• Tidak ada hasil yang ditemukan

MITA RAMAYATI PRATIWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MITA RAMAYATI PRATIWI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN

BERSAMA MASYARAKAT (PHBM)

DALAM UPAYA PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN

DI KPH CEPU, PERUM PERHUTANI UNIT I, JAWA TENGAH

Rr. MITA RAMAYATI PRATIWI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERANAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN

BERSAMA MASYARAKAT (PHBM)

DALAM UPAYA PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN

DI KPH CEPU, PERUM PERHUTANI UNIT I, JAWA TENGAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Rr. Mita Ramayati Pratiwi

E 14203032

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

RINGKASAN

Rr. MITA RAMAYATI PRATIWI. Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah. Dibimbing oleh LAILAN SYAUFINA.

Salah satu permasalahan yang kerap terjadi dalam pengelolaan hutan jati di KPH Cepu yaitu terjadinya kebakaran hutan. Kebakaran ini bukanlah kebakaran yang terjadi secara alami atau karena faktor alam melainkan dipicu oleh kegiatan manusia, atau lebih dikenal dengan aktivitas pembakaran hutan. Mengingat tingginya aksesibilitas terhadap hutan, masyarakat sekitar hutan merupakan salah satu komponen potensial untuk turut menjaga hutan. Terkait hal tersebut, maka diperlukan suatu upaya pendekatan terhadap masyarakat sekitar hutan melalui penataan hubungan sinergis antara pengelola hutan dengan masyarakat, salah satunya yaitu melalui program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

PHBM menekankan adanya kerjasama dalam hal pengelolaan hutan dengan masyarakat sekitar kawasan hutan sehingga tercipta kepedulian untuk menjaga kelestarian hutan tersebut. Salah satunya dalam hal perlindungan hutan yaitu mengurangi gangguan keamanan tegakan jati seperti kebakaran hutan. Pelaksanaan kegiatan yaitu oleh anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), khususnya seksi keamanan.

Penelitian berlangsung di KPH Cepu selama bulan Juni hingga Juli 2007. Metode penelitian yaitu menggali informasi keterlibatan LMDH dalam pengendalian kebakaran hutan baik melalui wawancara, observasi lapangan dan juga pengumpulan data-data sekunder Pengamatan dilakukan pada 6 BKPH yang dipilih sebagai sampel penelitian. Untuk LMDH, pengamatan dilakukan terhadap satu LMDH yang terdapat di enam BKPH tersebut. Acuan pemilihan yaitu berdasar data statistik kebakaran hutan KPH Cepu, dan informasi mengenai lokasi/BKPH yang rawan terbakar, serta LMDH yang potensial. Analisa peranan pelaksanaan PHBM dalam pengendalian kebakaran hutan dilakukan dengan membandingkan data luas kebakaran (kondisi kebakaran hutan) pada kurun waktu sebelum penerapan PHBM dan setelah penerapan PHBM, sesuai pedoman evaluasi PHBM dari Perhutani dan juga uji statistik menggunakan Paired Sample T-test

Dari hasil evaluasi peran PHBM terhadap gangguan hutan menurut Perhutani, pelaksanaan PHBM memberikan hasil positif dalam hal penurunan luas kebakaran hutan tepatnya dari tahun 2002, tahun awal pelaksanaan PHBM, hingga tahun 2005. Dari hasil pengujian secara statistik diperoleh p-value sebesar 0,811, sehingga asumsi H0 diterima, yang berarti adanya PHBM tidak berpengaruh nyata

terkait upaya pengendalian kebakaran hutan di KPH Cepu. Dapat disimpulkan PHBM telah berperan dalam pengendalian kebakaran hutan namun belum optimal. Adapun bentuk kegiatan masyarakat desa sekitar hutan antara lain terlibat aktif dalam deteksi dini dan pelaporan, patroli hutan, penyuluhan mengenai kebakaran hutan, serta membantu pemadaman kebakaran.

(4)

SUMMARY

Rr. MITA RAMAYATI PRATIWI. The Role of Collaborative Forest Management on Forest Fire Control Management in KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Central Java. Under supervision of LAILAN SYAUFINA.

One of most problems of KPH Cepu’s teak forest is forest fire. The fire that is happened there could not be categorized as a natural disaster because this problem usually caused by human activity, especially by the activity of people who lived around the forest.

Based on that case, Perum Perhutani (KPH Cepu) treats Community Collaboration in Forest Management as the solution. This is a programme that explores the collaboration between Perhutani and traditional peoples in manage forest in Cepu area. In KPH Cepu, the activity that is started in 2002, is not only about sharing the land, but also in all steps of forest management: from planting, forest protection, until harvesting. Forest fire control management is also a part of forest protection. Perum Perhutani hopes that this program could improve sense of care by the people around the forest to protect forest condition to reach forest sustainability.

The program (usually called PHBM in Indonesia), is held by people around the forest that is grouped into Forest Village People Community (LMDH in Indonesia). For forest protection activity is held by the people who joined that community especially the Forest Safety Division.

In this research, all the primary information and data was collected by doing interview and observation of the real condition there, and for the secondary data was collected from KPH Cepu’s official and also LMDH’s official. To know the result about the role between the program to Perhutani forest, all data and information was processed using statistical and Perhutani’s evaluation method. For statistical process is using paired sample t-test to present the effectiveness of the program into forest fire control management in teak forest of KPH Cepu. Besides that, the research also explains about kinds of activity that is held by the people joining the program.

From 12 Small Forest Management Units (BKPH) in KPH Cepu, observation is held in 6 BKPH. Information about LMDH was collected from one LMDH of those BKPHs. These 6 BKPHs was chosen by the forest fire condition there based on forest fire statistical data and also information from KPH official.

As the result of the test, the collaboration gives p-value 0.811. This score means that H0 assumption is accepted, that means that the program is not give a good impact to the forest fire control program in KPH Cepu. But, the program was decreased forest fire problems in Cepu for 3 years, 2002 until 2005 around 251 Ha in average.

The activities of Forest Safety division in forest fire control management are forest patrol and fire detection, also socialize about forest fire to village people.

Key words: forest fire, forest fire control program, role, Collaborative Forest Management, KPH Cepu

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Desember 2007

Mita Ramayati Pratiwi

(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah

Nama Mahasiswa : Rr. Mita Ramayati Pratiwi

NIM : E 14203032

Menyetujui Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Lailan Syaufina, M.Sc. NIP: 131 849 392

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr. NIP: 131 578 788

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta penulisan skripsi ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini merupakan pemenuhan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan IPB.

Dalam penelitian yang berjudul ”Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah” ini, penulis mengkaji mengenai keefektifan maupun metode kegiatan kerjasama antara masyarakat sekitar hutan dengan pengusaha dalam hal pengendalian kebakaran hutan mengingat penyebab utama kebakaran hutan saat ini ialah aktivitas manusia sebagai pengguna api di hutan.

Penelitian berlangsung di KPH Cepu dari bulan Juni hingga bulan Juli yang difasilitasi oleh penelitian program Hibah Bersaing DIKTI 2007 yang berjudul Penilaian Kesehatan Hutan Produksi dengan Menggunakan Metode Forest Health Monitoring (FHM). Walau objek kajian tidak terlalu luas, sebatas satu KPH dari lingkup pengelolaan hutan jati di Jawa, namun diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan mengenai bentuk kerjasama dengan masyarakat sekitar hutan dalam hal keikutsertaan menjaga hutan dan dapat diterapkan di wilayah pengelolaan hutan lainnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi ini maupun untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, Desember 2007

Penulis

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1985, merupakan putri pertama dari pasangan Bapak H. RM. Drs. Soekamto Danardjaja, BBA dan Ibu Hj. Sumijati, BSc (almh).

Penulis lulus dari SMU Negeri 8 Jakarta pada tahun 2003, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor setelah lulus seleksi penerimaan mahasiswa IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima pada Program Studi Budidaya Hutan, Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan.

Selama menuntut ilmu di Fahutan IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan seperti Forest Management Students Club (FMSC) selama 2 periode (2004-2006) dengan amanah terakhir sebagai Bendahara, Komunitas Seni Budaya Masyarakat Roempoet (KSBMR) juga selama 2 periode (2004-2006). Penulis juga terlibat aktif dalam kepanitiaan beberapa kegiatan mahasiswa baik tingkat Jurusan/Departemen, Fakultas maupun IPB. Memasuki semester 6 (tahun 2006) penulis memilih bidang peminatan khusus Kelompok Ilmu/Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan untuk kajian penyusunan tugas akhir. Pada tahun 2007, penulis berkesempatan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di IUPHHK PT. ITCI KARTIKA UTAMA, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, serta mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XX di Unila, Lampung melalui pelaksanaan kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat di Desa Hegarmanah, Sukabumi, Jabar.

Dalam rangka menyelesaikan studi di Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi dengan judul Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah, di bawah bimbingan Dr. Ir. Lailan Syaufina, M.Sc.

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses penelitian maupun penyusunan skripsi berjudul Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah ini, penulis memperoleh begitu banyak bantuan dan dukungan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Allah SWT, betapa karunia-Mu begitu besar bagi semua. Terima kasih ya Allah untuk semua yang telah kuperoleh hingga saat ini, begitupun tuntunanMu dalam proses penelitian ini, mulai dari inspirasi judul hingga penyusunan skripsi.

2. Papa tercinta dan Mama di surga, terima kasih untuk semua doa, nasehat, juga dorongan semangat yang tiada henti mengisi hari-hari kehidupan penulis. Penulis juga berterima kasih untuk seluruh keluarga penulis, untuk perhatian, semangat serta kasih sayang yang senantiasa penulis peroleh dalam hidup. 3. Ibu Dr. Ir. Lailan Syaufina, M.Sc., selaku dosen pembimbing atas kesempatan

yang ditawarkan sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini, juga pengarahan, bimbingan, dan kesabaran yang penulis peroleh selama proses penelitian, dari rencana, pelaksanaan hingga penyusunan tugas akhir ini.

4. Bapak Dr. Ir. Agus Priyono Kartono, MSi, selaku dosen penguji dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata atas berbagai masukannya bagi penulis.

5. Bapak Efendi Tri Bahtiar, S.Hut selaku dosen penguji dari Departemen Hasil Hutan atas kritik dan sarannya bagi penulis.

6. Ir. Kasno, M.Sc. atas kesempatan keikutsertaan penulis menjadi bagian dalam penelitian Program Hibah Bersaing (FHM 2007) serta bimbingan dan masukan serta nasehat yang sangat berharga bagi penulis.

7. Ibu Dr. Ir. Noor Farikha Haneda, MS. atas kesempatan keikutsertaan penulis dalam penelitian Program Hibah Bersaing (FHM 2007), juga bimbingan yang penulis peroleh selama ini.

8. DIRJEN DIKTI DEPDIKNAS atas kesempatan pelaksanaan Penelitian Program Hibah Bersaing tahun 2007, sehingga penelitian ini dapat berlangsung.

(10)

9. Keluarga besar KPH dan Puslitbanghut Cepu atas segala bantuan dan pengarahan serta rasa kekeluargaan yang penulis peroleh selama pelaksanaan penelitian di Cepu.

10. Keluarga besar LMDH di wilayah KPH Cepu atas segala informasi dan kerjasama yang penulis dapatkan yang berperan besar dalam penelitian ini. 11. Bapak Dr. Ir. Chamim Mashar, MS. atas segala bantuan dan masukannya. 12. Bapak Soni Trison, S.Hut, M.Si. atas segala bantuan dan dukungannya

13. Mbak Vien dan Edo Muhammad Suhada, atas bantuannya baik waktu, pemikiran, serta supply semangatnya yang tiada henti. Mari berjuang !!

14. Keluarga besar KPAP DSVK Silvikultur untuk bantuan terkait permasalahan perizinan sebelum pelaksanaan kegiatan ke berbagai pihak dan hal akademik. 15. Saudara-saudariku seperjuangan (FHM crew 2007): Lukman Hakim, Mamat

Rahmat, Bagus Ary.W, Sopari Yantina, Novia Tri. M, dan Dwi Pratiwi (Wiwiek). Terima kasih untuk segala bantuan, dukungan, juga kasih sayang yang tercurah selama pelaksanaan perjuangan kita.

16. Bapak Wardana dan keluarga besar Lab. Kebakaran Hutan dan Lahan, juga teman-teman satu lab : Bagus, Lukman, Sopa dan Ade W, untuk bantuan kerjasama serta kekeluargaan yang penulis peroleh selama ini.

17. Staff Perpustakaan IPB, atas segala bantuan yang penulis dapatkan.

18. Saudara-saudariku BDH 40 (Silvicrew 40) atas semua hal yang telah dijalani bersama selama ini yang memberi warna-warni dalam perjuangan penulis. 19. Rekan-rekanku seangkatan (THH, MNH dan KSH 40), kakak-kakakku

(Fahutan 37,38, dan 39) dan adik-adikku (Fahutan 41,42, dan 43), serta semua teman satu perjuangan di bumi kampus IPB yang juga mewarnai kehidupan penulis selama ini. Semoga silaturahmi kita dapat terus terjaga.

20. Ibu Har dan saudari-saudariku anggota Diastin Family (38-42), atas keindahan kebersamaan kita selama ini. Semoga tali silaturahmi kita tiada terhenti.

21. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu yang tak dapat penulis sebutkan satu-persatu di sini.

Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi yang memerlukan.

Desember, 2007 Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencari makna yang terkandung dalam foto-foto jurnalistik pada.. penelitian kali ini, penulis menggunakan pendekatan

Yang dimaksud dengan “The most unique way to spend your tea time” adalah menggambarkan kepada khalayak sasaran bahwa Café Hare and Hatter menawarkan produk menu

Selain daripada cita-cita untuk mewujudkan “port” untuk kami sendiri, kami sedar pendekatan ini akan memberikan nilai tambah kepada ekonomi setempat kerana ianya berupaya untuk

ketersediaan sayur dan buah dalam keluarga tidak nampak perbedaan yang begitu besar, semua ibu dari informan sudah memberikan atau menyediakan sayur dan buah

Yang dimaksud dengan isi wimba adalah objek yang digambar, cara wimba adalah bagaimana objek tersebut digambarkan (tampak samping atau tampak depan, besar atau kecil dan

Untuk mangatasi masalah diatas, pihak museum merasa perlu untuk membuat media baru yang dapat menyampaikan informasi tentang sejarah tanpa mengharuskan pengunjung untuk

Berapa banyak siswa yang tidak melompat pada gamabar di bawah ini..a. Berapakah jumlah kok pada gambar

1. Dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran