• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA "

Copied!
69
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di setiap tempat kerja pasti terdapat bahaya kerja yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja. Perilaku tidak aman ini merupakan salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja selain lingkungan yang tidak aman.

Perumusan Masalah

Namun, masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD saat bekerja, seperti tidak menggunakan penutup telinga dan masker. Dan dari hasil wawancara dengan 5 orang karyawan bagian produksi batch plant, karyawan tersebut masih kurang peduli dengan penggunaan APD dalam bekerja, dibuktikan dengan pernyataan karyawan yang mengatakan bahwa mereka merasa nyaman bekerja tanpa APD untuk digunakan. .

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Apakah ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja di group plant production department PT.

Manfaat Penelitian

  • Bagi Mahasiswa/Peneliti
  • Bagi Institusi Pendidikan
  • Bagi Pekerja
  • Bagi Institusi Terkait

Memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan dalam upaya peningkatan keselamatan pekerja saat bekerja di tempat kerja dan peningkatan efisiensi penggunaan APD bagi pekerja di PT. Serta mampu menilai permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang di atas, antara lain pengetahuan tentang APD dan implementasi penggunaan APD.

Ruang Lingkup Penelitian

Selain itu, kami berharap penelitian ini menjadi bahan referensi tambahan untuk pengembangan ilmu keselamatan dan kesehatan kerja di Universitas Binawan. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang penggunaan alat pelindung diri dan memberikan informasi tentang risiko yang timbul jika tidak menggunakan alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan di tempat kerja.

TINJAUAN PUSTAKA

Alat Pelindung Diri (APD)

  • Definisi Alat Pelindung Diri (APD)
  • APD yang di Gunakan Pekerja Produksi Batching Plant

Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terjatuh atau tertimpa benda tajam atau benda keras, paparan radiasi panas, api, semprotan bahan kimia dan suhu ekstrim. Safety helmet berfungsi untuk melindungi kepala pekerja, menghindari benturan, jatuh dan meminimalisir cedera yang akan terjadi pada pekerja. Alat pelindung mata dan wajah adalah alat pelindung yang digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel kecil, percikan benda kecil, panas atau uap panas, radiasi pengion dan non pengion, pancaran cahaya, pengaruh. memukul benda keras atau benda tajam yang dapat merusak mata dan.

Pelindung wajah (Teng Muka) digunakan untuk melindungi mata dari radiasi elektromagnetik non-pengion dan pengion. Alat Pelindung Pernapasan (RPE) adalah peralatan untuk melindungi pekerja dari paparan zat berbahaya, seperti bahan kimia, kabut, debu, uap dan asap. Penggunaan alat pelindung pernafasan dapat mencegah pekerja menghirup langsung polutan di area kerja 15 Alat pelindung pernafasan yang digunakan oleh pekerja di bagian produksi pabrik perakitan PT.

Pelindung tangan adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi tangan dan jari dari bahaya paparan api, panas, dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi pengion, arus listrik, bahan kimia, guncangan, pukulan dan goresan, infeksi zat penyebab penyakit dan mikroorganisme . . Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki pekerja dari bahaya di lingkungan kerja, seperti tertimpa atau terbentur benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, paparan suhu ekstrim, paparan bahan kimia berbahaya tumpahan dan mikroorganisme serta terpeleset 17 Pelindung kaki harus terbuat dari bahan yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Alat pelindung tubuh berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya suhu panas atau dingin yang ekstrim, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan dengan mesin, peralatan dan bahan, goresan , radiasi, hewan, mikroorganisme patogen dari manusia, tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.

Gambar 2.1 Safety Helmet
Gambar 2.1 Safety Helmet

Pengetahuan

  • Definisi Pengetahuan
  • Tingkat Pengetahuan
  • Pengukuran Pengetahuan
  • Definisi Kepatuhan

Orang yang memahami materi atau objek harus dapat menyebutkan, menjelaskan, menyimpulkan, dll. Penerapan adalah kemampuan seseorang yang memahami materi atau pokok bahasan untuk dapat menerapkan atau mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diketahui pada keadaan atau kondisi yang sebenarnya. Analisis adalah kemampuan individu untuk mendeskripsikan materi atau objek tertentu menjadi komponen-komponen yang terkandung dalam suatu masalah yang saling terkait.

Pengetahuan seseorang telah mencapai tingkat analisis, jika orang tersebut dapat membedakan, memisahkan, mengklasifikasikan dan membuat diagram (grafik) pengetahuan tentang objek tertentu. e) Sintesis (sintesis). Sintesis adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan atau menghubungkan bagian-bagian dari objek tertentu menjadi bentuk baru. Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk membuat penilaian tentang materi atau objek tertentu.

Sikap adalah perasaan yang konstan dan terarah terhadap suatu objek, baik itu seseorang, tindakan, atau ide. Persepsi adalah suatu proses yang mendahului penginderaan, yaitu suatu proses nyata penerimaan suatu rangsangan oleh individu melalui panca indera. Penelitian Brito tahun 2015 menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja yang memiliki motivasi kerja baik (57,99%) berperilaku baik dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).

Kerangka Teori

Menurut Lawrence Green (1980), faktor penguat adalah faktor yang menentukan didukung atau tidaknya tindakan kesehatan. Faktor ini meliputi sikap dan perilaku orang lain, seperti orang tua, tenaga kesehatan, teman dan tetangga.

Gambar 2.8 Kerangka Teori Penelitian Faktor Pemungkin :
Gambar 2.8 Kerangka Teori Penelitian Faktor Pemungkin :

METODE PENELITIAN

  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis
  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Sumber Data Penelitian
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Instrumen Penelitian
    • Kuesioner
    • Kamera Handphone
  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan dan Analisis Data
    • Pengolahan Data
    • Analisis Data

Selain itu, data primer dalam penelitian ini juga diambil dari observasi awal berupa wawancara dan observasi lapangan terkait penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja di bagian produksi alat takaran. Kuesioner merupakan lembar yang berisi pertanyaan penelitian terkait hubungan antara pengetahuan tentang alat pelindung diri dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja bagian produksi dosing plant di PT. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada responden untuk mengetahui pengetahuan terkait kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja produksi di bagian dosing plant PT.

Penjelasan tujuan penelitian kepada responden yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD. Analisis univariat dalam penelitian ini untuk melihat distribusi frekuensi variabel penelitian yang meliputi pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD di kalangan pekerja PT. Berdasarkan tabel 4.6, dari 31 responden terdapat 16 orang (51,6%) yang memiliki kepatuhan penggunaan APD yang tidak patuh dan terdapat 15 responden (48,4%) yang memiliki kepatuhan penggunaan APD.

Berdasarkan analisis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p-value 0,009 (α < 0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja pabrik perakitan di PT. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada 31 responden pekerja area pabrik perakitan di PT. Ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja di area pabrik perakitan dengan nilai (p = 0,009 < 0,05).

Tabel 3.1 Definisi Operasional  No  Variabel  Definisi
Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran umum Perusahaan

Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) resmi berdiri sebagai identitas anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada 7 Oktober 2014. WSBP merupakan perusahaan beton pracetak dan siap pakai dengan kapasitas produksi terbesar saat ini di Indonesia. Pada tahun 2017, Waskita Beton Precast Tbk memperoleh 3 (tiga) sertifikat sistem manajemen terintegrasi yaitu ISO 9001:2015 untuk sistem manajemen mutu terkait sistem manajemen lingkungan dan OHSAS untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja sebagai standar internasional untuk kesehatan dan Kerja. sistem manajemen keamanan/K3.

Saat ini Perseroan memiliki kapasitas produksi sebesar 3,7 juta ton/tahun, didukung oleh 9 pabrik dan mengelola 73 batch plant dan 5 quarry. Adapun sejumlah proyek besar yang diselesaikan dengan menggunakan produk ready mix 7 prefabrikasi WSBP antara lain Tol Benoa Bali, Tol Gempol-Pasuruan, Tol Gempol-Porong, Tol Pejagan-Pemalang paket 1 dan 2, LRT Palembang, Tol Becakayu Ruas Jalan 1b dan 1c, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Khusus Busway Adam Malik, Underpass Palembang dan lain-lain. Tak hanya itu, untuk mendukung komitmen menciptakan inovasi produk dan meningkatkan kualitas produk, WSBP membangun lab/laboratorium di Karawang yang terdiri dari 3 lantai dengan luas total 1,1 ha dan luas bangunan 2.261 m2.

Pembangunan laboratorium ini merupakan langkah WSBP untuk semakin melengkapi laboratorium yang telah dimiliki di setiap pabrik.

Visi dan Misi Perusahaan

  • Visi Perusahaan
  • Misi Perusahaan

Hasil Penelitian

  • Analisis Bivariat

Dari tabel 4.3 distribusi masa kerja diketahui terdapat 26 orang pegawai yang telah bekerja selama ≥ 5 tahun dan 5 orang pegawai yang telah bekerja selama ≤ 5 tahun. Dari tabel 4.4 distribusi pendidikan diketahui bahwa tidak ada penduduk bekerja yang mengenyam pendidikan, hanya sekolah dasar dan menengah, dan jumlah pekerja yang telah mengenyam pendidikan sampai dengan sekolah menengah adalah 25 orang pekerja kasar. Berdasarkan tabel 4.5, dari 31 responden, 16 orang (51,6%) memiliki pengetahuan sedikit tentang APD dan 15 responden (48,4%) memiliki pengetahuan baik tentang APD.

Responden yang memiliki pengetahuan dan ketidakpatuhan kurang sebanyak 14 pekerja (87,5%) sedangkan responden yang memiliki pengetahuan dan kepatuhan kurang sebanyak 2 pekerja (12,5%). Dari hasil uji eksak Fisher, nilai p lt; 0,050) artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang APD dengan kepatuhan penggunaan APD pada pekerja pabrik perakitan di PT. Dengan demikian, pekerja dengan pengetahuan buruk memiliki risiko 2,2 kali lebih besar untuk tidak patuh dalam penggunaan APD dibandingkan dengan pekerja yang memiliki pengetahuan baik.

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin  Jenis Kelamin  Frekuensi  Persentase
Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pembahasan

Memberikan penghargaan kepada pegawai yang patuh dalam penggunaan alat pelindung diri sebagai apresiasi dan juga untuk menumbuhkan rasa semangat dalam budaya K3. Selalu ikuti aturan penggunaan APD untuk mengurangi dampak dan risiko kecelakaan di area kerja. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih banyak menggali sumber-sumber terkait pengetahuan dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri.

Hubungan antara pengetahuan dan sikap pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD) di PT. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Migrasi Republik Indonesia Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri Jakarta (2010).

Hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja PT. Penggunaan alat pelindung diri hanya digunakan di tempat kerja yang memiliki resiko bahaya tinggi 6. Udin Kurnia (2012) Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada mahasiswa jurusan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (Dimodifikasi sesuai riset Permata Putty.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

  • Bagi Perusahaan
  • Bagi Pekerja
  • Bagi Peneliti Selanjutnya

Hubungan antara pengetahuan dan perilaku sikap terhadap keberhasilan rongga mulut pada pasien kanker nasofaring dengan radioterapi sinar eksternal di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ATLM dalam pelaksanaan SOP penanganan spesimen sputum di Puskesmas rujukan mikroskopis Kabupaten Bulukumba.

DATA RESPONDEN

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PERTANYAAN

Sepatu yang digunakan karyawan saat bekerja adalah sepatu yang tidak tertutup dari ujung kaki sampai telapak kaki.

Gambar

Gambar 2.1 Safety Helmet
Gambar 2.2  Goggles
Gambar 2.3 Face Shield (Temeng Muka)
Gambar 2.5 Sarung Tangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat pengunjung hendak membeli makanan dan minuman yang ada di Teras Malioboro 1 melihat penjamah makanannya menggunakan Alat Pelindung