ANALISIS UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG
WAKAF TERHADAP STATUS TANAH FASUM MASJID
RAUD{ATUL JANNAH
DI PERUMNAS WISMA LIDAH KULON
KECAMATAN LAKARSANTRI SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Syariah
Oleh: RIA QOMARIAH
NIM: C01208024
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah
Jurusan Ahwalus Syakhsiyah
SURABAYA
2012
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ria Qomariah
NIM : C01208024
Fakultas/Jurusan : Syariah/ Ahwal Al Syakhsiyah
Judul Skripsi : ANALISIS UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF TERHADAP STATUS
TANAH FASUM MASJID RAUD}ATUL JANNAH
DI PERUMNAS WISMA LIDAH KULON
KECAMATAN LAKARSANTRI SURABAYA Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Di samping itu, skripsi ini belum pernah diajukan pada Institut mana pun, serta bukan karya plagiat. Oleh karena itu, penulis bertanggung jawab sepenuhnya atas keabsahan dan kebenarannya.
Surabaya, Juli 2012 Saya Yang Menyatakan,
Ria Qomariah C01208024
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang ditulis oleh Ria Qomariah ini telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqasahkan.
Surabaya, Juli 2012 Pembimbing,
Drs. Suwito, M.Ag NIP:195405251985031001
PENGESAHAN
Skripsi yang ditulis oleh Ria Qomariah ini telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel pada hari Selasa, 31 Juli 2012 dan dapat diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu Ilmu Syariah.
Majelis Munaqasah Skripsi: Ketua,
Drs. Suwito, M.Ag NIP. 195405251985031001
Sekretaris,
Sri Wigati, M. EI. NIP. 197302212009122001 Penguji I,
H. M. Dahlan Bishri, Lc., M. Ag. NIP. 195804191992031001
Penguji II,
Muh. Sholihuddin, M. HI. NIP. 197707252008011009 Pembimbing, Drs. Suwito, M.Ag NIP. 195405251985031001 Surabaya, 31 Juli 2012 Mengesahkan, Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Dekan,
Prof. Dr. H. A. Faishal Haq, M. Ag NIP. 195005201982031002
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Ibu, Ibu ,Ibu , Ayah dan Mbah Kakung yang menjadi Motivator terbaik di dunia dan akhirat, tulusnya kasih sayang yang beliau semua beri takkan terbantahkan dan
selalu berdoa dan memberi dukungan untuk kesuksesan penulis. Jasa, dan perjuangan kalian yang tanpa pamrih,
semoga penulis bisa membalas dan membahagiakan kalian .
Roma, Riza dan Rafi. Ketiga adikku yang selalu
mendukung dan memberi senyuman asa pada penulis, dan mampu memberi hiburan di kala penat mendera, semoga
cita-cita kalian berhasil dan menjadi lebih baik dari penulis.
Untuk guru-guru yang ikhlas dan sabar menyumbangkan ilmu pada penulis serta mengajari bagaimana bertahan di
lika-liku kehidupan dunia yang semakin berat. Semoga jasa-jasa kalian menjadi penambah timbangan amal baik
di akhirat.
Untuk sahabat-sahabat penulis yang menjadi bagian warna untuk penulis serta memberi motivasinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga cita-cita kita semua
tercapai.
Karya ilmiah ini bukan akhir dari proses pencarian ilmu, melainkan awal untuk menggapai dan menjadi yang lebih
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan yang berjudul "Analisis Undang-undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Terhadap Status Tanah Fasum Masjid Raud}atul Jannah di Perumnas Wisma Lidahkulon Kecamatan Lakarsantri Surabaya". Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan yaitu: Bagaimana proses perubahan status tanah fasum menjadi tanah wakaf Masjid Roudlotul Jannah Wisma Lidahkulon Kecamatan Lakarsantri Surabaya? Bagaimana ketentuan perubahan status tanah fasum menjadi tanah wakaf dalam UU No. 41 Tahun 2004 tantang wakaf ? Bagaimana analisis UU No. 41 Tahun 2004 mengenai hal tersebut ?
Data penelitian ini dihimpun dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dengan menggambarkan kasus atau fakta-fakta yang ada di lapangan kemudian dianalisis dengan teori yang ada dengan menggunakan pola pikir deduktif.
Proses perubahan status tanah fasum menjadi tanah wakaf melibatkan beberapa pihak, yakni : Direktur PT. Cahaya Baru Raya atau Kuasanya, Bapak
Ridwan Salim selaku perwakilan dari Naz|ir Masjid Raud}atul Jannah, PPAIW KUA
Kecamatan Lakarsantri, Kepala Desa Lidah Kulon, Camat Lakarsantri, Badan Pertanahan Kota Surabaya, Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, dan BWI. Beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah : Surat Pernyataan bahwa tanah yang diwakafkan tidak dalam sengketa, perkara, sitaan dan tidak dijaminkan, dan melampirkan izin dari Pemkot Surabaya.
Ketentuan mengenai perubahan status tanah fasum menjadi tanah wakaf dalam Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf terdapat pada pasal 17, pasal 18, pasal 19 dan pasal 32. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf disebutkan pada pasal 38, pasal 39, dan pasal 44.
Analisis Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf terhadap status tanah fasum Masjid Raud}atul Jannah adalah perundang-undangan perwakafan sudah mengatur dengan jelas bagaimana praktek perwakafan harus dijalankan dengan tidak memberatkan satu sama lain. Sebagaimana dalam kasus ini, Undang-undang wakaf sudah mengatur bagaimana seharusnya perwakafan yang terjadi diatas tanah negara agar bisa menjadi tanah wakaf dan begitu juga sebaliknya, ketika tanah wakaf tersebut dibutuhkan oleh Negara asal sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditentukan.
Sebaiknya masyarakat lingkungan masjid Raud}atul Jannah lebih memahami
dan mendalami proses perwakafan yang ditentukan oleh Pemerintah agar tidak terjadi kesalahfahaman dalam memahami suatu ketentuan perwakafan yang telah berjalan di Negara Indonesia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan pada waktunya meskipun masih banyak kekurangan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terpanjatkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nanti syafaa’atnya.
Skripsi penulis yang berjudul "Analisis Undang-undang No. 41 Tahun. 2004 Tentang Wakaf Terhadap Status Tanah Fasum Masjid Roudlotul Jannah di Perumnas Wisma Lidahkulon Kecamatan Lakarsantri Surabaya" dibuat untuk memenuhi tugas akhir untuk mencapai gelar sarjana dalam bidang hukum Islam pada Fakultas Syariah jurusan Ahwalus Syakhsiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Dalam penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Abd. A’la, M. A. selaku Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Prof. Dr. H. Faishal Haq, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Sunan
Ampel Surabaya. Beserta seluruh Pembantu Dekan yang telah membimbing penulis.
3. H. Arif Jamaludin Malik, M.Ag selaku Ketua Jurusan Ahwalus Syakhsiyah.
4. H. Ach. Fajruddin Fatwa, SH., M.HI., sebagai Sekretaris Jurusan Ahwalus Syakhsiyah.
5. Drs. Suwito, M.Ag selaku pembimbing yang sabar dan teliti dalam membimbing penulis dan telah meluangkan waktunya untuk membantu menyelesaikan skripsi ini.
6. Dr. H. Abd. Salam, M. Ag. selaku Wali Studi di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
7. M. Nur Hidayat Ihsan, S. Ag., M. Si. selaku Kepala KUA Kecamatan Lakarsantri yang telah bersedia memberikan informasi yang seluas-luasnya. 8. Suwito, selaku Kepala Bidang Tanah Fasum Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang yang telah bersedia digali informasi sesuai dengan yang dibutuhkan. 9. Zainal Abidin, selaku Pegawai Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah
Bidang Pengadaan dan Pengamanan yang telah memberikan informasi dan arahan sesuai dengan yang dibutuhkan.
10. Titik Hariyati, selaku Asisten Direktur PT. Cahaya Baru Raya yang telah memberikan informasi yang dibutuhkan.
11. Ridwan Salim, selaku naz|ir Masjid Raud}atul Jannah, semoga masalah ini dapat cepat terselesaikan.
12. Seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat dan barakah di dunia dan akhirat.
13. Ayah dan Ibu tercinta, dan ketiga adikku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan motivasi pada penulis.
14. Kepada sahabat-sahabatku keluarga besar AS-A ’08 (Zee, Nya, Bibeh, Silpi, Andi, C’ Makrus, dkk), terimakasih atas semangat dan perhatian kalian yang tak terbatas.
15. Dan teruntuk My Beloved Friend (Uyunk, Petrok, Hameng n Enyut),
kalianlah sahabat penyemangat sehidup seperjuangan yang takkan terganti dengan siapapun dan apapun.
Akhirnya, tanpa mengingkari adanya kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan merupakan sumbangan bagi kajian ilmu-ilmu keislaman, khususnya dalam bidang syari‘ah.
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ... iv
PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TRANSLITERASI ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ... 13
C. Rumusan Masalah ... 15 D. Kajian Pustaka ... 15 E. Tujuan Penelitian ... 18 F. Kegunaan penelitian ... 19 G. Definisi Operasional ... 19 H. Metode Penelitian ... 20
1. Data Yang Dikumpulkan ... 21
2. Sumber Data ... 21
3. Teknik Pengumpulan Data ... 23
4. Teknik Analisis Data ... 24
BAB II KONSEP WAKAF DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF SERTA KONSEP TANAH FASILITAS UMUM(FASUM) DALAM HUKUM
PERTANAHAN DI INDONESIA... 27
A. Wakaf Dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf ... 27
1. Definisi Wakaf ... 27
2. Tujuan dan Fungsi Wakaf ... 29
3. Unsur Wakaf ... 30
a. Wakif ... 30
b. Naz|ir ... 31
c. Harta Benda Wakaf ... 32
d. Ikrar Wakaf ... 33
e. Peruntukan Harta Benda Wakaf ... 34
f. Jangka Waktu Wakaf ... 35
4. Kedudukan dan Perubahan Status Harta Benda Wakaf ... 36
5. Tata Cara Pelaksanaan dan Pendaftaran Wakaf ... 38
B. Tanah Fasilitas Umum ... 41
1. Definisi Tanah Fasilitas Umum ... 41
2. Dasar Hukum Tanah Fasilitas Umum ... 43
BAB III STATUS TANAH FASUM MASJID RAUD}ATUL JANNAH DI PERUMNAS WISMA LIDAH KULON KECAMATAN
LAKARSANTRI SURABAYA ... 50
A. Gambaran Umum Masjid Raud}atul Jannah ... 50
1. Sejarah Berdirinya Masjid Raud}atul Jannah ... 50
2. Perkembangan Masjid Raud}atul Jannah ... 52
3. Asal-usul Tanah Masjid Raud}atul Jannah ... 53
B. Pandangan Para Pihak Yang Terkait Dengan Perubahan Status Tanah Fasum Menjadi Tanah Wakaf ... 54
1. Menurut Beberapa Dinas Pemerintah Kota Surabaya ... 54
a. Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang ... 54
b. Dinas Pengelolaan Bangunan Dan Tanah ... 56
2. Menurut PT. Cahaya Baru Raya Sebagai Pengembang Perumahan Wisma Lidah Kulon ... 57
3. Menurut Kepala KUA Kecamatan Lakarsantri ... 58
4. Menurut Naz|ir Masjid Raud}atul Jannah ... 59
BAB IV ANALISIS UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN. 2004 TENTANG WAKAF TERHADAP STATUS TANAH FASUM MASJID RAUD}ATUL JANNAH DI PERUMNAS WISMA LIDAH KULON KECAMATAN LAKARSANTRI SURABAYA ………. ... 61
A. Analisis Terhadap Proses Perubahan Status Tanah Fasum Menjadi Tanah Wakaf Masjid Raud}atul Jannah Dalam Undang-Undang No. 41 Tahun. 2004 Tentang Wakaf ... 61
B. Analisis Terhadap Ketentuan Perubahan Status Tanah Fasum Menjadi Tanah Wakaf Dalam Undang-undang No. 41 Tahun. 2004 tentang Wakaf... 71
C. Analisis Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf
Terhadap Perubahan Status Tersebut ... 73
BAB V PENUTUP ………. ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
DAFTAR TRANSLITERASI
Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf latin. Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fonem konsonan Arab, yang dalam sistem tulisan Arab seluruhnya
dilambangkan dengan huruf, dan transliterasinya ke tulisan Latin sebagian dilambangkan dengan lambing huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian lainnya dengan huruf dan tanda sekaligus sebagai berikut:
ARAB LATIN
Kons Nama Kons Nama
ا Alif Tidak dilambangkan
ب Ba b Be
ت Ta t Te
ث Sa s|| Es (dengan titik di atas)
ج Jim j Je
ح Ha h{ Ha (dengan titik di bawah)
خ Kha kh Ka dan Ha
د Dal d De
ذ Zal z| Zet (dengan titik di atas)
ر Ra r Er
ز Zai z Zet
س Sin s Es
ش Syin sy Es dan Ye
ص Sad s{ Es (dengan titih di bawah)
ض Dad d{ De (dengan titik di bawah)
ط Ta t{ Te (dengan titik di bawah)
ظ Za z{ Zet (dengan titik di bawah)
ع Ain ‘ Koma terbalik (di atas)
غ Gain g Ge ف Fa f Ef ق Qaf q Ki ك Kaf k Ka ل Lam l El م Mim m Em ن Nun n En و Wau w We
ه Ha H Ha
ء Hamzah ’ Apostrof
ٍي Ya Y Ya
2. Vocal tunggal atau monoftong bahasa Arab yang lambangnya hanya berupa
tanda atau harakat, transliterasinya dalam tulisan Latin yang dilambangkan dengan huruf sebagai berikut:
a. Tanda fath{ah dilambangkan dengan huruf a, misalnya S}ahi>h. b. Tanda Kasrah dilambangkan dengan huruf i, misalnya Bakri>.
c. Tanda dammah dilambangkan dengan huruf u, misalnya as-Sunnah.
3. Vocal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dengan huruf, transliterasinya dengan tulisan Latin
dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut:
a. Vocal rangkap وا dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya
mawqu>f ~~~~~~~‘alaih.
b. Vocal rangkap يا dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya Bakri>.
4. Vocal panjang atau maddah yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya mawqu>f, qari>nah.
5. Syaddah atau tasydi>d yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid, transliterasinya dalam tulisan latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya Sunnah.
6. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-la>m, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sesuai dengan bunyinya dan ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan diberi tanda sampang sebagai penghubung. Misalnya: al-Hajja>j.
7. Ta’ Marbu>t}ah mati atau yang dibaca seperti yang berharakat sukun, dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf ‚h‛, sedangkan ta>’ marbu>t}ah yang hidup dilambangkan dengan huruf ‚t‛, misalnya ru’yah awwaliyah atau roud}{atul ulu>m.
8. Tanda apostrof (‘) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yangterletak di tengah atau di akhir kata, misalnya fuqaha>’. Sedangkan di
awal kata. Huruf hamzah tidak dilambangkan dengan sesuatu apapun,