• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sehat Dengan Obat Herbal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sehat Dengan Obat Herbal"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

Sehat dengan obat herbal

Khasiat Kunyit/Kunir

Kunyit sudah sangat lama di gunakan nenek moyang kita bagi kesehatan, dan tanaman ini memiliki banyak manfaat pengobatan. Masakan Indonesia sangat mengenal kunyit sebagai salah satu bahan dasar wajib untuk masakan yang berwarna kuning atau sebagai pewarna alami makanan. Contohnya; kari ayam, gulai, soto, hingga ayam goreng bumbu kuning, nasi kuning, menggunakan kunyit sebagai salah satu

bumbunya. Selain untuk bumbu dapur, kunyit juga digunakan untuk ramuan obat tradisional baik menjaga kesehatan tubuh maupun kecantikan. Yang biasa kita konsumsi mungkin adalah kunir asam yang biasa dijual oleh mbak jamu gendong langganan kita. Dengan mengonsumsi kunyit asam - satu minuman dengan kategori jamu - secara teratur, kulit cantik dengan warna kuning langsat pun akan diperoleh. Kunyit yang bagus untuk obat adalah yang umur rimpangnya sudah lebih dari satu tahun. Beberapa khasiat obat dari kunyit antara lain:

1. Demam : 20 gram rimpang segar dicuci lalu diparut.Tambahkan 1/2 gelas air matang dan diaduk merata,peras dengan sepotong kain bersih.Air perasan diminum.Lakukan 2 kali sehari

2. Diare : Bahan : rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya. Caranya: ambil kunyit segar sebesar 1/2 jari tangan,diiris tipis-tipis lalu direbus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/3 gelas. Tambahkan 1 sendok teh air kapur sirih,aduk sampai merata. Saring dan minum 3 kali sehari sampai sembuh.

3. Perut kembung,tidak nafsu makan,nyeri,mual 50 g kunyit segar bersihkan lalu

diparut.Tambahkan 3 sendok air minum,lalu aduk merata lalu diperas dan disaring,dibagi untuk 3 kali minum.

4. Mencegah kerutan pada kulit. Parut sedikit kunyit dan peras airnya. Untuk hasil maksimal, sebaiknya setiap hari diminum.

5. Diabetes Mellitus. Bahan : 3 rampang kunyit, 1/2 sendok teh garam. Cara membuat : kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga mendidih, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

6. Tifus. Bahan : 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto. Cara

membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1 gelas ai masak yang masih hangat dan disaring. Cara menggunakan : diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut - turut.

(2)

Khasiat tanaman meniran

Tanaman meniran (Phylanthus niruri) sangat mudah di jumpai di sekitar kita. Tumbuh liar di halaman rumah kita, di samping pagar, bersama dengan tanaman herba lainnya. Walaupun tumbuh liar namun tanaman ini juga mengandung khasiat obat yang berguna bagi kita. Tanaman ini dengan mudah dikenali, daunnya mirip pohon asam, namun banyak buah di sepanjang tangkai di bawah daun. Dalam ilmu morfologi tumbuhan yang biasa diajarkan di jurusan Biologi, tanaman ini dicontohkan sebagai salah satu anomali pada daun majemuk. Daunnya yang mirip daun pohon asam ini sekilas seperti daun majemuk, namun sejatinya adalah daun tunggal. Karena adanya buah di bawah daunnya maka dia bukanlah daun majemuk. Dan ciri daun majemuk tidak ada kuncup daun atau kuncup buah di ketiak daunnya.

Penelitian terbaru mengenai meniran ternyata bisa digunakan untuk penderita HIV AIDS

,dimana ekstrak meniran bersifat sebagai ―adjuvant”, terutama untuk meningkatkan T-helpernya. Adjuvant artinya membantu dalam menanggulangi suatu infeksi. Selain diberikan obat standar, ditambah dengan stimulan. Dengan terapi adjuvant, proses penyembuhan penyakit bisa lebih cepat dan yang lebih penting adalah menghilangkan proses kekambuhan. Ektrak meniran dapat digunakan sebagai terapi adjuvant pada pengobatan infeksi yang membandel seperti infeksi virus, infeksi jamur, infeksi bakteri, intraseluler dan penyakit infeksi kronis lainnya. Ekstrak meniran ini bersifat membantu, bukan mengobati, penyembuhan HIV/AIDS. Setidaknya memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang umur penderita.

Ahli tanaman obat tradisional Prof Hembing, menawarkan penyembuhan hepatitis B dengan meniran. Resepnya, 60 gram daun meniran dicampur beberapa tanaman obat lain, lalu direbus dengan 1 liter air sampai airnya tinggal 200 cc. Air rebusan ini diminum dua kali sehari selama tujuh hari berturut-turut. belum ada obat modern yang sanggup menyembuhkan hepatitis B dengan jitu. Yang paling ideal adalah mencegah hepatitis B dengan vaksinasi. Bagi yang telanjur terinfeksi, apa boleh buat, ia harus hidup dengan virus HBV (penyebab hepatitis B).

Virus ini menular melalui transfusi darah, aktivitas seksual, dan pertukaran cairan tubuh—antara lain melalui jarum suntik dan pisau cukur. Secara vertikal, hepatitis B juga bisa menurun melalui ibu hamil yang terinfeksi HBV.

Senyawa aktif dalam meniran—filantin dan hipofilantin—berfungsi menggelontor racun dalam tubuh. Selain itu, perdu bertinggi satu meter ini juga sanggup memacu kekebalan tubuh.

(3)

digunakan sebagai obat berbagai penyakit, mulai diare sampai epilepsi. Senyawa aktif dalam meniran—filantin dan hipofilantin—berfungsi menggelontor racun dalam tubuh. Selain itu, perdu bertinggi satu meter ini juga sanggup memacu kekebalan tubuh.

Pemanfaatannya untuk obat antara lain :

Tanaman Meniran (akar, Batang, daun) ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Kemudian disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.

Malaria

7 Batang tanaman lengkap, 5 Biji bunga kering, 1 potong kayu manis, dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Selanjutnya disaring dan diminum 2 kali sehari.

Ayan

17 - 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun dan Bunga), dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 air sampai mendidih hingga tinggal ± 2,5 gelas. Selanjutnya disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari berturut-turut

Demam

Siapkan 3-7 batang tanaman lengkap (akar, batang, daun dan bunga). Bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas. Selanjutnya saring, kemudian diminum sekaligus. Batuk

Siapkan 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, bunga), Madu secukupnya. Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai merata. Diminum sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari

Haid berlebihan

Siapkan 3 - 7 potong akar kering, 1 gelas air tajin. Bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata. Selanjutnya saring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Disentri

Siapkan 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga), rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih, saring dan minum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Luka Bakar Kena Api atau Air Panas

3 - 7 batang tanaman lengkap (akar, batang, daun dan bunga) ditumbuk halus, tambah 1 Rimpang umbi temulawak (4 cm) yang diiris-iris. Campurkan dengan 3 buah bunga cengkeh kering, 1 potong kayu Manis, kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.

Luka koreng

9 - 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga) cuci bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus dengan 1 cerek air. Dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi. Jerawat

7 Batang tanaman meniran, 1 Rimpang umbi kunyit (4 cm), dicuci sampai bersih dan ditumbuk sampai halus. Kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. selanjutnya disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap hari.

Posting terkait:

(4)

khasiat Patikan Kebo(Euphorbia hirta L)

Orang tua kita pada jaman dulu sebelum puskesmas dan dokter bertebaran seperti saat ini, menggunakan getah tumbuhan ini untuk mengobati penyakit mata yang merah karena belekan atau glaukoma. Namun, khasiat tumbuhan ini tidak hanya terbatas itu saja. Patikan kebo mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan anti pruritic (menghilangkan gatal). Kandungan kimiawi yang sudah diketahui dari patikan kebo antara lain, taraxerol, friedlin, betha amyrin, betasitosterol, beta eufol, euforbol, triterpenoid, tirukalol, eufosterol, hentriacontane, flavonoid, tanin, elagic acid. Dan berdasarkan catatan hasil penelitian dan pengalaman di berbagai daerah dan penyakit negara, tanaman ini dapat mengobati disentri, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan, astma, dan radang kelenjar susu atau payudara bengkak.

Terna, tegak atau memanjat, tinggi lebih kurang 20 cm, batang berambut, percabangan selalu keluar dan pangkal batang dan tumbuh ke atas, warna merah atau keunguan. Daun berbentuk jonong meruncing sampai tumpul, tepi daun bergerigi. Perbungaan bentuk bola keluar dan ketiak daun bergagang pendek, berwarna dadu atau merah kecokelatan. Bunga mempunyai susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga yang masing-masing terdini atas empat bunga jantan.

beberapa penyakit yang bisa di obati dengan Patikan Kebo adalah:

Disentri. Patikan kebo 15 - 24 gram ditambah gula pasir (bila berdarah) atau gula enau (bila berlendir), tambah air secukupnya, ditim, minum.

Melancarkan kencing. Tanaman segar 30- 60 gram, tambah air secukupnya, rebus, minum 2 x sehari.

Bronkhitis. Ramuan:lumatkan herba Patikan Kebo segar yang belum berbunga 10 gram ditambah air secukupnya., setelah itu diperas. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.

Abses payudara. Patikan kebo segar 60 gram ditambah 120 gram tahu putih, di tim, makan. Thypus abdominalis. Herba segar 30 - 150 gram direbus dengan air secukupnya, 3 kali sehari. Tinea pedis, eksim. Herba segar 90 gr ditambah 1/2 liter alkohol 70 %, direndam 3-5 hari, untuk cuci.

Radang ginjal ( Pyelitis, nephritis ). Tanaman kering 6-9gram atau segar 30 - 60 gram, rebus, minum.

Radang tenggorok. (TB88). Daun secukupnya, disedu dengan air panas, pakai untuk kumur-kumur.

Asma. 1 genggam daun patikan kebo kering, direbus dengan 2 - 3 gelas air mendidih, disaring dandiminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

(5)

Radang kelenjar susu atau payudara bengkak. Satu genggam daun patikan kebo dan 2 sendok kedelai direbus dengan 3 - 5 gelas air mendidih, diminum 2 kali sehari 1 cangkir.

Obat Tradisional Pasca Banjir

Banjir yang biasa terjadi di Indonesia terutama saat musim penghujan. Karena berbagai hal seringkali bantuan tidak kunjung tiba, terutama kebutuhan obat-obatan. Namun sebenarnya ada obat di sekitar kita yang terkena bencana banjir. Berikut ini ada beberapa jenis tumbuhan obat dari yang bisa digunakan mengatasi penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh banjir.

1.Sambiloto (Andrographis paniculata)

Efek dan khasiat: sebagai antiradang, antibakteri, penawar racun, menurunkan panas,

menghilangkan sakit, merangsang phagocytosis. Berkhasiat mengatasi diare, influenza, tihus, demam, batuk, dan lain-lain.

2. Daun jambu biji (Psidium guajava)

Efek: sebagai astringen/pengelat (mengerutkan selaput lendir usus sehingga dapat mengurangi pengeluaran cairan), antidiare, antiradang, antivirus.

3. Buah jambu biji merah (Psidium guajava)

Efek: mengandung likopena dan vitamin C tinggi sehingga mempunyai efek sebagai antioksidan dan mempercepat penyembuhan dan lain-lain.

4. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Efek dan khasiat: sebagai antiradang, antibakteri, tonikum. Berkhasiat mengatasi diare, disentri, gangguan pencernaan, demam, flu, dan lain-lain.

5. Kunyit (Curcuma longa)

Efek dan khasiat: sebagai antiradang, antibakteri, astringen/pengelat, berkhasiat mengatasi diare, disentri, radang usus, influenza/flu, dan lain-lain.

6. Jahe (Zingiber officinale)

Efek dan khasiat: sebagai antiradang, berkhasiat mengatasi influenza, batuk, bronkitis, diare, disentri, gangguan pencernaan, dan lain-lain.

7. Patikan kebo (Euphorbia hirta)

Efek dan khasiat: sebagai antiradang, antidiare, disentri, berkhasiat mengatasi radang usus, typhus abdominalis, bronkitis, dan lain-lain.

8. Pegagan (Centella asiatica)

Efek: antiinfeksi, antitoksik (penawar racun), penurun panas, dan lain-lain. 9. Rumput lidah ular (Hedyotis diffusa)

Efek: antiradang, menghilangkan panas dan racun/toksin, mengaktifkan sirkulasi darah, dan lain-lain.

10. Krokot (Portulaca oleracea)

Efek: antitoksik (penawar racun), antiradang, menghilangkan panas, melancarkan sirkulasi, dan lain-lain.

11. Bawang putih (Allium cepa L.)

Efek dan khasiat: sebagai antibiotik, antiseptik, membersihkan racun, peluruh dahak, berkhasiat untuk influenza, batuk, bronkitis, diare, disentri, dan lain-lain.

12. Sirih (Piper betle L.)

(6)

Tanaman ini mudah dijumpai di sekitar tenpat tinggal kita dan tumbuh liar. Batang tangkainya kaku dan liat, berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun pada tangkai bunga kecil, letaknya jarang, panjang 3-9 cm, lebar 1-3 cm. Bunga majemuk berbentuk bongkol, letaknya di ujung batang, berwarna ungu, mekar pada siang hari sekitar pukul satu siang dan menutup kembali pada sore hari. Buah berupa buah bongkah yang keras, berambut, berwarna hitam. Akarnya tunggang yang besar berwarna putih. Tanaman ini dikenal dengan julukan Viagra Jawa karena kemampuannya memicu hormon kaum Adam. Ini disebabkan tapak liman mengandung stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, memacu gairah pria, melancarkan peredaran darah.Penggunaan tapak liman untuk berbagai penyakit biasanya dilakukan dengan cara pengobatan dalam, yaitu dengan cara diminum air rebusannya. Bagian yang digunakan adalah semua tanaman, baik akar, batang, daun, maupun seluruh tanaman. Semua khasiat tapak liman itu sudah dikenal sejak lama, terutama di kalangan ahli farmakologi China. Daunnya mengandung epifrieelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan isodeozyelephantopin. Pada bunganya terdapat kandungan luteolin-7-glucoside.

Tapak liman ini dijadikan obat tradisional, dalam keadaan segar, kering, bahkan diekstraksi dan dimasukkan ke dalam kapsul. Jenis penyakit yang dapat diatasi dengan tapak liman antara lain berbagai radang, seperti peradangan amandel, influenza, radang tenggorok, radang mata, radang ginjal yang akut dan krinis, serta radang rahim atau keputihan. Untuk mengatasi berbagai radang ini, seluruh tanaman tapak liman yang sudah dikeringkan, dicampur air dan direbus. Airnya disaring dan diminum secara rutin tiap hari. Sementara itu, untuk mengatasi perut kembung, hepatitis, beri-beri, disentri, gigitan ular, batuk seratus hari, kurang darah, dan lain-lain digunakan beberapa bagian atau seluruh tanaman. Contohnya, untuk hepatitis, agar segarnya direbus dengan daging. Airnya diminum. Untuk beri-beri, seluruh tanaman, ditambah tahu dan air, lalu ditim serta dimakan. Perut kembung dapat diatasi dengan air rebusan batang tapak liman. Tapak liman kerap digunakan oleh ibu hamil pada zaman dulu untuk mempercepat proses kelahiran.

 Kurang darah (anemia)

Satu genggam daun tapak liman dicuci hingga bersih. Tumbuk dan tambahkan air matang setengah cangkir. Kocok satu butir kuning telur dengan satu sendok makan madu. Lalu, campurkan kedua bahan tersebut. Minum ramuan satu kali sehari selama satu minggu.  Cacar air

Temulawak berukuran dua jempol tangan dikupas dan dipotong-potong. Satu jari kencur dikerik, satu jari jahe dan satu jari kunyit dikupas dan dipotong-potong. Dua pohon tapak liman seutuhnya dicuci dan potong-potong. Satu sendok teh asam kawak. Satu sendok makan gula merah disisir halus.

(7)

menyusut sampai setengahnya. Minum ramuan ditambah dengan gula merah, tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.

 Demam akibat terlalu lelah

Rebus satu genggam daun tapak liman, satu genggam pegagan segar, dua jari temulawak yang telah dikupas dan dipotong-potong, satu sendok teh adas manis, dan satu jari pulosari dengan empat gelas air hingga menjadi dua gelas. Minum ramuan setengah gelas, tiga kali sehari.

 Demam biasa

Cuci bersih satu lembar daun pepaya muda, lima lembar daun waru muda, setengah genggam daun sembung kering, dua pohon tapak liman seutuhnya, tiga pohon kecil meniran segar, satu genggam pegagan segar, satu jari pule, dan satu jari kayu manis. Rebus semua bahan dengan empat gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum tiga kali sehari, masing-masing setengah gelas.

 Keputihan

Satu pohon tapak liman segar seutuhnya dicuci bersih dan dipotong-potong. Ambil seperempat genggam sambiloto, seperempat genggam meniran, tiga lembar daun sirih, satu jari kunyit, dan satu jari temu kunci.

Rebus semua bahan dengan empat gelas air sampai menyusut setengahnya. Minum tiga kali sehari dengan dosis setengah gelas.

 Nyeri haid

Satu pohon tapak liman seutuhnya dicuci bersih dan dipotong-potong. Potong-potong dua jari temulawak, satu genggam daun sambang colok, satu sendok teh asam lama, satu jari kunyit, dan sisir halus satu sendok makan gula merah.

Rebus semua bahan dalam empat gelas air di api kecil hingga menjadi setengahnya. Minum tiga kali sehari sebanyak setengah gelas.

 Memperbesar payudara

Tumbuk hingga halus satu genggam daun tapak liman (Elephantopus scaber), satu genggam daun Ajeran (Bidens pilosa), dan satu buah pinang muda(Arenga pinnata). Balurkan ramuan pada payudara, kecuali di bagian puting.

Manfaat daun jambu

biji

Pada saat musim DBD, tanaman yang sering diburu dan dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan trombosit itu seperti, jambu biji merah. Sebenarnya, mengenai warna daging buah jambu biji merah atau putih tidak berbeda, keduanya mengandung tannin dan quersetin.

Daun jambu biji juga dapat digunakan sebagai obat DBD, karena mengandung senyawa tannin dan quersetin dari kelompok flavonoid, kedua senyawa ini lebih banyak terdapat pada daun jambu biji dibandingkan pada buahnya.

(8)

DAUN jambu biji tua ternyata mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA. Ada tiga manfaat dari ekstrak jambu biji ini, yaitu sebagai antivirus, mengurangi risiko kebocoran plasma dan dapat mengatasi trombositopenia.

Dari berbagai penelitian tentang daun jambu biji yang pernah dilakukan umumnya khasiatnya sebagai anti diare. Disamping itu, jambu biji mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik. Beberepa senyawa kimia yang terkandung dalam jambu biji antara lain, polifenol, karoten, flavonoid dan tannin. Dengan adanya kandung an senyawa itu diperkirakan daun jambu biji juga mempunyai aktivitas antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit.

Beberapa penyakit yang dapat digunakan antara lain: Sariawan:

Daun Jambu Biji di Rebus dalam 1 liter air: 1 genggam daun jambu biji segar dan 1 jari kulit batangnya. Saring air hasil rebusan dan minum sehari 2 kali

Sehat dengan Tapak Dara

Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak ditanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di halaman kita. Tapakdara mempunyai 2 jenis bunga putih dan ungu. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 1 meter. Tanaman ini merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di daerah beriklim tropis. Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara : memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter

berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Setiap kuntum bunga memiliki 5 kelopak.Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji. Tapak dara yang masih keluarga kamboja ini diduga berasal dari Amerika Tengah dan India. Sumber lain menyebutkan tapak dara berasal dari Madagascar, karena itu masyarakat Eropa memberinya julukan Madagascar Periwinkle.

Hampir semua bagian tanaman tapak dara bermanfaat untuk kesehatan. Daunnya mengandung senyawa alkoloid yaitu vinkristin dan vinblastin. Kedua senyawa ini bersifat antineocristine yang ampuh melawan sel kanker.

(9)

Bagian tanaman lain seperti bunga, buah dan batang mengandung alkoloida catharantine yang dikenal sebagai anti kanker. Alkoloida catharantine mengandung zat yang sama dengan plasma sel kanker, jika dikonsumsi, sel kanker dalam tubuh akan menyerapnya. Hasilnya, inti sel kanker akan terdesak dan menghilang.

Penelitian yang dilakukan tim Ely Lilly dari Universitas Western, Ontaria, menyatakan tanaman tapak dara bisa digunakan sebagai pencegah dan pembasmi sel kanker.

Selain mengatasi kanker, senyawa leurisine dan vindoline yang dikandung tapak dara dapat digunakan sebagai pengganti insulin bagi penderita diabetes. Sedangkan zat aktif vinblastine dan vincristine dipercaya mampu menjinakkan leukemia, pembengkakan limpa, kanker payudara dan tumor ganas.

1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis) Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara

Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.

Bahan: 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.

Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.

2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Bahan: 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan disaring. Cara menggunakan: diminum tiap sore. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring .Cara menggunakan: diminum menjelang tidur. 3. Leukimia

Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras. Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Asma dan bronkhitis Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

4. Demam

Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang dan akar tapakdara Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas. Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.

5. Radang Perut dan disentri

Bahan: 15 - 30 gram daun tapakdara kering Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.

Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan gula kelapa. 6. Kurang darah

Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih. Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar rumah semalam. Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.

7. Tangan gemetar

Bahan: 4 - 7 lembar daun tapakdara Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.

(10)

8. Gondong, bengkak, bisul dan borok

Bahan: 1 genggam daun tapakdara Cara membuat: ditumbuk halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

9. Luka bakar

Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras. Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk bersama-sama sampai halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

10. Luka baru

Bahan: 2 - 5 lembar daun tapakdara Cara membuat: dikunyah sampai lembut. Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.

11. kanker.

Untuk pengobatan kanker, ambil satu gengam daun tapak dara, campur buah plus kulit kayu pulasari dan gula merah/Jawa secukupnya. Rebus dengan 3 gelas air. Setelah air tinggal separuh, angkat. Minum pagi, siang dan malam hari masing-masing 1/2 gelas.

Atasi Jerawat

dengan Bunga Pukul

Empat

Jerawat adalah masalah yang sering muncul di kalangan remaja. Banyak cara digunakan untuk mengatasi masalah jerawat ini. Salah satu yang bisa digunakan untuk mengobati jerawat adalah buah dari bunga pukul empat. Buah Bunga Pukul Empat ini mengandung zat tepung. Pecah buahnya kemudian kumpulkan dalam wadah untuk dibuat tepung bedak. Tepung bedak ini ditambah air, kemudian dioleskan pada wajah yang kena jerawat. Bedak tadi juga bisa digunakan untuk kulit yang terbakar.

Bunga Pukul empat merupakan tanaman tropis, yang dapat tumbuh sampai ketinggian 1.200 mdpl. Suhu yang disukai berkisar antara 26 - 30º C, meskipun suhu lingkungan sejuk, namun demikian juga membutuhkan sinar matahari yang cukup. Tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan Bunga Pukul Empat adalah tanah yang gembur, subur, dengan pH tanah 6 - 7. Tanaman ini biasa ditanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar, pada umur 3 bulan tanaman ini baru mulai berbunga. Bunganya seperti terompet kecil, warna bunga tergantung jenisnya, ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadangkadang dalam satu pohon terdapat warna campuran. Batangnya tebal dan tegak tidak berbulu dan banyak bercabang-cabang. Daunnya berbentuk seperti gambar hati berujung runcing dan panjangnya 3 - 15 cm. lebarnya 2 - 9 cm. Bijinya bulat berkerut, jika sudah masak berukuran 8 mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya. Akar mengandung betaxanthins. Buah mengandung zat tepung, lemak (4,3%), zat asam lemak

(24,4%), zat asam minyak (46,9%).

Biasa digunakan ebagai obat topical (Pemakaian luar) : Untuk pembengkakan payudara (acute mastitis), bisul, koreng, luka terpukul, ezcema, lumatkan tanaman segar untuk pemakaian luar

(11)

atau rebus dengan air secukupnya untuk cuci. Daun bersifat maturatif (mempercepat pematangan bisul).

bisul:

- Pada bisulnya dioleskan sedikit minyak kemiri. Daun kembang pukul empat dilayukan di atas api, kemudian dioleskan sedikit minyak kelapa, tengahnya dilubang dan letakkan di atas bisul. - 10 lembar daun kembang pukul empat kemudian dicuci bersih, kemudian dilumatkan, ditambah air garam secukupnya, tempelkan pada bisul dan daerah di sekelilingnya, Ialu dibalut.

- Akar segar dibuang kulitnya, kemudian dilumatkan dan ditambah gula aren. Tempelkan pada bisulnya, sehari diganti 2 x (dua kali).

Keputihan:

Akar Bunga Pukui Empat segar 10 gram, Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis. Dikompreskan pada bagian yang sakit. Diulang selama 7 hari.

Teh Rosela Merah Untuk Mencegah Penyakit

dan Penuaan Dini

Masyarakat kini mengenal Rosela

(Hisbiscus sabdariffa L.) sebagai teh yang menyehatkan,namun Di Sudan, Rosela telah lama digunakan sebagai minuman tradisional yang dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman tradisional Sudan. Menurut penelitian kelopak bunga yang dari tebal Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit kanker, peradangan, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan memperancar buang air besar. Ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Rosela mengurangi efek alkohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi. Kelopak bunga Rosela juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan cara mengurangi derajat kekentalan darah. Selain itu kelopak bunga Rosella mengandung

(12)

vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit. Selain itu rosella juga berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah penuaan dini, menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, memperlambat menopouse, mencegah pengapuran tulang dan mengurangi dampak negatif nikotin. jadi bagi anda yang perokok berat sebaiknya mengkonsumsi juga rosela ini.

Kelopak bunga Rosela merah banyak dipakai sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan minuman. Kelopak bunga tersebut

mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung protein dan kalsium.

Tumbuhan perdu ini satu keluarga dengan bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan Waru (Hibiscus tialiaceus) dari famili Malvaceae. Tumbuhan Rosela mungkin berasal dari India, tetapi ada juga pendapat yang

mengatakan berasal dari Afrika Barat.

Tanaman bisa mencapai 3 - 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Rosela berwarna merah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap. Bagian bunga Rosela yang bisa diproses menjadi bahan makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi berbagai jenis sajian seperti; jelly, saos, serbuk (teh ) atau manisan Rosela. Daun muda Roselle bisa juga dimakan sebagai lalapan atau salad. Sementara itu di Afrika, biji Rosela dimakan karena dipercaya mengandung minyak

tertentu.

Kandungan gizi dalam 100 gr Kelopak segar rosela adalah:

Air 9.2 g; Protein 1.145 g; Lemak 2.61 g; Serat 12.0 g; Abu 6.90 g; Kalsium 1,263 mg; Fosforus 273.2 mg; Zat Besi 8.98 mg; Karotena 0.029 mg; Thiamine 0.117 mg; Riboflavin 0.277 mg; Niacin 3.765 mg; Asid Askorbik 6.7 mg.

Cara membuat teh rosella ini bisa dibilang mudah seperti membuat teh pada umumnya,cukup sediakan 5 buah kelopak bunga rosella yang sudah kering, kemudian masukkan dalam gelas kemudian tuang dengan air mendidih,tunggu sekitar 3-5 menit. Setelah itu teh rosela siap diminum. Rasa minuman ini kecut seperti asam jawa, sehingga bagi mereka yang memiliki masalah dengan asam lambung sebaiknya

(13)

menambahkan air sebelum diminum , atau bisa juga dengan menambah madu supaya lebih mantap lagi.

Ramuan untuk Diabetes Mellitus

Gejala penyakit diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi ambang normal (Hiperglikemia). Penyakit ini bersidfat menahun dan dapat timbul pada semua usia, yang bisa muncul secara mendadak pada anak-anak dan orang muda. Pada orang yang sudah berumur sering muncul tanpa gejala dana baru diketahui setelah pemeriksaan secara rutin. Gejala lain yang sering timbul adalah : rasa haus, sering kencing, terasa lapar dan banyak makan namun berat badan turun, gangguan kulit seprti gatal-gatal, badan terasa lemah, sering kesemutan pada ujung jari, pandangan teras kabur, kulit kering dsb. Penyebab utama diabetes dapat dari faktor keturunan dan gaya hidup yang salah.

1. Pengobatan untuk diabetes karena faktor genetis:

-Bungur leaves (Lagerstroemia foetida Linn---40 gr -Jamblang Bark or seed (Syzygium cumini (L) Skeels.)---30 gr -Temulawak tuber (Curcuma xanthorriza Roxb)---20 gr -Kelabet seed( Trigonella foenum-grascum L.)---15 gr -Sambiloto herbs (Andrographis paniculata Nees)---15 gr Semua bahan dicampur menjadi satu.

cara pakai: 2 sendok teh serbuk obat diseduh dengan air mendidih sebanyak 1 gelas, dibiarkan sampai mengendap, diminum air beningnya saja ampas dibuang. Sehari 2-3 gelas.

2. Pengobatan karena gaya hidup yang salah.

-Bungur leaves (Lagerstroemia foetida Linn---40 gr -Jamblang Bark or seed (Syzygium cumini (L) Skeels.)---30 gr -Temulawak tuber (Curcuma xanthorriza Roxb)---20 gr -Lempuyang tuber (Zingiber zerumbet L)---15 gr -Pulai bark (Alstonia scholaris R.Br)---20 gr Semua bahan dicampur menjadi satu.

cara pakai: 2 sendok teh serbuk obat diseduh dengan air mendidih sebanyak 1 gelas, dibiarkan sampai mengendap, diminum air beningnya saja ampas dibuang. Sehari 2-3 gelas.

Herbal Untuk Hepatitis

Hepatitis adalah proses peradangan pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh: virus (paling banyak), bakteri seperti Salmonella typhi, parasit, obat-obatan, Bahan kimia alami atau sintetis yang merusak hati, alkohol, cacing, dan gizi yang buruk.

Gejala: badan terasa lemas,letih lesau,nafsu makan turun,mual dan muntah,perasaan tidak enak dan nyeri di perut,demam,pening, nyeri pada persendian,pegal-pegal diseluruh badan terutama pada pinggang dan bahu, diare.

Dilihat dari tipenya ada dua jenis penyakit hepatitis: 1. Tipe kuat dan panas

gejala: kulit berwarna kuning mencolok, badan panas, rasa haus ingin minum terus, feses berwarna kuning dan agak keras,kencing berwarna kuning kemerahan seperti teh, saluran

(14)

kencing panas, dada terasa penuh, lambung terasa sakit bila ditekan,nadi berdenyut cepat dan kuat.

Pengobatan Untuk hepatitis tipe kuat dan panas: a. Komposisi:

-Temu lawak tuber (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)---40 gr -Pegagan Leaves(Centella asiatica (L.) Urban.)---20 gr -Jombang (Taraxacum officinale L.) ---20 gr -Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)---15 gr -Saga telik (Abrus precatorius L.)---15 gr Semua bahan dalam bentuk serbuk dan dicampur menjadi satu.

cara pakai: 2 sendok teh serbuk obat diseduh dengan air mendidih sebanyak 1 gelas, dibiarkan sampai mengendap, diminum air beningnya saja ampas dibuang. Sehari 2-3 kali.

b.komposisi:

-Temu lawak tuber (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)---30 gr -Bunga tasbih tuber(Canna indica L)---30 gr -Meniran (Phyllanthus niruri L)---15 gr -Patikim (Hydrocotyle sibthorpionides Lamk)---15 gr -Daun Sendok (Plantago major L.)---20 gr Semua bahan dalam bentuk serbuk dan dicampur menjadi satu.

cara pakai: 2 sendok teh serbuk obat diseduh dengan air mendidih sebanyak 1 gelas, dibiarkan sampai mengendap, diminum air beningnya saja ampas dibuang. Sehari 2-3 kali.

2. Hepatitis tipe lemah dan dingin

Gejala: warna kulit agak gelap, suhu badan normal,mulut terasa hambar, badan terasa capek,anggota gerak terasa lemah,sering keluar keringat dingin, lidah berwarna kuning agak mengkilat,nadi lambat dan lemah.

Pengobatan untuk hepatitis tipe lemah dan dingin a. komposisi:

-Rimpang Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)---40 gr -Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)---40 gr -Patikim (Hydrocotyle sibthorpionides Lamk)---20 gr -Urang-aring (Eclipta alba (L) Horsk)---20 gr Semua bahan dalam bentuk serbuk dan dicampur menjadi satu.

cara pakai: 2 sendok teh serbuk obat diseduh dengan air mendidih sebanyak 1 gelas, dibiarkan sampai mengendap, diminum air beningnya saja ampas dibuang. Sehari 2-3 kali.

b. komposisi:

-Rimpang Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)---40 gr -Pegagan (Centella asiatica (L) Urban)---20 gr -Jombang (Taraxacum officinale L.) ---20 gr -Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)---15 gr -Saga telik (Abrus precatorius L.)---15 gr Semua bahan dalam bentuk serbuk dan dicampur menjadi satu.

(15)

cara pakai: 2 sendok teh serbuk obat diseduh dengan air mendidih sebanyak 1 gelas, dibiarkan sampai mengendap, diminum air beningnya saja ampas dibuang. Sehari 2-3 kali.

Ragam Manfaat Daun Dewa

Nama ilmiah Daun dewa adalah : Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau dikenal juga dengan nama Gynura pseudochina. Tergolong dalam family Asteraceae/Compositae.

Habitus Daun dewa adalah tumbuhan semak, dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 meter dpl. Tinggi bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua,terdapat garis ungu di bagian tepi, warna daun di bawahnya hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol. Terdapat umbi akar yang berwarna putih.

Kandungan Farmakologis: Flavonoid, saponin, minyak atsiri.

Efek farmakologis daun dewa adalah Daun dan umbi dari tanaman daun dewa bisa dipergunakan sebagai obat antikoagulan (mengencerkan bekuan-bekuan darah), anti pembengkakan, luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan (batuk darah, muntah darah, mimisan), mengurangi pembengkakan atau benjolan pada payudara, serta sangat efektif untuk obat memperlancar haid. Tanaman daun dewa juga memiliki rasa khas dan bersifat netral. Tumbuhan ini juga bersifat antikoagulan, antikarsinogen, antimutagenitas dan diuretic (peluruh kencing). Selain itu juga diketahui bahwa semua bagian tanaman ini dapat dipergunakan untuk mengobati tumor payudara dan luka bakar.

Manfaat pengobatan pengobatan dalun Dewa antara lain menurunkan kadar kolesterol darah, minyak atsiri dapat merangsang sirkulasi darah. Juga bersifat analgetik dan antiinflamasi. Minyak atsiri dan flavonoid mungkin bersifat antiseptik. Tanaman ini juga berkhasiat sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker, dalam pengujian di laboratorium, ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih). Ekstrak ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

Khasiat obat didapatkankan dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan lain-lain.Sedangkan umbi Daun Dewa berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah pembengkakan, pendarahan, tulang patah, dan lain-lain.

Beberapa cara pemakaian daun dewa antara lain: Rematik

15-30 gram daun dewa segar direbus, lalu dilumatkan, diperas dengan diberi sedikit air, dan diminum.

(16)

Kutil dan cantengan

Lima lembar daun dewa dicuci, dilumatkan dan ditempelkan pada tempat berkutil/cantengan. Balut sampai keesokan harinya.

Luka Bakar

Luka bakar, Luka teriris, Umbi daun dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.

Batuk dan muntah darah

Sebatang tumbuhan daun dewa dengan berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.

Bisul, koreng

Herba daun dewa dan herba sosor bebek, keduanya yang segar dengan ukuran sama banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng lalu dibalut. Tumor

Daun dewa 3-4 lembar dimakan sebagai lalapan. Digigit ular berbisa

Umbi daun dewa secukupnya ditumbuk sampai halus. Bubuhkan di bagian tubuh yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.

Seiring dengan pergeseran perilaku konsumen untuk kembali pada konsep kesehatan dan kecantikan alamiah (back to nature), maka daun dewa mempunyai prospek yang cukup

menjanjikan karena banyak digunakan dalam industri jamu dan industri obat-obatan. Baik daun maupun umbi dari tanaman daun dewa sama pentingnya dan manfaatnya. Daun dewa setelah dipanen dapat digunakan dalam keadaan segar atau dalam bentuk kapsul serbuk dan kapsul ekstrak (setelah melalui proses pengolahan). Pembuatan daun dewa sebagai kapsul serbuk harus memenuhi standar pembuatan obat yang baik untuk menjaga agar higienis dan mutunya terjamin. Kebutuhan daun dewa kering untuk saat ini sangat tinggi, oleh karenanya sering terjadi para pengobat memburu daun dewa karena pasokannya kurang kontinyu. Pada saat ini, harga daun dewa dalam keadaan kering dengan kadar air sekitar 10-15% bisa mencapai Rp 40.000,- – Rp 50.000,- per kg, sedangkan umbi daun dewa di tingkat produsen mencapai Rp 25.000,- per kg kering. Daun dewa telah ada di pasar-pasar tradisional di beberapa kota di Pulau Jawa seperti DKI, Semarang dan DIY. Sementara di pasar umum di DKI bisa diperoleh di pasar tradisional seperti pasar Senen, pasar Jatinegara dan beberapa Swalayan.

Daun dewa dalam bentuk simplisia yang ada di pasar-pasar sebagaimana disebutkan diatas, umumnya dipasok oleh pedagang pengumpul dan belum berkesinambungan. Hal ini terjadi karena belum adanya petani yang mengembangkan tanaman daun dewa secara intensif dan professional. Mengingat kebutuhan daun dewa yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan permintaan cukup besar, hal ini merupakan peluang bisnis yang prospektif untuk

mengembangkan tanaman daun dewa.

Pegagan, Bikin Otak

Encer

Pegagan (Centella asiatica) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang tersebar di wilayah Asia Tenggara dan kepulauan

(17)

sepanjang Samudra Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan nama pegagan.

Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat seperti ginjal, batangnya lunak dan beruas, serta menjalar hingga bisa mencapai 1 meter panjangnya. Pada tiap ruas akan tumbuh akar dan daun dengan tangkai daun panjang dan akar berwarna putih. Dengan berkembang biak secara vegetatif seperti itu, ia cepat beranak-pinak. Jika keadaan tanahnya bagus, tiap ruas yang menyentuh tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Pegagan bisa tumbuh hingga ketinggian 2.500 m diatas permukaan laut. Jenisnya tumbuhan tanpa batang, dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm. Akarnya keluar dari setiap bonggol,dengan cabang yang akan membentuk tumbuhan baru. Helai daun bersifat tunggal (satu), panjang tangkai sekitar 5-15 cm dengan bentuk ginjal manusia.

Tepi daun agak bergerigi dengan penampang 1-7 cm tersusun dalam roset yang terdiri dari 2-10 helai daun. Bunga, warnya putih atau merah muda, bersusun seperti sebuah karangan bunga berbentuk payung yang tunggal atau 3-5 kuntum keluar dari ketiak daun pegagan. Juga berbuah yang bentuknya lonjong atau pipih yang panjangnya 2-2,5 mm; berbau wangi dan rasanya pahit. Kandungan kimiawi dari Pegagan : asiaticoside, isonthankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose,carotenoids, garam-garam mineral (kalium, natrium, magnesium, kalsium,besi,vellarine, zat samak).

Tanaman ini juga digunakan secara oral maupun topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises, dan salah urat. Selain dapat membantu meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi.

Manfaat lainnya adalah: memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak,dan memperlancar transportasi darah pada pembuluh-pembuluh otak. Bahkan saat ini sudah

dimanfaatkan sebagai tonik untuk meningkatkan daya tahan otak dan saraf. Berbagai penelitian mengenai khasiat pegagan telah banyak dilakukan. Manfaat yang berhubungan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian.

Khasiat Dan Manfaat Daun Katuk

Daun katuk atau nama ilmiahnya Sauropus adrogynus (L) Merr, merupakan anggota dari familia Euphorbiaceae. Sebutan lain untuk daun katuk adalah memata (Melayu), simani (Minangkabau), kebing dan katukan (Jawa), serta kerakur (Madura).

Tanaman katuk tumbuh subur di Indonesia pada ketinggian 0 - 2.100 m dpl. Tanaman ini berupa perdu, yang tingginya mencapai 2-3 m. Cabang-cabang agak lunak, daun tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm, dan lebar 1,25-3 cm. Buah berbetuk bulat di cabang-cabang dibawah daun.

(18)

banyak dijumpai di hutan. Sebagian pehobi tanaman hias mencoba menanam karena tertarik pada warna daunnya yang hijau kemerah-merahan. Katuk hijau banyak digunakan untuk keperluan konsumsi, yaitu sebagai sayuran dan obat-obatan.

Di Indonesia daun katuk sudah terkenal dikalangan ibu-ibu terutama untuk melancarkan air susu ibu (ASI), serta sebagai obat borok, bisul, demam, dan darah kotor. Selain memperlancar dan meningkatkan produksi ASI, daun katuk yang populer sebagai sayur ini bisa juga

membangkitkan vitalitas seks, mencegah osteoporosis, dan mengobati macam-macam penyakit. Saat ini, daun katuk sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk

melancarkan ASI. Pada tahun 2000, telah terdapat sepuluh pelancar ASI yang mengandung daun katuk, beredar di Indonesia. Bahkan ekstrak daun katuk telah digunakan sebagai bahan tambahan pada produk makanan yang diperuntukkan bagi ibu menyusui. Pengembangan riset mengenai daun katuk terus dilakukan, terutama untuk menghilangkan efek negatif yang mungkin timbul. Daun katuk disarankan untuk dikonsumsi matang setelah direbus atau ditumis.

Paling tinggi kandungan Vitamin C

Dilihat dari nilai gizinya, daun katuk punya nilai gizi yang cukup baik, seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. Komposisi kimia daun katuk dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Komposisi kimia daun katuk per 100 gram

Komponen gizi Kadar

Energi (kkal) 59 Protein (g) 4,8 Lemak (g) 1,0 Karbohidrat (g) 11,0 Serat (g) 1,5 Abu (g) 1,7 Kalsium (mg) 04 osfor (mg) 83 esi (mg) 2,7 Vitamin A (SI) 10.370 Vitamin C (mg) 239 Vitamin B1 (mg) 0,1 Air (g) 81

Daun katuk juga mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza.

Daun katuk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Disini dapat dilihat perbandingan kadar vitamin C pada berbagai bahan pangan. Kandungan vitamin C pada daun katuk bahkan jauh lebih tinggi daripada jeruk maupun jambu biji, yang selama ini telah dikenal sebagai sumber vitamin C yang sangat baik.

Perbandingan komposisi vitamin C per 100 gram bahan pangan Bahan Pangan Kadar Vitamin C (mg/100 g)

Jambu biji 87 Pepaya 78 Jeruk 49 Rambutan 58 Mangga 30 Belimbing 35 Durian 53 Jeruk Bali 43 Bayam 80

(19)

Daun Katuk 239

Kembang kol 69

Sawi 102

Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas. Selain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.

Selain itu daun katuk juga merupakan sumber vitamin A yang cukup baik. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.

Daun katuk memiliki kadar kalsium yang tinggi. Kalsium merupakan salah satu mineral terpenting yang dibutuhkan oleh tubuh. Konsumsi kalsium kurang dari kebutuhan dapat menyebabkan rapuhnya integritas tulang dan osteoporosis di usia dini, umumnya terjadi pada wanita. Tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan oleh kadar kalsium di dalam darah yang sangat rendah.

Selain memperlancar produksi ASI seperti yang dikenal selama ini, daun katuk juga kaya senyawa yang dapat meningkatkan mutu dan jumlah sperma, termasuk membangkitkan vitalitas seksual. Daun katuk dipenuhi senyawa fitokimia berkhasiat obat. Tidak kurang, terdapat tujuh senyawa aktif yang dapat merangsang produski hormon-hormon steroid (seperti progesteron, estradiol, terstosteron, glukokortikoid) dan senyawa eikosanoid (di antaranya prostaglandin, prostasiklin, tromboksan, lipoksin, dan leukotrien).

Berbagai Uji Laboratorium Mengenai Daun Katuk

Menurut Yun (1997), daun katuk mempunyai efek diuretik dengan dosis 72 mg per 100 g berat badan. Menurut Lucia (1997), pemberian infus daun katuk dengan kadar 20 persen, 40 persen, dan 80 persen pada mencit selama periode organogenesis (pembentukan organ) tidak

menyebabkan cacat bawaan (teratogenik) dan resorbsi.

- Daun Katuk sangat berkhasiat untuk meningkatkan produksi ASI. Menurut Sa‘roni dkk. (1997), daun katuk dapat meningkatkan produksi air susu pada mencit. Infus daun katuk dapat

meningkatkan jumlah asini pada setiap lobulus kelenjar susu mencit.

- Penelitian mengenai daun katuk oleh Prof. Sardjono Santoso dari Universitas Indonesia membuktikan bahwa ekstrak daun katuk sangat efektif untuk meningkatkan produksi ASI. Pada penelitian tersebut, daun katuk yang diberikan pada kambing selama 15 hari dapat meningkatkan produksi air susu kambing hingga 1,5 kali.

- Sebuah riset yang dilakukan oleh DR. Agik Suprayogi dan DR. Tutik Wresdiyati dari IPB membuktikan bahwa ekstrak daun katuk dapat meningkatkan sekresi air susu pada domba. Domba yang diberi eksttak daun katuk 1,89 mg per hari selama 2 minggu mengalami peningkatan laktoferin pada air susunya.

Laktoferin merupakan bahan bioaktif dalam susu yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kekebalan tubuh. Laktoferin sering digunakan dalam panelitian biomedis baik in-vivo maupun in-vitro (kultur jaringan) untuk mencegah maupun mengobati beberapa penyakit tertentu. Di dalam daun katuk diduga terkandung polifenol dan steroid yang berperan dalam refleks prolaktin atau merangsang alveoli untuk memproduksi ASI, serta merangsang hormon oksitosin untuk memacu pengeluaran dan pengaliran ASI. Daun katuk juga mengandung beberapa

senyawa alifatik. Khasiat daun katuk sebagai peningkat produksi ASI, diduga berasal dari efek hormonal senyawa kimia sterol yang bersifat estrogenik. Daun katuk juga mengandung beberapa

(20)

senyawa alifatik. Khasiat daun katuk sebagai peningkat produksi ASI, diduga berasal dari efek hormonal senyawa kimia sterol yang bersifat estrogenik.

Bersihkan Racun, Bakteri, dan Virus

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leenawaty dari ITB membuktikan bahwa daun katuk yang kaya akan klorofil, yaitu 8 persen dari berat kering, paling banyak diantara jenis tanaman lain.

Klorofil atau zat hijau daun adalah molekul kimia yang terdapat pada tumbuhan yang aktivitas utamanya adalah membantu reaksi fotosintesis. Semua tumbuhan hijau dan tumbuhan yang berwarna selain hijau memiliki klorofil. Klorofil tak hanya terdapat di bagian daun, tetapi juga di batang, biji, umbi, atau buah.

Menurut Dr. Leenawaty, klorofil mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tubuh manusia. Klorofil dapat membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabotisme, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan, klorofil dapat menghilangkan senyawa kimia yang bersifat racun dalam tubuh.

Turunan dari klorofil (klorofil yang terdegradasi) ternyata masih memiliki manfaat dan tak beracun bagi tubuh. Turunan klorofil feoditin (klorofil yang lepas pusat magnesiumnya) dapat berfungsi sebagai antioksidan. Turunan lainnya adalah chlorophyllide (yakni klorofil yang ekornya terlepas) dapat menggali ke dalam sel atau jaringan dan mengangkat senyawa

hidrokarbon, seperti pestisida, timbunan obat, parasit, bakteri, bahkan virus dari dinding sel serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.

Efek Negatif Daun Katuk

Di balik kelebihannya, daun katuk menyimpan sejumlah kekurangan. Selain membantu proses metabolisme di dalam tubuh, glukokortikoid hasil metabolisme senyawa aktif daun katuk dapat mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor. Baik kalsium dan fosfor yang terdapat dalam daun katuk itu sendiri maupun dalam makanan lain yang disantap bersama masakan daun katuk. Di Taiwan, pernah dilaporkan bahwa pada orang yang mengonsumsi jus daun katuk mentah (150 g) selama 2 minggu hingga 7 bulan, terjadi efek samping dengan qejala sulit tidur, tidak enak makan, dan sesak napas. Namun, gejala-gejala tersebut menghilang setelah 40-44 hari

penghentian konmumsi jus daun katuk.

Menurut Sriana (2006) proses perebusan dapat mengurangi efek negatif dari daun katuk. Dan kita dapat merasakan manfatnya secara aman.

###

Atasi Gangguan Penglihatan mata dengan Ki

Tolod

(21)

Tanaman Ki Tolod Isotoma longiflora (L.) Presl. diduga berasal dari Hindia Barat, tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.100 m dpl. Terna tumbuh tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan

mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun,

bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.

Khasiat yang sering digunakan dari tanaman Ki tolod untuk mengatasi gangguan pada mata, diantaranya untuk:

-Membantu mengurangi/mengobati mata minus (myop) atau plus (hypermetrop) -Efektif mencegah dan mengatasi katarak

-Meringankan iritasi mata

-Mengobati berbagai penyakit mata seperti belekan dan mata merah -Mengatasi mata lelah

-Menajamkan dan menyegarkan penglihatan Cara menggunakan obat alami ini untuk mata:

1. Pilih bunga yang masih segar (lebih baik pagi hari). Cabut bunganya sampai pangkal kelopak bunganya. Di dalam pangkal kelopak ini terdapat getahnya. Dibuka ujung pangkal kelopak bunga, lalu langsung diteteskan getah itu pada mata.

2. Ambil Cara meraciknya relatif mudah mengunakan bagian bunga. Masukan 3 kuntum bunga Kitolod dalam mangkok/gelas, lembutkan/haluskan bunga kitolod dengan sendok makan, lalu siram dengan air hangat yang telah mendidih (kira-kira 6 sendok makan). Diamkan sampai dingin. Kemudian saring atau pisahkan ampasnya, lalu ambil air racikan tersebut dan masukan kedalam gelas mata. Masukkan mata kedalam gelas mata, dengan mengedip-ngedipkan mata. Tahan sampai 3 menit lalu angkat. Ulangi sampai 3x (masing-masing mata sama).

Perlu diperhatikan, celupan pertama pada mata rasanya perih . Siapkan tisu disamping anda, untuk mengusap air mata yang keluar nantinya.

Setelah selesai celupan mata yang ke tiga kali-nya (masing-masing mata). Segeralah mengaca. Jangan terkesima jika mata anda merah sekali dan terlihat akar matanya. (akan hilang dalam 10 menit saja). Rasakan setelah itu, penglihatan anda tampak cerah dan bening.

(22)

Selain itu beberapa penyakit yang dapat disembuhkan antara lain:

1. SAKIT GIGI : Dua lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang gigi yang sakit.

2. ASMA, BRONCHITIS, RADANG TENGGOROKAN : Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin di saring lalu di minum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore. 3. LUKA : Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus,

tempelkan pada luka lalu di balut dengan kain bersih. Ganti 2 - 3 kali sehari. 4. OBAT KANKER : Daun 3 lembar berikut batangnya, di rebus dengan 5 gelas air hingga menjadi 1 – 2 gelas dengan api kecil. Air rebusan di minum beberapa kali hingga habis dalam sehari.

5. KATARAK : 1 lembar daun yang sudah bersih ditambah 5 sendok makan air bersihkemudian tulang daun ditekan tekan dengan sendok. Daunnya dibuang, airnya 3-5.

Ragam Manfaat Mahkota Dewa

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria

macrocarpa) dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia yang asalnya dari Papua/Irian Jaya. Walaupun aslinya dari Papua namun tanaman ini sudah lama dikenal serta dibudidayakan di Indonesia seperti di Keraton Jogja dan Solo. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, tanaman ini dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.

Mahkota dewa merupakan tanaman jenis pohon yang berkembang dan tumbuh sepanjang tahun, ianya mampu mencapai ketinggian 3-4m.Batang bergetah terdiri dari kulit yang berwarna coklat kehijauan dan batang kayu berwarna putih.

Pohon Mahkota Dewa banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias /tanaman pagar. Pohonnya kecil dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang menarik karena warnanya merah menyala, menempel dari batang utama hingga ke ranting-rantingnya.

Kandungan Kimia

1. Daun : mengandungi antihistamin, alkaloid, saponin & polifenol (lignan) 2. Kulit Buah : mengandungi alkaloid, saponin & flavonoid.

(23)

3. Buah : alkanoid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignan, minyak asiri & sterol. Sifat & Khasiat

1. Kulit Buah dan Daging Buah : mengubati disentri (cirit berdarah), psoriasis & jerawat. 2. Daun dan Biji : mengubati pelbagai jenis sakit kulit seperti ekzim & gatal2.

3. Buah : antitumor, antidisentri,antiinsekta, mengubati eksim, hepatotoksik & antibodi. Pengobatan dengan bahan dari buah Mahkota Dewa antara lain:

1. Diabetes Mellitus

Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat:

Ambil 5-6 buah mahkota dewa, iris dan cuci bersih.

Rebus bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas Saring air rebusan, minum 3 kali sehari (masing-masing 1 gelas)

2. Kanker dan Tumor

Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat:

Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr temu putih, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr cakar ayam kering, cuci bersih semua bahan

Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas

Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan

3. Hepatitis

Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat:

Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr pegagan, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr daun dewa, cuci bersih semua bahan

Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas

Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. 4. Rematik dan Asam urat

Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat:

Campur 5 gram daging buah mahkota dewa dengan 15 gr akar sidaguri, 10 gr sambiloto kering, cuci bersih semua bahan

Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas

Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan.

(24)

Urang-aring (Eclipta alba (L.) Hassk.) adalah jenis tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m. di atas permukaan laut. Tinggi tanaman mencapai 80 cm., posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring. Batang bulat berwarna hijau kecoklat-coklatan, berambut agak kasar warna putih.

Daun warna hijau bentuk bulat telur memanjang, ujung daun meruncing, pinggir bergerigi halus atau hampir rata, kedua permukaan daun berambut, terasa agak kasar. Bunga majemuk berbentuk bongkol warna putih kecil-kecil. Buahnya memanjang, pipih, keras dan berbulu.

Nama Lokal :

Goman, urang aring (jawa), te-lenteyan (Madura),; Daun sipat, keremak janten (Sumatera), Daun tinta (Banda); Mo han lian (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Muntah darah, mimisan, kencing darah, berak darah, Hepatitis; Diare, Perdarahan rahim, Kurang gizi, Keputihan, Ubanan;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar atau kering. KEGUNAAN:

1. Menghentikan perdarahan pada muntah darah (hematemesis), batuk darah (hemoptoe),

mimisan (epistaxis), kencing darah (hematuria), berak darah (melena), perdarahan rahim (uterine bleeding).

2. Chronic hepatitis, diare,

3. Kurang gizi pada anak (infantile malnutrition). 4. Keputihan (leucorrhoe),

5. Rambut memutih (ubanan) pada usia muda. 6. Neurasthenia.

(25)

PEMAKAIAN LUAR:

Herba segar dilumatkan dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau herba segar direbus, untuk cuci pada : Eczema, tinea pedis (jamur), koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak, penyubur rambut.

1. Gusi bengkak:

Yang segar dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk (dengan pengolahan). Oleskan bubuk tersebut ke tempat yang sakit.

2. Penyubur rambut:

1 genggam daun eclipta alba dilumatkan, ditambah air 2 gelas, saring. Air saringan tersebut diembunkan satu malam.

Cara pemakaian: kulit kepala dibasahi sambil dipijat-pijat, sehari sekali. 3. Koreng di kepala:

Eclipta alba secukupnya direbus, airnya untuk cuci kepala, ampasnya digosokkan ke koreng. Atau herba segar dilumatkan, air perasannya dioleskan ke koreng.

CARA PEMAKAIAN: 1. Keputihan:

30 gram eclipta alba segar ditambah sari (kaldu) ayam ditim, minum. 2. Mimisan:

1 genggam eclipta alba segar dicuci, kemudian dilumatkan, peras. Air perasannya ditambah 5 sloki air putih, ditim supaya panas. Minum sehari 2 kali, sesudah makan.

3. Diare: 30 gram eclipta alba segar direbus, minum. 4. Batuk darah:

60 gram eclipta alba segar dilumatkan, diperas. Air perasannya diseduh air hangat, minum. 5. Muntah darah:

120 gram herba segar dilumatkan, air perasannya di minum. Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, asam, sejuk. Menghentikan perdarahan. (Hemostatic), menurunkan panas (antipyretic), anti racun (antitoxic). Herba ini masuk meridian hati dan ginjal.

KANDUNGAN KIMIA:

Ecliptine, AlfaTerthienylmethanol,

2-(Buta-1,3-diynyl)-5-(but-3-en-1-ynyl) thiophene, 2-(Buta-1,3-diynyl)-5-(4-chloro-3-hydroxybut-1-ynyl) thiophene, 5-(3-Buten-1-ynyl)-2,2'-bithienyl-5'-methyl acetate, wedelolactone

(26)

Nama ilmiah Waru Laut adalah Hibiscus tiliaceus. Merupakan tanaman daerah tropis yang terutama tumbuh di pantai berpasir. Waru laut juga tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal :

NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. NAMA ASING Tree hibiscus. NAMA SIMPLISIA Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Daun berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian yang digunakan adalah daun, akar, dan bunga. INDIKASI

Daun waru digunakan untuk pengobatan : TB paru-paru, batuk, sesak napas,

Radang amandel (tonsilitis), Demam,

Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah, Radang usus,

Bisul, abses,

Keracunan singkong,

Penyubur rambut, rambut rontok, Akar digunakan untuk mengatasi : terlambat haid,

demam.

Bunga digunakan untuk pengobatan : radang mata.

(27)

CARA PEMAKAIAN

Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 gr atau 15-30 gr bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.

CONTOH PEMAKAIAN: TB Paru

1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, lalu minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum. 2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air

saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. Batuk

Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.

Batuk berdahak

Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.

Radang amandel

Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.

Radang usus

Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap. Berak darah dan lendir pada anak

Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.

(28)

Muntah darah

Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, lalu minum sekaligus.

Rambut rontok

Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.

Penyubur rambut

Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang

terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur. Bisul

Cuci 5 lembar daun waru segar, lalu gi Komposisi :

Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Manfaat ciplukan

Banyak tumbuh secara liar, tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter dpl, tersebar di ladang, tanah tegalan,

(29)

sawah-sawah kering dan biasanya ditempat kosong yang tidak terlalu becek seperti pinggiran selokan, pinggir kebun dan lereng tebing sungai.

merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi kerudung penutup buah.

KLASIFIKASI - Ciplukan biasa disebut Physallis peruvianna L., atau Physallis angulata Linn atau Physallis minina Linn, termasuk famili tumbuhan Solanaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah ceplukan, Nyornyoran atau Cecendet.

SIFAT KIMIAWI - Memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l : Chlorogenik acid, Asam sitrun dan fisalin, Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid.

EFEK FARMAKOLOGIS - Tumbuhan ini bersifat analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoxifies), meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar tubuh. Dalam farmakologi Cina disebutkan tumbuhan ini memiliki rasa pahit dan sifat sejuk.

BAGIAN TANAMAN YANG BERGUNA - Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan akar, daun dan buah.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

1. Influenza dan Sakit tenggorokan - Tanaman 9 - 15 gram direbus air secukupnya dan diminum airnya.

2. Batuk Rejan (pertusis), Bronchitis, Gondongan - sama seperti pengobatan Influenza 3. Bisul - Daun Ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus lalu diturapkan pada bisul dan sekelilingnya, dibalut dan diganti 2x sehari.

4. Borok

Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.

Cara membuat: ditumbuk sampai halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.

5. Kencing Manis - Tanaman direbus 3 gelas air menjadi 1 gelas, saring dan minum.

6. Sakit paru-paru - Tanaman Ciplukan lengkap direbus dengan 3 - 5 gelas air mendidih, saring dan minum airnya 3 x sehari secangkir.

7. Ayan - Buah Ciplukan masak 8 - 10 buah dimakan tiap hari. 8. Diabetes Mellitus

Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan.

Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring

Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari. 9. Sakit paru-paru

Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya).

(30)

disaring.

Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

Khasiat Sangketan

Sangketan atau juga disebut buntut tikus ini merupakan herba annual, tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 100 cm., berambut, tumbuh di sisi jalan, tanah kosong yang tidak terawat, ditempat yang panas. Batang berambut kasar, daun tunggal berseling, bentuk bundar telur tepi bergerigi atau beringgit, permukaan daun bagian atas dan bawah berambut halus Bunga kecil bergerombol diujung batang, warna lembayung. Batang bunga panjang ± 10 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung-ujung tangkai. Tumbuh di daerah beriklim kering dari dataran rendah sampai 800 m diatas permukaan laut.

nama ilmiah: Heliotropium indicum L.

Sinonim : H.anisophyllum P.de B. ; H.parviflorum Blanco; Hehophytum indicum A.DC. ; Tiaridium indicum Lehm.

Familia : Boraginaceae Nama Lokal :

Gajahan, langun, uler-uleran, sangketan, cocok bero,; Tlale gajah, tulale gajah (Jawa), Bandotan lombok,; Buntut tikus, ekor anjing, tusuk konde (Sumatera); Da wei yao (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Infeksi dan Abses paru, Radang Tenggorokan, Sariawan ; Diare, Disentri, Radang buah zakar, Bisul, Radang kulit bernanah; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Saluruh tanaman (herba) atau akar, segar atau dikeringkan. KEGUNAAN:

- Infeksi paru (Pneumonitis), abses paru, pulmonary empyema. - Radang tenggorok, sariawan.

Referensi

Dokumen terkait

Enzim katalase digunakan untuk mengetahui stres oksidatif hepar tikus terpapar flufenazin dekanoat diberi ekstrak kulit manggis. Tujuan Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak

Dengan mengetahui pengaruh badan banyak pada sistem [Co(NH 3 ) n ] n+ , dapat diprediksi hasil yang diperoleh untuk simulasi terhadap sistem tersebut yang hanya

Bursa Efek Jakarta terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang melakukan kegiatan akuisisi pada tahun 2000, dengan mengambil judul “ Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan

The IFFS program rolled out by APP not only contributes to Commitment 1 in terms of protecting natural forest but is also aimed at improving APP’s engagement with communities

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indera, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia

Perkembangan Kemampuan Berhitung Anak Pada Siklus III BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik) pada Kondisi Awal yaitu : Anak dapat mengenali angka

31 Tahun 2004 tentang Perikanan pencurian ikan (ilegal fishing) adalah pcncurian yang dilakukan karena menangkap ikan tanpa SIUP dan SIPI, menggunakan bahan peledak,

Rosenthal’in asabiyyet’i (MR) çe­ virisi boyunca, "grup duygusu” (group feeling) olarak karşılanması yeterli ve hattâ doğru sayılmamalıdır. Çünkü,