Volume
4
Issue
I
Januarv
2013
rssN
2a86-g223
dr. Henry Kodrat,
Sp.Onk.Rad.
Universitas Pelita
Harapan
Tenaga
Pengajar
ke
Asisten
Ahli
Radioterapi
&
Onkologi
Indonesia
TINJAUAN
PUSTAKA
Stem
Cell pada Kanker
Nikriol
Dewin,
Soehartoti Gondhowiardjo
Model
Linear
Kuadratik dalam Radioterapi
Mirno Primosari, lrwon Ramli
LAPORAN
KASUS
Radioterapi
Pada
Retinoblastoma
H e n
ry
Kod
rot,
Soeho
rtoti
Gond
how
i ordj o
Peran Radiasi Dalam Tatalaksana Karsinoma
Adenoid Kistik
Orbita
Faisol
Adam,
Sri
Mutyo Sekorutami
SRS
Multistoged
Sebagai
Tatalaksana
AVM Berukuran
Besar
Rhondyka Rafli,
Soehartati Gondhowiordjo,
Sri
Mutya Sekarutomi
Journal
of
Radioter
Onkol
I
Vol
.+
|
lssue
1
I
Page
I
Jakarta,
ISSN2086-9223
The Indonesian
Radiation
Oncology
Society
lndones
1-38
I
Januarv
I
[,
Radioterapi
&
Onkologi
lndonesia
Journal of
TheIndonesian Radiation Oncology
SocietyTujuan
dan RuangLingkup
Majalah
Radioterapi&
Onkologi
Indonesia,Journal
of
the
IndonesianRadiation
Oncolog,, Society(ISSN
2086-9223) diterbitkan2kali
dalarr. setahun. Tujuan diterbitkannya adalahuntuk menyebarkan informasi dan meninglati<an perkembanganilmu
onkologi radiasidi
Indonesia. Ruang lingkupnya meliputi semua aspek yang berhubgngan dengan-onkologi radiasi, yaituonkologi molekuler, radiobiologi, kombinasi modalitas terapi (bedah-radioterapi-kemoterapi), onkologi pencitra^in, fisika medis
radioterapi dan ilmu radiografi-radioterapi (Radiation Therapy Technolog,,lRTT).
br
I
I
Angela Giselvania Kartika Brohet SoehartatiA.
Gbndhowiardj o K.R.M.T. Salugu Maesadji T. RimaNovirianthy PemimpinUmum SoehartatiA.
Gondhowiardj o Ketua PenyuntingSri Mutya Sekarutami Dewan Penyunting
Yoke Surpri Marlina RimaNovirianthy
Rhandyka Rafli Mitra Bestari Qteer-review er)
M. Djakaria
Setiawan Soetopo Desain Layout Yoke Surpri Marlina
Gregorius Ben Prayogi Lidya Meidania
Nana Supriana
Misju Herlina
Rhandyka Rafli
Panduan Penulisan Artikel :
Artikel
yang diterima dalam bentuk penelitian, tinjauan pustaka, laporan kasus, editorialdan komentar.
Artikel diketik
denganfont
TimesNew
Romanll,
spasi1,
margin naruow, 1 kolom, maksimal 10 halaman untuk artikel pendek dan maksimal 15 halamanuntuk artikel panjang. Ukuran kertas A4 (210
x
297 mm) sesuai rekomendasi UNESCO.Judul
artikel
harus singkat menggambarkanisi
artikel,jumlah
kata hendaknya tidaklebih
dari
15 kata.
Penelitian,berisi hasil penelitian orisinil. Format
terdiri
daripendahuluan,
metode penelitian,
hasil,
diskusi, kesimpulan dan daftar
pustaka. Pemyataan tentang conflict of interest dan ucapan terima kasih diperbolehkan bila akandimuat.
Tinjauan pustaka, berisi artikel yang membahas suatu bidang atau masalah yang baru
atauyang penting dimunculkan kembali (revian) berdasarkan rujukan literatur. Format menyangkut pendahuluan, isi, dan daftar pustaka.
Editorial,
berisi
topik-topik hangat yang
perlu
dibahas.surat, berisi
komentar, pembahasan, sanggahan atau opini dari suatu artikel. Editorial dan surat diakhiri formatdaftar pustaka sebagai rujukan literatur.
Abstrak wajib disertakan dalam setiap artikel, ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, maksimal 200 kata. Kata kunci berjumlah minimal 3 kata. Abstrak pada artikel penelitian harus berisi tujuan penelitian/latar belakang, metode penelitian, hasil utama,
dan kesimpulan. Rujukan
ditulis
dengan gaya vancouver,diberi
nomorurut
sesuai dengan rujukan dalam teks artikel. Table dan gambar harus singkat dan jelas. GambarRadioterapi
&
Onkologi
lndonesia
Journal of
Thelndonesian Radiation Oncology Society
Ir
DAFTAR ISI
TINJAUAN PUSTAKA
Stem Cell pada
Kanker
Nilcrial
Dewin,
Soehartati
Gondhow iardj o
Model
Linear
Kuadratik
dalam Radioterapi
Mirna
Primasari,
Irwan
Ramli
LAPORAN
KASUS
Radioterapi pada Retinoblastoma
Henry
Kodrat,
Soehartati
Gondhowiardj o
Peran Radiasi dalam Tatalaksana Karsinoma
Adenoid
Kistik orbita
Faisal
Adam,
Sri Mutya
Sekarutami
sP".S
Multistaged
Sebagai ratalaksana
AVM
Berukuran Besar
Rhandyka
Rafli,
soehartati Gondhowiardjo,
sri
Mutya sekarutami
1-8 9-1 8
19-25
26-31
32-38
T
1
I
t,Radioterapi & Oi:..
Radioterapi &
Onkologi
lndonesia
Journal of the
Indonesian Radiation Oncology Society
Laporan
Kasus
RADIOTERAPI
PADA
RETINOBLASTOMA
Henry
Kodrat,
Soehartati Gondhowiardjo
)epartemen Radioterapi RSLIPN
Dr.
Ciplo Mangankusumo, Fakuhas Kedokleran Universila,r Indonesia, - -.'lnformasi
Artike)
'.:wayatArtikel:
::rima November 2012:.ujui
Desember 2012 Alamat Korespondensi: Dr. Henry KodratDepartemen Radioterapi RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
E mail: hkodrat_md@yahoo.com
Abstrak
/
Abstract
Tumor okuli primer yang paling sering pada atak adalah retin;
melibatkan sata atau kedua mata dan dapat bersifat herediter
t;
-pada umumnya
adalahleukoria
dan
strabismus. Diagnosrsdilakukan
secaramultidisiplin
artara
lain
oftalmologi, pe:
-onkologi radiasi dan genetika. Enukleasi, kemoterapi,
radiote:::
merupakan modalitas dalam penatalaksanaan retinoblasto:-,
tinggi
pada anak dengan retinoblastoma melibatkansa:-
:nrenyebar seeara
sisteldk
atauke
ronggaotbita
ata: :-..
retinoblastoma herediter beresiko
tinggi untuk
mer-:
-pada umumnya sarkoma.
Kata
kunci: retinoblastoma, leukoria, radioteraprThe most common
primary ocular
cancerin
chilcir"'affect one or both eyes and the disease can be
inherir..
-are
the usual symptomsthat
leadto
medicalattenri
'.diagnostic studies
and
careprovided
by
a
multidi'-ophthalmologist,
pediatric
oncologist,
radiation
oti-Enucleation, chemotherapy and
radiation
therapyaloi;:
therapies can be used
in
the treatmentof
retinoblastomtt children when tumor is confined to the eye and has not spre...orbit or
brain. Childrenwith
hereditary Qpe retinoblastoni.:developing sub s equent malignancies, most commonly sarc o n:.: Keywords : retinoblastoma, leucorirt, radiotherapy
Hak cipta @2013 Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi
R-=..s
.re
Pendahuluan
Retinoblastoma merupakan
tumor okuli primer
:ng paling
seringdijumpai
pada anak dandi Amerika
i<rikat,
Sebanyak
250
kasus
baru
didiagnosa
setiap'.runnya. Insidens lebih
tinggi
di
negara berkembang,=n
merupakan
salah satu
dari
keganasan tersering:;da
anak. Diperkirakan
95%
kasus
terjadi
anak:<usia di
bawah 5 tahun.Anak
dengan retinoblastoma:r-ateral
mewakili
20-30% kasus. Pasien
dengan=inoblastoma
bilateral
biasanya
muncul
pada
usia:eg
lebih muda (14-16 bulan) dibandingkan
dengan=inoblastoma
unilateral
(29-30 bulan)
dan--inoblastoma herediter
muncul
lebih
awalJibandingkan
dengan
retinoblastoma
sporadik.Diperkirakan
20-30%
anak
dengan
bilateral
retinoblastoma mempunyai
riwayat
keluarga.l'2'3Retinoblastoma dihubung[<an dengan mutasi
terhadap
gen
supresor
tumor RBl
pada
lenganRBI
beke{a
pada
checi:;
mengak'tbatkan
kegagalan mekanrsme
;'..
-Proses terjadinya
tumor
al<tbat defek pada gen s - - --tumor terjadi melalui mekanisme "double
hit".
Gambaran
klinis
yang
paling
sering
:
---retinoblastoma
adalahleukoria, yang
merupakan:
-.
berwama putih
pada satu atau keduabola
mata.G..-
-kedua yang sering
timbul
adalah strabismus.
Gc--
-yang
lain
adalahheterochromia (wama yang
ber:.=-pada
pupil),
hyphema
(darah
pada
kameraanterior), glaukoma dan selulitis orbita.
D.
.-
-pasien datang pada stadium
yang lebih
l:: - -
-
-
-gejala
klinis
yang sering adalahproptosi..
-',
-atau
gejala
lain
sesuai dengan
.r:r:
-ekstraokuler dan metastasis
jauh.
Pemeriksaan
diagnostik
::'
-retinoblastoma adalah perneriksaan
---
- .Radioterapi & Onkologi Indo.nesia Vol 4(l) Jan 2013:19-l:
E
Radioterapi & Onkologi
lndonesia
Journal of the lndonesian
Radiation Oncology
Society
:
lornrr
Kasus
R{DIOTERAPI
PADA RETINOBLASTOMA
.:uy
Kodrat,
Soehartati Gondhowiardjo
.-lemen Radioterapi RSUPN
Dr.
Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran [Jniversitas Indonesia, Jakarta --ormasi
Artikel
Abstrak
/
Abstract
I
:1'atArtikel:
:rma
November 2012'::ujui
Desember 2012:mat Korespondensi:
Henry Kodrat
::ariemen Radioterapi RSUPN
. Cipto Mangunkusumo, Fakultas
'. : dokteran Universitas Indonesia,
.-<arta
.
nail:
hkodrat_md@yahoo.comTumor okuli primer yang paling sering pada anak adalah
retinoblas:,:
-
-melibatkan satu atau kedua mata dan dapat bersifat herediter
(dit":-,--,.--pada umumnya
adalahleukoria dan
strabismus.Diagnosis
ci.::
:.-- '-
-dilakukan
secaramultidisiplin antara
lain
oftalmologi,
pedi:::.,.
:
onkologi radiasi dan genetika. Enukleasi, kemoterapi, radioterapi
ct:
;::
merupakan modalitas dalam penatalaksanaan retinoblastoma.Ang-'.
:..,.-
'
-
--tinggi
pada anak dengan retinoblastoma melibatkan satubola
rr;:i -:-
--
-menyebar secara sistemik atau
ke
ronggaorbita
atau otak.Ana.-.--'
--
:-retinoblastoma herediter beresiko
tinggi untuk
mengalamikegan:s.
,-
-pada umumnya sarkoma.
Kata
kunci: retinoblastoma, leukoria, radioterapiThe most common
primary ocular
cancerin
childrenis retinoi...:'
affect one
or
both eyes and the disease can be inherited. Leucoric; .:''.'are
the usual symptomsthat
leadto
medical attention. Subseclt,.''
..diagnostic studies
and
careprovided
by
a
multidisciplinan
t..:'
ophthalmologist,
pediatric
oncologist,
radiation
oncologist
.;' .Enucleation, chemotherapy
and radiation
therapyalong wilh i,
-.: therapies can be usedin
the treatmentof
retinoblastoma. Ctu'ei',.:.
-children when tumor is confined to the eye and has not spread s-t -si."':
orbit or brain.
Childrenwith
hereditary type retinoblastoma are.;:
.developing sub sequent malignancies, mo st commonly sarcoma. Keywords : retinoblastoma, leucoria, radiotherapy
Hak cipta O2013 Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi
lnic:..
-Pendahuluan
Retinoblastoma merupakan
trmor
okuli primer
yang
paling
seringdijumpai
pada anak dandi Amerika
Serikat, Sebanyak
250
kasus
baru
didiagnosa
setiaptahunnya. Insidens
lebih
tinggi
di
negara berkembang,dan merupakan salah satu
dari
keganasan
terseringpada
anak. Diperkirakan
950lo
kasus
terjadi
anakberusia
di
bawah 5 tahun.Anak
dengan retinoblastomabilateral
mewakili
20-30% kasus. Pasien
denganretinoblastoma
bilateral
biasanya
muncul
pada
usiayang lebih muda (14-16 bulan) dibandingkan
denganretinoblastoma
unilateral
(29-30 bulan)
danretinoblastoma
herediter
muncul
lebih
awaldibandingkan dengan
retinoblastoma
sporadik.Diperkirakan
20-30%
anak
dengan
bilateral
retinoblastoma
mempunyai riwayat
keluarga. 1'2'3Retinoblastoma dihubungkan
denganterhadao
sen
suoresor
tumor
RBl
padaRBl
bekerja
pada
checkpoint
G1
S ::
----;
mengakibatkan kegagalan mekanisme
perb"....,=
Proses
terjadinya tumor akibat
defek pada ge:. :-':
; ltumor terjadi melalui mekanisme "double
li.:Gambaran
klinis
yang
paling ser.:.-
r:--retinoblastoma
adalahleukoria, yang
merupl:r
r
-I
berwama putih
pada satu atau keduabola
m":"
,-'=.-
-kedua yang sering
timbul
adalah strabismu'. C..
-
,
yang
lain
adalahheterochromia (wama \.2I1!
r;rr:-:
pada
pupil),
ltyphema (darah
pada
kame:" ,:
-anterior), glaukoma dan selulitis orbita.
Di
lnc-':.=,
,.pasien
datangpada stadium yanglebih lanjut
.':. r':-
:
gejala
klinis yang
sering adalah proptosis.ma:s:
---
-:atau
gejala
lain
sesuai dengan
derajat
r
::
ekstraokuler dan metastasis
jauh.
Pemeriksaan
diagnostik
pada
,.:.. '..retinoblastoma
adalahpemeriksaan funduskop-.
-
S -'orbita,
CT-Scan dan
MRI.
Untuk konfirmasi
.-:---mutasi lengan