• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN HEMOPTISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN HEMOPTISIS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN PENDAHULU

PENDAHULUAN ASU

AN ASUHAN

HAN KEPERA

KEPERAW

WA

AT

TAN

AN P

PASIEN

ASIEN

DENGAN HEMOPTISIS

DENGAN HEMOPTISIS

1.

1. DEFINISI HEMOPTISISDEFINISI HEMOPTISIS Hemoptisis

Hemoptisis adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan batuk darah atau sputum adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan batuk darah atau sputum yang berdarah ( Sylvia A. Price )

yang berdarah ( Sylvia A. Price )   Hemoptisis

  Hemoptisis adalah batuk darah atau berdahak yang bercampur darah. adalah batuk darah atau berdahak yang bercampur darah. ( Suyono,2001 !"0 )

( Suyono,2001 !"0 )   Hemoptisis

  Hemoptisis adalah mendahakkan darah yang berasal dari bronkus atau adalah mendahakkan darah yang berasal dari bronkus atau Paru

Paru 2.

2. INSIDEN KASUSINSIDEN KASUS

#atuk darah idiopatik yaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya . #atuk darah idiopatik yaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya . $ %nsiden 0,& sampai &!'

$ %nsiden 0,& sampai &!' $ Pria  anita *21

$ Pria  anita *21

3.

3. ETIOLOGIETIOLOGI a.

a. Penyakit parenkim paruPenyakit parenkim paru 1.

1. Abses paruAbses paru 2.

2. AspergiomaAspergioma +.

+. ontusio paruontusio paru -.

-. etastasis di paruetastasis di paru &.

&. SporotrikosisSporotrikosis /.

/. u bercolosis paruu bercolosis paru

 b.

 b. elainan trakeobronkialelainan trakeobronkial 1.

1. #ronkiektasis#ronkiektasis 2.

2. ibrosis kistik ibrosis kistik  +.

+. istula arteritrakealistula arteritrakeal -.

-. arsinoma bronkogenik arsinoma bronkogenik  &.

&. etastasis endobronkusetastasis endobronkus /.

/. rakeobronrakeobronkitis kitis akutakut .

. uberkouberkolosis losis endobronkusendobronkus c.

(2)

1. 3eukemia

2. Penyakit parenkim paru di4us d. elainan kardiovaskuler 

1. istula arterio vena pulmonalis 2. 5agal 6antung kongesti4 

+. 7upture arteri bronchial -. 7upture arteri pulmonalis

4. PATOFISIOLOGI

8emoptisis disebabkan oleh penyakit parenkim paru, kelainan trakeobronkial, kelainan hematologi, dan kelainan kardiovaskuler. Sehingga menimbulkan pecahnya  pembuluh darah di saluran napas. 9an menyebabkan ter6adinya hemoptisis sehingga

ter6adi akumulasi darah dalam saluran napas dan merangsang reseptor nyeri dan dapat menimbulkan nyeri dada dan menimbulkan masalah keperaatan nyeri akut.9ari akumulasi dalam saluran napas dapat menimbulkan batuk darah, sesak napas ( dyspnea ) dan dapat menimbulkkan tiga masalah keperaatan diantaranya gangguan pola tidur, bersihhan 6alan napas tak e4ekti4, ansietas, dan 2 problem kolaborati4 yaitu P  aspirasi, P anemia.

. MANIFESTASI KLINIS a. #atuk bercampur darah  b. 5elisah

c.  :yeri dada

d. 7asa terbakar , begah dalam dada e. 7etraksi otot dada

4.  :a4as sesak 

g. 7espirasi meningkat

!. PEMERILSAAN FISIK 

a. Panas, berarti ada proses peradangan  b. Auskultasi  erdengar bunyi 7ales

2. kemungkinan menun6ukkan lokasi +. ada aspirasi

(3)

c. <lubbing 4inger  #ronkiektasis, neoplasma

". PEMERIKSAAN PENUN#ANG

a. Pemeriksaan 4oto thora= dapat membantu menegakkan diagnosa penyakit yang mendasari , mengetahui asal pendarahan ( kanan > kiri ) adanya aspirasi

 b. Pemeriksaan laboratorium darah tepi, darah lengkap, la6u endap darah,masa  pembekuan, dan urinalis

c. Pemeriksaan sputum bakteriologi , sitoologi

d. Pemeriksaan analisis gas darahdan pemeriksaan koagulasi e. ?6i kulit untuk tuberculosis perlu pula dilakukan

4. #ronkoskopi g. <t scan dada

h. Scan per4usi ventilasi paru

$. THERAPH%

Penatalaksanaan pasien tergantung dari berat ringannya perdarahan yang ter6adi dan krisis ( kecendrungan perdarahan tidak berhenti , tanda $tanda as4iksia > gangguan  pemeriksaan paru ). #ila tidak atau kurang massi4 dapat ditangani secara konservati4 yang  bertu6uan menghentikan perdarahan yang ter6adi dan mengganti darah yang hilang dengan

tran4usi > pemberian cairan pengganti. 3angkah @ langkah yang dilakukan 

a. enenangkan pasien ( perdarahan lebih mudah berhenti )  b. alan na4as di6aga agar tetap terbuka

c. #ila pasien gelisah dapat diberikan e4ek sedasi ringan d. #ila diperlakukan lakukan tran4usi darah

e. #eri posisi tidur setengah duduk bila re4lek batuk tidak adeBuate

#ila pendarahan sedikit ( 1&$ 20 ml> 2- 6am ) pasien cukup ditenangkan sa6a , akan tetapi bila pendarahan banyak harus menggunakan suction dan intubasi. Pasien dimiringkan ke sisi yang sakit , bila memungkinkan dapat dicoba pemasangan balon kateter di proksimal pada perdarahan selama beberapa 6am perhari sampai pasien men6adi stabil . pendarahan yang massi4 atau berkurang dan berhenti setelah - hari dengan pengobatan konservati4 akan tetapi pada keadaan tertentu operasi koreksi harus dilakukan . therapy lain adalah embolisasi arteri brankialis secara selekti4 

(4)

&. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pe'()*+i*'

9ata sub6ekti4 

1.  pasien mengeluh sering batuk bercampur darah

2.  pasien mengeluh dada terasa sakit, rasa terbakar dalam dada +.  pasien mengeluh sering ter6aga di malam hari

-.  pasien mengatakan belum memahami tentang penyakitnya 9ata Cb6ekti4

1.  pasien nampak mengeluarkan dahak bercampur darah pada saat batuk  2.  pasien nampak meringis dan memegang dadanya saat batuk

+. 9yspnea

2. Di*('os* )epe,*-*t*'

1. ansietas b>d kurang in4ormasi tentang penyakit 2.  :yeri akut b>d ulserasi mukosa bronkus

+. P  anemia

-. 5angguan pola tidur b>d sering terbangun akibat batuk  &. #ersihan 6alan napas tak e4ekti4 b>d perdarahan saluran napas /. 7isiko aspirasi b>d batuk bercampur darah

(5)

3. Re'*'* ti'/*)*'

9ari diagnosa diatas dapat dibuat intervesi sebagai berikut  :o 9= u6uan dan riteria

8asil

%:D7ED:S% 7AS%C:A3

1 % ingkat kecemasan  pasien pasien  berkurang > hilang

dengan criteria hasil  ampak tenang

ampu menggunakan koping yang e4ekti4  dalam menangani cemasnya

#erikan in4ormasi tentang kondisi , tu6uan

 pengobatan ,peraatan setelah pemeriksaan

#antu pasien untuk   mengidenti4ikasi

ketakutannya. 9orong  pasien untuk 

mengekspresikan perasaan dan pikirannya .i;inkan klg unntuk mengun6ungi dan memberikan dorongan emosional kepada pasien.

engetahui apa yang diharapkan dari tindakan medis dapat mempermudah

 penyesuaian pasien dan membantu menurunkan ansietas yang berhubungan dengan tindakann medis tersebut

engidenti4ikasi rasa takut , membantu meminimalkan  perasaan berlebihan terhp suatu ancaman . system  pendukung sangat penting untuk membantu koping individu terhadap  penyakitnya

(6)

2 %%  :yeri dapat terkontrol >  berkurang > hilang

dengan criteria hasil  Dkspresi tampak tidak 

meringis

9apat mengidenti4ikasi 4actor pencetus nyeri

ampu menggunakan koping yang e4ekti4  dalam menangani nyerinya

Cbservasi vital sign

a6i skala nyeri ( 0$10)

An6urkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode batuk 

#eri posisi yang nyaman ( sesuai dng kenyamanan  pasien)

olaborasi dalam pemberian analgetik 

Perubahan 9 menun6ukkan  baha pasien mengalami

nyeri

?ntuk mengetahui seberapa tingkat nyeri dan mempermudah

memberikan intervensi Alat untuk mengontrol ketidaknyamana dada sementara meningktkan kee4ekti4an upaya batuk  eningkatkan relaksasi dan

 pengalihan perhatian

9apat mengurangi rasa nyeri  pasien

+ %%%

Anemia tidak ter6adi dengan kriteria hasil  idak terdapat tanda @ 

tanda anemia

Pantau tanda @tanda anemia. Cbservasi vital sign

?ntuk mencegah ter6adinya anemia

- %E Pasien tidak mengalami gangguan pola tidur,dengan kriteria hasil

Pasien dapat tidur seperti  biasanya

idak sering terbangun  pada malam ha

Pastikan ventilasi ruangan  baik. Atur pengadaan humidi4ier udara 6ika diperlukan.an6urkan

 penggunaan oksigen selama tidur 6ika diperlukan

Pertahankan ruangan bebas dari bahan iritan seperti asap, serbuk bunga, dan  pengharum ruangan

#antu pasien untuk   mendapatkkan posisi yang nyaman , biasanya dengan meninnggikan bagian kepala tempat tidur sekitar 

?dara segar yang selalu  bergerak membantu mengontrol debu dan  bakteri. elembaban antara +0' dan /0' mencegah kekeringan

mukosa.oksigen tambahan memberikan tambahan suplai oksigen ke6aringan tubuh

%ritan ini dapat mencetuskan  batuk 

Posisi ini meningkatkan ekspansi paru

(7)

+0 dera6at

#erikan analgetik yang diresepkan sebelum aktu

tidur  ?ntuk mengontrol nyeri dan meningkatkan tidur 

& E empartahankan 6alan napas paten dengan criteria hasil 

 Pasien dapat

menun6ukkan perilaku untuk memperbaiki  bersihan 6alan napas misalnya dengan batuk  e4ekti4 dan mengeluarkan sekret

 <atat kemampuan untuk 

mengeluarkan mukosa >  batuk ,catat karakter,6umlah

sputum dan adanya darah

 #erikan pasien posisi semi

atau 4oler tinngi. #antu  pasien untuk batuk dan

latihan napas dalam

Pertahankan masukan cairan sedikitnya 2&00 ml> hari kecuali kontraindikas

Pengeluaran sulit bis secret sangat tebal. 9an untuk  mempermudah

memberikan intervensi selan6utnya

Posisi membantu memaksimalkan ekspansi  paru dan menurunkan

upaya pernapasan.

Pemasukan tinggi cairan membantu untuk   mengencerkan secret, membuatnya mudah dikeluarkan

/ E% idak ter6adi gangguan aspirasi dengan criteria hasil 

 alan napas paien lancar 

 urangi resiko aspiasi, 6ika

 pada pasien tirah baring, tinggikan posisi kepala

 #antu bersihkan sekresi

dari mulut dan tenggorokan dengan tissue atau suction

 a6i kembali adanya

obstruksi karena sekresi

 embantu membuka

saluran napas

 enurangi resiko aspirasi

 ?ntuk enentukan

(8)

4. E0**si

Dvaluasi yang dilakukan pada diagnosa keperaatan pasien 8emoptisis adalah berdasarkan kriteria

evaluasi dari diagnosa keperaatan tersebut. Adapun evaluasinya adalah sebagai berikut  1. Anemia tidak ter6adi

2.  :yeri dapat teratasi

+. Ansietas dapat ditanggulangi -. 5angguan pola tidur dapat teratasi &. #ersihan 6alan napas e4ekti4 

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Price Sylvia, 1""&. Patofisiologi, akarta D5<

<arpenito 3ynda uall,1""-. Diagnosa Keperawatan, akarta D5<.

9oengoes arilynn, 1""". Rencana Asuhan keperawatan pedoman untuk perencanaan dan  pendokumentasian perawatan pasien, akarta D5<.

Dngram #arbara ,1""!. Rencana Asuhan Keperawatan Medical Bedah, akarta D5<. F. Sudoyo Aru, 200/. Ilmu Penyakit Dalam , akarta ?%

Referensi

Dokumen terkait

Gejala utama pada kondisi PPOK yang terjadi adalah batuk, sesak napas, nyeri dada, dan produksi sputum yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya hambatan udara

Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang

- Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam

Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan

Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang

Nyeri akut : nyeri yang dirasakan dalam waktu singkat dan berakhir kurang dari enam bulan, sember dan daerah nyeri diketahui dengan jelas.Rasa nyeri mungkin sebab akibat dari

PENGERTIAN Pneumonia adalah suatu penyakit peradangan akut parenkim paru yang biasanya dari suatu infeksi saluran nafas bawah akut INSBA dan ditandai dengan gejala batuk disertai sesak

Anak dengan nefropati-IgA sering menunjukkan gejala hematuria nyata mendadak segera setelah infeksi saluran napas atas seperti glomerulonefritis akut pascastreptokok, tetapi hematuria