• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Dosen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Dosen"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Dosen

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, yang memang sengaja diciptakan oleh Tuhan untuk mengelola hasil ciptaan-Nya yang lainnya. Tuhan mempercayai manusia untuk mengelola dan memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya. Manusia sebagai sumber daya yang sempurna bisa melalukan atau mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar, karena Tuhan menciptakan manusia memiliki akhlak yang mulia, jadi mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Evolusi manusia atau anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Kata “homo” dalam klasifikasi biologi merujuk pada manusia, dalam bahasa latin artinya “manusia”. Homo sapiens berarti “manusia yang tahu”, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Jenis kelamin manusia terbagi menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan. Penggolongan lainnya berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda pemudi, dewasa, dan orang tua. Sifat umum yang dimiliki manusia adalah tidak merasa puas dengan apa yang diperolehnya, manusia selalu mempunyai ambisi yang kuat di dalam dirinya, dimana ambisi tersebut mengharuskan manusia untuk memanfaatkan intelektualitas yang ada. (https://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_manusia).

(2)

Dosen adalah manusia yang mampu menjadi sumber daya manusia dengan baik, yaitu menjadi seorang pengajar bagi mahasiswa. Mengajarkan dan memberikan ilmu kepada mahasiswa untuk menghantarkan mahasiswa jenjang yang lebih tinggi. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransfer ilmu kepada mahasiswa. Profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus. Ada beberapa dosen pengajar menjadi favorit bagi mahasiswa, baik dari segi cara mengajarnya, fisik. Dosen yang menyenangkan cara mengajarnya banyak digemari oleh mahasiswanya. Dari ilmu yang sudah dituangkan dalam diri mahasiswa, dosen akan merasa bangga dengan hasil yang sudah dicapai oleh mahasiswa. Oleh karena itu penulis mengambil ide dengan judul foto dosen sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan karya seni grafis dengan teknik Digital Painting.

Karena penulis merasa dosen yang dipakai sebagai objek sudah berjasa membimbing hingga Penulis mampu sampai di titik terakhir pada dirinya untuk dikembangkan dalam membuat suatu penciptaan. Dalam menjadikan pemikiran yang dimilikinya, manusia memerlukan sumber inspirasi untuk menyalurkan hasil pemikirannya untuk penciptaan suatu ambisi yang lahir secara alamiah pada diri mereka.

B. Referensi Karya

Penulis mengangkat foto dosen sebagai sumber inspirasi ke dalam karya seni grafis dengan teknik Digital Painting karena mengikuti perkembangan teknologi dalam grafis dengan menambahkan efek-efek tertentu, sehingga menjadi karikatur

(3)

sesuai karakter masing-masing. Contoh dua karya yang menginspirasi penulis dengan teknik Digital Painting.

Gambar 1. Contoh Karya Digital Painting “GrandFa”

(Sumber: http://sharehovel.blogspot.co.id/2014/05/cara-membuat-efek-smudge-painting-di-photoshp.html) di unduh pada 18/09/2015 pukul 22.45 WIB

Gambar 2. Contoh Karya Digital Painting “Embah”

(Sumber: http://photoshopku.net/teknik-smudge-painting-manual-dengan-photoshop) di unduh pada 20/09/2015 pukul 20.19 WIB

(4)

C. Pengertian Seni

  Berbicara tentang seni, hingga saat ini para pakar di bidang seni rupa pun belum mampu memiliki satu kesepakatan khusus tentang definisi seni. Tidak sedikit para filsafat seni, ahli estetika dan seniman memiliki definisi tersendiri tentang seni, hal ini dapat kita lihat dari beberapa literatur yang dijabarkan Mikke Susanto dalam bukunya yang berjudul “Diksi Rupa”.

Pengertian seni, salah satunya adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, yang disajikan secara indah dan menarik. Sehingga merangsang tumbuhnya pengalaman batin pada manusia lain yang menghayatinya. Kelahirannya tidak didorong hasrat untuk memenuhi kebutuhan pokok, melainkan merupakan usaha untuk melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaan memenuhi kebutuhan yang sifatnya spiritual (Mikke Susanto, 2003:102).

Nooryan Bahari dalam bukunya yang berjudul “Kritik Seni, wacana, apresiasi dan kreasi” menjelaskan bahwa seni adalah suatu bentuk keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, belajar, atau pengamatan-pengamatan (Nooryan Bahari, 2008: 61). Dari sekian definisi dapat disimpulkan bahwa seni adalah hasil karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batinnya yang disajikan secara indah dan menarik sehingga merangsang munculnya pengalaman batin penikmat yang menghayatinya.

(5)

D.

Komponen Karya Seni

a. Bentuk (Form)

Bentuk adalah keseluruhan totalitas dari sebuah karya dan merupakan organisasi dari segenap unsur yang mewujudkan suatu karya seni.

….. Bentuk dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai “totalitas karya” yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa seperti garis, bidang, gelap terang warna sehingga terwujud apa yang disebut karya. Ini berarti bahwa bentuk adalah suatu yang dapat ditangkap oleh panca indera yaitu dilihat dan diraba (P.Mulyadi, 1998:16)

Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/ desain, tentu mempunyai bentuk (form). Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal. Kerikil, pasir, kelereng, dan semacamnya yang relatif kecil, dan “tidak berdimensi” dapat dikategorikan sebagai titik. Kawat, tali, galah, dan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang, dapat disederhanakan menjadi garis. Selembar kertas, karton, papan triplek, dan semacamnya yang memiliki dimensi panjang dan lebar dapat disederhanakan sebagai bidang. Kotak, tangki minyak, rumah, dan semacamnya yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, dapat disederhanakan menjadi gempal/ volume (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009 : 83). b. Isi atau Makna

Jika ditinjau dari aspek isi seni, nilai-nilai di dalamnya juga dapat kontekstual dan universal. Struktur jiwa manusia dari dulu sampai sekarang tetap sama, punya perasaan, intuisi, pikiran, kemauan, kesadaran dan bawah sadar, menurut penulis.

Setiap seniman selalu memiliki tujuan tersendiri yang ingin diungkapkan dalam setiap karya yang diciptakannya, namun nilai yang ditangkap penikmat dari setiap karya yang diciptakan selalu berbeda-beda

(6)

sesuai dengan kemampuan tafsir dari penikmat sendiri. Isi atau arti dapat diartikan sebagai berikut:

….. Isi disebut kualitas atau arti, yang ada dalam suatu karya seni. Isi juga dimaksudkan sebagai final statement,mood (suasana hati), atau pengalaman penghayat, isi merupakan arti yang esensial daripada bentuk, dan seringkali dinyatakan sebagai bentuk sejenis emosi, aktivitas itelektual, atau asosiasi yang kita lakukan terhadap suatu karya seni. Apabila ada suatu usaha untuk menganalisa mengapa bentuk dari suatu karya menimbulkan emosi atau ekspresi terhadap kita, atau menstimulasi aktivitas intelektual penghayatnya, sebenarnya kita sedang berhadapan dengan isi atau arti (P. Mulyadi, 1998: 16).

E. Elemen Seni Rupa

    Disamping komponen seni, dalam suatu karya juga harus memperhatikan unsur yang ada di dalam karya seni. Berikut pengertian masing-masing dari unsur rupa tersebut:

a. Garis

Garis terbentuk melalui goresan atau tarikan dari titik yang satu ke titik yang lain. Bermacam bentuk garis, yaitu garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus, garis tak beraturan, dan lain-lain. Setiap garis tersebut dapat menimbulkan kesan yang beragam yang dinamakan sifat garis. Misalnya, garis lurus mengesankan kaku, tegas, dan keras.

Raut adalah ciri khas suatu bentuk dari sebuah garis. Raut garis adalah ciri khas bentuk garis. Raut garis secara garis besar hanya terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus dan bengkok atau lengkung. Namun, jika dirinci terdapat empat macam jenis garis sebagai berikut: Garis lurus yang meliputi garis horizontal,

(7)

diagonal dan vertikal. Garis lengkung meliputi garis lengkung kubah, garis lengkung busur, dan lengkung mengapung. Garis majemuk yang meliputi garis zig-zag dan garis berombak. Garis gabungan meliputi kombinasi antara garis lurus, lengkung dan majemuk (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:98).

Gambar 3. Raut Garis

(Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Elemen-elemen Seni dan Desain”. 2009 : 90)

b. Bidang (Shape)

Jika suatu garis (garis geometrik ataupun garis ekspresif) bersentuhan (bersatu) dengan garis itu sendiri (tetapi bukan berimpit) maka garis itu kan meliputi suatu area (daerah) atau bentuk. Kalau kita menggunting selembar kertas hitam dengan suatu bentuk tertentu lalu bentuk guntingn yang telah mendapat

(8)

bentuknya tersebut kita letakkan di atas kertas putih (atau sebaliknya, putih di atas kertas hitam) maka kita akan mendapatkan suatu area pula. Demikian juga jika kita gunting tersebut merupakan kertas berwarna, maka hal yang sama akan kita dapatkan.

Nooryan Bahari dalam bukunya yang berjudul “Kritik Seni Wacana, Apresiasi dan Kreasi” menjelaskan bahwa bidang adalah:

… Bidang (shape) adalah suatu bentuk yang sekelilingnya dibatasi oleh garis. Secara umum garis dikenal dalam dua jenis, bidang yaitu bidang geometris dan organis. Bidang geometris seperti lingkaran atau bulatan, segi empat, segi tiga dan segi-segi lainnya, sementara bidang organis dengan bentuk bebas yang terdiri dari aneka bentuk yang tidak terbatas (Nooryan Bahari, 2008: 100).

Shape dapat dibedakan atas shape geometri dan shape biomorphic. Shape geometrik merupakan bentuk yang standar (ukuran, aturan, dan batasan) dalam sifat

dan berasal dari ilmu ukur, seperti lingkaran, empat persegi, segitiga. Shape

biomorphic merupakan bentuk yang tidak beraturan (bebas dan organik) (Arfial

Arsad Hakim, 1997:54-55)

Gambar 4. Macam-Macam Raut Bidang

(9)

c. Tekstur

Tekstur adalah sifat suatu permukaan dari suatu benda atau bidang, yang memberi karakter atas suatu benda atau bidang/permukaan tersebut, apakah halus, sedang atau kasar.

Setiap bentuk atau benda apa saja di alam ini termasuk karya seni mesti memiliki permukaan atau raut. Setiap permukaan atau raut tentu memiliki nilai atau ciri khas. Nilai atau ciri khas permukaan tersebut dapat kasar, lunak, halus, polos, bermotif/bercorak, mengkilat, buram, licin, keras, lunak, dan sebagainya. Itulah tekstur atau ada yang menyebut barik. Tekstur adalah nilai atau ciri khas suatu permukaan atau raut.

Pada umumnya orang menyebut tekstur itu dihubungkan dengan sifat permukaan yang kasar. Padahal sesungguhnya permukaan yang halus pun merupakan tekstur, di mana nilai, sifat, atau ciri khas permukaannya atau teksturnya halus. Sifat-sifat permukaan kasar-halus, kasap-licin, keras-lunak, bermotif-polos, cemerlang-suram, dan lain-lain (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009 : 120).

(10)

Gambar 5. TEKSTUR HIAS/ SEMU dan INTERVAL TANGGA TEKSTUR (Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Elemen-elemen Seni dan Desain”. 2009 : 126) d. Warna

Melalui beberapa teori warna seperti teori Brewster, kita dapat mengenal warna primer, sekunder, dan warna komplementer. Warna dapat dianalisis malalui sudut pandang estetika maupun tinjauan berdasarkan kadar intensitas warna yang dimiliki. Warna mampu menimbukan kesan positif dan negatif serta mampu menciptakan berbagai suasana sesuai intepretasi masing-masing orang. Warna dapat mengajak kita seolah-olah berada dalam suasana periode dimana karya tersebut diciptakan (Triss Neddy S, dkk, 2012:88).

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan benda-benda yang dikenainya; corak rupa seperti merah, biru, hijau, dan lain-lain. Peranan warna sangat dominan pada karya seni rupa, hal ini dapat dikaitkan dengan upaya menyatakan gerak, jarak, tegangan (tension), deskripsi alam (naturalisme), ruang, bentuk, ekspresi atau makna simbolik dan justru dalam kaitan yang beraneka ragam ini kita akan melihat betapa kedudukan warna dalam seni rupa. Zat warna didapatkan dari perpaduan pigmen yang berupa bubuk halus,

(11)

kemudian disatukan dengan binder (zat pengikat) atau paint vehicle (pembawa pigmen) (Mikke Susanto, 2002 : 113).

Gambar 6. LINGKARAN WARNA (THE COLOR WHELL)

(Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Elemen-elemen Seni dan Desain”. 2009 : 31)

F. Prinsip-Prinsip Seni Rupa / Desain

Untuk menciptakan sebuah karya seni selalu berpegang pada prinsip keorganisasian biasanya disebut prinsip organisasi, prinsip desain, atau asas-asas desain, antara lain rhytm (irama), unity (kesatuan), balance (keseimbangan), domination (penekanan) dan kesepadanan (proportion). Komposisi perlu diperhatikan adanya unsur yang saling berintegrasi dan saling mendukung, tidak perlu bahwa tiap-tiap unsur memiliki kekuatan yang sama (P. Mulyadi, 1998:22).

(12)

a. Irama ( Rhytm )

Irama atau ritme adalah gerak perulangan atau gerak mengalir/aliran yang ajeg, runtut, teratur, terus-menerus (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2010:161). b. Kesatuan ( Unity )

Kesatuan dapat juga disebut dengan keutuhan. Sebuah karya seni harus menyatu dan unsur-unsur yang tersusun di dalamnya tidak dapat dipisah-pisah. Tanpa kesatuan, karya seni akan terlihat kacau balau dan mengakibatkan karya tersebut tidak enak dilihat (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:233).

c. Keseimbangan ( Balance )

Keseimbangan yaitu suatu kondisi atau kesan berat, tekanan atau tegangan, sehingga memberi kesan stabil (Arfial Arsad, 1987:6). Dalam keseimbangan terdapat symmetrical balance, radial balance, obvious balance, dan asymmetrical balance. Keseimbangan simetris atau symmetrical balance yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan kanan memiliki kedudukan yang sama persis baik dalam bentuk raut, besaran ukuran, arah, warna maupun teksturnya. Keseimbangan memancar atau radial balance yaitu keseimbangan yang sama seperti keseimbangan simetris, tetapi tidak hanya pada sisi kanan maupun kiri tetapi sebelah atas atau bawah (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:260).

Keseimbangan sederajat atau obvious balance yaitu keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan tanpa memperdulikan bentuk yang ada di masing-masing ruang, sedangkan keseimbangan asimetris atau asymmetrical balance adalah kebalikan dari keseimbangan simetris yaitu keseimbangan yang sebelah kiri dan kanannya tidak sama (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:263).

(13)

d. Penekanan (domination)

Dominasi dalam karya seni itu yang dimaksud menguasai, bisa juga disebut keunggulan, keunikan, keistimewaan, keganjilan atau penyimpangan. Di dalam karya seni harus ada dominasi agar menarik, karena dominasi digunakan sebagai daya tarik (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:225).

e. Kesepadanan (Proportion)

Proporsi atau perbandingan merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa untuk memperoleh keserasian. Proporsi bisa juga disebut kesepadanan (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:273).

G. Perubahan Wujud dalam Karya Seni

Di dalam pembuatan karya terjadi perubahan wujud, perubahan wujud itu meliputi; Distorsi yaitu perubahan bentuk atau penyimpangan keadaan yang dibengkokkan (Mikke Susanto, 2011:107). Adapun cara pengubahan bentuk antara lain dengan cara simplifikasi (penyederhanaan), distorsi (pembiasan), distruksi (perusakan) stilasi (penggayaan) atau kombinasi diantara semua susunan bentuk tersebut (Mikke Susanto, 2011: 98).

H.

Komposisi dalam Karya Seni

Komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa atau karya seni untuk mencapai kesesuaian atau integrasi antara warna, garis, bidang dan unsur-unsur karya seni yang lain untuk mencapai susunan yang dinamis, termasuk tercapainya proporsi yang menarik serta indah (Mikke Susanto, 2011: 226-227).

(14)

Komposisi dalam sebuah karya seni terbagi menjadi 4 tipe yaitu, komposisi terbuka, komposisi tertutup, komposisi piramida, dan komposisi piramida terbalik.

Komposisi terbuka adalah suatu komposisi dalam suatu bidang atau ruang komposisi yang dimana objek gambar terkesan menerus, tersebar, meluas dari pusat bidang tersebut. Sedangkan jika objek gambar tersebut seakan-akan terpusat di dalam suatu ikatan, mengumpul, menyempit, sehingga terlihat adanya pengelompokan objek gambar ke dalam pusat bidang atau ruang komposisi, maka komposisi yang demikian itu dikatakan komposisi tertutup (Arfial Arsad Hakim, 1997: 37).

Selain komposisi terbuka dan tertutup masih ada tipe lain dari komposisi yaitu komposisi piramida dan piramida terbalik. Komposisi piramida terbalik merupakan komposisi yang meletakan objek gambar dalam suatu bidang komposisi yang membentuk susunan segitiga, dimana puncak segitiga berada pada bagian atas dan alasnya di bagian bawah. Sedangkan komposisi piramida terbalik merupakan kebalikan dari piramida, dimana puncak segitiga berada dibagian bawah dan alasnya dibagian sisi atas dalam sebuah bidang komposisi (Arfial Arsad Hakim, 1997: 37).

I.

Pengertian Seni Grafis

Dalam mengekspresikan ide imajinasi seni, media merupakan faktor penting dalam proses pencitraan visual karya seni yang memiliki sebuah pesan yang ingin di sampaikan kepada publik seni. Seni grafis sebagai salah satu media pencitraan dari sebuah karya seni sangat mendukung secara maksimal dalam proses media ekspresi.

Grafis berasal dari bahasa Yunani, graphein, yang berarti menulis atau menggambar. Seni grafis merupakan penggubahan gambar bebas karya perupa menjadi cetakan, yang melalui proses manual dan menggunakan material tertentu, dengan tujuan membuat perbanyakan karya dalam jumlah tertentu (Mikke Susanto, 2002:47).

Grafi atau grafis juga bisa diartikan gambaran nyata. Seni grafis adalah karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak. Seni grafis

(15)

adalah ungkapan seni rupa 2 dimensional yang dalam visualisasinya melalui proses cetak, cetak tinggi (woodcut, linnocut, relief print), cetak dalam (etsa), cetak datar (lithography), dan cetak saring (serigrafi, screen printing). Karenanya di cetak maka dimungkinkan adanya proses pengulangan, sehinga cetakan-cetakan (hasilnya) dapat berjumlah lebih dari satu (jamak).

Seni Grafis secara sederhana merupakan bentuk ungkapan seni rupa dua dimensi yang memanfaatkan proses cetak. Karya grafis memungkinkan diperoleh jumlah lebih dari satu. Proses cetak dalam Seni Grafis cenderung terbatas pada proses manual atau semi mekanis, yaitu suatu proses langsung yang melibatkan keterampilan tangan sang seniman. Jumlah edisi suatu karya grafis biasanya terbatas. Walaupun karya Seni Grafis berjumlah banyak (lebih dari satu), secara konvensi tiap lembar edisinya diakui sebagai karya original, bukan reproduktif.

Seniman memberikan catatan di bagian bawah di luar gambar, berupa tanda tangan, tahun pembuatan, judul karya, dan nomor urut cetak serta jumah edisinya untuk mempertegas keaslian karya. Misalnya, 10/ 25 berarti cetakan ke-10 dengan seluruh jumlah edisinya 25 (Ensiklopedia Nasional Indonesia jilid 6, 1989:221).

Seni Grafis merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki komponen yang sama dengan cabang seni rupa lainnya. Menciptakan sebuah karya tidak lepas dari komponen-komponen yang menjadi kerangka karya seni, yaitu komponen seni,

(16)

karena antara satu dengan yang lain saling mendukung, komponen seni yang dimaksud antara lain subject matte atau tema, bentuk dan isi.

J. Cetak Printing

Digital Print adalah proses cetak dimana dalam prosesnya memerlukan sebuah program dari sebuah alat seperti computer, scanner, printer, dan sebagainya untuk mengolah data mentah seperti foto menjadi sebuah karya seni yang bernilai estetik tinggi. Karya seni yang dihasilkan biasanya ber format: PSD (standart Photoshop), PCX, GIF, TIF, JPEG, PNG dan sebagainya.

Cetak digital merujuk pada image atau citra yang diciptakan dengan komputer menggunakan gambar, teknik cetak lain, foto, light pen serta tablet, dan sebagainya. Citra tersebut bisa dicetak pada bahan yang bervariasi termasuk pada kertas, kain atau kanvas plastik. Reproduksi warna yang akurat merupakan kunci yang membedakan antara digital print berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Warna metalik (emas, perak) sulit untuk direproduksi secara akurat karena akan memantul-balikkan sinar pada scanner digital. Cetak digital berkualitas tinggi biasanya direproduksi dengan menggunakan file data ber-resolusi sangat tinggi dengan printer ber-presisi tinggi.

Cetak digital bisa dicetak pada kertas printer desktop standar dan kemudian ditransfer ke art paper tradisional (misalnya, Velin Arch atau Stonehenge 200gsm). Salah satu cara mentransfer berkas adalah dengan meletakkan hasil cetakan menghadap permukaan, art paper kemudian diolesi dengan Wintergreen oil di

(17)

belakang cetakan, kemudian dipress. (https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis). Digital Painting adalah metode menciptakan sebuah seni lukisan digital atau teknik untuk membuat seni digital dalam komputer. Sebagai metode menciptakan sebuah seni, menyesuaikan media lukisan tradisional seperti cat akrilik, minyak, tinta, dll dan pigmen berlaku untuk operator tradisional, seperti kain tenun kanvas, kertas, polyester dll dengan menggunakan perangkat lunak komputer.

Sebagai teknik yang mengacu pada program perangkat lunak komputer (software) grafis yang menggunakan kanvas virtual dan kotak lukisan virtual seperti kuas, warna dan perlengkapan lainnya. Kotak virtual berisi banyak instrumen yang tidak ada di luar komputer, dan memberikan karya seni digital yang tampilan berbeda degan nuansa dari sebuah karya seni yang dibuat dengan cara tradisional.

Jadi tentu saja teknik yang di gunakan itu digital, yang tidak menggunakan kanvas, kuas, cat minyak, dll, sedangkan Software yang di gunakan dalam membuat digital painting sendiri seperti, SAI, AI Corel Painter, Adobe Photoshop, ArtRage, GIMP, Krita, openCanvas dan sejenisnya, dan biasanya tak jarang orang-orang mengunakan bantuan perangkat lain, seperti paint mouse, untuk memudahkan dalam pembuatan, paint mouse sendiri sebagai alat ganti dari kanvas di dalam melukis (menggambar) secara manual.

Intinya Digital Painting itu adalah melukis (menggambar) secara digital mengunakan hardware dan software tertentu, yang memudahkan dalam melukis, tanpa banyak kesalahan (mudah dalam menghapus project yang salah dalam menarik garis) tidak seperti melukis secara manual, yang apabila ada kesalahan maka kanvas

(18)

akan di ganti, dan banyak membuat warna cat. (  http://www.design-maulana.com/2014/06/ pengertian-digital-painting-istilah.html).

Matte Painting adalah sebuah seni dalam menggabungkan beberapa image menjadi satu yang menggunakan teknik melukis baik secara manual maupun dengan komputer. Sedangkan Digital Matte Painting berlaku untuk penggabungan yang dilakukan secara digital atau menggunakan teknologi komputer. Orang-orang yang berprofesi di dalam industri ini dikenal dengan nama digital matte painter, digital matte designer atau secara singkat bisa disebut sebagai matte painter. Matte digunakan dalam dunia fotografi maupun dalam pembuatan special effect untuk film. Proses ini menggabungkan dua atau lebih elemen image menjadi satu. Biasanya matte digunakan untuk menggabungkan image latar depan seperti aktor atau artis dengan gambar latar belakang seperti gambar pemandangan sebuah negeri dongeng, antariksa, atau planet-planet. Sedangkan, dalam terminologi “Matte Painting”, matte itu sendiri berupa sebuah lukisan gambar latar belakang. Adapun istilah “Digital Matte Painting” berarti sebuah gambar lukisan latar belakang yang dibuat secara digital atau dengan menggunakan teknologi komputer.

Untuk membuat sebuah gambar Digital Matte Painting itu sendiri tentu saja diperlukan keahlian dalam menggambar menggunakan komputer. Penguasaan tentang konsep warna dan ahli dalam hal mencampur atau memilih warna-warna yang tepat pun sangat diperlukan sehingga dapat menghasilkan komposisi warna yang sedap dipandang mata.

(19)

1. Alat dan Bahan Cetak Printing

Terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam proses cetak printing. Alat dan bahan tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Komputer

Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis, berdasar urutan instruksi ataupun program yang diberikan kepadanya.

Gambar 7. Komputer

(Sumber: http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-1.html) diambil pada tanggal 11/09/2015 pukul 12.45 WIB

Definisi yang ada memberi makna bahwa komputer memiliki lebih dari satu bagian yang saling bekerja sama, dan bagian-bagain itu baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Istilah mengenai sekelompok mesin, ataupun istilah mengenai jutaan komponen kemudian dikenal sebagai hardware komputer atau perangkat keras komputer.

(20)

Hardware komputer juga dapat diartikan sebagai peralatan pisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara pisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan.

Dalam hal ini, komputer tidak mungkin bisa bekerja tanpa adanya program yang telah dimasukkan kedalamnya. Program ini bisa berupa suatu prosedur pengoperasian dari komputer itu sendiri ataupun berbagai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan program-program inilah yang kemudian disebut sebagai software komputer atau perangkat lunak komputer.

Dalam arti yang paling luas, software komputer bisa diartikan sebagai suatu prosedur pengoperasian. Suatu acara yang ditayangkan oleh TVRI, dapat dianggap sebagai software dari suatu peralatan televisi. Demikian pula halnya dengan musik yang telah direkam diatas kaset, data diatas kertas, serta cerita ataupun uraian yang ada didalam sebuah buku.

Secara prinsip, komputer hanyalah merupakan sebuah alat. Alat yang bisa digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk bisa bekerja, alat tersebut memerlukan adanya program dan manusia. Pengertian manusia kemudian dikenal dengan istilah brainware (perangkat manusia).

Pengertian brainware ini bisa mencakup orang-orang yang bekerja secara langsung dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu, ataupun orang-orang yang tidak bekerja secara langsung menggunakan komputer, tetapi menerima hasil kerja dari komputer yang berbentuk laporan . Konsep hardware - software - brainware adalah merupakan konsep tri-tunggal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Untuk tahap pertama, manusia harus memasukkan program terlebih dahulu kedalam komputer. Setelah

(21)

Setelah program tersimpan didalam komputer, maka komputer baru bisa bekerja untuk membantu manusia untuk menyelesaikan persoalan ataupun pekerjaannya. (http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-1.html).

b. Aplikasi/software

CorelDraw adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat berbagai macam design seperti logo, kartu nama, kalender, poster, stiker dan lain-lain yang terkenal dalam dunia digital. Pada CorelDraw terdapat :

• TITLE BAR

Memberi informasi tentang nama file dan aplikasi yang sedang dibuka. Pada ujung pojok kanan atas terdapat tombol Maximize Button untuk membuat tampilan CorelDRAW satu layar penuh, Minimize button untuk meletakkan program pada Taskbar menu, sedangkan Close button untuk mengakhiri program.

• MENU BAR

Menu Bar adalah barisan menu yang terdiri dari File, Edit, Layout, Type, Element, Utilities, View, Window dan Help. Semua perintah-perintah terdapat pada menu menu tersebut.

• STANDARD TOOL BAR

Perintah – perintah yang sering digunakan dapat juga diakses melalui Standard Tool Bar. Pada Standard Tool Bar terdapat icon – icon perintah yang sering kita gunakan, misalnya untuk membuat file baru, membuka file, menyimpan, mencetak dan sebagainya. Hanya dengan klik

(22)

sekali pada icon yang dimaksud maka perintah akan langsung dijalankan oleh CorelDraw.

• PROPERTY BAR

Property Bar merupakan baris perintah yang unik, karena tampilannya akan selalu berubah dan perintah-perintah yang ada didalamnya akan menyesuaikan dengan icon yang sedang aktif pada tool Box. Misalnya tool Box sedang aktif pada Zoom Tool, maka akan memunculkan property dari Zoom tool, demikian juga dengan tool-tool yang lain. Di sini kita akan dapat lebih cepat dalam mengakses perintah-perintah yang berhubungan dengan tool yang sedang aktif.

• RULER

Berfungsi untuk membantu kita dalam membuat desain dengan ukuran yang tepat. karena terdapat mistar horizontal dengan satuan ukuran yang dapat kita ubah sewaktu-waktu.

• PRINTABLE AREA

Merupakan area dimana desain kita diletakkan untuk dicetak. Untuk mendesain kita boleh di luar printable area, namun ketika akan dicetak maka harus dimasukkan ke printable area tersebut.

• COLOR PALETTE

Warna merupakan unsur penting dalam sebuah desain grafis. CorelDraw memberikan berbagai kemudahan untuk mengakses dan memilih berbagai model warna. Kita dapat mengakses tool-tool warna

(23)

melalui on-screen color palette, Color dialog box, maupun Color Roll-up untuk memilih warna isi, outline, kertas dan lain-lain. Namun langkah yang tercepat untuk mengakses warna adalah melalui On-screen color palette yang tersedia di sebelah kanan window.

• STATUS BAR

Memberikan informasi tentang operasi yang sedang dilakukan, koordinat posisi mouse berada dan juga informasi tentang warna pada obyek yang sedang diaktifkan, baik warna fill maupun outline. Yang perlu diperhatikan pada setiap bagian window CorelDraw adalah, kita dapat mengakses suatu perintah melalui berbagai cara yang kita sukai. Misalnya untuk membuat file baru, dapat memalui menu bar, tool bar, maupun menggunakan perintah Short Cut.

• TOOL BOX

Tool Box merupakan sarana utama pada CorelDRAW. Tool Box menyimpan berbagai perintah perintah untuk membuat obyek dasar, editing obyek, memberikan efek-efek interaktif dan lain-lain.

Program ini dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan software yang berkantor pusat di Ottawa, Kanada. Coreldraw memiliki kegunaan untuk mengolah gambar. (http://cyberspaceinformation.blogspot.co.id /2013/05/ pengertian-dan-fungsi-corel-draw_3451.html).

(24)

c. Mouse

Mouse atau jika di artikan adalah (Tikus) adalah sebuah device input yang telah di rancang khusus untuk menjalankan program dari brainware / user yang dikirim melalu gerak sensor pada saat di jalankan sehingga menggerakkan pointer pada layar monitor.

Gambar 8. Mouse

(Sumber: http://mahmudefendi6.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-mouse-dan-jenisnya.html) diambil pada tanggal 05/04/2015 pukul 10.10 WIB

d. Keyboard

Keyboard adalah alat input dan merupakan salah satu perangkat keras komputer yang memiliki macam-macam tombol yang memiliki fungsi yang berbeda tergantung pada penekanannya yang dapat menghasilkan proses sesuai dengan kemauan kita. fungsi yang sangat penting yang ada pada komputer, karena tanpanya input input perintah vital pada komputer tidak akan bisa dilaksanakan.

(25)

Gambar 9. Keyboard

(Sumber: http://artikelterkait.com/pengertian-dan-fungsi-keyboard.html) diambil pada tanggal 15/09/2015 pukul 13.06 WIB

e. Printer

Perangkat elektromekanis yang mengubah teks dan dokumen grafis dari bentuk elektronik (digital) ke bentuk fisik. Umumnya printer merupakan perangkat tambahan eksternal (external peripheral devices) yang terhubung dengan komputer atau laptop melalui kabel atau nirkabel untuk menerima input data dan mencetaknya pada kertas. Hingga saat ini, berbagai printer telah tersedia dengan berbagai fitur mulai dari mencetak dokumen hitam putih, berwarna, baik dengan kualitas grafis rendah maupun tinggi, serta gabungan fungsi dari perangkat lainnya. Fungsi printer adalah untuk mencetak tulisan, gambar, grafik, dan data lainnya dari komputer ke media kertas atau sejenisnya. Adapun istilah resolusi pada printer itu sendiri, yaitu dpi atau singkatan dari dot per inch. Maksud dari istilah tersebut adalah banyaknya jumlah titik dalam area yang memiliki luas 1 inci. Apabila semakin besar resolusi printer, maka bisa dipastikan hasil cetakan juga akan semakin bagus. Dan sebaliknya, apabila resolusi printer yang diusungnya terbilang kecil, maka hasil cetakan pun juga tidak terlalu bagus.

(26)

Gambar 10. Printer kanvas

(Sumber: http://pengertian-isp.blogspot.co.id/2015/04/pengertain-printer-fungsi-dan-jenis.html) diambil pada tanggal 12/09/2015 pukul 22.14 WIB

Dari segi kualitas, perangkat printer diidentifikasi dengan fitur-fitur bawaannya seperti kualitas warna, kecepatan cetak, resolusi cetak, dll. Kali ini, bermunculan printer-printer dengan multifungsi, seperti halnya printer modern. Printer modern ini datang dengan fungsi multiguna yaitu mereka kombinasi printer, scanner, mesin fotokopi, faks, dan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda ada berbagai printer yang tersedia dan dapat bekerja di berbagai jenis teknologi saat ini.

f. Kanvas

Kanvas termasuk kedalam hasil tenun seperti kain namun memiliki kekuatan yang lebih baik dari kain biasa. Kanvas bisa diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan seperti membuat tas atau sepatu. Dalam karya seni, kanvas putih yang dibentangkan pada kayu persegi, menjadi media yang dipakai para seniman untuk melukis dengan minyak atau cat warna. Bahan penyusun kanvas adalah kain katun atau linen, dengan tekstur yang khas membuat kanvas bisa sangat beragam.

(27)

Di saat teknologi semakin maju, kanvas juga bisa digunakan sebagai media cetak digital. Tentunya untuk itu tidak sembarang kanvas bisa dicetak. Mesin cetaknya pun khusus, dengan teknologi tinta pigmen yang tahan lama meski memang lebih mahal dari teknologi ink-jet. Untuk kanvas yang bisa dicetak, saat ini banyak produsen yang menyediakan kanvas dalam bentuk gulungan sehingga bisa dipasang di roll printer. Kanvas yang didesain khusus untuk cetak digital sudah memiliki lapisan yang sesuai dengan jenis tinta pigmen sehingga penyerapannya optimal, dan hasilnya juga memuaskan. Kanvas yang didesain khusus untuk dicetak punya beragam variasi jenis mulai dari ketebalan hingga bahan penyusunnya. Ketebalan kanvas bervariasi antara 300-400 gsm, sementara bahan penyusun bisa berupa campuran (poly cotton) atau 100% cotton. Ada juga kanvas yang lapisan luarnya diberi pemutih sehingga akan menghasilkan kontras yang lebih tinggi, namun ada juga yang jenisnya natural white alias tidak terlalu putih terang. Seperti layaknya kertas foto, kanvas juga dibedakan dari sifat permukaan yang licin dan kilap (glossy) atau yang tidak kilap (doff/matte) dimana ini sesuai dengan selera masing-masing.

(28)

. Gambar 11. Kanvas

(http://www.premiophoto.com/article/cetak‐foto‐kanvas) diambil pada tanggal 16/09/2015 pukul 19.46 WIB

Setiap kanvas punya kualitas yang berbeda sesuai dengan harganya. Kanvas kelas dunia seperti Hahnemuehle didesain dengan sangat rapi, mampu menghasilkan karya cetak yang warnanya lebih hidup, punya rentang gamut yang lebar, gradasi yang terlihat halus dan keawetan yang telah diuji sampai 200 tahun. Kini pemakaian kanvas sebagai cetak foto banyak dimanfaatkan untuk dekorasi ruangan, cetak foto kanvas (wedding atau foto keluarga) sampai reproduksi karya seni (Giclee) bagi seniman yang ingin karyanya dipamerkan di galeri. Aplikasi kanvas yang umum adalah dengan dipasang pada bingkai, namun ada juga yang lebih suka dipasang di spanram. (http://www.premiophoto.com/article/cetak-foto-kanvas).

(29)

2. Cara membuat gambar Digital Painting sebagai berikut:

Masuk ke aplikasi PhotoShop. Siapkan gambarnya, yang digunakan sebagai model. Jika cerahan gambar kurang, maka gunakan Creat New Fill, pilih levels. Tambahkan juga Brightness dan Contrast pada photo. Pilih dengan menekan Shift dan klik pada setiap layer lalu klik kanan pilih Marge Layers. Tambahkan Filter-Artistic-Paint Daubs dan gunakan Smudge Tool. Fungsi menggunakan Smudge Tool adalah mengatur besar kecilnya Size sesui dengan area, misal untuk ukuran kecil gunakan pada pagian mata, alis, kuping. dan jika pada rambut usahakan mengikut alur rambut. Setelah semua digosok, gunakan Burn tool untuk memberikan kesan gelap/ bayangan pada setiap lekukan, seperti baju, dagu, leher, dll. Gunakan kembali Sharpen sebanyak 2 kali untuk mempertegas gambar. Hasil karya yang dibuat sudah selesai kemudian cetak memakai printer dengan media kanvas. Agar tampil menarik, tempatkan karya tersebut di spanram agar terlihat rapi dan menarik.

Gambar

Gambar 1. Contoh Karya Digital Painting
Gambar 3. Raut Garis
Gambar 4. Macam-Macam Raut Bidang
Gambar 5. TEKSTUR HIAS/ SEMU dan INTERVAL TANGGA TEKSTUR  (Sumber: Sadjiman Ebdi Sanyoto, “Elemen-elemen Seni dan Desain”
+5

Referensi

Dokumen terkait

Balance merupakan keseimbangan visual pada setiap sisi sebuah karya antar seluruh elemen dan komposisi di dalamnya. Karya yang memiliki keseimbangan visual di dalamnya memberikan

karya tersebut dibuat dengan menerapkan unsur seni rupa yaitu titik, garis, bentuk, bidang, warna, tekstur, dan prinsip seni rupa yaitu kesatuan, keseimbangan, kesederhanaan,

Selain mendalami elemen-elemen perancangan seperti garis, bentuk, siluet, dan warna untuk membuat tokoh yang dirancang memiliki estetika lebih mendalam, seperti kutipan Sloan,

Garis mempunyai fungsi tertentu yang pada dasarnya digunakan untuk mengarahkan arah dari gerakan mata yang melihat elemen dalam suatu karya desain grafis..

Letterforms merupakan logo yang terbentuk menggunakan sebuah huruf yang kemudian dimodifikasi sedemikian rupa dengan menggunakan warna atau elemen grafis lainnya

Adoption: sebuah bentuk pendekatan yang “meminjam” sebuah seni visual, seni rupa, atau bentuk karya seni lain untuk diubah menjadi versi yang lebih masuk akal,

Membuat berbagai bagian yang berbeda dalam satu komposisi menjadi selaras yang terjadi jika elemen-elemen memiliki karakteristik yang sama, seperti pengulangan

Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa merupakan unsur yang sangat penting kehadirannya, karena lewat warna kita dapat membedakan antara benda satu dengan