• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Pertanian Provinsi Banten KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Pertanian Provinsi Banten KATA PENGANTAR"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

aporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Pertanian dan Peternakan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Banten serta sebagai upaya pengendalian agar kegiatan yang dilakukan tetap terarah kepada tujuan akhir yang akan dicapai dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan yang akan datang.

LKPJ Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten 2017 ini merupakan gambaran hasil dan kinerja kegiatan masing-masing program yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2017.

Kami menyadari bahwa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Dinas Pertanian Provinsi Banten belumlah sempurna, karena itu saran konstruktif untuk pelaksanaan pembangunan pertanian ke depan sangat diharapkan. Selain itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada segenap keluarga besar Dinas Pertanian Provinsi Banten atas dukungannya sehingga pembangunan pertanian di Provinsi Banten dalam rangka mewujudkan visinya dapat terlaksana dengan baik.

Serang, Januari 2018 KEPALA DINAS,

Ir. H. AGUS M. TAUCHID S. M.Si Pembina Utama Madya

NIP. 19660219 199203 1 007

L

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 2

1.3 Gambaran Umum Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten 3

1.4 Tugas Pokok dan Fungsi 4

BAB II KEBIJAKAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

PROVINSI BANTEN

7

2.1 Visi 7

2.2 Misi 8

2.3 Strategi 9

2.4 Program dan Indikasi Kegiatan 13

BAB III KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN

18

3.1 Alokasi Belanja 18

3.2 Realisasi Anggaran 18

3.3 Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Penyerapan Anggaran 22

3.4 Pengelolaan dan Capaian Pendapatan 23

BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 24

4.1 Penyelenggaraan Urusan Wajib 24

4.2 Penyelenggaraan Urusan Pilihan 36

(4)

4.4 Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Program Kegiatan 60

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 61

5.1 Penyelenggaraan Tugas Pembantuan 61

5.2 Dasar Hukum Tugas Pembantuan 61

5.3 Instansi Pemberi Tugas Pembantuan 62

5.4 Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana Tugas Pembantuan 62 5.5 Sumber dan Jumlah Anggaran Tugas Pembantuan 63 5.6 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan 64

5.7 Permasalahan dan Solusi 68

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 69

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Target dan realisasi belanja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

18

Tabel 4.1 Capaian indikator kinerja program Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Banten terletak pada 105 1’11” – 106”7’12”BT dan 5 7’5. Secara geografis Provinsi Banten di sebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa, di sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia, di sebelah Barat dengan Selat Sunda dan Provinsi Lampung serta di sebelah Timur dengan Provinsi Jawa Barat.

Provinsi Banten yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No 22 tahun 2000 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berupaya mempercepat proses pertumbuhan dan sekaligus pemerataan pembangunan menuju masyarakat Banten yang sejahtera dan religius serta sejajar dengan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia.

Dalam upaya mempercepet proses pertumbuhan dan pembambangunan Provinsi Banten, pertanian dan peternakan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu sebagai kelengkapan Provinsi Banten, telah dibentuk Dinas-dinas dan salah satunya Dinas pertanian.

Dinas Pertanian Provinsi Banten dibentuk Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, tugas pokok, fungsi, tipe, susunan organisasi, dan tata kerja perangkat daerah provinsi Banten , sebagai salah satu unsur pelaksana Pemerintah Daerah Provinsi Banten, Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan sosial. Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement), pertumbuhan (growth) dan perubahan (change). Sebagai salah satu unsur pelaksana

(7)

Pemerintah Daerah Provinsi Banten yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekosentrasi di Bidang Pertanian dan Peternakan.

Upaya untuk menuju Pemerintah Provinsi Banten yang efektif sesuai dengan kondisi domestik, budaya dan lingkungan strategis yang berubah dengan sangat dinamis menuntut kecepatan penyesuaian peran Pemerintah daerah, yang perlu ikuti dengan pemetaan dan penjabaran peran serta Dinas pertanian.

Sebagai salah satu SKPD di Lingkungan Provinsi Banten yang melaksanakan tugas – tugas dalam urusan bidang pertanian, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan, maka diperlukan sebuah dokumen yang dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan tugas tersebut. Hasil laporan ini akan digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Banten Tahun Anggaran 2017, khususnya pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan dibidang pertanian dan peternakan Tahun Anggaran 2017. Laporan pertanggungjawaban ini menyajikan capaian kinerja selama satu tahun anggaran bidang pertanian dan peternakan.

1.2 Landasan Hukum

a. Undang - undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten;

b. Undang - undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

d. Undang - undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

(8)

f. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat

h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

j. Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang tentang

Kedudukan, tugas pokok, fungsi, tipe, susunan organisasi, dan tata kerja perangkat daerah provinsi Banten

1.3 Gambaran Umum Dinas pertanian Provinsi Banten

Susunan organisasi Dinas Provinsi Provinsi Banten berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten (Pasal 115) adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris, membawahkan :

a. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Kepala Sub Bagian Keuangan.

c. Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Pertanian, membawahkan :

(9)

b. Kepala Seksi Lahan dan Irigasi; c. Kepala Seksi Penyuluhan Pertanian

d. Kepala Bidang Tanaman Pangan, membawahkan : 1. Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi;

2. Kepala Seksi Produksi Serelia;

3. Kepala Seksi Teknologi dan Pasca Panen Tanaman Pangan. e. Kepala Bidang Hortikultura, membawahkan:

1. Kepala Seksi Produksi Sayuran dan Tanaman Obat; 2. Kepala Seksi Poduksi Buah dan Florikultura;

3. Kepala Seksi Teknologi dan Pasca Panen Hortikultura. f. Kepala Bidang Perkebunan, membawahkan:

1. Kepala Seksi Produksi Perkebunan

2. Kepala Seksi Pengembangan Perkebunan

3. Kepala Seksi Bina Usaha dan Pasca Panen Perkebunan g. Kepala Bidang Produksi Peternakan, membawahkan:

1. Kepala Seksi Perbibitan Ternak 2. Kepala Seksi Pakan Ternak

3. Kepala Seksi Pengolahan Obat dan Produk Asal Hewan

h. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, membawahkan:

1. Kepala Seksi Kesehatan Hewan

2. Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

3. Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Produk Asal Hewan i. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

j. Jabatan Fungsional

1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pertanian Provinsi Banten merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan Daerah. Dinas Pertanian mempunyai tugas membantu gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang Pertanian

(10)

dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah provinsi. Kedudukan Dinas Pertanian diklasifikasikan kedalam Tipe A yang bertanggung jawab untuk mewadahi urusan Pertanian dengan beban kerja yang besar. Dinas tipe A terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan 6 (enam) bidang. Sekretariat sebagaimana dimaksud terdiri atas 3 (tiga) sub bagian. Masing-masing bidang sebagaimana dimaksud terdiri atas 3 (tiga) seksi (Pergub No. 83/2016 Pasal 112-114).

Dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok tersebut maka fungsi dan wewenang Dinas Pertanian Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

a. Pengawasan peredaran sarana pertanian;

b. Penerbitan sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman; c. Pengelolaan SDG hewan yang terdapat pada lebih dari 1 (satu)

Daerah kabupaten dalam 1 (satu) Daerah provinsi; d. Pengawasan benih ternak, pakan, HPT dan obat hewan;

e. Pengawasan mutu dan peredaran benih/bibit ternak dan tanaman pakan ternak serta pakan di lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;

f. Pengawasan peredaran obat hewan di tingkat distributor;

g. Pengendalian penyediaan dan peredaran benih/bibit ternak, dan hijauan pakan ternak lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;

h. Penyediaan benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak yang sumbernya dari Daerah provinsi lain;

i. Penataan prasarana pertanian;

j. Pengelolaan wilayah sumber bibit ternak dan rumpun/galur ternak yang wilayahnya lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;

k. Penjaminan kesehatan hewan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;

(11)

l. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan dan produk hewan lintas daerah provinsi;

m. Penerapan persyaratan teknis sertifikasi zona/kompartemen bebas penyakit dan unit usaha produk hewan;

n. Sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan;

o. Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian provinsi; p. Penerbitan rekomendasi izin usaha pertanian yang kegiatan

usahanya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;

q. Penerbitan rekomendasi izin pembangunan laboratorium kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner di Daerah provinsi;

(12)

BAB II

KEBIJAKAN DINAS PERTANIAN

PROVINSI BANTEN

2.1 Visi

Memasuki periode pembangunan Provinsi Banten pada lima tahun ketiga (2012-2017), Dinas pertanian sebagai perangkat daerah Provinsi Banten merupakan salah satu pelaku pembangunan yang diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam pencapaian harapan terhadap terwujudnya Visi pembangunan Provinsi Banten yaitu “BERSATU MEWUJUDKAN RAKYAT BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN DAN TAKWA ”. Harapan tersebut merupakan puncak ukuran keberhasilan yang dicita-citakan dalam penyelenggaraan pembangunan jangka menengah Provinsi Banten pada periode 2012-2017. Rakyat Banten Sejahtera diantaranya ditekankan pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Banten yang ditandai antara lain dengan berkurangnya masyarakat miskin, berkurangnya pengangguran dan bertambahnya daya beli masyarakat yang ditunjang dengan semakin meningkatnya kemampuan pelayanan Pemerintah Daerah kepada masyarakat pada seluruh lini yang pada akhirnya diharapkan dapat memenuhi kecukupan lahir dan batin masyarakat Banten.

Seiring dengan harapan tersebut, Dinas pertanian Provinsi Banten dituntut untuk mampu mengejawantahkan Visi Pembangunan Banten 2012-2017, melalui penetapan visi kelembagaan sebagai ukuran keberhasilan (keadaan) yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang sejalan dengan ‘Isu Strategis’ yang dihadapi dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya. Untuk keberhasilan yang akan dicapai Dinas pertanian Provinsi Banten pada periode 2012-2017 selain dijiwai oleh harapan terwujudnya Rakyat Banten Sejahtera, tentunya juga dilandasi oleh isu strategis sebagai fokus pembangunan

(13)

yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya di masa mendatang.

Untuk itu, Dinas Pertanian Provinsi Banten menetapkan 2012-2017 sebagai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan tahun 2017, yaitu :

“MEWUJUDKAN PERTANIAN DAN PETERNAKAN YANG MAJU DAN TANGGUH BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA”

Berdasarkan pernyataan Visi Dinas pertanian Provinsi Banten 2012-2017 tersebut, puncak ukuran keberhasilan yang dicita-citakan ditekankan pada meningkatnya produk dan nilai jual hasil pertanian dan peternakan komoditas unggulan dari tahun ke tahun, serta mempertahankan tingkat produksi yang sudah ada dengan mengembangkan pemberian layanan publik yang professional terhadap para stakeholder pertanian dan peternakan.

2.2 Misi

Untuk mewujudkan Visi Dinas pertanian Provinsi Banten 2012-2017, serta dalam mengapresiasikan upaya mendukung pelaksanaan misi pembangunan Provinsi Banten 2012-2017, maka dinas pertanian Provinsi Banten menetapkan 4 (empat) Misi yang harus diemban pada tahun 2012-2017, sebagai berikut :

1. Meningkatkan Optimaliasi Infrastruktur Wilayah dan Kawasan Pertanian Dan Peternakan dalam dalam mendukung Ketahanan Pangan melalui Pengembangan dan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Pertanian dan Peternakan di Provinsi Banten.

2. Meningkatkan kemampuan peran kelembagaan petani dan Kelembagaan usaha agribisnis serta Kualitas SDM Aparatur Pertanian dan Peternakan

(14)

3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi berbasis komoditas dan sumber daya lokal dalam Meningkatkan produk pertanian dan peternakan yang mempunyai nilai tambah dan daya saing,

4. Membangun Semangat Kebersamaan Antar Pelaku Pembangunan Pertanian dan Sinergitas Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selaras, serasi dan seimbang.

2.3 Strategi

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospek pembangunan 2012-2017. Strategi juga merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan dan sasaran atas misi yang telah ditetapkan.

Strategi pokok yang ditetapkan dalam pencapaian misi Dinas pertanian 2012-2017 adalah dengan :

1. Memposisikan Pertanian Sebagai Leading Sektor dalam pembangunan Daerah,

Memposisikan Pertanian sebagai leading sektor harus dimasukan dalam pola perencanaan baik Internal SKPD maupun Daerah. Hal ini sebagai landasan utama yang merumuskan kebijakan makro ekonomi yang berpihak dan memberikan prioritas pada pengembangan pertanian yang didukung oleh semua sektor pembangunan di Banten.

2. Konsolidasi Kelembagaan, restrukturisasi dan reorganisasi,

Pembangunan yang Maju dan tangguh hanya dapat diciptakan melalui manajemen yang terkoordinasi dalam merumuskan kebijakan yang tepat, efisien, efektif dan berkesinambungan, komprehensif, tidak parsial dan antisipatif.

(15)

3. Memperkuat Data Base, Potensi Sumber Daya pertanian dan peternakan Banten untuk Pembangunan daerah

Data Base pertanian dan peternakan yang terdiri dari lahan, teknologi, komoditas, kelembagaan, Infrastruktur, SDM, Ekpor Impor, Konsumsi, industri pengolahan, populasi ternak, tingkat harga dan lain lain, sangat diperlukan untuk perencaan pembangunan pertanian dan peternakan ini. Data Base merupakan kebutuhan mendasar dalam rangka mengenali, mengetahui, dan memprediksi dinamika dan mobilisasi semua sumber daya yang ada. Data base tersebut harus tersedia minimal di tingkat kabupaten/kota se Provinsi Banten, lalu didukung oleh satu Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang mantap dengan cakupan meliputi informasi skala nasional. 4. Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia

SDM Pertanian mempunyai cakupan lebih luas yaitu meliputi SDM SKPD Dinas pertanian se Provinsi Banten, Para mitra Pertanian dan peternakan seperti : BPN, lembaga keuangan, Swasta (Pengusaha), BUMN, Koperasi Pertanian, LSM, Wartawan bahkan sampai pada aparat dan unsur pemerintahan baik pusat maupun daerah, yang sering disebut Stake Holder.

Semua SDM Pertanian diseluruh Provinsi Banten tersebut harus memiliki persepsi, visi dan misi yang sama terhadap pembangunan pertanian di Banten, sehingga tercipta kesatuan gerak langkah baik perencanaan maupun dalam pelaksanaan dan pengendalian. Dengan demikian penguatan SDM pertanian secara serentak dan bersama sama mampu mendorong dan mempercepat proses pembangunan pertanian di Banten.

5. Konsolidasi Pemilikan dan distribusi Faktor Produksi terutama lahan, Lahan merupakan faktor produksi dan aset utama dari usaha pertanian meskipun saat ini telah ditemukan teknologi bertanam

(16)

tanpa lahan. Pola pemilikan lahan pertanian di Banten rata rata berkisar pada 0,25 – 0,5 hektar. Dengan luas lahn seperti itu sangat sulit diharapkan suatu pertanian yang ekonomis dan mampu mensejahterakan petani dan keluarganya.

Dukungan pada terbentuknya Regulasi pemantapan Luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan oleh pemerintah Daerah sesuai dengan UU. No.41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, PP. No. 11 tahun 2010 Tentang penertiban dan pendayagunaan Lahan Terlantar, PP.No. 1 tahun 2011 Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Faktor produksi lainnya seperti Modal (kredit perbankan) teknologi, Sarana produksi, Pupuk, Benih, pestisida, Alsintan dan lain lain, perlu dikonsolidasikan. Sehingga petani mempunyai akses lebih mudah, cepat, terjangkau dan tersedia pada saat dibutuhkan. Penguatan komponen hulu (input) dari sektor pertanian menjadi landasan yang kokoh untuk mewujudkan pertanian dengan produktivitas tinggi dan menjamin peningkatan kesejahteraan petani.

6. Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan dan Antisipasi Global Warming.

Pengembangan teknologi ini bertujuan untuk mewujudkan pertanian yang modern, effisien, produktivitas tinggi, mutu bersaing dan menjamin kontinuitas supply dan demand. Peningkatan peran lembaga – lembaga peneliti menjadi penting. Pengembangan dan penerapan teknologi lokal spesifik Banten, pengembangan lokasi sentra teknologi yang ramah lingkungan pada Kawasan Pertanian Terpadu (Sitandu), Kegiatan Antisipasi Global Warming sesuai dengan RAD-Penurunan emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Banten 2010-2020, yaitu Pelatihan dan Penerapan sistem SRI, Pembangunan

(17)

Biogas Limbah sapi, Penggunaan Limbah serta Pertanian dan Peternakan Lokal.

7. Pengembangan Komoditas Strategis melalui Pemantapan Sistem Agribisnis Banten,

Komoditas yang terus dikembangkan adalah dalam rangka ketahanan pangan Banten yang dinamis, komoditas yang mempunyai potensi riil yang besar dan diusahakan secara massal oleh masyarakat menjadi prioritas yaitu Padi dan jagung, Diproduksi untuk mencapai swasembada serta komoditas yang berorientasi ekspor dan memiliki comparative dan competitive advantage yang tinggi juga menjadi prioritas dikembangkan ke depan di Banten, seperti Manggis, Durian, Melon, Anggrek dan Sedap Malam.

8. Pengembangan Kelembagaan dan Asosiasi Petani

Sebagai upaya meningkatkan posisi tawar petani dan akses terhadap teknologi, informasi, modal dan pasar maka Pemberdayaan dan pengembangan lembaga-lembaga dan asosiasi pertanian dibudayakan agar dapat lebih effektif dan memberi nilai tambah bagi petani dan masyarakat

9. Pengembangan UKM dan Kemitraan sektor Pertanian dan Peternakan,

Sebagai penguatan pembangunan pertanian di Provinsi Banten, maka pengembangan usaha kecil serta koperasi yang menghimpun usahatani kecil di seluruh pelosok pedesaan Banten diperlukan agar dapat melakukan kemitraan dengan usaha skala besar dengan prinsip-prinsip saling menguntungkan, saling membesarkan,, saling kerjasama dan sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

10. Pengembangan Jaringan Sistem Informasi Pertanian,

(18)

Perishabel (tidak tahan lama/mudah busuk), musiman, dan terpencar maka diperlukan jaringan sistem informasi yang mantap. Saat saat panen, komoditas di setiap daerah harus dapat direkam dan terinformasikan dengan cepat kepada para pelaku di sektor pengolahan dan perdagangan.

11. Pengembangan Industri berbasis Pertanian,

Dalam upaya melaksanakan kebijakan pembangunan Industri Banten ke depan, maka diperlukan pengembangan industri yang mengarah kepada industri berbasis pertanian, melalui peningkatan aktivitas hilir yaitu pengolahan, distribusi dan pemasaran. Disamping itu pengembangan industri pengolahan baik skala kecil, menengah maupun skala besar akan menyediakan lapangan kerja dio pedesaan, sekaligus menjadi bagian dari proses industrialisasi di Provinsi Banten.

2.4 Program dan Indikasi Kegiatan

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017, disebutkan bahwa Dinas pertanian Provinsi Banten berperan dalam mencapai tujuan pada Misi ke-2, yaitu Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.

Di dalam Rencana Strategis Dinas pertanian 2012-2017 terdapat 7 (tujuh) Program yang dilaksanakan sebagai pengejahwantahan dari tugas dan fungsi, yaitu :

1) Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah 2) Penyediaan Data Pembangunan Daerah

3) Peningkatan Sarana, Prasarana, Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

(19)

4) Peningkatan daya saing dan pemasaran, Produk Peternakan, Perikanan, pertanian, dan Perkebunan

5) Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan.

6) Peningkatan produksi, produktivitas peternakan, perikanan , pertanian dan perkebunan

7) Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian

Dari 7 (tujuh) program yang telah ditetapkan, terdapat 55 (Lima pulih lima) kegiatan yang bersifat Belanja Langsung dan tersebar pada 7 (tujuh) program yang ada dan 1 (satu) kegiatan yang bersifat Belanja tidak Langsung.

Pada Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah, yaitu kegiatan :

1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset 2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Pada Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah, yaitu kegiatan:

3. Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan

Pada Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur, yaitu kegiatan :

4. Peningkatan Kapasitas Aparatur

5. Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam dan Ke Luar Daerah 6. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

7. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor 8. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

9. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner

(20)

10. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Perkantoran Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner

11. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Perkantoran Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner

12. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pengembangan Peternakan

13. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengembangan Peternakan

14. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengembangan Peternakan

15. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

16. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

17. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

18. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura

19. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura

20. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura

21. Penyediaan Barang dan Jasa Pada Perkantoran Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

22. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

23. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pada Program Peningkatan daya saing dan pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, pertanian, dan Perkebunan, yaitu kegiatan :

(21)

24. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

25. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu

26. Penyediaan Teknologi, Perlindungan dan Pasca Panen Tanaman Pangan

27. Penyediaan Teknologi, Perlindungan dan Pasca Panen Tanaman Hortikultura

28. Penyediaan Teknologi Pasca Panen Peternakan

Pada Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan, yaitu kegiatan : 29. Pemberdayaan Petani Dan Kelembagaan Pertanian

30. Penyelenggaraan Penyuluh dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluh dan Pelaku Utama

31. Pengembangan SDM penyuluh dan SDM Pelaku Utama

Pada Program Peningkatan produksi, produktivitas peternakan, perikanan , pertanian dan perkebunan, yaitu kegiatan :

32. Peningkatan Produksi,Produktivitas Dan Mutu Produk Serealia

33. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Aneka Kacang dan Umbi (Akabi)

34. Pengembangan Ternak Besar, Kecil Dan Unggas 35. Penanggulangan Penyakit Hewan Menular

36. Pengembangan Produksi Dan Pemanfaatan Benih / Bibit Unggul Tanaman Pangan

37. Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Tanaman Pangan 38. Pengendalian Mutu Benih Tanaman Pangan

39. Pengembangan Ternak Ruminansia

40. Pengembangan Perbibitan Ternak Non Ruminansia

41. Peningkatan Penyidikan, Pengujian dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular

(22)

42. Peningkatan Penyidikan, Pengujian dan Pelayanan Masyarakat Veteriner (kesmavet)

43. Peningkatan Produksi Dan Pengembangan Komoditas Tanaman Buah Dan Biofarmaka

44. Peningkatan Produksi Dan Pengembangan Komoditas Tanaman Hias Dan Sayuran

45. Perbenihan Tanaman Hortikultura

46. Pengendalian Mutu Benih Tanaman Hortikultura 47. Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Hortikultura

48. Pembinaan Produksi, perbenihan dan perlindungan Tanaman Perkebunan

49. Pengembangan dan rehabilitasi Tanaman perkebunan 50. Perlindungan Tanaman Perkebunan

51. Pengembangan Aneka Usaha dan Pemasaran Hasil Perkebunan 52. Pengawasan Obat dan Produk Asal Hewan

53. Pengembangan Pakan Ternak 54. Pengendalian Kesehatan Hewan

Pada Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian, yaitu kegiatan :

55. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Sarana Produksi Pertanian

(23)

BAB III

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN

3.1 Alokasi Belanja

Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas pertanian Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 80,171,617,124 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 38,500,000,000 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 41,675,617,124 yang didistribusikan kepada 55 kegiatan.

3.2 Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran APBD Dinas pertanian Provinsi Banten Tahun 2017 mencapai Rp. 77,586,745,618 atau sekitar 99,77 % dan Realisasi fisik sebesar 100 %

Tabel 3.1 : Target dan realisasi belanja Dinas pertanian Provinsi Banten No. Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi

(Rp) (Rp) %

1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 38.500.000.000 38.037.120.101 97,76 PENINGKATAN KUALITAS TATA

KELOLA PEMERINTAHAN DAERAH 770.336.000,00 733.216.500,00 95,18

2 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset 76.640.000,00 76.620.000,00 99,97

3 Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 693.696.000,00 656.596.500,00 94,65 PENINGKATAN SARANA, PRASARANA

PERKANTORAN DAN KAPASITAS APARATUR

20.366.319.474,0

0 19.151.878.162,00 94,04

(24)

5 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

kantor 1.055.945.000,00 908.865.000,00 86,07 6 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 3.378.783.110,00 3.257.558.205,00 96,41

7 Peningkatan Kapasitas Aparatur 290.434.250,00 256.152.000,00 88,20

8 Koorsinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah 1.937.642.000,00 1.854.832.000,00 95,73

9 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD BPSBTPH 564.400.000,00 532.928.000,00 94,42

10 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

564.400.000,00 295.785.620,00 94,42

11 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengembangan

Peternakan 1.002.702.900,00 923.075.260,00 92,06 12 Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran BBITPH 528.545.300,00 525.664.521,00 99,45

13 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

1.131.200.000,00 1.082.194.850,00 95,67

14 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD BPSBTPH 197.200.000,00 188.253.700,00 95,46

15 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

487.450.000,00 477.967.800,00 98,05

16 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengembangan Peternakan

130.750.000,00 129.070.600,00 98,72

17 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Benih Induk Tanaman

Pangan dan Hortikultura 553.491.000,00 546.359.750,00 98,71 18 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pada UPT Balai Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat Veteriner

396.450.000,00 334.386.300,00 84,35

19 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran UPTD BPSBTPH 795.603.500,00 775.197.255,00 97,44

20 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

2.108.144.500,00 2.009.359.622,00 95,31

21 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pengembangan Peternakan

(25)

22 Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran BBITPH 1.052.611.700,00 1.034.041.931,00 98,24 23 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Kesehatan Hewan

dan Kesehatan Masyarakat Veteriner 1.247.438.500,00 1.021.771.806,00 81,91 PENYEDIAAN DATA PEMBANGUNAN

DAERAH 245.790.000,00 222.336.750,00 90,46

24 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan 245.790.000,00 222.336.750,00 90,46 PENINGKATAN PRODUKSI,

PRODUKTIVITAS PETERNAKAN, PERIKANAN, PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

13.041.532.450

,00 10.220.280.685,00 96,38

25 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Serealia 1.892.131.000,00 1.787.388.650,00 94,46

26 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Aneka Kacang dan Umbi (Akabi)

647.305.000,00 571.390.000,00 88,27

27 Pengendalian Mutu Benih Tanaman Hortikultura 237.368.000,00 230.668.000,00 97,18

28 Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Tanaman Pangan 358.978.000,00 308.878.000,00 86,04

29 Pengendalian Mutu Benih Tanaman Pangan 443.608.500,00 443.328.500,00 99,94

30 Perbenihan Tanaman Hortikultura 665.909.000,00 659.510.000,00 99,04

31 Pengembangan Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas 645.231.000,00 635.061.000,00 92,58

32 Penanggulangan Penyakit Hewan Menular (PHM) 155.000.000,00 148.100.000,00 95,55

33 Pengembangan Produksi Dan Pemanfaatan Benih/Bibit Unggul Tanaman Pangan

155.000.000,00 985.792.500,00 96,40

34 Pengembangan Perbibitan Ternak Ruminansia 625.150.000,00 623.450.000,00 99,73

35 Pengembangan Perbibitan Ternak Non Ruminansia 566.926.000,00 558.938.000,00 98,59 Peningkatan Penyidikan, Pengujian

(26)

Menular

37 Peningkatan Penyidikan, Pengujian dan Pelayanan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)

438.370.750,00 437.870.750,00 99,89

38 Peningkatan Produksi dan pengembangan Komoditas Buah dan Biofarmaka

1.014.032.100,00 956.371.400,00 94,31

39 Peningkatan Produksi dan pengembangan Komoditas Tanaman Hias dan Sayuran

331.375.600,00 308.977.085,00 93,24

40 Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Holtikultura 351.222.500,00 349.615.200,00 99,54

41 Pembinaan Produksi, Perbenihan dan Perlindungan Tanaman 845.487.000,00 800.479.600,00 94,68

42 Pengembangan dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan 1.172.233.000,00 1.157.711.100,00 98,76

43 Perlindungan Tanaman Perkebunan 464.000.000,00 415.230.000,00 89,49

44 Pengembangan Aneka Usaha dan Pemasaran Hasil Perkebunan 315.790.000,00 278.169.000,00 88,09

45 Pengawasan Obat dan Produk Asal Hewan 142.000.000,00 141.710.000,00 99,80

46 Pengembangan Pakan Ternak 75.305.000,00 63.661.000,00 84,54

47 Pengendalian Kesehatan Hewan 200.200.000,00 199.900.000,00 99,85

PENINGKATAN DAYA SAING DAN PEMASARANA PRODUK PETERNAKAN, PERIKANAN, PERTANIAN DAN

PERKEBUNAN

2.051.370.800,00 1.954.081.000,00 95,26

48 Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian 283.340.000,00 260.924.700,00 92,09 49 Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu 741.650.000,00 733.047.500,00 98,84

50 Penyediaan Teknologi, Perlindungan dan Pasca Panen Tanaman Pangan 402.680.000,00 368.270.000,00 91,45 51 Penyediaan Teknologi, Perlindungan Dan Pasca Panen Tanaman 300.975.600,00 270.126.600,00 89,75

(27)

Hortikultura

52 Penyediaan Teknologi Pasca Panen Peternakan 322.725.200,00 321.712.200,00 99,69 PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN DAN

SUMBERDAYA PETERNAKAN, PERIKANAN, PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

4.441.619.600,00 4.282.144.920 96,40

53 Pemberdayaan Petani dan Kelembagaan Pertanian 188.770.000,00 178.386.000,00 94,50

54 Penyelenggaraan Penyuluh dan Pengembangan Kelembagaan

Penyuluh dan Pelaku Utama 946.434.600,00 853.319.920,00 90,16 55 Pengembangan SDM Penyuluh dan SDM Pelaku Utama 3.306.415.000,00 3.250.439.000,00 98,31 PENINGKATAN DAYA DUKUNG

SUMBERDAYA PERTANIAN 758.648.800,00 729.306.400,00 96,13 56 Pengelolaan Sistem Penyediaan Dan Pengawasan Sarana Produksi

Pertanian 758.648.800,00 729.306.400,00 96,13 J U M L A H 80.175.617.124,00 77.586.745.618,00 96,77

3.3 Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Penyerapan Anggaran A. Permasalahan

 Pada kegiatan Pemeliharaan sarana dan Prasarana pada kantor Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner realisasi keuangan terserap 84.35 %. Hal ini disebabkan adanya efisensi pada pembayaran listrik, telpon serta makan minum rapat

 Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) hanya terserap 88.27 %. Hal tersebut disebabkan adanya efisiensi dari belanja pupuk dan

(28)

 Realisasi keuangan kegiatan Pengembangan Pakan Ternak sebesar 84.54 %. Hal tersebut disebabkan adanya efisensi pada belanja makan minum kegiatan dan sewa ruang rapat

 Secara umum pelaksanaan kegiatan pada Dinas Pertanian tahun 2017 berjalan dengan baik, hal ini sesuai dengan realisasi fisik mencapai 100 %. Adapun sisa anggaran yang ada dikarenakan terdapat efiensi pada rekening belanja makan minum kegiatan, sewa ruang kegiatan, maupun honorarium internal. Salah satu factor adanya efisensi ini adalah belum jelasnya peraturan yang mengatur pengeluaran biaya pada honorarium internal, serta kebijakan penggunaan ruang rapat pada hotel

B. Solusi

 Diperlukannya petunjuk pelaksanaan APBD yang lebih jelas dan sosialisasi yang baik terhadap SKPD

 Diperlukannya pemahaman yang sama antara instansi pemerintah terhadap pelaksanaan APBD

3.4 Pengelolaan dan Capaian Pendapatan

Dinas pertanian Provinsi Banten pada tahun 2017 menargetkan pendapatan dari sektor retribusi sebesar Rp.121.745.400,-. Realisasi penerimaan pendapatan telah melebihi target, yaitu per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 129.938.800 atau 106.73 %.Pendapatan tersebut berasal dari UPTD Balai Pelayanan dan Pengujian Vetriner serta UPTD Balai Pengembagnan peternakan. Retribusi jasa usaha yang terdapat pada UPTD BPPV yaitu 1). Labolatorium Kesehatan Hewan(14 jasa usaha), 2). Klinik Hewan (16 jasa usaha), dan 3). Labolatorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (11 jasa usaha). Retribusi pada UPTD Balai Pengembangan Peternakan meliputi Penjualan Bibit Ternak ungags (4 usaha), ternak kecil (6 usaha), dan Penjualan Ternak Potong ( 2 jasa usaha)

(29)

BAB IV

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

4.1. Penyelenggaraan Urusan Wajib

Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang

tentang Kedudukan, tugas pokok, fungsi, tipe, susunan organisasi, dan tata kerja perangkat daerah provinsi Banten mempunyai tugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan di bidang pertanian

Untuk itu, dalam menyusun dan melaksanakan kegiatannya Dinas pertanian Provinsi Banten mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2012-2017. Dinas pertanian Provinsi Banten berusaha mengejawantahkan Arah Kebijakan Agenda Pembangunan melalui program dan indikator kinerja yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Banten dan Renstra dinas pertanian Provinsi Banten

Pada Tahun anggaran 2017, Dinas Pertanian melaksanakan 3 (tiga) Program yang termasuk dalam Urusan Wajib, yaitu Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, yang terdiri dari 1). Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur, dan 2). Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah. Sedangkan Urusan Wajib Statistik yaitu 3). Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah.

1). Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

(30)

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitasi Aparatur

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 290,434,250. dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 256,152,000. atau sebesar 88,20 % dengan sisa anggaran Rp.34,282,250. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Peningkatan Kompetensi Pegawai dan Fasilitasi administrasi kepegawaian.

2. Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam dan Ke Luar Daerah

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1,937,642,000 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 1,854,832,000. atau sebesar 95,73 % dengan sisa anggaran Rp.82,810,000 Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Perjalanan Dinas dalam dan luar daerah (12 bulan).

3. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 2,282,805,714. dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 2,111,616,000. atau sebesar 92,50 % dengan sisa anggaran Rp. 171,189,714.00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Pengadaan Sarana dan prasarana kantor (2 unit lemari, 10 unit AC, 7 unit PC, 3 unit Roda dua) serta pengadaan bangunan gedung

4. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1,055,945,000. dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp.

(31)

908,865,000. atau sebesar 86,07 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 147,080,000. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah penyediaan jasa servis, suku cadang, BBM, dan perpanjangan STNK (12 unit kendaraan roda 4 dan 49 unit kendaraan roda 2). Pemeliharaan APK (50 AC, 4 mesin pompa air, 3 unit saund system) dan pemeliharaan gedung dan halaman.

5. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 3,378,783,110. dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 3,257,558,205. atau sebesar 96,41 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 121,224,905. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Honorarium non PNS, ATK, telfon, listrik dan internet, belanja makan minum rapat, promosi dan publikasi, serta penyediaan BBM.

6. Kegiatan Penyediaan Barang dan jasa Perkantoran BBITPH

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1,052,611,700. dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 1,034,041,931.00atau sebesar 98.24 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 18,569,769. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah tersedianya Belanja Jasa Tenaga Kerja Pertanian/Perkebunan/Peternakan/ Perikanan (7 Orang), Belanja Jasa Tenaga Kerja Lapangan (14 Orang), Belanja Alat Tulis Kantor (5 Paket), Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) (1 Paket), Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih (1 Paket), Belanja Pakaian Kerja Lapangan (1

(32)

7. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran UPTD BBITPH

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 553,491,000. dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 546,359,750. atau sebesar 98.71 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 7,131,250.00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Adanya pemeliharaan jasa service Roda 4 (2 Unit), Roda 2 (12 Unit), Roda 3 (5 Unit), Traktor (5 Unit), Mesin Diesel ( 3 Unit), pemeliharaan 1 unit mesin pemotong rumput, 1 unit Chopper, 1 Unit Traktor, 10 unit AC Split, 1 unit penghancur kertas, 2 unit personal Komputer, 8 unit Laptop, 8 unit Printer, 1 unit mesin Photocopy, 10 unit kursi kerja, 6 unit lemari besi, 4 unit peralatan laboratorium, i unit gedung kantor, 1 unit mess pegawai, 300 meter taman kantor, 2 unit jaringan listrik dan 2 unit jaringan air. 8. Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa BBITPH

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 528,545,300.00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 525,664,521.00 atau sebesar 99,45 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 2,880,779.00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 65,97%. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Adanya Penataan Lobby Kantor (1 Paket), Pengadaan Bangunan Pembuangan Air Kotor (1 Paket), Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota (1 Paket)

9. Kegiatan Pengadaan Penyediaan Barang dan jasa Perkantoran Balai Pengembangan Peternakan

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1,002,702,900.00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 923,075,260.00 atau sebesar 92,06 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 79,627,640.00. Realisasi fisik yang dicapai pada

(33)

kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah tersedianya 1 Unit Mini Tractor Roda 4 (Empat) (1 Unit), 2 unit kendaraan dinas, 1 Unit Mesin Fotocopy F4, 10 Unit AC, 2 Unit Komputer (PC), 1 Unit Printer Warna, 1 Unit Printer Laser Jet, 8 Buah Kursi Excekutive, 8 Buah Meja 1/2 Biro, 1 Buah Lemari Lab Kimia (Tebal 18mm = dilapis HPL (1 tahan asam dan panas), 2 Buah Filling Cabinet {B4-2 steel 1 Dx, 2 Laci uk 70 x 46, 5 x 62,2 cm steel. 1.0 mm, 3 Buah Lemari arsip : Ukuran 895(L) x 400 (D) x 895 (T) mm

10. Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengembangan Peternakan

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp.924,722,000. dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 886,797,942. atau sebesar 95,90 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 37,924,058.00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah terfasilitasinya honorarium non PNS, penyediaan barang pakai habis, dan bahan cetak maupun penggandaan

11. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengembangan Peternakan

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 130,750,000.00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 129,070,600.00 atau sebesar 98.72 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 1,679,400. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Terpeliharanya Servis, Penggantian Suku Cadang, Pelumas dan BBN-KB 3 Unit Kendaraan Roda Empat, 2 Unit kendaraan Roda Tiga dan 2 Unit Kenderaan Roda Dua Operasional Dinas, 1 unit

(34)

mesin pemotong rumput, 1 unit Chopper, 1 Unit Traktor, 10 unit AC Split, 1 unit penghancur kertas, 2 unit personal Komputer, 8 unit Laptop, 8 unit Printer, 1 unit mesin Photocopy, 10 unit kursi kerja, 6 unit lemari besi, 4 unit peralatan laboratorium, i unit gedung kantor, 1 unit mess pegawai, 300 meter taman kantor, 2 unit jaringan listrik dan 2 unit jaringan air.

12. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 487,450,000.00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 477,967,800.00 atau sebesar 98,05 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 9,482,200.00 Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Adanya pemeliharaan Ac (8 unit), Personal Komputer (9 unit), Laptop (10 unit), Printer (7 unit), Rekondisi Catrige Printer Hp Laser jet 1102 (6 Unit x 6 kali) ,Rekondisi Catrige Printer Hp Laser jet 1000 (6 kali), Rekondisi Catrige Printer Canon LBP 6000 (2 Unit x 6 kali),pemeliharaan kendaraan Dinas Roda 4 (3 unit) dan Roda 2 (40 unit)

13. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 300.000.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 295.785.620,00 atau sebesar 98,60 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 4.214.380,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Pengadaa Meja Biro (3 unit), Meja 1/2 Biro (8 unit), Kursi Biro (3 unit),Kursi 1/2 Biro (8 unit), Lemari Arsip Kayu Pintu Sorong (2 unit), Personal Komputer (4 unit), Printer (3 unit), AC 2 PK (4 unit), Kursi Rapat (60 unit), Portable Projector (1 unit), Lemari Arsip Pintu

(35)

Kaca Sorong (2 unit), Filling Kabinet (4 unit), Meja Rapat (3 unit) , Raka Besi Serbaguna (2 Unit)

14. Kegiatan Penyediaan barang dan jasa Kantor Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 2.108.144.500,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 2.009.359.622,00atau sebesar 95.31 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 98.784.878,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Belanja Makanan dan Minuman KegiatanMakan dan Minum Peserta SLPHT Hortikultura (25 org x 12 kl x 3 klp) Makan dan Minum Temu Lapang (50 org x 3 klp) BINTEK KLINIK PHT HOLTIKULTURA Makan dan Minum Kegiatan Peserta (30 org x 1 keg) PERCONTOHAN PENGGUNAAN PESTISIDA STANDAR Makan dan Minum Kegiatan (30 org x 2 klp) PERCONTOHAN PENGENDALIAN / PENGENDALIAN OPT SAYURAN DAN BUAH Makan dan Minun Kegiatan Percontohan Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura 65 Org Makan dan Minum Snack Makan dan Minum Evaluasi Kegiatan Percontohan Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura Makan dan Minum Snack PENGAMATAN DAN PERAMALAN OPT HORTIKULTURA Makan dan Minum Kegiatan (35 org x 1 keg) PENINGKATAN SISTEM PENGENDALIAN OPT TANAMAN Belanja Makan dan Minum Kegiatan Pengamanan Produksi Tanaman Pangan dari OPT dan DPI dan Penerapan PHT Belanja Makan dan Minuman Kegiatan [Kegiatan Proteksi Tanaman Pangan] Jamuan Makan Koordinasi Pengaman Produksi Tanaman Pangan dari OPT dan DPI (116 org x 1 Keg) Jamuan Ringan Koordinasi Pengamanan Produksi

(36)

Makan Pertemuan Koordinasi PPPHT dan PPDPI (60 org x 2 kl) Jamuan Ringan Pertemuan Koordinasi PPPHT dan PPDPI (60 org x 2 kl) Operasional Brigade Proteksi Tanaman Pangan dan Dampak Perubahan Iklim Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan [Kegiatan Proteksi Tanaman Pangan] Jamuan Makan dan Snack Gerakan Pengendlian OPT Utama (29 org x 10 titik) Makan dan Minum Gerakan Pengendalian OPT Utama Tanaman Pangan Secara Masal ( Brigade) (110 org x 7 titik) Makan dan Minum Gerakan Pengendalian OPT Utama Tanaman Pangan Spot - Stop (Brigade) (30 org x 10 titik) Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan [Kegiatan Proteksi Tanaman Pangan] Jamuan Makan dan Snack Operasional Penganggulanagan Dampak Perubahan Iklim (30 org x 5 titik) Pengamatan dan Peramalan OPT dan DPI Tanaman Pangan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan [Kegiatan Proteksi Tanaman Pangan] Jamuan Makan dan Sosialisasi Serangan OPT dan DPI Tanaman Pangan pada Masyarakat (66 org x 1 keg ) Jamuan Ringan Sosialisai Serangan OPT dan DPI Tanaman Pangan Pada Masyarakat (66 org x 1 keg ) Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan [Kegiatan Proteksi Tanaman Pangan] Jamuan Makan Pembuatan Buku Perkembangan OPT (20 org x 4 keg) Jamuan Ringan Pembuatan Buku Perkembangan OPT (20 org x 4 keg) Jamuan Makan Pembuatan Data base OPT (15 org x 3 keg) Jamuan Ringan Pembuatan Data Base OPT ( 15 org x 3 keg) Penguatan RPH,Alumni SLPHT,PPAH,Petugas dan Petani Belanja Makanan dan Minuman [Kegiatan Proteksi Tanaman Pangan] Jamuan Makan dan Snack Pembinaan Alumni SLPHT (29 org x 3 kl x 3 unit) Makan dan Minum Pembinaan Regu Pengendali Hama (RPH) Tingkat Kb/Kota (Brigade)(20org x 5 klp) Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan [Penerapan Agens Hayati untuk Pengendalian OPT Tanaman Padi Daerah Endemis Tk.Lab

(37)

Wilayah I Serang] Makan dan Minum Peserta (15 org x 2 kl x 4 klp) Belanja Makanan Dan Minuman Kegiatan [Penerapan Agens Hayati untuk Pengendalian OPT Tanaman Padi Daerah Endemis Tk. Lab Wilayah II Lebak] Makan dan Minum Peserta (15 org x 2 kl x 4kl) Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan [Sosialisasi Hasil Monitoring Daerah Sebar OPT Tk. Lab Wilayah I Serang] Makan dan Minum Peserta Sosialisasi Daerah Sebar OPT Snack Konsumsi Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan [Sosialisasi Hasil Monitoring Daerah Sebar OPT Tk.Lab Wilayah II Lebak] Makan dan Minum Peserta Sosialisasi Daerah Sebar OPT Snack Konsumsi. Uang Saku POPT (84 org x 4 ok x 12 bl = 4032)

15. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 197.200.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 188.253.700,00 atau sebesar 95,46 %. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah terfasilitasinya Service Kendaraan, Suku Cadang Kendaraan, Pajak Kendaraan, Air Conditioner (AC), Penerangan Jalan Kantor, Rumah Genset

16. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 795.603.500,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 775.197.255,00 atau sebesar 97,44 % dengan sisa anggaran

(38)

sebesar Rp. 20.406.245,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Adanya Fasilitasi Kepegawaian Kantor Honor Satpam, Honor, Honor Pramubakti, Honor Analis Laboratorium, Honor Petugas Administrasi, dan Honor Petugas Arsip. Fasilitasi Ketatausahaan Kantor 1 paket (Alat Tulis Kantor, Alat Listrik dan Elektronik, Alat Kebersihan dan Bahan Pembersih, Pengisian Tabung Gas). Fasilitasi Sarana dan Prasarana Kantor 1 Paket (Alat Listrik dan Elektronik, Alat Kebersihan dan Bahan Pembersih, Alat Dapur, Telepon Kantor, Internet Kantor, Listrik Kantor, Pelumas Kendaraan Roda 4, Gorden Kantor).

17. Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 564.400.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 532.928.000,00 atau sebesar 94,42 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 31.472.000,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Belanja modal Lemari Arsip, Meja Kerja, Meja Rapat, Kursi Rapat, Televisi, Komputer (PC), Laptop, Printer, Penerangan Jalan.

18. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1.247.438.500,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 1.021.771.806,00 atau sebesar 81,91 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 225.666.694,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini

(39)

adalah Honorarium NON PNS, Fasilitasi Perjalanan Dinas Dalam Daerah, Perjalanan Dinas Luar Daerah, Alat Listrik dan Elektronik, Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih, BBM, Peralatan Dapur, Telepon/Faxsmili/ Internet, Surat Kabar/Majalah, Cetak, Penggandaan, Makanan dan Minuman Rapat, Makanan dan Minuman Kegiatan, Pakaian Kerja Lapangan, Promosi dan Publikasi, Listrik.

19. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan prasarana Kantor Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 396.450.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 334.386.300,00atau sebesar 84,35 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 62.063.700,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Terfasilitasinya pemeliharaan 5 unit kendaraan roda 4, 8 unit kendaraan roda 2, 18 unit AC Split, 2 unit AC Standing floor, 1 unit Genset, 6 unit Printer, 1 unit Mesin Photo Copy, Gedung Kantor Balai, Klinik Hewan, Aula, Halaman Kantor.

20. Kegiatan Pengadaan Sarana dan prasarana Kantor Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1.131.200.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 1.082.194.850,00 atau sebesar 95,67 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 49.005.150,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Belanja modal 1 unit kendaraan roda 4, 2 unit kendaraan roda 2, Meubelair Aula, Kantor Balai, Pos Satpam. 1 Paket Peralatan Dapur dan Rumah Tangga. 1 unit Mesin Potong Rumput, 1 set Alat-alat Kebun, 1 roll Selang Benang, 1 Paket

(40)

2). Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah Program ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan, yaitu :

1. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset

Kegiatan penyusunan laporan keuangan pada Dinas pertanian Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 mempunyai anggaran sebesar Rp. 76.640.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp. 76.620.000,00 atau sebesar 99,97 %. Dengan sisa anggaran sebesar Rp.20.000 Realisasi fisik telah tercapai 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Laporan keuangan bulanan 12 dokumen, Laporan Triwulanan 4 dokumen, Laporan Semesteran 2 dokumen, laporan prognosis 1.

2. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan fungsi kontrol terhadap kegiatan yang ada di Dinas pertanian, agar dapat diukur kinerja dari kegiatan dengan melakukan tahapan perencanaan, monitoring, sampai dengan tahapan evaluasi. Anggaran kegiatan ini pada tahun anggaran 2017 adalah sebesar Rp. 693.696.000,00,- dengan realisasi Rp. 656.596.500,00 atau 94,65 %. Dengan sisa anggaran sebesar Rp. 37.099.500,00. Realisasi fisik sudah terserap 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Adanya Forum SKPD Bidang Pertanian dan Peternakan, Penyusunan RKT dan Renja 2018, Finalisasi RENJA 2018, Penyusunan dan fasilitasi LAPTAH 2016, Penyusunan LAKIP dan LKPJ SKPD, Evaluasi Triwulan, Pembinaan Pengarusutamaan Gender, Koordinasi Perencanaan Pembangunan Pertanian, Evaluasi Akhir Tahun Kegiatan Adanya Penyusunan RKA dan DPA SKPD Perubahan 2017, RKA dan DPA SKPD 2018, Tim Evaluasi

(41)

dan Pelaporan Fisik dan Keuangan SKPD, Monitoring dan Evaluasi kegiatan selama 1 Tahun.

3). Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah

Terdapat 1 (satu) kegiatan pada Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah, yaitu :

1. Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 245.790.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 222.336.750,00 atau sebesar 90,46 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 23.453.250,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Pengelolaan data dan infromasi Distanak, Forum Statistik Pertanian, Profil SKPD, Pertanian dalam angka, Updating data dan Informasi Pertanian.

4.2. Penyelenggaraan Urusan Pilihan

Pada Tahun anggaran 2017, Dinas pertanian melaksanakan 4 (empat) Program yang termasuk dalam Urusan Pilihan Pertanian, yaitu 1). Peningkatan daya saing dan pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, pertanian, dan Perkebunan, 2). Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan, 3). Peningkatan produksi, produktivitas peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan, dan 4). Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian.

1). Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan

(42)

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan, terdiri dari 22 (Dua puluh dua) kegiatan, yaitu :

1. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Serealia

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1.892.131.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 1.787.388.650,00 atau sebesar 94.99 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 104.742.350,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Demfarm Intensifikasi Padi Sawah Demfarm Intensifikasi Padi Ladang, Demfarm Intensifikasi Jagung, Gerakan Tanam dan Panen Padi, Gerakan Tanam dan Panen Jagung.

2. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Aneka Kacang dan Umbi (AKABI)

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 647.305.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 571.390.000,00 atau sebesar 88,27 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 75.915.000,00Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Pengembangan Budidaya Kacang Tanah (Kel. Pancur Kec. Taktakan Kota Serang, Kec. Cibeber Kota Cilegon, Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan dan Des. Sukatani Kec. Cisoka Kab. Tangerang, Desa Batukuwung Kec. Padarincang Kab. Serang), Pengembangan Budidaya Kedelai (Desa.Cibingbin Kec. Cibaliung, Desa Tanjungan Kec. Cikeusik, Desa Mekar Jaya Kec. Sobang Kabupaten Pandeglang), Pengembangan Budidaya Ubi Jalar (Kec. Malingping Kabupaten Lebak, Desa. Margalayu Kecamatan Sajira dan Kec.

(43)

Menes Kabupaten Lebak, Kec, Mandalawangi Kabupaten Serang), Gerakan Tanam/Panen Kedelai

3. Kegiatan Pengendalian Mutu Benih Tanaman pangan

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 443.608.500,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 443.328.500,00 atau sebesar 99.94 % dengan sisa anggaran sebesar Rp.280.000. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Sertifikasi Benih Sumber dan Benih Sebar Tanaman Pangan (3 Unit, 3 Kali (1 Hari); 105 Petani/Penangkar), Inventarisasi Penyebaran Varietas Tanaman Pangan dan Pemetaan Zonasi Varietas Unggul Padi, Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah, Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan (4.500 Ton Benih) 4. Kegiatan Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Tanaman

Pangan

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 358.978.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 308.878.000,00 atau sebesar 86,04 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 50.100.000,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Monitoring OPT dan DPI, Penguatan RPH, Alumni SLPHT, PPAH, Petugas dan Petani, Gerakan Pengendalian OPT Utama 5. Kegiatan Pengendalian Mutu Benih Tanaman Hortikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp 237.368.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 230.668.000,00 atau sebesar 97.18 % dengan sisa anggaran sebesar Rp.6.700.000. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah

(44)

Sosialisasi Sertifikasi Benih dan Peraturan Perbenihan Hortikultura, Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura, Pengawasan Peredaran Benih

6. Kegiatan Pengembangan Produksi dan Pemanfaatan Benih/bibit Unggul Tanaman Pangan

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1.022.648.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp.2985.792.500,00 atau sebesar 796,40 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 36.855.500,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Peningkatan Produksi Benih Sumber (BD/BP) Padi dalam rangka UPSUS (20 Lokasi Penangkarani Benih Padi (40 Ton Benih Dasar / Benih Pokok Tanaman Padi), Penyediaan Benih Sumber Palawija (Kedelai/ Kacang Tanah)( 3 Unit Palawija (1500 Kg Benih Dasar /Benih Pokok Tanaman Kedelai/Kacang Tanah),( Penyediaan Cadangan Benih Daerah (CBD) Tanaman Padi Pola Kemitraan (52 Ton Cadangan Benih Daerah (CBD) Tanaman Padi).

7. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Pengembangan Komoditas Buah dan Biofarmaka

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 1.014.032.100,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 956.371.400,00atau sebesar 94,31 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 57.660.700,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Registrasi Kebun Buah dan Biofarmaka 2017 (6 kebun buah), Demplot pada Kawasan Budidaya Melon dan Pepaya, Identifikasi Spesies Anggrek Lokal Banten, Penyusunan SOP Sedap Malam

(45)

8. Kegiatan Produksi dan Pengembangan Komoditas Tanaman Hias dan Sayuran

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 331.375.600,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 308.977.085,00 atau sebesar 93,24 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 22.398.515,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Demplot Budidaya Sayuran, Demplot Farm Bawang Merah Melalui Biji, Demplot Budidaya Sayuran, Demplot Farm Bawang Merah Melalui Umbi, Penyusunan SOP Bawang Merah Kab. Lebak, Penyusunan SOP Cabai Rawit Kab. Lebak, Penyusunan SOP Jamur Tiram Kab. Serang, penyusunan SOP Jamur Merang Kab. Tangerang, Penerapan & Registrasi Kebun atau Lahan Usaha, Pengembangan Budidaya Sayuran Pekarangan

9. Kegiatan Perbenihan Tanaman Hortikultura

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 665.909.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 659.510.000,00 atau sebesar 99,04 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 6.399.000,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Penyediaan Benih Sumber Tanaman Sayuran (3000 kg /Lokasi (=12000 Kg), Duplikasi PIB Tanaman Buah (150 Pohon Calon duplikasi PI Tanaman Buah).

10. Kegiatan Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Hortikultura Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 351.222.500,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 349.615.200,00 atau sebesar 99,54 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 1.607.300,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini

(46)

Pengelolaan OPT Hortikultura dan Evaluasi, Percontohan Penggunaan Pestisida Secara Standar, Pengamatan dan Peramalan OPT Hortikultura

11. Kegiatan Pengembangan Ternak Besar, kecil dan Unggas

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 645.231.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 635.061.000,00 atau sebesar 98,42 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 10.170.000,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Fasilitasi Survey Karkas Unggas Tahun 2017, Supply Demand Daging dan Telur Tingkat Provinsi Banten, Supply Demand Bibit Ternak Tingkat Provinsi Banten Tahun 2017, FGD Produk Peternakan Puasa Lebaran Tahun 2017, Koordinasi Inseminator,Petugas PKB dan ATR dalam rangka Pelaksanaan UPSUS SIWAB, Pesta Patok Peternakan

12. Kegiatan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 155.000.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 148.100.000,00 atau sebesar 95,55 % dengan sisa anggaran sebesar Rp. 6.900.000,00. Realisasi fisik yang dicapai pada kegiatan ini sebesar 100 %. Indikator kinerja pada kegiatan ini adalah Revisi Lampiran Perda No.9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Laboratorium Keswan dan Kesmavet, Fasilitasi Jaminan Keamanan Produk Hewan, Public Awareness Produk Hewan ASUH

13. Kegiatan Pengembangan Ternak Ruminansia

Kegiatan ini pada tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 625.150.000,00 dengan hasil realisasi keuangan sebesar Rp. 623.450.000,00 atau sebesar 99,73 % dengan sisa anggaran

Gambar

Tabel 3.1 : Target dan realisasi belanja Dinas pertanian Provinsi Banten
Tabel 4.1 : Capaian indikator kinerja program Dinas pertanian Provinsi Banten

Referensi

Dokumen terkait

Pada sampel dengan komposisi 1 dan 2 terdapat NiO yang cukup besar sehingga parameter proses reduksi yang digunakan belum cukup.. Untuk reduksi yang lebih

Penelitian tentang kemampuan guru Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) dalam menentukan indikator dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) ranah kognitif pada taksonomi Bloom

Tujuan Penelitian: Mengetahui apakah ada hubungan antara frekuensi mengakses media audio visual DVD/VCD porno dengan perilaku seksual remaja di SMAN 1 Depok

Prinsip non-refoulement telah dianggap sebagai hukum kebiasaan internasional, yang mempunyai arti bahwa seluruh negara, baik yang telah menjadi negara pihak maupun

Rama Fajria Jurusan PLB FIP UNP 248 hal ini sesuai dengan pendapat Mulyani Sumantri (1999) kelemahan metode demonstrasi adalah: Memerlukan waktu yang cukup banyak dan

Selanjutnya sekitar seminggu kemudian terdakwa kembali merayu saksi korban untuk melakukan persetubuhan dan terdakwa mengatakan kepada saksi korban akan memutuskan

Hubungan antara jumlah telur dan bobot total kuda laut betina Ukuran telur yang terbuahi dalam kantung tidak sama tapi berbentuk bulat, se- mentara oosit/telur sebelum dimasukkan

Pendekatan Persyaratan Ruang Zona Edukasi .... Pendekatan Persyaratan Ruang Zona