BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak menduga akan
Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak menduga akan
mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat yang belum
mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat yang belum
menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja (perusahaan, pabrik,
menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja (perusahaan, pabrik,
atau kantor), di jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan rumah.
atau kantor), di jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan rumah.
Masyarakat sering menyepelekan faktor-faktor tertentu karena mereka belum mendapat
Masyarakat sering menyepelekan faktor-faktor tertentu karena mereka belum mendapat
kecelakaan itu sendiri. Sehingga di perlukan cara untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan
kecelakaan itu sendiri. Sehingga di perlukan cara untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan
yang tidak diinginkan. Selain pemberian peringatan diri dan pengertian kepada masyarakat, tentu
yang tidak diinginkan. Selain pemberian peringatan diri dan pengertian kepada masyarakat, tentu
dibutuhkan alat penunjang untuk mengurangi resiko terjadi kecelakaan. Disinilah alat pelindung
dibutuhkan alat penunjang untuk mengurangi resiko terjadi kecelakaan. Disinilah alat pelindung
diri (APD) dibutuhkan. Secara umum APD adalah salah satu usaha yang dapat mencegah
diri (APD) dibutuhkan. Secara umum APD adalah salah satu usaha yang dapat mencegah
kecelakaan guna memberikan perlindungan kepada masyarakat.
kecelakaan guna memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Alat Pelindung Diri ( APD ) di lingkungan kerja adalah seperangkat alat yang digunakan
Alat Pelindung Diri ( APD ) di lingkungan kerja adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensibahaya/kecelakaan
potensibahaya/kecelakaan kerja. Meskipun kerja. Meskipun alat alat ini ini lebuh lebuh sering sering digunakan digunakan di di tempat tempat kerja,kerja,
namun juga dibutuhkan pula untuk melindungi diri dalam kegiatan sehari-hari. APD tidak
namun juga dibutuhkan pula untuk melindungi diri dalam kegiatan sehari-hari. APD tidak
mencegah insiden bahaya, tetapi mengurangi akibat dari kecelakaan yang terjadi.
mencegah insiden bahaya, tetapi mengurangi akibat dari kecelakaan yang terjadi.
B.
B. RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH
Apa definisi Alat Pelindung Diri (APD) ?Apa definisi Alat Pelindung Diri (APD) ?
Apa ruang lingkup Alat Pelindung Diri (APD) ?Apa ruang lingkup Alat Pelindung Diri (APD) ?
Apa tujuan, dan manfaat Alat PelindunApa tujuan, dan manfaat Alat Pelindung Diri (APD) ?g Diri (APD) ?
Apa saja jenis dan Apa saja jenis dan bagaimana fungsi bagaimana fungsi Alat Pelindung Diri (APD) Alat Pelindung Diri (APD) ??
C.
C. TUJUANTUJUAN
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD).Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD).
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.A. Definisi Alat Pelindung Diri (APD)Definisi Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. APD juga usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. APD juga merupakan kelengkapan yangwajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga merupakan kelengkapan yangwajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselematan pekerja itu sendiri dan orang di
keselematan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Perlengkapan pelindung diri termasuksekelilingnya. Perlengkapan pelindung diri termasuk semua pakaian dan aksesoris pekerjaan lain yang dirancang untuk menciptakan sebuah
semua pakaian dan aksesoris pekerjaan lain yang dirancang untuk menciptakan sebuah penghalang terhadap bahaya tempat kerja.
penghalang terhadap bahaya tempat kerja.
B.
B. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)
Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain : Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain :
1.
1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administrative tidakrekayasa (engineering) dan administrative tidak dapat dilakukan dengan baik.
dapat dilakukan dengan baik. 2.
2. Meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerjaMeningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja 3.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain : Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain :
1.
1. Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensiUntuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
bahaya atau kecelakaan kerja. 2.
2. Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
C.
C. Jenis dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD)Jenis dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di P
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di P eraturan Menteri Tenaga Kerjaeraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri.
Adapun bentuk dari alat tersebut adalah : Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
Safety HelmetSafety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
secara langsung.
Sabuk Keselamatan (safety belt)Sabuk Keselamatan (safety belt)
Sabuk keselamatan (safety belt) berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan Sabuk keselamatan (safety belt) berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil, pesawat,
alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil, pesawat, alat berat, dan lain-alat berat, dan lain-lain).
lain).
Sepatu Pelindung (safety shoes)Sepatu Pelindung (safety shoes)
sepatu karet (sepatu boot) berfungsi sebagai alat pengaman
sepatu karet (sepatu boot) berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yangsaat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan sepatu di lapisi dengan metal untuk melindungi becek ataupun berlumpur. Kebanyakan sepatu di lapisi dengan metal untuk melindungi
kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
Sarung TanganSarung Tangan
Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Tali Pengaman (Safety Harness)Tali Pengaman (Safety Harness)
Tali pengaman (safety harness) berfungsi sebagai pengaman saat be
Tali pengaman (safety harness) berfungsi sebagai pengaman saat be kerja di ketinggian.kerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
Penutup telinga (ear plug
Penutup telinga (ear plug / ear muff) berfungs/ ear muff) berfungsi sebagai pelindung telinga pada saati sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
bekerja di tempat yang bising.
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Kaca mata pengaman (safety glasses) berfungsi sebagai pelindung mata
Kaca mata pengaman (safety glasses) berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerjaketika bekerja (misalnya mengelas).
Masker (Respirator)Masker (Respirator)
Masker (respirator) berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di Masker (respirator) berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dan sebagainya). tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dan sebagainya).
Pelindung Wajah (Face Shield)Pelindung Wajah (Face Shield)
Pelindung wajah (face shield) berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda Pelindung wajah (face shield) berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
Jas Hujan (Rain Coat)Jas Hujan (Rain Coat)
Jas hujan (rain coat) berfungsi melindungi dari percikan air saat bek
Jas hujan (rain coat) berfungsi melindungi dari percikan air saat bek erja (misal bekerjaerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
D.
D. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Peraturan yang mengatur penggunaan alat pelindung diri ini tertuang dalam pasal 14 Peraturan yang mengatur penggunaan alat pelindung diri ini tertuang dalam pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dimana setiap Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dimana setiap pengusaha atau pengurus perusahaan wajib menyediakan Alat Pelindung Diri secara cuma-cuma pengusaha atau pengurus perusahaan wajib menyediakan Alat Pelindung Diri secara cuma-cuma
terhadap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja. Alat Pelindung Diri yang terhadap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja. Alat Pelindung Diri yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja harus memenuhi syarat pembuatan, disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat.
Macam-macam Alat Pelindung Diri adalah sebagai berikut ini : Macam-macam Alat Pelindung Diri adalah sebagai berikut ini :
1.
1. MASKERMASKER
Masker digunakan untuk pada tempat-tempat kerja tertentu dan seringkali udaranya Masker digunakan untuk pada tempat-tempat kerja tertentu dan seringkali udaranya kotor yang diakibatkan oleh bermacam-macam hal antara lain :
kotor yang diakibatkan oleh bermacam-macam hal antara lain : a.
a. Debu-debu kasar dari penggerinderaan atau pekerjaan sejenis.Debu-debu kasar dari penggerinderaan atau pekerjaan sejenis. b.
b. Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap.Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap. c.
c. Uap sejenis beracun atau gas beracun dari pabrik kimia.Uap sejenis beracun atau gas beracun dari pabrik kimia. d.
d. Gas beracun seperti CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen di udara.Gas beracun seperti CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen di udara. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan masker, yaitu : Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan masker, yaitu : a.
a. Bagaimana cara menggunakan secara benarBagaimana cara menggunakan secara benar b.
b. Macam dan jenis dari kotoran yang perlu dihindariMacam dan jenis dari kotoran yang perlu dihindari c.
c. Lamanya menggunakan alat tersebutLamanya menggunakan alat tersebut Jenis-jenis masker adalah :
Jenis-jenis masker adalah : a)
a) Masker Penyaring DebuMasker Penyaring Debu
Masker penyaring debu berfungsi untuk melindungi pernafasan dari serbuk-serbuk Masker penyaring debu berfungsi untuk melindungi pernafasan dari serbuk-serbuk logam, penggerindaan atau serbuk kasar lainnya.
logam, penggerindaan atau serbuk kasar lainnya. b)
b) Masker BerhidungMasker Berhidung
Masker ini dapat menyaring debu atau benda lain sampai ukuran 0,5 mikron. Hal yang Masker ini dapat menyaring debu atau benda lain sampai ukuran 0,5 mikron. Hal yang perlu diingat dalam penggunaan masker berhidung adalah sebagai berikut :
perlu diingat dalam penggunaan masker berhidung adalah sebagai berikut : a.
a. Memasang masker ini harus menempel baik pada wajah.Memasang masker ini harus menempel baik pada wajah. b.
b. Karena hidungnya ada dua buah, maka dalam pemasangannya jangan sampaiKarena hidungnya ada dua buah, maka dalam pemasangannya jangan sampai terbalik.
terbalik. c.
c. Bersihkanlah masker setelah pemakaian dan lepaskan hidung-hidungnya.Bersihkanlah masker setelah pemakaian dan lepaskan hidung-hidungnya.
2.
2. KACAMATAKACAMATA
Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu, atau Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu, atau serpihan besi yang berterbangan ditiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran serpihan besi yang berterbangan ditiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil dan halus yang
sangat kecil dan halus yang terkadang tidak terlihat oleh kasat mata.terkadang tidak terlihat oleh kasat mata.
3.
4.
4. SARUNG TANGANSARUNG TANGAN
Sarung tangan harus disediakan dan diberikan kepada tenaga kerja dengan Sarung tangan harus disediakan dan diberikan kepada tenaga kerja dengan
pertimbangan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang diperlukan. Anatara lain syaratnya pertimbangan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang diperlukan. Anatara lain syaratnya
adalah bebannya bergerak jari dan tangan. Macamnya tergantung pada jenis kecelakaan yang adalah bebannya bergerak jari dan tangan. Macamnya tergantung pada jenis kecelakaan yang akan dicegah yaitu tusukan, sayatan, terkena benda panas, terkena bahan kimia, terkena akan dicegah yaitu tusukan, sayatan, terkena benda panas, terkena bahan kimia, terkena aliran listrik, terkena radiasi dan sebagainya.
aliran listrik, terkena radiasi dan sebagainya.
5.
5. TOPI PENGAMANTOPI PENGAMAN
Topi pengaman (helmet) harus dipakai oleh tenaga kerja yang mungkin tertimpa pada Topi pengaman (helmet) harus dipakai oleh tenaga kerja yang mungkin tertimpa pada kepala oleh benda jatuh atau melayang atau benda-benda lain yang bergerak. Topi pengaman kepala oleh benda jatuh atau melayang atau benda-benda lain yang bergerak. Topi pengaman harus cukup kokoh, tetapi ringan.
harus cukup kokoh, tetapi ringan.
6.
6. PERLINDUNGAN TELINGAPERLINDUNGAN TELINGA
Alat ini digunakan untuk menjaga dan melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang Alat ini digunakan untuk menjaga dan melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang bersumber atau dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bersumber atau dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Alat perlingan telinga harus dilindungi terhadap loncatan api, percikan logam, pijar bising. Alat perlingan telinga harus dilindungi terhadap loncatan api, percikan logam, pijar
atau partikel yang melayang. atau partikel yang melayang.
7.
7. ALAT PELINDUNG DIRI LAINNYAALAT PELINDUNG DIRI LAINNYA
Masih banyak terdapat
alat-Masih banyak terdapat alat-alat pelindung diri lainnya seperti “tali pengaman” alat pelindung diri lainnya seperti “tali pengaman” bagibagi tenaga kerja yang mungkin terjatuh, selain itu mungkin pula diadakan tempat kerja khusus tenaga kerja yang mungkin terjatuh, selain itu mungkin pula diadakan tempat kerja khusus bagi tenaga kerja dengan segala alat proteksinya. Juga “pakaian khusus” bagi saat terjadinya bagi tenaga kerja dengan segala alat proteksinya. Juga “pakaian khusus” bagi saat terjadinya
kecelakaan atau untuk proses penyelamatan. kecelakaan atau untuk proses penyelamatan.
Pakaian kerja harus dianggap suatu alat perlindungan terhadap bahaya-bahaya Pakaian kerja harus dianggap suatu alat perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan. Pakaian tenaga kerja pria yang bekerja melayani mesin seharusnya berlengan kecelakaan. Pakaian tenaga kerja pria yang bekerja melayani mesin seharusnya berlengan pendek, pas (tidak longgar) pada dada atau punggung, tidak berdasi dan tidak ada lipatan pendek, pas (tidak longgar) pada dada atau punggung, tidak berdasi dan tidak ada lipatan
--lipatan yang mungkin mendatangkan bahaya. lipatan yang mungkin mendatangkan bahaya.
E.
E. Sistem Perencanaan Alat Pelindung DiriSistem Perencanaan Alat Pelindung Diri
Perencanaan pembuatan alat pelindung diri harus mengacu pada Standar Nasional Perencanaan pembuatan alat pelindung diri harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Standar Internasional yang diakui secara
Indonesia (SNI) atau Standar Internasional yang diakui secara luas di dunia. Pembuat atauluas di dunia. Pembuat atau distributor alat pelindung diri wajib terdaftar dan memiliki Surat Keputusan Penunjukan
distributor alat pelindung diri wajib terdaftar dan memiliki Surat Keputusan Penunjukan (SKP)(SKP) sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Keseha
sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) bidang fabrikasi atautan Kerja (PJK3) bidang fabrikasi atau distribusi di Departem
1.
1. Gambar rencanaGambar rencana 2.
2. Spesifikasi produkSpesifikasi produk 3.
3. Surat keterangan atau sertifikat hasil uji materialSurat keterangan atau sertifikat hasil uji material 4.
4. Surat keterangan atau sertifikat hasil uji produkSurat keterangan atau sertifikat hasil uji produk 5.
5. Sampel produkSampel produk
Pengujian alat pelindung diri dapat dilakukan
Pengujian alat pelindung diri dapat dilakukan di laboratorium di dalam dan di di laboratorium di dalam dan di luar negeriluar negeri yang telah mendapat akreditasi dari lembaga yang berwenang. Label berupa logo K3 dan yang telah mendapat akreditasi dari lembaga yang berwenang. Label berupa logo K3 dan nomor pendaftaran wajib dilekatkan pada produk alat pelindung diri yang telah mendapat nomor pendaftaran wajib dilekatkan pada produk alat pelindung diri yang telah mendapat nomor pendaftaran dan sertifikat kelayakan.
nomor pendaftaran dan sertifikat kelayakan.
F.
F. Tempat Kerja Yang Wajib Menggunakan Alat Pelindung DiriTempat Kerja Yang Wajib Menggunakan Alat Pelindung Diri a.
a. Tempat Kerja yang Wajib APD ITempat Kerja yang Wajib APD I
NAB faktor Kimia dan Fisika melebihi ketentuan yang berlaku; dibuat, dicoba, NAB faktor Kimia dan Fisika melebihi ketentuan yang berlaku; dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, al
dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yangat perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau p
berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau p eledakan,; tempat yangeledakan,; tempat yang dikelola asbes, debu dan serat berbahaya, api, asap, gas, kotoran, hembusan angin yang keras, dikelola asbes, debu dan serat berbahaya, api, asap, gas, kotoran, hembusan angin yang keras, dan panas matahari; dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau dan panas matahari; dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif, beracun,
disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif, beracun,
menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu sangat rendah; dikerjakan pembangunan, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu sangat rendah; dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangun
perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangun anan
lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan; dilakukan usaha; pertanian, perkebunan,
atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan; dilakukan usaha; pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan k
pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan k ayu atau hasil hutan lainnya, peternakan,ayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan; dilakukan usaha kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik dan pelayanan perikanan; dilakukan usaha kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik dan pelayanan
kesehatan kerja. kesehatan kerja.
b.
b. Tempat kerja yang wajib APD IITempat kerja yang wajib APD II
Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan mineral dan logam, minyak bumi dan Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan mineral dan logam, minyak bumi dan gas alam; dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, laut dan gas alam; dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, laut dan udara; dikerjakan bongkar muat barang muatan di pelabuhan laut, bandar udara, terminal, udara; dikerjakan bongkar muat barang muatan di pelabuhan laut, bandar udara, terminal, stasiun kereta api atau gudang, dilakukan penyelaman dan pekerjaan lain di dalam air; stasiun kereta api atau gudang, dilakukan penyelaman dan pekerjaan lain di dalam air; dilakukan pekerjaan di ketinggian di atas permukaan tanah; dilakukan pekerjaan dengan dilakukan pekerjaan di ketinggian di atas permukaan tanah; dilakukan pekerjaan dengan
dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, d
dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas,ibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak dan air.
minyak dan air.
c.
c. Tempat kerja yang wajib APD IIITempat kerja yang wajib APD III
Dilakukan pekerjaan di dekat atau di atas air. Penggunaan alat pelindung diri Dilakukan pekerjaan di dekat atau di atas air. Penggunaan alat pelindung diri merupakan cara terakhir pengendahan bahaya setelah bentuk pengendalian teknis dan merupakan cara terakhir pengendahan bahaya setelah bentuk pengendalian teknis dan administratif telah dilakukan. Penggunaan alat pelindung d
administratif telah dilakukan. Penggunaan alat pelindung d iri disesuaikan dengan potensiiri disesuaikan dengan potensi bahaya dan jenis pekerjaan. Berdasarkan identifikasi bahaya, pengusaha atau pengurus bahaya dan jenis pekerjaan. Berdasarkan identifikasi bahaya, pengusaha atau pengurus
menetapkan tempat kerja wajib menggunakan alat pelindung diri. menetapkan tempat kerja wajib menggunakan alat pelindung diri.
G.
G. Kewajiban Pengusaha dan Hak PekerjaKewajiban Pengusaha dan Hak Pekerja 1.
1. Pengadaan Alat Pelindung DiriPengadaan Alat Pelindung Diri
Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma, bagi tenaga keja setiap orang lain yang Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma, bagi tenaga keja setiap orang lain yang memasuki tempat kerja, dengan ketentuan :
memasuki tempat kerja, dengan ketentuan : a.
a. Pada pekerja/ buruh yang baru ditempatkan.Pada pekerja/ buruh yang baru ditempatkan. b.
b. Alat pelindung diri yang ada telah kadaluarsa.Alat pelindung diri yang ada telah kadaluarsa. c.
c. Alat pelindung diri telah rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik karena dipakaiAlat pelindung diri telah rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik karena dipakai bekerja.
bekerja.
Ada penetapan dan diwajibkan oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan atau Ada penetapan dan diwajibkan oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan atau Ahli Keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Pemilihan alat pelindung diri wajib Ahli Keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Pemilihan alat pelindung diri wajib melibatkan wakil pekerja/ buruh. Pengurus wajib me
melibatkan wakil pekerja/ buruh. Pengurus wajib me nyediakan alat pelindung diri dalamnyediakan alat pelindung diri dalam jumlah yan cukup dan sesuai dengan jenis potensi bahaya dan jumlah pekerja/buruh. jumlah yan cukup dan sesuai dengan jenis potensi bahaya dan jumlah pekerja/buruh. Begitu juga pekerja wajib untuk memakai alat-alat perlindungan diri yang diberikan, Begitu juga pekerja wajib untuk memakai alat-alat perlindungan diri yang diberikan, berhak meminta kepada pengurus atau pengusaha alat perlindungan diri yang diperlukan berhak meminta kepada pengurus atau pengusaha alat perlindungan diri yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan. Berhak menyatakan keberatan kerja atau mogok kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Berhak menyatakan keberatan kerja atau mogok kerja bila :
bila : 1.
1. Tidak tersedia alat pelindung diri yang memadai.Tidak tersedia alat pelindung diri yang memadai. 2.
2. Meragukan kehandalan alat pelindung diri yang disediakan oleh pengurus atauMeragukan kehandalan alat pelindung diri yang disediakan oleh pengurus atau pengusaha.
pengusaha. 3.
3. Dilarang memperjualbelikan alat pelindung diri yang disediakanDilarang memperjualbelikan alat pelindung diri yang disediakan 4.
4. Dilarang mengganti alat pelindung diri yang disediakan pengurus atau pengusahaDilarang mengganti alat pelindung diri yang disediakan pengurus atau pengusaha untuk keperluan bekerja dengan jenis lain yang mutu dan kualitasnya tidak setara. untuk keperluan bekerja dengan jenis lain yang mutu dan kualitasnya tidak setara.
2.
a.
a. Pembinaan bagi tenaga kerja baru atau yang baru ditempatkanPembinaan bagi tenaga kerja baru atau yang baru ditempatkan b.
b. Pembinaan dan latihan berkala setiap tahunPembinaan dan latihan berkala setiap tahun c.
c. Pengurus atau pengusaha wajib memiliki doPengurus atau pengusaha wajib memiliki dokumentasi program pembinaan alatkumentasi program pembinaan alat pelindung diri.
pelindung diri.
3.
3. PerawatanPerawatan
Alat pelindung diri yang telah dipakaiseorang tenaga kerja tidak boleh dipakai tenaga Alat pelindung diri yang telah dipakaiseorang tenaga kerja tidak boleh dipakai tenaga kerja lain kecuali bila alat pelindung diri sudah
kerja lain kecuali bila alat pelindung diri sudah dibersihkan. Alat pelindung diri yangdibersihkan. Alat pelindung diri yang terkontaminasi oleh debu atau serat dan bahan kimia berbahaya dilarang untuk dibawa terkontaminasi oleh debu atau serat dan bahan kimia berbahaya dilarang untuk dibawa
pulang. Pengurus harus menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk alat pelindung diri. pulang. Pengurus harus menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk alat pelindung diri.
4.
4. Pembuangan dan pemusnahanPembuangan dan pemusnahan
Alat pelindung diri yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus Alat pelindung diri yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus dibuang. Alat pelindung diri yang habis masa pakainya (kadaluarsa) dan mengandung bahan dibuang. Alat pelindung diri yang habis masa pakainya (kadaluarsa) dan mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), wajib dimusnahkan sesuai dengan persyaratan teknis yang berbahaya dan beracun (B3), wajib dimusnahkan sesuai dengan persyaratan teknis yang berlaku. Pembuangan dan pemusnahan alat pelindung diri yang mengandung bah
berlaku. Pembuangan dan pemusnahan alat pelindung diri yang mengandung bah anan berbahaya dan beracun (B3) harus dilengkapi dengan berita acara pemusnahan. berbahaya dan beracun (B3) harus dilengkapi dengan berita acara pemusnahan.
5.
5. Tindakan DisiplinTindakan Disiplin
Pengusaha atau pengurus dapat menjatuhkan tindakan disiplin kepada pekerja/buruh Pengusaha atau pengurus dapat menjatuhkan tindakan disiplin kepada pekerja/buruh dalam hal pekerja/buruh tidak bersedia untuk mengikuti program penggunaan alat pelindung dalam hal pekerja/buruh tidak bersedia untuk mengikuti program penggunaan alat pelindung diri. Sanksi terhadap pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pad
diri. Sanksi terhadap pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) diatur dalama ayat (1) diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
6.
6. Penunjukan Petugas Penatalaksana Alat Pelindung DiriPenunjukan Petugas Penatalaksana Alat Pelindung Diri
Petugas Penata laksana Alat Pelindung Diri mempunyai kewajiban : Petugas Penata laksana Alat Pelindung Diri mempunyai kewajiban : 1.
1. Melakukan identifikasi kebutuhan dan syarat alat pelindung diri.Melakukan identifikasi kebutuhan dan syarat alat pelindung diri. 2.
2. Melakukan pemilihan alat pelindung diri Melakukan pemilihan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenisyang sesuai dengan jenis kebutuhan/kenyamanan perkerja/buruh.
kebutuhan/kenyamanan perkerja/buruh. 3.
3. Menyusun program pelatihan alat pelindung diri.Menyusun program pelatihan alat pelindung diri. 4.
4. Melakukan penatalaksanaan perawatan dan penyimpanan alat pelindung diri.Melakukan penatalaksanaan perawatan dan penyimpanan alat pelindung diri. 5.
H.
H. Dasar Hukum Alat Pelindung Diri (APD)Dasar Hukum Alat Pelindung Diri (APD) 1.
1. Undang-undang No.1 tahun 1970Undang-undang No.1 tahun 1970
Pasal 3 ayat (1) butir fPasal 3 ayat (1) butir f
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk memberikan APD Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk memberikan APD
Pasal 9 ayat (1) butir cPasal 9 ayat (1) butir c
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
Pasal 12 butir bPasal 12 butir b
Mengatur mengenai hak dan kewajiban tenaga kerja untuk memakai APD Mengatur mengenai hak dan kewajiban tenaga kerja untuk memakai APD
Pasal 14 butir cPasal 14 butir c
Menyebutkan kewajiban pengusaha untuk menyediakan peralatan secara cuma-cuma Menyebutkan kewajiban pengusaha untuk menyediakan peralatan secara cuma-cuma semua APD bagi setiap tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan bagi semua APD bagi setiap tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai petunjuk lain.kerja tersebut, disertai petunjuk lain.
2.
2. Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981
Pasal 4 ayat (3)Pasal 4 ayat (3)
Kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja Kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya guna mencegah penyakit akibat kerja.
untuk menggunakannya guna mencegah penyakit akibat kerja.
3.
3. Permenakertrans No.Per.03 / MEN / 1982Permenakertrans No.Per.03 / MEN / 1982
Pasal 2 butir 1Pasal 2 butir 1
Kewajiban untuk memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tepat Kewajiban untuk memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tepat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja.
makanan ditempat kerja.
4.
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951
Tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara
Nomor 23 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4).
Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4).
5.
5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969
Tentang ratifikasi Konvensi ILO No.120 mengenai Higiene Dalam Perniagaan dan Tentang ratifikasi Konvensi ILO No.120 mengenai Higiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 14). Kantor-kantor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 14).
6.
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918).
Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918).
7.
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor Tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4279).
39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4279).
8.
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004
Tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu. Tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu.