• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KARAKTERISTIK DAN PENGOLAHAN DATA GPS GUNUNGAPI PAPANDAYAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KARAKTERISTIK DAN PENGOLAHAN DATA GPS GUNUNGAPI PAPANDAYAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III

KARAKTERISTIK DAN PENGOLAHAN DATA GPS

GUNUNGAPI PAPANDAYAN

3.1Karakteristik Gunungapi Papandayan

Gunungapi Papandayan terletak di sebelah selatan kota Garut, sekitar 70 km dari kota Bandung, Jawa Barat, pada posisi geografis 70 19’ LS dan 1070 44’ BT, dengan ketinggian 2.662 meter di atas permukaan laut. Pada Gambar 3.1 terlihat lokasi Gunung api Papandayan.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Gunungapi Papandayan

Pada Gambar 3.1, tanda panah menunjukkan lokasi Gunung api Papandayan di daerah Jawa Barat sedangkan yang di insert adalah penampakan dari Gunung api Papandayan.

Gunung api Papandayan ini pertama kali meletus pada tahun 1772 yang menyebabkan banyaknya orang meninggal dan melenyapkan banyak perkampungan di sekitaran gunung. Letusan kedua terjadi pada tahun 1923 sampai tahun 1925. Setelah letusan terakhir yaitu pada tahun 1925 tercatat hanya dua kali letusan yang terjadi hingga pada bulan Juni 1998.

(2)

20

Gunungapi Papandayan berbentuk kerucut terpancung yang tidak teratur akibat erupsi yang terjadi sering berpindah pusat. Gunungapi Papandayan termasuk gunungapi strato yang memiliki empat kawah terbesar yaitu Kawah Mas, Kawah Baru, kawah Nangklak dan Kawah Manuk.

Komplek Gunungapi Papandayan terbentuk oleh dua buah tubuh gunugapi, yaitu sebelah utara ditempati oleh gunung Puntungtua, dengna bagian baratnya terbentuk kerucut terpancung dan dibentuk oleh aliran lava dengan puncaknya berupa kawah yang relatif datar sampai bergelombang lemah, bekas kegiatan gunung puntang Tua. Di atas kerucut terpancung terbentuk puncak kerucut gunung Puntang dengan bentuk yang masih baik dan dibentuk oleh aliran lava, dibatasi oleh lembah-lembah sungai yang mengelilinginya antara lain hulu sungai Cibeureum Gede dan hulu Cidayeuh. Di sebelah selatan dijumpai tubuh Gunungapi Papandayan berbentuk kerucut terpancung dengan puncak-puncaknya terdiri dari Gunung Papandayan (2640 m), gunung Masigit (2671 m), gunung Malang (2679 m), and satu lagi yaitu Gunung Nangklak (2494 m) dibentuk oleh aliran lava, endapan aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik (Gultom, 1999).

3.2 Karakteristik data GPS Gunungapi Papandayan

Pada tugas akhir ini, data GPS yang digunakan adalah data pengamatan dengan menggunakan GPS GPS Leica Geosystem 1200 series, GPS Leica Geosystem 1220 series, GPS Trimble 4000SSI dan GPS Topcon. Terdapat 8 titik pengamatan GPS yang akan diolah yaitu BMNG, KAWH, KMAS, ALUN, PARK, DPN5, DP06, NGLK. Titik POS adalah titik yang dianggap stabil dan menjadi referensi pengukuran titik pengamatan lainnya. Untuk persebaran titik pengamatan dapat dilihat pada gambar berikut :

(3)

21 Gambar 3.2 Persebaran titik-titik pengamatan pada Gunungapi Papandayan

Pengamatan yang dilakukan secara periodik sebanyak 6 kala, yaitu pada bulan November 2002, Juni 2003, Agustus 2005, November 2008, Juli 2011, dan Agustus 2011. Untuk POS sebagai titik referensi, pengukuran dilakukan dengan selang waktu 3,5 jam-24 jam. Sementara untuk titik-titik pengamatan, pengukuran dilakukan dalam selang waktu 3 jam - 20 jam. Untuk titik pengamatan, waktu pengukuran pendek karena titik pengamatan terletak di sekitar puncak gunung sehingga waktu yang diguanakan dihabiskan untuk menaiki gunung.

Ketersedian data GPS yang digunakan dalam tugas akhir ini diperoleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan pengambilan data lapangan oleh tim KK GD (Kelompok Keilmuan Geodesi dan Geomatika) ITB untuk pengamtan pada bulan Agustus 2011.

3.3 Pengolahan Data GPS Gunungapi Papandayan

Pengolahan data GPS gunungapi Papandayan ini menggunakan software Bernese 5.0. Software ini digunakan karena software ini menghasilkan koordinat geosentrik dan geodetik secara teliti beserta standar deviasinya. Software ini digunakan karena kemampuannya dalam mengestimasi dan mereduksi kesalahan dan bias.

(4)

22

Kesalahan dan bias yang dapat diestimasi menggunakan software Bernese 5.0 adalah:

Kesalahan orbit direduksi menggunakan informasi orbit yang teliti (precise ephimeris).

• Bias troposfer dan bias ionosfer. Mereduksi bias troposfer menggunakan model Saastomoinen, Niell, Hofield and Frome, dan Marini-Murray dan mereduksi bias ionosfer menggunakan model ionosfer global dan regional.

Kesalahan jam receiver dan antenna receiver. Kesalahan pada jam receiver direduksi menggunakan model zero difference dengan menggunakan data fase dan kesalahan pada antenna receiver, model terkait variansi pusat antenna dapat digunakan unutuk mereduksi kesalahan.

• Ambiguitas fase. Pemecahan ambiguitas fase dalam pengolahan data fase dapat dilakukan dengan menggunakan metode , diantaranya Round, Sigma, Search, dan Quasi Ionosphere Free (QIF)

3.3.1 Persiapan Pengolahan Data GPS

Sebelum mengolah data GPS di Bernese 5.0, terlebih dahulu dilakukan pengolahan di software Trimble Total Control (TTC) dan TEQC. TTC berguna untuk melihat jaring kerangka dasar pengukuran.

TEQC berguna untuk memisahkan (split) data RINEX GPS menjadi data Rinex per hari. Setelah data observasi dengan format XXXXDOY0.0nO tersedia, maka perlu dipersiapkan yang lain seperti:

Rapikan header dari data pengamatan berbentuk rinex tersebut. Pastikan spasi dan tab yang ada sejalur dan semua data header terisi seperti Marker Name, Marker Number, Tipe antena, tipe receiver, dan lain-lain. Kesesuaian header diperlukan untuk kelancaran pembuatan file.STA di Bernese.

(5)

23 Gambar 3.3 Contoh header data observasi Rinex

• Mendownload data-data informasi dan parameter dari

ftp://ftp.unibe.ch/aiub/CODE. Data dapat diambil dari folder tahun yang diinginkan. Data-data yang perlu didownload adalah:

o Koreksi jam satelit harian berformat “CODwwwwd.CLK”. o Informasi orbit satelit Precise Ephemeris harian berformat

“CODwwwwd.EPH” dan mingguan berformat “CODwwww7.ERP” o Parameter troposfer harian berformat “CODwwwwd.TRO”

o Parameter ionosfer harian berformat “CODwwwwd.ION”

o Parameter Differensial Code Bias (DCB) pada satelit yang ada setiap bulan dengan format “P1P2yymm.DCB” dan “P1C1yymm.DCB”.

• Mendownload parameter GEN dimana didalamnya terdapat File Cost, Datum, receiver, phase_cos.rel, satellite.101 di

http://www.aiub.unibe.ch/download/BSWUSER50/GEN.

• Data koordinat ITRF, yaitu file ITRF2005.FIX dan ITRF2005_R.FIX yang berisi koordinat pendekatan semua titik-titik pengamatan, termasuk tititk referensi dan ITRF2005.VEL dan ITRF2005_R.VEL yang berisi pergerakannya. Koordinat pendekatan dapat dilihat di header file observasi.

• File .ABB yang berisi nama-nama titik pengamatan

• File .BLQ yang berisi Ocean Leading Displacement di berbagai belahan dunia.

• File .BSL sebagai bagian dari strategi pengolahan data manual yang berisikan baseline yang diamati. Berikut adalah baseline yang dibuat:

(6)

24

Table 3.1 Baseline yang diamati

TITIK IKAT TITIK PENGAMATAN

POS ALUN POS DP06 POS DPN5 POS KAWH POS KMAS POS NGLK POS BMNG POS PARK

3.3.2 Proses Pengolahan Data di Bernese 5.0

Setelah semua parameter pendukung dalam pengolahan Bernese 5.0 telah disiapkan, maka masuklah pada tahap pengolahan data GPS. Berikut adalah tampilan awal Bernese 5.0 seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.4 :

(7)

25

Sebelumnya telah ditetapkan parameter pengolahan data GPS seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Parameter Pengolahan GPS

Berikut tahap pengolahan data menggunakan Bernese 5.0 : 1. Membuat Campaign.

- Proses pembuatan campaign :

Menu>Campaign>Edit List of Campaign>Save - Mengaktifkan campaign :

Menu>campaign>Select active campaign>pilih campaign>OK

- Menambah dan mengurangi sub-direktori adalah : Menu>Campaign>Create New Campaign>RUN

Campaign digunakan untuk membuat projek pengolahan data dan sebagai direktori penyimpanan pengolahan data yang dilakukan. Setelah di Run pada campaign akan terbentuk folder-folder yang terdiri dari ATM, BPE, OBS, ORB, ORX, OUT, RAW, SOL, dan STA. Setiap sub-direktori campaign memiliki folder pengguna masing-masing.

2. Mengatur session

Tahap ini berfungsi untuk mengatur waktu serta sesi pengamatan data yang akan diolah agar sesuai dengan maksud pengolahan. Proses dalam membuat session : Menu>Configure>Set Session>Tentukan doy pengolahan data

(8)

26

3. Pembuatan file STA

File STA bisa dibuat dengan mengklik menu RINEX. Pilih RINEX Utilities, dan klik Extract Station Information. Pada Original RINEX observation file, pilih semua file observasi. Tentukan nama STA pada Station Information from Rinex File. Untuk menjalankan program, klik Run. File yang terbentuk berada di folder STA dan berisi informasi stasiun atau titk pengamatan yang digunakan. Edit file tersebut agar rapi dan sesuai.

4. Melakukan input file-file ke dalam beberapa sub-direktori campaign, misalnya: - CODxxxxx.ION, CODxxxxx.TRO ke dalam folder ATM.

- CODxxxxx.EPH, CODxxxxx.ERP, CODxxxxx.CLK, P1C1yymm.DCB, P1P2yymm.DCB ke dalam folder ORB.

- Data-data pengamatan Rinex Observation serta data titik referensi ke dalam folder ORX dan RAW.

- SUNDA.ABB, SUNDA.BLQ, ITRF2005.CRD, ITRF2005_R.CRD, ITRF2005.VEL, ITRF2005_R.VEL, ITRF2005.FIX, BSLdoy0.BSL ke dalam folder STA.

5. Processing

Pengolahan data GPS ini menggunakan tools BPE (Bernesse Processing Engine) agar seluruh data pengamatan dapat diolah secara sekaligus. Pada dasarnya BPE hanya bekerja pada komponen PCF (Processing Control File) saja. PCF atau Process Control File adalah script yang digunakan untuk menjalankan BPE. Pilih Menu BPE, pilih Edit PCF Program Input File, untuk memilih PCF yang diinginkan. Untuk strategi pengolahan data, ditentukan secara manual. Caranya dengan mengklik script 601. Pada Processing strategi pilih Defined. Pemilihan strategi pengolahan data ini penting untuk ditentukan, karena strategi yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula. Klik Next hingga sampai pada tampilan SNGDIF 2: Filenames, tentukan file.BSL pada Predefined baselines yang terhubung pada folder STA. Klik Save untuk menyimpan. Langkah selanjutnya adalah menjalankan BPE dengan mengklik menu BPE, dan Run. BPE akan mulai menjalankan script.

(9)

27 3.3.3 Hasil Pengolahan Dara GPS dengan Bernese 5.0

Setelah BPE dijalankan ,jika tidak ada kesalahan dalam proses pengolahan, maka akan didapat hasil pengolahan berupa koordinat geosentrik, koordinat geodetik serta ketelitian (standar deviasi) titik-titik pengamatan GPS. Untuk melihat koordinat geosentrik yang berhasil diolah dapat dilihat dari folder STA dengan format file ”FIN_yydoy0.CRD”, Apabila pada kolom flag terdapat simbol A, menandakan bahwa baseline berhasil diolah. Apabila terdapat simbol W, menandakan titik itu adalah titik referensinya. Berikut contoh tamiplan filenya :

Gambar 3.5 Contoh file FINyy.CRD pada folder STA

Koordinat geodetik dapat diperoleh dari folder OUT dengan format file”EST_yydoy0.OUT”, berikut contoh tampilan fielnya :

(10)

28 Gambar 3.6 Contoh file ESTyyDOY0.OUT

sedangkan untuk standar deviasinya terbentuk dalam folder SOL dengan format file ”RED_yydoy0.SNX”, berikut contoh tampil filenya :

(11)

29

Berikut adalah koordinat geodetik dari titik-titik pengukuran dari tahun 2002-2011 : Tabel 3.3 Koordinat Geodetik titik Pengamatan dari tahun 2002-2011

2005 228 2005.625 -7.3247 107.7253 2529.97 2008 319 2008.874 -7.3247 107.7253 2527.464 2011 188 2011.515 -7.3247 107.7253 2527.643 2011 230 2011.63 -7.3247 107.7253 2527.492 2005 228 2005.625 -7.35872 107.7409 1521.863 2008 317 2008.868 -7.35833 107.7411 1524.005 2011 190 2011.521 -7.35833 107.7411 1524.177 2011 185 2011.507 -7.30287 107.7523 1794.581 2011 229 2011.627 -7.30287 107.7523 1794.534 2008 314 2008.86 -7.3102 107.7366 2060.399 2008 316 2008.866 -7.3102 107.7366 2060.38 2011 186 2011.51 -7.3102 107.7366 2060.651 2011 229 2011.627 -7.3102 107.7366 2060.508 2003 160 2003.438 -7.30268 107.7507 1803.281 2005 228 2005.625 -7.30268 107.7507 1805.687 2005 226 2005.619 -7.31264 107.7365 2095.824 2008 315 2008.863 -7.31264 107.7365 2093.27 2011 187 2011.512 -7.31264 107.7365 2094.508 2011 229 2011.627 -7.31264 107.7365 2093.387 2005 227 2005.622 -7.31761 107.7271 2352.31 2011 188 2011.515 -7.31761 107.7271 2349.78 2011 230 2011.63 -7.31761 107.7271 2349.78 2002 323 2002.885 -7.31259 107.7406 2123.677 2003 160 2003.438 -7.31259 107.7406 2123.326 2005 228 2005.625 -7.31259 107.7406 2125.812 2008 315 2008.863 -7.31259 107.7406 2123.316 2011 187 2011.512 -7.31259 107.7406 2123.459 2011 230 2011.63 -7.31259 107.7406 2123.418 2002 322 2002.882 -7.3135 107.7313 2094.781 2003 160 2003.438 -7.31197 107.734 2196.542 2005 227 2005.622 -7.31197 107.734 2198.964 2008 316 2008.866 -7.31197 107.734 2196.459 2011 229 2011.627 -7.31197 107.734 2196.585 λ (°) H (m) KMAS

Titik Tahun DOY θ (°)

ALUN CSRN DALU DP06 DPN5 NGLK BMNG KAWH

(12)

30 Tabel 3.4 Koordinat Geodetik titik Pengamatan dari tahun 2002-2011(lanjutan)

2002 319 2002.874 -7.30773 107.7388 2026.759 2002 321 2002.879 -7.30773 107.7388 2026.756 2003 160 2003.438 -7.31197 107.734 2026.649 2005 226 2005.619 -7.30773 107.7388 2029.063 2008 314 2008.86 -7.30773 107.7388 2026.576 2008 317 2008.868 -7.30773 107.7388 2026.615 2011 186 2011.51 -7.30773 107.7388 2027.823 2011 229 2011.627 -7.30773 107.7388 2026.742 2002 319 2002.874 -7.27341 107.7913 1147.222 2002 321 2002.879 -7.27341 107.7913 1147.237 2002 322 2002.882 -7.27188 107.794 1249.347 2002 323 2002.885 -7.27341 107.7913 1147.238 2003 160 2003.438 -7.27341 107.7913 1147.259 2005 226 2005.619 -7.27341 107.7913 1147.228 2005 227 2005.622 -7.27341 107.7913 1147.244 2005 228 2005.625 -7.27341 107.7913 1147.238 2008 314 2008.86 -7.27341 107.7913 1147.224 2008 315 2008.863 -7.27341 107.7913 1147.241 2008 316 2008.866 -7.27341 107.7913 1147.237 2008 317 2008.868 -7.27341 107.7913 1147.246 2008 318 2008.871 -7.27341 107.7913 1147.239 2008 319 2008.874 -7.27341 107.7913 1147.251 2011 185 2011.507 -7.27341 107.7913 1147.247 2011 186 2011.51 -7.27341 107.7913 1147.251 2011 187 2011.512 -7.27341 107.7913 1147.251 2011 188 2011.515 -7.27341 107.7913 1147.254 2011 189 2011.518 -7.27341 107.7913 1147.251 2011 190 2011.521 -7.27341 107.7913 1147.235 2011 229 2011.627 -7.27341 107.7913 1147.236 2011 230 2011.63 -7.27341 107.7913 1147.251 θ (°) λ (°) H PARK POS

(13)

31

Berikut adalah koordinat geosentrik beserta standar deviasinya dari titik-titik pengukuran dari tahun 2002-2011 :

Tabel 3.5 Koordinat Geosentrik titik Pengamatan dari tahun 2002-2011

X (m) Y (m) Z (m) dx (m) dy (m) dz (m) 2005 228 2005.625 -1926874 6028488 -808085 0.002 0.002 0.002 2008 319 2008.874 -1926873 6028486 -808085 0.002 0.002 0.002 2011 188 2011.515 -1926873 6028486 -808085 0.002 0.002 0.002 2011 230 2011.63 -1926873 6028486 -808085 0.002 0.002 0.002 2005 228 2005.625 -1928062 6026553 -811689 0.002 0.002 0.002 2008 317 2008.868 -1928087 6026553 -811647 0.002 0.002 0.002 2011 190 2011.521 -1928087 6026554 -811647 0.002 0.002 0.002 2011 185 2011.507 -1929578 6027180 -805597 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 -1929578 6027180 -805597 0.002 0.002 0.002 2008 314 2008.86 -1927983 6027859 -806435 0.002 0.002 0.001 2008 316 2008.866 -1927983 6027859 -806435 0.001 0.002 0.001 2011 186 2011.51 -1927983 6027859 -806435 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 -1927983 6027859 -806435 0.001 0.002 0.001 2003 160 2003.438 -1929419 6027242 -805577 0.001 0.002 0.001 2005 228 2005.625 -1929420 6027245 -805577 0.002 0.002 0.002 2005 226 2005.619 -1927973 6027863 -806706 0.002 0.002 0.002 2008 315 2008.863 -1927972 6027861 -806706 0.002 0.002 0.001 2011 187 2011.512 -1927972 6027862 -806706 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 -1927972 6027861 -806706 0.001 0.002 0.001 2005 227 2005.622 -1927040 6028355 -807285 0.001 0.002 0.001 2011 188 2011.515 -1927039 6028352 -807285 0.002 0.002 0.002 2011 230 2011.63 -1927039 6028352 -807285 0.002 0.002 0.002 DALU DP06 DPN5 KMAS NGLK

Titik Tahun DOY Koordinat Geosentrik

ALUN

(14)

32 Tabel 3.6 Koordinat Geosentrik titik Pengamatan dari tahun 2002-2011(lanjutan)

X (m) Y (m) Z (m) dx (m) dy (m) dz (m) 2002 323 2002.885 -1928405 6027755 -806705 0.001 0.001 0.001 2003 160 2003.438 -1928406 6027754 -806705 0.001 0.002 0.001 2005 228 2005.625 -1928407 6027756 -806706 0.002 0.002 0.002 2008 315 2008.863 -1928406 6027754 -806705 0.002 0.002 0.001 2011 187 2011.512 -1928406 6027754 -806705 0.002 0.002 0.002 2011 230 2011.63 -1928406 6027754 -806705 0.002 0.002 0.002 2002 322 2002.882 -1927738 6028053 -806646 0.002 0.002 0.002 2003 160 2003.438 -1927738 6028053 -806646 0.001 0.002 0.001 2005 227 2005.622 -1927739 6028055 -806646 0.001 0.002 0.001 2008 316 2008.866 -1927738 6028053 -806646 0.001 0.002 0.001 2011 229 2011.627 -1927738 6028053 -806646 0.002 0.002 0.001 2002 319 2002.874 -1928207 6027791 -806160 0.002 0.002 0.002 2002 321 2002.879 -1928207 6027791 -806160 0.002 0.002 0.002 2003 160 2003.438 -1928206 6027789 -806159 0.001 0.002 0.001 2005 226 2005.619 -1928207 6027791 -806160 0.002 0.002 0.002 2008 314 2008.86 -1928206 6027789 -806159 0.002 0.002 0.001 2008 317 2008.868 -1928206 6027789 -806159 0.002 0.002 0.002 2011 186 2011.51 -1928206 6027790 -806160 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 -1928206 6027789 -806159 0.002 0.002 0.001 PARK

Titik Tahun DOY Koordinat Geosentrik

BMNG

KAWH

Berikut bagan yang menggambarkan proses pengolahan data menggunakan Bernese secara keseluruhan :

(15)

33 Bagan 3.1 Pengolahan Data GPS dengan Bernese 5.0 (dikutip dalam Yunazwardi,

(16)

34 3.4 Transformasi Koordinat

Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah melakukan proses pengolahan data GPS menggunakan Bernese 5.0 adalah mengubah koordinat kartesian (X, Y, Z) dan geodetik (L, B, h) yang didapat dari tahap sebelumnya ke sistem koordinat toposentrik (n, e, u). Tujuan dari transformasi koordinat ini adalah memudahkan analisis karena koordinat kartesian (X,Y,Z) dan kooordinat geodetik (L,B,h) pusat salib sumbunya berimpit dengan pusat massa bumi sedangkan dalam analisis deformasi gunung api objek yang diamati adalah permukaan tanah sekitar gunung api. Oleh karena itu dilakukan transformasi koordinat dari sistem koordinat kartesian (X,Y,Z) dan sistem kooordinat geodetik (L,B,h) ke sistem koordinat toposentrik (e,n,u) yang pusat salib sumbu diletakan ditempatkan pada titik pengamatan. Hubungan kedua sistem koordinat ini sebagai berikut :

Sistem koordinat Toposentrik Sistem koordinat Geosentrik

Q : (0, 0, 0) Q : (XQ, YQ, ZQ)

P : (np, ep, up) P : (Xp, Yp, Zp)

Gambar 3.8 Hubungan Sistem koordinat Geosentrik dengan Toposentrik

Berikut adalah persamaan matematis transformasi koordinat :

"ne u& = '

(sinθcosλ (sinθsinλ cosθ

(sinλ cosλ 0

cosθcosλ cosθsinλ sinθ. '

∆X ∆Y ∆Z

(17)

35

Untuk matriks variansi dan kovariansi koordinat geosentrik :

ΣGG = 2 σ45 σ 46 5 σ 47 5 σ645 σ 6 5 σ 67 5 σ745 σ 76 5 σ 7 58 (3.2)

matriks variansi dan kovariansi koordinat toposentrik sebagai berikut :

ΣTT = 2

σ95 σ9:5 σ9;5 σ:95 σ:5 σ:;5 σ;95 σ;:5 σ;5

8 (3.3)

Matriks variansi dan kovariansi koordinat toposentrik dapat dihitung dengan persamaan :

ΣTT = A ΣGG <=

A = '

(sinθcosλ −sinθsinλ cosθ

−sinλ cosλ 0

cosθcosλ cosθsinλ sinθ. (3.4)

Keterangan :

• ∆X, ∆Y, dan ∆Z adalah selisih antara koordinat titik pengamatan dengan titik

ikat sistem koordinat tiga dimensi

• θ dan λ adalah koordinat geodetik titik ikat

• n, e, dan u adalah koordinat toposentrik

• ΣGG adalah matriks variansi dan kovariansi koordinat geosentrik

• ΣTT adalah matriks variansi dan kovariansi koordinat toposentrik

• A adalah matriks Jacobi.

Berikut adalah koordinat toposentrik beserta standar deviasinya dari titik-titik pengukuran dari tahun 2002-2011 :

(18)

36 Tabel 3.7 Koordinat Toposentrik titik Pengamatan dari tahun 2002-2011

σe(m) σn(m) σu(m) 2005 228 2005.625 0.000 0.000 0.000 0.002 0.002 0.002 2008 319 2008.874 -0.033 -0.012 -2.525 0.002 0.002 0.002 2011 188 2011.515 -0.043 0.003 -2.362 0.002 0.002 0.002 2011 230 2011.63 -0.043 0.004 -2.513 0.002 0.002 0.002 2005 228 2005.625 0.000 0.000 0.000 0.002 0.002 0.002 2008 317 2008.868 23.631 42.729 2.132 0.002 0.002 0.002 2011 190 2011.521 23.617 42.748 2.318 0.002 0.002 0.002 2011 185 2011.507 0.000 0.000 0.000 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 0.049 0.070 0.000 0.002 0.002 0.002 2008 314 2008.86 0.000 0.000 0.000 0.002 0.002 0.001 2008 316 2008.866 -0.004 -0.005 -0.053 0.001 0.002 0.001 2011 186 2011.51 -0.035 -0.020 0.187 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 -0.031 -0.014 0.089 0.001 0.002 0.001 2003 160 2003.438 0.000 0.000 0.000 0.001 0.002 0.001 2005 228 2005.625 -0.016 -0.025 -2.433 0.002 0.002 0.002 2005 226 2005.619 0.000 0.000 0.000 0.002 0.002 0.002 2008 315 2008.863 -0.085 -0.061 -2.579 0.002 0.002 0.001 2011 187 2011.512 -0.082 -0.047 -1.349 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 -0.072 -0.035 -2.453 0.001 0.002 0.001 2005 227 2005.622 0.000 0.000 0.000 0.001 0.002 0.001 2011 188 2011.515 0.055 -0.001 -2.542 0.002 0.002 0.002 2011 230 2011.63 0.049 0.019 -2.550 0.002 0.002 0.002 2002 323 2002.885 0.000 0.000 0.000 0.001 0.001 0.001 2003 160 2003.438 1.028 -0.346 -0.485 0.001 0.002 0.001 2005 228 2005.625 1.072 -0.306 2.032 0.002 0.002 0.002 2008 315 2008.863 1.030 -0.334 -0.474 0.002 0.002 0.001 2011 187 2011.512 1.030 -0.323 -0.345 0.002 0.002 0.002 2011 230 2011.63 0.924 -0.310 -0.421 0.002 0.002 0.002 2002 322 2002.882 0.000 0.000 0.000 0.002 0.002 0.002 2003 160 2003.438 -0.127 -0.096 -0.162 0.001 0.002 0.001 2005 227 2005.622 -0.049 -0.088 2.283 0.001 0.002 0.001 2008 316 2008.866 -0.024 -0.139 -0.223 0.001 0.002 0.001 2011 229 2011.627 -0.055 -0.170 -0.092 0.002 0.002 0.001 Standar Deviasi ALUN CSRN DALU DP06 DPN5

Titik Tahun DOY e(m) n(m) u(m)

KMAS

NGLK

BMNG

(19)

37 Tabel 3.8 Koordinat Toposentrik titik Pengamatan dari tahun 2002-2011(lanjutan)

σe(m) σn(m) σu(m) 2002 319 2002.874 0.000 0.000 0.000 0.002 0.002 0.002 2002 321 2002.879 -0.008 0.011 -0.044 0.002 0.002 0.002 2003 160 2003.438 -0.129 -0.049 -2.504 0.001 0.002 0.001 2005 226 2005.619 -0.048 -0.005 -0.049 0.002 0.002 0.002 2008 314 2008.86 -0.065 -0.020 -2.526 0.002 0.002 0.001 2008 317 2008.868 -0.095 -0.031 -2.521 0.002 0.002 0.002 2011 186 2011.51 -0.126 -0.052 -1.325 0.002 0.002 0.002 2011 229 2011.627 -0.105 -0.028 -2.381 0.002 0.002 0.001

n(m) u(m) Standar Deviasi

PARK

Gambar

Gambar 3.1 Peta Lokasi Gunungapi Papandayan
Gambar 3.4 Bernese 5.0
Tabel 3.2 Parameter Pengolahan GPS
Gambar 3.5 Contoh file FINyy.CRD pada folder STA
+5

Referensi

Dokumen terkait

Lampu lantai ini memiliki fungsi untuk memancarkan cahaya namun dengan arah lampu yang tidak bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna mencerminkan pemikiran gaya desain

(2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan masyarakat menyelenggarakan satuan dan/atau program

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan suhu sebesar 1.7 °C tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, luas daun per rumpun dan

Kemudian banyaknya mahasiswa jurusan Sastra Jepang Universitas Darma Persada yang mengenal ONE OK ROCK membuat rasa ingin tahu penulis tentang kepuasan penggemar

negaranya yang sangat membutuhkan transplantasi organ demi kelangsungan hidupnya. Dalam perkara perdata, pengadilan mempunyai dua yurisdiksi, yaitu yurisdiksi

satu nilai moral pancasila sila ke dua. Yaitu Kemanusiaan yg adil dan beradab. Kita juga harus selalu bersatu, tidak boleh lagi ada bentrok atau tawuran antar

Otomatis, berbeda dengan sektor lain seperti pariwisata yang pelaku jasanya tidak semua terdaftar atau sektor jasa akuntansi yang tidak semua akuntan beregisternya

Degree of Financial Leverage (DFL) (X 1 ), Debt to Equity Ratio (DER) (X 2 ), dan Time Interest Earned Ratio (TIER) (X 3 ) terhadap variabel terikat Return on Equity (ROE)