• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTIM RESAPAN AIR DANGKAL KOTA JAKARTA : SUATU KAJIAN GEOTEKNIK. Chaidir Anwar Makarim Universitas Tarumanagara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTIM RESAPAN AIR DANGKAL KOTA JAKARTA : SUATU KAJIAN GEOTEKNIK. Chaidir Anwar Makarim Universitas Tarumanagara"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

SISTIM RESAPAN AIR

SISTIM RESAPAN AIR

DANGKAL KOTA JAKARTA :

DANGKAL KOTA JAKARTA :

SUATU KAJIAN GEOTEKNIK

SUATU KAJIAN GEOTEKNIK

 

 

Chaidir Anwar Makarim

Chaidir Anwar Makarim

Universitas Tarumanagara

Universitas Tarumanagara

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

I. LATAR BELAKANG MASALAHI. LATAR BELAKANG MASALAH

II. KEDALAMAN MUKA AIR TANAH (MAT)II. KEDALAMAN MUKA AIR TANAH (MAT)

III. JENIS LAPISAN TANAH KOTA DKI JAKARTAIII. JENIS LAPISAN TANAH KOTA DKI JAKARTA

III.1. Dikedalaman 0.00 – 10.00 m.III.1. Dikedalaman 0.00 – 10.00 m.III.2. Dikedalaman 10.00 – 20.00 m.III.2. Dikedalaman 10.00 – 20.00 m.

IV. DISTRIBUSI TANAH LUNAK DI DKI JAKARTAIV. DISTRIBUSI TANAH LUNAK DI DKI JAKARTA

IV.1. Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak IV.1. Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Jakarta-Utara.

Jakarta-Utara.

IV.2. IV.2. Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Jakarta-Barat.

Jakarta-Barat.

IV.3. IV.3. Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Jakarta-Pusat.

Jakarta-Pusat.

IV.4. IV.4. Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Jakarta-Timur.

Jakarta-Timur.

IV.5. IV.5. Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Peta Distibusi Dan Kedalaman Tanah Lunak Jakarta-Selatan.

Jakarta-Selatan.

(3)

I. LATAR BELAKANG

I. LATAR BELAKANG

MASALAH

MASALAH

(4)

II. KEDALAMAN MUKA AIR TANAH

(MAT)

(5)

Suatu hal yang perlu dicatat disini adalah

Suatu hal yang perlu dicatat disini adalah

didapatnya dibeberapa kawasan

didapatnya dibeberapa kawasan

pemukiman di Jakarta Selatan / Cipete

pemukiman di Jakarta Selatan / Cipete

utara, dimana MAT musim kemarau

utara, dimana MAT musim kemarau

ditahun 1997 turun jauh dari -8.00 s/d –

ditahun 1997 turun jauh dari -8.00 s/d –

10.00 m menjadi -16.00 m dibawah

10.00 m menjadi -16.00 m dibawah

permukaan tanah atau kenaikan ± 100 %

permukaan tanah atau kenaikan ± 100 %

dalam kurun waktu ± 10 tahunan.

dalam kurun waktu ± 10 tahunan.

Signal ini sesungguhnya telah ditunjukan

Signal ini sesungguhnya telah ditunjukan

dengan kecenderungan progresif

dengan kecenderungan progresif

penurunan MAT dimusim kemarau di DKI

penurunan MAT dimusim kemarau di DKI

Jakarta selama 25 tahun (1970-1996)

Jakarta selama 25 tahun (1970-1996)

seperti rekaman data berikut ini.

(6)

Grafik berikut ini memuat konversi

Grafik berikut ini memuat konversi

data spatial ke kecenderungan

data spatial ke kecenderungan

perubahan tipikal MAT musiman :

perubahan tipikal MAT musiman :

(7)

Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan 

Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan 

Tanjung Priok (Jakarta Utara).

Tanjung Priok (Jakarta Utara).

(8)

Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan 

Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan 

Gambir (Jakarta Pusat).

Gambir (Jakarta Pusat).

(9)

Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di 

Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di 

kecamatan Cakung (Jakarta Timur).

(10)

Dari ilustrasi diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Dari ilustrasi diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

• Tinggi MAT dikawasan Jakarta Utara (Jakut), dan Jakarta Tinggi MAT dikawasan Jakarta Utara (Jakut), dan Jakarta

Barat (Jakbar) cukup dangkal atau dekat dengan

Barat (Jakbar) cukup dangkal atau dekat dengan

permukaan tanah, sehingga sistim

permukaan tanah, sehingga sistim Resapan Dangkal di Resapan Dangkal di Kawasan ini kurang bisa diandalkan.

Kawasan ini kurang bisa diandalkan.

• Tinggi MAT dikawasan Jakarta Pusat (Jakpus/sebagian), Tinggi MAT dikawasan Jakarta Pusat (Jakpus/sebagian),

Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) cukup

Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) cukup

dalam sehingga sistim resapan Dangkal di Kawasan ini

dalam sehingga sistim resapan Dangkal di Kawasan ini

dapat dipertimbangkan – tentunya dengan catatan bahwa

dapat dipertimbangkan – tentunya dengan catatan bahwa

lapisan tanah yang dilalui receptive terhadap resapan atau

lapisan tanah yang dilalui receptive terhadap resapan atau

coefficient of Permeability, k, tanah cukup besar. Seperti

coefficient of Permeability, k, tanah cukup besar. Seperti

diketahui, sistem resapan yang baik adalah yang

diketahui, sistem resapan yang baik adalah yang

menghantarkan air tidak langsung menuju permukaan air

menghantarkan air tidak langsung menuju permukaan air

tanah, tapi melalui penyaringan dilapisan tanah yang

tanah, tapi melalui penyaringan dilapisan tanah yang

berada diatas MAT.

berada diatas MAT.

• Masalah kritis yang sebenarnya mendesak adalah indikasi Masalah kritis yang sebenarnya mendesak adalah indikasi

perubahan penurunan atau kenaikan MAT yang progresif

perubahan penurunan atau kenaikan MAT yang progresif

yang memberi petunjuk bahwa masalah besar disektor air

yang memberi petunjuk bahwa masalah besar disektor air

di DKI Jakarta akan dominan dimasa depan :

di DKI Jakarta akan dominan dimasa depan : Banjir dan Banjir dan Kelangkaan Air.

(11)

III. JENIS LAPISAN TANAH KOTA

III. JENIS LAPISAN TANAH KOTA

DKI JAKARTA

DKI JAKARTA

(12)

Gambar Peta lapisan tanah DKI Jakarta pada kedalaman 0.00 m –

Gambar Peta lapisan tanah DKI Jakarta pada kedalaman 0.00 m –

10.00 m

(13)

Tabel Zona peta klasifikasi tanah di DKI Jakarta pada

Tabel Zona peta klasifikasi tanah di DKI Jakarta pada

kedalaman 0.00 – 10.00 m.

(14)

Gambar Peta lapisan tanah DKI Jakarta pada kedalaman 10.00 m –

Gambar Peta lapisan tanah DKI Jakarta pada kedalaman 10.00 m –

20.00 m

(15)

Tabel Zona peta klasifikasi tanah di DKI Jakarta pada

Tabel Zona peta klasifikasi tanah di DKI Jakarta pada

kedalaman 10.00 – 20.00 m.

(16)

Kesimpulan lapisan tanah di DKI Jakarta :

Kesimpulan lapisan tanah di DKI Jakarta :

 Lapisan tanah Kota Jakarta di kedalaman 0.00 – Lapisan tanah Kota Jakarta di kedalaman 0.00 –

10.00 m dari permukaan tanah, lapisan tanah

10.00 m dari permukaan tanah, lapisan tanah

Lempung berplastisitas tinggi (CH) dan lapisan

Lempung berplastisitas tinggi (CH) dan lapisan

tanah Lanau berplastisitas tinggi (MH) menduduki

tanah Lanau berplastisitas tinggi (MH) menduduki

angka total 83 % (Jaktim / Jakut) hingga 91 %

angka total 83 % (Jaktim / Jakut) hingga 91 %

(Jakpus). Sedangkan dikedalaman 10.00 – 20.00 m

(Jakpus). Sedangkan dikedalaman 10.00 – 20.00 m

volume tanah Lanau atau Lempung berplastistas

volume tanah Lanau atau Lempung berplastistas

tinggi berkurang menjadi 57 % (Jaktim) hingga 80

tinggi berkurang menjadi 57 % (Jaktim) hingga 80

% (Jaksel). Tanah jenis ini biasanya memiliki nilai

% (Jaksel). Tanah jenis ini biasanya memiliki nilai

Coefficient of Permeability lapangan, k, yang amat

Coefficient of Permeability lapangan, k, yang amat

kecil atau k < 0.00001 cm/s. Ini berarti air akan

kecil atau k < 0.00001 cm/s. Ini berarti air akan

mengalir amat lambat bila tanah dialiri, berbeda

mengalir amat lambat bila tanah dialiri, berbeda

dengan kecepatan datangnya hujan atau

dengan kecepatan datangnya hujan atau

siraman/curahan waktu tunggu disini menjadi

siraman/curahan waktu tunggu disini menjadi

penting.

(17)

 Mungkin karena pengaruh struktur sekunder (retak Mungkin karena pengaruh struktur sekunder (retak

atau tidak homogen) dari tanah dan juga efek skala

atau tidak homogen) dari tanah dan juga efek skala

lingkungan, seringkali laporan hasil Pumping Test

lingkungan, seringkali laporan hasil Pumping Test

Dewatering proyek-proyek yang menggunakan

Dewatering proyek-proyek yang menggunakan

basement di Kota Jakarta melaporkan kisaran nilai k =

basement di Kota Jakarta melaporkan kisaran nilai k =

0.001 - 0.00001 cm/s. Ini juga bisa dijadikan bahan

0.001 - 0.00001 cm/s. Ini juga bisa dijadikan bahan

pertimbangan, karena besarnya nilai k langsung

pertimbangan, karena besarnya nilai k langsung

dilapangan biasanya lebih bisa dipercaya.

dilapangan biasanya lebih bisa dipercaya.

 Hasil diatas menunjukkan sekali lagi bahwa Coefficent Hasil diatas menunjukkan sekali lagi bahwa Coefficent

of Permeability atau Hydraulic Coefficient, k, tanah di

of Permeability atau Hydraulic Coefficient, k, tanah di

Kota DKI Jakarta memang kecil, artinya lambat dalam

Kota DKI Jakarta memang kecil, artinya lambat dalam

meresapkan air dibandingkan dengan kecepatan dan

meresapkan air dibandingkan dengan kecepatan dan

durasi pendek datangnya air hujan. Fenomena

durasi pendek datangnya air hujan. Fenomena

“Banjir” di Kota DKI Jakarta memang tidak selalu

“Banjir” di Kota DKI Jakarta memang tidak selalu

berhubungan dengan telah amat dangkalnya MAT

berhubungan dengan telah amat dangkalnya MAT

yang ada, namun juga karena “

yang ada, namun juga karena “time lagtime lag” antara ” antara lambatnya perjalanan air masuk ke tanah

lambatnya perjalanan air masuk ke tanah

dibandingkan dengan cepatnya air hujan tiba.

dibandingkan dengan cepatnya air hujan tiba.

Kesimpulan lapisan tanah di DKI Jakarta :

(18)

IV. DISTIBUSI TANAH LUNAK DI

IV. DISTIBUSI TANAH LUNAK DI

DKI JAKARTA

DKI JAKARTA

(19)

 Peta tanah lunak Di DKI Jakarta penting untuk di ketahui Peta tanah lunak Di DKI Jakarta penting untuk di ketahui

karena tanah ini merupakan resiko dan bermasalah bagi

karena tanah ini merupakan resiko dan bermasalah bagi

konstruksi hendaknya sistem resapan yang dibuat tidak

konstruksi hendaknya sistem resapan yang dibuat tidak

menambah besarnya sebaran Tanah Lunak di DKI Jakarta.

menambah besarnya sebaran Tanah Lunak di DKI Jakarta.

Memasukan sampah organik kedalam tanah adalah awal

Memasukan sampah organik kedalam tanah adalah awal

dari pembentukan tanah lunak. Gejala “

dari pembentukan tanah lunak. Gejala “Dishing effectDishing effect” atau ” atau efek piring di kanal di DKI Jakarta yaitu kawasan yang

efek piring di kanal di DKI Jakarta yaitu kawasan yang

mengalami penurunan jangka panjang (Secondary

mengalami penurunan jangka panjang (Secondary

Consolidation) dengan atau tanpa konstruksi menekan

Consolidation) dengan atau tanpa konstruksi menekan

diatasnya. Hasil penelitian yang dilakukan di pusat Kajian

diatasnya. Hasil penelitian yang dilakukan di pusat Kajian

Geoteknik dan Lingkungan Universitas Tarumanagara

Geoteknik dan Lingkungan Universitas Tarumanagara

berhasil memetakan map dan distribusi lapisan tanah lunak

berhasil memetakan map dan distribusi lapisan tanah lunak

di DKI Jakarta seperti yang terlihat pada gambar berikut

di DKI Jakarta seperti yang terlihat pada gambar berikut

ini.

ini.

 Patut dicatat, data yang ada belum bisa menggambarkan Patut dicatat, data yang ada belum bisa menggambarkan

secara keseluruhan distribusi tanah lunak di DKI Jakarta

secara keseluruhan distribusi tanah lunak di DKI Jakarta

dimana peta ini amat bergantung pada laporan

dimana peta ini amat bergantung pada laporan

penyelidikan tanah yang didapat saat peta dibuat (1998).

(20)

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Utara

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Utara

5-10 5-10 5-10 5-10 10-20 10-20 10-20 10-20 10-20 5-10 5-10 >20 >20 10-20 5-10 10-20 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 10-20 10-20 10-20 10-20

(21)

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Utara

Utara

Diagram Perbandingan Ketebalan Tanah Lunak Di Jakarta Utara

4% 50% 44% 2% (0 ~ 5) m (5 ~10)m (10 ~ 20) m >20

(22)

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Barat

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Barat

5-10 10-20 10-20 10-20 5-10 5-10 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 >20 >20 >20 10-20 10-20

(23)

Gambar Perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Barat.

Gambar Perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Barat.

Diagram Perbandingan Ketebalan Tanah Lunak Di Jakarta Barat

21% 52% 18% 9% (0 ~ 5) m (5 ~10)m (10 ~ 20) m >20

(24)

Gambar Peta Ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Pusat

Gambar Peta Ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Pusat 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 5-10 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 >20 10-20

(25)

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Pusat

Pusat

Diagram Perbandingan Ketebalan Tanah Lunak Di Jakarta Pusat

39% 45% 12% 4% (0 ~ 5) m (5 ~10)m (10 ~ 20) m >20

(26)

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Timur

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Timur

<5 <5 5-10 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5

(27)

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Timur.

Timur.

Diagram Perbandingan Ketebalan Tanah Lunak Di Jakarta Timur

75% 22% 3% 0% (0 ~ 5) m (5 ~10)m (10 ~ 20) m >20

(28)

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Selatan

Gambar Peta ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Selatan

<5 <5 <5 <5 5-10 <5 <5 <5 <5 <5 5-10 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 5-10 5-10 <5 <5

(29)

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Gambar Diagram perbandingan ketebalan Tanah Lunak di Jakarta

Selatan.

Selatan.

Diagram Perbandingan Ketebalan Tanah Lunak di Jakarta Selatan

71% 26% 3% 0% ( 0 ~ 5 ) m ( 5 ~ 10) m (10 ~ 20 ) m > 20 m

(30)

Pesan yang diambil dari sajian sebaran distribusi

Pesan yang diambil dari sajian sebaran distribusi

dan kedalaman Tanah Lunak tadi adalah :

dan kedalaman Tanah Lunak tadi adalah :

c)

c)

MAT yang umumnya tinggi dikawasan Tanah

MAT yang umumnya tinggi dikawasan Tanah

Lunak tadi mengharuskan kita untuk

Lunak tadi mengharuskan kita untuk

meniadakan resapan ditempat tersebut.

meniadakan resapan ditempat tersebut.

e)

e)

Sistem Resapan apapun, bila ia memberi

Sistem Resapan apapun, bila ia memberi

dampak melunakkan tanah, kurang cocok untuk

dampak melunakkan tanah, kurang cocok untuk

DKI Jakarta yang sudah memiliki resiko

DKI Jakarta yang sudah memiliki resiko

konstruksi akibat Tanah Lunak yang cukup

konstruksi akibat Tanah Lunak yang cukup

tinggi.

(31)

V. KESIMPULAN

V. KESIMPULAN

• Pendekatan terhadap masalah resapan maupun Pendekatan terhadap masalah resapan maupun

masalah air lainnya (banjir) hendaknya melibatkan

masalah air lainnya (banjir) hendaknya melibatkan

masyarakat sebagai stake-holder utama. Hal ini

masyarakat sebagai stake-holder utama. Hal ini

disebabkan karena kompleksitas masalah termasuk

disebabkan karena kompleksitas masalah termasuk

penyebab dan akibat dimana mereka kelak langsung

penyebab dan akibat dimana mereka kelak langsung

akan merasakannya.

akan merasakannya.

• Sistem resapan dangkal untuk kota DKI Jakarta Sistem resapan dangkal untuk kota DKI Jakarta

hendaknya mempertimbangkan kecilnya kecepatan

hendaknya mempertimbangkan kecilnya kecepatan

resap air ditanah lanau atau lempung berplastisitas

resap air ditanah lanau atau lempung berplastisitas

tinggi yang dominan baik di kedalaman 0.00 –

tinggi yang dominan baik di kedalaman 0.00 –

10.00 m maupun di kedalaman 10.00 – 20.00 m

10.00 m maupun di kedalaman 10.00 – 20.00 m

dari permukaan tanah. Untuk itu sistem harus

dari permukaan tanah. Untuk itu sistem harus

memasukkan waktu tunggu akibat “

memasukkan waktu tunggu akibat “time lagtime lag” antara ” antara kecepatan dan volume turunnya hujan dengan

kecepatan dan volume turunnya hujan dengan

lambatnya resapan. Tanpa ini, curah hujan akan

lambatnya resapan. Tanpa ini, curah hujan akan

meluap menjadi air buangan.

(32)

1.

1.

Konsep sumur resapan yang berfungsi hanya

Konsep sumur resapan yang berfungsi hanya

untuk meresapkan air hujan perlu diganti

untuk meresapkan air hujan perlu diganti

dengan konsep sistem resapan untuk air

dengan konsep sistem resapan untuk air

buangan (air kamar mandi, dapur, cuci,

buangan (air kamar mandi, dapur, cuci,

perabotan, kendaraan, dan lain-lain) yang tiap

perabotan, kendaraan, dan lain-lain) yang tiap

hari terjadi dan diduga memiliki volume

hari terjadi dan diduga memiliki volume

pertahunnya lebih besar dari 90 % dari seluruh

pertahunnya lebih besar dari 90 % dari seluruh

air buangan.

air buangan.

3.

3.

Hindari pilihan sistem resapan yang merubah

Hindari pilihan sistem resapan yang merubah

tanah menjadi lunak. DKI Jakarta telah memiliki

tanah menjadi lunak. DKI Jakarta telah memiliki

kawasan-kawasan yang mengalami penurunan

kawasan-kawasan yang mengalami penurunan

konsolidasi skunder akibat tanah yang belum

konsolidasi skunder akibat tanah yang belum

terkonsolidasi (under-consolidated) yang diduga

terkonsolidasi (under-consolidated) yang diduga

setiap tahun turun 4.00 – 14.00 cm/tahun. Ini

setiap tahun turun 4.00 – 14.00 cm/tahun. Ini

mengakibatkan risiko kerusakan konstruksi

mengakibatkan risiko kerusakan konstruksi

yang besar.

(33)

1.

1.

Perlu dipertimbangkan sistem resapan bukan air

Perlu dipertimbangkan sistem resapan bukan air

dangkal lainnya yang aman terhadap

dangkal lainnya yang aman terhadap

lingkungan dan tidak terlampau mahal

lingkungan dan tidak terlampau mahal

biayanya.

(34)

SEKIAN & TERIMA KASIH.

Gambar

Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan 
Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di kecamatan 
Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di Gambar Kedalaman MAT dari muka tanah di 
Gambar Peta lapisan tanah DKI Jakarta pada kedalaman 10.00 m – Gambar Peta lapisan tanah DKI Jakarta pada kedalaman 10.00 m –
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengurangan bullwhip effect bisa dilakukan apabila penyebabnya dimengerti dengan baik oleh pihak-pihak pada supply chain.teknik atau pendekatan tenetunya harus

infiltrasi sel kanker. Nyeri pada pasien kanker merupakan suatu fenomena subjektif yang merupakan gangguan antara faktor fisik dan non fisik. Tujuan studi kasus

Dari penelitian yang dikerjakan penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengenalan citra wajah mengunakan metode transformasi wavelet dengan metode eigenface

Tingkat kesulitan suatu jenis matematika disebabkan oleh sulit dan kompleksnya gejala yang penyelesaiannya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model

Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen lebih baik dibanding pada kelas kontrol, sehingga hal tersebut membuktikan bahwa terdapat perbedaan

Hanya saja berbeda dengan kasus pasangan nomor urut 2 tersebut, pasangan nomor urut 1, 5 dan 7 (Calon walikota yang dikategorikan memiliki intensitas berita

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Pengawasan Stadion Olahraga dengan

Paduan alumunium menunjukkan stabilitas kontinu untuk siklus kegagalan, dan umur material tertinggi (umur kelelahan) ditemukan pada rasio regangan = 0,05 dengan