• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMBELAJARAN DAN

SUASANA AKADEMIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

Ketua Penyunting Ahli Dr. Sri Suyanta, M.Ag

Penyunting Ahli Ir. Zainuddin, MT Nuzulman, SE.M.Si.Ak Barmawi, M.Si Muhammad Kamal, ST

PENERBIT :

BADAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

E-mail ;

bpm@unmuha.ac.id

(3)

KATA PENGANTAR

REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

Alhamdulillah, Puji syukur hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam, yang dengan

rahmat dan karunia-Nya kita masih mendapat bimbingan untuk terus berkarya dan beribadah untuk menciptakan kemasalahatan seluas-luasnya di dunia maupun akhirat kelak.

Alhamdulillah dan terimakasih kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan penyusunan

Panduan Monev Pengembangan Kurikulum Prodi, pembelajaran Dan Suasana Akademik Universitas Muhammadiyah Aceh ini.

Kini Universitas Muhammadiyah Aceh terus berbenah demi peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi di Aceh. Salah satu tuntutan kualitas ini adalah adanya penerapan system manajemen terpadu ini dengan segenap standar pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah dicita-citakan. Di sinilah pentingnya penyusunan panduan akademik Universitas Muhammadiyah Aceh. Panduan Monev Pengembangan Kurikulum Prodi, pembelajaran Dan Suasana Akademik ini diperlukan sebagai pedoman yang menunjukkan apa yang harus dipenuhi dalam menjalankan kegiatan pengembangan kurikulum di Universitas Muhammadiyah Aceh.

Begitupun Panduan Monev Pengembangan Kurikulum Prodi, pembelajaran Dan Suasana Akademik Universitas Muhammadiyah Aceh ini,tentu masih belum sempurna dan masih akan terus diperbaiki dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan khususnya dari unit-unit kerja yang ada. Terakhir Pimpinan Universitas Muhammadiyah Aceh menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku Panduan Monev Pengembangan Kurikulum Prodi, pembelajaran Dan Suasana Akademik Universitas Muhammadiyah Aceh ini, Semoga bermanfaat dan Allah swt meridhai kerja kita, Amin. Wassalam

Banda Aceh, 27 Mei 2016 Rektor

(4)

KATA PENGANTAR

KETUA BADAN PENJAMINAN MUTU

Alhamdulillah, kami mewakili Tim Penyusun telah menyelesaikan Panduan

Monev Pengembangan Kurikulum Prodi, pembelajaran Dan Suasana Akademik Universitas Muhammadiyah Aceh ini. Selawat beserta salam keharibaan Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wasalam, dimana dengan risalahnya kita menapaki zaman keemasan demi keemasan di dunia ini untuk menggapai surga di akhirat nanti. Dengan selesainya penyusunan Panduan Monev Pengembangan Kurikulum Prodi, pembelajaran Dan Suasana Akademik Universitas Muhammadiyah Aceh diharapkan menjadi pedoman/petunjuk bagi semua pihak (pimpinan Universitas Muhammadiyah Aceh, dosen, karyawan, mahasiswa dan pihak lain yang berkepentingan) dalam penyelenggaraan Akademik di perguruan tinggi ini.

Tim Penyusun berusaha menghimpun dan menyusun kembali buku Panduan Monev Pengembangan Kurikulum Prodi, pembelajaran Dan Suasana Akademik Universitas Muhammadiyah Aceh ini. Meskipun telah melalui editing, namun disana sini juga masih terdapat kejanggalan dan kekeliruan. Oleh karenanya sumbang saran, masukan dan pembenaran sangat dinantikan untuk kesempurnaan edisi yang akan datang. Semoga bermanfaat. Amin

Banda Aceh, 27 Mei 2016 Ketua Badan Penjaminan Mutu

(5)

PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

HALAMAN PENGESAHAN... 1

BAB I PENDAHULUAN...……… 2

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO UNMUHA……… 5

BAB III SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH 10

BAB IV METODE PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK... 12

A. Prinsip Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pengembangan Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik.. 12

B. Mekanisme Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum dilaksanakan setiap tahun... 13

C. Aspek yang Dievaluasi... 13

D. Analisis Data... 13

E. Kualifikasi Penilaian... 13

BAB VI. SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK... 15

(6)

Kode Dokumen : BPM/ PM-KPSA/2016/02

No. Revisi : 02 Tanggal Terbit : 27 Mei 2016 Halaman : 1 dari 29

PERINGATAN

Dokumen ini adalah milik Badan penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Aceh dan TIDAK DIPERBOLEHKAN dengan cara dan alasan apapun dibuat salinannya

tanpa seijin Ketua Badan Penjaminan Mutu

Alamat : Jalan Muhammadiyah, No .91, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

Jl. Muhammadiyah No 91 Batoh Lueng Bata Banda Aceh 23245 Telp. 0651 - 31583 Fax. 0651 - 34091, 34092, E-mail :

bpm@unmuha.ac.id, Website : bpm.unmuha.ac.id

PANDUAN MONEV PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

Badan Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Aceh

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Muhammadiyah Aceh mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam pengelolaan perguruan tinggi sehingga akuntabilitas dapat tercipta.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) pengembangan kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik di Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh dilakukan secara berkala setiap setiap tahun. Monev pengembangan kurikulum program studi, pembelajaran dan suasana akademik dilakukan oleh Badan Penjaminan Mutu dengan melibatkan tim MONEV di setiap Fakultas yaitu Gugus Jaminan Mutu (GJM) dan/ atau pada program studi yaitu Unit Penjaminan Mutu (UPM) yang dilakukan secara silang. Kegiatan monev dilakukan dengan melihat langsung dokumen kurikulum setiap program studi dan memeriksa dokumen-dokumen yang terkait dengan pengembangan kurikulum program studi, pembelajaran dan suasana akademik.

Data monev adalah data dari, oleh, dan untuk program studi pada Universitas Muhammadiyah Aceh. Oleh karena itu, data yang diperoleh dapat menjadi penuntun program studi melakukan evaluasi diri, menetapkan rencana tindak lanjut, perencanaan, menetapkan pelaksanaan, monitoring, evaluasi, serta perbaikan terus-menerus untuk mencapai standar dan kriteria yang ditetapkan.

Hasil Monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik disusun dalam sebuah laporan untuk disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dengan harapan laporan ini dapat ditinjaklanjuti dan ada perbaikan.

(8)

B. Dasar Hukum Pelaksanaan

Dasar hukum pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik di Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh adalah:

1. Kepmendiknas No. 232/U/2000, Kepmendiknas No. 045/U/2002, Pasal 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

2. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, 3. UU No12 Tahun 2012 tentang perguruan tinggi.

4. PP No. 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.

5. Perpres No. 08 Tahun 2012 tentang KKNI.

6. Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. 7. PP. No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

8. PP No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan.

9. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

10. SK Rektor No. 129/2015 tentang Penetapan Panduan Akademik Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh.

11. SK Rektor No. 092/2015 tentang Peraturan Akademik Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh.

12. SK Rektor No. 092/2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh.

C. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum

Secara umum kegiatan monitoring dan evaluasi Pengembangan Kurikulum Program Studi, pembelajaran dan suasana akademik di dalam lingkup Universitas Muhammadiyah Aceh dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

(9)

1. Untuk melihat ketercapaian sasaran pembelajaran melalui kurikulum tersebut dan apakah kurikulum yang telah ada sudah relevan dengan permintaan pasar juga meninjau kemutakhiran kurikulum;

2. Untuk mengetahui apakah program studi telah memenuhi standar nasional.

(10)

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

Sebagai amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah, UNMUHA bertekad mengutamakan “Keilmuan, Keislaman, dan Profesionalisme” sebagai filosofi penyelenggaraan dan pengembangan institusi pendidikan tinggi. Dalam penyelenggaraandan pengembangan, UNMUHA berusaha mengintegrasikan antara nilai-nilai keilmuan dan keislaman sehingga UNMUHA mampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Upaya meningkatkan kualitas UNMUHA merupakan jawaban atas tuntutan situasi yang berkembang saat ini. UNMUHA harus meningkatkan diri dalam berbagai bidang untuk mencapai cita-cita, yaitu terwujudnya kampus yang inovatif, aspiratif, adaptif, akuntabel, dan transparan.

A. VISI

Visi merupakan cita-cita, eksistensi atau keberadaan suatu institusi yang diharapkan akan tercapai atau menjadi kenyataan di masa depan. Bagi institusi, dengan adanya visi, diharapkan tercipta kesatuan pandangan tentang institusi dan ada harapan yang jelas bagi institusi tersebut. Dengan adanya visi, pengharapan bersama, keterpaduan dan kesamaan pikiran, dan usaha dalam institusi dapat digerakan secara efektif dan efisien.

Era globalisasi, era bersatunya dunia, suatu era berbagai aturan dan proteksi suatu negara harus dieliminasi, sudah dan sedang berlangsung.Pada tingkat nasional, era otonomi daerah, juga sudah dan sedang berlangsung. Berbagai masalah dan dampak yang timbul dari era globalisasiini hanya dapat diatasi dengan solusi yang berbasis pengetahuan (Knowledge Based Solution). Kemampuan bersaing mengatasi berbagai masalah tersebut akan memberikan keuntungan terhadap pemenangnya.

(11)

Daya saing tersebut tidak lagi bergantung pada kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia (tenaga kerja) yang murah, tetapi bergantung pada distinctive competence yang dimiliki oleh suatu bangsa. Sumber daya manusia yang tersedia akan dapat mendukung pertumbuhan bila disertai penguasaan terhadap iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtaq (iman dan takwa) yang memadai.

Dalam paradigma baru pendidikan tinggi, lima aspek pokok yang dijadikan tolak ukur kinerja pengelolaan Perguruan Tinggi di Indonesia adalah aspek: kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi. Berdasarkan Sistem Pengelolaan dan PenyelenggaraanPendidikan Tinggi dengan berbasis pada kompetensi yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan Nasional, aspek kualitas dapat dibangun dengan mensinergikan elemen pokok paradigma baru, yang meliputi:

1. Daya saing bangsa dapat ditumbuhkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan oleh para mahasiswa dan menjadi warga negara yang baik sehingga hidup lebih memberikan arti;

2. Otonomi diartikan dengan memberikan desentralisasi otoritas dan pemberian otonomi yang lebih luas kepada setiap institusi sehingga institusi diharapkan mampu mengembangkan diri sesuai dengan konteksnya, sesuai dengan keadaan negara Indonesia yang sangat beragam dan pluralistik, dan;

3. Kesehatan institusi ditekankan pada kemampuan untuk menjunjung tinggi kebebasan akademik, menjunjung tinggi motivasi dan kreativitas, membudayakan setiap orang untuk ikut dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan bekerja untuk kemajuan institusinya.

Berdasarkan pada hasil penelitian tentang kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin timbul, evaluasi diri, dan harapan civitas akademika, maka disusunlah visi UNMUHA. Visi UNMUHA sebagai berikut:

“Menjadi Universitas Terkemuka dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berlandaskan nilai-nilai islami”

(12)

Visi tersebut mengandung makna bahwa UNMUHA, berada di Provinsi Aceh, merupakan bagian perguruan tinggi yang ada di Indonesia, mengedepankan keislaman, berkualitas tinggi, dan diakui oleh dunia internasional.

UNMUHA juga berupaya menciptakan instrumen lingkungan belajar yang berkualitas dan diakui baik oleh skala nasional maupun dunia internasional. Untuk mewujudkannya tentu tidaklah mudah. Dituntut untuk bekerja keras mewujudkan visi ini. Standar Pendidikan Tinggi harus dilalui terlebih dahulu dan dituntaskan. Tentu saja, semua keinginan bisa tercapai atas ridha Allah swt.

Selain itu, dengan ditetapkannya visi UNMUHA, yaitu mewujudkan universitas yang unggul, mengedepankan keislaman, dan diakui dunia internasional tahun 2026, membuat pekerjaan besar bagi semua pihak di lingkungan universitas. Desain manajemen, studi, mekanisme institusi universitas, fasilitas utama dan pendukung penelitian, dan penyiapan peneliti-peneliti handal, serta kerjasama internasional perlu dilakukan. Tanpa semua ini, sulit sekali untuk dapat merealisasikannya. Renstra ini disusun untuk mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam mencapai visi tersebut. Tentunya pencapaian visi tersebut dilakukan dengan melihat dan memperhatikan kondisi sumber daya dan infrastruktur yang sudah ada sekarang agar strategi pencapaian menjadi lebih realistis.

B. MISI

Misi merupakan serangkaian tugas pokok yang harus dilaksanakan guna mewujudkan visi. Pernyataan misi harus didasarkan pada visi yang telah disusun. Berdasarkan pernyataan visi yang telah ditetapkan, disusunlah misi UNMUHA. Misi UNMUHA adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dan profesional

2. Menyelenggarakan manajemen universitas yang amanah

3. Menyelenggarakan pendidikan yang bermoral, islami dan berdaya saing tinggi

(13)

4. Menyelenggarakan pengkajian dan pengembangan persyarikatan Muhammadiyah

C. TUJUAN

Tujuan Universitas Muhammadiyah Aceh sebagai berikut: 1. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia

2. Melaksanakan program pendidikan kesarjanaan yang menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi tuntutan dunia kerja, baik regional, nasional maupun internasional;

3. Mewujudkan penelitian dan karya ilmah yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

4. Mewujudkan suasana akademik berlandaskan pada nilai-nilai islami yang menjunjung tinggi akan kebenaran, keterbukaan, keadilan, kejujuran, kesungguhan dan adaptif terhadap perubahan;

5. Menyediakan sistem layanan yang dapat memuaskan para pelanggan/ stakeholders;

6. Menyediakan sumberdaya dan potensi yang dapat diakses oleh perguruan tinggi, lembaga-lembaga pemerintah, swasta, industri dan masyarakat luas untuk memajukan upaya pengembangan bidang agama, sosial, ekonomi, politik, budaya, hukum, kesehatan dan teknologi.

7. Menciptakan jaringan kerjasama dengan para pihak, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional;

8. Mewujudkan lulusan yang memiliki integritas intelektualitas, moralitas dan kepribadian yang islami.

D. MOTTO

Arus globalisasi perlu ditanggapi dengan serius oleh UNMUHA. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah tetap concern terhadap kualitas yang menyeluruh (total). Kualitas total yang dimaksud meliputi komitmen pimpinan UNMUHA, fokus pada pelanggan, peran karyawan, disain produk dan jasa, penggunaan alat kontrol dan informasi, serta manajemen kualitas yang bermutu dan berdaya saing global. Dengan demikian, diharapkan UNMUHA dapat bersaing di era global ini.

(14)

Sebagai cerminan dari visi dan misi, disusunlah sebuah motto. Motto merupakan tekad (committment) pelaksanaan untuk mencapai visi.

Dengan mendasarkan pada pernyataan visi dan misi, UNMUHA menyusun motto sebagai berikut.

“Moralitas dan intelektualitas”

Motto tersebut mencerminkan adanya kebulatan tekad atau komitmen atau dorongan yang bersumber dari diri pribadi untuk senantiasa meningkatkan kualitas secara berkesinambungan dan konsisten. Untuk dapat memenangkan persaingan, baik persaingan di masa kini maupun persaingan di masa depan, perlu adanya kebulatan tekad dari seluruh jajaran UNMUHA untuk meningkatkan kualitas secara berkesinambungan. Kualitas tidak mungkin timbul atau didapat begitu saja, tetapi harus diusahakan secara terus-menerus dan konsisten.

Upaya perbaikan kualitas secara berkesinambungan, UNMUHA menggunakan pendekatan sistem terbuka terhadap fungsi inti perguruan tinggi student learning. Tiga pendekatan yang bisa digunakan untuk menjamin kualitas UNMUHA adalah pendekatan akreditasi, pendekatan

outcome, dan pendekatan sistem terbuka.

Pendekatan akreditasi berfokus pada input institusi, seperti prestasi mahasiswa, degree study programme, fasilitas dan sumber daya fisik. Asumsi dasar pendekatan ini adalah apabila tersedia input berkualitas tinggi, maka akan diperoleh output berkualitas tinggi pula. Pendekatan outcome assessment menekankan pentingnya evaluasi output UNMUHA, seperti prestasi mahasiswa, lulusan, dan pekerjaan/jabatan. Sedangkan pendekatan sistem terbuka merupakan sistem jaminan kualitas terintegrasi bagi UNMUHA.

Pendekatan ini menekankan kebutuhan akan kualitas pada ketiga tahap utama yaitu input, proses transformasi, dan output. Upaya penyempurnaan kualitas difokuskan pada ketiga tahap tersebut guna memenuhi standar kualitas perguruan tinggi. Amatlah perlu untuk menumbuhkan kesadaran terhadap setiap insan di UNMUHA akan pentingnya kualitas. Tanpa kualitas, institusi tidak akan bisa bertahan hidup.

(15)

BAB III

SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) diresmikan pada tanggal 11 Maret 1987. UNMUHA merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Banda Aceh yang didirikan pada tahun 1969. Peresmian Universitas tersebut dilakukan berdasarkan Surat Keterangan Persetujuan Sementara dari Kopertis Wilayah I No. 094/SK.PPS/Kop. I/1987, tanggal 24 Januari 1987, dengan izin membuka Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Pada itu tersebut juga telah dibuka Fakultas Tarbiyah yang berada di bawah Kopertais Wilayah V Departemen Agama.

Selanjutnya, dalam rangka pembinaan sesuai dengan Keputusan Mendikbud masing-masing No. 0260/0/1989, 0261/0/1989, 0262/1989, 0267/1989, tanggal 28 April 1989 untuk sementara bentuk Universitas diubah menjadi Sekolah Tinggi dan diberikan status terdaftar kepada ST Ilmu Ekonomi, ST Teknik, ST Sains dan Teknologi, serta status diakui kepada ST Ilmu Hukum.

Dengan SK Mendikbud No. 0230/1991, tanggal 30 April 1991, Sekolah-sekolah Tinggi tersebut di atas digabungkan kembali dan diubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Aceh. Selanjutnya, dengan SK mendikbud No. 0250/0/1991, tanggal 14 Mei 1991 ditetapkan kembali status Terdaftar kepada Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA dan dengan SK No. 0251/0/1991 tanggal 14 Mei 1991 diberikan status disamakan kepada Fakultas Hukum.

Khusus untuk Fakultas Tarbiyah izin operasional diberikan oleh Kopertais Wilayah V dengan SK No. 215/Kopertais/V/1988, tanggal 5 Februari 1998 dan penetapan kembali Status Terdaftar oleh Menteri Agama dengan SK No. 133/1996, tanggal 11 April 1996, serta dengan SK Kopertais Wilayah V No. 2204/Kopertais/V/1999, tanggal 13 Juli 1999 diberikan izin

(16)

operasional Program Akta IV. Universitas Muhammadiyah Aceh merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan sesuai dengan Surat Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 23628/MPK/74 tanggal 24 Juli 1974.

Dalam rangka pengembangan amal usaha Muhammadiyah, sesuai dengan kebutuhan Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 12 November 1995 Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN meresmikan Fakultas kesehatan Masyarakat (FKM), dengan status terdaftar sesuai dengan SK Mendikbud No. 375/Dikti/1995, tanggal 21 Agustus 1995.

UNMUHA telah memperoleh status terakreditasi dari BAN-PT pada tahun 2014, dan telah membuka Program Pascasarjana, Magister Kesehatan Masyarakat.

(17)

BAB IV

METODE PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA

AKADEMIK

A. Prinsip Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akadmik

Prinsip Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum adalah sebagai berikut.

1. Berbasis evaluasi diri;

2. Integritas dan tanggung jawab 3. Meningkatkan mutu pengembangan

4. Meningkatkan profesionalisme program studi dan dosen;

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi pengembangan kurikulum diawali dengan tim pelaksana Unit Pengembangan Mutu Akademik (UPMA) yang berkoordinasi dengan Badan Penjaminan Mutu (BPM) membuat instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perkuliahan. Hasil Monitoring dan Evaluasi ini diwujudkan dalam laporan kegiatan. Laporan Kegiatan didukung oleh semua bukti pendukung. Laporan Kegiatan kemudian diserahkan kepada Rektor Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh. Rektor melakukan rapat dengan Wakil Rektor I serta semua Dekan dan Ketua Program Studi untuk menindaklanjuti temuan-temuan dari hasil Monitoring dan Evaluasi. Fakultas dan Program Studi yang kurang tepat dalam pelaksanaan proses Perkuliahan perlu mendapatkan bimbingan dan penjelasan dari Rektor dan Wakil Rektor I atau Dekan agar pelaksanaan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dapat tercapai tanpa mengurangi kaidah akademik yang menjadi amanah undang-undang. Aktivitas ini diharapkan dapat mendorong peningkatan profesionalisme dosen, Program studi, dan fakultas yang bersangkutan. Kegiatan monitoring dan

(18)

evaluasi ini diharapkan akan berimplikasi kepada peningkatan atmosfer akademik yang berkelanjutan sehingga bisa mendorong terciptanya kemandirian perguruan tinggi dalam meningkatkan mutu universitas. B. Mekanisme Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring

dan evaluasi pengembangan kurikulum dilaksanakan setiap tahun.

Tabel 1. Mekanisme Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh

No. Kegiatan PIC

1. Pengiriman Surat Perintah Tugas Kegiatan Monev Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Wakil Rektor 1

2. Perancangan instrument Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Tim UPMA

3. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Tim Monev (UPMA dan GJM)

4. Pengumpulan dan pengolahan data hasil Monitoring dan Evaluasi

UPMA

5. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

UPMA

6. Pengiriman Laporan ke Rektor UPMA

C. Aspek yang Dievaluasi

Aspek yang dievaluasi dalam kegiatan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi mencakup 6 (enam) indikator penilaian; monitoring dan evaluasi pembelajaran mencakup 11 (sebelas) indicator penilaian, dan suasana akademik mencakup 2 (du) indikator penilaian.

D. Analisis Data

Data hasil Monitoring dan Evaluasi pengembangan kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik secara manual menggunakan Microsoft Excell.

E. Kualifikasi Penilaian

Data yang telah dianalisis selanjutnya dilakukan penilaian berdasarkan Range berikut ini :

(19)

Tabel 2. Range Penilaian Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Range Nilai Konversi Angka Mutu Kualifikasi

≤ 2.00 Perbaikan menyeluruh dan mendesak 2.01-3.00 Perbaikan Mayor

3.01-4.00 Perbaikan minor 4.01-5.00 Cukup 5.01-6.00 Baik 6.01-7.00 Sangat Baik

(20)

BAB V

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

Universitas Muhammadiyah Aceh melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi, pembelajaran dan suasana akademik dilakukan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM). Komitmen untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan diwujudkan dalam bentuk kegiatan monitoring dan evaluasi setiap tahun. Kegiatan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum mulai dilakukan pada tahun 2016.

Kegiatan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi, pembelajaran dan suasana akademik meliputi:

1. Pengumpulan data/ informasi yang berkenaan dengan pengembangan kurikulum program studi, pembelajaran dan suasana akademik yang tujuannya menyediakan bahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan tindak lanjut dengan cara pengisian instrument monev;

2. Memonitor pelaksanaan pengembangan kurikulum program studi, pembelajaran dan suasana akademik;

3. Pelaporan hasil pelaksanaan pengembangan kurikulum program studi, pembelajaran dan suasana akademik;

4. Pelaporan kemajuan hasil pengembangan kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik;

5. Pelaporan kendala dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik.

(21)

A. Instrument Monitoring dan Evaluasi

INSTRUMENT MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

I. PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Kejelasan dan kelengkapan dokumen kebijakan tentang penyusunan dan pengembangan kurikulum di Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh

POINT URAIAN

7 Terdapat dokumen yang mencakup kebijakan, peraturan, dan pedoman yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala kurang atau setiap 5 tahun.

6 Terdapat dokumen yang mencakup kebijakan, peraturan, dan pedoman yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala

5 Terdapat dokumen yang mencakup kebijakan, peraturan, tetapi tidak terdapat pedoman yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala

4 Terdapat kebijakan tertulis yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala, tetapi belum dituangkan dalam bentuk dokumen formal, misalnya SK Rektor. 3 Terdapat kebijakan tidak tertulis yang memfasilitasi program studi

untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala

2 Terdapat kebijakan tidak tertulis yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala

1 Tidak terdapat kebijakan tertulis maupun tidak tertulis tentang penyusunan dan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala.

2. Pelibatan stake-holders (dosen, alumni, mahasiswa, dan pengguna) dalam penyusunan kurikulum di Universitas Muhammadiyah Aceh

POINT URAIAN

7 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan 6 dari 6 pihak yaitu: (1) dosen, (2) mahasiswa, (3) alumni (4) asosiasi profesi, (5) pengguna lulusan, dan (6) penentu kebijakan.

(22)

6 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan ketua program studi dengan 5 dari 6 pihak yaitu: (1) dosen, (2) mahasiswa, (3) alumni, (4) asosiasi profesi, (5) pengguna lulusan, dan (6) penentu kebijakan.

5 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan 4 dari 6 pihak yaitu: (1) dosen, (2) mahasiswa, (3) alumni, (4)

asosiasi profesi, (5) pengguna lulusan, dan (6) penentu kebijakan. 4 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi

dan ketua program studi dengan melibatkan 3 dari 6 pihak yaitu: (1) dosen, (2) mahasiswa, (3) alumni, (4) asosiasi profesi, (5) pengguna lulusan, dan (6) penentu kebijakan.

3 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan ketua program studi dengan melibatkan dosen saja. 2 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh pimpinan perguruan

tinggi dan ketua program studi saja.

1 Penyusunan kurikulum dilakukan oleh ketua program studi saja. 3. Kejelasan pedoman serta dokumen implementasi monitoring dan

keberkalaan evaluasi pengembangan kurikulum

POINT URAIAN

7 Terdapat pedoman monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum yang diperbaharui secara berkala, disertai dokumen hasil analisis dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu secara berkelanjutan

6 Terdapat pedoman monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum tetapi tidak diperbaharui secara berkala, disertai dokumen hasil analisis dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu secara berkelanjutan

5 Terdapat pedoman monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum tetapi tidak diperbaharui secara berkala, disertai dokumen hasil analisis dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi yang tidak ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu secara berkelanjutan.

4 Terdapat pedoman monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum tetapi tidak diperbaharui secara berkala, tidak disertai dokumen hasil analisis dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi yang tidak ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu secara kelanjutan

3 Terdapat pedoman monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum tetapi tidak diperbaharui secara berkala dan tidak dianalisis serta tidak ditindaklanjuti.

2 Terdapat pedoman monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum yang masih berupa draf dan belum lengkap.

1 Tidak terdapat pedoman dan dokumen monitoring serta evaluasi pengembangan kurikulum program studi.

4. Kesesuaian kurikulum dengan visi dan misi

(23)

7 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi program studi yang lengkap serta rencana implementasi kurikulum yang sistematis

6 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi program studi yang lengkap serta rencana implementasi kurikulum namun kurang sistematis. 5 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum,

kompetensi, visi, dan misi program studi yang lengkap serta rencana implementasi kurikulum tetapi tidak sistematis

4 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi program studi yang lengkap namun belum ada rencana implementasi kurikulum

3 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi program studi namun tidak lengkap.

2 Tidak terdapat dokumen tertulis yang menyatakan kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi program studi.

1 Tidak terdapat kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi program

5. Kesesuaian kurikulum dengan perkembangan IPTEKS Bidang Pendidikan dan kebutuhan masyarakat

POINT URAIAN

7 Terdapat dokumen lengkap yang menunjukkan bahwa kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEKS bidang pendidikan dan kebutuhan masyarakat serta mekanisme penyesuaian kurikulum secara berkala.

6 Terdapat dokumen lengkap yang menunjukkan bahwa kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEKS bidang pendidikan dan kebutuhan masyarakat serta mekanisme penyesuaian kurikulum tetapi tidak secara berkala.

5 Terdapat dokumen lengkap yang menunjukkan bahwa kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEKS bidang pendidikan dan kebutuhan masyarakat, namun tidak ada mekanisme penyesuaian kurikulum.

4 Terdapat dokumen yang menunjukkan bahwa kurikulum cukup sesuai dengan Perkembangan IPTEKS bidang pendidikan tetapi belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3 Terdapat dokumen yang menunjukkan bahwa kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEKS bidang pendidikan tetapi kurang lengkap dan belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2 Terdapat dokumen yang menunjukkan bahwa

(24)

bidang pendidikan dan kebutuhan masyarakat

1 Tidak terdapat dokumen yang mendasari pengembangan kurikulum.

6. Beban Satuan Kredit Semester (SKS) Program Sarjana (S-1)

POINT URAIAN

7 Beban belajar mahasiswa144 – 160 SKS 6 Beban belajar mahasiswa lebih dari 160 SKS 5 Beban belajar mahasiswa134 – 143 SKS 4 Beban belajar mahasiswa124 – 133 SKS 3 Beban belajar mahasiswa114 – 123 SKS 2 Beban belajar mahasiswa104 – 113 SKS 1 Beban belajar mahasiswa kurang dari 104 SKS

II. PEMBELAJARAN

1. Keberadaan dan fungsi unit pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, bereksplorasi, berekspresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi

POINT URAIAN

7 Terdapat unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan pengkajian dan pengembangan sistem serta mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh program studi dan institusi di dalam dan luar negeri secara berkesinambungan.

6 Terdapat unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan pengkajian dan pengembangan sistem serta mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh program studi dan institusi lain di dalam dan luar negeri.

5 Terdapat unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan pengkajian dan pengembangan sistem serta mutu pembelajaran

yang hasilnya dimanfaatkan oleh program studi dan institusi lain di dalam negeri.

4 Terdapat unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan pengkajian dan pengembangan sistem serta mutu pembelajaran serta

hasilnya dimanfaatkan oleh program studi.

3 Terdapat unit yang mengkaji dan mengembangkan pengkajian dan pengembangan sistem serta mutu pembelajaran, tetapi hasilnya belum dimanfaatkan oleh program studi sendiri.

2 Terdapat rencana pengembangan unit yang melakukan pengkajian maupun pengembangan sistem dan mutu pembelajaran yang terdokumentasi.

1 Tidak terdapat unit pengkajian dan tidak melakukan pengkajian maupun pengembangan sistem dan mutu pembelajaran.

(25)

2. Kejelasan sistem pengendalian mutu pembelajaran yang diterapkan institusi termasuk proses monitoring, evaluasi, dan pemanfaatannya

POINT URAIAN

7 Terdapat sistem yang menjamin terselenggaranya mutu pembelajaran berpusat kepada pembelajar, ketepatan pendekatan pembelajaran, syarat kelulusan, dan pemanfaatan beragam sumber belajar, yang dilaksanakan secara konsisten, dimonitor,dan dievaluasi secara formatif dan sumatif secara berkala, serta pemanfaatannya bagi peningkatan mutu pembelajaran.

6 Terdapat sistem yang menjamin terselenggaranya mutu pembelajaran berpusat kepada pembelajar, ketepatan pendekatan pembelajaran, syarat kelulusan, dan

memanfaatkan beragam sumber belajar,yang dilaksanakan secara konsisten, dimonitor, dan dievaluasi secara formatif, namun belum dimanfaatkan bagi peningkatan mutu pembelajaran

5 Terdapat sistem yang menjamin terselenggaranya mutu pembelajaran berpusat kepada pembelajar, ketepatan pendekatan pembelajaran, pemanfaatan beragam sumber belajar, dan syarat kelulusan, namun monitoring dilaksanakan secara konsisten tetapi belum dievaluasi, serta belum dimanfaatkan bagi peningkatan mutu pembelajaran.

4 Terdapat sistem yang menjamin terselenggaranya mutu pembelajaran berpusat kepada pembelajar, ketepatan pendekatan pembelajaran, pemanfaatan beragam sumber belajar, dan syarat kelulusan, namun monitoring dan evaluasinya belum dilaksanakan secara konsisten, serta belum dimanfaatkan bagi peningkatan mutu pembelajaran.

3 Terdapat sistem yang menjamin terselenggaranya mutu pembelajaran berpusat kepada pembelajar, ketepatan pendekatan pembelajaran, pemanfaatan beragam sumber belajar, dan syarat kelulusan, namun monitoring dan evaluasinya belum dilaksanakan.

2 Terdapat rencana pengembangan sistem yang menjamin terselenggaranya mutu pembelajaran berpusat kepada pembelajar, ketepatan pendekatan pembelajaran, pemanfaatan beragam sumber belajar, dan syarat kelulusan.

1 Tidak terdapat sistem pengendalian mutu pembelajaran yang menjamin mutu penyelenggaraan proses pembelajaran.

3. Kejelasan pedoman pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan yang terintegrasi dengan Tri Dharma perguruan tinggi yang digunakan sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi unit di bawahnya yang menjamin terintegrasinya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran

(26)

POINT URAIAN

7 Terdapat pedoman yang menjadi acuan program studi yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten dan ditingkatkan terus-menerus. 6 Terdapat pedoman yang menjadi acuan program studi yang

mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten.

5 Terdapat pedoman yang menjadi acuan program studi yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, namun pelaksanaannya belum secara konsisten.

4 Terdapat pedoman yang menjadi acuan program studi yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, namun belum dilaksanakan.

3 Terdapat pedoman yang menjadi acuan program studiyang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran tetapi belum lengkap.

2 Terdapat rencana penyusunan pedoman yang menjadi acuan program studi yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

ke dalam proses pembelajaran.

1 Tidak terdapat pedoman yang menjadi acuan program studi yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran.

4. Kebijakan tentang penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswa

POINT URAIAN

7 Terdapat kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi Pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswa yang diimplementasikan pada program studi dengan evaluasi secara berkala.

6 Terdapat kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswayang diimplementasikan pada program studi dengan evaluasi tetapi belum dilakukan secara berkala.

5 Terdapat kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswayang diimplementasikan pada program studi tetapi belum dievaluasi.

4 Terdapat kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswa tetapi belum diimplementasikan pada program studi.

3 Terdapat kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswaprogram studi tetapi belum dilengkapi dengan rancangan implementasinya.

(27)

2 Terdapat rencana penyusunan kebijakan penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswa.

1 Belum terdapat penetapan konsep pendidikan, pengajaran, dan strategi pembelajaran serta pengembangan karakter mahasiswa.

5. Persentase penerapan metode pembelajaran yang mempergunakan pendekatan student-centered learning dari seluruh program studi

POINT URAIAN

7 85-100% metode pembelajaran yang digunakan di program studi menerapkan pendekatan student centered learning.

6 70-84% metode pembelajaran yang digunakan di program studi menerapkan pendekatan student centered learning.

5 50-69% metode pembelajaran yang digunakan di program studi menerapkan pendekatan student centered learning.

4 30-49% metode pembelajaran yang digunakan di program studi menerapkan pendekatan student centered learning.

3 10-29% metode pembelajaran yang digunakan di program studi menerapkan pendekatan student centered learning.

2 <10% metode pembelajaran yang digunakan di program studi menerapkan pendekatan student centered learning.

1 Tidak terdapat metode pembelajaran yang secara khusus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa

6. Peran serta tenaga ahli/ pakar sebagai pembicara dalam seminar/ pelatihan, pembicara tamu dari luar perguruan tinggi sendiri untuk peningkatan mutu pembelajaran.

POINT URAIAN

7 Peran serta tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaranbaik di dalam maupun luar negeri secara terprogram setiap tahun.

6 Peran serta tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaranbaik dari dalam maupun luar negeri tetapi belum terprogram setiap

5 Peran serta tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaran baik dari dalam maupun luar negeri dalam 2 tahun terakhir.

4 Peran serta tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaranbaik dari dalam maupun luar negeri dalam 3 tahun terakhir.

3 Rencana peran serta tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajaranbaik dari dalam maupun luar negeri yang terdokumentasi.

2 Rencana peran serta tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan pembelajarandari dalam negeri yang terdokumentasi.

1 Belum pernah melibatkan tenaga ahli/pakar baik dari dalam maupun luar negeri.

(28)

7. Pelaksanaan perkuliahan teori untuk mengembangkan kompetensi professional

POINT URAIAN

7 Perkuliahan dilakukan dalam bentuk tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri yang terjadwal.

6 Perkuliahan dilakukan dalam bentuk tatap muka, tugas terstruktur yang terjadwal, dan tugas mandiri tidak terjadwal.

5 Perkuliahan dilakukan dalam bentuk tatap muka terjadwal, tugas terstruktur,dan tugas mandiri tidak terjadwal.

4 Perkuliahan dilakukan dalam bentuk tatap muka terjadwal,tugas terstruktur tidak terjadwal, dan tanpa tugasmandiri.

3 Perkuliahan dilakukan dalam bentuk tatap muka terjadwal dan tugas mandiri tidak terjadwal, dan tanpa tugas terstruktur.

2 Perkuliahan dilakukan hanya dalam bentuk tatap mukayang terjadwal.

1 Perkuliahan dilakukan hanya dalam bentuk tatap muka tidak terjadwal.

8. Pelaksanaan perkuliahan untuk mata kuliah yang memerlukan praktikum

POINT URAIAN

7 Perkuliahan praktek dilakukan di laboratorium/bengkel/studio dengan bimbingan dosen

6 Perkuliahan praktek dilakukan di laboratorium/bengkel/studio dengan bimbingan dosen

5 Perkuliahan praktek dilakukan di laboratorium/bengkel/studio dengan bimbingan asisten/laboran/teknisi dengan refleksi 4 Perkuliahan praktek dilakukan di laboratorium/bengkel/studio

dengan bimbingan asisten/laboran/teknisi tanpa refleksi

3 Perkuliahan praktek dilakukan di laboratorium/bengkel/studiotanpa bimbingan.

2 Perkuliahan praktek dilakukan tidak di laboratorium/bengkel/studio. 1 Perkuliahan praktek tidak dilakukan.

9. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran

POINT URAIAN

7 ICT digunakan dalam bentuk: (1) e-learning, (2) sumber belajar, (3) media pembelajaran yang dibuat sendiri, (4) media pembelajaran yang di unduh, (5) media komunikasi interaktif antara dosen dan mahasiswa, (6) penyelesaian tugas

6 Ada lima diantara enam pemanfaatanICT diatas. 5 Ada empat diantara enam pemanfaatan ICT diatas. 4 Ada tiga diantara enam pemanfaatan ICT diatas. 3 Ada dua diantara enam pemanfaatan ICT diatas. 2 Ada satu diantara enam pemanfaatan ICT diatas. 1 Tidak ada pemanfaatan ICT diatas.

(29)

POINT URAIAN

7 Dilakukan Review terhadap materi dan/atau proses perkuliahan oleh sejawat secara berkala setiap semester.

6 Dilakukan Review terhadap materi dan/atau proses perkuliahan oleh sejawat secara berkala setiap tahun.

5 Dilakukan Review terhadap materi dan/atau proses perkuliahan oleh sejawat secara berkala setiap dua tahun.

4 Dilakukan Review terhadap materi dan/atau proses perkuliahan oleh sejawat secara berkala setiap tiga tahun.

3 Dilakukan Review terhadap materidan/atau proses perkuliahan oleh sejawat secara berkala lebih dari empat tahun.

2 Dilakukan Review terhadap materidan/atau proses perkuliahan oleh sejawat secara berkala lebih dari lima tahun.

1 Tidak dilakukan Review terhadap materi dan/atau proses perkuliahan oleh sejawat secara berkala.

11. Penggunaan perangkat pembelajaran

POINT URAIAN

7 91%-100% dosen menggunakan RPS/bahan ajar/media yang relevan

6 81%-90% dosen menggunakan RPS/bahan ajar/media yang relevan

5 71%-80% dosen menggunakan RPS/bahan ajar/media yang relevan

4 61%-70% dosen menggunakan RPS/bahan ajar/media yang relevan

3 51%-60% dosen menggunakan RPS/bahan ajar/media yang relevan

2 41%-50% dosen menggunakan RPS, bahan ajar dan media yang relevan

1 Kurang dari 40% dosen menggunakan RPS/bahan ajar/media yang relevan

III. SUASANA AKADEMIK

1. Kejelasan dokumen kebijakan formal tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, mimbar akademik, dan konsistensi pelaksanaannya

POINT URAIAN

7 Ada dokumen kebijakan formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, dan kebebasan mimbar akademik yang dilaksanakan secara konsisten di program studi.

6 Ada dokumen kebijakan formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik yang dilaksanakan secara konsisten di program studi.

5 Ada dokumen kebijakan formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan mimbar

(30)

akademik yang belum dilaksanakan secara konsisten di program studi.

4 Ada dokumen kebijakan formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik belum dilaksanakan.

3 Ada dokumen kebijakan formal yang tidak lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik belum dilaksanakan.

2 Belum ada dokumen kebijakan tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik.

1 Belum ada rencana pembuatan dokumen kebijakan tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik.

2. Kejelasan sistem pengembangan suasana akademik yang kondusif bagi mahasiswa untuk meraih prestasi akademik yang maksimal.

POINT URAIAN

7 Ada sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk (1) kebijakan dan strategi, (2) program implementasi yang terjadwal, (3) pengerahan sumber daya, (4) monitoring dan evaluasi serta ada (5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan di program studi

6 Ada sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk (1) kebijakan dan strategi, (2) program implementasi yang terjadwal, (3) pengerahan sumber daya, (4) monitoring dan evaluasi serta ada (5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara tidak berkelanjutan di program studi

5 Ada sistem pengembangan suasana akademik dalam bentuk adanya (1) kebijakan dan strategi, (2) program implementasi yang terjadwal, (3) pengerahan sumber daya, (4) monitoring dan evaluasi, tetapi tidak ada tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.

4 Ada sistem pengembangan suasana akademik yang masih parsialdalam bentuk (1) kebijakan dan strategi, (2) program implementasi yang terjadwal, (3) pengerahan sumber daya, (4) monitoring dan evaluasi dan tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.

3 Ada sistem pengembangan suasana akademik yang masih parsial dalam bentuk (1) kebijakan dan strategi, (2) program implementasi yang terjadwal, (3) pengerahan sumber daya, (4) monitoring dan evaluasi dan tidak ada tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.

2 Ada sistem pengembangan suasana akademik yang masih parsial dalam bentuk (1) kebijakan dan strategi, (2) program implementasi yang terjadwal, (3) pengerahan sumber daya, (4) monitoring dan evaluasi belum ada.

1 Belum ada sistem pengembangan suasana akademik yang kondusif bagi mahasiswa

(31)

B. Instrumen Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran Dosen oleh GJM dan UPM

IDENTITAS DOSEN

1. Nama Dosen :

2. Nomor Induk Dosen Nasional :

3. Mata Kuliah :

Petunjuk Berilah penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab terhadap dosen Saudara. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek dalam tabel berikut dengan cara melingkari angka (1- 5) pada kolom skor.

1 = sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah 2 = tidak baik/rendah/jarang

3 = biasa/cukup/kadang-kadang 4 = baik/tinggi/sering

5 = sangat baik/sangat tinggi/selalu

N

o

Standar Indikator Skore

1 Isi

Pembelaj aran

Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI

1 2 3 4 5

Materi pembelajaran dituangkan dalam bahan kajian dalam bentuk bahan ajar

1 2 3 4 5

Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu, dengan memperhatikan perkembangan IPTEKS.

1 2 3 4 5

2 Proses Kegiatan Pembelaj aran

Memenuhi karakteristik proses

pembelajaran yang bersifat: interaktif, holistic, integrative, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa.

1 2 3 4 5

Memiliki perencanaan proses pembelajaran (RPS)

1 2 3 4 5

RPS senantiasa ditinjau serta disesuaikan secara berkala dengan perkembangan IPTEKS

1 2 3 4 5

(32)

program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;

- capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;.

- kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; bahan kajian yang terkait dengan

kemampuan yang akan dicapai; - metode pembelajaran;

- alokasi waktu; - deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

- kriteria, indikator, dan bobot penilaian; - daftar referensi yang digunakan.

Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai Rencana pembelajaran

1 2 3 4 5

Alokasi waktu pembelajaran sesuai

dengan bobot SKS mata kuliah (termasuk seminar, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara)

1 2 3 4 5

Jumlah tatap muka telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu minimal 16 pertemuan (termasuk di dalamnya UTS dan UAS) 1 2 3 4 5 3 Proses Penilaian Pembelaj aran

Penilaian memenuhi prinsip edukatif, prinsip otentik, prinsip objektif, prinsip akuntabel, dan prinsip transparan

1 2 3 4 5

Hasil akhir penilaian sudah merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan.

1 2 3 4 5

menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran

1 2 3 4 5

melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian

1 2 3 4 5

memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa

1 2 3 4 5

mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan.

(33)

Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dapat dilakukan

1 2 3 4 5

Pelaporan nilai dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan

1 2 3 4 5

Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap

pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

(34)

BAB VII PENUTUP

Panduan Monev Pengebangan Kurikulum Prodi, pembelajaran dan suasana akademik ini harus menjadi rujukan utama di dalam pengelolaan administrasi di lingkungan Unmuha pada semua jenjang akademik. Pengembangannya pada tingkat program studi masih dimungkinkan selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang diatur pada panduan ini.

(35)
(36)
(37)
(38)

PEMBELAJARAN DAN SUASANA

AKADEMIK

UNIVERSITAS

(39)

Gambar

Tabel    1.    Mekanisme    Kegiatan    Monitoring    dan    Evaluasi    Pengembangan  Kurikulum Universitas Universitas Muhammadiyah Aceh
Tabel      2.      Range      Penilaian      Monitoring      dan      Evaluasi      Pengembangan  Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah diketahui penulis berdasarkan hasil observasi usaha rumah makan Santaria dalam melakukan promosi tidak sepenuhnya maksimal sehingga tidak begitu

Pedoman pengembangan Suasana Akademik Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh ini disusun dalam rangka membangun suasana akademik yang kondusif

Berdasarkan analisis geokimia material organik pada sumur JMB, batuan induk pada Formasi Lahat, Formasi Talang Akar dan Formasi Gumai merupakan batuan induk yang berpotensi

Interaksi akademik yang kondusif antar dosen dan mahasiswa berlangsung dalam berbagai cara, yaitu: melalui pembelajaran klasikal, praktikum/penelitian laboratorium,

Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dirancang menjadi 3 (tiga) kegiatan, yaitu: Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan

Sedangkan, orang yang memandang rendah dirinya sendiri kurang memiliki konsep diri yang jelas, merasa rendah diri, sering memilih tujuan kurang ralistis atau bahkan

balas endotermik? c Exothermic reaction Tindak bq.lus eksotemik Endothermic reaction Tindsk bqlas endotetmik Heat is absorbed Haba diserap Heat is released Haba

Masukan dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu