• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDICAL RECORD MINIMALIST DESIGN TOOLS FOR MATERNAL AND CHILD HEALTH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEDICAL RECORD MINIMALIST DESIGN TOOLS FOR MATERNAL AND CHILD HEALTH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MEDICAL RECORD MINIMALIST DESIGN TOOLS FOR MATERNAL AND

CHILD HEALTH

Thufail1, Reesa Akbar2 Firman Arifin2 thufelbaswedan@ymail.com 1

Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2

Dosen Pembimbing

Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS) Surabaya. Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya 60111

Abstrak

Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau pertumbuhan anak melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya aktivitas Posyandu di lapangan dirasakan bahwa pemantauan pertumbuhan anak melalui KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak tidak dapat dipantau secara dini sehingga menyebabkan banyak timbulnya kasus gizi buruk dilapangan. Hal ini sebenarnya sudah terlambat, yang setidaknya bisa dicegah sejak dini melalui KMS. Untuk meningkatkan kembali pengetahuan petugas kesehatan sehingga mempunyai persepsi yang sama tentang pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS. Alat ini menjelaskan ini menjelaskan tentang manfaat KMS balita, bagaimana cara memantau pertumbuhan anak, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar, bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS anak dan bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita sesuai dengan hasil penimbangan. Saat ini pendataan tentang posyandu (KMS) kurang begitu maksimal karena sampai saat ini tentang pendataan medis kesehatan untuk balita kurang maksimal, masih menggunakan kartu kesehatan KMS ( kartu menuju sehat ), kartu ini berguna untuk memproses pendataan kesehatan anak, dan sangatlah kurang memuaskan karena masih terdapat banyak kekurangan termasuk dalam teknis media penyimpanan data yaitu dengan KMS.. Dalam hal tersebut seharusnya ada sebuah alat yang mampu menampung data riwayat pertumbuhan anak sebagai ganti KMS ( kartu menuju sehat ) yang pernah dilakukan pendataan sebelumnya. Media smart card dapat digunakan sebagai media kartu data kesehatan pada pertumbuhan anak yang sangat fleksibel dan mudah dalam pembawaannya karena memiliki ukuran yang terbilang kecil dari pada kartu menuju sehat yang ada pada saat ini, sehingga sangat efisien sekali bila sewaktu-waktu data kesehatan pertumbuhan anak dibutuhkan dalam waktu yang sangat mendesak. Dalam pembuatan smart card sebagai media penyimpanan maka dibutuhkan suatu alat penunjang yang portable agar dapat mudah diaplikasikan di instansi posyandu yang ada saat ini dikalangan masyarakat sekitar.. Alat tersebut terdiri dari smart card reader yang \menggunakan ACR120S untuk membaca dan menulis smart card, mikrokontroler yang menggunakan mikrokontroler ATMega32 untuk proses dan pengontrolan input dan output, dan LCD sebagai output/ tampilan hasil pertumbuhan anak, RTC yang menggunakan IC DS1307 sebagai pemberi waktu real pada saat proses pendataan berlangsung, serta MMC dan smart card sebagai media penampung data base dan data pertumbuhan balita yang digunakan dan alat tersebut tentunya memiliki sebuah display agar dapat melihat tampilan atau data-data yang diinginkan, display tersebut menggunakan LCD karakter 20x4. Kemudian dalam pemasukkan instruksi data maka diperlukan sebuah keypad matriks 4x4 dan membuat semua alat kesatuan menjadi ringkas dan portable sehingga mudah digunakan.

Kata kunci : SmartCard ReaderACR120, SmartCard Mifare 1K, Database, ATMega32, RS-232, MMC.

1. Pendahuluan

Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau pertumbuhan balita melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya aktivitas Posyandu di lapangan dirasakan bahwa pemantauan pertumbuhan anak melalui KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan balita tidak dapat dipantau secara dini sehingga menyebabkan banyak timbulnya kasus gizi buruk dilapangan. Hal

ini sebenarnya sudah terlambat, yang seyogyanya bisa dicegah sejak dini melalui KMS. Untuk meningkatkan kembali pengetahuan petugas kesehatan sehingga mempunyai persepsi yang sama tentang pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS.

Alat ini menjelaskan tentang manfaat KMS balita, bagaimana cara memantau pertumbuhan anak, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar,

(2)

bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS balita dan bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita sesuai dengan hasil penimbangan. Saat ini pendataan tentang posyandu (KMS) kurang begitu maksimal karena sampai saat ini tentang pendataan medis kesehatan untuk balita kurang maksimal, masih menggunakan kartu kesehatan KMS ( kartu menuju sehat ), kartu ini berguna untuk memproses pendataan kesehatan balita, dan sangatlah kurang memuaskan karena masih terdapat banyak kekurangan termasuk dalam teknis media penyimpanan data yaitu dengan KMS, kartu mudah hilang atau sobek. Dalam hal tersebut seharusnya ada sebuah alat yang mampu menampung data riwayat pertumbuhan balita sebagai pengganti KMS ( kartu menuju sehat ) yang pernah dilakukan pendataan sebelumnya, dengan alat ini dengan mudah untuk menyimpan data pertumbuhan balita, lebih efiensi dan praktis.

2. Perancangan Sistem

Secara umum, sistem secara keseluruhan terdiri dari dua bagian dasar, yaitu bagian perangkat keras (hardware) dan bagian perangkat lunak (software seperti pada blok diagram gambar 1 berikut:

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Cara Kerja Sistem

Adapun cara kerja dari sistem adalah

1. Saat kondisi awal pasien harus mendaftarkan smartcard mifare1k melalu PC dengan aplikasi visual basic, agar dapat mengakses datanya.

2. Mengisi username dan no.pendaftaran yang akan disimpan dalam smartcard mifare1k. 3. Smartcard readerACR120 sebagai menulis

dan membaca pada smartcard..

4. MMC Dibuat untuk tampungan data base yang nantinya dijadikan sebagai acuan konversi data dari smart card yang berupa kode-kode data menjadi sebuah kata kata yang nantinya ditampilkan ke LCD karakter agar mudah untuk dibaca oleh pengguna, sehingga nantinya menggunakan memory sebesar 2 MB agar dapat diisi dengan data base. 5. Mikrokontroler Atmega32 sebagai pusat

kontrol system.

6. Keypad yang digunakan keypad matrik 4x4 bertujuan untuk memberi masukan data yang kemudian dapat dijadikan sebagai eksekusi perintah untuk mengoperasikan alat portable.

7. RTC nantinya digunakan untuk memberi masukan data waktu pemeriksaan yang dilakukan agar dapat lebih memperjelas daftar riwayat medis seseorang. RTC yang digunakan nantinya menggunakan IC DS1307 yang dapat membuat data waktu (tahun, tanggal, hari, jam, menit, detik).

8.

LCD yang digunakan adalah LCD karakter 4x20, LCD ini dipilih agar data yang akan ditampilkan dapat terbaca dengan jelas karena memiliki space yang luas.

2.1 Proses pembacaan kartu

2.1. Tabel operasi memory

Didalam mengakses data terdapat dua pilihan, yaitu menulis atau membaca. Didalam mengakses data, sebuah kartu

Operasi Memory

Operasi Deskripsi Valid untuk Tipe Blok Read membaca satu blok memory read/write,

nilai dan trailer sektor Write menulis satu blok memory read/write,

nilai dan trailer sektor Incremen

t

menambah isi sebuah blok dan menyimpan hasilnya dalam sebuah register data internal

nilai

Decreme nt

mengurangi isi sebuah blok dan menyimpan hasilnya dalam sebuah register data internal

nilai

Transfer menulis isi register data internal ke sebuah blok.

nilai Restore membaca isi sebuah blok

kedalam register data internal. nilai

(3)

harus melalui beberapa urutan perintah, yaitu :

1) Select File 2) Loggin Card 3) Read

Berikut akan dijelaskan tiap perintah yang diperluakan pada tugas akhir in dan respon yang dikembalikan oleh smartcard ACR 120S.

2.2 Select File

Perintah berikut membaca nomor acak sebagai session key dan merupakan awal dari proses autentikasi,

Perintah :

Tabel 2.2. Perintah Start Session

ST X Stati on ID leng th Command/ Data BC C ET X 02 h 01h 01h 73h 73 h 03 h STX= Start Condition Station Id= P1 = MSB P2 = LSB P3 = Panjang perintah Respon :

Tabel 2.3. Respon Start Session Aswer Data

L7 Ada kartu

N Tidak ada kartu(NO TAG) RNDc merupakan delapan bytes nomor acak

Status Kode :

2.3 Loggin Card

Submit code berfungsi untuk

mengirimkan kode rahasia, kode Aplikasi, PIN atau Issuer Code ke kartu.

Perintah :

Tabel 2.4. Perintah Submit Code

Respon :

Tabel 2.5. Respon Loggin Card

2.4 Read Card

Select file berfungsi untuk

menentukan ID (alamat) data file yang akan dibaca atau ditulis.

Tabel 2.6. Perintah Read Card

Respon :

Tabel 2.7. Respon Select File Aswer

ANS DATA

none Read block(data 16bytes) ‘N’:NO TAG none

‘I’:no value block None ‘F’:read failure none

Listing Flowchat keseluruhan :

STX Station ID

length loggin block BCC ETX 02h 01h 02h 72h 04h 75h 03h STX Station

ID

length Loggin block BC C

ETX 02h 01h 02h 6C 06h 73h 03h

STX Station ID

length loggin block BCC ETX 02h 01h 02h 72h 04h 75h 03h

(4)
(5)

3. Pengujian Identifikasi Kartu

Tujuan :

 Untuk membaca kartu

 Untuk membedakan kartu pemilik dengan orang lain

.

Prosedur & AnalisaPercobaan :

Menentukan nama yang berbeda untuk kedua jenis kartu tersebut dengan cara memberi nama dan no.pendaftaran tersebut, maka di dilakukan pengecekan terhadap masing-masing jenis kartu, dengan menetapkan fungsi-fungsi.

Dalam proyek ini sudah ditentukan nama pemilik kartu dan no.pendaftaran agar kartu tersebut tidak sama dengan kartu orang lain , Dengan menggunakan program dibawah ini, proses pengecekkan dilakukan dengan login dan nama pemilik kartu dan disebelahnya ada no.pendaftaran kartu tersebut, agar proses pendaftaran atau penyimpanan datanya valid.

Hasil Identifikasi : Hasil Baca kartu :

Tabel 4.1 Hasil Identifikasi kartu

3.1 Respon dari Reader Tujuan :

 Untuk mengetahui apakah pengiriman data sudah berhasil

 Untuk mengetahui respon awal yang dikirim smart card.

 Untuk mengetahui nama kartu.

Prosedur & Analisa Percobaan :

Data yang dikirim dari kartu / reader berhasil jika muncul respon, respon tersebut mengindikasikan bahwa data yang dikirim itu sampai atau tidak. Berikut ini Tabel pengujian Pembacaan data kartu mulai dari end session, start session, submit code hingga proses penulisan kartu dan pembacaan kartu.

KARTU HASIL PEMBACAAN Login

Nama Pemilik

(6)

Pengujian pengkonversian dari MMC ke LCD dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah proses data yang telah ditulis bisa masuk dalam MMC dan smart card, teknik menulis data tersebut ada beberapa langkah yaitu login dahulu lalu setelah login muncul nama pemilik smart card tersebut, login tersebut sukses jika didalam mmc terdapat folder dengan nama yang sudah disimpan terlebih dahulu didalam smart card tersebut. Pengenalan user yang sudah terdaftar menggunakan smart card ini berdasarkan database yang sudah disimpan sebelumnya.

Tabel 4.2 Pembacaan Respon 3.2 Pengujian Alat

Sesi Tampilan Tombol

Pilihan menu 1 Pilihan menu data kesehatan 1 Pilihan menu berat badan, umur 1 dan 2 Pilihan menu data kesehatan 2 Pilihan menu jenis imunisasi Pilihan menu data kesehatan 3 Pilihan menu jenis vitamin Pilihan menu data kesehatan 4 Pilihan menu pemberian neonates 1 dan 2

(7)

Jika folder belum ada maka secara otomatis mikrokontroller akan membuat folder didalam MMC sesuai dengan nama user yang ada didalam kartu smart card tersebut, sedangkan jika data sudah ada sebelumnya maka user dapat login secara langsung dan dapat mengakses data – data yang sebelumnya disimpan maupun memasukkan data yang baru.

Setelah selesai dibuat maka otomatis user baru tersebut sudah dalam kondisi login. Ketka user telah login kedalam system, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Terdapat 3 buah menu yang disediakan dalam halaman awal ini:

Pertama : menu untuk memasukkan data

Kedua : menu untuk membaca data yang pernah dimasukkan oleh user

Ketiga : menu untuk keluar dari sistem ini(logout). Yakni dengan menekan keypad dengan symbol bintang (*) Didalam menu pertama yakni menu untuk memasukkan data, terdapat 4 menu utama yakni :

1. Pertumbuhan anak 2. Jadwal Imunisasi 3. Jadwal Vitamin 4. Jadwal Neonatus

Menu – menu diatas sebagian memiliki sub menu lagi yang akan dijelaskan selanjutnya. Untuk memilih menu – menu tersebut user harus menekan keypad sesuai dengan angka tertera disamping menu tersebut. Contoh ketika user akan memilih menu “Pertumbuhan anak” maka user harus menekan keypad dengan tanda angka ‘1’. Sedangkan untuk memilih menu jadwal imunisasi maka user harus menekan keypad dengan tanda angka ‘2’ dan menekan angka ‘3’ memilih menu vitamin, yang terakhir menekan keypad ‘4’ memilih menu neonates, dengan begitu user akan masuk kemenu yang dipilih oleh user tersebut.

3.3 Pengujian penyimpanan data pada MMC

Tujuan:

 Mengetahui data yang telah disimpan dalam MMC.

 Menguji autentifikasi antara smart card dan input dari keypad.

Prosedur & Analisa Percobaan :

Gambar 4.1 proses penyimpanan data

dalam MMC dalam bentuk text

Data yang telah di inputkan melalui instruksi keypad, akan menyimpan didalam MMC dan smartcard. Dalam sistem terdapat autentifikasi dari kartu dan keypad. Data yang ada dalam MMC dan smartcard akan dibaca dengan perintah dari mikrokontroller dan dibandingkan dengan autentifikasi dari data mikrokontroller dan keypad. Respon dari sistem akan menyimpan data secara banyak.

3.4 Pengujian penyimpanan data pada smartcard

Tujuan :

 Mengetahui data yang telah tersimpan dalam smartcard.

 Misalnya, pada data didalam MMC hilang, masih ada data pada smartcard.

Gambar 4.2 proses penyimpanan data dalam smartcard

(8)

Untuk mengetahui proses penyimpanan data, yaitu dengan dihubungkan oleh komunikasi serial RS232 yang terhubung oleh reader dan smartcard tersebut berisi data-data yang telah diinputkan, data tersebut akan awet tahan lama dan tidak mudah hilang atau rusak, tujuannya data-data disimpan didalam smartcard agar sewaktu-waktu misalkan data yang ada diMMC hilang masih ada data yang ada dismartcard.

3.5 Pengujian pendaftaran pada smartcard

Tujuan:

 Mengetahui apakah pendaftaran berhasil atau tidak.

 Agar data tersebut sebagai cadangan apabila data yang ada didalam MMC hilang.

Gambar 4.3 hasil pendaftaran smartcard berhasil

Dari gambar diatas yaitu dengan memasukkan port, nama dan no.id data tersebut telah disimpan dalam smartcard yang berupa kode-kode heksa dan dapat digunakan secara langsung oleh pengguna, setiap smartcard memiliki kode-kode heksa yang berbeda agar data tersebut dikenali oleh smartcard reader.

4. Kesimpulan

Pada proyek akhir ini setelah dilakukan pengujian dan analisa data maka didapatkan hasil sebagai berikut:

 Setiap pemasukkan kode data medis melalui keypad maka akan didapatkan waktu tunda sebesar 500ms dengan tigkat keberhasilan 100%. Hal ini dikarenakan agar

input dari keypad harus dapat

dipastikan benar sehingga kode yang dimasukkan juga benar.

 Dalam penyimpanan kode ke smart

card, terdapat waktu tunda sebesar

1 detik untuk proses inisialisasi

smart card sampai dengan smart

card benar-benar siap untuk

disimpan.

 Pengkonversian kode dengan mengambil data yang ada dari smart

card kemudian dicocokkan dan

diartikan dengan data base pada

MMC dapat berjalan dengan baik

dengan tingkat keberhasilan 100%.  Data waktu yang digunakan yaitu

menggunakan IC DS1307, dapat berjalan dengan baik dan waktu yang dikeluarkan memiliki keakuratan sebesar 98% dari jam sesungguhnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan alat ini dapat berjalan dengan baik dan dapat menggunakan smart card sebagai media penyimpanan dengan baik.

5. Daftar Pustaka

[1] Doni Marsianto,”rancang bangun mikrokontroller untuk aplikasi absensi kuliah dengan menggunakan

smartcard” tugas akhir pens-its 2009. [2] “Mifare Smartcard”, Reference Manual Book; June 2006.

[3] “ACR120S smartcard reader/writer", Reference Manual Book; November 2005.

[4]http://afdholgroup.blogspot.com/2010/04/c ara -mengisi-mmc- mikrokontroler- ke.html, mengakses tanggal 1 Juli 2011 pukul 10.20 WIB.

[5]http://mutohar.wordpress.com/2008/04/28 /komunikasi-data-spi-pada-mikrokontroler- mcs51/(2009).

[6] Aryawa, Prasada Suroso. “Rancang Bangun pencontrengan elektronik menggunakan smart card.” Tugas Akhir : Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 2008.

(9)

Gambar

Gambar 1. Blok Diagram Sistem  Cara Kerja Sistem
Tabel  2.2. Perintah Start Session
Tabel   4.1 Hasil Identifikasi kartu   3.1  Respon dari Reader
Tabel   4.2 Pembacaan Respon  3.2  Pengujian Alat
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lampu penerangan taman, umumnya mengggunakan lampu yang tergolong tidak hemat energi, maka diperlukan satu rancangan untuk lebih hemat energi listrik pada lampu,

TENTANG PENETAPAN PENGGUNA ANGGARAN/ PENGGUNA BARANG PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG TAHUN ANGGARAN 2013. PENETAPAN

Skrining bukan alat untuk mendiagnosis, subjek yang ditemukan positif atau kemungkinan mengidap suatu penyakit tertentu dalam skrining masih perlu dirujuk kembali

Setelah dilakukan pengukuran pertumbuhan selama penelitian, maka diperoleh pertumbuhan rata-rata individu benih kerang darah setiap 15 hari dari 3 perlakuan, yaitu intertidal

bahwa dalam rangka implementasi Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung, untuk

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Kepuasan kerja diartikan sebagai kesenangan atau keadaan emosi yang positif yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang (Locke

Stasiun pengambilan contoh ikan ditentukan berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan memperhatikan keberadaan ikan bilih dan daerah penangkapannya di Danau