ALAT PELINDUNG
DIRI (APD)
Anggota kelompok:
Azzahra oktariyani Dewi sri agustin
Regita aryani
Nina aidah
DEFINISI ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Association, personal protective
equipment atau alat pelindung diri
didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau
penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,
elektrik, mekanik dan lainnya.
TUJUAN ALAT
PELINDUNG DIRI
a. melindungi tenaga kerja, apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
b. meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja c. menciptakan lingkungan kerja yang aman
d. melindungi pekerja dari bahaya akibat pekerjaannya.
e. menurunkan tingkat resiko akibat kecelakaan terhadap pekerja.
.Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan
upaya untuk mengendalikan risiko bahaya saat bekerja.
Kewajiban perusahaan menyediakan APD diatur dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2010 tentang APD. Pasal 2 (1) Pengusaha wajib menyediakan APD bagi
pekerja/buruh di tempat kerja. (2) APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku. (3) APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
diberikan oleh pengusaha secara cuma-cuma.
DASAR HUKUM APD
. SUMA’MUR (2014) MENUNJUKAN HAL-HAL YANG PERLU DI
PERHATIKAN DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI :
a. Pengujian Mutu
b. Pemeliharaan APD c. Ukuran harus tepat
d. Cara pemakaian yang benar
a. Alat pelindung kepala b. Alat Pelindung Mata c. Alat Pelindung Telinga
d. Alat Pelindung Pernafasan e. Alat Pelindung Tangan
f. Alat Pelindung Kaki g. Pakaian Pelindung
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
MENURUT KRISNAWATI (2013) LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DI PERHATIKAN SAAT MENENTUKAN ALAT
PELINDUNG DIRI YANG DI GUNAKAN :
a. Menginventarisasi potensi bahaya yang dapat terjadi.
Langkah ini sebagai langkah awal agar APD yang digunakan sesuai kebutuhan.
b. Menentukan jumlah APD yang akan disediakan jumlah tenaga kerja yang terpapar langsung menjadi prioritas utama. Dalam menentukan jumlah bergantung pula pada jenis APD yang digunakan sendiri atau APD yang dapat dipakai bergiliran.
c. Memilih kualitas atau mutu dari APD yang akan digunakan.
Penentuan mutu akan menentukan tingkat keparahan
kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang dapat terjadi.
KETENTUAN-KETENTUAN APD :
a. Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya.
b. Berbobot ringan.
c. Dapat dipakai fleksibel (tidak membedakan jenis kelamin).
d. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.
e. Tidak mudah rusak.
f. Memenuhi ketentuan standar yang ada.
g. Pemeliharaan mudah.
h. Penggantian suku cadang mudah.
i. Tidak membatasi gerak.
j. Rasa tidak nyaman tidak berlebihan.
k. Bentuknya cukup menarik.
.FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI :
Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup
pengetahuan, sikap dan kenyamanan.
Faktor pendukung (enabling factor)
Faktor pendorong(reinforcing factor)
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN STANDAR APD PETUGAS MEDIS
Alat pelindung kepala
Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau cedera kepala akibat kejatuhan benda keras.
Alat pelindung mata dan muka
Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas, atau uap.
Alat pelindung pernapasan
Fungsi alat ini adalah untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau menyaring paparan zat atau benda berbahaya
Alat pelindung tangan
Pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari
Alat pelindung kaki
Alat ini berfungsi untuk melindungi kaki Alat pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh
TINGKAT APD : APD level 1
Tingkat pertama untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum dimana
kegiatannya tidak menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai terdiri dari masker bedah, gaun, dan sarung tangan pemeriksaan
APD level 2
Tingkat kedua dimana tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang dibutuhkan adalah penutup kepala,
google, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai APD level 3
Level 3 diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak langsung dengan pasien terduga atau terkonfirmasi covid-19. Alat pelindung diri yang dipergunakan terdiri atas baju kerja/ scrub, hand scoen pendek & panjang, masker N95 yang dilapisi masker bedah,
kacamata goggle atau face shield, coverall, sepatu boot.