/Miskin 11.413

Siswa 11.413Siswa 4.108Siswa 35,99 % 11.423Siswa 6. Jumlah Siswa

SMP penerima Beasiswa prestasi/Miskin

8.020

Siswa 8.020Siswa 3.039Siswa 37,89 % 8.028Siswa 7. Jumlah SD

Inklusi 16 Satpen 16 Satpen 6 Satpen 37,50 % 16 Satpen 8. Jumlah SMP

Inklusi 8 Satpen 8 Satpen 8 Satpen 100% 6 Satpen 9. Jumlah SD

e-Pembelajaran 32 Satpen 32 Satpen 64 Satpen 200% 16 Satpen 10.Jumlah SMP

e-Pembelajaran 10 Satpen 10 Satpen 10 Satpen 100% 6 Satpen 11.Sekolah SD/MI kondisi bangunan baik 94,85% 94,85% 95,06% 100,22% 94,82 % 12.Sekolah SMP/MTs kondisi bangunan baik 98,79% 98,79% 93,41% 94,55% 98,74% 13.Jumlah SMP Negeri baru

yang terbangun 1 Satpen 1 Satpen - - 1 Satpen 6 Program Pendidikan Non Formal 1. Jumlah Kelurahan VOKASI 17

Kelurahan Kelurahan17 Kelurahan14 82,35% Kelurahan14 2. Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 99,96 % 99,96 % 99,96 % 100% 99,96 % 3. Jumlah Kelembagaan PKBM yang berakreditasi minimal B

7 Lembaga 7 Lembaga 9 Lembaga 128,57%

-4. Jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan Rujukan

1 Lembaga 1 Lembaga 3 Lembaga 300%

-5. Jumlah master penguji dan

(35)

NO STRATEGIS/SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET PADA RENSTRA TAHUN 2017 CAPAIAN KINERJA REALISASI TAHUN 2016 TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 % 7 Program Peningkatan Mutu pendidik dan tenaga kependidikan 1. Guru Berkualifikasi S1/ D-IV Jenjang PAUD 90 % 90 % 67% 74,44% 87% 2. Guru Berkualifikasi S1/ D-IV Jenjang SD/MI 80,50 % 80,50 % 90,26% 112,12% 84,79% 3. Guru Berkualifikasi S1/ D-IV Jenjang SMP/MTs 95,50 % 95,50 % 86,54% 90,62% 92,29% 4. Persentase kepala sekolah sesuai ketentuan 100 % 100 % 100% 100% 100 % 5. Jumlah guru dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat provinsi/ Nasional

3 Orang 3 Orang 4 Orang 133,33% 3 Orang

6. Persentase pengawas sekolah dan penilik sesuai ketentuan 90 % 90 % 90% 100% 90 % 7. Persentase Guru TK Bersertifikasi 96 % 96 % 97% 101,04% 95 % 8. Persentase Guru SD Bersertifikasi 96 % 96 % 98% 102,08% 95 % 9. Persentase Guru SMP Bersertifikasi 96 % 96 % 97% 101,04% 95 % 10.Persentase kenaikan jenjang karier guru TK 95 % 95 % 83,33% 87,72% 95 % 11.Persentase kenaikan jenjang karier guru SD 96 % 96 % 96% 100% 95 % 12.Persentase kenaikan jenjang karier guru SMP 96 % 96 % 95% 98,96% 95 %

(36)

NO STRATEGIS/SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET PADA RENSTRA TAHUN 2017 CAPAIAN KINERJA REALISASI TAHUN 2016 TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 % 13.Persentase Guru yang Memiliki Indek Kinerja Minimal Baik 99 % 99 % 99% 100% 98 % 14.Rasio guru terhadap murid (SD) 544,61 (1:18) 544,61(1:18) 458,87(1:21) 90% 544,61(1:18) 15.Rasio guru terhadap murid per kelas (SD) 1,702 (1:20:32) (1:20:32)1,702 (1:20:32)1,702 100% (1:20:32)1,702 16.Rasio guru terhadap murid (SMP) 700,71 (1:17) 700,71(1:17) 700,71(1:17) 100% 700,71(1:17) 17.Rasio guru terhadap murid per kelas (SMP) 2,366 (1:17:30) (1:17:30)2,366 (1:17:30)2,366 100% (1:17:30)2,366 8 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1. APM SD/MI 91,80 % 91,80 % 98,63% 107,44% 96,63 % 2. APK SD/MI 100 % 100 % 113,23% 113,23% 113,13 % 3. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,02 % 0,02 % 0,01% 50,00% 0,01 % 4. Angka Kelulusan SD/MI 99,98 % 99,98 % 100% 100,02% 99,98 % 5. APM SMP/MTs 81,10 % 81,10 % 83,76% 103,28% 86,03 % 6. APK SMP/MTs 100 % 100 % 116,35% 116,35% 118,01 % 7. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,07 % 0,07 % 0,03% 42,86% 0,04 % 8. Angka Kelulusan SMP/MTs 99,82 % 99,82 % 99,93% 100,11% 99,95 % 9. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 100 % 100 % 106,10% 106,10% 102,38 % 10.Rasio APM P/L SD/MI 100 % 100 % 92,98% 92,98% 100 % 11.Rasio APM P/L SMP/MTs 100 % 100 % 93,11% 93,11% 100 %

(37)

Seperti terlihat dalam tabel diatas, rata-rata capaian sasaran nya 110,47%. Dari 53 indikator hanya ada 5 indikator yang capaiannya dibawah ≤50% antara lain:

1. Jumlah siswa SD penerima beasiswa prestasi/miskin 35,99 % hal ini dikarenakan siswa diusulkan ganda yaitu Beasiswa Miskin PIP dan Beasiswa Miskin Walikota sehingga siswa yang memperoleh beasiswa ganda harus mengembalikan.

2. Jumlah siswa SMP penerima beasiswa prestasi/miskin 37,89% hal ini dikarenakan dari 8.020 siswa penerima beasiswa hanya ada 3.039 siswa saja yang memenuhi persyaratan yaitu mempunyai Kartu Identitas Miskin Kota Semarang.

3. Jumlah SD Inklusi 37,50 % hal ini dikarenakan dari target SD Inklusi 16 Satpen, realisasinya hanya tercapai 6 Satpen saja.

4. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 50% dihitung dari target 0,02% sementara realisasi capaiannya 0,01% hal ini berarti baik karena maknanya angka putus sekolah kecil.

5. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 42,86% dihitung dari target 0,07% sementara realisasi capaiannya 0,03%.

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Pengukuran capaian kinerja Dinas Kota Semarang Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing persepektif. Capaian Kinerja Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun 2017 tercermin dalam pencapaian sasaran

(38)

yang dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan. Adapun penjelasan capaiannya adalah sebagai berikut :

SASARAN: Meningkatnya Aksesbilitas pendidikan

Pada tahun 2017 kinerja yang dicapai oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang sebagai berikut:

1. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

merupakan program pelayanan rutin perkantoran yang diukur dengan indikator kinerja cakupan pelayanan administrasi perkantoran.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

1 Cakupan Pelayanan

Administrasi Perkantoran 100% 100% 100% 100 100%

Rata-rata Program 100%

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

merupakan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur rutin perkantoran yang diukur dengan indikator kinerja cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

1 Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana

Aparatur 100% 100% 100% 100 100%

Rata-rata Program 100%

3. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN

CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

merupakan program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan rutin perkantoran yang diukur dengan indikator kinerja tertib pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

(39)

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

1 Tertib Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan 100% 100% 100% 100 100%

Rata-rata Program 100%

4. PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

1 APK PAUD 3-6 tahun 78,00% 78,00% 84,72% 108,62% 76,78% 2 Jumlah lembaga PAUD

Holistik Lembaga136 Lembaga136 Lembaga126 92,65% Lembaga126 3 Jumlah lembaga PAUDberakreditasi B Lembaga100 Lembaga100 Lembaga85 85 % Lembaga50 4 Jumlah PAUD/TK Negeribaru yang terbangun 8 Satpen 8 Satpen 7 Satpen 87,50 % 2 Satpen

Rata-rata Program 93,44%

PAUD merupakan pendidikan anak sedini mungkin yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 0-6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

PAUD dilayani dengan satuan pendidikan/lembaga Taman Kanak-kanak (TK) atau yang sejenis (Raudhatul Athfal/RA dan Busthanul

Athfal/BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan

Satuan PAUD sejenis (SPS). TK/RA/BA merupakan PAUD formal, sementara KB/TPA/SPS merupakan PAUD nonformal.

Keberhasilan penyelenggaraan PAUD terutama untuk usia 3-6 tahun dapat diukur dari 4 (empat) indikator kinerja. Realisasi Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD. Realisasi APK PAUD 3-6 tahun telah memenuhi target yang ditetapkan (84,72%). Realisasi jumlah lembaga PAUD holistik integratif (126 lembaga) yang mengintegrasikan segala aspek dan

(40)

filosofis, dan sosial dalam kesatuan yang dilakukan secara menyeluruh antara jiwa dan badan serta aspek material dan aspek spiritual untuk memenuhi kebutuhan esensial anak, belum memenuhi target indikator. Disebut PAUD holistik integratif karena pelayanan yang diberikan dalam PAUD holistik integratif tidak hanya dalam satu bidang pendidikan saja, akan tetapi pelayanan yang mencakup kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi, pola pengasuhan dan perlindungan untuk anak. Begitupula dengan realisasi jumlah lembaga PAUD berakreditasi B (85 lembaga) dan PAUD/TK Negeri baru yang terbangun (7 TK Negeri), belum memenuhi target indikator.

5. PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN

TAHUN NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2016 TARGET REALISASI % 1 Persentase SDBerakreditasi A 59,07 % 59,07 % 56,05 % 94,89% 55,98% 2 Persentase SMPBerakreditasi A 55,00 % 55,00 % 53,00 % 96,36% 50% 3 Jumlah SD yang melaksanakan Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan

Pengembangan Nasionalisme Substansi

32 Satpen 32 Satpen 68 Satpen 212,5% 512 Satpen

4

Jumlah SMP yang melaksanakan Pendidikan Karakter, Pembelajaran Luar Kelas dan

Pengembangan Nasionalisme Substansi

8 Satpen 8 Satpen 53 Satpen 662,5% 181 Satpen

5 Jumlah Siswa SDpenerima Beasiswa prestasi/Miskin

11.413

Siswa 11.413Siswa 4.108Siswa 35,99 % 11.423Siswa 6 Jumlah Siswa SMPpenerima Beasiswa

prestasi/Miskin

8.020

Siswa 8.020Siswa 3.039Siswa 37,89 % 8.028Siswa 7 Jumlah SD Inklusi 16 Satpen 16 Satpen 6 Satpen 37,50 % 16 Satpen

(41)

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2016 TARGET REALISASI %

9 Jumlah SD e-Pembelajaran 32 Satpen 32 Satpen 64 Satpen 200 % Pendidikan16 Satuan 10 Jumlah SMP e-Pembelajaran 10 Satpen 10 Satpen 10 Satpen 100% Pendidikan6 Satuan 11 Sekolah SD/MI kondisibangunan baik 94,85% 94,85% 95,06 % 100,22% 94,82 % 12 Sekolah SMP/MTs kondisibangunan baik 98,79% 98,79% 93,41 % 94,55 % 98,74% 13 Jumlah SMP Negeri baruyang terbangun Pendidikan1 Satuan Pendidikan1 Satuan - - Pendidikan1 Satuan

Rata-rata Program 136,34%

Keberhasilan penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 (Sembilan) Tahun dapat diukur dari 13 (tiga belas) indikator kinerja. Akreditasi sekolah SD/SMP diukur melalui SNP dan SPM. Realisasi persentase SMP berakreditasi A (53,00%), lebih rendah dibandingkan dengan realisasi persentase SD berakreditasi A (56,05%). Realisasi jumlah siswa SD penerima beasiswa prestasi/miskin mengalami penurunan sebesar 7.305 siswa (dari target 11.413 terealisasi menjadi 4.108 siswa), dan realisasi jumlah siswa SMP penerima beasiswa prestasi/miskin juga mengalami penurunan sebesar 4.981 siswa (dari target 8.020 terealisasi menjadi 3.039 siswa). Jumlah SMP Negeri baru yang terbangun belum dilaksanakan Tahun 2017 dan akan mulai dilaksanakan pada Tahun 2018-2021.

Jumlah SD/SMP yang melaksanakan pendidikan karakter (SD 212,5%, SMP 662,5%), pembelajaran luar kelas dan pengembangan nasionalisme substansi, jumlah SD/SMP yang melaksanakan sekolah inklusi (45 SD, 8 SMP) , dan jumlah SMP yang melaksanakan e-pembelajaran (10 SMP) telah memenuhi target yang ditetapkan. Sementara jumlah SD e-pembelajaran (28 SD) dan sekolah SMP/MTs

(42)

6. PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

1 Jumlah KelurahanVOKASI 17 Kelurahan 17 Kelurahan 14 Kelurahan 82,35 % 14 Kelurahan

2 Penduduk yang berusia> 15 tahun melek huruf

(tidak buta aksara) 99,96 % 99,96 % 99,96 % 100 % 99,96 % 3 Jumlah KelembagaanPKBM yang berakreditasi

minimal B 7 Lembaga 7 Lembaga 9 Lembaga 128,57% -4 Jumlah Lembaga Kursusdan Pelatihan Rujukan 1 Lembaga 1 Lembaga 3 Lembaga 300%

-5

Jumlah master penguji dan penguji kursus dan pelatihan mengikuti uji kompetensi

10 Orang 10 Orang 7 Orang 70 % 5 Orang

Rata-rata Program 136,18%

Program PNF diselenggarakan untuk memberi pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang belum sekolah, tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah, dan masyarakat yang kebutuhan pendidikannya tidak dapat terpenuhi melalui jalur pendidikan formal serta pendidikan life skill.

Keberhasilan penyelenggaraan PNF dapat diukur dari 5 (lima) indikator kinerja. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) (99,96%), jumlah kelembagaan PKBM yang berakreditasi minimal B (9 lembaga), dan jumlah LKP rujukan (3 lembaga), telah memenuhi target yang ditetapkan. Sementara jumlah kelurahan vokasi (14 kelurahan) dan jumlah master penguji dan penguji kursus dan pelatihan mengikuti uji kompetensi (7 orang), belum memenuhi target indikator.

(43)

7. PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

1 Guru berkualifikasi S1/D-IV Jenjang PAUD 90 % 90 % 67 % 74,44 % 87 % 2 Guru berkualifikasi S1/D-IV Jenjang SD / MI 80,50 % 80,50 % 90,26 % 112,12% 84,79 % 3 Guru berkualifikasi S1/D-IV Jenjang SMP/MTs 95,50 % 95,50 % 86,54 % 90,62 % 92,29 % 4 Persentase kepala sekolahsesuai ketentuan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

5 Jumlah guru dan tenagakependidikan berprestasi

tingkat provinsi/Nasional 3 Orang 3 Orang 4 Orang 133,33% 3 Orang 6 Persentase pengawassekolah dan penilik sesuai

ketentuan 90 % 90 % 90 % 100 % 90 %

7 Persentase guru TKbersertifikasi 96 % 96 % 97 % 101,04% 95 % 8 Persentase guru SDbersertifikasi 96 % 96 % 98 % 102,08% 95 % 9 Persentase guru SMPbersertifikasi 96 % 96 % 97 % 101,04% 95 % 10 Persentase kenaikanjenjang karier guru TK 95 % 95 % 83,33 % 87,72 % 95 % 11 Persentase kenaikanjenjang karier guru SD 96 % 96 % 96 % 100 % 95 % 12 Persentase kenaikanjenjang karier guru SMP 96 % 96 % 95 % 98,96 % 95 % 13 persentase guru yangmemiliki indek kinerja

minimal baik 99 % 99 % 99 % 100 % 98 %

14 Rasio guru terhadapmurid (SD) 544,61(1:18) 544,61(1:18) 458,87(1:21) 90 % 544,61(1:18) 15 Rasio guru terhadapmurid per kelas (SD) (1:20:32)1,702 (1:20:32)1,702 (1:20:32)1,702 100 % (1:20:32)1,702 16 Rasio guru terhadapmurid (SMP) 700,71(1:17) 700,71(1:17) 700,71(1:17) 100 % 700,71(1:17) 17 Rasio guru terhadapmurid per kelas (SMP) (1:17:30)2,366 (1:17:30)2,366 (1:17:30)2,366 100 % (1:17:30)2,366

Rata-rata Program 99,49 %

Peningkatan mutu PTK diarahkan pada mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan

(44)

(guru) dan tenaga kependidikan melalui: (i) penambahan jumlah SDM pendidik (guru) dan tenaga kependidikan sesuai kualifikasi dan kompetensi, dan/atau (ii) peningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM pendidik (guru) dan tenaga kependidikan melalui bimbingan teknis/bintek serta pelatihan-pelatihan, dan (iii) pendidikan/ penyesuaian untuk memenuhi kualifikasi, khususnya guru SD. Kualitas dan rasio guru dipengaruh 3 (tiga) faktor, yakni: (i) usia pensiun pegawai; (ii) perpindahan pegawai; dan (iii) kematian pegawai.

Keberhasilan penyelenggaraan Peningkatan Mutu PTK dapat diukur melalui 17 (tujuh belas) indikator kinerja. Guru berkualifikasi S1/D-IV jenjang SD/MI (90,26%), persentase kepala sekolah sesuai ketentuan (100%), jumlah guru dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat provinsi/nasional (4 orang), persentase pengawas sekolah dan penilik sesuai ketentuan (90%), persentase guru TK bersertifikasi (97%), persentase guru SD bersertifikasi (98%), persentase guru SMP bersertifikasi (97%), persentase kenaikan jenjang karier guru SD (96%), persentase guru yang memiliki indek kinerja minimal baik (99%), rasio guru terhadap murid perkelas (SD) (1:20:32), rasio guru terhadap murid (SMP) (1:17), dan rasio guru terhadap murid perkelas (SMP) (1:17:30), telah memenuhi target yang ditetapkan. Sementara guru berkualifikasi S1/D-IV jenjang PAUD (67%), guru berkualifikasi S1/D-IV jenjang SMP/MTs (86,54%), persentase kenaikan jenjang karier guru TK (83,33%), persentase kenaikan jenjang karier guru SMP (95%), dan rasio guru terhadap murid (SD) (1:20), belum memenuhi target indikator.

8. PROGRAM MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

(45)

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PADA RENSTRA 2017 CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2017 REALISASITAHUN 2016 TARGET REALISASI %

3 Angka Putus Sekolah (APS)SD/MI 0,02 % 0,02 % 0,01 % 50 % 0,01 % 4 Angka Kelulusan SD/MI 99,98 % 99,98 % 100 % 100,02% 99,98 % 5 APM SMP/MTs 81,10 % 81,10 % 83,76 % 103,28% 86,03 % 6 APK SMP/MTs 100 % 100 % 116,35 % 116,35 118,01 7 Angka Putus Sekolah(APS) SMP/MTs 0,07 % 0,07 % 0,03 % 42,86 % 0,04 % 8 Angka Kelulusan SMP/MTs 99,82 % 99,82 % 99,93 % 100,11% 99,95 % 9 Angka Melanjutkan (AM)dari SD/MI ke SMP/MTs 100 % 100 % 106,10 % 106,10% 102,38 % 10 Rasio APM P/L SD/MI 100 % 100 % 92,98 % 92,98 % 100% 11 Rasio APM P/L SMP/MTs 100 % 100 % 93,11 % 93,11 % 100 %

Rata-rata Program 93,23 %

Keberhasilan penyelenggaraan Manajemen Pelayanan Pendidikan dapat diukur melalui 11 (sebelas) indikator kinerja.

Realisasi APM SD/MI (98,63%), APK SD/MI (113,23%), Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI (0,01%), Angka Kelulusan SD/MI (100%), APM SMP/MTs (83,76%), APK SMP/MTs (116,35%), Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs (0,03%), Angka Kelulusan SMP/MTs (99,93%), dan Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs (106,10%), telah memenuhi target yang ditetapkan. Sementara Rasio APM P/L SD/MI (92,98%) dan Rasio APM P/L SMP/MTs (93,11%) belum memenuhi target indikator. Data bisa dilihat dari tabel diatas.

KENDALA/HAMBATAN

Permasalahan pendidikan di Kota Semarang terkait dengan mutu pendidikan diantaranya adalah belum optimalnya Akreditasi A Sekolah dan Peringkat Nilai US/UN. Data Akreditasi SD/MI dan SMP/MTs se-Kota Semarang Tahun 2017 menunjukkan bahwa dari jumlah 587 SD/MI, sebanyak 329 (56,05%) SD/MI telah terakreditasi A, 219 (37,31%) SD/MI terakreditasi B, 15

(46)

belum terakreditasi. Dari jumlah 217 SMP/MTs, sebanyak 115 (53%) SMP/MTs telah terakreditasi A, 66 (30%) SMP/MTs terakreditasi B, 16 SMP/MTs (7%) terakreditasi C, dan masih terdapat 20 (9%) SMP/MTs yang belum terakreditasi.

Data yang dikeluarkan Dikbud Jateng terkait Rekapitulasi Peringkat US SD dan UN SMP Kota Semarang terhadap Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 s.d. 2016/2017 menunjukkan bahwa capaian peringkat US SD Kota Semarang masih rendah dibanding dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Sementara itu, capaian peringkat UN SMP Kota Semarang cukup baik dibanding dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.

Perkembangan Peringkat Nilai US/UN dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Rekapitulasi Peringkat UN SMP/MTs Kota Semarang terhadap Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah

Tahun Pelajaran 2012/2013 s.d. 2016/2017 Kab./Kota 2012/2013 2013/2014Peringkat UN SMP/MTs2014/2015 2015/2016 2016/2017 Kota Magelang 1 1 1 1 1 Kota Salatiga 2 3 2 2 2 Kota Surakarta 4 7 3 3 3 Kab. Magelang 8 11 5 4 4 Kota Semarang 3 4 4 6 5

Rekapitulasi Peringkat US SD/MI Kota Semarang terhadap Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah

Tahun Pelajaran 2012/2013 s.d. 2016/2017

Kab./Kota Peringkat UN SD/MI

2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 Kota Salatiga 1 1 1 4 1 Kab. Karanganyar 2 2 5 2 2 Kota Magelang 3 3 3 1 3 Kab. Temanggung 8 8 8 6 4 Kab. Magelang 5 12 13 10 5 ... Kota Semarang 19 26 22 23 18

Disamping mutu pendidikan, problem tahunan yang dihadapi pendidikan adalah sekolah/lembaga terdampak bencana/banjir di wilayah-wilayah tertentu yang belum terselesaikan dengan baik, dilihat dari aspek bangunan fisik

(47)

TINDAK LANJUT

Tindak lanjut permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut:

1. Peningkatan Akreditasi A Sekolah SD/MI/SMP/MTs dilakukan melalui pemenuhan SNP dan SPM secara bertahap dan terukur, sedangkan peningkatan peringkat Nilai US SD dan UN SMP dilakukan melalui: (i) akselerasi pemberdayaan kualitas guru SD/MI/SMP/MTs, (ii) pengayaan ragam soal/ujian, dan (iii) pengayaan uji coba/lomba-lomba/try out/try in. 2. Pemenuhan anggaran pembangunan/rehabiltasi sekolah/lembaga

terdampak bencana/banjir secara bertahap dan terukur.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dinas Pendidikan Kota Semarang pada tahun 2017 mendapatkan alokasi Belanja Langsung Sebesar Rp 360.085.990.852,- dan belanja Tidak langsung (Belanja Pegawai) sebesar Rp 590.620.253.333,- dan belanja bantuan sosial lewat Rekening DPKAD Kota Semarang Sebesar Rp 38.910.500.000,-. Realisasi Belanja Langsung dari beberapa Program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Target dan realisasi pendapatan

NO URAIAN TARGET2017 (Rp.) REALISASI PENERIMAAN RETRIBUSI/LAIN -LAIN PAD TW IV (Rp.) PROSENTASE CAPAIAN TARGET TW IV (%) KENDALA SOLUSI

1. RETRIBUSI PENGGUNAAN KEKAYAAN DAERAH Retribusi penggunaan lahan untuk kantin sekolah 128.430.000 38.131.419 29,69 Perwal tentang penggunaan lahan untuk kantin sekolah baru terbit tanggal 27 Nov 2017

Telah melakukan

penyetoran retribusi kantin sekolah mulai tanggal 27 Nov 2017

2. PAD LAIN-LAIN YANG SAH Kontribusi penggunaan lahan kantin sekolah - 771.661.585 100 Terdapat penerimaan uang kontribusi atas penggunaan lahan kantin sekolah sejak bl. Jan 2017 yang belum disetor karena belum turunnya peraturan yang

Telah menyetorkan kontribusi atas

penggunaan lahan kantin sekolah sampai dengan terbitnya Perwal tentang penggunaan lahan untuk kantin sekolah. Dan setoran atas kontribusi

(48)

2. Alokasi anggaran dan realisasi belanja

No. Program/Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi(Rp) (%)

Urusan Wajib Pendidikan

Dinas Pendidikan 89,10

A Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 6,927,021,877 6,114,186,121 88.27

1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik 355,000,000 343,842,550 96.86 2 Penyediaan jasa peralatan dan

perlengkapan kantor 390,800,000 371,119,500 94.96 3 Penyediaan jasa kebersihan kantor 200,000,000 198,118,000 99.06 4 Penyediaan alat tulis kantor 100,000,000 99,999,883 100.00 5 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan 85,000,000 68,450,101 80.53

6 Penyediaan komponen instalasi listrik /

penerangan bangunan kantor 50,000,000 43,785,750 87.57 7 Penyediaan peralatan rumah tangga 40,000,000 37,861,400 94.65 8 Penyediaan makanan dan minuman 369,504,000 368,751,045 99.80 9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

ke luar daerah 1,093,332,877 648,307,039 59.30 10 Operasional UPTD Pend. Kec.

Semarang Selatan 320,000,000 304,694,617 95.22 11 Operasional UPTD Pend. Kec.

Semarang Utara 141,000,000 128,900,567 91.42

12 Operasional UPTD Pend. Kec.

Semarang Barat 140,000,000 136,869,457 97.76

13 Operasional UPTD Pend. Kec.

Semarang Timur 166,000,000 162,128,817 97.67

14 Operasional UPTD Pend. Kec.

Semarang Tengah 243,000,000 237,824,894 97.87 15 Operasional UPTD Pend. Kec.

Gunungpati 248,000,000 221,445,051 89.29

16 Operasional UPTD Pend. Kec. Tugu 152,000,000 137,948,602 90.76 17 Operasional UPTD Pend. Kec. Mijen 107,000,000 106,288,911 99.34 18 Operasional UPTD Pend. Kec. Genuk 131,375,000 122,702,427 93.40 19 Operasional UPTD Pend. Kec.

Gajahmungkur 128,000,000 106,993,932 83.59

20 Operasional UPTD Pend. Kec.

Tembalang 188,000,000 169,281,366 90.04

21 Operasional UPTD Pend. Kec.

Candisari 167,000,000 161,481,977 96.70

22 Operasional UPTD Pend. Kec.

Banyumanik 253,650,000 231,966,336 91.45

23 Operasional UPTD Pend. Kec. Ngaliyan 156,000,000 155,656,762 99.78 24 Operasional UPTD Pend. Kec.

Gambar

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran

Referensi

Dokumen terkait

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

During February -July 2014 teach Bahasa Indonesian in Warsaw University, Colegium Civitas and Warsaw Economic School in Poland as a SAME BIPA (Scheme for Academic Mobility

bahwa mekanisme kegiatan pencocokan dan penelitian sesuai dengan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 76 Tahun 2014 tentang Prosedur dan Administrasi Pencocokan dan

Terjadinya tindak pidana pemalsuan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia apabila orang atau korporasi dengan sengaja memberikan

Seperti pada larutan gula pasir, hasil sintesis C-dots berbahan dasar air jeruk dari kedua metode untuk selanjutnya dilakukan karakterisasi UV-Vis, PL, dan TRPL. Karakterisasi

Penyebab utama dari rasa nyeri atau pegal di bahu (Gambar 2), dikarenakan posisi statis yang dialami pengrajin saat memproduksi keset, serta kondisi kursi dan meja yang tidak

Kenaikan tersebut ditopang oleh penjualan olein-acid dan kenaikan pro- duksi CPO yang diperkirakan mencapai 340-350 ribu ton, naik dari sekitar 290 ribu ton tahun ini.. Tahun

Berdasarkan permasalahan di atas, dengan menggunakan media audio visual dapat dipandang cocok digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran IPS