PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi sub- sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2018) SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata-1 Pada Program Studi Akuntansi Syariah dan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : YUNETRI NIM: 3416051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2020
SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : YUNETRI
NIM : 3416.051
Jurusan : S1 Akuntansi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi sub-sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018).
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skipsi saya dengan judul diatas adalah hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Skripsi saya bukan karya saya sendiri, maka saya bersedia diproses sesuai hukum yang berlaku dan gelar keserjanaan saya dicabut sampai waktu yang ditentukan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dipergunaan sebagai mana mestinya.
Bukittinggi, Juli 2020 Penulis
YUNETRI NIM 3416.051
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul: “PENGARUH CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub-Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018)”, yang disusun oleh saudari YUNETRI, NIM. 3416.051, telah memenuhi Persyaratan Ilmiah dan disetujui untuk diajukan ke Sidang Munaqasyah.
Demikian persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Bukittinggi, Juli 2020
Pembimbing
Amsah Hendri Doni, SE, ME NIDN. 2001028702
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi yang berjudul “PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub-Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018)”, yang disusun oleh YUNETRI, NIM: 3416.05 telah
diujikan Dalam Sidang Munaqasah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bukittinggi, hari... tanggal…… bulan….. tahun 2020, dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana program Strata satu (S- pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Akuntansi Syariah)
Bukittinggi, 2020 TIM PENGUJI Ketua Sidang Nama NIP Sekretaris Nama NIP ANGGOTA Penguji Utama Nama NIP Penguji Utama Nama NIP
Penguji Pendamping Nama NIP Penguji Pendamping Nama NIP Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Iiz Izmuddin, MA NIP. 197503032001121007
i
KATA PENGANTAR
Alhadulillahi robbil’alamin segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Kemudian shalawat dan salam penulis ucapkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah meninggalkan dua pedoman hidup menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub-Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018)” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna, sebagaimana kata pepatah tak ada gading yang tak retak, maka tidak ada manusia yang tak salah, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Namun ketidak sempurnaan ini tidaklah mengurangi dari apa yang akan disampaikan.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana (S-1) Akuntansi Syariah dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Dalam penyusunan skripsi ini, dari awal sampai akhir penyelesaian tidak dapat pelaksanaan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih, penghargaan dan cinta terbesar yang penulis tujukan kepada Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan cinta kasih,
ii
mengasuh, membesarkan, mendidik, memberikan motivasi dalam mencapai cita-cita penulis. Yang selalu ada disaat penulis kehilangan arah, membimbing, menuntun, dan kembali mengarahkan penulis. Hal ini juga penulis sampaikan kepada Abang, Kakak, dan Adik – adik yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan pendidikan ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi
3. Ibu Tartila Devy, SE, M. Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Syaria’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
4. Ibu Sandra Dewi, SE., MM selaku Dosen Penasehat Akademik, Akuntansi Syaria’ah , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
5. Bapak Amsah Hendri Doni, SE, ME selaku pembimbing skripsi sekaligus yang telah membimbing penulis dengan penuh keikhlasan dan kesabaran memberikan sumbangan pemikiran dan waktu himgga skripsi ini bisa selesai. 6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Bukittinggi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.
7. Kepada teman-teman seperjuangan khususnya keluarga besar Akuntansi Syariah B (AK-B) atas kebersamaan, kehebohan, kekompakan, dukungan, semangat dan masukkannya.
iii
8. Dan semua pihak yang turut mendo’akan, memberikan semangat, motivasi dan telah berkenan membantu penulis.
Tidak adanya nama bukan bermaksud mengurangi rasa terima kasih penulis, semoga Allah Subhanahu Wata’ala membalas dengan kebaikan,
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekhilafan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun dan menyempurnakan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah wabarakaatuh
Bukittinggi, Juli 2020 Penulis
YUNETRI
iv ABSTRAK
YUNETRI, Nim 3416051, Prodi Akuntansi Syariah.” Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan (studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018)”
Tujuan penelitian ini untuk megetahui seberapa besar pengaruh Corporate Sosial Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan. Dimana CSR menjadi suatu perhatian yang penting bagi suatu perusahaan untuk keberlanjutan perusahaan dimasa yang akan datang. Permasalahan yang sering terjadi yaitu kurangnya perhatian perusahaan terhadap pengungkapan informasi CSR. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman oleh perusahaan tentang arti pentingnya CSR untuk perusahaan dimasa yang akan datang. Perhatian terhadap pengungkapan CSR telah diatur dalam pasal 74 ayat (1) UU No 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (PT). CSR menjadi acuan bagi investor dalam berinvestasi karena perusahaan yang selalu mengungkapkan informasi CSR akan dipandang baik dimata stakeholder maupun investor. Serta dengan pengungkapan informasi CSR akan meningkatkan Nilai Perusahaan, yaitu dengan melihat seberapa besar minat investor terhadap suatu perusahaan dan dengan melihat seberapa baik citra perusahaan dimata pemangku kepentingan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder yang diakses melalui situs bursa http://www.idx.id. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor konsumsi barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015-2018 sebanyak 26 perusahaan dan sampel dalam penelitian ini terdiri dari 11 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah : Uji Asumsi Klasik Yang Terdiri dari Uji Normalitas dan Uji Autokerelasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Analisis Regresi Linear Sederhana dan Uji Hipotesis menggunakan Uji t (Parsial).
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Corporate Social
Responsibility(CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Artinya semakin besar pengungkapan CSR yang diungkapkan perusahan maka semakin tinggi pula nilai jual dari suatu perusahaan sehingga menaikkan nilai perusahaan.
v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERNYATAAN ORISINALITAS PERSETUJUAN PEMBIMBIN HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR ... i ABSTRAK ... iv DAFTAR ISI ... v BAB 1:PEENDAHULUA A. Daftar Belakang ... 1 B. Batasan Masalah ... 8 C. Rumusan Masalah ... 8 D. Tujuan Penelitian... 8 E. Manfaat Penelitian... 8 F. Ruang Lingkup ... 9 G. Penjelasan Judul ... 9
H. Sistematika Penulisan skripsi ... 11
BAB II : LANDASAN TEORI A.Kajian Teori ... 13
1. Konsep Nilai Perusahaan ... 13
2. Corporate Sosial Responsibility (CSR) ... 17
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan ... 27
4. Teori Signaling ... .... 28
5. Teori Legitimasi ... 28
6. Teori Stakeholder ... 29
7. Konsep CSR Perspektif Islam ... 31
B. Penelitian terdahulu ... 32
C. Kerangka Pemikiran ... 34
D. Hipotesis ... 35
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiaan ... 37
B. Jenis dan Sumber Data ... 37
C. Populasi dan Sampel ... 38
D. Defenisi Operasional ... 39
E. Teknik Pengumpulan Data ... 41
F. Teknik Analisis Data ... 42
1. Uji asumsi Klasik ... 42
a. Uji Normalitas ... 42
b. Uji Autokorelasi ... 43
2. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 44
3. Uji Hipotesis (Uji t) ... 45
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISS A. gambaran umum penelitian ... 47
vi
1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia ... 48
2. Profil Objek Penelitian B. Pengujian dan Analisis Data ... 50
1. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 50
a. Uji Normalitas ... 50
b. Uni Autokorelasi ... 53
2. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ... 54
3. Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ... 56
C. Analisis Pembahasan ... 57
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Tujuan didirikannya perusahaan pada dasarnya adalah untuk mencari keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya. Seiring dengan perkembangan dunia industri, perusahaan berlomba – lomba untuk menghasilkan suatu produk yang diminati oleh para konsumen. Hal ini mengakibatkan perusahaan melakukan produksi besar-besaran terhadap sumber daya alam yang tidak terkendali serta proses produksi yang menghasilkan limbah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Akibat dari ekploitasi yang dialakukan perusahaan tersebut menimbulkan dampak terhadap masyarakat
maupun lingkungan, sehingga lingkungan alam dan mengganggu
keseimbangan kehidupan sosial masyarakat.1
Perusahaan seringkali tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas usahanya terhadap lingkungan, mereka hanya mengutamakan kepentingan perusahaan semata. Terbukti dengan adanya kasus yang pernah terjadia pada perusahaan manufaktur yang berdampak pada lingkungan. Contoh kasus pencemaran lingkungan yang pernah terjadi seperti kasus pada PT Unilever Indonesia Tbk., dimana perusahaan Unilever bergerak dibidang produksi sabun, deterjen, margarin, ,minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
1
Muhammad Yasir Yusuf. 2017. Islamic Corporate Social Responsibility (CSR Pada Lembaga Keuangan Syariah. (Prenada Media, 2017)
kosmetik. Pada tahun 2014 salah satu pemasok bahan baku kelapa sawit dari PT SMART, Tbk, yang mendapat laporan dari greenpeace mahwa adanya pelanggaran yang peluasan lahan perkebunan sawit yang mengakibatkan perusahan hutan. PT. Unilever, Tbk juga terlibat dalam kasus pencemaran lingkungan yang dampaknya dari penyalahgunaan sumber daya dan energi pembuangan limbah cair dan sampah sembarangan dilingkungan sekitar. Karenanya pihak Unilever dikenakan sanksi pencemaran lingkungan oleh kementerian lingkungan hidup (KLH) dan dituntut untuk lebih memperhatikan keadaan lingkungan sekitar dalam proses produksinya. Pada tahun 2019 perusahaan tersebut dituntut oleh warga yang terkena dampak dari pembuangan limbah pabrik perusahaan. Perusahaan dianggap membuang sampah yang tidak sesuai dengan baku mutu ke sungai. Sehingga menyebabkan sungai menjadi sangat bau dan masyarakat yang tinggal disekitar juga terkena dampak dari pembuangan limbah tersebut. Aksi tersebut dilakukan karena perusahaan menganggap pembuangan limbah adalah hal biasa. Warga berjanji jika aksinya tidak digubris mereka akan mengmabil tindakan hukum.2 kasus serupa juga pernah terjadi seperti kasus oleh PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo, kasus PT. Freeport di Irian Jaya, serta kasus pencemaran teluk Buyat oleh PT. Newmont Minahasa Raya. kegiatan perusahaan tersebut menimbulkan kesenjangan sosial antara masyarakat dengan perusahaan. Maka dari itu diperlukan suatu pengendalian untuk mengatasi kesenjangan sosial tersebut yang dikenal dengan CSR. Coporate
2
Muhajir Arifin. Ratusan Warga Tuntut Pabrik Di Pasuruan Hentikan Pencemaran Sungai. https://m.detik.com. 7 Januari 2019. Diakses Pada Mei Pukul 10.15
Social Responsibility ( CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada . Di Indonesia mengamanatkan agar perusahaan melakukan CSR, sebagaimana tercantum dalam pasal 74 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (UU PT) yang berbunyi perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Ketentuan ini bertujuan untuk menciptakan hubungan perseroan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.3
Sayangnya, upaya pengaplikasian CSR dalam perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kurangnya pemahaman perusahaan mengenai filisofi dan dasar CSR membuat kegiatn tersebut dipahami salah arti oleh pelaku usaha. Akibatnya, CSR tidak memberikan dampak yang optimal bagi para stakeholder, mulai dari masyarakat hingga perusahaan sebai penyelenggara CSR.4
Permasalahan yang sering dari penerapan CSR ini yaitu pertama masih belum adanya kejelasan mengenai kewajiban pelaksanaan CSR. Berkaitan dengan siapakah yang melaksanakan CSR” apakah yang berkaitan langsung
dengan sumber daya alam atau tidak tetapi memiliki dampak terhadap sumber
3
Budi Untung, CSR Dalam Dunia Bisnis, ( Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2014), hal. 12
4
Maria. R. Nindita Radyati, Sustainable Business dan Corporate Social Responsibility
daya alam, atau apakah yang memiliki dampak secara lansung atau tidak. Kedua, berkaitan dengan manfaat dari pengungkapan CSR. Perusahaan sudah mengungkan informasi CSR namun pemangku stakehoder belum merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Selain itu perusahaan beranggapan bahwa mereka telah melaksanakan program CSR, namun mereka hanya mengutamakan kepentingan perusahaan bukan untuk masyarakat lokal. Program CSR hanya dianggap sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan yang diatur oleh undang- undang tanpa adanya kesadaran dari perusahaan itu sendiri. Perusahaan menganggap bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial hanya akan menambah pengeluaran anggaran perusahaan.
Tanggung jawab sosial dalam islam bukanlah merupakan sesuatu yang asing, karena sudah dipraktekkan sejak 14 abad yang lalu. Dalam Al-qur’an pembahasan mengenai tanggung jawab sosial sangat sering disebutkan. Alqur’an selalu mengaitkan antara kejayaan bisnis dan pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh moral para pengusaha dalam mejalankan bisnis dan juga terhadap lingkungan alam sekitar. Karena dalam al-quran disebutkan bahwa adanya kerusakan yang terjadi dimuka bumi ini disebabkan oleh tangan manusia itu sendiri. Maka AL-qur’an memberikan perhatian yang sangat penting bagi bisnis atau bukan bisnis agar memperhatikan kelestarian alam, sebagimana diperintahkan dalam surah Al-Baqarah ayat 205
يِل ِض أرَ ألْٱ ىِف ٰىَعَس ٰىَّل َىَت اَذِإ َو َداَسَفألٱ ُّب ِح ي َلَ َّللَّٱ َو ۗ َلأسَّىلٱ َو َث أرَحألٱ َكِلأه ي َو اَهيِف َدِسأف
Artinya; (205) dan apabila dia berpaling ( dari Engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan dibumi, serta merusak tanaman-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan.
Dapat dilihat bahwa konsep tanggung jawab sosial adalah konsep keadilan yang telah lama ada dalam islam yang prinsip-prinsipnya terdapat dalam Al-qur’an dan As-sunnah yang dijadikan pedoman bagi kehidupan bagi kaum muslimin dalam berbagai kegiatan ekonomi baik bisnis maupun lembaga keuangan syari’ah.5
Pengungkapan CSR yang berkelanjutan dapat meberikan manfaat bagi perusahaa untuk menaikkan nilai perusahaan. Perusahaan akan mendapatkan citra positif dimata pemangku kepentingan, serta memperoleh loyalitas dari para konsumen, karyawan, dan mengembalikan citra positif suatu perusahaan. Citra positif yang didapatkan dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan harga saham diperusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai suatu perusahaan menunjukkan kemakmuran pemegang saham yang semakin tinggi pula.
Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator pasar saham, sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Pengeluaran investasi
memberikan sinyal positif dari investor kepada manajer tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham.
Penelitian yang dilakukan Hotman Tohir Pohan dkk (2018) menyatakan Pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaaan. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka para investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat serta ukuran perusahaan sebagai moderasi variabel memperkuat dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.6
Berbanding terbalik dengan penelitian Anggita Langgeng Wijaya dkk (2019) yang menyatakan CSR, berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, Penelitian ini berfokus pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, karena perusahaan manufaktur ini mengolah barang mentah menjadi barang jadi yang dipandang ikut andil dalam menciptakan kondisi lingkungan saat ini.7
Berikut adalah data perkembangan nilai kapitalisasi pasar pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.
Tabel 1.1
Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015-2018
No Tahun Kapitalisasi pasar ( % )
1 2015 23.18
2 2016 22.34
3 2017 22.81
4 2018 20.73
Sumber: Statistik Pasar Modal. Ojk
6
Hotman Tohir Pohan dkk, Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan sebagai variabel moderasi, Jurnal Akuntansi
Trisakti, vol.5 no. 1 Februari 2018, hal. 50
7
Anggita Langgeng Wijaya ,Erlita Listyana Pancawati, pengaruh CSR dan Profitabiliats Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi, INVENTIRY :
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai kapitalisasi pasar pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi pada tahun 2015-2018 mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2015 yaitu 23,18% turun menjadi 22,34% pada tahun 2016, sedangkan pada tahun 2017 mengalami kenaikan sekitar 0,47% dan tahun 2018 mengalami penurunan dari 22,81% menjadi 20,73%. Dari tahun 2015-2018 nilai kapitalisasi pasar pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi mengalami fluktuasi dari tahun ketahun. Hal ini akan menyebabkan turunnya minat ivestor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut karena nilai pasar suatu perusahaan tidak stabil atau naik turun sehingga akan berimbas pada nilai perusahaan.
Berdasarkan fenomena dan ketidakkonsistenan antara peneliti terdahulu, untuk melihat seberapa tinggi kesadaran perusahaan untuk melakukan dan mengungkapkan tanggung jawab sosialnya serta melihat sejauh mana pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan maka peneliti tertarik mengangkat judul
“Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub-sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Perode 2015-2018)”
B. Batasan Masalah
Untuk tidak meluasnya masalah serta disebabkan keterbatasan biaya, dan waktu, maka penulis membatasi penelitian ini pada pengaruh Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang diproksikan dengan indeks GRI, Pada Nilai Perusahaan dengan proksi tobin’Q dengan studi empiris Pada Perusahaan manufaktur sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.
C. Rumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu Sejauah mana pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018?.
D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri bar ang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
E. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti perusahaan, investor, masyarakat, maupun bagi pihak kepustakaan mengenai
pengembangan teori Corporate Social Responsibility dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
F. Ruang lingkup penelitian
Untuk memfokuskan pada tujuan penelitian, maka penulis membuat ruang lingkup proposal ini. Adapun yang menjadi ruang lingkupnya adalah :
Corporate sosial responsibility, dimana tanggungjawab sosial menjadi alat ukur untuk keberlanjutan usaha suatu perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018.
G. Penjelasan Judul
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengaruh Corporate Sosial Responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah, yaitu: pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu” tetapi yang dimasud dari judul ini adalah pengaruh yang ditimbulkan variabel X yaitu faktor yang mempengaruhi variabel Y pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2015-2018.
Corporate sosial responsibility: adalah suatu tanggunag jawab perusahaan
terhadap stakeholdernya. Sehingga
perusahaan akan lebih aman dan lebih
dipandang baik oleh para
stekeholdernya, serta akan
mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan itu sendiri.8 CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah triple bottom lines, yaitu profit, people
dan planet.perusahaan harus dapat
memadukan antara keuntungan
ekonomis dengan keuntungan sosial dalam aspek bisnisnya.9
Nilai perusahaan : adalah nilai jual sebuah perusahaan
sebagai suat bisnisyang sedang
beroperasi. Adanya kelabiahan nilai jual likuidasi adalah nilai dari organisasi
manajemen yang menjalankan
perusahaan tersebut.10 Indikator dari nilai perusahaan adalah harga saham danbila harga saham meningkat maka
8
Budi untung, Op. Cit hal: 2
9
Ujang Rusdianto, CSR Communications A Framwork for PR Practitioners, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) Hal. 8
10Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi ( Yogyakarta: BPFE, 2010),
dapat dikatakan keputusan-keputusan manjemen perusahaan itu benar, karena tujuan manajemen yaitu meningkatkan nilai perusahaan.11
Penulis memilih CSR dengan standarisasi GRI G4 karena merupakan
institusi independen yang memiliki misi mengembangkan dan
menyebarluaskan panduan laporan berkelanjutan yang aplikatif yang terdiri dari 6 indikator. Namun dalam penlitian ihi hanya mengambil tiga komponen yaitu, komponen ekonomi, lingkungan dan produk. Sementara nilai perusahaan dipilih karena menunnjukan tingkat kemakmuran invsetor dan para pemegang saham, serta sangat menentukan bahwa suatu perusahaan memiliki reputasi yang baik dilihat dari nilai perusahaan.12 Perusahaan manufaktur dipilih, karena kegiatan bisnisnya yang tidak bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam tapi berdampak langsung pada lingkungan.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman penelitian, dan agar pembahasan penelitian dapat mencapai tujuan dan dapat terarah maka skripsi ini disusun dengan sistematika penelitian sebagai berikut :
11
Nurfina Pristianingrum, Pengaruh Ukuran, Profitabilitas Dan Pengungkapan Csr Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Prosidang
Seminar Nasional Dan Call Paper Ekonomi Dan Bisnis,( Jember, 22-28 Oktober 2017). Hal . 356
12 Muhammad abdul Ghani, Model CSR Berbasis Komonitas, integrasi penerapan
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian terdahulu, penjelasan judul dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yaitu terdiri dari teori Corporate Social Responsibility (CSR), Nilai Perusahaan serta teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Terdiri dari lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional variabel, dan metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang gambaran umum perusahaan, karakteristik responden, pengujian instrumen, deskripsi variabel penelitian, hasil analisis regresi binary logistic, pembahasan, dan implikasi temuan.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dari serangkaian pembahasan skripsi berdasarkan analisis yang telah dilakukan, serta saran-saran untuk disampaikan kepada objek penelitian atau bagi penulis selanjutnya.
13 BAB II
LANDASAN TEORI A. Kajian Teori
1. Konsep Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah kondisi yang dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan.13
Adapun pendapat lain mengatakan nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi. Adanya kelebihan nilai jual diatas nilai likuiditas adalah nilai organisasi manajemen yang menjalankan perusahaan itu.14 Nilai perusahaan diartikan sebagai nilai pasar dalam penelitian ini, karena apabila harga saham perusahaan meningkat, maka perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para shareholder.
a. Jenis - jenis nilai perusahaan
Berdasarkan metode perhitungan yang digunakan terdapat lima jenis nilai perusahaan, diantaranya:
1) Nilai nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif.
13 Noerirawan, Ronni, dkk, 2012, Op. Cit. Hal. 4 14
2) Nilai pasar
Nilai pasar adalah harga yang terjadi dari proses tawar- menawar di pasar saham. Nilai pasar hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham.
3) Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah konsep yang paling abstrak, karena mengacu kepada pemikiran nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konseo nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, tetapi juga nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
4) Nilai buku
Nilai buku adalah nilai peusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Nilai buku dihitung dengan membagi selisih antar total aset dan total utang dengan jumlah saham yang beredar. 5) Nilai likuidasi
Nilai likuidasi adalah nilai jual dari seluruh aset perusahaann setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai liguidasi bisa dihitung dengan car yang sama dengan menghitung nilai buku, yaitu berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.15
15 Lita Rukmawati, dkk, pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai
b. Pengukuran nilai perusahaan 1) Price earning ratio (PER)
Price earning Ratio adalah perbandingan antara harga saham perusahaan dengan earning per share dalam saham. PER adalah fungs dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan dimasa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula
kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan. PER dapat dihutung dengan rumus:
PER=
2) Price to book value (PBV)
PBV merupakan rasio harga saham per lembar terhadap nilai buku perlembar saham perusahaan. PBV menunjukkan seberapa jauh suatu
perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang didinvestasikan.
PBV memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a) Nilai buku mempunyai ukuran yang relatif stabil, yang dapat dibandingkan dengan harga pasar
b) Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan.
c) Perusahaan dengan nilai earning negatif tidak dapat dinilai menggunakan price earning ratio (PER), dapat dievaluasi menggunakan PBV.16
Adapun rumus untuk mencari PBV yaitu:
PBV=
3) Tobin’s Q
Rasio tobon’s Q merupakan konsep yang sangat berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi incremental. Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan.
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Tobin’s Q karena informasi yang diberikan dinilai lebih baik. Rasio Tobin’s Q dianggap lebih rasional dengan memasukkan unsur-unsur kewajiban didalam perhitungannya. Metode ini dikembangkan oleh James Tobin. Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku equitas perusahaan. lebih tepat untuk mengukur nilai aset akan lebih tepat dibandingkan dengan nilai buku akuntannsi. 17
Perusahaan yang memiliki tobin’s Q dengan nilai yang semakin tinggi menunjukkan bahwa prosfek pertumbuhan perusahaan semakin
16
Fauziah Fenty, Kesehatan Bank , Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Teori dan
Kajian Empiris, ( Samarinda: RV Horizon, 2017), hal 2-3
17
Muhammad Nur Utomo, Ramah Lingkungan Dan Nilai Perusahaan, (Surabaya: Cv. Jakad Publishing Surabaya, 2019). Hal. 53
baik, karena investor akan mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk perusahaan yang memiliki nilai pasar aset yang lebih besar daripada nilai bukunya. Perusahaan yang memeiliki earning negatif dan tidak menggunakan asetnya secara efisien akan memeiliki nilai tobin’s Q kurang dari 1. Sedangkan perusahaan yang dapat menggunakan asetnya secara efisien akan memiliki nilai tobin’s Q lebih dari 1.
Tobin’s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Adapun untuk mengukur nilai perusahaan menggunakan tobin’s Q dengan rumus:
Q = Dimana :
Q = Nilai perusahaan
MVE = Nilai pasar ekuitas (Market Value Equity) merupakan hasil perkalian antara harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun D = Nilai buku dari total hutang
EBV = Nilai buku dari ekuitas / Equity Book Value (selisih total aset perusahaan dengan total kewajiban.
2. Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu kewajiban perusahaan yang secara sukarela mengungkapkan perhatiannya terhadap lingkungan dan stakeholdernya yang melebihi tanggung jawab organisasi dibidang hukum. Pengungkapan CSR dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup karyawan, serta masyarakat tempat suatu organisasi beroperasi.
Pengungkapan CSR telah diatur dalam UU NO 40 tahun 2007 pasal 74 tentang perseroan terbatas yang mengungkapkan :
a. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab sosial dan lingkungannya.
b. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pasal ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang danggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
c. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –undangan.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. 18
Konsep CSR harus dipahami satu kesatuan, Sebab CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah triple botton lines, yaitu profit, people, dan planet.
1) Profit (Keuntungan). Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan untuk terus beroperasi dan berkembang.
2) People (Masyarakat). Perusahaan dalam hal ini harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.
18 A.B Susanto, Reputation Driven , Corporate Social Responsibility, ( Erlangga, 2009),
3) Planet (Lingkungan). Pentingnya perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan keanekaragaman hayati. 19
a. Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Prinsip CSR harus menjangkau semua aspek kategori kewajiban bisnis tarhadap masyarakat, dimana harus mengandung kategori kinerja ekonomi, hukum, etika, dan diskresioner. Tanggung jawab ekonomi menempati urutan teratas karena pada dasarnya bisnis memiliki kewajiban untuk menjadi produktif dan menghasilkan profit, serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen. 20Namun, tanggung jawab ekonomi harus dilakukan dalam batasan hukum tertulis. Adapun prinsip CSR yang menjadi komponen utama yaitu:
1. Lingkungan
Mencakup pencegahan polusi, pengunaan sumber daya yang berkelanjutan, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, serta perlindungan dan pemulihan lingkungan.
2. Pelibatan dan pengembangan masyarakat
Mencakup keterlibatan di masyarakat, penciptaan lapangan kerja, pengembangan teknologi, kekayaan dan pendapatan, investasi yang bertanggung jawab, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas.
19 Ujang Rusdianto, Op. Cit. hal. 8 20 Ujang rusdianto. Ibid. Hal. 8
3. Hak asasi manusia
Mencakup nondiskriminasi dan perhatian pada kelompok rentan, menghindari kerumitan, hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, serta hak-hak dasar pekerja.
4. Praktik ketenagaakerjaan
Mencakup kesempatan kerja dan hubungan pekerjaa, kondis kerja dan jaminan sosial, dialog dengan berbagai pihak, kesehatan dan keamanan kerja dan pengembangan sumber daya manusia.
5. Praktik operasi yang adil
Mencakup anti korupsi, ketertiban yang bertanggungjawab dalam politik, kompetisi yang adil, promosi tanggungjawab sosial dalm rantai pemasok dan penghargaan atas property rights.
6. Konsumen
Mencakup praktik pemasaran, informasi dan kontrak yang adil, penjagaan kesehatan dan keselamatan konsumen, konsumsi yang berkelanjutan, penjagaan data dan privasi konsumen, pendidikan dan penyadaran.
7. Tata kelola organisasi
Memcakup proses dan struktur pengambilan keputusan ( transparansi, etis, akuntabel, perspektif jangka panjang, memperhatikan dmpak terhadap pemangku kepentingan, berhubungan dengan pemangku
kepentingan pendelegasian kekuasaan ( kesamaan tujuan, kejelasan mandat, desentralisasi untuk menghin dari keputusan yang otoriter).21 b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Corporate Social Responsibility
1. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya. Dimana perusahaan yang memiliki profit yang tinggi, akan memberikan kesempatan yang lebih kepada manajemen dalam menungkapkan informasi CSR.
2. Ukuran perusahaan
Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak sehingga memeiliki pengaruh yang lebih besar pula terhadap masyarakat, memiliki lebih banyak saham sehingga perhatian terhadap program sosial lebih pesar pula yang dilakukan perusahaan dan secara berkelanjutan akan diungkapkan dalam laporan tahunan.
3. Leverage
Rasio leverage adalah total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio leverage menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang kepada pihak diluar perusahaan. Tingginya leverage menunjukkan pelangganran perusahaan terhadap kontrak hutang, sehingga manajer akan berupaya melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba masa depan. Manajer harus
berupaya mengurangi biaya-biaya termasuk didalamnya biaya pengungkapan informasi sosial. Leverage yang tinggi menunjukkan porsi penggunaan utang dalam membiayai investasi pada aktiva lebih semakin besar, sehingga resiko keuanganyang ditanggung juga akan meningkat.22
c. Arti penting pengungkapan CSR
Ada enam kecenderungan utama yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu
1. Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin 2. Posisi negara yang semakin berjarak kepada rakyatnya 3. Semakin mengemukanya arti kesinambungan
4. Semakin gencarnya sorotan kritis dan resistensi dari publik, ba 5. hkan bersifat anti-perusahaan
6. Tren ke arah transparansi
7. Harapan bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik dan manusiawi23
d. Manfaat Corporate Social Responsibility bagi perusahaan
Melakukan program CSR secara rutin dan berkesinambungan untuk masyarakat memberikan manfaat dan dampak positif bagi perusahaan. Ada beberapa manfaat dari pengungkapan CSR bagi perusahaan, antara lain:
22
Sudana I Made, Teori Dan Praktek Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 2015), Hal. 23
23
Ilona Vicenovie Oisina Situmeang, Corporate Social Responsibility; Dipandang Dari Perspektif Komunikasi Organisasi, (Yogyakarta: EKUILIBRIA, 2016). Hal 7
1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi perusahaan 2. Meningkatkan citra merk perusahaan.
3. Meminimalkan resiko bisnis perusahaan 4. Melebarkan cakupan bisnis perusahaan. 5. Pempertahankan posisi merek perusahaan.
6. Mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas. 7. Kemudahan memperoleh akses terhadap modal (capital). 8. Meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis. 9. Mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk mangement).
Keputusan perusahaan untuk melaksanakan CSR secara berkelanjutan, merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, melainkan juga stakeholder. Bila CSR mampu dijalankan secara efektif maka dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi peru sahaan, melainkan juga bagi masyarakat, pemerintah dan lingkungan.24
e. Indikator pengungkapan CSR
Penelitian ini mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan standar GRI G4 (Global Reporting Initiative). Daftar pengungkapan sosial yang berdasarkan standar GRI G4 terdiri dari 6 indikator pengungkapan yaitu; ekonomi, lingkungan, tenaga kerja, hak asasi manusia, sosial dan produk
24
Indikator-indikator yang terdapat dalam GRI G4 yaitu
a. indikator kinerja ekonomi (economic performance indicator) b. indikator kinerja lingkungan (environment performance indicator) c. indikator kinerja tenaga kerja (labor practices performance indicator) d. indikator kinerja hak asasi manusia(human rights performance
e. indikator kinerja sosial (social performance indicator)
f. indikator kinerja produk (product responsibility performance indicator)
Untuk penelitian ini indikator yang digunakan hanyalah tiga dari 6 indikator yaitu: indikator ekonomi, lingkungan dan kinerja produk. 1) Indikator ekonomi
Indikator ekonomi perusahaan harus dioperasikan dengan berbasis laba dengan misi tunggal untuk meningkatkan keuntungan selama berada dalam batas-batas peraturan pemerintah. Perusahaan harus memperhatikan dampak lansuang dari kegiatan perekonomian yang dapat mempengaruhi kesejahteraan komunitas atau para pemangku kepentingan dan prospek pembangunan dalam jangka panjang. Perusahaan harus memperhatikan bebetapa aspek dari indikator ekonomi yaitu: kinerja ekonomi, keberadaan pasar dampak ekonomi tidak lansung serta praktek pengadaan.
2) Indikator lingkungan
Indikator lingkungan merupakan indikator yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam penerapan CSR perusahaan, sebab
lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia taupun makhluk hidup lainnya. Perusahaan harus memperhatikan keletarian lingkungan sekitar tempat berdirinya perusahaan dan perusahaan harus memberikan kompensasi terhadap masyarakat yang terkena dampak dari aktifitas usahanya. Hal ini merupaka hak dari stakeholder perusahaan yang dilindungi dan diatur oleh undang-undang dasar 1945, yaitu terdapat dalam pasal 28 H ayat 1, “setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.” Sedangkan kewajiban untuk melestarikan lingkungan hidup diatur dalam pasal 5 undang-undang no. 23 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, “setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku”.
Adapun yang harus diperhatikan perusahaan dalam kategori lingkungan yaitu: bahan, energi, air, keanekaragaman hayati, emisi, efluen dan limbah, produk dan jasa, kepatuhan, transportasi, lain-lain dan asesmen pemasok atas lingkungan, serta mekanisme pengaduan masalah lingkungan.
3) Indikator tanggung jawab produk
Indikator produk merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh perusahan, karena produk yang dihasilkan suatu perusaaan merupakan cerminkan tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini bisa dilihat sejauhmana minat konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Hal yang harus diperhatikan dari produk yang dihasilkan perusahaan yaitu:
kesehatan dan keselamatan pelanggan, pelabelan produk dan jasa, komunikasi pemasaran, privasi pelanggan serta kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku.
Kebijakan pengungkapan CSR diukur dalam jumlah pengungkapan CSR dengan menggunakan proksi Corporate Social Responsibility Index (CSRDI) berdasarkan Global Reporting Inititative Generation (GRI G.4) dengan opsi sesuai item yaitu sebanyak 91 indikator pengungkapan standar khusus.
Total item CSR untuk indikator ekonomi, lingkungan, dan produk, dengan total item berjumlah 52 tergantung sektor industri perusahaan. Perhitungan CSR dilakukan dengan pendekatan dikotomi menggunakan variabel dummy yaitu:
Skor 0: jika perusahaan tidak menungkapkan item pada daftar pengungkapan.
Skor 1: jika perusahaan menungkapkan item pada daftar pengungkapan. Formulasi perhitungan indeks CSR indikator adalah yaitu :
CSRу = ∑ Keterangan:
CSRIy = Indeks Corporate Social Responsibility indikator
lingkungan, masyarakat dan tanggung jawab produk perusahaan
Ny = Jumlah item CSR indikator ekonomi, lingkungan, dan
produk perusahaan
Xiy = Jumlah item indikator lingkungsn, masyarakat, dan
3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari suatu perusahaan yaitu mencari keuntungan. Jika suatu perusahaan memiliki nilai profitabilitas yang tinggi maka secara otomatis nilai perusahaan juga akan meningkat. Investor atau stakeholder melihat sejauh mana perusahaan mampu memakmurkan para pemegang sahamnya. Rasio profitabilitas berhubungan erat dengan laba yang diperoleh dan sumber yang dipergunakan untuk menghasilkannya.
b. Kualitas laba
Beberapa teknik manjemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen dapat dipengaruhi pelaporan laba. Laba dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila earning yang dilaporkan dapat digunakan oleh para pengguna untuk membuat keputusan yang terbaik , dan dapat digunakan untuk memeperjelas atau memprediksi harga dan return saham. Sehingga para investor bisa melihat kualitas laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Hal tersebut akan menaikkan nilai perusahaan
sebab banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. 25
4. Teori Signaling
Teori signaling adalah teori yang menjelaskan signal informasi yang dibutuhkan investor intuk mempertimbangkan dan menentukan keputusan berinvestasi pada perusahaan. Teori signaling menjelaskan bagaimana perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan dan non keuangan. Sinyal ini dapat diamati secara langsung dapat diamati maupun yang harus dilakukan menelaahan terlebih dahulu. Sinyal ini dapat berupa sinyal positif dan sinyal negatif. Sinyal ini dikaitkan dengan indikator ekonomi, dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh investor. Salah satu informasi tersebut adalah aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan , yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan.26
5. Teori Legitimasi
Teori legitimasi adalah teori yang lebih berfokus pada interaksi hubungan antara organisasi dengan masyarakat. Teori legitimasi menjelaskan hubungan kontrak sosial antara perusahaan dan masyarakat, dimana perusahaan harus memiliki integritas pelaksanaan etika dalam berbisnis serta meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dengan perusahaan yang dapat diterima keberadannya oleh masyarakat.
25
Maryati Rahayu, Bida Sari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia, Jurnal Humaniora, Vol. 2, No. 2 Maret 2018
26
Fenty fauziah, Kesehatan Bank, Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan: Teori Dan
Legitimasi mendorong efektivitas operasionak perusahaan dalam menghadapi persaingan, karena memperoleh kemudahan dalam mengakses sumber daya, menciptakan karyawan yang lebih baik, dan meningkatkan hubungan yang sinergi dengan perusahaan.27 Prinsip utama teori legitimasi adalah bahwa masyarakat terdiri dari serangkaian kontrak eksplisit dan implisit antara individu, organisasi dan lembaga.28
6. Teori Stakeholder
Stakeholder teory artinya sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Stakeholder adalah individu dan kelompok-kelompok yang dapat mempengaruhi visi dan misi perusahaan.29
Dalam konteks perusahaan, stakeholder diartikan sebagai suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis risiko baik karena telah melakukan investasi( materil ataupun non materil) di perusahaan tersebut, ataupun karena mereka menghadapi risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut.30
27
Mohamad Nur Utomo, Ramah Lingkungan dan Nilai Perusahaan, ( Surabaya: CV. Jakad. Publishing, 2019). hal, 38
28 Lok. Cit, hal, 38
29 Prasetio Aji, Manajemen Strategi; Keunggulan Barsaing Berkelanjutan, ( Yogyakarta:
Ekuilibria, 2015). Hal, 28
30
Stakeholder dibagi dalam dua kategori:
a. Inside stakeholders, terdiri atas orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta berada dalam suatu organisasi perusahaan. Pihak-pihak yang termasuk dalam kategori inside stakeholders ini adalah pemegang saham (stokholder), manajer, dan karyawan.
b. Outside stakehoders, terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak yang bukan pemilik perusahaan, bukan pemimpin perusahaan, serta bukan pula karyawan perusahaan, namun memiliki kepentingan terhadap perusahaan dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Pihak-pihak yang termasuk dalam kategori outside stakeholders ini adalah pelanggan, pemasok, pemerintah, masayarakat lokal, dan masyarakat secara umum. 31
Stakeholder merupakan pihak yang keberadaaannya sangat
mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan, seperti karyawan, pesaing dan pemerintah perusahaan, entitas yang beroperasi tidak hanya untuk kepentingan perusahaan itu sendiri, akan tetapi juga harus memberikan manfaat kepada sta keholdernya. Adapun prinsip- prinsip stekholder yaitu pelanggan, pekerja, pemegang saham, pemasok, pesaing, dan masyarakat.32
31 Lela Nurlaela Wati, Model Corporate social responsibility (CSR), (Jawa Timur: Myria
Publisher, 2019), hal. 9
32
7. Konsep CSR perspektif islam
Konsep pembangunan perspektif islam adalah bersifat komprehensif dan menyatu. Pembengunan perspektif islam mengoptimalkan faktor-faktor kesejahteraan manusia, akhlak dan kebendaaan, fisik dan mental, ekonomi dan sosial. Sebagai pembangunan yang bersifat berbagai dimensi, islam mengedepankan keseimbangan antara faktor kebendaan dan kerohanian, kuantitatif dengan kualitatif, eksternal dengan internal.
Islam memandang kekufuran dan kezaliman, sebaliknya
menganjurkan kesyukuran dan keadilan. Berlandaskan konsep tersebut, islam sebuah perusahaan harus menjalankan aktivitasnya tidak saja dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan, tetapi yang terpenting adalah kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Dalam paradigma tanggung jawab sosial perusahaan perspetif islam, harta bukanlah tujuan utama, harta hanya alat untuk mencapai kebaikan dan merupakan suatau amanah. Nilai amanah itulah yang menuntut perusahaan untuk menyikapinya dengan benar. Sedangkan dari perspektif barat, harta merupakan kekayaan yang menjadi milik pribadi individu atau perusahaan. Islam cenderung melihat harta berdasarkan flow concep, yang sebaiknya mengalir.33 Sebagimana disampaikan dalam firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 195
مألا ُّب ِح ي َ َّاللَّ َّنِإ ۛ اى ىِسأحَأ َو ۛ ِةَك لأهَّتلا ىَلِإ أم كيِدأيَأِب اى قأل ت َلَ َو ِ َّاللَّ ِليِبَس يِف اى قِفأوَأ َو َهيِىِسأح
33Budi Santoso, Wakaf untuk perusahaan, model CSR islam untuk pembangunan
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
B. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, selain membahas teori-teori yang relevan dengan penelitian ini, dilakukan juga pengkajian terhadap hasil - hasil penelitian yang sudah dilakukan para peneliti lainnya. Pengkajian atas hasil-hasil penelitian terdahulu akan sangat membantu peneliti-peneliti lainnya dalam menelaah masalah yang akan dibahas dengan berbagai pendekatan spasifik. Berikut akan diuraikan beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu:
Suci Ramona, 2017, melakukan penelitian mengenai pengaruh Corporate Sosial Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas tidak mampu memperkuat pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdafatr di BEI periode tahun 2011-2015.34
Ayu Nikita Vira dan Made Gede Wirakusuma, 2019, pengeruh Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility pada nilai perusahaan dengan good corporae governance sebagai pemoderasi, menunjukkan pengungkapam CSR berpengaruh positif pada nilai perusahaa, serta praktik GCG dapat
34
Suci Ramona, : Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating ( studi empris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015), jurnal ilmiah, 2017, hal. 13
memperkuat pengaruh pengungkapan CSR pada nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode 2013 – 2017.35
Anggita Langgeng Wijaya Dan Erlita Listiana Pancawati, 2019 pengaruh pengungkapan CSR dan profutabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel pemoderasi. studi pada perusahaan food ang beverage tahun 2013-2017). pengungkapan CSR dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan struktur modal tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.36
Penelitian Mhd Rajab, 2017. Meneliti pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan Corporate Social responsibility sebagai Variabel moderating ( studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di jakarta islamic indeks tahun 2011-2015). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan Corporate social responsibility sebagai variabel moderating berpengaruh positif terhadap hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
35 Ayu Nikita Vira Dan Made Gede Wirakusuma, pengaruh pengungkapan corporate
sosial responsibility `dengan good corporate governance sebagai pemoderasi ( Studi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013 -2017), E- Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, vol, 26.2 Febeuari 2019, hal. 23
36 Anggita Langgeng Wijaya Dan Erlita Listiana Pancawati, pengaruh pengungkapan
CSR dan profutabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel pemoderasi (studi pada perusahaan food and beverage tahun 2013-2017). inventory : Jurnal
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu dan hipotesis, maka dibuat kerangka pemikiran dimana variabel dependennya nilai perusahaan dan variabel independennya CSR.
Corporate Social Responsibility merupakan suatu kewajiban perusahaan dimana bertjuan untuk memberikan informasi atau menjamin keberlanjutan perusahaan bukan hanya dalam jangka waktu pendek tapi juga dalam jangka waktu yang panjang. CSR mempunyai peran penting dalam sebuah perusahaan dimana dengan pengungkapan informasi CSR perusahaan akan memperoleh berbagai manfaat diantaranya menarik investor dan meningkatkan citra dari perusahaan tersebut.
Nilai perusahaan adalah nilai jual dari suatu perusahaan yang sedang beroperasi. Nilai jual ini merupakan hasil dari kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang terjadi di pasar modal. Perusahaan dengan nilai perusahaan yang tinggi akan memebawa pengaruh baik bagi perusahaan karena dengan tingginya nilai perusahaan berarti prospek perusahaan baik dikalangan investor yang menyebabkan nilai pasar juga akan meningkat.
CSR erat kaitannya dengan nilai perusahaan, dimana perusahaan yang menjalankan tanggungjawab sosialnya dan lingkungannya akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Stakeholder atau pemangku kepentingan akan lebih tertarik dengan perusahaan yang menjalankan tanggungjawab sosialnya
daripada perusahaan yang tidak mengungkapkan tanggungjawab sosialnya. Hal ini akan membawa pengaruh baik bagi perusahaan dengan meningkatnya peminat investor terhadap perusahaan, sehingga nilai pasar perusahaan tersebut meningkat. Nilai perusahaan akan meningkat karena investor lebih memperhatikan perusahaan yang menjalankan tanggungjawab sosialnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka pemikiran dari penelitian ini seperti pada gambar berikut.
Gambar 1.1 Kerangka pemikiran
D. Hipotesis
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan Corporate Social Responsibility suatu perusahaan diinformasikan dalam laporan yang disebut dengan laporan berkelanjutan. Perusahaan harus memiliki komitmen dalam menginformasikan tanggung jawab sosailnya secara berkelanjutan karena tanpa adanya komitmen bersama kegiatan tersebut tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yaitu dengan memaksimalkan laba. Hal tersebut akan tercapai apabila perusahaan
Corporate Social Responsibility (CSR) (X) -Indikator Ekonomi -Indikator Lingkungan -Indikator Produk
memperhatikan tanggung jawab sosialnya baik terhadap ekonomi, lingkungan maupun masyarakat sekitar perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan yang telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya dapat dilihat melalui melalui laporan berkelanjutan perusahaan dalam penerapan corpotare sosial responsibility.
Ketika perusahaan menerapkan pengungkapan CSR secara berkelanjutan diharapkan bisa meningkatkan nilai perusahaan sehingga akan menarik para investor untuk berinvestasi. Maka simpulkan hipitesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
37 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Penelitian kuantitatif yaitu metode digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dimana teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan secara acak, dimana pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, serta analisis data yang digunakan berupa analisis data statistik atau kuantitatif dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan ( studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2015-201).
B. Jenis dan sumber data 1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber – sumber yang telah ada. Data biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan – laporan atau dokumen peneliti terdahulu.
2. Sumber data
Adapun sumber data dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk data yang sudah jadi atau berupa publikasi. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi periode 2015-2018 yang dipublikasikan pada alamat web http//www.idx.co.id
C. Populasi dan sampel 1. Populasi penelitian
Populasi merupakan salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan seksama apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna untuk daerah atau objek penelitian.37
Biasanya populasi penelitian adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang listing di Buersa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018) yaitu sebanyak 11 perusahaan.
2. Sampel penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi benar- benar memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan. Dalam penelitian ini
37
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, ( Jakarta: prenadamedia, 2014) hal, 58
perusahaan yang dijadikan sampel yakni sebanyak 11 perusahaan. Banyak sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 44 sampel selam 4 tahun dari tahun 2015-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Dengan menggunakan kriteria- kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftrar di bursa efek indonesia tahun 2015-2018.
2. Perusahaan sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang memiliki laporan anual report secara lengkap tahun 2015-2018.
3. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub-sektor makanan dan minuman yang mengungkapkan kegiatan CSR dalam anual report tahun 2015-2018.
D. Defenisi Operasional
Variabel independen ( variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel –variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan variabel independen
dalam Penelitian ini karena dapat mempengaruhi nilai perusahaan sebagai variabel dependen. CSR merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan untuk memeperhatikan keamanan dan kelestarian lingkungan sekitar perusahaan beroperasi. Perusahaan yang melakuakan aktivitas CSR akan menarik para investor untuk beriivestasi dalam perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja
CSR melalui laporan kegiatannya, yaitu dengan metode content analysis, suatu cara pemberian skor pada pengukuran pengungkapan sosial laporan tahunan dengan mengamati indikator lingkungan, masyarakat, dan tanggung jawab produk. setiap item yang diungkapkan diberikan nilai 1 dan nilai 0 untuk item yang tidak diungkapkan.
Csrj = ∑
CSRj = Corporate Social Responsibility perusahaan j Σ Xij = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan j N = Jumlah keseluruhan item
2. Nilai perusahaan
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Pengukuran nilai perusahaan menggunakan rasio Tobin’s Q. Jika Tobins’Q diatas satu, menunjukkan bahwa investasi dalam aset menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi, hal ini akan merangsang investasi baru, namun jika Tobins’Q dibawah satu adalah sebaliknya.
Rumus tobin’s Q =
Q = Nilai Perusahaan
EMV = Nilai Pasar Ekuitas / Equity Market Value (closing price x jumlah saham yang beredar)
EBV = Nilai buku dari ekuitas / Equity Book Value (selisih total aset perusahaan dengan total kewajiban )
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian.38
Metode dokumentasi berupa mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya.pengumpulan data dengan cara membaca dan mengambil catatan yang diperlukan dari perusahaan tersebut. Dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan yang dipilih sebagai sampel penelitian.
b) Studi pustaka
Studi kepustakaan digunakan dalam pengumpulan data serta tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Studi kepustakaan yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti. Informasi itu diperoleh dari buku – buku yang berhubungan dengan penelitian serta jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
38
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data