• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serratia Marcescens 260110130103 QistyAhlaDzikry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Serratia Marcescens 260110130103 QistyAhlaDzikry"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Serratia marcesc

 Serratia marcescens

ens

1.

1. IdenIdentifiktifikasi asi BaktBakterieri Serrat

Serratia marcescia marcescensens merupakan bakteri berjenis gram negatif yang memilikimerupakan bakteri berjenis gram negatif yang memiliki  bentuk

 bentuk bacillus. bacillus. Bakteri Bakteri ini ini telah telah dikenal dikenal sebagai sebagai patogen patogen terhadap terhadap manusia manusia semenjak semenjak  dulu sekitar pada tahun 1960, terutama pada bidang kesehatan karena pernah menjadi dulu sekitar pada tahun 1960, terutama pada bidang kesehatan karena pernah menjadi  penyebab terjadinya infeksi pencernaan pada manusia (Hejai, 199!".

 penyebab terjadinya infeksi pencernaan pada manusia (Hejai, 199!".

B

Baakkttereri i iinni i mmereruuppakakaan n bbaakkteterri i yyaanng g tteermrmaasusuk k keedk dalalaam m kkeelluuararggaa #nt

#nteroerobactbacteriaeriaceaeceae. . BakBakteri teri ini ini mermerupaupakan kan orgorganianisme sme yanyang g berbergergerak ak dendengan gan cepacepatt (motil" karena mempunyai flagela peritrik, dapat tumbuh dalam kisaran suhu $

(motil" karena mempunyai flagela peritrik, dapat tumbuh dalam kisaran suhu $00%&'0%&'0 00%%

dan dalam kisaran pH

dan dalam kisaran pH antara $&9. erratia marcescens dapat digambaantara $&9. erratia marcescens dapat digambarkan secara detailrkan secara detail karena ia adalah spesies yang umumnya ditemukan dalam spesimen ilmu pengobatan. karena ia adalah spesies yang umumnya ditemukan dalam spesimen ilmu pengobatan. )oloni erratia marcescens pada media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama )oloni erratia marcescens pada media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama atau hari kedua dan kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. *ada suhu atau hari kedua dan kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. *ada suhu kamar, bakteri patogen ini menghasilkan at +arna (pigmen" merah .Bakteri ini jenis kamar, bakteri patogen ini menghasilkan at +arna (pigmen" merah .Bakteri ini jenis fakultatif anaerobik yang tidak terlalu membutuhkan ksigen (aputra, -010".

(2)

Bakteri merah ini dikenal juga dengan nama %hromobacterium prodigiosum, karena memiliki kemampuan menghasilkan pigmen merah yang disebut prodigiosin. Habitat . marcescens berada di air, tanah, permukaan daun, dalam tubuh serangga, he+an, dan manusia (aputra, -010".

Bakteri ini dapat tumbuh dalam keadaan anaerob. Berdasarkan penelitian yang  pernah dilakukan, . marcescens mengalami pertumbuhan yang tinggi pada keadaan anaerob. Bakteri ini memiliki kemampuan hidup pada keadaan ekstrim misalnya pada lingkungan yang terpapar antiseptik, desinfektan, dan pada air destilasi (aputra, -010".

Bakteri Serratia marcescens ini merupakan organisme umum yang dijumpai  pada tanah dan air dan sangat sering ditemukan sebagai kontaminan didalam alat entilasi udara, tabung trakeotomi, dan didalam cairan dialisis peritoneal (Hejai, 199!".

Bakteri Serratia marcescens ini juga merupakan bakteri patogen terhadap manusia yang umum ditemui pada tempat terisolasi dari penanganan kesehatan dari infeksi terkait pernapasan dan saluran kemih (Hejai, 199!".

erratia marcescens dapat digambarkan secara detil karena merupakan spesies yang sudah umum ditemukan dalam spesimen ilmu pengobatan. el bakteri .

(3)

marcescens ditunjukkan pada /ambar 1. alah satu karakteristik dari bakteri ini dapat menghasilkan pigmen merah yang disebut prodigiosin. arna prodigiosin yang dihasilkan bergantung pada umur biakan, mulai dari +arna merah muda hingga merah tua. Berdasarkan penelitian, pigmen biologis yang dihasilkan oleh bakteri ini ternyata memiliki aktiitas antifungal, imunosupresi, dan antiproliferasi (umiarti, -01-".

erratia marcescens merupakan bakteri yang patogen terhadap serangga karena dapat menghasilkan beberapa enim hidrolitik seperti protease, kitinase, nuclease, dan lipase yang bersifat toksin. Bakteri ini juga dapat menghasilkan serra+etin, senya+a surfaktan yang membantu dalam proses kolonisasi (umiarti, -01-".

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh 2lyg pada tahun 1934 di 5niersitas tockholm, strain . marcescens yang diisolasi dari serangga sering kali memproduksi protease dibandingkan tipe liarnya. *rotease ekstraseluler dari . marcescens yang telah dimurnikan bersifat toksik pada serangga. *enelitian mengenai efek irulensi strain erratia terhadap lara %ostelytra ealandica (ulat rumput e+ 7ealand" juga membuktikan bah+a strain erratia memiliki efek toksik yang tinggi terhadap serangga hama ketika protein toksiknya diinjeksikan ke tubuh serangga (umiarti, -01-".

8arga erratia terdiri atas bakteri patogen serangga. #ntomopatogen dari marga erratia, kecuali erratia pentomophila dan erratia proteamaculans, dikenal sebagai  patogen oportunistik atau fakultatif karena tidak irulen ketika berada dalam saluran  pencernaan, tetapi menjadi sangat irulen ketika masuk ke dalam haemolim akibat

serangga terluka atau dalam keadaan stres (umiarti, -01-".

#ntomopatogen erratia entomophila dan erratia proteamaculans merupakan strain erratia yang telah diketahui secara pasti merupakan bakteri entomopatogen yang irulensinya tinggi terhadap serangga hama. )edua strain erratia ini menghasilkan kompleks toksin yang mekanisme toksinnya mirip dengan kompleks toksin yang dihasilkan (umiarti, -01-".

2. Patogenesis

Patogenesis adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi adalah invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan

(4)

berasosiasi dengan jaringan inang. Infeksi berbeda dengan penyakit. Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada patogenitasnya. Dengan kriteria ini, bakteri dikelompokan menjadi 3, yaitu agen penyebab penyakit, patogen oportunistik, nonpatogen. Agen penyebab penyakit adalah bakteri patogen yang menyebabkan suatu penyakit (Serratia mercescens. Patogen oportunistik adalah bakteri yang berkemampuan sebagai patogen ketika mekanisme pertahanan inang diperlemah (!ontoh E. Col)i menginfeksi saluran urin ketika sistem pertahanan inang dikompromikan (diperlemah. "onpatogen adalah bakteri yang tidak pernah menjadi patogen. "amun bakteri nonpatogen dapat menjadi patogen karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi modern seperti kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme resistensi. #akteri tanah Serratia marcescens  yang semula nonpatogen, berubah menjadi patogen yang menyebabkan pneumonia, infeksi saluran urin, dan bakteremia pada inang terkompromi ($ubramani, %&'%.

irulensi adalah ukuran patogenitas organisme. )ingkat virulensi berbanding lurus dengan kemampuan organisme menyebabkan penyakit. )ingkat virulensi dipengaruhi oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan faktor virulensi bakteri. $e!ara eksperimental virulensi diukur dengan menentukan jumlah bakteri yang menyebabkan kematian, sakit, atau lesi dalam *aktu yang ditentukan setelah introduksi ($ubramani, %&'%.

Pada orang de*asa, $erratia mar!es!ens terlibat dalam infeksi pada saluran ken!ing, saluran pernapasan (pneumonia, infeksi mata, meningitis, dan infeksi pada kulit yang terluka. $edangkan pada anak+anak, $erratia mar!es!ens menginfeksi saluran pen!ernaan. Karena $erratia mar!es!ens juga menginfeksi saluran pen!ernaan manusia, maka kotoran manusia dari hasil pen!ernaan yang terinfeksi tersebut dapat mematikan terumbu karang jenis tanduk rusa (A!ropora palmate . Penyakit !a!ar putih (*hite+band disease  menyerang A!ropora palmate di perairan Karibia ($ubramani, %&'%.

Penyakit !a!ar putih menyerang daging dari kulit karang yang tipis dan menguliti  jaringan hidup dari !abang+!abangnya sehingga meninggalkan kerangka batu kapur 

mati. asalah ini semakin parah selama berbulan+bulan musim panas, saat suhu meninggi yang memper!epat pertumbuhan bakteri dan mengurangi ketahanan dari sistem kekebalan karang tanduk rusa ($ubramani, %&'%.

(5)

 Aktivitas #iokimia dari organisme $erratia diantaranya menfermentasikan mannitol, salisin, dan sukrosa dengan produknya berupa asam dan kadang+kadang terdapat buih-gelembung. $erratia mar!es!ens dibedakan dari bakteri gram negatif  lainnya karena ia melakukan hidrolisis kasein. idrolisis kasein yang dilakukan $erratia mar!es!ens untuk menghasilkan metalloprotease ekstraselular yang berfungsi dalam interaksi sel ke matriks ekstraselular (eje/i, '001.

$erratia mar!es!ens juga menunjukkan adanya triptofan dan degradasi sitrat. $alah satu produk akhir dari degradasi triptofan adalah asam piruvat. $itrat dan asetat dapat digunakan sebagai sumber karbon satusatunya. #anyak galur menghasilkan pigmen merah muda, merah-magenta. 2lukosa difermentasikan dengan atau tanpa produksi gas dengan volume ke!il selobiose, inositol, dan gliserol difermentasi tanpa menghasilkan gas (eje/i, '001.

Kandungan 2 4 5 D"A berkisar dari 63 samapi 60 mol 7. abitat $erratia mar!es!ens banyak ditemukan di alam terutama di air dan tanah, tetapi beberapa terdapat dalam usus manusia. Penularannya melalui kontak langsung, tetesan dan dalam beberapa kasus ditemukan tumbuh pada saluran ken!ing, pada larutan garam, dan dalam larutan lain yang semula diduga steril (eje/i, '001.

Dalam hal pengobatan, antibiotik yang digunakan untuk infeksi pada manusia adalah 5ephalosporins, 2entami!in, dan Amika!in. "amun, sebagian bakteri ada yang resistan dengan beberapa antibiotik karena banyaknya faktor 8 di dalam plasmid (eje/i, '001.

2aktor patogenitas dari bakteri Serratia marcescens ini disebabkan oleh  beberapa hal diba+ah ini

1. :ipopolisakarida

:ipopolisakarida atau (:*" terletak pada membran luar dari suatu  bakteri gram negatif. :* &polysaccharides dapat berkontribusi sebagai faktor 

irulensi dari sebuah bakteri dengan cara mengaktifkan resistensi terhadap serum antimikroba. :* sendiri memiliki tiga daerah. :ipid ;, &antigen, dan inti (eje/i, '001.

Serratia marcescens memproduksi dua buah &*olysaccharides netral. )omponen permukaan bakteri dari bakteri patogen merupakan faktor utama

(6)

untuk memisahkan hasil dari kontak dengan host. Bakteri ber&gram negatif  dilindungi dengan sebuah membran layer terluar yang mana fungsinya adalah melindungi sel dari agen toksik dengan memperlambat penetrasi mereka dan menghalangi akses mereka kepada target (eje/i, '001.

2. Adherence dan hidrofobik 

 Phili telah terlihat sebagai sebuah determinan dari mikroba adherence terhadap permukaan epitel dari host. Serratia marcescens merupakan penyebab dari nosokomial 5<= (eje/i, '001.

4. *roduk ekstraseluler 

Serratia marcescens memproduksi beberapa enim ekstraseluler, dan dia merupakan salah satu organisme yang paling efisien untuk degradasi biologi dari kitin(eje/i, '001.

3. Resistensi bakteri

=nfeksi yang disebabkan oleh Serratia mercescens kemungkinan sangat sulit untuk ditangani karena resistensinya terhadap beberapa jenis antibiotik, termasuk didalamnya adalah resisten terhadap ampicilin dan generasi cephalosporins satu dan dua (Hejei, 199!".

;mino glikosida memiliki aktiitas yang bagus terhadap bakteri Serratia merescens, tetapi strain resisten terhadap antibiotika tersebut telah dilaporkan  baru&baru ini. Bakteri ini pun mempunyai daya resisten terhadap antibiotik jenis lain diantaranya adalah resisten terhadap B&:aktam, ;minoglikosida dan 2luoro>uinolone (Hejei, 199!".

• ?esisten @&laktam

)etika b&:aktam dimediasi karbapenem resisten. ?esisten ini kemungkinan dihasilkan lebih tinggi dari dua mekanisme. *ertama, tingginya produksi ;mp% %hepalosporinase dikombinasikan dengan at yang menurunkan permeabilitas. Aan yang kedua merupakan sintesis dari @& lactamase untuk menghidrolisis carbapenem(<herrien, 1999".

• ?esisten ;minoglikosida

Bakteri menjadi resisten terhadap aminoglikosida dengan menahan atau menghambat obat untuk mencapai daerah target di dalam ribosom di dalam satu atau dua jalur. *ertama, perubahan dalam selubung sel dapat mencegah  penyerapan obat dan kedua, obat itu sendiri dapat dimodifikasi dengan

(7)

menonaktifkan enim adenilat, acetylate, atau memfosforilasi hidroksil aminoglikosida atau gugus amino (Hejei, 199!".

#nim ;;% (6 C" kelas = mengkodekan resistensi terhadap tobramycin, dibekacin, amikasin, netilmisin, -C&ethylnetilmicin dan sisomicin. 5rutan A; dari 4 gen yang mengkode tipe 6C&&asetil&transferase telah ditentukan gen aac;1 dari %itrobacter Aiersus Daac (6 C" & =aE, dan gen aac;' dari  plasmid =%8 diisolasi dari . 8arcescens Daac (6 C" & =bE. Bagian amino& terminal dari ;;% bifunctional (6 C" F ;*H (- G" enim dari #nterococcus faecalis telah ditunjukkan untuk mengkodekan ;;% (6C" aktiitas Daac (6 C" & =eE. ebuah enim resistance yang baru ditemukan bifunctional antibiotik  dari . 8arcescens catalyes adenilasi dan asetilasi antibiotik  aminoglikosida. truktur tugas dari produk enymic menunjukkan bah+a asetilasi terjadi pada 6C&amina dari kanamisin ; dan adenilasi pada 4 CC. & dan kelompok 9&hidroksil streptomisin dan spectinomycin, masing&masing. Aomain adenyltransferase tampaknya sangat spesifik terhadap spektinomisin dan streptomisin, sedangkan domain acetyltransferase menunjukkan profil substrat yang luas ()im et al., -006".

*rotein ;;% (6 C"&=c adalah anggota ketiga dari keluarga ;;% (6C"  protein yang termasuk daerah coding yang telah diidentifikasi antara aadB dan ;ada gen <n'000. Aaerah dari aac (6 C"&=c promotor tumpang tindih urutan palindromic besar yang mungkin terlibat dalam regulasi gen aac (6C"& =c. *ercobaan hibridisasi menggunakan fragmen restriksi dari gen aac (6 C"&=c menunjukkan bah+a semua . 8arcescens organisme memba+a gen ini apakah ;;% (6C"=c resistensi. /arcIa et al. (199$" menyelidiki total 1-! amikasin resisten terhadap . 8arcescens dan mempelajari mekanisme molekuler resistensi yang terlibat. 8ereka menemukan bah+a gen aac (6 C"   =c terdeteksi oleh dot blot&hibridisasi di setiap . 8arcescens yang diisolasi.  plasmid&mediated 16 r?; methylase yang diberikan dengan tingkat yang sangat tinggi resisten terhadap aminoglikosida yang diidentifikasi dalam strain *seudomonas aeruginosa klinis di epang (Jokoyama et al., -004". Aalam sebuah studi mendeteksi gen 16 r?; methylase resisten amikasin. #nterobacteriaceae isolat yang dikumpulkan pada tahun 199$ menjadi tahun

(8)

1993 dan -001&-006 di sebuah rumah sakit uniersitas di )orea elatan,  plasmid conjugatie =ncl K 8 memba+a ;?8; terdeteksi pada enam .

8arcescens isolat . . 8arcescens memproduksi noel 16 r?; methylase. #nim noel ini ?mtB diberikan resistensi tingkat tinggi untuk berbagai aminoglikosida, termasuk ',6&tersubstitusi aminoglikosida deoLytreptamine seperti kanamisin, tobramycin, amikasin, arbekacin, gentamisin, sisomicin dan isepamicin. ?mtB bersama 3- identitasM dengan ?mt; *. aeruginosa, sedangkan kesamaan dengan methylases 16 r?; dari genus treptomyces dan 8icromonospora relatif rendah (hingga 44M". rmtB+as dilakukan pada  plasmid besar, yang nonconjugatie tapi dialihkan ke #. coli oleh elektroporasi. ilayah 0.3&kb hilir rmtBshared signifikan fi identitas tidak   bisa dengan +ilayah yang sesuai rmt;, sehingga reenforcing gagasan bah+a

- gen mungkin berasal dari spesies bakteri yang sama. ()ang et al., -003".

A;2<;? *5<;);

Hejai, ;. 199!. Serratia marcescens. Aepartment of clinical microbiology Britania, =reland Nol. '6, 904&91-.

umiarti, *utri. -01-.  PEMURNIAN DAN KARAKTERISASI PROTEIN   INSEKTISIDAL DARI BAKTERI ENTOMOPATOEN Serratia

marcescens. =nstitut *ertanian Bogor Bogor.

Kang HY, Kim KY, Kim J, Lee JC, Lee YC, Cho DT, Seol SY . 2008.

Distribution of conjugative-plasmid-mediated 16S rRNA

methylase

genes

among

amikacin-resistant  

nterobacteriaceae isolates collected in 1!!" to 1!!# and

(9)

$%%1 to $%%6 at a university hospital in South &orea and

identi'cation

of

conjugative

plasmids

mediating

dissemination of 16S rRNA methylase. J. Clin. Microbiol., 46:

00!06.

Kim C, He"e# D, $a%&ce# J, 'a#(len#o S), Moba"her* S. 2006.

(haracteri)ation of the bifunctional

aminoglycoside-modifying en)yme AN*+,.-/i0AA(+6.-//d from Serratia

marcescens )iochemi"+r*, 4: 8-68!8-.

aputra. -010. Serratia merescens. ?epository&55 umatera 5tara.

ubramani, *arimala. -01-. Serratia marcescens! an "n"s"al #ath$%en ass$ciated &ith sna'e(ite cell"litis. Aepartment of microbiology ri Aearaj 5rs ;cademy =ndia.

<herrien, %hristian. 1999. M$lec"lar (asis $) anti(i$tic resistance and L* lactamase inhi(iti$n (+ mechanism*(ased inactiat$rs! #ers#ecties and  )"t"re directi$ns. 8icrobiologie 8oleOculaire et /eOnie des *roteOines

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran sifat mekanik material pada laju regangan pada umumnya melakukan pengujian dengan menggunakan Split Hopkinson Pressure Bar (SHPB), alat ini pertama kali

%DQGXUD PHQJDWDNDQ EDKZD VHOI HIILFDF\ PHPEHULNDQ SHUDQDQ SDGD EDJDLPDQD FDUD VHVHRUDQJ PHUDVDNDQ EHUILNLU PHPRWLYDVL GLULQ\D GDQ EHUWLQJNDK ODNX EDLN VHFDUD ODQJVXQJ PD XSXQ

Hasil penafsiran titik pendugaan geolistrik dari nilai tahanan jenisnya kemudian dikorelasikan dengan pendugaan geolistrik di lokasi pendugaan yang lain, kemudian

Pembelajaran ritmis dengan menggunakan metode latihan dan media audio , diharapkan siswa akan merasa senang dan lebih aktif dalam menerima pelajaran, karena dalam praktik

[r]

alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada target penugasan materi

Apabila dibandingkan dengan kebutuhan yang telah direncanakan dalam Renstra Perpustakaan 2011-2015, maka realisasi pengadaan buku pada tahun 2012 hanya tercapai 21% untuk

[r]