• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016"

Copied!
212
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

( LK

J

IP )

KABUPATEN LAMONGAN

TAHUN 2016

Disusun oleh :

Tim SAKIP Kabupaten Lamongan Maret, 2017

(2)

KATA PENGANTAR

Puji s

yukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Semoga nilai yang diperoleh lebih meningkat dari nilai SAKIP Tahun 2016.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 dapat terlaksana berkat adanya kerja sama yang baik antara Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Tim Penyusun dan pihak-pihak lain yang terkait.

Tahun 2016 merupakan periode awal RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 sekaligus tahun awal masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih masa bhakti 2016-2021 yang dijabat oleh Bpk. Bupati H. Fadeli, SH, MM dan Ibu Wakil Bupati Hj. Kartika Hidayati, MM, MHP. Penyajian LKj IP ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kebijakan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No. 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016–2021 dalam rangka mewujudkan kualitas kinerja

(3)

penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan kemasyarakatan sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 jo Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang dalam implementasinya mengandung konsekuensi terhadap capaian indikator kinerja yang menjadi Tujuan Utama, antara lain tercapainya “Good Governance”, pelaksanaan otonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Lamongan dan sekaligus merupakan rangkaian pelaksanaan evaluasi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi instansi pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk meningkatkan kinerja organisasi sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Progam dan Kebijakan yang telah ditetapkan menuju terwujudnya Pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa ( Good Governance and Clean

Government ) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Lamongan, Maret 2017 BUPATI LAMONGAN

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Ikhtisar Eksekutif ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 3

C. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Lamongan ... 5

D. Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan ... 24

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 34

A. Rencana Strategis ... 34

1. Visi ... 34

2. Misi ... 36

3. Tujuan ... 37

4. Sasaran dan Indikator Sasaran ... 43

B. Rencana Kinerja Tahun 2016 ... 52

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ... 79

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA ... 81

A.Capaian Kinerja Tahun 2016 ... 1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016... 2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah Daerah (RPJMD)………….. 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar Nasional ( SPM ) ... 82 85 106 123 B.Analisa Capaian Kinerja Tahun 2016 ... 130

C.Realisasi Anggaran Tahun 2016 ... 142

Bab IV PENUTUP ... 161

A. Tinjauan Umum ... 161

B.Kesimpulan ... 165 C. Saran ... LAMPIRAN-LAMPIRAN :

Review Internal Inspektorat Kabupaten Lamongan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Tahun 2016 Matriks RPJMD Tahun 2016-2021

Pengukuran Kinerja ( PK ) Tahun 2016

Perjanjian Kinerja Kabupaten Lamongan Tahun 2016 Rencana Aksi Pemantapan SAKIP Tahun 2017

168

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi dan urusan yang menjadi kewenangan daerah. LKj IP ini memiliki 2 ( dua ) fungsi yaitu memberikan informasi kepada publik sebagai bagian dari pertanggungjawaban Penerima Amanat ( Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih ) dan informasi kinerja yang dihasilkan dapat digunakan oleh publik maupun Penerima Amanat untuk memicu perbaikan kinerja pemerintah kedepan.

Laporan Kinerja Instansi Pemeritah ( LKj IP ) Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2016 ini menyajikan laporan capaian kenerja ( performance result ) selama Tahun 2016 dan mengacu Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No. 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021. Tahun 2016 merupakan tahun awal RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 sekaligus tahun awal masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masa bhakti 2016-2021 yang dijabat oleh Bpk. Bupati H. Fadeli, SH, MM dan Ibu Wakil Bupati Dra. Hj. Kartika Hidayati, MM, MHP.

(6)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 - 2021 dijabarkan dalam Peraturan Bupati Lamongan No. 27 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 yang terimplementasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016 sebagai komitmen pelaksanaan kinerja selama Tahun 2016. Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah menetapkan 5 (lima) Misi, 5 (lima) Tujuan, dan 42 (empat puluh dua) Sasaran Strategis, diperoleh capaian kinerja Sasaran dengan prosentase rata-rata sebesar 136,68 % (Sangat Berhasil). Sedangkan dari sisi realisasi anggaran prosentase rata-rata sebesar 90,87 %, dijabarkan kedalam 34 Urusan, meliputi Urusan Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan, Perumahan, Kepemudaan dan Olahraga, Penanaman Modal, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kependudukan dan Catatan Sipil, Ketenagakerjaan, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sosial, Kebudayaan, Statistik, Kearsipan, Perpustakaan, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumberdaya Mineral, Pariwisata, Industri, Perdagangan serta Ketransmigrasian.

(7)

Secara garis besar berdasarkan realisasi capaian kinerja setiap indikator pada 5 (lima) Misi, 5 (lima) Tujuan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016–2021 dapat diketahui bahwa dari target 13 (tiga belas) indikator Tujuan atau Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Daerah Tahun 2016 ini menunjukkan capaian kinerja yang cukup tinggi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa 5 (lima) Tujuan tersebut pada Tahun 2016 dapat tercapai dengan baik sesuai target, bahkan ada beberapa indikator dengan capaian kinerja melampaui target. Namun demikian, akan tetap terus diupayakan untuk ditingkatkan baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahun-tahun berikutnya sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Kabupaten Lamongan.

Dalam rangka mewujudkan pencapaian Tujuan dan Sasaran tersebut, maka dilaksanakan strategi dan kebijakan dengan didukung APBD Tahun 2016 ( setelah perubahan anggaran ) dengan realisasi sebesar Rp 3.077.043.662.618,30, realisasi anggaran belanja dan transfer sebesar Rp 2.796.049.237.222,66 (90,87 %), sedangkan jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp 214.086.381.614,62 dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp 66.754.994.668,51 dan Pembiayaan Netto sebesar Rp 147.330.386.946,11 sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ( SILPA ) sebesar Rp 70.311.881.862,29.

(8)

Dari 42 (empat puluh dua) Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2016-2021, secara umum masing-masing indikator kinerja Sasaran tersebut telah tercapai kinerjanya sesuai target bahkan melebihi, namun demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja Sasaran capaian target kinerjanya belum terpenuhi yaitu : 1. Misi Pertama, Tujuan Pertama, Sasaran Pertama, Meningkatnya aksesibilitas

masyarakat terhadap layanan kesehatan yang didukung tenaga pendidik berkualitas dengan sarana prasarana yg memadai, program dan kegiatan pencapaian Sasaran tersebut diselenggarakan Dinas Kesehatan, khususnya pada indikator Akreditasi Puskesmas. Tidak terpenuhinya target 30,00 % (10 Puskesmas) hanya tercapai 12,12 % (4 Puskesmas), dengan penjelasan bahwa sebenarnya Akreditasi Puskesmas memenuhi target yang ditetapkan. Sebanyak 10 (sepuluh) Puskesmas (30,00 %) dengan keterangan 4 (empat) Puskesmas (12,12 %) dengan kategori Madya sudah bersertifikat dan 6 (enam) Puskesmas sudah disurvey oleh Tim Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama (KAFKTP) Kementerian Kesehatan, namun belum terbit sertifikat akreditasinya.

2. Misi Kedua, Tujuan Kedua, Sasaran Kedelapan, Meningkatnya kunjungan wisata dengan didukung berkembangnya destinasi wisata, program dan kegiatan

pencapaian Sasaran tersebut diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,

khususnya pada indikator Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata. Tidak terpenuhinya target 6,11 % tersebut, disebabkan semakin ketatnya persaingan

(9)

obyek-obyek wisata baru dan menarik yang telah dibuka dan dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota lain di Jawa Timur sehingga berdampak berkurangnya minat kunjungan wisata ke obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Lamongan sekaligus berdampak berkurangnya pendapatan retribusi dari sektor pariwisata. 3. Seluruh target indikator kinerja Tujuan atau Indikator Kinerja Utama ( IKU ) pada

Tahun 2016 dapat tercapai bahkan melampaui target.

Dalam mengatasi kendala atau hambatan tersebut, telah ditempuh langkah-langkah antisipatif kedepan sebagai berikut :

1. Mereviu Rencana Strategis Perangkat Daerah ( Dinas Kesehatan ) terkait program / kegiatan Akreditasi Puskesmas khususnya dalam penentuan target tahunan yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia yaitu direncanakan secara bertahap dari tahun ke tahun sampai dengan tuntas pada akhir tahun Rencana Strategis.

2. Senantiasa dilakukan pengembangan potensi destinasi obyek-obyek wisata baru seperti obyek wisata Wisata Pemandian Air Hangat di Desa Brumbun Kecamatan Paciran, penambahan wahana baru di obyek wisata Waduk Gondang dan rehabilitasi serta penambahan fasilitas obyek wisata Komplek Makam Sunan Drajat diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan kunjungan wisatawan asing maupun domestik sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

(10)

Selanjutnya sebagai perwujudan upaya perbaikan dan peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Lamongan agar lebih optimal sekaligus untuk mengimplementasikan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih masa bhakti 2016–2021 yang dijabat oleh Bpk. Bupati H. Fadeli, SH, MM. dan Ibu Wakil Bupati Hj. Kartika Hidayati, MM, MHP. Untuk kedua kalinya Bpk. H. Fadeli, SH, MM. memimpin kembali Kabupaten Lamongan.

Dengan memperhatikan Visi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2005–2025 tersebut diatas serta dengan mengacu tahapan dan prioritas pembangunan tahun ketiga ( 2016–2020 ), maka tema pembangunan Kabupaten Lamongan Tahun 2016 adalah : “ Menuju Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya

Saing “. Dalam rangka mendukung Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah Terpilih masa bhakti 2016–2020, maka dilakukan beberapa perubahan Program Prioritas Pembangunan pada Tahun 2016 sebagai berikut :

1. Pemerataan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan ;

2. Pemerataan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan serta Pemeliharaan Kualitas Lingkungan Hidup ;

3. Pemerataan Pembangunan dan Pemantapan Infrastruktur ;

4. Menciptakan Kemandirian Tenaga Kerja & Mendorong Pengembangan Dunia Usaha ; 5. Peningkatan Produktivitas Pertanian dan Pengamanan Ketahanan Pangan ;

(11)

7. Peningkatan Kesadaran dan Kerukunan Beragama ;

8. Peningkatan Peran Serta Perempuan Dalam Pembangunan ; 9. Peningkatan Peran Pemuda dan Prestasi Olah Raga ;

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sejalan dengan itu, dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR-RI Nomor IX/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan sebagai tindak lanjut ketetapan MPR tersebut maka diterbitkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dan sebagai turunan kedua produk hukum dimaksud, maka diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

(13)

tentang Pemerintahan Daerah jo Pasal 58 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berpedoman pada asas penyelenggaraan negara yang terdiri atas asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbuka-an, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas dan keadilan. Menurut penjelasan Undang-undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa ( Good

Governance and Clean Government ) di Indonesia sebagaimana telah

(14)

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan LKj IP Kabupaten Lamongan Tahun 2016 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam kurun satu tahun anggaran terkait dengan proses pelaksanaan Program dan Kegiatan serta pencapaian indikator-indikator Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan LKj IP Kabupaten Lamongan adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders ( Presiden, DPR, DPD, DPRD dan Masyarakat ) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LKj IP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka : 1. Mendorong Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk dapat melaksanakan tugas

umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Kabupaten Lamongan ; 2. Menjadikan Pemerintah Kabupaten Lamongan yang akuntabel, sehingga dapat

berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan dalam menciptakan wilayah yang tentram, tertib, dan kondusif ;

(15)

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan guna mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat lebih baik ;

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Kabupaten Lamongan terhadap Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Lamongan.

(16)

C. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN 1. Keadaan Geografi

Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6º 51’ 54” sampai dengan 7º 23’ 6” Lintang Selatan dan diantara garis Bujur Timur 122° 4’ 4” sampai 122° 33’12”. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 Km² atau + 3.78 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 Km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 Km2 apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.

Daratan Kabupaten Lamongan dibelah Sungai Bengawan Solo, secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 ( tiga ) karakteristik yaitu :

1) Bagian Tengah Selatan merupakan dataran rendah, relatif agak subur, membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu. 2) Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu-batu

dengan kesuburan sedang, yang meliputi Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro. 3) Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan

daerah rawan banjir. Kawasan ini meliputi Kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun dan Glagah.

(17)

Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah : sebelah

Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Gresik, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari dataran rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0 – 25 meter seluas 50,17 %, sedangkan ketinggian 25 – 100 meter seluas 45,68 %, selebihnya 4,16 % berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut.

Dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,45 % lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0 – 2 % yang tersebar di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng, Glagah, Karangbinangun, Mantup, Sugio, Kedungpring, sebagian Bluluk, Modo dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1 % ( 0,16% ) yang mempunyai tingkat kemiringan lahan 40 % lebih.

Kondisi tata guna tanah di Kabupaten Lamongan Tahun 2016 adalah (1) Lahan sawah seluas 87.762 Ha yang terdiri dari lahan sawah teknis 51.364

(18)

Ha dan tadah hujan 36.398 Ha (2) Lahan bukan sawah seluas 55.751 Ha yang terdiri dari tegal 27.788 Ha, ladang / huma 3.080 Ha, perkebunan 2.982 Ha, hutan rakyat 2.645 Ha, padang penggembalaan / padang rumput 335 Ha dan lainnya ( tambak, kolam, empang, hutan ) seluas 18.921 Ha.

2. Kondisi Demografis

Menurut data Lamongan Dalam Angka ( LDA ) Tahun 2016 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan, jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan keadaan Tahun 2015 menurut jenis kelamin sebanyak 1.338.800 jiwa, terdiri dari 677.024 jiwa (50,57 %) laki-laki dan 671.235 jiwa ( 49,43 % ) perempuan.

Untuk mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Kabupaten Lamongan menfasilitasi para pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja melalui kegiatan Job Market Fair ( JMF ) Tahun 2016.

Dengan kegiatan ini + 1.685 orang pencari kerja tamatan SD / SLTP / SLTA / Diploma I / II / III / S1 dan S2, terdiri dari 883 laki-laki dan 802 perempuan, akan terserap menjadi tenaga kerja.

Tenaga kerja yang dikirim ke Luar Negeri sebanyak 162 orang, ke Malaysia 94 orang, Singapura 3 orang, Hongkong 4 orang, Taiwan 37 orang, Brunei Darussalam 7 orang dan Qatar 7 orang.

(19)

Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Lamongan yang mengikuti Transmigrasi pada tahun 2015 menurut daerah penempatan / tujuan sebanyak 5 KK ( 13 jiwa ) yang ditempatkan di Kecamatan Pulubala Propinsi Gorontalo. 3. Sosial

Lembaga Pendidikan setingkat Taman Kanak-Kanak / RA negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 sebanyak 1.170 lembaga, dengan 1.170 gedung sekolah, 2.191 ruang belajar, 2.282 kelas dan jumlah guru sebanyak 4.067 orang serta murid sebanyak 36.907 anak.

Lembaga Pendidikan setingkat SD / MI dan SDLB baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 sebanyak 1.170 lembaga, dengan 1.170 gedung sekolah, 7.306 ruang belajar, 11.166 kelas dan jumlah murid sebanyak 111.687 siswa. Sedangkan jumlah lembaga dan murid Kejar Paket A Tahun 2015 sebanyak 2 lembaga, dengan jumlah murid 20 laki-laki dan 37 perempuan yang hanya ada di Kec. Sukodadi dan Kec. Sekaran.

Lembaga Pendidikan setingkat SMP / MTs, SMP Terbuka dan SMP LB baik negeri maupun swasta dan di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 sebanyak 332 lembaga, dengan 332 gedung sekolah, 2.333 ruang belajar dan 2.329 kelas dan jumlah murid sebanyak 61.526 murid. Sedangkan jumlah lembaga dan murid Kejar Paket B Tahun 2015 sebanyak 36 lembaga, dengan

(20)

jumlah murid 656 laki-laki dan 890 perempuan dan meliputi seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.

Lembaga Pendidikan tingkat SMU / SMK / MA dan SMA LB baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 sebanyak

217 lembaga, dengan 217 gedung sekolah, 1.789 ruang belajar, 1.871 kelas

dan jumlah murid sebanyak 51.851 siswa. Sedangkan jumlah lembaga dan murid Kejar Paket C Tahun 2015 sebanyak 18 lembaga, dengan jumlah murid 399 laki-laki dan 161 perempuan yang meliputi 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.

Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 sebanyak 13 Perguruan Tinggi, yaitu UNISLA, AKPER, STIKIP PGRI, STIE KH. A. DAHLAN, STIKES MUHAMMADIYAH, Akademi Komunitas Negeri Lamongan di Kecamatan Lamongan, UNISDA di Kecamatan Sukodadi, STIT AL-FALAH di Kecamatan Sekaran, STIT MUHAMMADIYAH Lamongan di Kecamatan Sambeng, STAIM, STAI SUNAN DRAJAD, STIT MUHAMMADIYAH dan STIE MUHAMMADIYAH di Kecamatan Paciran. Jumlah keseluruhan dosen pada 13 Perguruan Tinggi tersebut sebanyak 888 dengan jumlah mahasiswa 12.008 dan rasio dosen dibanding mahasiswa sebesar 1 dibanding 15.

(21)

Sarana Kesehatan di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 terdiri dari

Rumah Sakit sebanyak 11 unit, Klinik sebanyak 16 unit, Klinik Rawat Inap

sebanyak 38 unit, Puskesmas sebanyak 33 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 109 unit, tempat praktek Dokter sebanyak 173 unit, Apotek sebanyak 75 unit, Laboratorium Medis sebanyak 8 unit. Sedangkan banyaknya Paramedis terdiri dari Dokter Umum sebanyak 209 orang, Dokter

Gigi sebanyak 35 orang, Dokter Spesialis Anak sebanyak 4 orang, Dokter Obgyn sebanyak 9 orang, Analis kesehatan sebanyak 17 orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat sebanyak 3 orang, Apoteker sebanyak 1 orang, Asisten Apoteker sebanyak 47 orang, Pengatur gizi sebanyak 46 orang, Bidan sebanyak 409 orang, Perawat sebanyak 288 orang, Sanitarian

sebanyak 27 orang, Fisio therapy sebanyak 10 orang dan Perawat gigi sebanyak 15 orang.

Tempat peribadatan di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 terdiri dari

Masjid sebanyak 1.842 buah, Musholla sebanyak 1.589 buah, Langgar / Surau sebanyak 3.059 buah, Gereja Protestan sebanyak 10 buah, Gereja Katolik sebanyak 1 buah dan Pura sebanyak 1 buah.

Sarana dan Prasarana Olahraga di Kabupaten Lamongan Tahun 2015

terdiri dari Stadion 1 unit, lapangan sepak bola 313 unit, hall serba guna 9 unit, kolam renang 11 unit, padepokan 7 unit, telaga / waduk 563 unit, tenis

(22)

meja 251 unit, lapangan bola basket 44 unit, lapangan bola voli 407, gedung senam 23 unit, lapangan bulu tangkis 152 unit, lapangan tenis 16

unit, panjat tebing 4 unit, lapangan sepak takraw 46 unit dan lapangan

futsal 21 unit.

4. Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan

Luas lahan di Kabupaten Lamongan Tahun 2015 seluas 166.972 Ha

terbagi menjadi lahan sawah seluas 87.762 Ha dan lahan non sawah seluas 55.751 Ha dan lahan non pertanian seluas 23.459 Ha, dengan rincian luas

panen Padi seluas 166.717 Ha, produksi 1.028.254,25 Ton dengan rata-rata

produksi 6,56 Ton/Ha, Jagung dengan luas panen seluas 58.966 Ha, produksi 235.124,83 Ton dengan rata-rata produksi 3,99 Ton/Ha, Ubi kayu dengan luas

panen seluas 960 Ha, produksi 15.121,26 Ton, dengan rata-rata produksi 15,71

Ton/Ha, Ubi jalar dengan luas panen seluas 134 Ha produksi 1.037,66 Ton, dengan rata-rata produksi 7,74 Ton/Ha, Kacang tanah dengan luas panen seluas 7.130 Ha, produksi 7.447 Ton, dengan rata-rata produksi 1,04 Ton/Ha,

Kacang hijau dengan luas panen seluas 5.367 Ha, produksi 6.927,67 Ton,

dengan rata-rata produksi 1,29 Ton/Ha, Kedelai dengan luas panen seluas 21.077 Ha, produksi 30.632 Ton, dengan rata-rata produksi 1,45 Ton/Ha, Tebu dengan realisasi luas panen seluas 3.837,98 Ha, produksi 384.533 Ton, dengan rata-rata produksi 100,19 Ton/Ha, Tembakau virginia dengan luas

(23)

areal seluas 3.663 Ha, produksi daun basah 3.619 Ton, dengan rata-rata

produksi 987,99 Kg/Ha, Tembakau rakyat dengan luas areal seluas 3.490 Ha, produksi daun kering 3.539 Ton, dengan rata-rata produksi 1.015,04 Kg/Ha,

Kapas dengan luas areal seluas 76,75 Ha, produksi 28,81 Ton, dengan

rata-rata produksi 375,37 Kg/Ha, Kenaf dengan luas areal seluas 732 Ha, produksi daun basah 753,39 Ton, dengan rata-rata produksi 1.029,22 Kg/Ha, Kelapa dengan luas areal 535,36 Ha, produksi 162,97 Ton, dengan rata-rata produksi 192,15 Kg/Ha, Bawang daun dengan luas panen 2 Ha, produksi 8 Ton, dengan rata-rata produksi 4 Ton/Ha, Bawang merah dengan luas panen 67 Ha, produksi 4.610 Ton, dengan rata-rata produksi 62,09 Ton/Ha, Sawi /

petsai dengan luas panen 11 Ha, produksi 2.178 Ton, dengan rata-rata

produksi 198 Ton/Ha, Cabe rawit dengan luas panen 3.553 Ha, produksi 11.922 Ton, dengan rata-rata produksi 3,36 Ton/Ha, Cabe besar dengan luas

panen 35 Ha, produksi 840 Ton, dengan rata-rata produksi 24 Ton/Ha, Cabe

jamu dengan luas panen 20 Ha, produksi 41,54 Ton, dengan rata-rata produksi

488,30 Kg/Ha, Tomat dengan luas panen 40 Ha, produksi 726 Ton, dengan rata-rata produksi 18,16 Ton/Ha, Kacang panjang dengan luas panen 32 Ha, produksi 4.106 Ton dengan rata-rata produksi 128,31 Ton/Ha, Terong dengan

luas panen 46 Ha, produksi 3.328 Ton, dengan rata-rata produksi 72,35

Ton/Ha, Ketimun dengan luas panen 26 Ha, produksi 468 Ton, dengan rata-rata produksi 18 Ton/Ha, Kangkung dengan luas panen 1.645 Ha, produksi

(24)

197.400 Ton, dengan rata-rata produksi 120 Ton/Ha, Jamur dengan luas

panen 25 Ha, produksi 300 Ton, dengan rata-rata produksi 12 Ton/Ha, Bayam

dengan luas panen 250 Ha, produksi 2.500 Ton, dengan rata-rata produksi 10 Ton/Ha, Labu siam dengan luas panen 1 Ha, produksi 2 Ton, dengan rata-rata produksi 2 Ton/Ha, Semangka dengan luas panen 725 Ha, produksi 99.865 Ton, dengan rata-rata produksi 137,74 Ton/Ha, Melon dengan luas

panen 52 Ha, produksi 4.783 Ton, dengan rata-rata produksi 91,98 Ton/Ha,

Blewah dengan luas panen 355 Ha, produksi 30.720 Ton, dengan rata-rata

produksi 86,54 Ton/Ha, Blimbing dengan luas panen 21.490 Ha, produksi 409,90 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha, Jambu biji dengan luas

panen 77.123 Ha, produksi 936,20 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01

Ton/Ha, Jambu air dengan luas panen 29.086 Ha, produksi 408,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Jeruk Siam dengan luas panen 1.758 Ha, produksi 30,30 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha, Jeruk besar dengan luas panen 12 Ha, produksi 10 Ton, dengan rata-rata produksi 0,83 Ton/Ha, Mangga dengan luas panen 412.183 Ha, produksi 18.297 Ton, dengan rata-rata produksi 0,04 Ton/Ha, Pisang dengan luas panen 1.883.598 Ha, produksi 34.555,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,019 Ton/Ha, Salak dengan luas panen 574 Ha, produksi 2,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,004 Ton/Ha, Sawo dengan luas panen 23.921 Ha, produksi 792,60 Ton, dengan rata-rata produksi 0,03 Ton/Ha, Sirsak dengan luas panen 4.561 Ha,

(25)

produksi 41,30 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Sukun dengan

luas panen 13.372 Ha, produksi 379,50 Ton, dengan rata-rata produksi 0,03

Ton/Ha, Melinjo dengan luas panen 1.162 Ha, produksi 18,20 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha, Nanas dengan luas panen 20 Ha, produksi 0,10 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Pepaya dengan luas panen 68.029 Ha, produksi 1.113,60 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha,

Nangka dengan luas panen 51.260 pohon, produksi 1.550,90 Ton, dengan

rata-rata produksi 0,03 Ton/Ha, Rambutan dengan luas panen 3.450 pohon, produksi 29,60 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha.

Khusus untuk komoditi Jagung mulai tahun 2016 telah dilakukan intensifikasi dengan penerapan sistem pertanian modern yang memanfaatkan alat-alat pertanian modern dan ekstensifikasi dengan perluasan areal tanam tahap awal seluas 10.000 Ha di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas jagung sebesar 10,64 ton per Ha.

Ikan konsumsi sungai realisasi luas area 855,50 Ha, produksi

1.048.900 Kg, dengan rata-rata produksi 1.226,07 Kg/Ha, ikan konsumsi rawa realisasi luas area 7.087 Ha, produksi 998.800 Kg, dengan rata-rata produksi 150,93 Kg/Ha, ikan konsumsi kolam realisasi luas area 341,95 Ha, produksi 1.572.458 Kg, dengan rata-rata produksi 4.598,45 Kg/Ha, ikan konsumsi

(26)

rata-rata produksi 2.264,62 Kg/Ha, ikan konsumsi waduk realisasi luas area 3.068 Ha, produksi 1.024.700 Kg, dengan rata-rata produksi 334 Kg/Ha, ikan

konsumsi sawah tambak realisasi luas area 23.454,73 Ha, produksi

36.799.517 Kg, dengan rata-rata produksi 1.568,96 Kg/Ha, ikan konsumsi

karamba jaring apung realisasi luas area 0,60 Ha, produksi 2.400 Kg, dengan

rata-rata produksi 4.000 Kg/Ha. Produksi perikanan laut dengan rincian pelabuhan Lohgung 326 Ton, Labuhan 1.328 Ton, Brondong/Blimbing 60.379 Ton, Kranji 3.795 Ton dan Weru 5.725 Ton.

Populasi ternak unggas ayam buras 1.946.295 ekor, ayam ras 44.916.845 ekor, itik 172.625 ekor dan itik manila 50.943 ekor, sapi potong 99.016 ekor, sapi perah 21 ekor, kerbau 334 ekor, kuda 67 ekor, kambing 99.855 ekor dan domba 79.472 ekor. Sedangkan produksi ternak dalam bentuk telur, baik ternak besar dan kecil adalah ayam buras 222.450 butir,

ayam ras 1.594.921 Kg, itik 840.333 butir, itik manila 55.692 butir. Dalam

bentuk daging, ayam petelur 13.498.035 Kg, ayam pedaging 7.555.280 Kg,

ayam buras 509.959 Kg, itik 825.279 Kg, itik manila 208.857, sapi 3.345.754

Kg, kambing 519.704 Kg, domba 320.045 Kg, kulit sapi 16.021 lembar dan

kulit kambing 56.053 lembar.

Produksi ternak di Kabupaten Lamongan selama periode tahun 2015 yaitu telur sebanyak 2.713.396 Kg dan daging sebanyak 26.782.913 Kg.

(27)

5. Perdagangan dan Industri

Dalam rangka lebih memantapkan penataan dan pengembangan eksistensi bidang Perdagangan dan Industri, Pemerintah Daerah menerapkan strategi pemberdayaan yang mengutamakan memiliki Multiplayer Effect terhadap ekonomi masyarakat. Dalam upaya pengembangan bidang Perdagangan dan Industri masih dijumpai kendala-kendala antara lain terbatasnya tingkat kualitas sumber daya manusia, terbatasnya proses introduksi teknologi dan keterbatasan akses modal. Namun demikian pada tahun 2015 ini, semakin banyak saja investor yang berminta menanamkan investasinya di Kabupaten Lamongan, baik investor dalam negeri ( PMDN ) maupun investor luar negeri ( PMA ).

Guna lebih mendorong dan meningkatkan gairah perekonomian daerah serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah yang optimal, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah mengambil langkah-langkah terobosan program strategis diantaranya penataan wajah kota, penambahan fasilitas kawasan taman-taman kota, Lamongan Integrated Shore Base ( LIS ), pelabuhan ASDP, pembangunan dok kapal dan peningkatan pengembangan potensi obyek wisata unggulan secara berkesinambungan. Selain itu yang tidak kalah penting adalah kemudahan dalam pengurusan ijin berinvestasi dengan penerapan pelayanan prima kepada setiap calon investor.

(28)

Jumlah perusahaan industri besar, sedang dan kecil di Kabupaten Lamongan tahun 2015 terdapat 134 unit, terdiri dari 22 unit kategori besar, dan 112 unit kategori sedang. Sedangkan jumlah perusahaan menurut sub sektor industri sebanyak 134 unit, dengan rincian 16 unit industri makanan, minuman dan tembakau, 62 unit industri tekstil, pakaian jadi dan kulit, 1 unit industri kayu, barang-barang dari kayu, perabot, bambu, rotan, furniture, 12 unit industri barang galian non logam kecuali minyak bumi dan batubara, serta 44 unit pengolahan lainnya.

Jumlah tenaga kerja perusahaan industri besar, sedang dan kecil di Kabupaten Lamongan tahun 2015 sebesar 36.744, terdiri dari 3.713 industri besar,2.131 industri sedang, 5.998 industri kecil dan 24.902 industri non formal. Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) selama tahun 2015 sebanyak 1.259 dengan rincian 74 Perseroan Terbatas ( PT ), 17 Koperasi, 213 Commanditair Venotscape ( CV ) dan 955 Perusahaan Otomotif ( PO ). Sedangkan pengurusan Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP ) selama tahun 2015 sebanyak 1.272, dengan rincian Pedagang besar sebanyak 3, Pedagang sedang sebanyak 93 dan Pedagang kecil sebanyak 1.176.

Produk-produk unggulan Kabupaten Lamongan dan lokasinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(29)

Tabel 1.1

Produk Unggulan Kabupaten Lamongan dan Lokasi

NO PRODUK UNGGULAN L O K A S I

1 2 3

1. Tenun ikat / sarung &

pakaian jadi Ds. Parengan, Desa Pringgoboyo, Desa Kanugrahan Kec.Maduran

2. Bordir Ds. Sudangan, Kec. Glagah

3. Aneka tas ( anyaman ) Kec. Lamongan, Ds. Pengaron Kec. Tikung 4. Bordir dan batik tulis Ds. Sendangduwur Kec. Paciran

5. Tikar lipat Kec. Lamongan, Kec. Kembangbahu

6. Wingko Kec. Babat, Kec. Lamongan

7. Songkok / Kopyah Desa Pengangsalan, Kec. Kalitengah

8. Konveksi Ds. Gambuhan Kec. Kalitengah, Ds. Tritunggal Kec. Babat

9. Anyaman / tikar pandan Kec. Mantup, Kec. Sambeng, Kec. Kembangbahu, Kec. Ngimbang, Kec. Modo, Kec. Bluluk

10. Anyaman bambu Ds. Tugu Kec. Mantup, Kec. Kedungpring, Kec. Sukodadi

11. Kapal rakyat Kel. Blimbing Kec. Paciran, Kec. Brondong

12. Pupuk organik, pupuk alam/

jamu/obat tradisional Ds. Banjaranyar Kec. Paciran, Kec. Lamongan

13. Telur asin Ds. Bedahan Kec. Babat, Kec. Lamongan.

15. Kerajinan tempurung kelapa Kec. Lamongan, Ds. Sumargo Kec. Paciran

16. Pengrajin emas Ds. Sendangduwur Kec. Paciran

16. Peralatan rumah tangga Jl. Cokroaminoto Kec. Babat

17. Kompor briket Ds. Sidorejo Kec. Deket

18. Ukiran kayu Jl. Basuki Rakhmat Kec. Lamongan

19. Dompet imitasi Ds. Sugihwaras Kec. Deket

20. Genting, batubata Ds. Kawistolegi Kec. Karanggeneng

Dalam Tahun 2016 di Kabupaten Lamongan, terdapat 110 pasar, 36.803 toko dan pedagang sebanyak 15.704.

Selama Tahun 2016, investasi domestik (Non PMDN / Non PMA) di Kabupaten Lamongan sebesar Rp 195.583.417.000,- dengan rincian investasi industri besar sebesar Rp 134.302.789.000,-, industri sedang sebesar Rp 13.736.845.000,-industri kecil sebesar Rp 18.505.776.000,- industri non

(30)

formal sebesar Rp 29.038.007.000,-. Nilai investasi Tahun 2016 PMDN dan PMA yaitu sebesar Rp 2.039.549.920.000,- dan 5.404.036.000.000,-, dengan jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 52.512 orang.

6. Perhubungan dan Komunikasi

Panjang jalan Kabupaten adalah sepanjang 346,85 Km yang meliputi

jalan negara sepanjang 94,70 Km, jalan provinsi 56,36 Km, dan jalan kabupaten 275,34 Km. Apabila dilihat menurut kelas jalan terdiri dari jalan negara kelas I 94,70 Km, jalan propinsi kelas III A 30,70 Km, kelas III B 25,66 Km dan jalan kabupaten kelas III A 201,09 Km, kelas III B 136,84 Km, kelas III C 8,93 Km. Sedangkan dilihat dari kondisi jalan, kondisi baik untuk jalan Negara 74,27 Km, jalan propinsi 8,04 Km, jalan kabupaten 233,66 Km, kondisi sedang untuk jalan Negara 19,83 Km, jalan propinsi 31,02 Km, jalan kabupaten 89,37 Km dan kondisi rusak jalan Negara 0,60 Km, jalan propinsi 16,30 Km, jalan kabupaten 18,03 Km serta kondisi rusak berat jalan propinsi 2,30 Km dan jalan kabupaten 5,80 Km.

Frekuensi pelayanan pengiriman surat, paket pos dan kartu pos terdiri dari kilat khusus sebanyak 44.166, kilat sebanyak 61.026, dan surat biasa sebanyak 9.592 surat, rata-rata mengalami penurunan signifikan dikarenakan adanya telepon selular yang semakin canggih dengan fitur-fitur teknologi yang tersedia. Sedangkan frekuensi pelayanan penyetoran giro on line, diterima

(31)

sebanyak 626 dengan total nilai Rp 16.816.691.000,- dan dibayar sebanyak 174 dengan total nilai Rp 2.232.097.000,-. Sedangkan untuk wesel pos,

diterima sebanyak 38.652 dengan total nilai Rp 55.332.127.000,- dan dikirim

sebanyak 16.576 dengan total nilai Rp 28.207.027.000,-.

Pelayanan yang telah dilakukan oleh Kantor Pos Cabang Lamongan selama tahun 2015 antara lain EMS sebanyak 652 kali dan paket pos sebanyak 8.025 kali dan kartu pos sebanyak 500 lembar. Untuk Tabanas, nilai ditabung sebesar Rp 21.438.759.000,- dengan jumlah transaksi 4.998 kali sedangkan pengambilan tabungan sebanyak 2.255 kali, nilai yang dibayarkan sebesar Rp

4.002.393.000,-7. Perhotelan dan Pariwisata

Banyaknya hotel menurut kategori hotel di Kabupaten Lamongan tahun 2015 sebanyak 8 buah, dengan jumlah kamar sebanyak 320 kamar dan

jumlah tempat tidur sebanyak 58.519 buah. Sedangkan Jumlah tamu yang

menginap sebanyak 19.280 orang, terdiri dari domestik sebanyak 19.013 orang dan asing sebanyak 267 orang.

Jumlah pengunjung obyek wisata Makam Sunan Drajad selama Tahun 2015 sebanyak 477.080 orang, Museum Sunan Drajad sebanyak 418.298 orang, Wisata Bahari Lamongan (WBL) sebanyak 665.630 orang, Wisata Mazoola sebanyak 246.639 orang, Waduk Gondang sebanyak 79.910 orang,

(32)

Makam Sendang Duwur sebanyak 80.547 orang, Brumbun sebanyak 25.231 orang, TPI dan Monumen Van Der Wijk sebanyak 365.133 orang.

8. Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB

Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2016 sebesar Rp 2.796.049.237.222,66 ( 90,87% ) terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 403.473.988.529,33 ( 101,50% ). Dana Perimbangan sebesar Rp 1.708.680.363.941,00 ( 89,60% ) dan Pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 238.889.185.495,35 ( 100,88% ). Bagi hasil pajak sebesar Rp 79.223.583.047,00 ( 106,67 % ) dan Bagi Hasil Bukan Pajak / SDA sebesar Rp 19.044.065.094,00 ( 60,57 % ).

Pada Tahun 2016 total nilai PDRB atas dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2015 sebesar Rp 28.831.321,90. Pada periode yang sama total nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2015 sebesar Rp 22.316.829,70. Sedangkan laju pertumbuhan PDRB atas dasar Harga Kosntan Tahun 2010 menurut Lapangan Usaha Tahun 2015 sebesar 5,77. Hal ini tidak lepas dari kerja keras Pemerintah Daerah bersama seluruh lapisan masyarakat dalam membangun perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, menunjukkan bahwa sejauh ini dampak krisis ekonomi global yang melanda perekonomian dunia tidak begitu berpengaruh bagi per- ekonomian di Kabupaten Lamongan.

(33)

Namun demikian Pemerintah Kabupaten Lamongan tetap mewaspadai dampak krisis tersebut dengan menerapkan berbagai kebijakan berupa pemberian stimulus-stimulus antara lain peningkatan pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi lokal melalui pembinaan dan fasilitasi permodalan bagi koperasi dan UMKM.

Jumlah Koperasi Primer Tahun 2015 sebanyak 1.028 buah, dengan anggota sebanyak 174.734 orang, pengurus sebanyak 4.205 orang, pengawas 2.501 orang, dan jumlah karyawan sebanyak 3.994 orang dengan modal sendiri sebesar Rp 317.679.063.000,-. Jumlah Koperasi Sekunder Tahun 2015 sebanyak 3 buah, dengan anggota sebanyak 1.044 orang, pengurus sebanyak 16 orang, pengawas 9 orang, dan jumlah karyawan sebanyak 16 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp 16.758.361.000,-. Jumlah KUD Tahun 2015 sebanyak 29 buah, dengan anggota sebanyak 70.661 orang, pengurus 131 orang, pengawas 77 orang, dan karyawan 2.838 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp 19.088.279.000,-. Jumlah KPRI sebanyak 56 buah, dengan anggota sebanyak 12.446 orang, pengurus 282 orang, pengawas 169 orang, dan karyawan 176 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp 99.739.875.000,-.

Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan sebagai berikut :

(34)

Tabel.1.2

PDRB KABUPATEN LAMONGAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2015 ** NO LAPANGAN USAHA Atas Dasar HargaBerlaku Atas Dasar HargaKonstan

1. Pertanian 11.520.119,94 8.255.525,95

2. Pertambangan dan Penggalian 392.901,55 284.318,92

3. Industri Pengolahan 2.088.372,45 1.652.111,77

4. Pengadaan Listrik dan Gas 15.167,62 15.593,54

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah 29.172,80 24.296,98

6. Konstruksi 3.028.159,56 2.310.223,81

7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 5.404.688,73 4.400.986,64

8. Transportasi dan Pergudangan 219.628,03 171.505,00

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 405.135,82 314.946,84

10. Informasi dan Komunikasi 1.795.792,30 1.725.426,81

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 596.170,24 456.469,70

12. Real Estate 588.951,38 480.171,61

13. Jasa Perusahaan 75.411, 98 62.376,26

14. Administrasi Pemerintah, Pertanahan 1.158.179,87 922.212,29

15. Jasa Pendidikan 744.189,54 600.655,80

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 234.356,58 194.270,51

17. Jasa lainnya 534.923,52 445.737,27

PDRB Kabupaten Lamongan 28.831.321,90 22.316.829,70

Sumber : Lamongan Dalam Angka Tahun 2016 ( BPS Kab. Lamongan )

** : Angka sangat sementara

Sedangkan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 Atas Dasar Harga Konstan 2010 sebagai berikut :

Tabel 1.3

LAJU PERTUMBUHAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 **

NO LAPANGAN USAHA Atas Dasar HargaKonstan

1. Pertanian 4,57

2. Pertambangan dan Penggalian 9,64

(35)

4. Pengadaan Listrik dan Gas 1,18

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah 5,43

6. Konstruksi 1,66

7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 7,20

8. Transportasi dan Pergudangan 7,61

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 12,80

10. Informasi dan Komunikasi 6,93

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 7,14

12. Real Estate 8,03

13. Jasa Perusahaan 6,84

14. Administrasi Pemerintah, Pertanahan 6,05

15. Jasa Pendidikan 7,96

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,14

17. Jasa lainnya 7,06

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lamongan 5,77

Sumber : Lamongan Dalam Angka in Figure Tahun 2016 ( BPS Kab. Lamongan )

** : Angka sangat sementara

D. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Pemerintah Kabupaten Lamongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di lingkungan Propinsi Jawa Timur yang diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 ayat (2), bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Kinerja instansi Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk Bupati / Walikota 1 ( satu ) kali dalam 1 ( satu ) Tahun.

(36)

Kabupaten Lamongan berdiri pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah atau jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1669 M dan pada tahun 2016 ini usia Kabupaten Lamongan sudah mencapai 447 tahun.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Pemerintah Kabupaten / Kota berdasarkan kewenangan yang dimiliki merupakan Daerah Otonom yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), yang menjalankan kewenangan-nya berupa urusan wajib dan urusan pilihan.

Kewenangan wajib yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota meliputi perencanaan dan pengendalian pembangunan, perencanaan pemanfaatan dan pengawasan tata ruang, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penyediaan sarana prasarana umum, penanganan bidang kesehatan, penyelenggaraan pendidikan, penanggulangan masalah sosial, pelayanan bidang ketenagakerjaan, fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah, pengendalian lingkungan hidup pelayanan pertanahan, pelayanan administrasi umum pemerintahan, pelayanan perizinan administrasi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan dasar dan lainnya, serta urusan wajib yang

(37)

diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan kewenangan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan Daerah dan potensi yang menjadi unggulan di Kabupaten Lamongan.

Penyelenggara Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Daerah yang dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah. Dalam menyelenggarakan pemerintahan berpedoman pada asas umum penyelenggaraan Negara yang terdiri atas asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, efektifitas dan keadilan.

Tugas Kepala Daerah sebagai Wakil Pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Kepala Daerah yang dikarenakan jabatannya berkedudukan juga sebagai

Wakil Pemerintah di Wilayah Kabupaten / Kota.

2. Dalam kedudukannya sebagai Wakil Pemerintah, Kepala Daerah bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia melalui Gubernur.

Sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 63, 65 dan Pasal 66, dalam kedudukannya sebagai Wakil Pemerintah, Kepala Daerah mempunyai tugas sebagai berikut :

(38)

a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD ;

b. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat ;

c. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD ;

d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama ;

e. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; dan

f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Kepala Daerah mempunyai wewenang sebagai berikut ;

a. mengajukan rancangan Perda ;

b. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD ; c. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah ;

(39)

d. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan / atau masyarakat ;

e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah :

a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat. d. Melaksanakan kehidupan demokrasi.

e. Mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan. f. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. g. Memajukan dan mengembangkan daya saing Daerah.

h. Melaksanakan prinsip taat kepemerintahan yang bersih dan baik.

i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Daerah j. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di Daerah dan

semua perangkat Daerah.

k.

Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD.

(40)

Bahwa guna membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan di Kabupaten Lamongan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah, Wakil Kepala Daerah mempunyai tugas sebagai beriku :

1. Membantu Kepala Daerah dalam :

a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

b. mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti laporan dan / atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan ;

c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur ; dan

d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten / kota, kelurahan, dan / atau Desa bagi wakil bupati / wali kota ;

e. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah, dan

f. Melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala Daerah berhalangan.

(41)

Dalam menjalankan tugas dan kewenangan, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah membentuk organisasi perangkat daerah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan tersebut dibentuk berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan peraturan perundang-undangan lain yang sinergis, kecuali Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanaman Modal dan Perijinan serta didukung oleh PD BPR Bank Daerah, PD Air Minum, PD Pasar serta PD Aneka Usaha Lamongan Jaya, dengan rincian sebagai berikut :

a. Unsur Staf ( Pembantu Pimpinan ), terdiri dari :

1) Sekretariat Daerah ( PERDA No. 02 / 2008 ), terdiri dari 3 Asisten Sekretaris Daerah dan 11 Bagian

2) Sekretariat DPRD ( PERDA No. 02 / 2008 )

3) Kecamatan ( PERDA No. 08 / 2008 ), sebanyak 27 Kecamatan 4) Kelurahan ( PERDA No. 08 / 2008 ), sebanyak 12 Kelurahan.

b. Unsur Pelaksana ( 16 Dinas Daerah, PERDA No. 03 Tahun 2008 dan PERDA No. 2 Tahun 2013 ), terdiri dari :

1) Dinas PU Bina Marga 2) Dinas PU Pengairan 3) Dinas PU Cipta Karya 4) Dinas Kesehatan

(42)

5) Dinas Pertanian Dan Kehutanan

6) Dinas Koperasi, Industri Dan Perdagangan 7) Dinas Sosial,Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 8) Dinas Perikanan Dan Kelautan

9) Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan 10) Dinas Perhubungan

11) Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 12) Dinas Pendidikan

13) Dinas Pemuda Dan Olahraga

14) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

15) Dinas Pendapatan Daerah ( PERDA No. 2 / 2013 ).

c. Unsur Penunjang ( Lembaga Teknis Daerah ), PERDA No. 04 / 2008, terdiri dari 9 Badan, Inspektorat, 2 RSUD, Satuan Polisi Pamong Praja dan 3 Kantor, sebagai berikut :

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) 2) Badan Pemberdayaan Masyarakat ( BPM )

3) Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) *

4) Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana 5) Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik

(43)

7) Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah 8) Badan Lingkungan Hidup

9) Badan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah ( PERDA No. 3 / 2013 ) 10) Inspektorat *

11) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) dr. Soegiri * ( Tipe B ) 12) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Ngimbang * ( Tipe C ) 13) Satuan Polisi Pamong Praja * ( PERDA No. 9 Tahun 2008 ) 14) Kantor Pengolahan Data Elektronik ( PDE )

15) Kantor Penelitian Dan Pengembangan Daerah 16) Kantor Ketahanan Pangan.

Keterangan : * = ( tidak termasuk hitungan ).

d. Lembaga lain ( PERDA No. 01 Tahun 2011 ), terdiri dari : 1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) 2) Badan Narkotika Kabupaten ( BNK )

3) Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten.

Untuk mendukung tugas operasional dan teknis Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan telah dibentuk 179 Unit Pelaksana Teknis, terdiri dari 157 Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) dan 32 Unit Pelaksana Teknis Badan ( UPTB ). Sedangkan untuk menunjang penyelenggaraan Pemerintahan dan

(44)

Pembangunan di Kabupaten Lamongan terdapat 462 Desa, 12 Kelurahan, 1.431 Dusun dengan 2.277 RW dan 7.227 RT.

Dalam menjalankan tugas dan kewenangan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan didukung dengan Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) kondisi Tahun 2015 sebanyak 11.853 orang PNS, dan 267 orang tenaga honorer. Rincian Rekapitulasi PNS menurut Tingkat Pendididkan, Golongan Kepangkatan dan Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagaimana tabel sebagai berikut :

Tabel.1.3

REKAPITULASI PNS MENURUT JABATAN, GOLONGAN KEPANGKATAN DAN TINGKAT PENDIDIDKAN DI LINGKUNGAN PEMKAB. LAMONGAN TAHUN 2015

Sumber : Lamongan Dalam Angka Tahun 2016 ( BPS Kab. Lamongan )

Jumlah tersebut sudah termasuk tenaga pendidik dan tenaga fungsional lainnya.

NO JABATAN JUMLAH GOLONGANPANGKAT / JUMLAH PENDIDIKANFORMAL JUMLAH KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 STRUKTURAL 968 GOLONGAN I 228 SD / SETARA 112

Jumlah Tenaga Honorer 267, Laki-laki 178, Perempuan 89 2 FUNGSIONAL 8.283 GOLONGAN II 2.698 S L T P 171 3 S T A F 2.602 GOLONGAN III 4.720 S L T A 1.903 GOLONGAN IV 4.207 D-1 / D-2 / D-3 1.628 D-4 / S-1 6.927 S-2 1.109 S-3 3 JUMLAH TOTAL 11.853 11.853 11.853

(45)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

1. V I S I

Visi adalah cara pandang jauh kedepan, kemana dan bagaimana Kabupaten Lamongan harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Konsep Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan 2016-2021 merupakan kelanjutan dan pembaharuan terhadap arah pembangunan dibawah kepemimpinan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebut diarahkan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Daerah 5 ( lima ) tahun kedepan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka Visi Kabupaten Lamongan yang ditetapkan dan tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2016 - 2021, adalah :

(46)

“ Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing “.

Visi diatas merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pemilukada tanggal 9 Desember 2015 dan dilantik pada tanggal 17 Pebruari 2016. Visi tersebut telah dikaji dan disinergikan dengan arah kebijakan pembangunan daerah yang termuat dalam tahapan ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2005-2025 dan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 ( NAWACITA ). Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten Lamongan dan seluruh stakeholder’s dalam merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif.

Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :

1. Terwujudnya terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Kabupaten Lamongan yang Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing.

(47)

2. Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Lamongan. 3. Lebih Sejahtera dalam pengertian semakin mantap dan tercukupinya kebutuhan

lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat. Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Lamongan.

4. Lebih Berdaya saing dalam pengertian terwujudnya peningkatan lebih lanjut keunggulan komparatif dan kompetitif daerah, sehingga mampu bersaing secara optimal dengan mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.

2. M I S I

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Dengan kata lain Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah agar tujuan organisasi sesuai Visi yang telah ditetapkan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Instansi

(48)

Pemerintah, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan 5 ( lima )

Misi Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan sumberdaya manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan;

2. Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah;

3. Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan;

4. Mewujudkan reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik;

5. Memantapkan kehidupan masyarakat yang tentram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal.

3. TUJUAN

Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten Lamongan, perlu ditetapkan Tujuan ( goal ) pembangunan daerah yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun kedepan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program pembangunan kabupaten secara umum. Sementara itu, Sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu Tujuan ( goal ) serta dapat memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran Misi dan Program yang telah ditetapkan.

(49)

Adapun 5 ( lima ) Tujuan RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata serta berdaya saing;

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah dan ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat; 3. Mewujudkan infrastruktur yang mampu mendukung peningkatan aktifitas sosial

dan ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan akuntabel untuk peningkatan pelayanan publik;

5. Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman, tenteram dan damai berdasarkan nilai-nilai agama dan hukum melalui pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan dan penggangguran.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Pembangunan Kabupaten Lamongan 2016-2021, maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran yang merupakan penjabaran makna dari setiap Misi.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Pertama “ Mewujudkan

sumberdaya manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan “, ditetapkan Tujuan Pertama, yaitu :

(50)

1) Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata serta berdaya saing, dengan indikator Tujuan “ Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) ”.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan Pertama ditetapkan target berikut :

NO INDIKATOR KINERJA awal 2015Kondisi 2016 2017 2018TARGET2019 2020 2021 1. Indeks Pembangunan Manusia

( IPM )

69,84 69,89-70,45 69,99-70,55 70,09-70,65 70,19-70,75 70,29-70,85 70,59-71.00

Tujuan Pertama ini selanjutnya akan dijabarkan dalam Sasaran-sasaran

yang tergabung dalam 3 ( tiga ) urusan yaitu Pendidikan, Perpustakaan dan

Kesehatan.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Kedua “ Mengembangkan

perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah “,

ditetapkan Tujuan Kedua, yaitu :

2) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah dan ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat, dengan indikator tujuan :

a. Prosentase Pertumbuhan ekonomi b. PDRB per Kapita ADHB

c. Inflasi d. Indek Gini.

(51)

Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan Kedua ditetapkan target berikut : NO INDIKATOR KINERJA awal2015Kondisi 2016 2017 2018TARGET2019 2020 2021

1. Prosentase pertumbuhan ekonomi 5,77 5,5 - 6,5 5,5 - 6,5 5,5 - 6,5 5,5 - 6,5 5,5 - 6,5 5,5 - 6,5 2. PDRB per Kapita (1/1000) ADHB 24.220 26.640 29.300 32.230 35.460 39.000 42.900 3. Inflasi 1,96 3,0 – 4,0 3,0 – 4,0 3,0 – 4,0 3,0 – 4,0 3,0 – 4,0 3,0 – 4,0 4. Indek gini 0,267 0,267-0,265 0,266-0,264 0,265-0,263 0,264-0,262 0,263-0,261 0,262-0,260

Tujuan Kedua ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang

tergabung dalam 9 ( sembilan ) urusan yaitu Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Penanaman Modal, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian, Perdagangan, dan Perindustrian.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Ketiga “ Memantapkan

sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan “,

ditetapkan Tujuan Ketiga, yaitu :

3) Mewujudkan infrastruktur yang mampu mendukung peningkatan aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, dengan indikator tujuan :

a. Indeks Kinerja Infrastruktur

b. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan ini ditetapkan target berikut : NO INDIKATOR KINERJA awal 2015Kondisi 2016 2017 2018TARGET2019 2020 2021

1. Indeks Kinerja Infrastruktur 0 65,6 66,93 67,68 68,44 68,99 70 2. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 60,04 60,35 60,65 60,95 61,25 61,56 61,86

(52)

Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang tergabung dalam 8 ( delapan ) urusan yaitu Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup, Perhubungan, Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Keempat “ Mewujudkan

reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik “, ditetapkan Tujuan

Keempat, yaitu :

4) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan akuntabel untuk peningkatan pelayanan publik, dengan indikator tujuan :

a. Nilai opini BPK “ WTP “ b. Nilai LPPD

c. Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM )

Untuk menilai keberhasilan capaian Tujuan Keempat ditetapkan target berikut : NO INDIKATOR KINERJA awal 2015Kondisi 2016 2017 2018TARGET2019 2020 2021 1. Nilai opini BPK “ WTP “ WDP WDP WDP WDP WTP WTP WTP

2. Nilai LPPD - Sangat

Tinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi SangatTinggi 3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) B B B B B B B

Tujuan Keempat ini selanjutnya dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang

tergabung dalam 8 ( delapan ) Urusan diluar Urusan Wajib yaitu Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Penanaman Modal, Komunikasi dan Informatika, Kearsipan, Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Keuangan,

(53)

Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Inspektorat, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Kecamatan.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Kelima “ Memantapkan

kehidupan masyarakat yang tentram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal “, ditetapkan Tujuan Kelima, yaitu :

5) Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman, tenteram dan damai berdasarkan nilai-nilai agama dan hukum melalui pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan dan penggangguran, dengan indikator tujuan :

a. Prosentase Tingkat kemiskinan

b. Prosentase Tingkat pengangguran terbuka ( TPT ) c. Prosentase Konflik sosial yang ditangani.

Untuk menilai keberhasilan capaian Tujuan Kelima ditetapkan target berikut : NO INDIKATOR KINERJA awal 2015Kondisi 2016 2017 2018TARGET2019 2020 2021

1. Prosentase Tingkat kemiskinan 15,18 14,76-14,32 14,34-13,45 13,92-12,59 13,49-11,73 13,07-10,86 12,65-10,00

2. Prosentase Tingkat Pengangguran

Terbuka ( TPT ) 4,1

3,73 - 3,55 3,68 - 3,46 3,64 - 3,37 3,60 - 3,28 3,56 - 3,18 3,45 - 3,00

3. Prosentase Konflik sosial yang

ditangani 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Tujuan Kelima ini selanjutnya dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang

tergabung dalam 8 ( delapan ) Urusan Wajib yaitu Ketenteraman, Ketertiban Umum

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa pada rasio diatas bahwa semakin tinggi rasio diatas maka semakin baik karena penggunaan aktiva yang efektif dalam

Dukungan terhadap Hipotesa 6 dan Hipotesa 7 membuktikan bahwa kepercayaan dan Saling Ketergantungan merupakan faktor utama dalam menciptakan proses yang mengarah pada

JOHAN BIN ISMAIL ( ENCIK ) MOHD ZAFRI BIN HASSAN ( DR.. Dicetak Oleh: JAMILAH BINTI HARUDIN Code: 02009. FAKULTI SAINS PERTANIAN

Penelitian ini bertujuan untuk ,menganalisis pengaruh Return On Asset, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Market Value Added terhadap Harga Saham pada

Pada tata letak alternatif satu tanpa duplikasi target produksi maksimum yang dapat dicapai adalah sebesar 200 unit untuk kedua jenis produk utama per tahun, sedangkan jika

Kita ketahui bahwa proses yang ada dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dalam hal ini adalah pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul

Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa