Hydro MPC
Petunjuk pengoperasian dan pemasangan
Bahasa Indo
nesia (ID)
Bahasa Indonesia (ID) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan
Terjemahan dari versi asli bahasa InggrisPetunjuk pemasangan dan pengoperasian ini hanya untuk sistem booster Grundfos Hydro MPC.
Bagian 1-4 berisi informasi penting untuk memasang produk dengan cara yang aman.
Bagian 5-16 berisi informasi tentang produk ini serta informasi tentang servis dan pencarian masalah.
DAFTAR ISI
Halaman
1. Simbol yang digunakan dalam dokumen ini
1.1 Peringatan terhadap bahaya mencakup risiko
kematian atau luka.
Teks yang melengkapi ketiga simbol bahaya BAHAYA, PERINGATAN dan HATI-HATI akan dibuat dengan cara berikut:
1.2 Catatan penting lainnya
2. Menerima produk
2.1 Mengangkut produk
Tergantung ukurannya, sistem booster dikirimkan dalam kotak kayu atau kotak kardus yang dirancang untuk diangkut dengan truk forklift atau kendaraan sejenis.
Panjang garpu pada truk fork-lift minimal 2 meter.
1. Simbol yang digunakan dalam dokumen ini 2
1.1 Peringatan terhadap bahaya mencakup risiko
kematian atau luka. 2
1.2 Catatan penting lainnya 2
2. Menerima produk 2 2.1 Mengangkut produk 2 3. Memasang produk 3 3.1 Lokasi 3 3.2 Pemasangan mekanik 3 3.3 Menghubungkan ke listrik 4 4. Menghidupkan produk 4 4.1 Penanganan produk 5 5. Pengenalan produk 5 5.1 Keterangan produk 5 5.2 Varian kontrol 5 5.3 Identifikasi 6 5.4 Pengenal tipe 7
6. Uraian varian kontrol 8
7. Panel operasi 9
7.1 Tampilan 9
7.2 Tombol dan lampu indikator 10
8. Cara kerja 11 8.1 Diagram fungsi 11 8.2 Uraian 13 8.3 Keterangan fungsi 15 8.4 Status (1) 15 8.5 Operasi (2) 19 8.6 Alarm (3) 24 8.7 Pengaturan (4) 27 8.8 Komunikasi data 65 9. Menyervis produk 67 9.1 Perawatan produk. 67
10. Perlindungan produk dari embun beku 67
11. Menghentikan pengoperasian produk 67
12. Pencarian masalah 68
13. Data teknis 69
13.1 Tekanan 69
13.2 Suhu 69
13.3 Kelembapan relatif 69
13.4 Tingkat kebisingan suara 69
13.5 Data kelistrikan 69
14. Dokumen terkait 70
15. Membuang produk 70
Bacalah dokumen ini sebelum Anda memasang produk. Pemasangan dan pengoperasian harus sesuai dengan regulasi setempat serta pedoman penggunaan yang benar.
BAHAYA
Menunjukkan situasi berbahaya yang, jika tidak dihindari, akan mengakibatkan kematian atau luka serius.
PERINGATAN
Menunjukkan situasi berbahaya yang, jika tidak dihindari, dapat mengakibatkan kematian atau luka serius.
HATI-HATI
Menunjukkan situasi berbahaya yang, jika tidak dihindari, dapat mengakibatkan luka ringan atau sedang.
KATA PERINGATAN Penjelasan bahaya
Konsekuensi dari mengabaikan peringatan. - Tindakan untuk mencegah bahaya.
Lingkaran warna biru atau abu-abu dengan simbol grafis putih menunjukkan bahwa tindakan harus diambil untuk menghindari bahaya.
Lingkaran warna merah atau abu-abu dengan garis diagonal, mungkin disertai simbol grafis hitam, menunjukkan bahwa suatu tindakan tidak boleh diambil atau harus dihentikan.
Jika semua petunjuk ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan alat tidak berfungsi atau rusak.
Catatan atau petunjuk yang dapat mempermudah pekerjaan dan memastikan keselamatan dalam mengoperasikan.
Sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau CR 150 diikat dengan menggunakan tali pengangkutan. Jangan lepas tali pengangkutan ini sampai sistem booster selesai dipasang.
Bahasa Indon
esia (ID)
3. Memasang produk
Sebelum memasang produk, periksa yang berikut ini: • Sistem booster sesuai dengan pesanan.
• Semua komponen yang terlihat utuh.
3.1 Lokasi
Sistem booster harus dipasang dalam ruang berventilasi baik untuk memastikan cukupnya pendinginan pada kabinet kontrol dan pompa.
Sistem booster harus diletakkan dengan jarak 1 meter dari semua sisi untuk pemeriksaan dan pembongkaran.
3.2 Pemasangan mekanik
3.2.1 Pipa
Tanda panah pada bingkai dasar menunjukkan arah aliran air melalui pompa.
Ukuran pipa yang disambungkan ke sistem booster harus sesuai. Sambungkan pipa ke muara pada sistem booster. Salah satu ujungnya dapat digunakan. Gunakan lem pada ujung muara yang tidak digunakan, lalu pasang penutup sekrup. Untuk muara dengan flensa, pasang flensa penguras dengan gasket. Agar pengoperasian maksimal sementara meminimalkan bising dan getar, perlu dipasang peredam getaran pada sistem booster. Bising dan getaran ditimbulkan oleh rotasi motor dan pompa serta oleh aliran dalam pipa dan sambungan. Efek terhadap lingkungan tidak pasti dan tergantung pada pemasangan yang benar serta kondisi komponen lain pada sistem.
Jika sistem booster dipasang di satu blok rumah susun atau ada yang tinggal dekat dengan sistem booster tersebut, sebaiknya dipasang expansion joint pada pipa hisap dan pipa pelepasan untuk mencegah getaran dialirkan lewat pipa.
Gbr. 1 Contoh memperlihatkan posisi expansion joint,
tahanan pipa dan sepatu mesin
Kencangkan semua mur sebelum memulai.
Kencangkan pipa ke tembok bangunan untuk memastikan tidak akan goyah atau melengkung.
3.2.2 Dudukan
Kami menyarankan Anda untuk memasang sistem booster di atas fondasi beton yang rata dan kokoh serta cukup berat untuk memberikan topangan yang permanen untuk seluruh pompa. Fondasi harus dapat menyerap setiap getaran, tekanan atau guncangan biasa.
.
Gbr. 2 Fondasi
Tinggi minimum fondasi, hf, dihitung sebagai berikut:
Densitas δ beton biasanya menggunakan 2200 kg/m3.
3.2.3 Peredam getaran
Untuk mencegah getaran merambat ke bangunan, kamis sarankan Anda memisah fondasi sistem booster dari bagian gedung dengan menggunakan peredam getaran.
Peredam getaran bervariasi tergantung pada pemasangannya, dan peredam getaran yang salah dapat menambah tingkat getaran. Oleh karena itu ukuran peredam getaran harus ditentukan pemasok. Jika sistem booster dipasang pada bingkai dasar dengan peredam getaran, expansion joint harus selalu dipasang pada muara. Hal ini penting untuk mencegah sistem booster "menggantung" pada pipa.
Hydro MPC dirancang hanya untuk pemasangan di dalam ruangan. Jangan terpapar sinar matahari langsung. T M 03 21 54 38 05 Pos. Keterangan 1 Expansion joint 2 Tahanan pipa 3 Sepatu mesin
Expansion joint, tahanan pipa serta sepatu mesin
yang masing-masing ditampilkan dalam gbr 1 tidak
disertakan dalam sistem booster standar. 2 1 1
3 3
2
Berat fondasi beton harus 1,5 x berat sistem booster.
T M 06 92 69 05 17 hf = mpump × 1,5 Lf × Bf × δbeton X h B X X L L X CU 352 f f f f
Bahasa Indo
nesia (ID)
3.2.4 Expansion joint
Pasang expansion joint karena alasan berikut:
• untuk menyerap pergeseran atau konstraksi dalam jalur pipa akibat perubahan suhu cairan.
• untuk mengurangi ketegangan mekanis yang berkaitan dengan lonjakan tekanan dalam pipa
• untuk mengisolir bunyi bising yang timbul dari struktur mekanis dalam pipa (hanya bellow expansion joint karet).
Pasanglah expansion joint dalam jarak minimal 1 hingga 1 1/2 kali diameter flensa nominal dari muara hisap dan muara pelepasan. Hal ini akan mencegah timbulnya turbulensi dalam expansion joint, sehingga kondisi sisi hisap lebih baik dan hilangnya tekanan pada sisi pelepasan menjadi minimal.
Gbr. 3 Contoh-contoh bellow expansion joint karet dengan
dan tanpa tali
Expansion joint dengan tali pembatas dapat digunakan untuk mengurangi tenaga yang ditimbulkan oleh expansion joint. Kami selalu menyarankan expansion joint dengan tali pembatas untuk ukuran flensa yang lebih besar dari DN 100.
Tambatkan pipa sehingga tidak menekan expansion joint dan pompa. Ikuti petunjuk dari pihak pemasok lalu berikan kepada mandor atau pemasang pipa.
3.2.5 Pra-pengisian tangki diafragma, jika ada
Jika tangki diafragma disambungkan ke sistem, isi terlebih dahulu tangki tersebut dengan nitrogen hingga tekanan ini:
3.3 Menghubungkan ke listrik
• Pemasangan listrik pada sistem booster harus sesuai dengan lampiran class IP54.
• Pastikan pasokan listrik dan frekuensinya sama dengan angka yang tertera pada pelat nama.
• Pastikan pertemuan antar konduktor sesuai dengan spesifikasi dalam diagram pengaturan kabel.
• Jika sistem tidak dapat dipasang dengan alat pemutus arus yang diletakkan minimal 0,6m dari tingkat ground (permukaan tanah), pasanglah sistem dengan "alat pemutus arus" eksternal yang dibuat sesuai dengan EN 60204-1, paragraf 5.3.2. Sistem harus disediakan dengan cara yang
memungkinkannya dikunci dalam posisi OFF (diisolasi). Berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan oleh petugas pemasangan atau pengguna, alat ini harus dipasang dengan posisi yang sesuai dengan EN 60204-1, paragraf 5.3.4. Sistem harus disambungkan ke alat penghenti darurat atau alat pemutus arus darurat sesuai dengan ketentuan EN ISO 13850.
4. Menghidupkan produk
Setelah selesai melakukan pemasangan mekanis dan listrik
seperti dijelaskan dalam bagian 3.2 Pemasangan mekanik dan
3.3 Menghubungkan ke listrik, lanjutkan langkah berikut: 1. Nyalakan pasokan listrik.
2. Tunggu sampai muncul tampilan awal.
3. Saat pertama kali CU 352 dinyalakan, wizard persiapan akan memandu pengguna melakukan pengaturan dasar.
4. Ikuti petunjuk dalam setiap tampilan.
5. Setelah wizard selesai, pastikan semua pompa sudah diatur ke "Oto" dalam menu "Status".
6. Buka menu "Operasi".
7. Pilih mode operasi "Normal" lalu tekan [OK]. 8. Sistem sekarang siap dioperasikan. Jangan memasang expansion joint untuk
menggantikan ketidakakuratan dalam pemipaan seperti pergeseran flensa tengah.
TM 02 49 81 19 02 TM0 2 4 9 7 9 1 9 0 2
Hydro MPC-E dan -F: 0,7 x tekanan yang dikehendaki.
Hydro MPC-S: 0,9 x tekanan yang dikehendaki.
Gunakan nitrogen untuk mencegah karat.
Pemasangan listrik harus dilakukan oleh orang ahli sesuai dengan regulasi setempat serta mengikuti diagram pengaturan kabel.
Bahasa Indon
esia (ID)
4.1 Penanganan produk
Sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau 150
memiliki mata baut pada bingkai dasarnya. Lihat gbr. 4.
Saat pengangkutan, titik angkat harus selalu di atas titik tengah sistem booster.
Panjang setiap tali pengangkat minimal 3 meter.
Gbr. 4 Pengangkatan Hydro MPC XL yang benar
Ketika mengangkat sistem booster, gunakanlah alat pengangkat yang sesuai dan kondisinya bagus dan disetujui untuk
mengangkat beban seberat itu. Beratnya tertera pada pelat label sistem booster.
5. Pengenalan produk
5.1 Keterangan produk
Sebagai standar, sistem booster terdiri dari dua hingga enam pompa CRI(E) atau CR(E) yang terhubung paralel dan dipasang di atas rangka dudukan beserta kontrol kabinet dan semua perlengkapan penting.
Gbr. 5 Sistem booster Hydro MPC
5.2 Varian kontrol
Sistem booster Hydro MPC dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan varian kontrol:
Kode Desain E -I hanya menggunakan pompa CR yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE (satu per pompa).
Lihat juga bagian 6. Uraian varian kontrol.
Hydro MPC selalu dilengkapi perangkat lunak pengoptimal pemakaian untuk mengatur sistem booster ke pemakaian yang dimaksud. TM 04 418 8 100 9 HATI-HATI Barang di atas
Luka ringan atau sedang
- Ketika mengangkat sistem booster, jangan gunakan mata baut motor.
- Jangan angkat sistem booster dengan mengangkat muaranya.
- Jangan letakkan dengan muara di bagian bawah.
HATI-HATI
Bahaya tertimpa kaki
Luka ringan atau sedang
- Ketika mengangkat sistem booster, jangan gunakan mata baut motor.
- Jangan angkat sistem booster dengan mengangkat muaranya.
- Jangan letakkan dengan muara di bagian bawah.
Jangan gunakan rantai untuk mengangkat sistem booster dengan pompa CR 120 atau CR 150, karena dapat merusak motor pompa.
Tangki diafragma harus disertakan pada pemasangan tertentu. T M 0 4 4 110 070 9
Pos. Keterangan Jumlah
1 Kabinet kontrol 1
2 Pelat label 1
3 Muara hisap, stainless steel 1
4 Katup penutup 2 per pompa
5 Bingkai dasar, stainless steel 1
6 Katup satu arah 1 per pompa
7 Muara pelepasan, stainless steel 1
8 Sensor tekanan dan pengukur
tekanan 1 9 Pompa 2-6 10 Tangki diafragma 1 Varian kontrol Keterangan -E
Dua sampai enam pompa yang dikontrol secara elektronis.
Dari 0,37 hingga 22 kW, Hydro MPC-E dilengkapi pompa CR(I)E dengan konverter frekuensi terpadu. Mulai dari 30 kW, Hydro MPC-E dilengkapi pompa CR yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE (satu per pompa).
-F
Dua sampai enam pompa CR(I) yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE. Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa.
Bahasa Indo
nesia (ID)
5.3 Identifikasi
5.3.1 Pelat label
Pelat label sistem booster dipasang pada bingkai dasar. Lihat
posisi 2 dalam gbr. 6.
Gbr. 6 Pelat label
5.3.2 Label perangkat lunak
Label perangkat lunak ada di bagian belakang unit kontrol CU 352.
Gbr. 7 Label perangkat lunak
* Berlaku hanya untuk sistem booster.
** Berlaku hanya untuk pompa CR, CRI, CRN, CRE dan CRIE.
T M 06 88 50 12 1 7 Pos. Keterangan 1 Tipe produk
2 Kode untuk model
3 Nomor seri
4 Pasokan listrik
5 Tekanan operasional maksimum
6 Suhu cairan
7 Laju aliran nominal [m3/jam]
8 Laju maksimum aliran [m3/jam]
9 Dokumen teknis
10 Tingkat perlindungan komponen listrik
11 Berat 12 Simbol persetujuan 13 Kode QR 14 Negara asal 15 Alamat perusahaan Type: Model: Serial No.: IP Class: Weight:
kg
MADE IN GERMANY DK - 8850 - Bjerringbro - Denmark Main supply: 98681617 pMax: bar Liq. temp.:°C
Q Nom / Max: / / m /h3 H Nom / Max: mQR
code
2 3 4 5 9 10 12 13 15 14 11 8 7 6 1 T M 03 17 42 31 05 Pos. Keterangan1 Nomor berkas Control MPC - GSC
2 Nomor berkas opsi Control MPC - GSC
3 Nomor berkas Hydro MPC - GSC*
4 Nomor berkas opsi Hydro MPC - GSC*
5 Data pompa - nomor berkas GSC**
Berkas GSC (Grundfos Standard Configuration) adalah berkas data konfigurasi.
1. Control MPC 3. Hydro MPC
5. Pump data
96586126
4. H-MPC options 2. C-MPC options
CONFIGURATION STEPS - PLEASE FOLLOW THE NUMBERS
1 2
3
Bahasa Indon
esia (ID)
5.4 Pengenal tipe
Kode desain: E-I hanya ada di negara tertentu.
Kode Contoh Hydro MPC -E 6 CRE 150-4-5 U1 A- A- A- ABCD
Cakupan tipe E F S X Tipe sistem
Semua pompa, motor-E atau CUE Pompa kecepatan tetap, satu CUE Pompa kecepatan tetap
Sistem pompa disesuaikan
Jumlah pompa utama Tipe pompa U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 UA UB UC UD UX Kode tegangan 3 x 380-415 V, N, PE, 50/60 Hz 3 x 380-415 V, PE, 50/60 Hz 3 x 380-415 V, N, PE, 50 Hz 3 x 380-415 V, PE, 50 Hz 3 x 380-415 V, N, PE, 60 Hz 3 x 380-415 V, PE, 60 Hz 1 x 200-240 V, PE, 50/60 Hz 1 x 200-240 V, N, PE, 50/60 Hz 3 x 220-240 V, PE, 60 Hz 3 x 440-480 V, PE, 60 Hz 1 x 220-240 V, N, PE, 50/60 Hz 1 x 220-240 V, N, PE, 50 Hz 3 x 440-480 V, N, PE, 60 Hz Varian CSU (nilai tegangan khusus) A C D E F G H I W Desain
Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasar seperti pompa
Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri untuk pemasangan di lantai* Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri*
Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasar seperti pompa Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di tengah bingkai dasar
Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri untuk pemasangan di lantai*
Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri* Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol disiapkan untuk pemasangan di dinding* Sistem dengan kabinet kontrol disiapkan untuk pemasangan di dinding*
A B C Metode memulai E DOL SD A B C D H I X Kombinasi material
Muara stainless-steel, bingkai dasar dan katup standar Muara stainless-steel, bingkai dasar dan katup standar Muara baja sepuh, bingkai dasar dan katup standar
Muara stainless-steel, bingkai dasar baja sepuh dan katup standar Muara baja sepuh, bingkai dasar dicat hitam dan katup standar Muara stainless-steel, bingkai dasar dicat hitam dan katup standar Kombinasi material disesuaikan
A B C D E F G H I J K L M N O Q P S T U V W X Opsi Hidrolik standar Pompa pengendali Pintas
Katup satu arah Muara siku
Muara hisap tidak ada Tangki diafragma
Perlindungan dry-running (pompa bekerja tanpa cairan) Sakelar perbaikan
Sensor berlebih Satu posisi bebas Dua posisi bebas Tiga posisi bebas Nilai tekanan PN 10 Nilai tekanan PN 25 Nilai tekanan PN 40 Tekanan awal rendah Varian disesuaikan Sertifikat
Motor terlalu kecil
Kontrol standar dengan opsi Kontrol disesuaikan Lebih dari empat opsi
Bahasa Indo
nesia (ID)
6. Uraian varian kontrol
Tabel berisi contoh sistem.
Sistem dengan pompa yang dikontrol-kecepatan
Sistem dengan pompa dihubungkan ke
satu konverter frekuensi CUE Sistem dengan pompa listrik
Hydro MPC-E Hydro MPC-F Hydro MPC-S
Sistem booster Hydro MPC dengan tiga pompa CR(I)E.
Sistem dengan tiga pompa CR
dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE dalam kabinet kontrol. Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa.
Sistem dengan tiga pompa listrik CR(I).
TM 03 09 93 09 05 TM 03 12 65 15 05 TM 03 09 99 09 05
Satu pompa CR(I)E sedang beroperasi.
Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.sedang beroperasi.
Satu pompa listrik CR(I) sedang beroperasi. TM 0 0 7 995 2 296 TM 0 0 7 995 2 296 TM 0 3 9 204 3 507
Tiga pompa CR(I)E sedang beroperasi.
Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.dan dua pompa listrik CR sedang beroperasi.
Tiga pompa listrik CR(I) sedang beroperasi. T M 00 79 96 22 9 6 T M 00 79 98 22 9 6 T M 03 90 03 35 0 7
• Hydro MPC-E menjaga tekanan tetap konstan dengan pengaturan
kecepatan pompa secara terus menerus.
• Kinerja sistem diatur sesuai kebutuhan dengan menghidupkan/ mematikan jumlah pompa yang dibutuhkan melalui kontrol pompa yang beroperasi secara paralel. • Peralihan pompa berjalan secara
otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan.
• Semua pompa yang beroperasi akan bekerja pada kecepatan sama.
• Hydro MPC-F menjaga tekanan yang konstan dengan selalu menyesuaikan kecepatan pompa CR yang
tersambung ke konverter frekuensi Grundfos CUE. Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa.
• Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.selalu dihidupkan lebih dahulu. Jika tekanan tidak mampu dijaga oleh pompa tersebut, satu atau dua pompa CR akan dihidupkan.
• Peralihan pompa berjalan secara otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan.
• Hydro MPC-S menjaga tekanan hampir tetap konstan dengan menghidupkan/mematikan jumlah pompa yang dibutuhkan.
• Kisaran operasi pompa adalah antara
Hatur dan Hmati (tekanan pemutus).
• Peralihan pompa berjalan secara otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan.
PT PT PT Q H Hatu Q H Hatu Q H Hmati Hatu Q H Hatu Q H Hatu Q H Hmati Hatur
Bahasa Indon
esia (ID)
7. Panel operasi
Panel operasi di bagian depan penutup kabinet kontrol memiliki tampilan, sejumlah tombol dan dua lampu indikator.
Dengan panel operasi dapat dilakukan pengaturan manual dan pemantauan kinerja sistem.
Gbr. 8 Panel operasi
7.1 Tampilan
Gbr. 9 Desain tampilan
7.1.1 Baris menu
Baris menu (A) diilustrasikan dalam gbr. 9.
Tampilan memiliki empat menu utama:
7.1.2 Baris atas
Baris atas (B) diilustrasikan dalam gbr. 9. Baris tersebut
menampilkan:
• nomor dan judul tampilan (sisi kiri) • menu yang dipilih (sisi kiri)
• simbol seandainya muncul alarm (sisi kanan)
• simbol seandainya muncul peringatan (sisi kanan)
• simbol jika bahasa layanan telah dipilih (sisi kanan).
7.1.3 Ilustrasi grafis
Ilustrasi grafis (D) dapat menunjukkan status, indikasi atau elemen lain, tergantung posisi dalam struktur menu.
Ilustrasi tersebut dapat menggambarkan seluruh sistem atau komponennya serta berbagai pengaturan.
7.1.4 Bilah gulir
Jika daftar ilustrasi elemen melebihi ukuran tampilan, simbol
dan akan muncul di bilar gulir sebelah kanan. Menggeser ke
atas dan ke bawah dalam daftar dengan simbol-simbol ini.
7.1.5 Baris bawah
Baris bawah (C) menampilkan tanggal dan waktu.
TM 05 30 43 08 12 Pos. Keterangan 1 Tampilan 2 Panah kanan 3 Bantuan 4 Atas 5 Bawah 6 Plus 7 Minus 8 Kembali 9 Beranda 10 OK
11 Lampu indikator, operasi (hijau):
12 Lampu indikator, masalah (merah)
13 Kecerahan 1 11 109 8 7 6 4 5 3 2 12 13 CU 352 TM 03 89 47 05 17
Status Indikasi status sistem
Operasi Perubahan parameter operasi seperti tekanan yang dikehendaki
Alarm Log alarm untuk pencarian masalah
Pengaturan Perubahan pengaturan (opsi sandi)
A B
D
Bahasa Indo
nesia (ID)
7.2 Tombol dan lampu indikator
Tombol (2 hingga 10 dalam gbr. 8) pada CU 352 aktif ketika
menyala.
7.2.1 Panah kanan (2)
Tekan [>] untuk membuka menu berikutnya dalam struktur menu. If you press [>] when the menu "Pengaturan" sedang disorot, Anda akan membuka menu "Status".
7.2.2 Bantuan (3)
Ketika simbol ini menyala, teks bantuan di tampilan akan muncul jika Anda menekan tombol tersebut.
Tutup teks tersebut dengan .
7.2.3 Naik dan turun (4 dan 5)
Menggeser ke atas dan ke bawah dalam daftar dengan [∨ ] dan [
∧ ].
Anda dapat memilih teks dengan [OK] bila teks ada dalam kotak.
Jika Anda menandai teks kemudian menekan [∧ ], maka teks di
atasnya yang akan ditandai. Jika Anda menekan [∨ ], maka teks
di bawahnya yang akan ditandai.
Jika Anda menekan [∨ ] di baris terakhir, maka baris pertama
yang akan ditandai.
Jika Anda menekan [∧ ] di baris pertama, maka baris terakhir
yang akan ditandai.
7.2.4 Plus dan minus (6 dan 7)
Menambah dan mengurangi nilai dengan [+] dan [-]. Simpan dengan [OK].
7.2.5 Kembali (8)
Tekan untuk mundur satu tampilan dalam menu.
Jika suatu nilai telah Anda ubah lalu Anda menekan , maka
nilai baru tersebut tidak akan disimpan. Lihat juga bagian 7.2.7 OK (10).
Jika Anda menekan [OK] sebelum menekan , maka nilai baru
tersebut akan disimpan. Lihat juga bagian 7.2.7 OK (10).
7.2.6 Beranda (9)
Tekan untuk kembali ke menu "Status".
7.2.7 OK (10)
Gunakan tombol ini sebagai tombol enter.
Tombol ini juga digunakan untuk memulai pengaturan nilai. Jika suatu nilai Anda ubah, maka Anda menekan [OK] untuk menyimpan perubahan tersebut.
7.2.8 Lampu indikator (11 dan 12)
Panel operasi dilengkapi lampu indikator hijau dan merah. Lampu indikator hijau akan menyala ketika sistem sedang beroperasi dan akan berkedip ketika sistem telah diatur untuk berhenti.
Lampu indikator merah akan menyala jika ada alarm atau peringatan. Masalah dapat dikenali dari daftar alarm.
7.2.9 Kecerahan (13)
Anda dapat mengubah kecerahan tampilan dengan tombol ini. 1. Tekan .
2. Atur kecerahan dengan [+] dan [-].
7.2.10 Lampu latar
Jika tidak ada tombol yang disentuh selama 15 menit, lampu latar tampilan akan berkedip, lalu tampilan pertama dalam menu "Status" akan muncul.
Bahasa Indon
esia (ID)
8. Cara kerja
8.1 Diagram fungsi
Cara kerja tergantung pada konfigurasi aktual dari sistem.
Tombol menuju empat menu.
1. Status 2. Operasi 3. Alarm Bersambung ke halaman 12
1. Status 2. Operasi 3. Status alarm
3.1 Alarm aktual 2.1 Pengaturan lebih lanjut
3.1 Alarm aktual 2.1.1 Mode operasi sistem
3.2 Log alarm 1.2 Sistem 2.1.2 Mode kontrol
3.3 Informasi kontak servis 1.2.1 Mode operasi 2.1.3 Tekanan alternatif yang
1.2.2 Tekanan yang 2.1.4 Kontrol pompa individu 1.2.3 Pengaruh tekanan 2.1.4.12 Pompa 1-6 1.2.4 Nilai terukur 2.1.4.7 Pompa 1.2.5 Input analog 1.2.6 Grafik log 1.2.7 Status baterai 1.3 Pompa 1 1.4 Pompa 2 1.5 Pompa 3 1.6 Pompa 4 1.7 Pompa 5 1.8 Pompa 6 1.9 Pompa pengendali 1.11 Ikhtisar elektris Status
Menu menampilkan alarm, status sistem dan gambar data yang dicatat.
Catatan: Pengaturan dalam menu ini tidak dapat diubah. Operasi
Dalam menu ini, Anda dapat mengatur parameter dasar, seperti tekanan yang dikehendaki, mode operasi, mode kontrol dan kontrol masing-masing pompa.
Alarm
Menu ini memberikan uraian alarm dan peringatan. Anda dapat mengatur ulang alarm dan peringatan dalam menu ini.
Pengaturan
Dalam menu ini, Anda dapat mengatur berbagai fungsi: • Pengontrol utama
Pengontrol PI, Tekanan alternatif yang dikehendaki, Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki, Sensor utama, Sensor sekunder, Program jam, Tekanan proporsional, S-konfigurasi sistem, Pembentukan tekanan yang dikehendaki.
• Kontrol bertingkat pompa
Waktu min. antara hidup/mati, Jumlah maks. hidup/jam, Jumlah pompa siaga, Peralihan pompa manual, Pengujian pompa, Upaya mematikan pompa, Kecepatan menghidupkan dan mematikan pompa, Kinerja min., Kompensasi untuk waktu persiapan pompa. • Fungsi sekunder
Fungsi penghentian, Pembentukan tekanan rendah, Input digital, Input analog, Output digital*, Output analog, Input penghitung, Pengoperasian darurat, Kerja min., maks. dan ditetapkan pengguna, Data kurva pompa, Sumber kontrol, Tekanan masuk tetap, Estimasi aliran, Operasi yang dikurangi, Pengaturan multisensor.
• Fungsi pemantauan
Perlindungan pompa bekerja tanpa cairan, Tekanan min., Tekanan maks., Masalah eksternal, Batas 1 terlampaui, Batas 2 terlampaui, Pompa di luar kisaran kerja, Pelepas tekanan, Nilai log, Masalah, sensor utama, Katup searah.
• Fungsi, CU 352
Bahasa tampilan, Unit, Tanggal dan waktu, Sandi, Ethernet, Nomor GENIbus Status perangkat lunak, Layar 1, Layar 2, Layar 3. * Jika IO 351 terpasang.
Bahasa Indo
nesia (ID)
Sambungan dari halaman 11 4. Pengaturan
1 ->
4.1 Pengontrol utama 4.1.1 Pengontrol PI
4.1.2 Tekanan alternatif yang dikehendaki
4.1.2.1 Tekanan alternatif yang dikehendaki 2-7 4.1.3 Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki
4.1.3.1 Nilai input untuk dipengaruhi oleh
4.1.3.2 Pengaturan fungsi pengaruh 4.1.4 Sensor utama
4.1.5 Sensor sekunder 4.1.6 Program jam 4.1.7 Tekanan proporsional 4.1.8 S-konfigurasi sistem 4.1.9 Pembentukan tekanan yang 4.2 Kontrol bertingkat pompa
4.2.1 Waktu min. antara hidup/mati Jumlah maks. hidup/jam 4.2.3 Pompa siaga 4.2.4 Peralihan pompa manual 4.2.5 Pengujian pompa 4.2.7 Upaya mematikan pompa
4.2.8 Kecepatan menghidupkan dan mematikan 4.2.9 Kinerja min.
4.2.10 Kompensasi untuk waktu persiapan pompa 4.3 Fungsi sekunder
4.3.1 Fungsi penghentian
4.3.1.1 Parameter penghentian 4.3.3 Pembentukan tekanan rendah 4.3.5 Pengoperasian darurat 4.3.7 Input digital
Fungsi, DI1 (CU 352) - DI3, [10, 12, 14] Fungsi, DI1 (IO 351-41) - DI9, [10-46] Fungsi, DI1 (IO 351-42) - DI9, [10-46] 4.3.8 Input analog
Pengaturan, AI1 (CU 352), [51] - AI3, [51, 54, 57] Fungsi, AI1 (CU 352) - AI3 [51, 54, 57] Pengaturan, AI1 (IO 351-41), [57] - AI2 [57, 60]
Fungsi, AI1 (IO 351-41) - AI2 [57, 60] Pengaturan, AI1 (IO 351-42), [57] - AI2 [57, 60]
Fungsi, AI1 (IO 351-42) - A2 [57, 60] 4.3.9 Output digital
DO1 (CU 352),[71] memberi sinyal - DO2 [71, 74] DO1 (IO 351-41), [77] memberi sinyal - DO7 [77-88] DO1 (IO 351-42), [77] memberi sinyal - DO7 [77-88] 4.3.10 Output analog
AO1 (IO 351-41) [18] - AO3 [18, 22, 26] AO1 (IO 351-42) [18] - AO3 [18, 22, 26] 4.3.11 Input penghitung
4.3.14 Kerja min., maks. dan ditetapkan pengguna 4.3.14.1 Kerja min.
4.3.14.2 Kerja maks.
4.3.14.3 Atur kerja ditetapkan pengguna 4.3.19 Data kurva pompa
4.3.23 Estimasi aliran 4.3.20 Sumber kontrol
4.3.22 Tekanan masuk tetap 4.3.23 Estimasi aliran 4.3.24 Operasi yang 4.3.25 Pengaturan multisensor 4.4 Fungsi pemantauan
4.4.1 Perlindungan pompa bekerja tanpa 4.4.1.1 Sakelar otomatis/permukaan 4.4.1.2 Pengukuran, tekanan masuk 4.4.1.3 Pengukuran, permukaan tangki 4.4.2 Tekanan min.
4.4.3 Tekanan maks. 4.4.4 Masalah eksternal 4.4.5 Batas 1 terlampaui 4.4.6 Batas 2 terlampaui 4.4.7 Pompa di luar kisaran kerja 4.4.8 Pelepas tekanan 4.4.9 Nilai log 4.4.10 Masalah, sensor 4.4.11 Katup searah 4.5 Fungsi, CU 352
Ubah bahasa ke bahasa servis (Bahasa Jalankan lagi wizard
4.5.1 Bahasa tampilan 4.5.2 Unit
Bahasa Indon
esia (ID)
8.2 Uraian
Bagian Tampilan dan nomor tampilan. Halaman
8.4 Status (1) 15
8.4.1 Alarm aktual (3.1) 16
8.4.2 Sistem (1.2) 16
8.4.3 Mode operasi (1.2.1) 16
8.4.4 Tekanan yang dikehendaki (1.2.2) 17
8.4.5 Pengaruh tekanan yang dikehendaki (1.2.3) 17
8.4.6 Nilai terukur (1.2.4) 17
8.4.7 Input analog (1.2.5) 17
8.4.8 Grafik log (1.2.6) 18
8.4.9 Status baterai (1.2.7) 18
8.4.10 Pompa 1-6, Pompa pengendali (1.3 - 1.10) 18
8.5 Operasi (2) 19
8.5.1 Operasi (2) 19
8.5.2 Mode operasi sistem (2.1.1) 19
8.5.3 Mode kontrol (2.1.2) 20
8.5.4 Tekanan alternatif yang dikehendaki (2.1.3) 22
8.5.5 Kontrol pompa individu (2.1.4) 22
8.5.6 Pompa 1-6 (2.1.4.1 - 2.1.4.6) 23
8.5.7 Operasi, pompa pengendali(2.1.4.7) 23
8.6 Alarm (3) 24
8.6.1 Status alarm (3) 24
8.6.2 Alarm aktual (3.1) 26
8.6.3 Log alarm (3.2) 26
8.6.4 Informasi kontak servis (3.3) 26
8.7 Pengaturan (4) 27
8.7.1 Pengontrol utama (4.1) 27
8.7.2 Pengontrol PI (4.1.1) 28
8.7.3 Tekanan alternatif yang dikehendaki (4.1.2) 29
8.7.4 Tekanan alternatif yang dikehendaki 2-7 (4.1.2.1 - 4.1.2.7) 29
8.7.5 Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki (4.1.3) 30
8.7.6 Pengaturan fungsi pengaruh (4.1.3.2) 31
8.7.7 Sensor utama (4.1.4) 31
8.7.9 Program jam (4.1.6) 32
8.7.10 Tekanan proporsional (4.1.7) 33
8.7.11 S-konfigurasi sistem (4.1.8) 34
8.7.12 Pembentukan tekanan yang dikehendaki (4.1.9) 34
8.7.13 Kontrol bertingkat pompa (4.2) 35
8.7.14 Waktu min. antara hidup/mati (4.2.1) 35
8.7.15 Jumlah maks. hidup/jam (4.2.1) 35
8.7.16 Pompa siaga (4.2.3) 36
8.7.17 Peralihan pompa manual (4.2.4) 36
8.7.18 Pengujian pompa (4.2.5) 37
8.7.19 Upaya mematikan pompa (4.2.7) 37
8.7.20 Kecepatan menghidupkan dan mematikan pompa (4.2.8) 38
8.7.21 Kinerja min. (4.2.9) 38
8.7.22 Kompensasi untuk waktu persiapan pompa (4.2.10) 39
8.7.23 Fungsi sekunder (4.3) 39
8.7.24 Fungsi penghentian (4.3.1) 39
8.7.25 Pembentukan tekanan rendah (4.3.3) 42
8.7.26 Pengoperasian darurat (4.3.5) 43
8.7.27 Input digital (4.3.7) 43
8.7.28 Fungsi input digital (4.3.7.1) 44
8.7.29 Input analog (4.3.8) 44
8.7.30 Input analog (4.3.8.1 to 4.3.8.7) 45
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.7.33 Fungsi output digital (4.3.9.1 - 4.3.9.16) 46
8.7.34 Output analog (4.3.10) 46
8.7.35 Sinyal output (4.3.10.1 - 4.3.10.3) 47
8.7.37 Kerja min., maks. dan ditetapkan pengguna (4.3.14) 47
8.7.38 Kerja min. (4.3.14.1) 48
8.7.39 Kerja maks. (4.3.14.2) 48
8.7.40 Kerja ditetapkan pengguna (4.3.14.3) 49
8.7.41 Data kurva pompa (4.3.19) 49
8.7.42 Sumber kontrol (4.3.20) 51
8.7.43 Tekanan masuk tetap (4.3.22) 51
8.7.44 Estimasi aliran (4.3.23) 52
8.7.45 Operasi yang dikurangi (4.3.24) 52
8.7.48 Fungsi pemantauan (4.4) 54
8.7.49 Perlindungan pompa bekerja tanpa cairan (4.4.1) 54
8.7.50 Sakelar otomatis/permukaan (4.4.1.1) 55
8.7.51 Pengukuran, tekanan masuk (4.4.1.2) 55
8.7.52 Pengukuran, permukaan tangki (4.4.1.3) 56
8.7.53 Tekanan min. (4.4.2) 56
8.7.54 Tekanan maks. (4.4.3) 57
8.7.55 Masalah eksternal (4.4.4) 57
8.7.56 Batas 1 terlampaui (4.4.5 - 4.4.6) 58
8.7.57 Pompa di luar kisaran kerja (4.4.7) 58
8.7.58 Pelepas tekanan (4.4.8) 59
8.7.59 Nilai log (4.4.9) 59
8.7.60 Masalah, sensor utama (4.4.10) 60
8.7.62 Fungsi, CU 352 (4.5) 61
8.7.63 Bahasa tampilan (4.5.1) 61
8.7.64 Unit (4.5.2) 62
8.7.65 Tanggal dan waktu (4.5.3) 63
8.7.66 Sandi (4.5.4) 63
8.7.67 Ethernet (4.5.5) 63
8.7.68 Nomor GENIbus (4.5.6) 64
8.7.69 Status perangkat lunak (4.5.9) 64
8.7.70 Menu layar status (4.6) 64
Bahasa Indon
esia (ID)
8.3 Keterangan fungsi
Keterangan fungsi ini berdasarkan keempat menu utama pada unit kontrol CU 352:
• Status • Operasi • Alarm • Pengaturan.
Fungsi-fungsi ini berlaku untuk semua varian kontrol yang tidak disebutkan.
8.4 Status (1)
Tampilan status pertama dapat dilihat di bawah ini. Tampilan ini ditampilkan ketika daya diaktifkan, dan muncul jika tombol pada panel operasi tidak disentuh selama 15 menit.
Gbr. 10 Status Keterangan
Pengaturan dalam menu ini tidak dapat diubah.
Nilai parameter kontrol aktual (nilai proses, PV), selalu tekanan pelepasan,ditampilkan di sudut kanan atas (G) beserta pilihan tekanan yang dikehendaki (SP) (H).
Bagian atas tampilan (A) menunjukkan ilustrasi grafis dari sistem pompa. Parameter ukuran yang dipilih ditampilkan dengan simbol sensor dan nilai sebenarnya.
Dalam sistem MPC-E, di mana tekanan diferensial di seluruh pompa dan data kurva pompa diketahui, tampilan menunjukkan perkiraan laju aliran ketika laju aliran dan kecepatan pompa berada dalam kisaran yang memungkinkan estimasi laju aliran.
Di bagian tengah tampilan, bidang informasi (I) akan ditampilkan jika terjadi hal berikut:
• Operasi terbatas akibat pompa siaga • Pengaruh tekanan proporsional aktif
• Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki aktif • Tekanan alternatif yang dikehendaki aktif
• Dorongan aliran rendah aktif • Pelepas tekanan aktif • Program jam aktif
• Dikontrol dari jarak jauh melalui GENI (RS-485) • Terbatas karena operasi yang dikurangi • Mati akibat aliran rendah.
Tampilan bagian bawah (B) menampilkan:
• alarm terakhir, jika ada, dan penyebab masalah dengan kode masalah dalam tanda kurung
• status sistem dengan mode operasi dan sumber kontrol • status pompa dengan mode operasi.
Jika masalah berkaitan dengan salah satu pompa, salah satu
simbol atau juga akan ditampilkan di bagian depan baris
status (D) pompa yang dimaksud. Pada saat bersamaan, indikator status pompa (E) akan berubah warna menjadi kuning atau merah seperti dijelaskan dalam tabel di bawah. Simbol
atau akan ditampilkan di baris kanan atas tampilan (F).
Selama ada masalah, simbol ini akan ditampilkan di baris atas semua tampilan.
Untuk membuka baris menu, pilih baris tersebut dengan [∨ ] atau
[∧ ] lalu tekan [OK].
Tampilan ini memungkinkan Anda membuka tampilan status yang menampilkan:
• alarm saat ini • status sistem • status setiap pompa.
Keterangan status pompa
≈ : Ini menunjukkan bahwa laju aliran adalah nilai estimasi. Estimasi laju aliran bisa berbeda dari nilai terukur.
A B C D E F G H I
Jika terjadi masalah, simbol peringatan atau
simbol alarm akan ditampilkan dalam baris (C)
beserta penyebab dan kode masalah, misalnya "Overtemperature (64)".
Indikator status pompa Keterangan
Berputar, hijau Pompa sedang bekerja.
Menyala hijau Pompa siap (tidak bekerja).
Berputar, kuning Peringatan. Pompa sedang bekerja.
Menyala kuning Peringatan. Pompa siap (tidak bekerja).
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.4.1 Alarm aktual (3.1)
Gbr. 11 Alarm aktual
Keterangan
Tampilan ini menampilkan alarm dan peringatan yang masih aktif.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian 8.6.2 Alarm aktual (3.1)
dan 8.6.3 Log alarm (3.2).
8.4.2 Sistem (1.2)
Gbr. 12 Sistem Keterangan
Tampilan ini menampilkan status operasi sistem. Buka subtampilan untuk informasi lebih lanjut.
Tampilan ini memungkinkan Anda membuka tampilan berikut: • Mode operasi
• Tekanan yang dikehendaki
• Pengaruh tekanan yang dikehendaki • Nilai terukur • Input analog • Grafik log • Status baterai. 8.4.3 Mode operasi (1.2.1) Gbr. 13 Mode operasi Keterangan
Tampilan ini menampilkan mode operasi sistem yang dapat digunakan untuk mengontrolnya.
Mode operasi
Sistem memiliki enam mode operasi: 1. Normal
– Kinerja pompa disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Maks.
– Pompa bekerja konstan dengan kecepatan tinggi. Biasanya, semua pompa bekerja pada kecepatan maksimum. 3. Ditetapkan pengguna
– Pompa bekerja konstan dengan kecepatan yang diatur oleh pengguna. Kinerjanya biasanya antara "Maks." dan "Min.". 4. Min.
– Pompa bekerja konstan dengan kecepatan rendah. Biasanya, satu pompa bekerja pada kecepatan 70 %. 5. Mati
– Semua pompa sudah dimatikan. 6. Pengoperasian darurat
– Pompa bekerja sesuai dengan pengaturan yang dibuat
dalam tampilan Pengoperasian darurat (4.3.5).
Kinerja yang dibutuhkan dalam mode operasi ini dapat diatur dalam menu "Pengaturan":
• Maks. • Min.
• Ditetapkan pengguna • Pengoperasian darurat.
Lihat bagian 8.7.37 Kerja min., maks. dan ditetapkan pengguna
(4.3.14) dan 8.7.26 Pengoperasian darurat (4.3.5). Mode operasi saat ini dapat dikontrol dari empat sumber berbeda: • Masalah • Sinyal eksternal • CU 352 • Bus. Sumber kontrol
Sistem dapat diatur ke kontrol jarak jauh dengan bus eksternal (opsional). Dalam hal ini, Anda harus mengatur tekanan yang dikehendaki dan mode operasi melalui bus.
Dalam menu "Pengaturan", Anda dapat memilih apakah CU 352 atau bus eksternal yang akan dijadikan sumber kontrol.
Bahasa Indon
esia (ID)
8.4.4 Tekanan yang dikehendaki (1.2.2)
Gbr. 14 Tekanan yang dikehendaki Keterangan
Tampilan ini menampilkan pilihan tekanan yang dikehendaki dan apakah bersumber dari CU 352 atau bus eksternal.
Tampilan ini menampilkan juga tujuh tekanan yang dikehendaki dari CU 352 (untuk kontrol loop-tertutup dan loop-terbuka). Pada saat yang sama, ditampilkan juga pilihan tekanan yang
dikehendaki.
Oleh karena ini hanya tampilan status, tidak ada pengaturan yang dapat diubah.
Anda dapat mengubah tekanan yang dikehendaki dalam menu
"Operasi" atau "Pengaturan". Lihat bagian 8.7.3 Tekanan
alternatif yang dikehendaki (4.1.2).
8.4.5 Pengaruh tekanan yang dikehendaki (1.2.3)
Gbr. 15 Pengaruh tekanan yang dikehendaki Keterangan
Tekanan yang dikehendaki dapat dipengaruhi oleh parameter. Parameter ini ditampilkan sebagai persentase dari 0 hingga 100 % atau sebagai tekanan yang diukur dalam bar. Parameter hanya dapat mengurangi tekanan yang dikehendaki, karena
pengaruhnya dalam persentase yang dibagi 100 akan dikalikan tekanan yang dipilih:
Tekanan aktual yang dikehendaki (SP) = tekanan yang dipilih x pengaruh (1) x pengaruh (2) x dll.
Tampilan ini menampilkan parameter yang mempengaruhi tekanan yang dikehendaki dan persentase atau nilai dari pengaruh.
Beberapa parameter dapat diatur dalam tampilan Pengaruh
tekanan eksternal yang dikehendaki (4.1.3). Parameter "Dorongan aliran rendah" diatur sebagai band hidup/mati ketika persentase nilai yang ditetapkan telah diatur dalam tampilan Fungsi penghentian (4.3.1). Parameter diatur sebagai persentase
dalam tampilan Tekanan proporsional (4.1.7).
Yang terakhir, tekanan yang dihasilkan (SP) akan ditampilkan.
8.4.6 Nilai terukur (1.2.4)
Gbr. 16 Nilai terukur Keterangan
Tampilan ini memberikan status umum semua parameter yang diukur dan dihitung. Dalam sistem MPC-E dengan flowmeter, energi tertentu ditampilkan sebagai nilai rata-rata dan nilai sebenarnya (nilai rata-rata dalam menit terakhir). Nilai rata-rata berdasarkan akumulasi arus yang ditunjukkan sebagai volume total. Volume total dan rata-rata energi dapat diatur ulang dalam tampilan ini.
8.4.7 Input analog (1.2.5)
Gbr. 17 Input analog Keterangan
Tampilan ini menampilkan uraian dari input analog dan nilai
terukur pada setiap input. Lihat bagian 8.7.29 Input analog
(4.3.8), 8.7.30 Input analog (4.3.8.1 to 4.3.8.7) and 8.7.31 Input analog dan nilai yang diukur (4.3.8.1.1 - 4.3.8.7.1).
Baris "Konsumsi daya" dan "Konsumsi energi" hanya ditampilkan dalam sistem MPC-E.
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.4.8 Grafik log (1.2.6)
Gbr. 18 Grafik log Keterangan
Dalam tampilan ini, Anda dapat melihat data log yang disimpan
dalam kontroler. Pilih nilai log dalam tampilan Nilai log (4.4.9).
Berbagai nilai dapat ditampilkan, dan ukuran waktu dapat diubah.
Pengaturan melalui panel operasi
Status > Sistem > Grafik log 1. Atur sebagai persentase: • Pembesaran mulai pada • Pembesaran berakhir pada 2. Pilih nilai untuk ditampilkan.
8.4.9 Status baterai (1.2.7)
Gbr. 19 Status baterai Keterangan
DI sini Anda dapat melihat status baterai cadangan, bila dipasang.
8.4.10 Pompa 1-6, Pompa pengendali (1.3 - 1.10)
Gbr. 20 Pompa 1 Keterangan
Tampilan ini menampilkan status operasi masing-masing pompa.
Pompa dapat memiliki beberapa mode operasi: • Oto
Bersama-sama dengan pompa lain dalam operasi otomatis, pompa dikendalikan oleh kontroler PI yang memastikan bahwa sistem memberikan kinerja yang dibutuhkan. • Manual
Pompa tidak dikendalikan oleh kontroler PI. Dalam operasi manual, pompa memiliki salah satu mode operasi berikut:
– Maks.
Pompa bekerja pada kecepatan maksimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)
– Normal
Pompa bekerja pada kecepatan yang telah diatur. – Min.
Pompa bekerja pada kecepatan minimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)
– Mati
Pompa telah dimatikan.
Selain informasi tentang mode operasi, Anda dapat membaca berbagai parameter dalam tampilan status, seperti:
• Mode operasi aktual • Sumber kontrol
• Kecepatan (hanya 0 atau 100 % ditampilkan untuk pompa listrik).
• Daya (hanya MPC-E/-EC)
• Konsumsi energi (hanya MPC-E/-EC) • Jam operasi
• Suhu.
Tampilan untuk pompa pengendali hanya ditampilkan jika pompa tersebut dipasang.
Bahasa Indon
esia (ID)
8.5 Operasi (2)
Dalam menu ini, Anda dapat mengatur parameter dasar, seperti tekanan yang dikehendaki, mode operasi, mode kontrol dan kontrol masing-masing pompa.
8.5.1 Operasi (2)
Gbr. 21 Operasi Keterangan
Kolom ini menampilkan kisaran pengaturan. Dalam kontrol loop-tertutup, ia berhubungan dengan kisaran sensor utama, di sini 0-16 bar. Dalam kontrol loop-terbuka, kisaran pengaturannya adalah 0-100 %.
Di sebelah kiri kolom, Anda dapat melihat nilai yang dipilih 1 (A), yaitu nilai yang ditetapkan dalam tampilan. Di sebelah kanan kolom, Anda dapat melihat nilai aktual (B), yaitu nilai yang ditetapkan sebagai rujukan untuk kontroler PI. Jika pengaruh nilai eksternal yang dikehendaki tidak dipilih, maka kedua nilai tersebut akan sama. Nilai terukur (tekanan pelepasan) ditampilkan sebagai kolom abu-abu (C). Lihat bagian
8.7.5 Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki (4.1.3) dan 8.7.6 Pengaturan fungsi pengaruh (4.1.3.2).
Di bawah tampilan adalah baris menu untuk pengaturan tekanan yang dikehendaki 1 dan pemilihan mode operasi, termasuk mode operas "Normal" dan "Mati". Anda dapat memilih pengaturan lebih lanjut: "Mode operasi sistem", "Mode kontrol", "Tekanan alternatif yang dikehendaki" dan "Kontrol pompa individu".
Kisaran pengaturan
Tekanan yang dikehendaki:
Pengaturan melalui panel operasi Tekanan yang dikehendaki
• Operasi > Atur tekanan yang dikehendaki 1, loop terbuka / Atur tekanan yang dikehendaki 1, loop tertutup.
Atur nilainya.
Mode operasi
• Operasi
Pilih: Normal atau Mati.
Pengaturan lebih lanjut
• Operasi > Pengaturan lebih lanjut. Pilih salah satu pengaturan berikut:
• Mode operasi sistem (lihat bagian 8.5.2).
• Mode kontrol (lihat bagian 8.5.3).
• Tekanan alternatif yang dikehendaki (lihat bagian 8.5.4).
• Kontrol pompa individu (lihat bagian 8.5.6).
Pengaturan pabrik
Tekanan yang dikehendaki adalah tekanan yang sesuai dengan sistem yang dimaksud. Pengaturan pabrik mungkin sudah diubah dalam menu awal.
8.5.2 Mode operasi sistem (2.1.1)
Gbr. 22 Mode operasi sistem Keterangan
Sistem dapat diatur ke enam mode operasi berbeda. "Normal"
adalah pengaturan yang biasa. Lihat bagian 8.4.3 Mode operasi
(1.2.1).
Kinerja mode operasi ini dapat diatur dalam menu ini: • Min. • Maks. • Ditetapkan pengguna • Darurat. Kisaran pengaturan • Normal • Maks. • Min. • Ditetapkan pengguna • Mati • Darurat.
Pengaturan melalui panel operasi
• Operasi > Pengaturan lebih lanjut > Mode operasi sistem > Mode operasi.
Pilih baris yang diinginkan di bawah tampilan untuk mengatur kinerja untuk menjalankan "Maks.", "Min.", "Ditetapkan
pengguna" dan operasi "Darurat". Lihat bagian 8.7.37 Kerja min.,
maks. dan ditetapkan pengguna (4.3.14) dan 8.7.26 Pengoperasian darurat (4.3.5).
Pengaturan pabrik
Normal. Kontrol loop-tertutup: Mengukur kisaran sensor utama
Kontrol loop-terbuka: 0-100 % A
C
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.5.3 Mode kontrol (2.1.2)
Gbr. 23 Mode kontrol Keterangan
Terdapat dua mode kontrol, yaitu loop-tertutup dan loop-terbuka.
Loop tertutup
Mode kontrol biasa adalah "Loop tertutup" di mana kontroler PI bawaan akan memastikan bahwa sistem mencapai dan selalu berada dalam tekanan yang dikehendaki. Kinerja tersebut berdasarkan nilai yang ditetapkan untuk loop-tertutup. Lihat gbr
24 dan 25.
Gbr. 24 Sistem booster dikontrol oleh kontroler PI bawaan
(loop-tertutup)
Gbr. 25 Kurva regulasi untuk loop-tertutup
Pengaturan melalui panel operasi
• Operasi > Pengaturan lebih lanjut > Mode kontrol > Loop tertutup.
Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Lihat bagian 8.5.4 Tekanan
alternatif yang dikehendaki (2.1.3) dan 8.5.1 Operasi (2).
Loop terbuka
Dalam mode kontrol loop-terbuka, pompa bekerja pada kecepatan yang tetap. Kecepatan pompa dihitung dari kinerja yang diatur oleh pengguna (0-100 %). Kinerja pompa dalam persentase sebanding dengan laju aliran.
Mode kontrol loop-terbuka biasanya digunakan ketika sistem dikendalikan oleh kontroler eksternal yang mengontrol kinerjanya melalui sinyal eksternal. Kontroler eksternal misalnya dapat berupa sistem manajemen gedung yang terhubung ke sistem MPC. Dalam hal ini MPC berfungsi seperti penggerak. Lihat gbr
26 dan 27.
Gbr. 26 Sistem booster dengan kontroler eksternal
(loop-terbuka)
Gbr. 27 Kurva regulasi untuk loop-terbuka
Gbr. 28 Kurva regulasi untuk sistem MPC-E dalam loop
terbuka T M 03 22 31 39 0 5 T M 03 23 90 41 05 P [bar] Waktu [s] Tekanan yang TM 03 2 232 39 05 T M 03 23 91 36 07 T M 03 99 77 48 07 0 5 Input [%] dari kontroler eksternal
Laju aliran [m3/jam]
100 50 70.7 5 25 50 75 100 86.6
Laju aliran [m3/jam]
Input [%] dari kontroler eksternal Pompa 1 Pompa 4 Pompa 3 Laju aliran Pompa 2
Bahasa Indon
esia (ID)
Gbr. 29 Kurva regulasi untuk sistem MPC-F dalam loop
terbuka
Gbr. 30 Kurva regulasi untuk sistem MPC-S dalam loop
terbuka
Kisaran pengaturan
Pengaturan ini harus dilakukan sesuai dengan loop terbuka: • Loop terbuka
• Atur tekanan yang dikehendaki 1, loop terbuka • Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki • Normal.
Pengaturan melalui panel operasi
Lakukan yang berikut untuk mengatur sumber kontrol eksternal untuk mengontrol sistem:
• Operasi > Pengaturan lebih lanjut > Mode kontrol. • Pilih: Loop terbuka.
1. Tekan x 2.
2. Pilih: Mati
3. Atur ke 100 %: Atur tekanan yang dikehendaki 1, loop terbuka.
4. Pengaturan > Pengontrol utama > Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki > Buka pengaturan input analog. 5. Pilih input analog dan kisaran.
6. Pilih:
• Nilai input yang diukur. Tampilan 4.3.8.1.1 muncul. • Pilih: Sinyal 0-100 %.
7. Tekan .
8. Atur nilai sensor minimum dan maksimum.
9. Tekan x 2.
10. Pilih:
• Nilai input untuk dipengaruhi oleh • Sinyal 0-100 %.
11. Tekan .
12. Pilih: Atur fungsi pengaruh. Lihat juga bagian 8.7.6 Pengaturan fungsi pengaruh (4.1.3.2). 13. Atur jumlah poin.
14. Atur Poin 1: • Nilai input eksternal
• Turunkan tekanan yang dikehendaki ke
15. Ulangi langkah 14 untuk semua poin yang dipilih. 16. Tekan .
17. Atur sebagai detik: Waktu filter. 18. Pilih: Diaktifkan.
19. Tekan x 2.
20. Pilih: • Operasi • Normal.
Sistem booster sekarang dapat dikontrol oleh kontroler eksternal.
Pengaturan pabrik Loop tertutup. T M 03 99 75 48 07 T M 03 9 9 7 4 48 07 100 50 70.7 5 25 50 75 100 86.6 Input [%] dari kontroler eksternal
Laju aliran [m3/jam]
Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Laju aliran Pompa 4 100 50 70.7 5 25 50 75 100 86.6
Laju aliran [m3/jam]
Input [%] dari kontroler eksternal Pompa 1 Pompa 4 Pompa 3 Laju aliran Pompa 2
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.5.4 Tekanan alternatif yang dikehendaki (2.1.3)
Gbr. 31 Tekanan alternatif yang dikehendaki Keterangan
Selain nilai utama 1 yang dikehendaki (ditunjukkan dalam tampilan 2 pada menu "Operasi"), Anda dapat mengatur enam nilai alternatif yang dapat diatur untuk mode kontrol loop-tertutup. Selain itu, Anda dapat mengatur tujuh nilai yang dapat diatur untuk mode kontrol loop-terbuka.
Anda dapat mengaktifkan salah satu alternatif tekanan yang dikehendaki dengan kontak eksternal. Lihat bagian
8.7.3 Tekanan alternatif yang dikehendaki (4.1.2) dan
8.7.4 Tekanan alternatif yang dikehendaki 2-7 (4.1.2.1 - 4.1.2.7).
Kisaran pengaturan
Kisaran pengaturan tekanan yang dikehendaki untuk mode kontrol loop-tertutup tergantung pada kisaran sensor utama. Lihat
bagian 8.7.7 Sensor utama (4.1.4).
Dalam mode kontrol loop-terbuka, kisaran pengaturannya adalah 0-100 %.
Pengaturan melalui panel operasi
• Operasi > Pengaturan lebih lanjut > Tekanan alternatif yang dikehendaki.
Tetapkan tekanan yang dikehendaki.
Pengaturan pabrik
Tekanan yang dikehendaki 1 untuk mode kontrol loop-tertutup adalah nilai yang cocok untuk sistem yang dimaksud.
Nilai alternatif yang dikehendaki untuk mode kontrol loop-tertutup adalah 3 bar.
Semua tekanan yang dikehendaki untuk mode kontrol loop-tertutup adalah 70 %.
8.5.5 Kontrol pompa individu (2.1.4)
Gbr. 32 Kontrol pompa individu Keterangan
Anda dapat mengubah mode operasi dari operasi otomatis ke salah satu mode operasi manual.
Oto
Pompa dikontrol oleh kontroler PI, dengan memastikan bahwa sistem memberikan kinerja yang dibutuhkan.
Manual
Pompa tidak dikontrol oleh kontroler PI, tetapi diatur ke salah satu mode operasi manual berikut:
• Maks.
– Pompa bekerja pada kecepatan maksimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)
• Normal
– Pompa bekerja pada kecepatan yang telah diatur. • Min.
– Pompa bekerja pada kecepatan minimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)
• Mati
– Pompa telah dimatikan.
Pompa yang berada dalam operasi manual tidak menjadi bagian dari jenjang pompa biasa dan kontrol kecepatan. Pompa manual merupakan "gangguan" pada operasi sistem normal.
Jika satu atau lebih pompa berada dalam operasi manual, sistem tidak akan dapat memberikan kinerja yang ditetapkan.
Terdapat dua tampilan untuk fungsi ini. Dalam tampilan pertama, pilih pompa yang akan diatur, lalu dalam tampilan berikutnya, dipilih mode operasi.
Kisaran pengaturan
Semua pompa dapat dipilih.
Pengaturan melalui panel operasi
Bahasa Indon
esia (ID)
8.5.6 Pompa 1-6 (2.1.4.1 - 2.1.4.6)
Gbr. 33 Pompa 1-6 Keterangan
Tampilan ini ditampilkan untuk masing-masing pompa dan memungkinkan Anda mengatur mode operasi.
Kisaran pengaturan
Anda dapat memilih "Oto" atau "Manual" serta mode operasi pompa untuk operasi manual - "Maks.", "Normal", "Min." atau "Mati". Untuk pompa listrik, Anda hanya dapat memilih "Normal" atau "Mati".
Pengaturan melalui panel operasi
• Operasi > Pengaturan lebih lanjut > Kontrol pompa individu. 1. Pilih pompa.
2. Pilih pengaturan ulang: Oto or Manual. 3. Manual: Pilih mode operasi.
Normal: Tetapkan tekanan yang dikehendaki.
Pengaturan pabrik
Oto.
8.5.7 Operasi, pompa pengendali(2.1.4.7)
Gbr. 34 Operasi, pompa pengendali Keterangan
Tampilan ini hanya ada pada sistem yang telah dikonfigurasi dengan pompa pengendali.
Anda dapat mengatur mode operasi dan tekanan pada pompa pengendali.
Kisaran pengaturan Oto
Pilih mode ini jika pompa pengendali digunakan sebagai pompa cadangan. Jika pompa pengendali dipilih sebagai pompa cadangan, pompa akan berjalan jika pompa utama bekerja pada kecepatan 100 % namun tidak dapat mencapai atau
mempertahankan tekanan yang dikehendaki.
Tekanan pompa pengendali yang dikehendaki dapat diatur ke nilai yang sama dengan pompa utama dengan memilih "Use system setpoint" atau ke nilai lainnya.
Manual
Maks., Normal, Min., Mati.
Pengaturan melalui panel operasi
• Operasi > Pengaturan lebih lanjut > Kontrol pompa individu > Pompa pengendali.
Pilih pengaturan ulang: Oto atau Manual.
Oto
1. Pilih apakah pompa juga digunakan sebagai pompa cadangan (hanya bisa jika sistem tidak digabungkan dengan pompa cadangan).
2. Pilih "Use system setpoint" atau masukkan tekanan yang dikehendaki.
Manual
1. Pilih mode operasi.
2. Normal: Tetapkan tekanan yang dikehendaki.
Pengaturan pabrik
Oto.
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.6 Alarm (3)
Menu ini memberikan uraian alarm dan peringatan. Anda dapat mengatur ulang alarm.
8.6.1 Status alarm (3)
Gbr. 35 Status alarm Keterangan
Masalah dalam sistem atau salah satu komponen yang dimonitor
dapat mengakibatkan alarm atau peringatan . Selain sinyal
masalah melalui relai sinyal alarm dan peringatan serta lampu indikator merah pada CU 352, alarm juga dapat mengakibatkan pergantian mode operasi, misalnya dari "Normal" ke "Mati". Peringatan hanya mengakibatkan indikasi masalah.
Tabel berikut ini menunjukkan kemungkinan penyebab masalah beserta kode alarm, dan apakah menghasilkan alarm atau peringatan. Tabel ini juga menunjukkan perubahan modus operasi oleh sistem jika muncul alarm, serta apakah sistem dihidupkan ulang dan alarm diatur ulang secara manual atau otomatis.
Tabel ini juga menunjukkan bahwa reaksi terhadap sebagian penyebab masalah dapat diatur dalam menu "Pengaturan". Lihat
bagian 8.7.25 Pembentukan tekanan rendah (4.3.3) dan
8.7.48 Fungsi pemantauan (4.4) hingga 8.7.58 Pelepas tekanan (4.4.8).
Bahasa Indon
esia (ID)
Masalah Peringatan( ) Alarm( ) Perubahan mode operasi keMengatur ulang alarm, menghidupkan ulang
Atur dalam menu
"Pengaturan" Kode alarm
Kekurangan air Manual/otomatis X 206
Kekurangan air Mati Manual/otomatis X 214
Tekanan tinggi Mati Manual/otomatis X 210
Tekanan rendah Manual/otomatis X 211
Mati Manual/otomatis
Melepas tekanan Manual/otomatis X 219
Alarm, semua pompa Mati Otomatis 203
Masalah eksternal Manual/otomatis X 3
Mati Manual/otomatis
Perbedaan sinyal sensor Otomatis 204
Masalah, sensor utama Mati Otomatis 89
Masalah, sensor Otomatis 88
Masalah komunikasi Otomatis 10
Masalah fase Otomatis 2
Tegangan kurang, pompa Otomatis 7, 40, 42, 73
Tegangan berlebih, pompa Otomatis 32
Beban berlebih, pompa Otomatis 48, 50, 51, 54
Suhu motor terlalu tinggi. Otomatis 64, 65, 67, 70
Masalah lain, pompa Otomatis 76, 83
Masalah internal, CU 352 Otomatis 83, 157
Masalah internal, IO 351 Mati Otomatis 72, 83, 157
VFD belum siap Otomatis 213
Masalah, ethernet Otomatis 231, 232
Batas 1 terlewati Manual/otomatis X 190
Batas 2 terlewati Manual/otomatis X 191
Masalah menghasilkan tekanan Manual/otomatis X 215
Pompa di luar kisaran. Manual/otomatis X 208
Masalah, pompa pengendali Otomatis 216
Masalah multisensor Otomatis 143
Nilai multisensor melewati batas Otomatis X 87
Masalah sinyal, sensor kedua Otomatis X 93
Masalah katup satu arah Manual/otomatis X 209
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.6.2 Alarm aktual (3.1)
Gbr. 36 Alarm aktual Keterangan
Submenu ini menampilkan:
• Peringatan disebabkan oleh masalah yang masih ada.
• Peringatan disebabkan oleh masalah yang telah
menghilang, namun peringatan perlu diatur ulang secara manual.
• Alarm disebabkan oleh masalah yang masih ada.
• Alarm disebabkan oleh masalah yang telah hilang, tetapi
alarm harus diatur ulang secara manual.
Semua peringatan dan alarm dengan pengaturan ulang otomatis akan secara otomatis dihapus dari menu setelah masalah menghilang.
Alarm yang harus diatur ulang secara manual dapat diatur ulang dalam tampilan ini dengan menekan [OK]. Alarm tidak dapat diatur ulang sebelum masalahnya menghilang.
Pada setiap peringatan atau alarm, akan ditampilkan yang berikut ini:
• Baik itu sebuah peringatan ataupun alarm .
• Di mana terjadinya masalah: Sistem, Pompa 1, Pompa 2, dll. • Jika masalah terkait dengan input, maka input tersebut akan
ditampilkan.
• Penyebab masalah dan kode alarm dalam tanda kurung, mis. "Kekurangan air (214)".
• Kapan terjadinya masalah: Tanggal dan waktu.
• Kapan masalah tersebut menghilang: Tanggal dan waktu. Jika masalah tetap ada, tanggal dan waktunya akan ditampilkan sebagai "--...--".
Peringatan atau alarm terbaru akan ada di tampilan teratas.
8.6.3 Log alarm (3.2)
Log alarm dapat menyimpan hingga 24 peringatan dan alarm.
Gbr. 37 Log alarm Keterangan
Tampilan ini menampilkan peringatan dan alarm.
Pada setiap peringatan atau alarm, akan ditampilkan yang berikut ini:
• Baik itu sebuah peringatan ataupun alarm .
• Di mana terjadinya masalah: Sistem, Pompa 1, Pompa 2, dll. • Jika masalah terkait dengan input, maka input tersebut akan
ditampilkan.
• Penyebab masalah dan kode alarm dalam tanda kurung, mis. "Kekurangan air (214)".
• Kapan terjadinya masalah: Tanggal dan waktu.
• Kapan masalah tersebut menghilang: Tanggal dan waktu. Jika masalah tetap ada, tanggal dan waktunya akan ditampilkan sebagai "--...--".
Peringatan atau alarm terbaru akan ada di tampilan teratas.
8.6.4 Informasi kontak servis (3.3)
Gbr. 38 Informasi kontak servis Keterangan
Tampilan ini menampilkan informasi kontak pemasang jika informasi tersebut dimasukkan saat pemasangan.
Bahasa Indon
esia (ID)
8.7 Pengaturan (4)
Gbr. 39 Pengaturan
Dalam menu ini, Anda dapat mengatur fungsi-fungsi berikut: • Pengontrol utama
Pengontrol PI, Tekanan alternatif yang dikehendaki, Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki, Sensor utama, Sensor sekunder, Program jam, Tekanan proporsional, S-konfigurasi sistem, Pembentukan tekanan yang dikehendaki.
• Kontrol bertingkat pompa
Waktu min. antara hidup/mati, Jumlah maks. hidup/jam, Jumlah pompa siaga, Peralihan pompa manual, Pengujian pompa, Upaya mematikan pompa, Kecepatan menghidupkan dan mematikan pompa, Kinerja min., Kompensasi untuk waktu persiapan pompa.
• Fungsi sekunder
Fungsi penghentian, Pembentukan tekanan rendah, Input digital, Input analog, Output digital*, Output analog, Input penghitung, Pengoperasian darurat, Kerja min., maks. dan ditetapkan pengguna, Data kurva pompa, Sumber kontrol, Tekanan masuk tetap, Estimasi aliran, Operasi yang dikurangi, Pengaturan multisensor.
• Fungsi pemantauan
Perlindungan pompa bekerja tanpa cairan, Tekanan min., Tekanan maks., Masalah eksternal, Batas 1 terlampaui, Batas 2 terlampaui, Pompa di luar kisaran kerja, Pelepas tekanan, Nilai log, Masalah, sensor utama, Katup searah.
• Fungsi, CU 352
Bahasa tampilan, Unit, Tanggal dan waktu, Sandi, Ethernet, Nomor GENIbus Status perangkat lunak, Layar 1, Layar 2, Layar 3.
• Bahasa servis, Inggris Britania, dapat dipilih untuk tujuan servis. Semua fungsi ini biasanya diatur dengan benar ketika sistem dihidupkan.
8.7.1 Pengontrol utama (4.1)
Gbr. 40 Pengontrol utama Keterangan
Dalam menu ini, Anda dapat mengatur fungsi-fungsi yang berkaitan dengan kontroler utama. Hanya perlu melakukan pengaturan dalam menu ini jika fungsi diperluas dengan salah satu fungsi di bawah ini:
• Pengontrol PI
• Tekanan alternatif yang dikehendaki
• Pengaruh tekanan eksternal yang dikehendaki • Sensor utama
• Sensor sekunder • Program jam • Tekanan proporsional • S-konfigurasi sistem.
Bahasa Indo
nesia (ID)
8.7.2 Pengontrol PI (4.1.1)
Gbr. 41 Pengontrol PI Keterangan
Sistem ini dilengkapi pengendali PI standar yang akan
memastikan tekanannya stabil dan sesuai dengan tekanan yang dikehendaki.
Anda dapat mengatur kontroler PI jika dibutuhkan reaksi yang lebih cepat atau lebih lambat pada perubahan konsumsi. Untuk menghasilkan reaksi yang lebih cepat, tingkatkan Kp lalu kurangi Ti.
Untuk menghasilkan reaksi yang lebih lambat, kurangi Kp lalu tingkatkan Ti.
Kisaran pengaturan
• "Hasil Kp": -30 s/d 30.
Catatan: Untuk kontrol balikan, atur Kp ke nilai negatif.
• "Waktu integral Ti": 0,1 hingga 3600 detik.
Pengaturan melalui panel operasi
• Pengaturan • Pengontrol utama • Pengontrol PI.
1. Atur "Hasil Kp" dan "Waktu integral Ti".
Catatan: Biasanya tidak perlu mengatur Kp. Pengaturan pabrik
Pengaturan Kp dan Ti tergantung pada sistem dan aplikasi.
Pengaturan kontroler PI untuk penguatan tekanan
Jika aplikasi telah diatur ke penguatan tekanan dalam wizard persiapan, nilai Kp dan Ti berikut akan diatur secara otomatis: • Kp: 0.5
• Ti: 1 detik.
Pengaturan kontroler PI untuk pemanas dan pendingin
Jika aplikasi lain selain penguatan tekanan telah dipilih dalam wizard persiapan, nilai Kp dan Ti akan diatur secara otomatis menurut tabel di bawah ini. Oleh karena sistem tidak mengetahui panjang pipa, parameter default diatur menurut tabel dengan panjang pipa (L1 atau L2) 5 meter.
1) Sistem pemanas adalah sistem di mana peningkatan kinerja
pompa akan menghasilkan kenaikan temperatur pada sensor.
2) Sistem pendingin adalah sistem di mana peningkatan kinerja
pompa akan menghasilkan penurunan temperatur pada sensor.
L1: Jarak [m] antara pompa dan sensor. L2: Jarak [m] antara penukar panas dan sensor. ∆P: Pengukuran tekanan diferensial.
Q: Pengukuran laju aliran.
t: Pengukuran temperatur.
∆t: Pengukuran temperatur diferensial.
Sistem/aplikasi Kp Ti [detik] Sistem pemanas1) Sistem pendingin2) 0.5 1 0.5 L1 < 5 m: 1 L1 > 5 m: 3 L1 > 10 m: 5 0.5 1 0.5 -0.5 10 + 5L2 0.5 10 + 5L2 0.5 -0.5 30 + 5L2 ǻS L [m] ǻS 1 Q t L [m]2 ǻW L [m]2 t L [m]2
Bahasa Indon
esia (ID)
8.7.3 Tekanan alternatif yang dikehendaki (4.1.2)
Gbr. 42 Tekanan alternatif yang dikehendaki Keterangan
Dengan fungsi ini Anda dapat memilih hingga enam tekanan yang dikehendaki (2 hingga 7) sebagai alternatif dari tekanan utama (1). Nilai utama yang dikehendaki (1) diatur dalam menu "Operasi".
Setiap alternatif nilai yang ditetapkan dapat diketahui secara manual untuk input digital (DI). Ketika kontak pada input ditutup, akan diterapkan alternatif tekanan yang dikehendaki.
Jika telah dipilih lebih dari satu alternatif tekanan yang dikehendaki, dan mereka diaktifkan bersamaan, CU 352 akan memilih tekanan yang dikehendaki dengan angka paling rendah.
Kisaran pengaturan
• Enam tekanan yang dikehendaki, Nomor 2 hingga 7.
Pengaturan pabrik
Belum dipilih alternatif tekanan yang dikehendaki.
8.7.4 Tekanan alternatif yang dikehendaki 2-7 (4.1.2.1 - 4.1.2.7)
Gbr. 43 Tekanan alternatif yang dikehendaki 2-7
Untuk setiap alternatif nilai yang ditetapkan, pilih input digital untuk mengaktifkan nilai tersebut.
Anda dapat mengatur tekanan yang dikehendaki untuk loop-tertutup dan loop-terbuka.
Pengaturan melalui panel operasi
• Pengaturan > Pengontrol utama > Tekanan alternatif yang dikehendaki.
1. Pilih alternatif tekanan yang dikehendaki. 2. Pilih: Buka pengaturan input digital.
Tampilan Input digital (4.3.7) muncul.
3. Atur input. 4. Tekan .
5. Pilih baris menu dari tekanan yang dikehendaki (loop-terbuka atau loop-tertutup).
6. Tetapkan tekanan yang dikehendaki.
Atur kedua tekanan yang dikehendaki tersebut jika sistem akan dikontrol dalam loop-terbuka dan loop-tertutup.
Pengaturan pabrik