er
By:
Rahmatri Mardiko
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
Depok, Indonesia
[email protected]
ABSTRACT
Paper ini ditulis untuk menggambarkan perjalanan kuliah Seminar (B) yang penulis ikuti pada semester gasal tahun 2006 berdasarkan catatan yang ditulis setiap pekan. Dosen kuliah ini adalah Bapak Rahmat Mustafa Samik Ibrahim atau yang akrab dipanggil Pak Ibam. Selain untuk memenuhi kredit sks, tujuan kuliah ini adalah –seperti yang dikatakan oleh Pak Ibam- agar kami berani membaca jurnal-jurnal ilmiah internasional. Selama mengikuti kuliah tersebut, secara bertahap kami dilatih untuk menghadapi paper yang tebalnya sekitar 20-30 halaman dari jurnal sistem informasi terkemuka seperti MISQ, JAIS, ISR, dll. Dimulai dengan membahas satu paper, dua, empat dan terakhir kami memilih sendiri paper yang ingin kami baca dan didiskusikan di kelas. Pada akhir kuliah kami merasa lebih berani untuk berhadapan dengan jurnal ilmiah. Paling tidak berani, mengerti atau tidak itu urusan lain.
Introduction
Selama ini jurnal ilmiah dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi mahasiswa. Apalagi jika jurnal yang dimaksud adalah jurnal berkelas internasional yang memuat hasil-hasil penelitian. Selain karena kendala bahasa dan muatannya yang berat, penyebabnya mungkin karena selama ini mahasiswa kurang dibiasakan untuk membaca jurnal semacam itu. Mahasiswa juga mungkin belum memahami teknik-teknik membaca paper.
Hal ini bisa menimbulkan persoalan serius, yaitu minimnya peran Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Kebanyakan mahasiswa tidak memilih untuk terjun ke dunia riset karena selama kuliah tidak dibiasakan dan tidak diarahkan untuk riset. Saat ini saja, kita ketinggalan dibandingkan negara-negara di Asia.
Untuk itu, maka perlu suatu usaha yang serius untuk mengakrabkan mahasiswa dengan jurnal-jurnal ilmiah internasional. Kuliah seminar (B) yang penulis ikuti adalah salah satu langkah konkrit untuk mengatasi masalah tersebut. Kuliah ini mengajarkan kami bagaimana menghadapi paper-paper di jurnal ilmiah internasional. Di kuliah ini kami dibiasakan untuk membaca artikel dari salah satu jurnal sistem Informasi terkemuka yang tebalnya 20-30 halaman bahkan lebih. Meskipun bagi kami berat, tapi kami merasakan manfaat yang banyak dari kuliah ini.
Seminar(
B
)
Catatan Akhir Semester
Kuliah Perdana
Seperti biasa, kuliah perdana di Fasilkom UI bertujuan untuk menjelaskan seperti apa kuliah tersebut, tujuan dan manfaat, serta motivasi untuk mengambil mata kuliah tersebut. Mahasiswa diberi kesempatan untuk memutuskan apakah ia akan tetap mengambil atau membatalkan mata kuliah yang bersangkutan.
Agak berbeda dengan yang lazimnya, pada tatap muka pertama kuliah Seminar (B) Pak Ibam justru ‘menakut-nakuti’ mahasiswa yang hadir saat itu. Beliau bilang, “di kuliah ini anda akan menderita.” Kebanya-kan dari kami tertawa saat itu karena pernyataan tersebut terdengar lucu. Apa-lagi dengan pembawaan Pak Ibam yang juga sering membuat kami tertawa. Pernyataan tersebut tidak membuat kami mundur tapi justru –mungkin- sebagian besar jadi merasa tertantang. Tapi seiring berjalannya waktu, belakangan kami mulai merasakan ‘penderitaan’ tersebut.
Karena jumlah mahasiswa yang berminat cukup banyak, Pak Ibam memutuskan untuk memecah kelas menjadi dua. Ternyata memang jumlah mahasiswa harus dibatasi supaya kuliah bisa berjalan efektif. Metode pengajaran yang digunakan pun lebih tepat untuk kelas kecil.
Metode Kuliah
Metode kuliah yang digunakan di kelas Seminar (C) agak berbeda dengan kuliah-kuliah lain. Dalam satu kelas mahasiswa dibagi menjadi delapan kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari satu sampai dua orang. Setiap kelompok diberi nama dengan nomor urut dari 161-168 dan 171-178.
Konfigurasi tempat duduk berbentuk huruf U sehingga memungkinkan setiap maha-siswa untuk bisa melihat semua wajah peserta kuliah. Posisi tempat duduk harus terurut berdasarkan nama kelompok dan setiap pekan bergeser satu posisi ke kanan. Pergantian posisi ini sepertinya bertujuan agar setiap mahasiswa bisa merasakan sudut pandang yang berbeda selama kuliah.
Setiap pekan, masing-masing kelompok wajib membaca satu paper dan membuat ringkasan dari paper tersebut sepanjang satu sampai lima halaman. Kadang-kadang ada juga yang sampai enam halaman. Ketika di kelas, setiap kelompok secara bergiliran menyampaikan ringkasan dari apa yang dibaca.
Satu Paper
Pak Ibam sengaja memilih paper perdana yang mudah untuk dibaca, diambil dari jurnal EJISDC. ‘Mudah’ yang penulis maksud di sini relatif terhadap paper-paper setelahnya. Meskipun mudah, tapi tetap saja saat itu kami sedikit kesulitan karena sebagian besar baru pertama kali membaca paper semacam itu.
Di kelas, kami membahas paper tersebut per paragraf secara bergiliran. Saat itu banyak dari kami mengalami kesulitan pada saat mendapatkan giliran untuk menerang-kan bagian yang harus ia jelasmenerang-kan. Saat itu penulis mulai merasakan ‘penderitaan’ yang beliau maksudkan di awal kuliah. Tapi meskipun demikian, penulis tetap berpikir bahwa ini kuliah yang menarik, sayang kalau tidak diambil.
Paper yang berikutnya membuat kami terkejut karena sangat sulit untuk kami pahami. Terasa jauh lebih sulit dibanding-kan paper pertama. Paper yang berjudul “The Transformation of Open Source Software” tersebut selain banyak menggu-nakan kata-kata yang jarang digumenggu-nakan, bahasannya juga rumit. Kalau papernya sulit kami jadi banyak diam dan suasana kelas jadi tidak bersemangat. Waktu itu penulis berharap semoga paper-paper berikutnya lebih mudah.
Dua Paper
Setelah dua paper pertama, Pak Ibam mulai memberikan dua paper sekaligus. Kelompok bernomor genap membahas paper mengenai research model dan kelompok ganjil membahas research methodologies. Setelah itu paper mengenai bagaimana melakukan riset di bidang sistem informasi
dan kerangka kerja untuk menentukan topik penelitian.
Penentuan topik paper bukannya tanpa tujuan. Kelihatannya, di awal Pak Ibam sengaja memilih topik-topik yang membahas dasar-dasar penelitian, khusus-nya di bidang sistem informasi. Karena memang, jurnal ilmiah tidak akan lepas dari yang namanya penelitian.
Empat Paper
Beban semakin bertambah. Pak Ibam memperbanyak jumlah paper menjadi empat. Pembagiannya merata, satu paper dibahas oleh dua kelompok. Topik yang dipilih seputar perdebatan mengenai eksistensi disiplin ilmu sistem informasi. Kategori papernya kebanyakan opini. Ternyata para pakar sistem informasi pun masih memperdebatkan sebenarnya sistem informasi itu apa? Batas-batasnya menjadi rancu karena sistem informasi sangat sering beririsan dan mengambil referensi dari dispilin ilmu lain.
Saat itu penulis bingung karena beberapa paper hanya membahas perdebatan tersebut. Bukankah seharusnya jurnal ilmiah itu membahas hasil-hasil penelitian? Lalu mengapa banyak sekali perdebatan mengenai sistem informasi sebagai sebuah disiplin ilmu?
Ternyata memang sistem informasi bisa dibilang masih prematur. Apalagi berbeda dengan disiplin ilmu lain yang beranjak dari teori lalu ke aplikasi, sistem informasi dirumuskan dari aplikasi-aplikasi yang sudah berjalan sebagai hasil kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat. Jadi wajar saja jika muncul banyak perdebatan mengenai apa itu sistem informasi.
Pada periode empat paper ini kami juga membahas topik mengenai salah satu metodologi penelitian yang penting tapi masih jarang digunakan di dunia Sistem Informasi yaitu Meta-Analysis.
Burrel & Morgan
Di antara semua paper yang dibahas di kelas, ada satu judul yang menjadi momok
buat mahasiswa dari tahu ke tahun. Judul tersebut adalah Sociological Paradigm yang ditulis oleh Burrel dan Morgan. Paper ini sulit untuk dipahami karena bahasannya sangat –bisa dibilang- filosofis. Apalagi mahasiswa Fasilkom UI jarang terlibat dengan topik-topik kajian semacam itu. Tapi penulis berpendapat topik tersebut perlu dibahas karena ketika melakukan penelitian, seorang peneliti pasti menggu-nakan asumsi-asumsi tertentu mengenai apa yang ia amati. Sekumpulan asumsi itulah yang disebut sebagai paradigma. Dengan mengetahui, macam-macam para-digma yang digunakan dalam penelitian, kita bisa tahu ‘teropong’ apa yang digunakan oleh seorang peneliti ketika melakukan suatu penelitian.
Delapan Paper
Setelah Burrel & Morgan, kami mulai membahas delapan paper dalam satu pertemuan. Masing-masing kelompok memilih sendiri empat judul paper yang akan mereka baca. Dari keempat paper tersebut, dua di antaranya adalah paper yang sudah pernah dibaca dan direview oleh kelompok tahun lalu dan dua lagi yang belum pernah direview oleh kelompok tahun lalu.
Penulis dan rekan sekelompok agak bingung ketika harus memilih sendiri judul paper yang akan dibaca. Tentu saja waktu itu, kami mencari yang menurut kami tidak sulit dipahami dan jumlah halamannya tidak banyak selain topiknya menarik. Tapi ternyata, menemukan paper semacam itu tidak mudah.
Untuk dua paper pertama yang pernah direview kelompok tahun lalu kami merasa lebih berani untuk memilih paper karena kalau tidak mengerti kami bisa melihat ringkasan yang sudah dibuat kelompok tahun lalu. Tapi untuk judul yang baru, ada rasa takut ketika harus memilih paper mana yang akan dibaca. Kami khawatir paper yang kami pilih sulit dibaca dan dipahami. Kami mendapatkan beberapa topik yang menarik tapi sayangnya kami tidak tahu apakah paper tersebut mudah dipahami atau tidak. Lagipula halamannya banyak. Tapi akhirnya kami memberanikan diri
memilih paper-paper tersebut. Satu bertema tentang plagiarism dan satu lagi bertema GIST, berhubungan dengan CRM (Customer Relationship Management). Benar saja, ternyata paper pilihan kami itu tidak mudah. Selain muncul kosakata yang jarang digunakan, dalam paper tersebut juga sering diperkenalkan istilah-istilah baru yang konseptual. Butuh usaha lebih untuk memahaminya.
Tapi meskipun sulit, justru pengalaman tersebut yang membuat penulis akhirnya merasa lebih berani dan percaya diri untuk membaca paper-paper semacam itu. Apalagi salah satu paper yang kami bahas di kelas yang berjudul Plagiarism by
Academics terpilih sebagai Paper of The Day.
Ujian Akhir
Ujian akhir dilaksananakan dalam bentuk ujian lisan. Setiap kelompok secara bergili-ran diminta untuk memilih satu paper secara acak yang sudah disiapkan oleh Pak Ibam untuk dibaca selama satu jam. Selesai membaca, setiap kelompok menyampaikan isi dari paper tersebut selama kurang lebih 15-30 menit.
Pada ujian tersebut, penulis mendapatkan paper mengenai IT Value bagi perusahaan. Paper tersebut cukup sulit karena banyak menggunakan teori-teori ekonomi dan rumus matematika. Selain itu, banyak juga istilah-istilah statistik yang memusingkan. Tapi dengan keberanian dan strategi yang penulis pelajari selama kuliah, paper tersebut bisa ‘ditaklukan’ meskipun tidak semuanya kami pahami betul.
Strategi Baca Paper
Salah satu manfaat yang kami rasakan setelah mengikuti kuliah Seminar (B) adalah masing-masing dari kami menemukan strategi membaca paper. Ada yang lebih senang mulai dengan membaca kesimpulan-nya, ada yang mulai dengan introduction, ada yang schimming, ada juga yang membaca semuanya per kalimat.
Penulis sendiri lebih cenderung untuk mulai dengan menangkap outline dari sebuah paper dengan melihat pembagian, sub-judul, gambar dan tabel. Lalu, jika memang perlu, penulis akan membaca paper tersebut dari awal sampai akhir dengan melewatkan penjelasan yang dirasa kurang penting.
Sumbang Saran
Pada pertemuan terakhir, kami berdiskusi tentang apa saja yang telah kami capai selama satu semester dan usul-usul untuk perbaikan kuliah ini ke depan. Ada bebera-pa hal yang kami rasa harus diperbaiki:
1.
Sebaiknya waktu kuliah tidak siang atau sore hari. Pada jam-jam tersebut, selain karena baru makan siang, peserta kuliah biasanya juga sudah lelah jadi mudah mengantuk.2.
Jumlah halaman ringkasan paper sebaiknya tidak lebih dari tiga halaman. Semakin banyak halamannya, kemungkinannya makin sulit dimengerti padahal waktunya terbatas.3.
Waktu untuk menyampaikan hasil ringkasan paper sebaiknya lebih ditekankan untuk tidak lebih dari sepuluh menit.4. Beri kesempatan lebih banyak untuk memilih sendiri paper yang akan dibaca.
Kesimpulan
Penulis merasa beruntung karena memiliki kesempatan untuk merasakan kuliah Seminar (B). Kuliah tersebut, meskipun prosesnya agak berat, tapi sangat bermanfaat. Saat ini penulis merasakan minat dan keberanian yang lebih untuk membaca jurnal-jurnal ilmiah. Selain itu, dari kuliah tersebut penulis juga mulai memiliki strategi untuk membaca artikel atau paper yang cukup berat.
Penulis menyarankan kuliah semacam ini juga diadakan di fakultas atau universitas lain. Apalagi di tengah minimnya minat mahasiswa untuk menggeluti dunia riset,
Kuliah Seminar (B) bisa dijadikan model kuliah yang mendekatkan mahasiswa ke dunia riset.
Acknowledgement
Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Ibam yang telah mengajari penulis untuk berani dan percaya diri menghadapi paper. Semoga jasa-jasa beliau dibalas oleh oleh Allah SWT dengan balasan yang jauh lebih baik. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara Albert Kurniawan yang menjadi rekan sekelompok dalam kuliah ini. Juga untuk semua teman-teman di kelas hari senin yang mau berdiskusi selama kuliah dan penulis banyak belajar dari diskusi-diskusi tersebut.
Reference
- Catatan Pekanan Kuliah Seminar (B) 2006 - Memo: Diskusi 11 Desember 2006