• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

a

No. 16/03/76/Th. IX, 2 Maret 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

FEBRUARI 2015 MAMUJU DEFLASI -1,13 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Kota Mamuju pada bulan Februari 2015 terjadi deflasi sebesar -1,13 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,01 pada Januari 2015 menjadi 115,69 pada Februari 2015. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,10 persen.

Penurunan harga berbagai komoditi barang dan jasa tersebut ditunjukkan oleh penurunan indeks harga konsumen pada empat kelompok pengeluaran, yaitu: : kelompok bahan makanan -2,85 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -2,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,68 persen; kelompok kesehatan -0,81 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,05 persen. Walaupun secara keseluruhan deflasi, tetapi ada dua kelompok mengalami

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

 Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Februari 2015, menunjukkan bahwa 12 kota mengalami inflasi dan 70 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual 3,20 persen dengan IHK 130,63 dan terendah di Manokwari 0,04 persen dengan IHK 112,50. Sedangkan untuk deflasi, tertinggi di Bukittinggi -2,35 persen dengan IHK 114,99 dan terendah di Jayapura -0,04 persen dengan IHK 119,64. Dengan deflasi sebesar -1,13 persen dan IHK 115,69, Mamuju menempati urutan ke-14 dari 70 kota yang mengalami deflasi.

 Deflasi di Mamuju pada Februari 2015 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan -2,85 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -2,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,68 persen; kelompok kesehatan -0,81 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,05 persen. Sedangkan dua kelompok mengalami peningkatan harga yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,48 persen dan kelompok sandang naik 1,10 persen.

 Tingkat perubahan indeks tahun kalender Februari 2015 di Mamuju adalah deflasi -0,99 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,10 persen.

 Indonesia pada bulan Februari 2015 mengalami deflasi sebesar -0,36 persen dengan IHK 118,28. Sedangkan untuk tahun kalender sampai bulan Februari 2015, Indonesia mengalami deflasi -0,61 persen dan untuk perubahan indeks tahun ke tahun mengalami inflasi (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,29 persen.

(2)

IHK IHK IHK IHK Inflasi Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi

Februari Desember Januari Februari Februari Tahun

Kalender Tahun ke Tahun 2014 2014 2015 2015 2015*) 2015**) 2015 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m 109,04 116,85 117,01 115,69 -1,13 -0,99 6,10 1 Bahan Makanan 107,87 116,22 118,94 115,55 -2,85 -0,58 7,12

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 110,53 117,04 117,43 117,99 0,48 0,81 6,75

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan

Bahan Bakar 107,64 115,63 116,22 115,43 -0,68 -0,17 7,24

4 Sandang 105,66 110,55 111,34 112,56 1,10 1,82 6,53

5 Kesehatan 114,60 119,49 120,14 119,17 -0,81 -0,27 3,99

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 108,53 113,32 114,36 114,30 -0,05 0,86 5,32

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 111,77 122,51 117,77 115,08 -2,28 -6,06 2,96 Kelompok Pengeluaran

[1]

Beberapa komoditas yang dominan mengalami penurunan harga pada Februari 2015 antara lain: cabe merah, cabe rawit, ikan kembung, kacang panjang, ikan teri, daun kacang panjang muda, ikan cakalang, tepung bumbu, ikan tongkol, kol putih, bensin, angkutan antar kota dan telur ayam ras. Sedangkan beberapa komoditas yang dominan mengalami kenaikan harga yaitu: bola lampu, jeruk nipis, pepaya, tomat buah dan ikan bandeng.

Masing-masing kelompok pengeluaran memberikan sumbangan inflasi/deflasi berdasarkan bobot dan tingkat harga yang terjadi pada kelompok tersebut, yaitu: kelompok bahan makanan -0,67 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,19 persen; kelompok kesehatan -0,03 persen; kelompok sandang 0,07 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mendekati 0,00 persen.

Beberapa komoditas yang dominan memberi andil deflasi adalah cabe merah dan bensin masing-masing -0,25 persen, ikan cakalang -0,21 persen, angkutan antar kota -0,13 persen, cabe rawit -0,10 persen, telur ayam ras -0,08 persen dan ikan tongkol -0,05 persen. Sedangkan beberapa komoditas yang memberi andil inflasi antara lain ikan bandeng 0,13 persen dan makanan ringan 0,05 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Mamuju Februari 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

(2012=100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Sebelumnya (Januari 2015) **) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014

(3)

Grafik 1

Laju Inflasi Bulanan dan Tahunan Kota Mamuju September 2014 – Februari 2015 (2012=100)

Grafik 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Mamuju Desember 2014 - Februari 2015 (2012=100)

0,71

0,06

1,29

2,45

0,14

-1,13

4,46

4,4

5,56

7,88

7,6

6,1

-2

0

2

4

6

8

10

12

September 2014 Oktober 2014 November 2014 Desember 2014 Januari 2015 Februari 2015 Umum Bhn Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

2,45 0,89 0,08 0,58 0,06 0,02 0,00 0,82 0,14 0,54 0,05 0,14 0,05 0,02 0,05 -0,70 -1,13 -0,67 0,08 -0,19 0,07 -0,03 0,00 -0,40 Des-14 Jan-15 Feb-15

Tahunan

Bulanan

(4)

Tabel 2

IHK, Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kota Mamuju Bulan Februari 2015 (2012=100) Kelompok/Sub kelompok IHK Februari 2015 Inflasi Februari 2015 Sumbangan Inflasi Februari 2015 Inflasi Tahun Kalender Feb 2015 Inflasi Tahun ke Tahun Feb 2015 (1) (2) (3) (4) (6) (6) UMUM 115,69 -1,13 -1,13 -0,99 6,10 I. BAHAN MAKANAN 115,55 -2,85 -0,67 -0,58 7,12

a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 118,97 0,48 0,03 4,40 6,37

b. Daging dan Hasil-hasilnya 109,84 -0,49 -0,01 -0,94 9,88

c. Ikan Segar 112,65 -4,10 -0,24 1,46 1,92

d. Ikan Diawetkan 97,79 -4,66 -0,02 -6,20 -1,92

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 119,94 -3,48 -0,08 0,23 9,33

f. Sayur-sayuran 110,67 -3,31 -0,05 0,72 9,70

g. Kacang-kacangan 127,41 0,70 0,00 8,50 10,32

h. Buah-buahan 130,43 2,12 0,03 3,77 13,30

i. Bumbu-bumbuan 120,29 -14,04 -0,33 -21,79 16,13

j. Lemak dan Minyak 97,88 -0,07 0,00 0,12 7,31

k. Bahan Makanan Lainnya 106,78 0,69 0,00 1,57 4,01

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 117,99 0,48 0,08 0,81 6,75

a. Makanan Jadi 119,51 0,95 0,08 1,23 8,47

b. Minuman Tidak Beralkohol 108,54 -0,24 -0,01 -0,31 2,18

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 122,67 0,00 0,00 0,77 6,71 III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 115,43 -0,68 -0,19 -0,17 7,24

a. Biaya Tempat Tinggal 114,07 -0,84 -0,15 -0,69 5,14

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 122,48 -0,08 0,00 -0,31 15,11

c. Perlengkapan Rumahtangga 112,84 -0,79 -0,03 2,95 6,45 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 112,20 -0,78 -0,01 -0,66 5,96 IV. SANDANG 112,56 1,10 0,07 1,82 6,53 a. Sandang Pria 115,29 1,25 0,02 1,63 9,37 b. Sandang Wanita 111,17 0,72 0,01 0,83 4,05 c. Sandang Anak-Anak 114,76 1,26 0,02 2,25 6,94

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 107,82 1,26 0,01 3,23 5,51

V. KESEHATAN 119,17 -0,81 -0,03 -0,27 3,99

a. Jasa Kesehatan 131,18 0,09 0,00 0,09 0,09

b. Obat-obatan 113,29 -0,43 0,00 -0,30 4,90

c. Jasa Perawatan Jasmani 132,42 0,51 0,00 0,51 18,03

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 111,65 -1,88 -0,03 -0,68 4,59 VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 114,30 -0,05 0,00 0,86 5,32

a. Pendidikan 120,88 0,00 0,00 1,97 5,42

b. Kursus-kursus/Pelatihan 103,29 0,00 0,00 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,35 0,80 0,01 0,12 -0,44

d. Rekreasi 111,91 -0,68 -0,01 -0,35 9,51

e. Olahraga 113,41 0,00 0,00 0,00 4,97

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 115,08 -2,28 -0,40 -6,06 2,96

a. Transpor 119,94 -3,21 -0,40 -8,32 3,56

b. Komunikasi dan Pengiriman 102,67 0,00 0,00 0,00 0,87

c. Sarana dan Penunjang Transpor 108,27 0,69 0,01 1,02 2,10

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Februari 2015 mengalami deflasi -2,85 persen dengan IHK 115,55, berarti terjadi penurunan indeks dari 118,94 pada Januari 2015.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, terdapat tujuh sub kelompok mengalami deflasi dan sisanya yakni empat sub kelompok mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah buah-buahan 2,12 persen, kacang-kacangan 0,70 persen, bahan makanan lainnya 0,69 persen dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,48 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang mengalami deflasi (tiga tertinggi) antara lain: bumbu-bumbuan sebesar -14,04 persen, ikan diawetkan -4,66 persen dan ikan segar -4,10 persen.

Kelompok ini pada Februari 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,67 persen, dimana sumbangan deflasi tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -0,33 persen dan ikan segar sebesar -0,24 persen. Sedangkan sumbangan inflasi dominan disumbangkan oleh sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya dan sub kelompok buah-buahan masing-masing sebesar 0,03 persen.

Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: Cabe merah -0,25 persen, ikan cakalang 0,21 persen, cabe rawit 0,10 persen, telur ayam ras 0,08 persen dan ikan tongkol -0,05 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,48 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 117,43 pada Januari 2015 menjadi 117,99 pada Februari 2015.

Kelompok ini terbagi menjadi tiga sub kelompok, dimana satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil yaitu sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol. Sedangkan dua sub kelompok lainnya, satunya deflasi satunya lagi inflasi. Sub kelompok yang deflasi adalah minuman yang tidak beralkohol yang turun indeksnya sebesar -0,24 persen dan sub kelompok yang inflasi adalah sub kelompok makanan jadi yang indeksnya naik 0,95 persen.

Pada Februari 2015 kelompok pengeluaran ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen, dimana sub kelompok makanan jadi menyumbang 0,08 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol menymbuang -0,01 persen. Sedangkan satu sub kelompok lagi yakni tembakau dan minuman beralkohol memberi andil 0,00 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Pada Februari 2015 kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami deflasi sebesar -0,68 persen atau terjadi penurunan indeks dari 116,22 pada Januari 2015 menjadi 115,43 pada Februari 2015.

(6)

perlengkapan rumah tangga sebesar -0,79 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar -0,78 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,19 persen pada Februari 2015, dimana sumbangan tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal yang menyumbang -0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, antara lain: kayu balokan -0,06 persen, semen, pasir, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar -0,03 persen. Sedangkan komoditas yang memberi andil inflasi yaitu: tarif listrik 0,02 persen, lemari pakaian dan batu bata masing-masing sebesar 0,01 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang mengalami inflasi 1,10 persen pada Februari 2015 atau terjadi peningkatan indeks dari 111,34 pada Januari 2015 menjadi 112,56 pada Februari 2015.

Semua sub kelompok dalam kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok sandang laki-laki 1,25 persen; sub kelompok sandang wanita 0,72 persen; sub kelompok sandang anak-anak 1,26 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 1,26 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Kalau dilihat per sub kelompok, ke empat sub kelompok hampir sama peranannya dalam andil inflasi dimana sub kelompok sandang laki-laki dan sub kelompok sandang anak-anak memiliki andil masing-masing 0,02 persen. Sedangkan dua sub kelompok yang lain masing-masing memberi andil 0,01 persen.

5. K e s e h a t a n

Pada Februari 2015 kelompok kesehatan mengalami deflasi -0,81 persen dengan IHK 119,17 atau terjadi penurunan indeks dibandingkan Januari 2015 dengan IHK 120,14.

Dari empat sub kelompok yang terdapat pada kelompok pengeluaran ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok jasa kesehatan naik 0,09 persen dan sub kelompok jasa perawatan jasmani yang naik 0,51 persen. Sementara itu, dua sub kelompok yang lain mengalami deflasi yaitu: sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika -1,88 persen dan sub kelompok obat-obatan -0,43 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,03 persen, dimana sub kelompok yang memiliki andil terbesar adalah perawatan jasmani dan kosmetika yang memiliki andil -0,02 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Februari 2015 IHK nya adalah 114,30 yang berarti terjadi penurunan indeks -0,05 persen dari 114,36 pada Januari 2015.

Dari lima sub kelompok di kelompok ini tiga sub kelompok relatif stabil atau tidak mengalami perubahan indeks, sedangkan dua sub kelompok yang lain, satunya deflasi satunya inflasi. Sub kelompok yang inflasi yaitu perlengkapan/ peralatan pendidikan yang indeksnya naik 0,80 persen dan sub kelompok yang deflasi yaitu rekreasi sebesar -0,68 persen.

Secara keseluruhan kelompok pengeluaran ini pada Februari 2015 memilik andil terhadap deflasi mendekati 0,00 persen. Kalau dilihat per sub kelompok, hanya dua sub kelompok yang

(7)

I H K INFLASI BULANAN ( % ) INFLASI TAHUN KALENDER ( % ) INFLASI TAHUN KE TAHUN ( % ) [2] [3] [4] [5] 1 MANADO 117,54 -0,20 -0,90 7,79 2 PALU 118,14 -1,84 -1,72 6,64 3 BULUKUMBA 124,24 -0,98 -1,09 6,02 4 WATAMPONE 115,07 -0,68 -1,94 5,23 5 MAKASSAR 116,21 -0,19 -0,25 6,69 6 PARE-PARE 116,54 -0,61 -0,99 7,54 7 PALOPO 115,98 -0,17 -0,48 6,40 8 KENDARI 114,00 -0,91 -1,86 6,10 9 BAU-BAU 121,87 -0,34 -0,02 10,55 K O T A [1] F E B R U A R I 2 0 1 5

memiliki andil yakni sub kelompok rekreasi menyumbang -0,01 persen dan sub kelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Pada Februari 2015 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar -2,28 persen dengan IHK 115,08 yang berarti terjadi penurunan indeks dibandingkan Januari 2015 dengan IHK 117,77.

Dari empat sub kelompok yang terdapat pada kelompok pengeluaran ini, terdapat dua sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil, yaitu sub kelompok jasa keuangan dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman. Sementara itu sub kelompok transpor mengalami deflasi -3,21 persen sedangkan sub kelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi 0,69 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada Februari 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,40 persen, dimana nilai tersebut dominan disumbangkan oleh sub kelompok transpor yang menyumbang -0,40 persen. Komoditas yang dominan memberi andil deflasi yaitu: bensin sebesar -0,25; angkutan antar kota -0,13 persen dan angkutan udara -0,02 persen.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI

Dari 11 kota yang terdapat di Sulawesi, semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Palu -1,84 persen dan terendah Palopo -0,17 persen. Mamuju sendiri di Sulawesi menempati urutan ke dua kota yang deflasi.

Bila dibandingkan dengan Indonesia pada Februari 2015, inflasi bulanan maupun tahun kalender Mamuju lebih besar daripada Indonesia, masing-masing sebesar 0,77 poin dan 0,38 poin. Sedangkan untuh inflasi tahun ke tahun Mamuju 0,19 poin di bawah Indonesia.

Tabel 3

Perbandingan IHK dan Inflasi Februari 2015 Kota-kota di Pulau Sulawesi (2012=100)

(8)

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI SULAWESI BARAT

Informasi lebih lanjut hubungi: Drs. Syihabuddin

Kepala Bidang Statistik Distribusi

e-mail:

bps7600@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Contar con una aproximación general al concepto y rasgos específicos de lo que es el Marketing industrial. Desde los años 80 el escenario en los mercados de consumo es el de

H0: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang tidak signifikan.. H1: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat

Hasil penelitian yaitu model konservasi air tanah dilereng merapi kabupaten Klaten, Model konservasi dengan tanaman bambu dalam pengelolaan airtanah berkelanjutan,

Bapak Robby Saleh, S.Kom, M.T, selaku dosen pembimbing dan Sekretaris Jurusan Sistem Komputer yang telah membantu memberikan ide, saran, dukungan dan bimbingan kepada penulis

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Bagunan Raad van Justitie yang dibangun atas rancangan Van Raders dengan menggunakan gaya Indische Empire Style memiliki makna sebagai simbol kekuasaan dan

Ibu Fillah Fithra Dieny, S.Gz,M.SI selaku dosen Progdi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan jawaban- jawaban

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi