• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2.1.1 Pengertian IHSG

Menurut Samsul (2006), Indeks Harga Saham gabungan (Composite Stock

Price Indeks = CSPI) merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang

tercatat di bursa efek. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diterbitkan oleh bursa efek. Sementara itu, pihak di luar bursa efek tidak tertarik menerbitkan IHSG karena indeks tersebut masih kalah manfaatnya dengan indeks parsial, seperti untuk keperluan hedging. IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Tapi, hari dasar perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100.

2.1.2 Fungsi IHSG

Indeks harga saham mempunyai tiga manfaat utama. yaitu: 1. Penanda Arah Pasar

Boleh dibilang, Indeks merupakan nilai representatif atas rata-rata dari sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di BEJ dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Jika IHSG cenderung meningkat seperti yang terjadi akhir-akhir ini, artinya harga-harga saham di BEI sedang meningkat. Sebaliknya, jika IHSG cenderung turun, artinya harga-harga saham di BEI sedang merosot. Sekedar catatan, persentase kenaikan atau penurunan IHSG akan berbeda dibanding dengan kenaikan atau penurunan harga masing-masing saham.

(2)

2. Pengukur Tingkat Keuntungan

Misalnya kita dapat menghitung secara rata-rata berapa keuntungan berinvestasi di pasar saham. Sekarang di tahun 2013, IHSG bernilai 4400. Lima tahun lalu IHSG bernilai 1400. Kita dapat menghitung secara sederhana berinvestasi selama 5 tahun dari tahun 2008-2013 menghasilkan keuntungan (4400 - 1400) / 1400 x 100% = 214%. Secara rata-rata per tahun keuntungan berinvestasi di pasar saham adalah 214%. Berarti per tahun 42,8%. Angka tersebut belum termasuk keuntungan dari dividen (http://www.juruscuan.com/index.php).

2.2 The Fed Rate

Salah satu indikator perekonomian di Amerika Serikat adalah tingkat suku bunga The Fed. Menurut McEachrn (2000), dalam bukunya ekonomi makro yang diterjemahkan oleh Sigit Triandaru mengatakan bahwa The Fed Rate mengandung makna sebagai berikut:

"Tingkat bunga The Fed adalah tingkat bunga yang ditetapkan The Fed terhadap pinjaman yang diberikan kepada bank".

The Fed yang merupakan bank sentral di Amerika Serikat bertanggung jawab memantau dan menanggapi perkembangan perekonomian secara keseluruhan, dan pasar saham adalah bagian dari perekonomian. The Fed (Federal Reserve) mengawasi pasar saham dan dapat mempengaruhi suku bunga dan aktivitas ekonomi bagi Indonesia. Saat ini, hampir semua pasar saham termasuk pula di kawasan regional, mengamati dengan cermat perkembangan harga saham

(3)

di Amerika Serikat. Apa yang dikatakan Fed akan sangat diikuti pasar. Pasar akan bereaksi cepat menyangkut rencana kebijakan The Fed.

Teori penghitungan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Taylor's Rule) dikemukakan oleh John B. Taylor, seorang profesor ilmu ekonomi dari Stanford University (www.ratewatch.com) sebagai berikut:

FFR = r + I + 0,5 ( I ‐ I*) + 0,5y dimana:

FFR = Federal Funds Rate (Suku Bunga Amerika Serikat) r = Keseimbangan dari real federal funds rate

I = Rata-rata tingkat inflasi untuk setiap 3 bulan sebelumnya I* = Target tingkat inflasi

y = The output gap

dengan rumus: y = ((Real GDP - Potential GDP)/Potential GDP)x100

Data dalam penelitian ini tidak didapat menggunakan rumus diatas karena nilai fed funds rate sudah diperoleh dalam bentuk data sekunder yang telah diolah oleh Federal Reserve.

Informasi lain adalah pergerakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) sering dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi. Hal tersebut berpengaruh karena apabila suku bunga The Fed naik, maka investor kemungkinan akan memindahkan dananya dari Indonesia ke Amerika. Pada pertengahan tahun 2008 Bank Sentral Amerika telah menurunkan suku bunga tiga kali.

Potensi kenaikan suku bunga terjadi di tahun 2010. Seiring pemulihan ekonomi, inflasi akan meningkat, dan The Fed akan menaikkan suku bunganya. Potensi kenaikan cukup besar di tahun 2010, sudah mulai terlihat dari penguatan US Dollar yang signifkan. Secara jangka panjang naiknya suku bunga berpengaruh baik bagi AS, tetapi secara jangka pendek akan mengakibatkan

(4)

capital outlow dari negara-negara di luar AS, termasuk Indonesia (Surbakti dkk, 2011).

The Fed pada bulan April menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin yang akan berdampak positif pada penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkiraan penurunan sebesar 25 basis poin suku bunga The Fed dari 2,25 menjadi 2,00 bisa menjadi sentimen positif indeks regional (Misgiyanti, 2008).

Dalam publikasinya, Federal Reserve menyebutkan bahwa kondisi ekonomi Amerika dan ekonomi dunia terhubung dengan berbagai saluran. Perkembangan ekonomi di Amerika memiliki pengaruh besar pada sektor produksi, tenaga kerja dan harga di dunia internasional. Begitu pula aktivitas yang dilakukan Federal Reserve dan ekonomi internasional saling mempengaruhi satu sama lain.

Kebijakan the Fed mempertimbangkan transaksi internasional Amerika, pergerakan nilai tukar dolar dan perkembangan ekonomi lainnya, namun disisi lain aktivitas the Fed juga akan berpengaruh pada ekonomi internasional seperti halnya transaksi valuta asing yang dilakukan Federal Reserve akan mempengaruhi nilai tukar dolar yang pada akhirnya mempengaruhi keuangan dunia (The Federal Reserve Publication).

Wongswan (2005: 10-11) menyebutkan bahwa kebijakan moneter Amerika (The Fed Fund Rate) dapat mempengaruhi harga saham di negara lain melalui beberapa jalur sebagai berikut:

1) Naiknya Fed rate akan menyebabkan kenaikan discount rate yang berpengaruh pada ekspektasi deviden sehingga akan menurunkan tingkat

(5)

harga saham di US. Karena Fed rate mempengaruhi tingkat suku bunga global maka tidak menutup kemungkinan kenaikan Fed rate juga akan menyebabkan naiknya tingkat suku bunga domestik yang pada akhirnya akan mengakibatkan turunnya harga saham.

2) Perubahan Fed rate dapat dijadikan sebagi tolak ukur aktivitas ekonomi yang akan dilakukan oleh Amerika. Di satu sisi naiknya Fed rate mengakibatkan lesunya kegiatan perekonomian, namun di sisi lain tingginya Fed rate juga merupakan signal menguatnya perekonomian Amerika. Hal ini berpotensi mempengaruhi aktifitas global sehingga memungkinkan untuk mempengaruhi pasar modal.

3) Perubahan Fed rate akan mempengaruhi kurs mata uang asing, sedangkan kurs mata uang dapat mempengaruhi harga saham melalui komponen

discount rate atau expected future cash flow ataupun melalui keduanya.

Besar pengaruh tersebut tergantung pada kemampuan nilai tukar dalam menyesuaikan perubahan suku bunga global.

4) Perubahan Fed Rate mempengaruhi harga saham global melaui portofolio adjustment pada pasar ganda (multiple market) yang saling terhubung seperti global mutual fund, hedge fund dan brokerage firms.

Berdasarkan teori interest rate parity dan teori portofolio adjustment menyebutkan bahwa perubahan tingkat suku bunga luar negeri akan berpengaruh terhadap keputusan investasi investor. Tingginya tingkat suku bunga luar negeri dibanding tingkat suku bunga domestik akan menyebabkan capital outflow karena investor menilai lebih menguntungkan berinvestasi di luar negeri dibandingkan

(6)

berinvestasi dalam negeri. Oleh sebab itu, kenaikan tingkat suku bunga luar negeri yang dibarengi dengan penurunan tingkat suku bunga domestik akan berdampak negatif bagi kondisi pasar modal domestic (Antonio dkk, 2013).

2.3 Indeks Dow Jones

Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah salah satu indeks pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones dan Company Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai suatu cara untuk mengukur performa komponen industri di pasar saham Amerika. Saat ini DJIA merupakan indeks pasar AS tertua yang masih berjalan. Sekarang, bursa saham ini terdiri dari 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang sudah secara luas go

public.

Untuk mengkompensasi efek pemecahan saham dan penyesuaian lainnya, sekarang ini menggunakan weighted average. Bukan rata-rata aktual dari harga saham komponennya. Pada awalnya, tahun 1896 terdapat 12 perusahaan yang terdaftar di DJIA. Jumlah keanggotaan bursa kemudian diperbanyak menjadi 20 pada tahun 1916, dan akhirnya menjadi 30 perusahaan sejak tahun 1928 hingga sekarang. Editor koran The Wall Street Journal memilih perusahaan mana yang akan dikeluarkan dan dimasukkan kedalam bursa (id.wikipedia.org).

Pada umumnya indikator harga saham di USA adalah the DJIA, Standard & Poor’s Composite, The New York Stock Exchange Composite index, The American Stock Exchange Market Value Index, The NASDAQ Composite.

Cara penghitungan indeks Dow Jones sebagai berikut : Σ Ps

(7)

Dimana Σ Ps adalah jumlah seluruh harga saham dan divisor adalah angka yang

ditentukan oleh Dow Jones sebagai pembagi. Angka pembagi ini selalu diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan pasar yang terjadi seperti stock split, pembayaran dividen, pengumuman bonus, dan berita ekonomi lain. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar nilai indeks tetap konsisten. Nilai divisor sekarang ini adalah 0,12283402.

Dalam Nachrowi dan Usman (2007) pengaruh Dow Jones terhadap IHSG secara tidak langsung memberikan gambaran betapa kuatnya pengaruh kinerja ekonomi kedua negara terhadap Indonesia. Ketika Amerika mempunyai kinerja baik, maka Indonesia akan menikmati pula kinerja tersebut. Tetapi ketika keduanya mempunyai kinerja buruk, maka akan berdampak buruk pula bagi Indonesia.

Dengan naiknya Indeks Dow Jones ini berarti kinerja perekonomian Amerika Serikat ikut membaik. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk baik investasi langsung maupun melalui pasar modal (Sunariyah,2006).

2.4 Indeks Nikkei 225

Pada awal berdirinya Tokyo Stock Exchange (TSE) telah menjadi aktifitas stock market yang paling berpengaruh di Jepang. Pada masa itu telah diperkenalkan Index Tokyo Stock Market average, yang merupakan hasil perhitungan dari keseluruhan perusahaan yang sahamnya tercatat di TSE.

(8)

Perhitungan index stok market ini, telah dimulai sejak September 1950, yang pada waktu itu meng-gunakan metode kalkulasi sama seperti yang digunakan untuk menghitung stock index Dow Jones. Tetapi pada tahun 1968, Chairman dari TSE yaitu Morinaga, menghentikan model perhitungan index average TSE, dan mencoba untuk mendapatkan model perhitungan yang lebih akurat.

Hingga akhirnya pada Juli 1970 Nihon Keizai Shimbun, Inc. mengajukan sistem perhitungan index yang lebih baik, yang hingga kini dikenal dengan nama Nikkei 225 stock index.

Index ini merupakan gabungan dari 225 perusahaan yang terpilih, dengan persyaratan tertentu. Perusahaan yang terpilih merupakan perusahaan yang memiliki asset yang besar dan memiliki kredibilitas yang baik di market.

Sebagai perusahaan yang memiliki lisensi menghitung index stock market, Nihon Keizai pada tanggal 1 Juli 1971, mengawali perhitungan stock index TSE, yang pada awalnya di launching dengan nama Nihon Shortwave Broadcasting (NSB) 225 Adjusted average, dan lisensinya dimiliki oleh Nihon Shortwave Broadcasting Co., anak perusahaan dari Nihon Keizai Shimbun, Inc. Hingga akhirnya pada 1 Mei 1985 namanya diubah menjadi Nikkei 225 Stock Average.

Sebagai index dari cash market, tentunya Nikkei 225 stock index tidak dapat diperdagangkan, dan hanya menjadi indikator pergerakan index saham secara umum. Untuk itu agar dapat diperdagangkan, dibentuk juga Nikkei 225 stock index futures (Berjangka). Yang pada perkembangannya sangat diminati oleh para investor, dari Jepang sendiri maupun investor internasional.

(9)

Pada tanggal 3 September 1986, secara resmi Singapore International Monetary Exchange (SIMEX) mulai memperdagangkan Nikkei Stock Average Futures trading. Menyusul Osaka Securities Exchange pada tanggal 3 September 1988, dan mulai 25 September 1990, Chicago Mercantile Exchange (CME) juga me-miliki lisensi untuk memperdagangkan Nikkei 225 stock index futures.

Index Futures diperdagangkan untuk penyerahan dimasa yang akan datang, seperti kontrak Futures lainnya. Misalnya: bulan – bulan perdagangan untuk Nikkei Stock Index Futures 225 termasuk bulan saat itu (spot month), dan setiap triwulan yang akan datang. Futures tersebut diperdagangkan dengan margin yang berfungsi sebagai jaminan agar investor memenuhi kewajibannya. Pembeli diwajibkan terlebih dahulu untuk membayar sejumlah margin pada saat mereka telah mengambil suatu posisi.

Sejak dibentuknya, ke-225 perusahaan yang menjadi indikator Nikkei tidaklah bersifat permanen dan dapat berubah, dan sebuah perusahaan yang terdaftar di Nikkei stock average dapat di hapus dan digantikan oleh perusahaan lain yang lebih memenuhi syarat. Dengan berbagai kritik dan saran dari market, dan perkembangan kondisi ekonomi dan moneter internasional, pada tanggal 14 Desember 1990, diterapkan sistem seleksi yang lebih ketat dan akurat (http://adam-midtou.blogspot.com/).

Saat ini, Nikkei adalah indeks yang paling banyak digunakan sebagai panduan bagi investor ketika akan berinvestasi (www.en.wikipedia.org). Indeks ini dibuat untuk mencerminkan kondisi pasar saham, oleh karena itu pergerakan setiap indeks sektor industri dinilai setara dan tidak ada pembobotan yang lebih

(10)

untuk sektor-sektor industri tertentu (www.nni.nikkei.co.jp). Berbagai macam event yang terjadi di pasar saham Tokyo seperti stock splits, perpindahan dan penambahan dari saham yang beredar akan memberikan dampak atas perhitungan indeks dan bilangan pembaginya (divisor).

Metode Perhitungan Indeks Nikkei 225 menggunakan rumus sebagai berikut:

Σ Ps

Divisor *Sumber : www.nni.nikkei.co.jp

Dimana Σp adalah jumlah seluruh harga saham yang tercatat di Indeks Nikkei 225 dan divisor adalah angka yang ditentukan oleh otoritas bursa sebagai bilangan pembagi (en.wikipedia.org). Nilai divisor berdasar perhitungan otoritas bursa per April 2009 adalah sebesar 24.656. Bagi saham-saham yang harganya kurang dari 50 yen, maka harga sahamnya akan dihitung 50 yen. Untuk penggunaan harga, ditentukan berdasar prioritas sebagai berikut :

1. Harga khusus terbaru 2. Harga saat ini

3. Harga standar

Perusahaan yang tercatat di Indeks Nikkei 225 merupakan perusahaan besar yang telah beroperasi secara global, termasuk di Indonesia. Dengan naiknya Indeks Nikkei 225 ini berarti kinerja perekonomian Jepang ikut membaik. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jepang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor maupun

(11)

aliran modal masuk baik investasi langsung maupun melalui pasar modal (Sunariyah,2006).

M. Samsul (2008) mengungkapkan bahwa pergerakan indeks di pasar modal suatu negara dipengaruhi oleh indeks-indeks pasar modal dunia. Hal ini disebabkan aliran perdagangan antar negara, adanya kebebasan aliran informasi, serta deregulasi peraturan pasar modal yang menyebabkan investor semakin mudah untuk masuk di pasar modal suatu negara.

2.5 Keterkaitan Antar Variabel

Dari hasil penelitian sebelumnya ditemukan keterkaitan antar variabel dependen (IHSG) dengan variabel Independen (the Fed Rate, indeks Dow Jones dan indeks Nikkei 225). Di bawah ini dijelaskan beberapa penelitian yang sama dengan berbagai variasi variabel :

1. Rasyid (2008) dalam penelitian “Hubungan Indeks Saham Dow Jones, Nikkei 225, Strait Times dengan Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) menemukan bahwa hasil uji korelasi Pearson menunjukkan Indeks Saham Dow Jones, Nikkei 225, Strait Times secara parsial mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap Indeks Saham LQ-45.

2. Penelitian Subastine dan Syamsudin (2010) yang berjudul “Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Indeks Harga Saham Luar Negeri terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)” menemukan hasil bahwa variabel indeks Dow Jones berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG.

(12)

Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

3. Sejalan dengan itu, Mansur (2005) melakukan penelitian menggunakan Path

Analysis sebagai suatu model analisis guna menganalisis besarnya pengaruh

ketujuh indeks bursa saham global baik secara simultan maupun secara individual terhadap IHSG BEJ.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ketujuh indeks bursa saham global secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan tetapi secara individual hanya indeks bursa KOSPI, Nikkei 225, TAIEX, dan ASX saja yang mempengaruhi IHSG BEJ.

4. Sutanto (2013), dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model analisis regresi linear berganda dan uji stasioner pada pengolahan datanya, menemukan kesimpulan pada penelitiannya bahwa variabel indeks Dow Jones dan indeks Nikkei 225 berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG.

2.6 Kerangka Berpikir

Ketiga variabel independen dalam penelitian tersebut akan dianalisis apakah mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Secara ringkas kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(13)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 2.7 Hipotesis

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. The Fed berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Indeks Dow Jones dan Nikkei 225 berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Dow Jones Indeks Nikkei 225

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Berpikir  2.7   Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode demonstrasi di SMAN 9 Kota Tasikmalaya dapat membuat perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses pembelajaran dan tidak tertuju pada hal-hal

Perubahan corak struktur ekonomi seperti yang digambarkan di atas mempunyai arti bahwa: (i) produksi sektor pertanian mengalami perkembangan yang lebih lambat

Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat digunakan oleh

Dengan adanya koreksi harga yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan kemarin, imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun mengalami

Tidak ada perjanjian tertulis mengenai kompensasi ganti rugi tersebut,namun pihak Aneka Vespa tetap memberikan kompensasiganti rugi, baik itu berupa penggantian

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional serta perilaku yang baik dalam hal ini faktor non akademik akan berdampak positif pada pamahaman akuntansi ataupun

model pembelajaran examples non examples sudah tepat, baik bagi siswa maupun guru, hal ini diperkuat dengan hasil belajar IPA siswa yang

N: untuk kualitas bahan baku PVC yang buruk harus dilakukan proses pengeringan lebih dari satu kali supaya mendapatkan bahan baku PVC yang sesuai standar