MEMUTUSKAN: ... 2. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat (Lernbaran Negara Tahun 1999 Nomor 164, Tambahan Lernbaran Negara Nomor 3885);
Mengingat: 1. Pasa14 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
d. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut pada hurut a, huruf b, dan huruf c di atas dan untuk melaksanakan ketentuan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, dipandang perlu membentuk dan mengangkat anggoli.: Badan Ami! Zakat Nasional dengan Keputusan Presiden;
c. bahwa nama-nama yang tercantum dalarn Larnpiran Keputusan Presiden illi memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk diangkat sebagai anggota Badan Amil Zakat Nasional;
b. bahwa Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat mengamanatkan untuk mernbentnk Badan Arnil Zakat NasionaI yang pelaksanaannya dilakukan Presiden; Menimbang: a. bahwa dalarn rangka pengelolaan zakar secara lcbih bcrdaya
guna dan berhasil guna serta dapat dipertanggungjawabkan perlu dilakukan oleh Badan Amil Zakat:
i PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
"
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2001
TENTANG
PRESIDEN
REPUBLlf<. INDONCSIA 1
(2) Dalam .... ke.mggotaan sebagaimana tersebut dalarn Lampiran KCPUlLlS;lll Prcsiden ini.
(1) Mcmbcntuk Badan Amil Zakat Nasional dcngan su-un.m Pasal 2
nAB II
PEMBENTUKAN DAN TUGAS
jawabnya rnelipuu bidang agama.
3. Munteri adalah Mcrueri yaag ruang lingkup tugas dan tallggllllg_ menerunanya.
kcientuan agarna untuk diberikan kepada yang bcrhak
2. Zakat adalah haria yang wajib disisihkan oleh scorang muxlin:
atau badan yang dirniliki oleh orang muslim scxua: dCll~(IJ) pendistribusian serta pendayagunaan zakat.
all. pclaksanaan, dan pengawasan terhadap pcngurnpur.m dan
1. Pcngelolaan zakat adalah kegiatan percncanaan, pcngorgallisilsi-Dalarn Keputusan Presiden ini yang dimaksud dengan:
Pasal 1
BAB I
UMUM
Meuetapkan: I(EPUTUSAN PRESIDEN TENTANG BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL.
MEMUTUSKAN:
,
2
PRESIDEN
RE PUBLll-<.. INDON[ SIA ,
.
.
Bagian .... c. Kornisi Pengawas.
h. Dewan Pertimbangan: a. Badan Pelaksana;
Badan Amil Zakat Nasional terdiri atas: Pasal 5
Umum
Bagian
Pertama BAn III ORGANISASIb. menyarnpaikan laporan hasil pelaksanaan iugasnya setiap iahun kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.
a. rnelaksanakan pengelolaan zakat sesuai dengan kC(CIlILl<l1l peraturan perundang-undangan yang berlaku;
I
Baclan Amil Zakat Nasional bertugas: Pasal 4 Rcpublik Indonesia.
Badan Amil Zakat Nasional bcrkedudukan di lbukota Nq!ill"il Pasal 3
(2) Da lam pelaksanaan tugasnya, Badan Amil Zakat Naxiona: bertanggung jawab kepada Presiden.
"
PRE~3IDr:::N REPUBLlI«, INDONC::'IA
Bagian. .. , Komis Pengawas
dirnaksud dalarn Pasal 13, Badan Pelaksana dapat mCIl1irua
pertimbangan dan berkoordinasi dengan Dewan Pertimbangan dan Dalarn menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana
Pasal 9
dilapo: kan kepacla Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyai.
terrnasuk laporan hasil pengawasan oleh Komisi Pengawas.
Hasil pelaksanaan tugas Badan Pelaksana setiap 1 (satu) iahun
Pasal 8
pertimbangan yang disarnpaikan oleh Dewan Pertimbangan.
Dalam me!aksanakan tugasnya, Badan Pelaksana mempcrharikan
Pasal 7
Badan Pelaksana rnempunyai tugas menyelcnggarakan pcugumpul-an, pcndistribusian, dan pendayagunaan zakat sesuai dcugau
ketentuan agarna dan tugas lain berkenaan dengan pengelolaan zakut
I
sesuai clengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 6
Badan Pelaksana
Bagian Kedua
'.
4 PRESIL)F"':N
REPUBLlI-<. INDONC 51A
Pasal 14.... sal an clan pertimbangan anggota Komisi Pengawas.
(2) Ketua Komisi Pengawas selanjutnya menyusun dan mcnctapk.m
susunan organisasi Komisi Pengawas clan menunjuk anggotanva
dalam organisasi yang bersangkuian dengan mcmpcrhatikan (1) Ketua Komisi Pengawas dipilih langsung oleh Anggoia KOI11 isi
Pengawas.
Pasal l3
Komisi Pengawas dapat merninta bantu an akuntan publik dal.un
melakxanakan tugas pemeriksaan keuangan. PasaJ 12
zakat oleh Badan
Pelaksana.
Kornis: Pengawas mcrnpunyai tugas menyclcnggarakan pengawaxan
atas pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pemlayagunaan
Pasal 11
Bagian Keempat Komisi Peugawas
Dewan Pertirnbangan mempunyai tugas memberikan pertimbangnn
berkenaan dengan pelaksanaan pengumpulan, pendisuibusian. d(lll
penda; agunaan zakat kepada BaclanPelaksana
Pasal 10 Dewan Pertimbangan
"
Bagian Ketiga 5 PRt-::SIDCN REPUBLIK INDONESIA ·'
.
(2) Hubungun....
dengan Badan Amil Zakat Daerah di sernua ti.tgkatan.
Badan Amil Zakat Nasional melaksanakan hubungan kcriLl scc ara nasional agar lebih hcrdaya guna dan bcrhaxi] gUll;!. (1) Untuk mcnsinkronisasikan penyelenggaraan pengelolaan /';1ktlI
Pasal 16
BAB V
HUBUNGAN KERJA DENGAN BADAN AMIL ZAKAT DAERAH
(2) Anggota Badan Amil Zakat Nasional yang telah menyelcsuikan
satu periode sebagaimana dimaksud dalam ayat (I). t!;iPil[
diaugkat kernbali sebagai Anggota Badan Ami! Zakat Na~ioll,L1 hanya untuk satu kali peri ode berikutnya.
(1) Anggota Baclan Amil Zakat Nasional diangkat untuk xatu k;t1i
'periode selarna 3 (tiga) tahun. Pasal IS BAH IV
JANGKA WAKTU KEANGGOTAAN kcpada Prcsidcn dan Dewan Perwakilan Rakyat .
Hasil pelaksanaan tugas pengawasan Kornisi Pengawax.
disampui-kan kepada Badan Pelaksana untuk ditindaklanjuti dan dilapurk.m Pasal 14
-,
F)HI._~~IDEN REPU8L1f<' INDONESII\
Pasal 19...
Ketentuan lebih Janjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Kcputuxan
Presidcn ini diatur oleh Menteri.
Pasal 18
PENUTUP
HAB VII
Agama.
Segala pembiayaan yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Badan
Ami! Zakat Nasional dibebankan pada Anggaran Dcparrcmcn
Pasal 17 PEl\1BIA Y AAN
BAB VI
(3) Pelaksanaan ketentuan scbagairnana dirnaksud dalam aya: (I)
dan ayat (2) clilakukan dengan memperhatikan kctcntuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
iutorrnatif.
(2) Hubungan kerja clengan Badan Arnil Zakat Daerah sebaguimann
dimaksud dalam ayat (1) bersifat koordinatil', konsultau I, dClI1
"
7
F'HLSIDE.N
REYLJBUi<. INDONESIA
Salinan sesuai dengan aslinya
S
EK
RE
T
ARIAT KABlNET RIPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd,
ABDURRAHMAN
W AHID
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Januari 2001
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
PasaI 19 -, 8 PR£SIDEN REF'UBLlr\ INDONESIA ...
.
".
DIVISl.. ..
: 1. Masykur Maskub
2. Hj. Upi Tuti Sundari
: Drs. Eri Sudewo, MDM
: X.H. Cholid Fadlullah, SH
: 1. DR. SaEm S. Ai jufrie , MA
2. Laksda Pur. Husein Ibrahim : H. Aris Mufti, SE, SH
: 1. Drs. H.M. Ichwan Sam
2. Drs. H. Isbir Faclly
: Drs. H.Alllnad' Subiyanto, MBA
: H. Iskandar Zulkarnaen. SE
: Drs. H. Abdul Shornad Muin, MM
: Drs. H. M. Masyhur Amin
: Drs. H. Miftahul Munir, MM
: Drs. H. Imam Masykoer Alie
: Dra. Hj. Yuniwati T. Masjchun Sofwan
/' ~:.
ANGGOTA
DIVISI
PE
ND
A
YAGUNAANKEPALA DIVISI PENDISTRIBUSIAN
KEPALA
ANGGOTA DIVISI PENGlfMPULANKEPALA
ANGGOTA A. BADAN PELAKSANA KETUA UMUl\1 KETUA I KETUA II SEKRETARIS UMUM SEKRETARIS I SEKRET ARIS IIBEND
AHARA SUSUNAN KEANGGOTAANBADAN AMYL ZAKAT NASIONAL
PERIODE JANUARI 200! SAMPAI DENGAN DESEMBER 2003
TANGGAL: 17 JANUARI 2001
,
8 TAHUN 2001
I<KPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
LAMPIRAN
PHf.-..SIDEN
10. DR. Sui..
5. Prof. DR. Ahmad Sukarja, SH. MA
6. H. Muchtar Zarkasyi, S1-1
7. Prof. DR. H.M. Tahir Azhary. SI-I
8. Prof. Drs. H. Cecep Syariluddiu
9. Prof. DR. Sili Chamarnah Socratnu
4. Drs. H. Basri Bannanda : 1. Drs. H.M. Syafii Antonio, MSc 2. Drs. B.A. Malik Madaniy 3. Drs. H. Taufiq Kamil 9. K.H. Aziz Mashuri 8. Drs. Mar'j Muhammad
5. Prof. DR. H. Busthanul Aritin. SI-!
6. DR. H] .Huzacmah T. Yanggo
7. DR. H. Satria Effendi M. Zein
\
2. K.H. M.A. Saha! Mahiudh
3. Prof. DR. I-I.S. Agil Husein AI Munawur 4. Prof. JR. 1-).Mastuhu
:Drs. H. Wahiduddin Adam, M!\
: 1. K.B. Ali Yafi
: K.H. Dr:-i. Dillin Hariduddin, M
.
s,
: Prof'. DR.K.H. Syeihul Balli Pcrmono. SI·l. MA : Drs. H. Mubarok
2. Dra. Hj. Eaiqoh, M.Hul1l
:DR. H.M. Nur Sornad, MA : I. DR. H. Muslim Nasution
,
2 C. K01\1181 PENG A'V A8 ANGGOTA B. DEWAN PERTIlVrHANGANKETlJA
VVA KIL KETU A SEKRETARIS VVAKIL SEKRETARIS
A
N
GGOTA
DIVISi PENGEMBANGAN KEI'ALA ANGGOTA PI~l..~IDCNJ"'"'1EPUBLlf<" INDONl SIA. "
ABDURRAHMAN WAHID
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
10. DR. Siti Chaliman Fadjrijaf SE Akt., MM
11. Prof. DR. H. Muchsin,
sr.
,
3 PRESIOEN rUT'! IOUI" INDONESIA
SEKRETARIAT KABINET RIl