Dukungan Sekretariat TNP2K dalam Pelaksanaan
Program Indonesia Pintar 2016
Workshop Pendataan dan Validasi Data PIP SD 2016 Kemendikbud Bogor dan Puncak, 22 & 28 Juni, dan 19 Juli 2016
GAMBARAN UMUM
ANGGARAN DAN PAGU/KUOTA
PENERIMA KIP 2015 & 2016
4
Dinas
Pendidikan/Kankemenag Kab/Kota dan Provinsi
Menyerahkan Rekap Kab/Kota ke masing – masing pelaksana Progam Indonesia Pintar di tingkat
Nasional
Sekolah/Madrasah/Lembaga Pendidikan lainnya mengumpulkan Rekap Kartu. Nama dan Informasi Anak/Siswa dicatat
dalam Aplikasi Elektronik PIP (Dapodik di Kemendikbud atau EMIS di
Kemenag)
Kemendikbud & Kemenag
Menetapkan penerima Program Indonesia Pintar masing –
masing Kab/Kota
Jasa Pengiriman
Jasa pengiriman mendistribusikan Kartu ke Keluarga Sasaran
Anak sekolah dan tidak sekolah / orang tua membawa
KPS/KKS & KIP plus bukti tambahan ke Sekolah/Madrasah/Lembaga Pendidikan lainnya
tempat anak/siswa terdaftar
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) & KIP
Data Anak Calon Penerima KIP*
Nama dan Alamat Anak Calon Penerima PIP/KIP
* Data Anak Calon Penerima KIP terdiri dari data anak usia 6 – 21 tahun di Basis Data Terpadu (BDT) 2015, data anak penerima PIP 2015
dari keluarga KPS/KKS, data siswa dari keluarga PKH, data santri di Pontren, siswa sekolah teologi dan siswa di Panti Asuhan/Sosial
MEKANISME PROGRAM INDONESIA PINTAR
SUMBER DATA DAN PAGU NASIONAL
PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) 2016
19.547.510 Anak
ANAK USIA SEKOLAH dari Penerima KKS
(usia 6 – 21 tahun bersekolah dan tidak bersekolah)
Penerima PIP 2015
Kemendikbud & Kemenag (dari keluarga KKS)
Anak dari Keluarga PKH
Kemensos Anak dari
Panti Asuhan/ Sosial (Kemensos) Santri dari Pondok Pesantren (Kemenag) Penerima PIP 2015 FUS/FUM Kemendikbud-Kemenag Siswa Sekolah Keagamaan Kristen dan Katolik (Kemenag) PMKS Lainnya (Kemensos , Kemenaker, etc)
DUKUNGAN SEKRETARIAT TNP2K DALAM
DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
8 8
Jumlah Rumah Tangga (RT)
25.771.493
Jumlah Keluarga (KK)
27.046.374
PEMANFAATAN DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
Jumlah Penduduk
93.026.921 Jiwa
Data Terpadu Berisi Kelompok Masyarakat 40 % Status Sosial Ekonomi Terendah
GARIS KEMISKINAN (Sep 2015) PENERIMA KPS/KKS/ KIP/Rastra 11,13 % 40% 25% Inclusion Error Exclusion Error PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JKN 35% PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) 8% DATA TERPADU*
• PKH
• Raskin
• Jamkesmas
• Asuransi kesehatan lain
• Jamsostek
• KKS
• KIP
• BPJS/KIS
Kepesertaan Program
KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA
DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
• Nama Kepala RTS • Alamat/SLS • Desa • Kecamatan • Kabupaten/Kota • Provinsi • Jumlah Anggota RTS Identitas RTS • Nama anggota RTS • Hubungan dengan Kepala RTS • Jenis kelamin • Umur • Status perkawinan • Kepemilikan kartu ID • No. Induk Kependudukan (NIK) • Akte/Buku Nikah • Akte Cerai • Akte Kelahhiran Demografi • Kegiatan bekerja • Lapangan kerja • Status/kedudukan pekerjaan
• Usaha Mikro Kecil (UMK): pemilik usaha, jenis usaha, jumlah tenaga kerja, omset.
Ketenagakerjaan
• Status penguasaan bangunan tempat tinggal
• Luas lantai
• Luas bangunan
• Jenis lantai
• Jenis dinding
• Jenis atap
• Sumber air minum
• Cara memperoleh air minum
• Sumber penerangan
• Kelas daya listrik terpasang
• Bahan bakar untuk memasak
• Tempat buang air besar
• TPA tinja
• Kamar tidur
Perumahan
• Jenis cacat
• Penyakit kronis menahun
• Status kehamilan wanita
• Penggunaan alat/ cara KB Kesehatan • Partisipasi sekolah • Status sekolah • Kelas/jenjang tertinggi • Ijazah tertinggi Pendidikan • Mobil • Sepeda Motor • Perahu Motor • Kapal Motor • Sepeda • Perahu • Lemari es • Tabung gas • Penguasaan lahan • Kepemilikan ternak • Emas • HP • TV Kepemilikan Aset
10 10
KARAKTERISTIK ANGGOTA RUMAH TANGGA
DATA TERPADU
DATA ANAK USIA SEKOLAH 6-21 TAHUN
DATA ANAK USIA SEKOLAH 6-21 TAHUN
STATUS PENDIDIKAN: BELUM/TIDAK PERNAH BERSEKOLAH
(PERSENTIL KESEJAHTERAAN 20, 25 dan 40)
Sumber: Data Terpadu 2015
20%
25%
40%
1 7-12 tahun
663,706
755,350
917,043
2 13-15 tahun
57,073
62,558
71,865
3 16-18 tahun
56,909
62,302
71,504
4 19-21 tahun
56,813
62,400
72,706
834,501
942,610
1,133,118
Total Belum Bersekolah
Belum Bersekolah
Usia Anak
No
KRITERIA DATA ANAK USIA SEKOLAH
CALON PENERIMA KIP 2016
SUMBER: DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
No Kriteria Data Anak Keterangan
1. Persentil Kesejahteraan Antara 20 % - 25 %
(dari keluarga penerima KKS) 2. Status Pendidikan Anak Berdasarkan
status per 2015 3. Usia Anak Bersekolah (In School) 6 – 21 tahun 4. Usia Anak Tidak Sekolah (Out of School) 8 – 21 tahun *
5. Total Data Anak calon Penerima KIP dari BDT tergantung ketersediaan pagu/kuota penerima PIP 2016
* Untuk data Anak Tidak Sekolah/ATS (out of school) dihitung jumlah anak yang usia 8 atau 9 – 21 tahun. Jika kuota/pagu penerima KIP 2016 tidak cukup, maka prioritas diberikan kepada anak usia 6 – 21 tahun yang bersekolah dan untuk anak tidak bersekolah dimana kelompok usianya menyesuaikan ketersediaan pagu
JUMLAH DATA CALON PENERIMA KIP 2016
KEMENDIKBUD TAHAP 1
Sumber
Data Keterangan K/L Penyedia Data Jumlah Anak
1 Data Cetak KIP 2014 Kemendikbud 110,460
2 Data Cetak KIP 2016 Kemendikbud 1,336,699
3 Data Anak PKH (Kemensos) Kemensos 2,545,536
4 Data Anak di Panti Asuhan
(Kemendikbud)
Kemendikbud
25,888
5
Data Terpadu Program
Penanganan Fakir Miskin/BDT 2015
TNP2K 13,908,725
Total 17,927,308
JUMLAH DATA CALON PENERIMA KIP 2016
KEMENDIKBUD TAHAP 2
PEMANFAATAN DATA TERPADU SEBAGAI BASIS
DATA
PENERIMA KIP 2016 KEMENDIKBUD
PEMANFAATAN DATA TERPADU
SEBAGAI REKOMENDASI
DATA CALON PENERIMA KIP 2016 (1)
No.Data Terpadu Pemanfaatan Data Terpadu untuk KIP
Tahapan pemberian data Jumlah
1. Tahap 1 17.927.308 14.171.031
2. Tahap 2 (Data Tambahan) 5.000.000 Dalam proses untuk mendapatkan masukan
lebih lanjut
1. Data Terpadu untuk KIP 2016 disampaikan kepada Kemendikbud pada Feb 2016 sebanyak 17,9 juta anak.
2. Kemendikbud melakukan pemeriksaan terhadap 17.9 juta data tersebut dan setelah diperiksa dihasilkan 14. 1 juta sebagai data tahap 1 keperluan cetak KIP 2016.
3. Kemendikbud memberikan Data Terpadu yang dipergunakan untuk cetak KIP 2016 (sebanyak 14 juta data) kepada Sekretariat TNP2K (pada Mei 2016) sebagai masukan pemanfaatan Data Terpadu yang diberikan.
4. Data Terpadu tambahan (tahap 2) kembali diberikan kepada Kemendikbud pada April 2016 untuk memenuhi kuota cetak penerima KIP 2016 sebanyak 17.9 juta anak
18
PEMANFAATAN DATA TERPADU
SEBAGAI REKOMENDASI
DATA CALON PENERIMA KIP 2016 (2)
5. TNP2K melakukan proses matching/pemadanan Data Terpadu untuk cetak dari Kemendikbud (data sebanyak 14.1 juta) dengan Data Terpadu tahap 1 yang diberikan kepada Kemendikbud (17.9 juta)
6. Dari 17.9 juta data awal yang diberikan, yang kemudian dicetak adalah sebanyak 14.1 juta; Dari 14.1 juta yang dicetak, setelah dilakukan proses matching/pemadanan (oleh TNP2K) sebanyak 13.5
juta data cetak tersebut match/padan dan sisanya (sebanyak 572.057 data anak) tidak padan/match
PEMANFAATAN DATA TERPADU TAHAP 1
Data Padan/Match berdasarkan
Status Bersekolah Penerima KIP 2016
PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH
PENERIMA KIP 2016
MENDORONG UPAYA PENJANGKAUAN
ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PIP/KIP (1)
• Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan penyempurnaan dariProgram Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang memberikan bantuan tunai kepada anak usia sekolah (6-21 tahun) untuk menjamin keberlanjutan sekolah.
• Pemerintah berkomitmen memperluas cakupan penerima manfaat PIP dari 11,1 juta anak usia sekolah di tahun 2014 menjadi sekitar 19,5 juta anak (usia 6-21 tahun) di tahun 2016. Sebagian dialokasikan bagi anak tidak sekolah.
• Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda kepada anak usia sekolah baik yang bersekolah maupun tidak sekolah, untuk
mendapatkan manfaat PIP (khusus 2015 manfaat PIP diterimakan tanpa KIP).
22
MENDORONG UPAYA PENJANGKAUAN
ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PIP/KIP (2)
• Manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) hanya dapat diberikan bila anak penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) terdaftar di Sekolah, Madrasah, Pondok Pesantren, Kelompok Belajar (Kejar Paket A/B/C) atau Lembaga Pelatihan/Kursus yang disepakati.
• Bagi anak usia sekolah yang tidak lagi bersekolah tetapi mempunyai KIP berhak untuk mendapatkan manfaat PIP berupa bantuan tunai, apabila anak yang bersangkutan mendaftarkan dirinya ke lembaga pendidikan baik formal dan non formal (dibawah Kemendikbud dan Kemenag)
MENDORONG UPAYA PENJANGKAUAN
ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PIP/KIP (3)
Untuk mendukung komitmen pemerintah dalam menjangkau anak tidak sekolah, Sekretariat TNP2K telah melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut:1. Penelitian kualitatif (3 Kab/Kota) & uji petik (7 Kab/Kota) tentang fenomena anak tidak sekolah.
2. Pemanfaatan informasi data anak tidak sekolah yang ada di dalam Data Terpadu untuk menjadi penerima KIP di 2016.
3. Lokakarya teknis dan koordinasi persiapan pelaksanaan Program Indonesia Pintar 2016 (termasuk usulan penjangkauan Anak Tidak Sekolah melalui PIP/KIP).
4. Kunjungan lapangan ke 3 Kab/Kota untuk mengidentifikasi kesiapan pemerintah daerah dalam menjangkau anak tidak sekolah melalui PIP/KIP bersama dengan Kemendikbud, Kemenag, dan Kemenko PMK
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN
DI TIGA WILAYAH (1)
• LOKASI KUNJUNGAN:
• PERIODE KUNJUNGAN:
241. KAB. BOGOR
2. KAB. GUNUNG KIDUL
3. KOTA SURABAYA
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN
DI TIGA WILAYAH (2)
• PESERTA:
• INISIATIF DAERAH UNTUK PENDIDIKAN
• KEMENDIKBUD, KEMENAG, KEMENKO PMK, TNP2K
• DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA, KANKEMENAG, BAPPEDA, DINSOS,
KESRA, SEKOLAH/MADRASAH, PENGELOLA PKBM, PENDAMPING PROGRAM.
• KAB. BOGOR: GERAKAN DESA MENGAJAR, PEMBENTUKAN TIM
SATGAS
• KAB. GUNUNG KIDUL: TKPK DESA UNTUK VERIFIKASI DATA
• KOTA SURABAYA: SIMPROLAMAS, MITRA WARGA, CAMPUS SOCIAL
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN
DI TIGA WILAYAH (3)
IDENTIFIKASI PERSOALAN UMUM
26
SOSIALISASI PROGRAM
PENDISTRIBUSIAN KIP
PENCAIRAN DANA
KETEPATAN SASARAN
PENGEMBALIAN ANAK PUTUS SEKOLAH
12
3
4
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN
28
USULAN RENCANA TINDAK LANJUT DAN
KOMITMEN AWAL DALAM
PENJANGKAUAN ATS PENERIMA KIP 2016
No Wilayah
Kunjungan
Usulan Rencana Tindak Lanjut dan Komitmen Awal Usulan Rencana
Waktu
1. Kabupaten Bogor
1. Teridentifikasinya daerah potensial untuk uji coba penjangkauan ATS penerima KIP di kab Bogor (Kecamatan Sukamakmur)
2. Bappeda bersedia menjadi leading sector untuk proses uji coba penjangkauan ATS penerima KIP 2016 (dan akan melibatkan pemangku lintas sector)
3. Pemerintah Kab Bogor (Bappeda, Dnas Pendidikan dan KanKemenag) bersedia melakukan identifikasi kesiapan fasilitas pendidikan (formal maupuan non formal) yang aktif dan berpotensi menjadi rujukan bagi ATS untuk kembali ke sekolah
Juni – Juli 2016 dan selama pelaksanaan PIP 2. Kota Surabaya 1. Pemkot Surabaya berkeinginan untuk membantu proses penjangkauan ATS
penerima KIP melalui pemeriksaan data anak penerima KIP di Kota Surabaya dengan basis data yang ada di Pemkot (dalam aplikasi SIMPROLAMAS) 2. Pemkot juga bersedia untuk membantu proses sosialisasi pelaksanaan PIP
2016 dan distribusi KIP selama Pemkot bisa mendapatkan informasi resmi terkait proses distribusi KIP (termasuk data anak penerima KIP) dan informasi terkait mekanisme pelaksanaan program.
3. Kabupaten Gunung Kidul
1. Pemkab Gunung Kidul bersedia membantu sosialisasi dan membuat surat edaran selama ada rujukan dari pemerintah pusat yang jelas.
2. Pemkab bersedia memanfaatkan TKPKDesa untuk membantu proses verifikasi data anak penerima KIP di Gn. Kidul selama mendapat daftar penerima
USULAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
PELAKSANAAN PIP 2016
(TERMASUK UPAYA PENJANGKAUAN ATS PENERIMA KIP 2016)
No Keterangan Rekomendasi Tindak Lanjut Usulan Kegiatan
1. Pelaksanaan PIP (termasuk
Distribusi KIP 2016)
• Memastikan pemberian informasi (sosialisasi) yang memadai terkait distribusi KIP serta pelaksanaan PIP 2016 terutama kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah
• Sosialisasi di media (iklan di koran, radio, TV dll)
• Surat Edaran resmi kepada Pemerintah Kab/Kota untuk
membantu proses sosialisasi PIP serta distribusi KIP kepada
masyarakat dan keluarga 2. Penjangkauan
Anak Tidak
Sekolah Penerima KIP 2016
• Berkoordinasi dengan pemerintah daerah lintas sektor (termasuk dengan pendamping atau unsur dari program lain) untuk membantu proses
identifikasi anak tidak sekolah penerima KIP dan merujuk ATS kembali ke Sekolah
• Mengidentifikasi kesiapan fasilitasi pendidikan (formal dan non-formal) dalam menerima kembali ATS pemegang KIP yang ingin kembali
bersekolah
• Identifikasi sumber-sumber daya (baik
pendanaan maupun program) yang berpotensi untuk dapat mendukung penjangkauan dan pengembalian ATS pemegang KIP ke sekolah
• Pembentukan tim lintas sektor di daerah untuk membantu proses identifikasi, penjangkauan dan pengembalian ATS pemegang KIP ke sekolah
30
USULAN TAHAPAN KEGIATAN
PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI
PROGRAM INDONESIA PINTAR
1. PROSES PENJARINGAN
1.Identifikasi ATS oleh Kecamatan/Kelurahan mengacu pada pre-list anak tidak sekolah penerima KIP di Kec/Kel terpilih, yang disediakan
2.Kecamatan/Kelurahan melakukan verifikasi ATS penerima KIP dan melakukan identifikasi minat ATS untuk kembali ke lembaga pendidikan
3.Kecamatan/kelurahan memberikan sosialisasi mengenai KIP/PIP & pemanfaatan beserta daftar lembaga pendidikan yang telah direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan/Kankemenag
4.Kecamatan/Kelurahan menyusun daftar ATS penerima KIP yang berpotensi untuk kembali ke lembaga pendidikan
5.Lembaga Pendidikan mengirimkan daftar ATS penerima KIP yang kembali ke sekolah (melalui aplikasi elektronik baik di Dapodik/EMIS) - dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan/Kankemenag - untuk ditindak lanjuti
USULAN TAHAPAN KEGIATAN
PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI
PROGRAM INDONESIA PINTAR
2. PROSES PENJANGKAUAN
1. Dinas Pendidikan/Kankemenag melakukan identifikasi & menyusun daftar fasilitas pendidikan (lembaga pendidikan formal & non formal) yang aktif dan bisa dijadikan rujukan bagi ATS penerima KIP kembali ke sekolah - menurut Kecamatan/Kelurahan
2. Dinas Pendidikan/Kankemenag bersama dengan lembaga pendidikan menyusun program antara/bridging bagi ATS yang akan masuk ke lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan formal
3. Dinas Pendidikan/Kankemenag melakukan pendampingan/penyuluhan bersama aparat Kecamatan/Kelurahan kepada rumah tangga dengan ATS sekaligus mendistribusikan lembar pengantar “Kembali ke
32
USULAN TAHAPAN KEGIATAN
PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI
PROGRAM INDONESIA PINTAR
3. PROSES PENGEMBALIAN
1. Pelibatan ATS dalam program antara/bridging, terutama
bagi ATS penerima KIP yang kembali ke lembaga
pendidikan formal
2. Pendampingan terhadap ATS yang telah kembali
bersekolah
PRINSIP DALAM PENJANGKAUAN
ANAK TIDAK SEKOLAH
Keleluasaan setelah mendapat surat/informasi untuk kembali bersekolah, anak bebas memilih untuk kembali ke sekolah, lembaga pelatihan atau bekerja (self-registration)
Kepastian terdapat kepastian penerimaan dari sekolah/madrasah maupun lembaga non formal (kursus, pelatihan, paket dll) ketika anak memilih untuk kembali ke lembaga pendidikan
Keterbukaan terdapat sebuah mekanisme penyaluran informasi dan pengaduan
Koordinatif Penanganan anak luar sekolah harus dilakukan bekerjasama dengan kementerian/dinas terkait lainnya (contoh Kemenaker, Kemenperin dll)
KONFIRMASI PENERIMAAN KIP DAN
KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS
(Update: 10 Juni 2016)
No SMS Konfirmasi Jumlah SMS
Konfirmasi
Jumlah SMS Konfirmasi Status Penerima KIP
Tidak Sekolah
36
KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS
Berdasarkan Provinsi Pengirim SMS (1)
KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS
Berdasarkan Provinsi Pengirim SMS (2)
38
KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS
Berdasarkan Provinsi Pengirim SMS (3)
Update: 10 Juni 2016
KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS
Berdasarkan Provinsi Terbanyak Pengirim SMS
Update: 10 Juni 2016
PROVINSI
KONFIRMASI
TIDAK
SEKOLAH
JAWA TENGAH
2341
70
DKI JAKARTA
988
177
JAWA BARAT
428
27
ACEH
226
25
RIAU
123
23
40
STATUS PENANGANAN PENGADUAN PIP 2016
KEMENDIKBUD
Update: 10 Juni 2016PENGADUAN TERKAIT
PENERIMAAN KIP (1)
Ragam pengaduan menjelaskan :
•
Keterangan yang dicetak salah (nama salah, nama ortu salah,
jenis kelamin salah, alamat salah, dll)
•
Dalam satu keluarga penerima KPS/PKH dan pemilik KKS, tidak
semua ART 6-21 tahun menerima KIP
•
Penerima sudah meninggal
42
PENGADUAN TERKAIT
PENERIMAAN KIP (2)
Ragam pengaduan juga banyak bersifat pertanyaan, protes dan
beragam keinginan seperti :
• Pertanyaan mekanisme pelaporan dan pencairan dana
• Keinginan mendapatkan nomor rekening virtual
• Info bahwa pihak sekolah tidak mengetahui sehingga tidak bisa
memberikan informasi
• Protes guru karena info mekanisme terlambat dan usulan untuk
hanya melibatkan sekolah untuk penyaluran KIP
PENGADUAN TERKAIT
PENERIMAAN KIP (3)
• Pengaduan juga menjadi media pengaduan dan permintaan untuk mendapatkan KIP
• Laporan Kepala Desa atau RW/RT tentang kebutuhan KIP bagi warganya
• Pertanyaan terkait bolehkah yang dapat KJP juga dapat KIP?
• Apakah masih berlaku untuk dicairkan oleh penerima KIP yang sudah mahasiswa?
• Berkesan mereka sedang menulis surat untuk Pak Jokowi atau Mendikbud
• Pertanyaan tentang pencairan karena ada dorongan untuk: Cairkan Segera (seperti yang tercantum di dalam Lembar Pengantar KIP)
46
REVISI
LEMBAR PENGANTAR KIP
Penambahan informasi SMS Konfirmasi Penerimaan KIP melalui no SMS Pengaduan PIP (0857-7529-5050 dan 0857-7529-5151) dengan format:
REVISI
DESAIN KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
Perubahan pada informasi Syarat dan Ketentuan penggunaan KIP di halaman belakang kartu:
48
PENGADUAN DAN KONFIRMASI PENERIMA
KARTU INDONESIA PINTAR/KIP
VARIABEL DALAM DATA TERPADU
CALON PENERIMA KIP 2016
[Provinsi] [Kabupaten] [Kecamatan] [Desa] [NamaSiswa] [Alamat] [TanggalLahir] [BulanLahir] [TahunLahir] [NISN] [JenisKelamin] [NamaIbu/Wali] [NamaAyah/Wali] [NamaSesuaiBDT] [KodeProvinsi] [KodeKabupaten] [KodeKecamatan] [KodeDesa] [KodeWilayah] [KodeKeluarga]* [KodeIndividu]* [KodeKeluargaBDT] [KodeIndividuBDT] [UrutanKeluarga] [Sekolah] [SumberData] [MasterLokasi] [JenjangPendidikanTerakhir] [KelasTerakhir]