• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa UNAIR Jadi Panitia Acara Dongeng Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mahasiswa UNAIR Jadi Panitia Acara Dongeng Anak"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Mahasiswa UNAIR Jadi Panitia

Acara Dongeng Anak

UNAIR NEWS – Pada Minggu (14/2) lalu, digelar acara Jatim

Mendongeng 2016 di Masjid kampus B. Kegiatan itu dilaksanakan oleh RZ dan didukung oleh para donatur, Indosat Ooredoo, Odoj, Suara Muslim FM, dan Kreasi Langit. Sejumlah mahasiswa UNAIR turut ambil bagian sebagai panitia. Antara lain, Siti Mustaghfiroh (farmasi), Etik Trisusilowati dan Alif Suudiyah (keperawatan), Diana Fitri Latifah (kebidanan), Setya Ayu S. Jamilatul munawaroh, dan Ika Hajrotin Nisa (ekonomi islam), serta Priambudi Agung (kedokteran hewan).

Kak Hadian tampil membawakan dongeng cerita nabi-nabi di hadapan anak-anak yang memenuhi venue acara. Kisah-kisah tersebut memiliki pesan utama, mengajak generasi penerus untuk menjadi pribadi yang baik. “Kami ingin berbagi keceriaan dan pelajaran melalui kisah-kisah nabi yang inspiratif,” kata Siti Mustaghfiroh.

(2)

Prosesi pelepasan balon yang sudah di bubuhi tulisan cita cita dari siswa-siswi (Foto: UNAIR NEWS)

Usai dongeng selesai, terdapat hiburan yang tidak kalah menarik dari nasyid Afisena SMA IT Al-Uswah. Dengan lagu aransemen Balonku Ada Lima, Burung Kakak Tua, dan ABC yang di ketua oleh Kak Adil. Suara yang merdu nan indah membuat seluruh siswa-siswi atau hadirin gembira.

Di penghujung acara, dilakukan pembagian bingkisan. Ada pula prosesi pelepasan balon yang di bawahnya sudah di bubuhi tulisan cita cita dari siswa-siswi selaku hadirin. Mereka tampak sangat senang dan gembira saat melepaskan balon cita cita. (*)

(3)

[Podcast] Banyak Permintaan

Manggung Band Akustik di

Kampus, Lahirlah Ibakustik

RADIO UNAIR – Beberapa kegiatan mahasiswa kerap menghadirkan

band akustik. Hal ini membuat sekelompok mahasiswa yang memiliki hobi bermusik bergabung membuat grup akustik. Inilah yang melatarbelakangi lahirnya Ibakustik.

Nama Ibakustik diambil dari inisial nama personil, yaitu Ikbar (basis), Beta (gitaris), dan Aulia, mahasiswa Psikologi UNAIR 2014 (vokalis).

Dengan mengusung genre pop jazz, Ibakustik berharap bisa terus menambah permintaan manggung dan semakin eksis tampil di berbagai acara kegiatan mahasiswa.

Rabu, 10 Februari 2016 Ibakustik hadir di segmen Today Coustic Radio UNAIR dan berbagi cerita seputar musik.

Penulis: Afifah Nurrosyidah/Radio UNAIR Editor: Iwan Iwe

(4)

Perluas

Jaringan

Internasional

UNAIR NEWS – Program Studi (prodi) S2 Media dan Komunikasi

FISIP UNAIR berencana memperluas jaringan internasional. Hal itu dilakukan untuk mencapai mimpi kampus untuk menjadi World

Class University.

“Kami sudah rutin menjalankan konferensi tiap tahun. Ke depan, kami akan meningkatan kualitas konferensi tersebut dengan mengundang lebih banyak pemakalah dan pembicara kunci dari luar negeri,” kata Ketua Prodi S2 Media dan Komunikasi Dr. Santi Isnaini S.Sos., MM., saat diwawancara di ruang kerjanya Jumat lalu (12/2).

Di sisi lain, terdapat rencana menggeser momentum pelaksanaan konferensi tersebut. Biasanya, kegiatan diadakan saban akhir tahun. Nah, tercetus rencana untuk menggesernya di seputar bulan Mei. “Kami ingin menggandengnya dengan rangkaian peringatan HUT departemen komunikasi,” ujar dia.

Selain itu, Prodi tersebut juga kerap menyelenggarakan seminar internasional. Para dosen pun secara bergiliran berangkat ke luar negeri untuk mengikuti konferensi maupun seminar internasional. Baik sebagai pembicara, pemakalah, atau peserta.

Santi menambahkan, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas jurnal. Baik dari sisi akreditasi, maupun dari sisi variasi penulis. Termasuk, latar belakang institusi dan tempat asal mereka. Dengan demikian, khazanah keilmuan yang terlahir melalui jurnal tersebut bakal lebih berwarna. (*)

(5)

FKp UNAIR Bina 11 Institusi

Pendidikan Perawat

UNAIR NEWS – Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR menandatangani

nota kesepahaman pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bersama 11 institusi pendidikan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan, Senin (15/2) di Gedung FKp UNAIR.

Kesebelas institusi tersebut adalah STIKes Ngudia Husada Madura, STIKes Pemkab Jombang, STIKes Muhammadiyah Banjarmasin, STIKes Maharani Malang, Poltekkes Kemenkes Malang, Poltekkes Kemenkes Surabaya, FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya, FIK Universitas Islam Sulan Agung Semarang, FIK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, FIK Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang dan Lakesla Drs. Med. R. Rijadi S., Phys Surabaya.

Sebagai fakultas pencetak para perawat yang sudah diakui kualitasnya, FKp UNAIR ingin mendorong institusi pendidikan yang memiliki program keperawatan untuk bersama-sama meningkatkan kualitasnya.

“Kita ingin MoU hari bukan hanya sekadar tanda tangan. Harus ada bentuk riilnya. Selama ini ketika FKp UNAIR menjalin kerjasama memang selalu ada tindak lanjutnya,” ujar Dekan FKp UNAIR, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs., (Hons). Menurutnya, FKp UNAIR ingin turut berbagi pengalaman kepada institusi yang sedang dalam proses mengajukan akreditasi atau reakreditasi sehingga ke depan hasil yang mereka akan peroleh juga baik. Wakil Dekan III FKp UNAIR, Dr. Ahmad Yusuf, S.Kp., M.Kes menambahkan bahwa kerjasama ini juga merupakan bagian dari upaya FKp UNAIR untuk turut serta membangun standar profesi perawat yang selama ini masih belum terstandarisasi dengan

(6)

baik.

“Dalam hal pendidikan kita akan mulai menelaah kurikulum bersama, FKp UNAIR diharapkan akan mampu menjadi sentra pengembang kurikulum keperawatan di Jawa Timur,” ujarnya. FKp UNAIR juga akan mulai mengembangkan riset-riset kolaboratif bersama institusi yang terlibat dalam kerjasama ini, selain itu hasil dari penelitian juga akan diarahkan untuk dijadikan bahan pelaksanaan pengabdian masyarakat, sehingga nota kesepahaman yang bertujuan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut akan benar-benar terlaksana.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ke depan, FKp UNAIR juga ingin memperluas cakupan pembinaan di kawasan Indonesia Timur. “Jawa Timur memang dirancang untuk mengembangkan Indonesia Timur, apalagi selama ini kita juga sudah pernah membina beberapa institusi pendidikan di Indonesia Timur seperti di NTT misalnya,”

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Nur Mukarromah menyambut baik adanya kerjasama ini. “FKp UNAIR kan memang sudah terakreditasi A. Semoga kerjasama ini akan bermanfaat bagi institusi kami ke depannya,” ujarnya.(*)

Penulis: Yeano Andhika

Pakar Psikologi: Seragam

Bebas Bentuk Karakter Anak

(7)

Hargai Perbedaan

UNAIR NEWS – Di Indonesia, keberagaman adalah sebuah

keniscayaan. Perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, suku, agama dan ras sudah menjadi garis hidup bangsa. Kemajemukan itu tertuang dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Bertolak dari kenyataan tersebut, seluruh warga harus sadar dan tidak memposisikan perbedaan sebagai jurang pemisah. Sebaliknya, itulah perekat persatuan. Maka itu, pendidikan tentang pentingnya menghargai perbedaan mesti dilaksanakan secara berkesinambungan. Bahkan, sejak usia dini.

Pakar Psikologi Anak Dr. Dewi Retno Suminar M.Si memiliki gagasan menarik terkait pendidikan tersebut. Dia menyatakan, pencetusan regulasi terkait pakaian untuk sekolah bisa dijadikan sarana mengenalkan siswa pada keanekaragaman di sekitarnya.

“Saya pernah mengusulkan kepada kepala dinas pendidikan Surabaya untuk membuat regulasi baru. Yakni, dua atau tiga hari dalam seminggu, siswa-siswi dipersilakan memakai pakaian bebas alias tidak seragam,” kata Dewi.

Dengan demikian, mereka terbiasa dengan perbedaan. Dari sana, mereka juga bisa melihat kawan-kawan dari berbagai latar belakang. Model dan jenis pakaian pun pasti tak sama. Dalam jangka panjang, mereka akan terbiasa memandang keragaman. Baik dari aspek sosial, ekonomi, budaya, bahkan agama dan lain sebagainya.

“Nah, nanti para guru bisa memberi pendampingan dan pemahaman mendasar sehungan dengan pembentukan karakter ini pada murid-murid,” ungkap dia.

Dewi tidak hanya menyampaikan ide ini pada kepala dinas pendidikan Surabaya. Dia juga mengaku sering menyisipkan gagasan ini dalam banyak seminar.

(8)

Dewi mengakui, kepala dinas pendidikan Surabaya belum mengaplikasikan ide ini. Alasannya, perlu sosialisasi terlebih dahulu pada para wali murid. Dikhawatirkan, orang tua malah jor-joran membelikan baju bagus untuk anaknya. Kalau sudah begitu, esensi dari tujuan awal ide tersebut bakal terdistorsi.

“Maka itu, perlu sosialisasi mendalam. Sehingga, para orang tua dapat memahami poin utama dari gagasan ini,” kata dia. (*) Penulis: Rio F. Rachman

[Podcast]

Scrapframe

by

@scrapsby, Karya Indah dari

Tangan Nadya

RADIO UNAIR – Banyak cara bisa kita ungkapkan untuk berterima

kasih ataupun merayakan hari spesial seseorang. Salah satunya dengan memberikan sebuah hadiah.

Nah, hadiah pun tidak melulu berupa baju. Buku maupun bunga banyak sekali yang bisa dikreasikan untuk membuat sebuah hadiah yang berkesan. Contohnya dari tangan Nadya Silma, mahasiswi Fakultas Vokasi Jurusan Perpajakan ini. Dia bisa membuat scrapframe. Scrapframe adalah rangkaian foto yang dirangkai seunik mungkin dengan dihiasi background yang indah dan diberi bingkai berupa pigura.

(9)
(10)

Foto: @scrapsby

Foto: @scrapsby

Usaha pembuatan scrapfame ini dia rintis sejak 2015. Berawal dari kegemarannya akan desain grafis yang ditularkan sang ayah, Nadya pun memberanikan diri membuka usaha ini. Meski baru berjalan satu tahun, namun apresiasi pelanggan terhadap karya Nadia cukup bagus. Terbukti dengan banyaknya pesanan

Scrapframe yang diterimanya. Apalagi menjelang musim wisuda.

Banyak pesanan khusus untuk hadiah wisuda. Pelanggan juga bisa memilih sesuka hati tema yang pas untuk scrapframe tersebut. Tak hanya scrapframe, Nadia juga memproduksi gambar siluet, mug, stiker, bahkan suvenir dan mahar untuk pernikahan. Nadya juga memiliki beberapa akun media sosial untuk menunjang pemublikasian usaha miliknya. Salah satunya di Instagram yang memiliki akun bernama @scrapsby.

Berikut wawancara Radio UNAIR dengan Nadya, founder @scrapsby.

Penulis: Faridah Hari/Radio UNAIR Editor: Iwan Iwe

(11)

Perio Ceria Goes to Batu

UNAIR NEWS – Penat dengan kesibukan akademik di kampus dan

RSGM, Departemen Periodonsia FKG UNAIR mengadakan family gathering untuk seluruh staf pengajar, pegawai dan perawat. “Acara ini bertujuan untuk me-recharge energy, mempererat silaturahmi, sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja”, ujar kepala departemen periodonsia, Dr. Chiquita Prahasanti, drg., Sp.Perio.

Berangkat menggunakan bus, acara yang diselenggarakan pada tanggal 13-14 Februari 2016 ini diikuti tidak kurang dari 40 anggota keluarga besar Departemen Periodonsia. Rombongan mengunjungi beberapa tempat wisata di kota batu dan sekitarnya.

“Seru, bisa menjaga kebersamaan dan semoga bisa dijalankan secara rutin”, imbuh salah satu staf, Lambang Bargowo, drg., Sp.Perio., M.Kes. (*)

Penulis: Humas FKG Editor: Rio F. Rachman

Motivasi

Siswa

dengan

(12)

dan Industri

UNAIR NEWS – Senin (15/2), sejumlah 196 siswa dan 8 guru

pendamping dari SMA Negeri 1 Belik, Pemalang, berkunjung ke Universitas Airlangga. Rombongan mereka diterima oleh Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR di Aula Student Centre, Kampus C, UNAIR.

Diakui Muhammad Khurdi, salah satu pendamping dari rombongan SMAN 1 Belik, Pemalang, kunjungan ke UNAIR adalah dalam rangka mengenalkan atmosfir dunia perkuliahan kepada para siswa. Selain itu agar para siswa termotifasi untuk melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi.

“Kunjungan ini dimaksudkan agar anak-anak lebih tau tentang UNAIR, untuk membuka wawasan kepada anak-anak bahwa perguruan tinggi bukan hanya di Jateng, tapi banyak perguruan tinggi lain,” papar Khurdi.

Menurut Khurdi, lulusan dari SMAN 1 Pemalang masih relatif sedikit yang melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Sebagian besar dari lulusan masih memilih untuk langsung bekerja. Dari tahun-tahun sebelumnya, tidak lebih dari 50 persen dari lulusan yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Setelah kunjungan ke UNAIR, seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka juga melakukan studi industri.

“Sekolah kami punya program tiap tahun, ada kunjungan ke perusahaan dengan ke perguruan tinggi untuk bekal siswa. Memberi pilihan kepada mereka kalau lulus melanjutkan ke perguruan tinggi atau kerja,” papar Khurdi.

Setelah kunjungan ke UNAIR, selanjutnya rombongan akan melakukan kunjungan industri ke pabrik Mie Burung Dara di Sidoarjo, dan PT Campina Ice Cream. Selanjutnya rombongan melakukan wisata ke Pulau Bali.

(13)

“Tahun ini kami fasilitasi BK untuk mendorong siswa agar melanjutkan ke perguruan tinggi,” pungkas Khurdi. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Nuri Hermawan

Mahasiswa FK UNAIR Kunjungi

IPAM PDAM Surabaya

UNAIR NEWS – Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM)

Karangpilang PDAM “Surya Sembada” Kota Surabaya, belum lama ini menerima kunjungan 56 mahasiswa Tingkat Dokter Muda-2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR). Mereka datang langsung ke IPAM Karangpilang 2 di Jl. Karangpilang itu, Rabu 20 Januari lalu.

Atika, M.Si., S.Si., dari Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Pencegahan (IKM-KP) FK UNAIR, sebagai pembimbing mahasiswa, ketika dihubungi UNAIR NEWS, Senin (15/2), membenarkan bahwa kunjungan tersebut rutin dilakukan sebagai bagian dari para Dokter Muda II (mahasiswa semester 10-11) yang melakukan kepaniteraan di IKM-KP. Kepaniteraan itu sendiri dilakukan selama delapan minggu. Tujuannya untuk membekali calon-calon dokter ini melihat sesuatu yang berhubungan dengan penyakit yang disebabkan oleh air. ”Jadi mereka harus tahu bagaimana syarat kimia air bersih dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air yang kurang layak. Karena itu mahasiswa juga diperkenalkan mulai dari pengambil bahan baku air, proses pengolahan, pemberian kimiawinya di laboratorium, hingga sampai air tersebut siap didistribusikan ke masyarakat,” kata Atika.

(14)

Prafa Alif Rahman, ketua kelompok mahasiswa FK UNAIR yang berkunjung ke IPAM tersebut juga membenarkan bahwa waktu itu ia dan kawan-kawannya diterima langsung di ruang CCP IPAM Karangpilang 2 oleh Agus Eko Setiyono, Supervisor Produksi Karangpilang 2.

Bagi mahasiswa, kata Prafa, ilmu tentang pengolahan air minum ini merupakan pengetahuan baru baginya dan teman-temannya. Jadi selain untuk bekal terjun ke masyarakat juga agar bisa menjelaskan kepada mereka tentang standar mutu air yang di proses oleh PDAM Kota Surabaya ini.

Agus Eko Setiyono, Supervisor Produksi Karangpilang 2, saat itu menjelaskan tentang proses pengolahan air di IPAM Karangpilang 2. Sementara Agus Salim, Supervisor Laboratorium Karangpilang menjelaskan tentang proses pembubuhan bahan kimia yang digunakan untuk mengolah air.

Setelah menerima penjelasan tentang proses pengolahan dan pembuhan bahan kimia, mahasiswa calon dokter di FK UNAIR itu diarahkan melihat proses pengolahan air secara langsung yang dipandu oleh Didik Hardinanto, Supervisor Produksi Karangpilang 1. Hasil dari kunjungan ini dipakai sebagai bahan diskusi di kampus. (*)

Penulis: Bambang Bes

Depkom Langganan Penghargaan,

Memegang Prinsip Egaliter

(15)

Dosen-Mahasiswa

UNAIR NEWS – Salah satu departemen di FISIP yang langganan

meraih penghargaan adalah komunikasi. Baru-baru ini, salah satu majalah terkemuka melakukan survey. Respondennya adalah para orang tua calon mahasiswa dan users (institusi atau dunia kerja).

Melalui jajak pendapat itu, Depkom UNAIR dinobatkan dan diberi penghargaan sebagai sekolah komunikasi terbaik di Indonesia. Departemen yang berdiri sejak 19 Mei 1988 ini menyisihkan kampus-kampus negeri maupun swasta lainnya.

“Kami sudah sering mendapat apresiasi seperti ini. Kami berterimakasih pada semua pihak karena sudah memberi kepercayaannya pada kami,” ujar Dr. Yayan Sakti Suryandaru S.Sos., M.Si., ketua departemen komunikasi.

Depkom memiliki banyak keunggulan. Tak mengherankan, bila kemudian berhasil memeroleh beragam opini positif dari banyak kalangan. Atmosfer perkuliahan di Depkom bisa dibilang menarik. Salah satunya, terkait prinsip egaliter antara dosen dan mahasiswa.

(16)

Salah satu dosen (paling kiri) berinteraksi dengan mahasiswa Depkom di laboratorium

Audio Visual. (Foto: UNAIR NEWS)

Pengajar bernama Kandi Aryani S.Sos., MA. mengutarakan, pihaknya menganggap mahasiswa sebagai mitra. Tidak ada sedikit pun ambisi mau mendominasi. “Yang muncul adalah perasaan ingin berbagi,” kata perempuan lulusan Utrech Univeristy tersebut. Dia mencontohkan, beberapa waktu lalu dilaksanakan kegiatan nonton film bareng. Lantas, film itu ditelaah bersama. Semua mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Termasuk, mendiskusikannya bersama para dosen.

Dalam momen tersebut, baik dosen maupun mahasiswa berada dalam posisi setara. “Saya mendapat banyak wawasan baru dalam diskusi itu. Artinya, saya juga belajar dari mereka,” kata Kandi. (*)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul Evaluasi Pemungutan

Skripsi yang berjudul “Identifikasi Rhodamin B Pada Kerupuk Singkong Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis dan Densitometri” (Di Pasar Kota Malang) ini

Area toko buku 1 ini berada di lantai dasar disini terdapat berbagai furniture yang di transformasi dari logo Uranus dan juga di dominasi oleh warna dari Uranus

Pada bab terakhir ini diuraikan mengenai kesimpulan yang dapat ditarik dari pengerjaan Tugas Akhir ini. Selain itu juga diuraikan mengenai saran-saran yang dapat diperhatikan untuk

Pencapaian tujuan ini menyangkut aspek masukan, proses, keluaran serta nilai derajat kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan (degree of excellence). Pencapaian tujuan

Gambar 7 menunjukkan tampilan menu untuk petugas lapangan. Terdapat tombol-tombol untuk melakukan pencatatan barang sesuai transaksi yang akan dilakukan. Tombol

Program yang akan direkomendasikan kepada petani yaitu: (a) program peningkatan produksi bawang merah yaitu dengan menggunakan bibit bawang merah yang unggul