• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Sains Sosio Huaniora P-ISSN: Volume 4 Nomor 2 Desember 2020 E-ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Sains Sosio Huaniora P-ISSN: Volume 4 Nomor 2 Desember 2020 E-ISSN:"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LPPM Universitas Jambi Halaman | 937 Pengaruh Kualitas Dan Kinerja Pelayanan KTP Elektronik Terhadap Kepuasan

Masyarakat Terhadap Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lamongan

Imam Tresno Edy, Nurul Badriyah, Muhammad Umbu Khilil, Iskandar Magister Manajemen Universitas Islam Lamongan

Email corresponding author: imamtresnoedy@unisla.ac.id, nurulbadriyah@unisla.ac.id, muhammadumbu@gmail.com, iskandar@gmail.com

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas dan kinerja pelayanan ktp-el terhadap kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan. Penelitian ini merupakan penelitian survey yaitu suatu penelitian yang dilakukan melalui pengambilan data. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dan analisis koefisien determinasi. Metode penelitian ini dimaksudkan sebagai rancangan untuk mencari dan menjelaskan hubungan atau pengaruh antara variabel melalui pengujian hipotesis (Explanation Research). Pengujian hipotesis melalui uji F dan uji t. Penelitian mengambil sampel sebesar 40 responden dari suatu populasi dengan menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, diperoleh persamaan Y = =13.646 + 0,452X1 + 0,365X2, Kinerja Karyawan (X1) menjadi faktor terbesar yang memengaruhi Kepuasan Masyarakat dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,452. Dari penelitian ini diperoleh nilai R square sebesar 0,722, Dari penelitian ini diperoleh nilai R square sebesar 0,722, yang artinya seluruh variabel bebas yakni Kinerja Karyawan dan Kualitas Pelayanan mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar 72,2% terhadap variabel terikat yaitu Kepuasan Masyarakat, sedangkan 22,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel X1 Kinerja Karyawan dan X2 Kualitas Pelayanan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kepuasan Masyarakat dan varaibel Kualitas Pelayanan berpengruh secara dominan terhadap Kepuasan Masyarakat.

Kata Kunci: Kinerja Karyawan, Kepuasan Masyarakat, Kepuasan Masyarakat PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pelayanan Publik adalah suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan kebudayaan yang beragam, hal tersebut tentu menjadi tantangan untuk menyediakan layanan publik yang prima bagi semua penduduknya sesuai dengan yang telah di amanatkan dalam UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik. Di Kota Lamongan, penyelenggaraan administrasi kependudukan merupakan salah satu pelayanan publik yang sering mendapat keluhan dari masyarakat sehingga masalah tersebut harus segera di benahi oleh pemerintah, berdasarkan pengamatan, antrean mengurus dokumen kependudukan itu juga terlihat kurang nyaman. Hal tersebut akan menyebabkan munculnya makelar atau calo dalam pembuatan KTP selain itu

(2)

LPPM Universitas Jambi Halaman | 938 juga memungkinkan terjadinya praktek diskriminasi. Hal ini harusnya menjadikan teguran pemerintah untuk segera melakukan inovasi dalam pelayanan publik.

Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, cepat, tepat dan memuaskan. Keberhasilan meningkatkan efektifitas pelayanan umum ditentukan oleh faktor kemampuan pemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja aparat pelayanan. Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh karena itu perlu ada perencanaan yang baik dan bahkan perlu diformulasikan standar pelayanan pada masyarakat sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah.

Pada dasarnya, setiap pembaruan dan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimaksudkan dalam rangka menuju terwujudnya pemerintahan yang demokratis guna terwujudnya sistem pemerintahan yang lebih baik (good governance). Salah satu ciri goodgovernance adalah transparansi yang dibangun atas dasar arus informasi yang bebas, dimana seluruh proses pemerintahan dan informasinya dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Untuk kepentingan transparansi informasi sebagaimana dimaksud, diperlukan sarana komunikasi yang menjamin kelancaran informasi antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha, dan tentunya komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta antar pemerintah daerah. Menyadari betapa pentingnya arti mewujudkan kepemerintahan yang baik, maka aparatur negara dituntut harus mampu meningkatkan kinerja. Sasaran yang menjadi prioritas adalah mewujudkan pelayanan masyarakat yang efisien dan berkualitas. Di dorong oleh pelaksanaan pemerintahan elektronik (e-Government) serta untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia menerapkan suatu sistem informasi kependudukan yang berbasiskan teknologi yaitu Kartu Tanda Penduduk elektronik atau KTP-EL

Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono dalam Mulyati (2013:202) berbicara mengenai kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam memenuhi kepuasannya, antara lain:

a. Kesusaian dengan persyaratan/ tuntutan b. Kecocokan untuk pemakain.

c. Perbaikan/ pernyempurnaan berkelanjutan d. Bebas dari kerusakan/ cacat

e. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat. f. Melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal

g. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.

Jika dihubungkan dengan administrasi publik, pelayanan adalah kualitas pelayanan birokrat terhadap masyarakat. Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk

Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan suatu hasil yang diperoleh dari seseorang atau pekerja setelah dia melakukan sesuatu dalam hal ini pekerjaannya. Contohnya seorang teknisi memiliki pekerjaan

(3)

LPPM Universitas Jambi Halaman | 939 memperbaiki alat-alat elektronik yang rusak. Dengan memperbaiki alat-alat elektronik tersebut menjadi baik seperti sediakala, maka kinerja dalam hal tersebut adalah berfungsi kembalinya alat-alat elektronik yang telah diperbaiki oleh teknisi tersebut. Menurut Moeheriono dalam Priatini (2013:34), pengertian kinerja pengertian kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.

Kepuasan Masyarakat

Menurut Chaplin dalam Fadli (2015:15) kepuasaan adalah salah satu keadaan kesenangan dan kesejahteraan yang disebabkan karena seseorang telah mencapai suatu tujuan atau sasaran. Berdasarkan dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kepuasaan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan harapan.

Menurut Lovelock yang disampaikan oleh Rahayu dalam Fadli (2015:16) untuk kepuasaan masyarakat sebagai konsomer produk pelyanan jasa public, yang meliputi 5 pelayanan jasa publik yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan

2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperluan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya.

3. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu

yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.

5. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan daan ramah serta saling menghargai dan menghormati.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yangbertujuan untuk memberikan pengumpulan data. Menurut (Sugiyono,2013 : 14), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 karyawan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Dengan r tabel pada df = N-2 dan Probabilitas 0,05 diperoleh r tabel = 0,196 menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien lebih besar dari rtabel = 0,196 (nilai r tabel untuk subjek uji sebanyak 40 - 2 = 38). Hal ini berarti bahwa semua variabel tersebut adalah valid.

Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari rtabel 0,60 sehingga dapat dinyatakan baik untuk penelitian.

(4)

LPPM Universitas Jambi Halaman | 940 Analisis Korelasi Berganda

Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara variabel Kualitas Pelayanan dan Kinerja Karyawan dengan variabel terikatnya Kepuasan Masyarakat adalah 0,879, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel sangat kuat dimana nilai interval koefisien terletak antara 0,800 - 1,00.

Analisis Regresi Linier Berganda

Dari analisis regresi linier berganda diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 13,646 + 0,452 X1 + 0,365 X2

Dari persamaan di atas, hasil yang dapat diterangkan sebagai berikut:

 1 : 0,504

Angka tersebut menujukkan koefisien untuk variabel Kualitas pelayanan. Angka sebesar 0,504 menunjukkan bahwa tanda positif terhadap Kualitas pelayanan, maka Kepuasan masyarakat akan meningkat.

 2 : 0,405

Angka tersebut menujukkan koefisien untuk variabel Kinerja karyawan. Angka sebesar 0,405 mengindikasikan bahwa tanda positif berarti apabila manajemen meningkatkan Kinerja karyawan maka Kepuasan masyarakat akan meningkat pula.

Dari perhitungan dengan menggunakan regresi linier berganda diatas, maka dapat diketahui variabel Kualitas Pelayanan yang berpengaruh paling dominan dalam pelayan KTP-EL di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan.

Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R square) yang diperoleh sebesar 0,722. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 72,2% kualitas pelayanan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.

Uji t

Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung -0,614 untuk Kualitas Pelayanan, nilai thitung 2,103 untuk Kinerja Karyawan dengan taraf nilai signifikan α = 0,05 maka tα/2 = t0,025 ; df = n – k – 1 = 40 - 2 – 1 = 37, maka diperoleh ttabel = 2,069. Sehingga thitung -0,614 < ttabel 2,069, thitung 2,103 > ttabel 2,069 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, variabel Kualitas Pelayanan dan Kinerja Karyawan mempunyai pengaruh parsial terhadap variabel Kepuasan Masyarakat.

Uji F

Berdasarkan uji ANOVA atau uji statistik Fhitung = 25,064. Pada taraf nilai signifikan α = 0,05 dengan df1 = k = 2, df2 = n – p – l = 40 – 2 – 1 = 37, maka nilai Ftabel = 2,76. Artinya Fhitung 25,064 > Ftabel 2,76. Dengan melihat hasil uji f ini, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel bebas Kualitas Pelayanan dan Kinerja Karyawan secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Kepuasan Masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(5)

LPPM Universitas Jambi Halaman | 941 1. Secara parsial terdapat pengaruh positif, hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya secara parsial kualitas pelayanan dan kinerja karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat.

2. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara simultan kualitas pelayanan dan kinerja karyawan berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat.

3. Dari hasil Analisis Regresi Berganda dilihat pada nilai Standarddized Coeffisien Beta variabel yang paling berpengaruh dominan adalah variabel Kualitas Pelayan (X1).

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas sesuai denganhasil analisis maka dapat dikemukakan saran-saran yang bisa bermanfaat, adalah sebagai berikut:

1) Para pegawai disarankan terus meningkatkan kinerja agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan agar terjalinnya kepuasan masyarakat dan pemerintah sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik khususnya dalam pelayanan ktp-el

2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan hendaknya menambah sarana dan prasarana yang cukup dalam hal ini alat administrasi untuk input dan ktp-el sehingga dapat menunjang program pemerintah dalam menjawab kemudahan masyarakat selama proses pembuatan ktp-el.

DAFTAR PUSTAKA

Edy, I. T., Mauladi, K. F., & Efendi, Y. (2020). Analisis faktor pendapatan dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian barang elektronik pada ud. Dewi sri elektronik lamongan. Media

Mahardhika, 19(1), 124-129.

Fadli, Muhammad Sabilal. 2015. Pelaksanaan Program E-KTP Dalam Rangka Tertib Administrasi Kependudukan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 3. No.7. Hal. 14-20.

Ghofur, A., Irawan, M. R. N., & Hasan, A. F. (2020). pengaruh jumlah produksi dan kualitas sdm terhadap pendapatan karyawan pada konveksi hijab al–vieta tunggul paciran. Media Mahardhika, 19(1), 1-6.

Keputusan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara No. 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Depdiknas. Jakarta

Kotler. 2013. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Masrin. 2014. Studi Tentang Pelayanan Pembuatan KTP-Elektronik Di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda. eJournal Pemerintahan Integratif. Vol. 1. No. 1. Hal. 111-119.

Mulyati, Sri. 2013. Kualitas Pelayanan E-KTP Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangkep. Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang. Vol. 5. No. 2. Hal. 118-206.

Nurjihan, 2016. Kepuasan Masyarakat Dalam Pelayanan Pembuatan e-KTP Pada Kantor Kecamatan Samarinda Kota di Kota Samarinda. eJournal Ilmu Pemerintahan.Vol. 4. No. 1. Hal. 29-37. Prianti. 2013. Efektifitas Program Pelayanan e-KTP Pada Masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Vol. 2. No. 2. Hal. 25-34.

Replublik Indonesia. 2006. Undang-Undang No. 23 tentang Administrasi Negara. Terkait Akta Kelahiran. Sekretariat Negara. Jakarta.

Reza, Fahmi. Siti Rochmah. Siswidiyanto. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat. Jurnal Ilmu Administrasi. Vol. 6. No. 1. Hal. 23-32.

Setyawan. 2015. Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gresik. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 5. No. 6. Hal. 53-60.

Referensi

Dokumen terkait

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir

Selain bertugas untuk menjaring pasien-pasien hamil baru, Petugas PMO juga bertugas untuk membantu pasien dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi oleh pasien RS Hermina apa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan Masyarakat Desa Bakung, Jogonalan, Klaten tentang penggunaan daun sambiloto untuk pharyngitis,

Populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat pengguna alat pembayaran menggunakan kartu di Kota Palembang. Jenis Sampel yang digunakan adalah Acidental

Sebagian ulama memandang bahwa dungu itu merupakan bagian dari kondisi gila. Ketika orang gila terkadang sedikit sadar maka dia disebut dungu.. kesadarannya sudah

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap senjata yang akan dipergunakan dalam pertandingan Pencak Silat kategori tersebut di atas , Ketua Pertandingan menyatakan bahwa

1. Tahap persiapan yaitu: a) observasi di sekolah MTs. Darul Amin Pontianak, b) mewawancarai salah satu guru matematika, khususnya guru matematika kelas MTs. Darul Amin Pontianak,

Nota Ringkas SAINS Tahun 6 - 2018 - Cikgu Ahmad Hishanuddin @ Pocats Cikgu Ahmad Hishanuddin @ Pocats Amalan pengurusan bahan buangan Dibungkus dan diikat kemas Diasingkan mengikut