BAHAN AJAR PEKERJAAN DASAR TEKNIK MESIN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN ( K3L )
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat ; 1. Menjelaskan pengertian K3L
2. Memahami dasar pelaksanaan K3L 3. Menjelaskan Tujuan K3L
4. Menjelaskan Ruang Lingkup K3L 5. Menjelaskan Persyaratan K3L 6. Menjelaskan Prosedur K3L 7. Menerapkan persyaratan K3L 8. Menerapkan Prosedur K3L B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian K3L
K3L merupakan singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Istilah ini akan sering dijumpai di tempat kerja baik di pabrik, kantor, bengkel, disekolah bahkan dijalan. Informasi yang sering kita lihat di tempat tersebut berkenaan dengan K3 antara lain banyaknya papan-papan peringatan, rambu-rambu, dan pesan-pesan yang dipasang disudut ruang, didinding maupun dipinggir jalan.
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) didefinisikan sebagai : Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja.
2. Dasar Pelaksanaan K3L
Informasi tentang K3 dirasakan sangat penting untuk kelangsungan hidupdan pekerjaan manusia. Mengingat pentingnya keselamatan di dalam bekerja,maka Pemerintah Indonesia di dalam hal ini mengeluarkan Undang-Undang pokok Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970 yangmenjamin diberlakukannya keselamatan di dalam bekerja oleh setiapperusahaan, bengkel, kantor, sekolah, jalan raya dan di tempat lain.
3. Tujuan K3L
Tujuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) pada seluruh lingkup pekerjaan, mencakup keseluruhan aspek atau sasaran, meliputi pekerja, produk, mesin/
peralatan, dan lingkungan kerja, yaitu :
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat
b. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan
Tujuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) akan tercapai secara maksimal, sangat dipengaruhi oleh bebarapa faktor yaitu :
Suasana kerja yang kondusif dan harmonis, kesejahteraan seluruh karyawan memadai, memiliki peralatan penunjang K3L yang lengkap dan memiliki Prosedur Operasional Standar (POS) tentang K3L
4. Ruang Lingkup K3L
Ruang lingkup berlakunya keselamatan kerja adalah di segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun di udara dimana (Pasal 2 UU 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja) yaitu ;
a. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan ;mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan, atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.*
b. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan ; bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi.
c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran ;rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
d. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan.
e. Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan emas, perak, logam atau biji logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnnya, baik di permukaan atau didalam bumi, maupun didasar perairan.
f. Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik didaratan, melalui terowongan, dipermukaan air, didalam air maupun diudara.
g. Dikerjakan bongkar muat barang muatan kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau gudang.
h. Dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain didalam air.
i. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan.
j. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah.
k. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting.
l. Dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang.
m. Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
n. Dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau timah.
o. Dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi atau telepon.
p. Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset penelitian yang menggunakan alat teknis.*
q. Dibangkitkan, diubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air.
r. Diputar film, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
Note * : lingkup secara spesifik dalam pelaksanaan Pekerjaan Dasar Teknik Mesin
5. Persyaratan K3L
Persyaratan K3L yang harus dipenuhi sesuai Pasal 3 ayat (1) UU 1/1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mancegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses kerjanya.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
6. Prosedur K3L
Prosedur Operasi Standar untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu :
a. Memahami kondisi-kondisi bahaya dan mematuhi rambu – rambu peringatan tanda bahaya di tempat kerjanya .
b. Menggunakan alat-alat pengamanan dan alat pelindung yang harus dipakai.
c. Melakukan cara-cara dan sikap kerja yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.
Faktor-faktor Keselamatan Kerja penyebab kecelakaan kerja : a. Faktor manusia
Tingkah laku yang sembrono, pengetahuan yang kurang, keterampilan yang kurang memadai, kelelahan, kondisi fisik yang kurang sehat, mental yang labil/stress dan tidak disiplin dalam mematuhi aturan keselamatan.
b. Faktor alat
Kurang sesuai dengan postur tubuh, tidak layak pakai, tidak memakai alat pengaman.
c. Faktor lingkungan kerja
Kondisi tempat kerja yang tidak memenuhi persyaratan, sikap pimpinan yang kurang mendukung.
Tindakan – tindakan yang berbahaya : a. Mengoperasikan mesin tanpa wewenang.
b. Mengoperasikan mesin dengan kecepatan berlebihan.
c. Membuat alat keselamatan tidak bekerja/berfungsi.
d. Gagal memberikan dan memastikan tanda peringatan berbahaya.
e. Menggunakan perkakas yang rusak.
f. Menggunakan perkakas yang salah.
g. Tidak menggunakan alat pelindung diri.
h. Memuat atau menempatkan barang secara tidak benar.
i. Mengangkat dengan cara yang salah.
j. Mengambil posisi badan yang salah.
k. Memperbaiki perkakas (mesin) yang sedang bergerak.
l. Bersenda gurau pada waktu bekerja.
m. Mabuk pada waktu bekerja.
7. Alat Pelindung Diri dan Simbol – simbol peringatan
a. Alat Pelindung Diri (APD) / Personal Protective Equipment ( PPE )
Dalam menyediakan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang pemilik perusahaan adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan ketimbang secara individu.
Penggunaan alat pelindung diri atau Personal Protective Equipment (PPE) yang efektif harus :
Sesuai dengan bahaya yang dihadapi
Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut
Tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas
Memiliki konstruksi yang sangat kuat
Tidak mengganggu PPE yang lain yang sedang dipakai secara bersamaan
Tidak meningkatkan resiko terhadap pemakainya Pemakaian (PPE) harus :
Disediakan secara gratis
Diberikan satu persatu orang atau jika tidak, harus dibersihkan setelah digunakan
Hanya digunakan untuk keperentukannya
Dijaga dalam keadaan baik
Diperbaiki atau diganti jika mengalami kerusakan
Disimpan di tempat yang sesuai ketika tidak digunakan Operator yang menggunakan (PPE) harus memperoleh :
Informasi tentang bahaya yang dihadapi
Instruksi tentang tindakan pencegahan yang perlu diambail
Pelatihan tentang penggunaan peralatan dengan benar
Pelatihan cara memelihara dan menyimpan PPE
Instruksi agar melaporkan setiap kecatatan atau kerusakan.
Contoh APD / PPE
No Aplikasi Jenis Bahaya Gambar
1 Kepala Benda-beda jatuh Ruang yang sempit Rambut terjerat
2 Mata Debu, partikel-
partikel
beterbangan, asap, bunga api dan sinar
3 Telinga Suara bising
4 Sistem
Pernapasan
Debu, asap dan gas beracun
5 Tangan Tepi-tepi dan ujung yang tajam
Zat kimia krosif
6 Kaki Terpelest, benda
tajam dilantai, benda jatuh
Percikan logam cair
7 Kulit Kotoran dan bahan korosif ringan, korosif kuat dan zat pelarut
8 Badan Zat pelarut dan kelembaban
Tepi-tepi dan ujung yang tajam
Zat kimia krosif
b. Simbol – simbol peringatan dan informasi
No Simbol Kewajiban Jenis APD
1 Menggunakan
PPE untuk kepala
2 Menggunakan
PPE untuk mata
3 Menggunakan
PPE untuk telinga
4 Menggunakan
PPE untuk system pernapasan
5 Menggunakan PPE untuk tangan
6 Menggunakan
PPE untuk kaki
Peringatan waspada terhadap bahaya
Simbol Larangan
Simbol Petunjuk P3K
C. Rangkuman
1. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) didefinisikan sebagai : Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja.
2. Tujuan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) :
- Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat
- Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien - Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan
3. Dasar diberlakukannya keselamatan kerja , yaitu Undang-Undang pokok Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970.
4. Lingkup K3L dalam kegiatan pembelajaran di bengkel sekolah , mengenai :
a. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan ; mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan, atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.*
b. Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset penelitian yang menggunakan alat teknis.*
5. Persyaratan K3L antara lain :
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
- Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.
- Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses kerjanya.
6. Prosedur Operasi Standar untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu :
- Memahami kondisi-kondisi bahaya dan mematuhi rambu – rambu peringatan tanda bahaya di tempat kerjanya .
- Menggunakan alat-alat pengamanan dan alat pelindung yang harus dipakai.
- Melakukan cara-cara dan sikap kerja yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Faktor-faktor Keselamatan Kerja penyebab kecelakaan kerja : - Faktor manusia
Tingkah laku yang sembrono, pengetahuan yang kurang, keterampilan yang kurang memadai, kelelahan, kondisi fisik yang kurang sehat, mental yang labil/stress dan tidak disiplin dalam mematuhi aturan keselamatan.
- Faktor alat
Kurang sesuai dengan postur tubuh, tidak layak pakai, tidak memakai alat pengaman.
- Faktor lingkungan kerja
Kondisi tempat kerja yang tidak memenuhi persyaratan, sikap pimpinan yang kurang mendukung.
8. Cara Penggunaan alat pelindung diri atau Personal Protective Equipment (PPE) yang efektif harus :
- Sesuai dengan bahaya yang dihadapi
- Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut - Tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas
- Memiliki konstruksi yang sangat kuat
- Tidak mengganggu PPE yang lain yang sedang dipakai secara bersamaan - Tidak meningkatkan resiko terhadap pemakainya