1 1
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Pneumonia merupakan proses infeksi akut yang mengenai jaringan Pneumonia merupakan proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
paru-paru (( Alveoli Alveoli). Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan). Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut
dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumoniabronchopneumonia).). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak.
secara mendadak. Batas napas cepat Batas napas cepat adalah frekuensi adalah frekuensi pernapasan sebanyak pernapasan sebanyak 5050 kali permenit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, kali permenit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pneumonia tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pneumonia (Suryana, 2005).
(Suryana, 2005).
Menurut Betz (2002), komplikasi yang dapat ditimbulkan dari Menurut Betz (2002), komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit
penyakit pneumonia pneumonia sangat sangat banyak, banyak, antara antara lain lain adalah adalah rusaknya rusaknya jalan jalan nafas,nafas, efusi pleura, fibrosa paru bronchitis dan jika dilakukan pencegahan sedini efusi pleura, fibrosa paru bronchitis dan jika dilakukan pencegahan sedini mungkin dapat menimbulkan kematian pada balita.Penyebab kematian mungkin dapat menimbulkan kematian pada balita.Penyebab kematian terbanyak pada balita akibat ISPA (infeksi saluran pernafasan) adalah terbanyak pada balita akibat ISPA (infeksi saluran pernafasan) adalah terjadinya pneumonia (WHO,2007). Penyakit infeksi saluran pernafasan akut terjadinya pneumonia (WHO,2007). Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) khsusnya pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan (ISPA) khsusnya pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi dan balita dinegara berkembang. Pneumonia juga menyebabkan kematian bayi dan balita dinegara berkembang. Pneumonia juga menyebabkan empat juta kematian pada anak balita didunia (Depkes, RI, 2005).
empat juta kematian pada anak balita didunia (Depkes, RI, 2005).
Tahun 2007 sebanyak 1,2 juta orang Amerika Serikat dirawat dirumah Tahun 2007 sebanyak 1,2 juta orang Amerika Serikat dirawat dirumah sakit dengan pneumonia dan lebih dari 52.000 orang meninggal akibat penyakit sakit dengan pneumonia dan lebih dari 52.000 orang meninggal akibat penyakit ini. Daerah Eropa dan Amerika Utara kejadian pneumonia 34-40 kasus per ini. Daerah Eropa dan Amerika Utara kejadian pneumonia 34-40 kasus per 1.000 anak, kebanyakan kasus pneumonia pada anak usia prasekolah yaitu, 4 1.000 anak, kebanyakan kasus pneumonia pada anak usia prasekolah yaitu, 4 bulan-5
bulan-5 tahun. tahun. Di Di dunia dunia setiap setiap 20 20 dektik dektik seorang seorang anak anak meninggal meninggal akibatakibat pneumonia
pneumonia dan dan setiap setiap tahun tahun diperkirakan diperkirakan lebih lebih dari dari 2 2 juta juta balita balita meninggalmeninggal karena pneumonia (1 balita/15 detik) dari 9 juta total
karena pneumonia (1 balita/15 detik) dari 9 juta total kematian balita. Indonesiakematian balita. Indonesia menduduki tingkat ke-6 dengan jumlah kasus sebanyak 6 juta. Persentase menduduki tingkat ke-6 dengan jumlah kasus sebanyak 6 juta. Persentase
pneumonia di indonesia
pneumonia di indonesia pada tahun 2008 mpada tahun 2008 meningkat hingga mencapai eningkat hingga mencapai 49.45%,49.45%, tahun 2009 sebanyak 49.23%, dan tahun 2010 menurun hingga mencapai tahun 2009 sebanyak 49.23%, dan tahun 2010 menurun hingga mencapai 39.38%,
39.38%, dari jumlah balita di indari jumlah balita di indonesia (Sidik, 200donesia (Sidik, 2009). Tahun 9). Tahun 2016 perkiraan2016 perkiraan kasus pneumonia secara nasional sebesar 3.55% namun angka perkiraan kasus kasus pneumonia secara nasional sebesar 3.55% namun angka perkiraan kasus dimasing-masing provinsi menggunakan angka yang berbeda sesuai dengan dimasing-masing provinsi menggunakan angka yang berbeda sesuai dengan angka yang telah ditetapkan. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi angka yang telah ditetapkan. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 63.45% dan menjadi 65.27% pada tahun 2015. Angka kematian akibat 63.45% dan menjadi 65.27% pada tahun 2015. Angka kematian akibat pneumonia
pneumonia pada pada balita balita tahun tahun 2016 2016 sebesar sebesar 0.11%. 0.11%. pada pada tahun tahun 2015 2015 sebesarsebesar 0.16%. pada tahun 2016 angka kematian akibat pneumonia pada kelompok 0.16%. pada tahun 2016 angka kematian akibat pneumonia pada kelompok umur 1-4 tahun sedikit lebih tinggi yaitu sebesar 0.13% dibandingkan pada umur 1-4 tahun sedikit lebih tinggi yaitu sebesar 0.13% dibandingkan pada kelompok
kelompok bayi yang bayi yang sebesar 0.06% sebesar 0.06% (Kemenkes RI, (Kemenkes RI, 2017). Provinsi 2017). Provinsi JambiJambi tahun 2015 cakupan pneumonia tertinggi berturut-turut adalah kota Jambi tahun 2015 cakupan pneumonia tertinggi berturut-turut adalah kota Jambi 44.14%, Kabupaten Muaro Jambi 40.49% dan Kabupaten Bungo 34.54% dan 44.14%, Kabupaten Muaro Jambi 40.49% dan Kabupaten Bungo 34.54% dan yang terendah terdapat pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten yang terendah terdapat pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Kerinci 0% (Profil Kesehatan Provinsi Jambi, 2015).
Kerinci 0% (Profil Kesehatan Provinsi Jambi, 2015).
Menurut Boediman (2010) dalam Hidayati (2010) Pencegahan yang Menurut Boediman (2010) dalam Hidayati (2010) Pencegahan yang dapat dilakukan sebelum terjadinya penyakit pneumonia pada anak meliputi dapat dilakukan sebelum terjadinya penyakit pneumonia pada anak meliputi pemberian
pemberian ASI ASI eksklusif eksklusif 6 6 bulan, bulan, karena karena didalam didalam ASI ASI ibu ibu terdapat terdapat banyakbanyak sekali vitamin yang berguna untuk sistem kekebalan tubuh anak. Gizi cukup sekali vitamin yang berguna untuk sistem kekebalan tubuh anak. Gizi cukup dan seimbang sesuai usia anak, imunisasi te
dan seimbang sesuai usia anak, imunisasi terutama DPT, campak, Hib dan IPD,rutama DPT, campak, Hib dan IPD, serta lingkungan bebas asap baik berupa asap rokok, hasil pembakaran, serta lingkungan bebas asap baik berupa asap rokok, hasil pembakaran, mau- pun
pun polusi polusi udara. udara. Sedangkan Sedangkan jika jika anak anak sudah sudah mengalami mengalami pneumoniapneumonia penatalaksanaan
penatalaksanaan yang yang dapat dapat dilakukan dilakukan oleh oleh ibu ibu dirumah dirumah adalah adalah dengandengan memberikan pengobatan antibiotik dengan pilihan dan dosis yang tepat. Pilihan memberikan pengobatan antibiotik dengan pilihan dan dosis yang tepat. Pilihan antibiotik disesuaikan dengan derajat penyakit. Ibu harus mengawasi dan antibiotik disesuaikan dengan derajat penyakit. Ibu harus mengawasi dan memastikan pemberian obat sesuai dengan aturan dan diminum hingga tuntas. memastikan pemberian obat sesuai dengan aturan dan diminum hingga tuntas. Selain itu, pemberian oksigen bagi anak pneumonia san
Selain itu, pemberian oksigen bagi anak pneumonia san gat penting karena padagat penting karena pada pneumonia terjadi kekurangan oksigen dalam tubuh anak. Perawatan
pneumonia terjadi kekurangan oksigen dalam tubuh anak. Perawatan yang jugayang juga penting adalah asupan cairan dan gizi yang cukup sehingga dapat mempercepat penting adalah asupan cairan dan gizi yang cukup sehingga dapat mempercepat penyembuhan pneu
Berdasarkan Tabel 1.1 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Berdasarkan Tabel 1.1 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Jambi diketahui bahwa angka kejadian pneumonia pada balita di 20 Puskesmas Jambi diketahui bahwa angka kejadian pneumonia pada balita di 20 Puskesmas Kota Jambi
Kota Jambi Tahun 2Tahun 2016 did016 didapatkan data apatkan data yang yang paling tertinggi paling tertinggi yaitu diyaitu di Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi (Dinas Kesehatan Kota Jambi, 2016). Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi (Dinas Kesehatan Kota Jambi, 2016). Tabel 1.1 Distribusi
Tabel 1.1 Distribusi FrekuensFrekuensi Penderita Pneumoi Penderita Pneumonia Di 20 Puskesmasnia Di 20 Puskesmas Kota Jambi Dari Tahun 2016.
Kota Jambi Dari Tahun 2016.
No Puskesmas No Puskesmas Jumlah Jumlah Penduduk Penduduk Usia Balita Usia Balita Pneumonia Pada Pneumonia Pada Balita 1-5 Tahun Balita 1-5 Tahun 1
1 Putri Putri ayu ayu 7.084 7.084 116116 2
2 Aurduri Aurduri 2.513 2.513 11
3
3 Simpang Simpang IV IV sipin sipin 4.948 4.948 6969 4
4 Tanjung Tanjung pinang pinang 5.203 5.203 55 5
5 Talang Talang banjar banjar 3.862 3.862 5454 6
6 Payo Payo selincah selincah 4.679 4.679 8080 7
7 Pakuan Pakuan baru baru 2.908 2.908 2626 8
8 Talang Talang bakung bakung 2.818 2.818 6767 9
9 Kebun Kebun kopi kopi 3.799 3.799 88
10
10 Pal Pal merah merah I I 1.487 1.487 --11
11 Pal Pal merah merah II II 2.199 2.199 2121 12
12 Olak Olak kemaang kemaang 1.589 1.589 55 13
13 Tahtul Tahtul yaman yaman 2.683 2.683 188188 14 14 Koni Koni 1.936 1.936 5050 15 15 Pal Pal V V 5.732 5.732 120120 16 16 Pal Pal X X 3.471 3.471 3939 17
17 Kenali Kenali besar besar 6.180 6.180 4747 18
18 Rawasari Rawasari 5.498 5.498 3535
19
19 Simpang Simpang kawat kawat 3.325 3.325 113113 20
20 Kebun Kebun handil handil 3.731 3.731 185185 Jumlah
Jumlah 75.642 75.642 1.2291.229
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 1.1 didapatkan data dari 20 puskesmas di Kota Berdasarkan Tabel 1.1 didapatkan data dari 20 puskesmas di Kota Jambi pada tahun 2016 Puskesmas Tahtul Yaman merupakan puskesmas Jambi pada tahun 2016 Puskesmas Tahtul Yaman merupakan puskesmas dengan jumlah pneumonia pada balita terbanyak yaitu sebanyak 188 kejadian. dengan jumlah pneumonia pada balita terbanyak yaitu sebanyak 188 kejadian.
Tabel 1.2 Jumlah Ibu Yang Mempunyai Balita Usia 1-5 Tahun Tabel 1.2 Jumlah Ibu Yang Mempunyai Balita Usia 1-5 Tahun Diwilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Jambi Tahun Diwilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Jambi Tahun 2017
2017 No
No Nama Nama Kelurahan Kelurahan Jumlah Jumlah AnakAnak 1
1 Arab Arab Melayu Melayu 1.3531.353
2
2 Mudung Mudung Laut Laut 750750
3
3 Tahtul Yaman Tahtul Yaman 11001100
4
4 Tanjung Tanjung Johor Johor 600600
Jumlah 3.803
Jumlah 3.803
Sumber : Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi Tahun 2017 Sumber : Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi Tahun 2017
Bedasarkan tabel 1.3 diatas puskesmas Tahtul Yaman terbagi menjadi 4 Bedasarkan tabel 1.3 diatas puskesmas Tahtul Yaman terbagi menjadi 4 kelurahan dengan jumlah balita usia 1-5 tahun sebanyak 3.803 balita pada kelurahan dengan jumlah balita usia 1-5 tahun sebanyak 3.803 balita pada tahun 2017.
tahun 2017.
Tahtul Yaman merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Kota Tahtul Yaman merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Kota Jambi, merupakan salah satu Puskesmas non perawatan, Puskesmas Tahtul Jambi, merupakan salah satu Puskesmas non perawatan, Puskesmas Tahtul Yaman terbagi menjadi 4 Kelurahan seperti yang dijelaskan diatas. Dengan Yaman terbagi menjadi 4 Kelurahan seperti yang dijelaskan diatas. Dengan kondisi lingkungan wilayah kerjanya berdasarkan observasi dilapangan yang kondisi lingkungan wilayah kerjanya berdasarkan observasi dilapangan yang ditemukan merupakan puskesmas dengan kondisi lingkungan yang kurang ditemukan merupakan puskesmas dengan kondisi lingkungan yang kurang mencerminkan kebersihan secara keseluruhan nya, masih banyaknya mencerminkan kebersihan secara keseluruhan nya, masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan, dan tempat pembuangan masyarakat yang membuang sampah sembarangan, dan tempat pembuangan sampah di wilayah tersebut tidak dikumpulkan dalam satu pembuangan sampah di wilayah tersebut tidak dikumpulkan dalam satu pembuangan sampah induk, akan tetapi di mana tempat yang bisa dijamdikan tempat sampah induk, akan tetapi di mana tempat yang bisa dijamdikan tempat pembuangan sampah, maka disitu tempat pembu
pembuangan sampah, maka disitu tempat pembuangannya.angannya.
Motivasi merupakan suatu aktivitas yang menempatkan seseorang atau Motivasi merupakan suatu aktivitas yang menempatkan seseorang atau suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi, untuk suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi, untuk bekerja
bekerja menyelesaikan menyelesaikan tugasnya. tugasnya. Motivasi Motivasi merupakan merupakan kekuatan, kekuatan, dorongan,dorongan, kebutuhan, tekanan, dan mekanisme psikologis yang dimaksudkan kebutuhan, tekanan, dan mekanisme psikologis yang dimaksudkan merupakan akumulasi faktor-faktor intrernal dan eksternal. faktor internal merupakan akumulasi faktor-faktor intrernal dan eksternal. faktor internal bersumber
bersumber dari dari dalam dalam diri diri individu individu itu itu sendiri, sendiri, sedangkan sedangkan faktor faktor eksternaleksternal bersumber dari
bersumber dari luar luar diri diri individu. Faktor individu. Faktor internal internal dapat pula dapat pula di di sebut sebut sabagaisabagai akumulasi aspek- aspek internal individu, seperti kepribadian, intelegensi, akumulasi aspek- aspek internal individu, seperti kepribadian, intelegensi,
ciri- ciri fisik, kebiasaan, kesadaran, minat, bakat, kemauan, spirite, ciri- ciri fisik, kebiasaan, kesadaran, minat, bakat, kemauan, spirite, antusiasme dan sebagainya. faktor eksternal bersumber dari lingkungan, antusiasme dan sebagainya. faktor eksternal bersumber dari lingkungan, apakah itu lingkungan fisik, sosial tekanan dan r
apakah itu lingkungan fisik, sosial tekanan dan regulasi keorganisasian. faktoregulasi keorganisasian. faktor internal dan eksternal itu berinteraksi dan diaktualisasikan oleh individu internal dan eksternal itu berinteraksi dan diaktualisasikan oleh individu dalam bentuk kapasitas untuk bekerja (Lestari, 2015).
dalam bentuk kapasitas untuk bekerja (Lestari, 2015).
Sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu Sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan potensial untuk bereaksi dengan cara dimaksudkan merupakan kecendrungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons (Lestari, 2015). Sikap yang dilakukan oleh ibu terkait adanya respons (Lestari, 2015). Sikap yang dilakukan oleh ibu terkait pencegahan
pencegahan sebelum sebelum terjadinya terjadinya penyakit penyakit pneumonia pneumonia pada pada anak anak meliputimeliputi pemberian
pemberian ASI ASI eksklusif eksklusif 6 6 bulan, bulan, karena karena didalam didalam ASI ASI ibu ibu terdapat terdapat banyakbanyak sekali vitamin yang berguna untuk sistem kekebalan tubuh anak. gizi cukup sekali vitamin yang berguna untuk sistem kekebalan tubuh anak. gizi cukup dan seimbang sesuai usia anak, imunisasi terutama DPT, campak, Hib dan dan seimbang sesuai usia anak, imunisasi terutama DPT, campak, Hib dan IPD, serta lingkungan bebas asap baik berupa asap rokok, hasil pembakaran, IPD, serta lingkungan bebas asap baik berupa asap rokok, hasil pembakaran, maupun polusi udara (Hidayati, 2010)
maupun polusi udara (Hidayati, 2010)
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sutangi (2014) Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sutangi (2014) yang melakukan penelitian tentang “hubungan pengetahuan dan sikap yang melakukan penelitian tentang “hubungan pengetahuan dan sikap ibuibu dengan kejadian pneumonia Balita Di Desa Teluk Agung Wilayah Kerja dengan kejadian pneumonia Balita Di Desa Teluk Agung Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pumbon Kecamatan Indramayu Tahun 2014
UPTD Puskesmas Pumbon Kecamatan Indramayu Tahun 2014 ”” didapatkan didapatkan hasil sebagai berikut pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita sebagian hasil sebagai berikut pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita sebagian besar
besar masuk masuk dalam dalam kategori kategori pengetahuan pengetahuan kurang. kurang. Selain Selain itu, itu, distribusi distribusi sikapsikap ibu tentang pernyataan pneumonia balita sebagian besar masuk dalam ibu tentang pernyataan pneumonia balita sebagian besar masuk dalam kategori tidak mendukung (
kategori tidak mendukung (unfavorableunfavorable) terhadap kejadian pneumonia balita.) terhadap kejadian pneumonia balita. Terdapat hubungan cukup kuat antara pengetahuan ibu dengan kejadian Terdapat hubungan cukup kuat antara pengetahuan ibu dengan kejadian pneumonia
pneumonia balita, balita, serta serta terdapat terdapat hubungan hubungan cukup cukup kuat kuat antara antara sikap sikap ibuibu dengan kejadian pneumonia balita.
dengan kejadian pneumonia balita.
Penelitian yang dilakukan oleh Sidik (2012) yang melakukan penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Sidik (2012) yang melakukan penelitian tentang “Faktor resiko kejadian pneumonia pada anak balita di wilayah kerja tentang “Faktor resiko kejadian pneumonia pada anak balita di wilayah kerja puskesmas
puskesmas sudiang sudiang kota kota makassar”makassar” didapatkan hasil Penelitian ini didapatkan hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ASI ekslusif, jenis lantai, kondisi lantai, menyimpulkan bahwa pemberian ASI ekslusif, jenis lantai, kondisi lantai,
status gizi dan ventilasi rumah merupakan faktor resiko kejadian pneumonia status gizi dan ventilasi rumah merupakan faktor resiko kejadian pneumonia pada
pada anak anak balita balita dengan dengan nailai nailai OR OR masing-masing masing-masing 4.47; 4.47; 3,21; 3,21; 1,19; 1,19; 1,97;1,97; 1,18; 2,03;. Untuk variabel kebiasaan merokok dan penegtahuan ibu bukan 1,18; 2,03;. Untuk variabel kebiasaan merokok dan penegtahuan ibu bukan merupakan faktor resiko terhadap kejadian pneumonia pada anak balita merupakan faktor resiko terhadap kejadian pneumonia pada anak balita diwilayah kerja puskesmas sudiang kota makassar.
diwilayah kerja puskesmas sudiang kota makassar.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Mahalastri (2014) yang melakukan Dan penelitian yang dilakukan oleh Mahalastri (2014) yang melakukan penelitian
penelitian tentang tentang ““Hubungan Antara Pencemaran Udara Dalam RuangHubungan Antara Pencemaran Udara Dalam Ruang Dengan Kejadian Pneumonia Balita
Dengan Kejadian Pneumonia Balita” didapatkan hasil” didapatkan hasil adanya hubunganadanya hubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Variabel yang mempunyai hubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan yaitu paparan asap rokok dalam rumah, luas ventilasi dan yang signifikan yaitu paparan asap rokok dalam rumah, luas ventilasi dan kepadatan hunian. Selain itu disimpulkan juga bahwa faktor yang mempunyai kepadatan hunian. Selain itu disimpulkan juga bahwa faktor yang mempunyai hubungan bermakna dan berisiko paling besar terhadap kejadian pneumonia hubungan bermakna dan berisiko paling besar terhadap kejadian pneumonia balita adalah kepadatan hunian rumah.
balita adalah kepadatan hunian rumah.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 13-14 Februari Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 13-14 Februari 2018 di puskesams Tahtul Yaman. didapatkan hasil wawancara dari 10 orang 2018 di puskesams Tahtul Yaman. didapatkan hasil wawancara dari 10 orang responden yang diberikan beberapa pertanyaan mengenai Motivasi dan sikap responden yang diberikan beberapa pertanyaan mengenai Motivasi dan sikap dan pencegahan pneumonia, maka didapatkan hasil mengenai sikap sebanyak dan pencegahan pneumonia, maka didapatkan hasil mengenai sikap sebanyak 7 responden mengatakan bahwa mereka selama ini kurang perduli dengan 7 responden mengatakan bahwa mereka selama ini kurang perduli dengan kesehatan anaknya, mereka baru akan membawa anaknya kepelayanan kesehatan anaknya, mereka baru akan membawa anaknya kepelayanan kesehatan jika sudah dalam keadaan batuk parah, itu dilakukan karena mereka kesehatan jika sudah dalam keadaan batuk parah, itu dilakukan karena mereka merasa anak mereka baik-baik saja. Dan 3 orang responden mengatakan merasa anak mereka baik-baik saja. Dan 3 orang responden mengatakan bahwa sikap
bahwa sikap sangat sangat diperlukan untuk diperlukan untuk memelihara memelihara kesehatan kesehatan anaknya, karenaanaknya, karena ibu merupakan orang terdekat dengan anak dan seharunya paling memahami ibu merupakan orang terdekat dengan anak dan seharunya paling memahami keadaan kesehatan anak. Mengenai motivasi sebanyak 8 responden keadaan kesehatan anak. Mengenai motivasi sebanyak 8 responden mengatakan bahwa motivasi bisa didapat dari mana saja, mereka merasa mengatakan bahwa motivasi bisa didapat dari mana saja, mereka merasa perduli
perduli dengan dengan kesehatan kesehatan anaknya anaknya jika jika melihat melihat para para ibu ibu yang yang lain lain jugajuga melakukan hal yang sama pada anak mereka, tetapi jika ligkungan sekitar melakukan hal yang sama pada anak mereka, tetapi jika ligkungan sekitar mereka, 2 orang mengatakan bahwa mereka sangat perduli dan sangat mereka, 2 orang mengatakan bahwa mereka sangat perduli dan sangat memperhatikan kesehatan anak mereka, apapun yang baika akan mereka memperhatikan kesehatan anak mereka, apapun yang baika akan mereka lakukan demi kesehatan anak mreka.
Dan mengenai pencegahan pneumonia sebanyak 8 responden Dan mengenai pencegahan pneumonia sebanyak 8 responden diantaranya mengatakan bahwa mereka kurang memahami apa saja yang diantaranya mengatakan bahwa mereka kurang memahami apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah [enyakit pneumonia, mereka hanya dapat dilakukan untuk mencegah [enyakit pneumonia, mereka hanya menjauhkan anak dari orang yang mengalami batuk, dan jika anak mereka menjauhkan anak dari orang yang mengalami batuk, dan jika anak mereka batuk
batuk selama selama 4-5 4-5 hari hari tidak tidak sembuh sembuh mereka mereka baru baru membawa membawa kepelayanankepelayanan kesehatan. 2 responden mengatakan mereka cukup mengerti tentang penyakit kesehatan. 2 responden mengatakan mereka cukup mengerti tentang penyakit pneumonia dan
pneumonia dan bagaimana bagaimana mencegah mencegah pneumonia pada pneumonia pada anak anak mereka, mereka, merekamereka mengatakan bahwa mereka menjaga kebersihan lingkungan anak, dan mengatakan bahwa mereka menjaga kebersihan lingkungan anak, dan menghindari anak dari asap rokok, jika anak mereka batuk, mereka tidak menghindari anak dari asap rokok, jika anak mereka batuk, mereka tidak membeli obat sembaranagn diwarung atau apotek akan tetapi mereka segera membeli obat sembaranagn diwarung atau apotek akan tetapi mereka segera membawa kepelayanan kesehatan.
membawa kepelayanan kesehatan.
Berdasarkan latar berlakang dan maslasah diatas maka perlu diadakan Berdasarkan latar berlakang dan maslasah diatas maka perlu diadakan penelitian tentang
penelitian tentang ““Hubungan Motivasi Dan Sikap Ibu Terhadap PencegahanHubungan Motivasi Dan Sikap Ibu Terhadap Pencegahan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi
Jambi””..
1.1
1.1 Rumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan penelitian ini Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan penelitian ini adalah “
adalah “apakah ada hubungan motivasi dan sikap ibu terhadap pencegahanapakah ada hubungan motivasi dan sikap ibu terhadap pencegahan pneumonia
pneumonia pada pada balita balita di di Wilayah Wilayah Kerja Kerja Puskesmas Puskesmas Tahtul Tahtul Yaman Yaman KotaKota Jambi Jambi”” 1.2 1.2 TujuanTujuan 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.1 Tujuan Umum Untuk
Untuk mengetahui mengetahui hubungan hubungan motivasi dan motivasi dan sikap ibu sikap ibu terhadapterhadap pencegahan pneumonia pada balit
pencegahan pneumonia pada balita di a di Wilayah Kerja Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas TahtulTahtul Yaman Kota Jambi.
Yaman Kota Jambi. 1.3.2
1.3.2 Tujuan KhususTujuan Khusus 1.3.2.1
1.3.2.1 Untuk mengetahui gambaran pencegahan pneumonia padaUntuk mengetahui gambaran pencegahan pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi. balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi.
1.3.2.1
1.3.2.1 Untuk mengetahui gambaran motivasi ibu di Wilayah KerjaUntuk mengetahui gambaran motivasi ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi.
Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi. 1.3.2.2
1.3.2.2 Untuk mengetahui gambaran sikap ibu di Wilayah KerjaUntuk mengetahui gambaran sikap ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi.
Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi. 1.3.2.3
1.3.2.3 Untuk mengetahui hubungan motivasi ibu dengan pencegahanUntuk mengetahui hubungan motivasi ibu dengan pencegahan pneumonia
pneumonia pada pada balita balita di di Wilayah Wilayah Kerja Kerja Puskesmas Puskesmas TahtulTahtul Yaman Kota Jambi.
Yaman Kota Jambi. 1.3.2.4
1.3.2.4 Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan pencegahanUntuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan pencegahan pneumonia
pneumonia pada pada balita balita di di Wilayah Wilayah Kerja Kerja Puskesmas Puskesmas TahtulTahtul Yaman Kota Jambi.
Yaman Kota Jambi.
1.4
1.4 Manfaat PenelitianManfaat Penelitian 1.4.1
1.4.1 Bagi Institusi PendidikanBagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan bagi institusi Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan bagi institusi pendidikan
pendidikan kesehatan kesehatan sehingga sehingga dapat dapat meningkatkan meningkatkan kualitaskualitas keperawatan bagi para perawat.
keperawatan bagi para perawat. 1.4.2
1.4.2 Bagi ibuBagi ibu
Sebagai tambahan informasi akan pentingnya motivasi dalam bagi ibu Sebagai tambahan informasi akan pentingnya motivasi dalam bagi ibu dalam mencegah penyakit pada anaknya.
dalam mencegah penyakit pada anaknya. 1.4.3
1.4.3 Bagi Peneliti lainBagi Peneliti lain
Disarankan agar dapatr melakukan penelitian dengan masalah yang Disarankan agar dapatr melakukan penelitian dengan masalah yang sama akan tetapi dengan variabel atau tempat peneli
sama akan tetapi dengan variabel atau tempat penelitian yang berbeda.tian yang berbeda.
1.5
1.5 Ruang Lingkup PenelitanRuang Lingkup Penelitan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan motivasi dan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan motivasi dan sikap
sikap ibu terhadap ibu terhadap pencegahan pencegahan pneumonia pneumonia pada balita pada balita di Wilayah di Wilayah KerjaKerja Puskesmas Tahtul Yaman, Desain penelitian yang digunakan adalah Puskesmas Tahtul Yaman, Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.cross sectional. Populasi dalam penelitianPopulasi dalam penelitian adalah ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun yang bertempat tinggal adalah ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas tahtul yaman kota jambi yang berjumlah 3.803. diwilayah kerja puskesmas tahtul yaman kota jambi yang berjumlah 3.803. teknik pengambilan sampel menggunakan technik
Sampling
Sampling yang berjumlah 60 responden. Penelitian ini akan dilaksanakanyang berjumlah 60 responden. Penelitian ini akan dilaksanakan pada
pada FebruariFebruari 20182018. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji
bivariat dengan uji Chi-Square.Chi-Square.
1.6
1.6 Keaslian PenelitianKeaslian Penelitian No
No
Judul Judul
Metode
Metode penelitian penelitian HasilHasil 1 1 Sidik, Sidik, 20122012 Faktor resiko Faktor resiko kejadian pneumonia kejadian pneumonia pada
pada anak anak balita balita didi
wilayah kerja
wilayah kerja
puskesmas
puskesmas sudiangsudiang kota makassar.
kota makassar.
Jenis penelitian yang Jenis penelitian yang
digunakan dalam
digunakan dalam
penelitian
penelitian ini ini adalahadalah Case control
Case control jumlah jumlah sampel sebanyak 61 sampel sebanyak 61 balita
balita dan dan untukuntuk kelompok kontrol kelompok kontrol
adalah metode
adalah metode
purposive
purposive sampling sampling dengan jumlah sampel dengan jumlah sampel juga
juga 61 61 balita.balita. Kemudian dianalisis Kemudian dianalisis secara univariat dan secara univariat dan bivariat. bivariat. Penelitian ini Penelitian ini menyimpulkan bahwa menyimpulkan bahwa pemberian
pemberian ASI ASI ekslusif,ekslusif, jenis
jenis lantai, lantai, kondisi kondisi lantai,lantai, status gizi dan ventilasi status gizi dan ventilasi rumah merupakan faktor rumah merupakan faktor resiko kejadian pneumonia resiko kejadian pneumonia Utnuk variabel kebiasaan Utnuk variabel kebiasaan merokok dan pengetahuan merokok dan pengetahuan ibu bukan merupakan ibu bukan merupakan faktor resiko terhadap faktor resiko terhadap kejadian pneumonia pada kejadian pneumonia pada anak balita diwilayah kerja anak balita diwilayah kerja puskesmas
puskesmas sudiang sudiang kotakota makassar. makassar. 2 2 Mahalastri, Mahalastri, 20142014 Hubungan Antara Hubungan Antara Pencemaran Udara Pencemaran Udara Dalam Ruang Dalam Ruang Dengan Dengan Kejadian Pneumonia Kejadian Pneumonia Balita Balita Rancang bangun Rancang bangun penelitian adalah penelitian adalah casecase
control control .. yaitu merupakan yaitu merupakan penelitian observasional penelitian observasional dan dan memiliki sifat memiliki sifat retrospektif atau retrospektif atau berangkat dari akibat berangkat dari akibat
ke sebab. ke sebab.
Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa
terdapat tiga variabel yang terdapat tiga variabel yang diteliti menunjukkan
diteliti menunjukkan adanya hubungan dengan adanya hubungan dengan kejadian pneumonia pada kejadian pneumonia pada balita.