• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. personal, komunikasi kelompok, maupun komunikasi massa. Komunikasi massa menurut Bittner yakni : Mass communication is

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. personal, komunikasi kelompok, maupun komunikasi massa. Komunikasi massa menurut Bittner yakni : Mass communication is"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1.1Latar Belakang Masalah

Media saat ini telah menjadi suatu kebutuhan utama bagi kehidupan manusia di hampir seluruh lapisan masyarakat mulai dari lapisan bawah, lapisan menengah, hingga lapisan menengah ke atas. Pada dasarnya media massa merupakan sesuatu yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, baik komunikasi personal, komunikasi kelompok, maupun komunikasi massa.

Komunikasi massa menurut Bittner yakni :“Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people(Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada jumlah besar orang)”. (Ardianto, 2007 : 3)

Sedangkan menurut Gerbner

Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of massages in industrial sosietis(Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry) (Ardianto, 2007 : 3).

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.Televisi adalah media yang paling popular dan tersebar (di Amerika dan juga di Indonesia). Masyarakat yang tidak menikmati televisi telah semakin berkurang dan mungkin akan segera lenyap. 99% orang

(2)

Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Iklan di televisi memiliki kekuatan yang ampuh dan berbeda untuk mempengaruhi dan membujuk khalayak sehingga bertindak dan berpikir sesuai dengan iklan. Berbagai jenis iklan tayang di televisi, selain iklan komersial dan iklan layanan masyarakat.

Menurut Shimp (2003), iklan televisi memiliki efektivitas yang besar karena dengan kemampuan audio visual yang dimilikinya, televisi menarik untuk dilihat. Sedangkan Dominick (1996) berpendapat bahwa iklan televisi juga dapat menjangkau khalayak luas dalam waktu singkat serta memungkinkan repetisi pesan kepada khalayak.

Stasiun televisi merupakan media iklan favorit pilihan pemasar di dalam mengkomunikasikan produk- produknya sebesar 61,1% dari total porsi belanja iklan nasional di Indonesia. Sedangkan koran merupakan media iklan tradisional favorit urutan kedua ditempati oleh media iklan koran sebesar 25,9 %. Sementara sisa porsi 13% ditempati oleh media radio, billboard, majalah dan tabloid, sehingga dapat dilihat bahwa media televisi tetap menjadi pilihan yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas.

Kekuatan televisi adalah dapat mendemonstrasikan penggunaan produk, muncul tanpa diharapkan, mampu memberikan kegembiraan, dapat menggunakan humor, efektif dengan menggunakan tenaga penjualan perusahaan dan perdagangan, kemampuan mencapai dampak yang diinginkan. Dikarenakan kekuatan dalam mengiklankan produk melalui televisi tersebut membuat pengiklan semakin kreatif

(3)

dan inovatif dalam merancang sebuah iklan yang akan ditayangkan melalui media televisi. Iklan yang dibuat harus memiliki daya tarik bagi para calon konsumen sehingga pesan yang ingin disampaikan lewat iklan dapat bekerja efektif.

Saat ini, banyak bermunculan jenis iklan yang melayani pemesanan hotel dan tiket pesawat. Melalui iklan di televisi, banyak orang yang mulai menggunakan layanan tersebut. Pemesanan hotel dan tiket pesawat ini dapat diakses secara online, dengan begitu masyarakat dapat memilih hotel dan memesan tiket yang diinginkan dengan mudah. Salah satunya adalah iklan Traveloka. Iklan tersebut banyak ditayangkan dibeberapa stasiun televisi.

Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia. Traveloka juga memiliki sistem reservasi tiket yang terintegrasi dengan booking sistem dari airline itu sendiri, melalui partner-partner yang sudah di percaya. Dengan memberikan keamanan transaksi tiket serta kemudahan pemesanan melalui sistem otomatis, tanpa harus melalui pemesanan manual. Layanan Traveloka juga bisa digunakan melalui aplikasi pada smartphone.

Traveloka bekerjasama dengan travel agent resmi maskapai-maskapai yang sudah terpercaya untuk menerbitkan tiket melalui www.traveloka.com. Hal ini memungkinkan konsumen yang akan melakukan pemesanan tiket mendapatkan pilihan penjual yang diinginkan, serta kenyamanan dan keamanan yang terjamin. Hal paling penting setelah memesan tiket pesawat dan hotel adalah metode pembayaran. Traveloka menyediakan beragam cara pembayaran seperti kartu kredit, internet

(4)

banking, hingga dengan cara transfer melalui ATM. Selain itu, Traveloka juga menyediakan layanan check in pesawat dan hotel dengan mudah. Tidak perlu mencetak e-tiket atau voucher hotel, cukup dengan menunjukkan melalui smarthphone pada petugas saat check-in di bandara atau hotel.

Maskapai-maskapai yang bekerjasama dengan traveloka dalam menerbitkan tiketnya diantaranya adalah : Garuda, Lion Air, Air Asia. Tiger Air, dll. Traveloka juga menyediakan fasilitas untuk menampilkan maskapai dan rute penerbangan yang sedang dalam harga promo, yakni tiket yang di jual mengalami penurunan harga atau telah mendapatkan diskon dari masing-masing maskapai penerbangan.

Pada iklan daya tarik yang digunakan adalah daya tarik pesan. Melalui iklan yang ditayangkan, iklan berusaha menyampaikan pesan bahwa memasarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat. Daya tarik pesan ini digunakan berdasarkan tingkat yang diinginkan, maksudnya adalah pesan yang disampaikan lewat iklan ini adalah pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak bahwa iklan Traveloka akan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mencari berbagai hotel dan tiket pesawat yang dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar hubungan daya tarik pesan iklan Traveloka dengan minat pelanggan dalam menggunakan jasa.

(5)

1.2Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang akan dibahas oleh peneliti sebagai berikut : 1. Seberapa besar hubungan daya tarik pesan rasional iklan Traveloka dengan minat

pelanggan?

2. Seberapa besar hubungan daya tarik pesan emosional iklan Traveloka dengan minat pelanggan?

3. Seberapa besar hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat pelanggan?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan daya tarik pesan rasional iklan Traveloka dengan minat pelanggan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan daya tarik pesan emosional iklan Traveloka dengan minat pelanggan.

3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat pelanggan.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan mengupas pengetahuan tentang daya tarik pesan iklan. Terutama dalam mengupas pesan dan informasi yang akan berguna pada bidang agen travel untuk menarik minat pelanggan.

(6)

1.4.2 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai pengembangan ilmu komunikasi terutama komunikasi massa dan untuk menganalisis isi pesan yang disampaikan melalui media massa. Dalam hal ini isi pesan dalam daya tarik iklan Traveloka. 1.5Ruang Lingkup dan Pengertian Istilah

Untuk mempermudah ruang lingkup dan penelitian, penulis melakukan pembatasan masalah, agar terarah kepada tujuan. Adapun hal yang perlu dibatasi dalam penulisan ini sebagai berikut:

Penelitian ini difokuskan kepada pelanggan yang menggunakan website Traveloka. Disini peneliti akan meneliti, seberapa besar hubungan antara daya tarik pesan iklan Traveloka di televisidengan minat pelanggan.

Pengertian Istilah 1. Komunikasi

Menurut Theodorson (1969), komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau satu kelompok lain. (Alo Liliweri, 1997:11)

2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk ada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.

(7)

Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca (Nurudin, 2007:4).

3. Iklan

Iklan adalah suatu semua bentuk presentasi nonpersonal yang dimaksudkan untuk mempromosikan gagasan, atau memberikan informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk yang dibiayai pihak sponsor tertentu. Menurut Kasali (2007:9) iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.

4. Daya Tarik Pesan

Menurut Belch (2001) dalam Morissan (2009:265) daya tarik merupakan pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan atau mempengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk (barang atau jasa). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa daya tarik adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar memiliki ketertarikan terhadap sesuatu, sehingga memicu terjadinya suatu tindakan tertentu sesuai dengan yang diharapkan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan-pesan yang disampaikan ini mengandung

(8)

informasi yang hendak disampaikan oleh pengirim pesan (pengiklan) pada penerimanya (konsumen).

5. Minat

Sedangkan menurut Onong Uchana Efendy dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi mengemukakan sebagai berikut “Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator”.

1.6Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.6.1 Kerangka Pemikiran

1). Teori uses and gratification pada dasarnya membahas tentang apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas kebutuhan seseorang.

Katz, Blumler & Gurevitch dalam Ardianto (2007:74) menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori ini, yaitu:

a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan medua massa diasumsikan mempunyai tujuan.

b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.

(9)

c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.

d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya.

Menurut Dominick dalam Ardianto (2007:24-25) dalam bentuk paling sederhana, uses and gratification model adalah memposisikan khalayak anggota memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu yang dipuaskan oleh sumber media dan nonmedia. Kebutuhan aktual yang dipuaskan oleh media tersebut, disebut dengan media gratifications, yang diklasifikasikan ke dalam empat kategori sistem yakni, Cognition (kognisi/pengetahuan). Yang mendasari tindakan seseorang untuk mengetahui sesuatu. Seseorang menggunakan media massa untuk memperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian dia menggunakan media sebagai bagian dari kognisi. Diversion (hiburan). Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui beberapa bentuk: (1) stimulation atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin; (2) relaxation (santai) atau pelarian dari tekanan dan masalah; dan (3) emotionalrelease (pelepasan emosi) dari perasaan dan energi

(10)

yang terpendam. Social utility (kepentingan sosial). Fungsi media untuk memenuhi kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan yang lainnya dalam masyarakat. Dan Withdrawal (pelarian), yaitu orang menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antara mereka dan orang-orang lain, atau untuk menghindari aktivitas lain. 2). Teori Elaboration Likelihood merupakan teori yang berasumsi bahwa orang dapat

memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda, pada suatu situasi seseorang menilai sebuah pesan secara mendalam, dan pikiran kritis namun dilain waktu tidak seperti itu (Griffindor, 2003). Teori Elaboration Likelihood merupakan sebuah teori persuasi yang mencoba untuk memprediksi kapan serta bagaimana individu akan tidak akan terbujuk oleh pesan (Littlejohn & Foss, 2008:72).

Terdapat dua cara memproses pesan dalam teori ini, yaitu :

a. Central route merupakan proses dimana seseorang benar-benar memproses pesan persuasif yang berfokus pada isi pesan. Menurut Kotler & Keller, pembentukan atau perubahan sikap pada rute sentral mencakup banyak pemikiran dan didasarkan pada pertimbangan rasional yang tekun.

b. Peripheral route merupakan proses evakuasi pesan oleh seseorang hanya dengan memperhatikan daya tarik penyampaian pesan.

Menurut Kotler dalam Sindoro (1996) terdapat tiga tipe daya tarik yaitu:

-Daya tarik rasional. Berkaitan dengan minat pribadi sasaran. Daya tarik ini menunjukkan bahwa produk akan menghasilkan kegunaan yang diinginkan.

(11)

Contohnya ialah pesan yang menunjukkan mutu, ekonomi, nilai, atau kinerja produk.

-Daya tarik emosional. Berusaha mengendalikan emosi negatif atau positif yang bisa memotivasi pembeli. Ini termasuk rasa takut, bersalah, dan malu yang mendorong orang melakukan hal-hal ygan seharusnya mereka lakukan atau berhenti melakukan hal-hal yang seharusnya tak mereka lakukan. Script writer/pengiklan juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti cinta, humor, kebanggaan, dan kegembiraan.

-Daya tarik moral. Ditujukan pada perasaan target mengenai apa yang benar dan pada tempatnya. Daya tarik ini seringkali dipergunakan buat mendorong orang untuk mendukung aksi sosial.

3). Bagaimana khalayak merespon pesan-pesan iklan dari media massa dapat diterangkan melalui Teori Selective Influence yang terdiri dari empat prinsip :

- Selective Attention. Perbedaan individu dalam merespon pesan-pesan iklan terjadi hanya karena perbedaan dalam struktur kognitif yang mereka miliki.

- Selective Perception. Pesan iklan adalah pilihan terhadap sesuatu pesan yang didasarkan pada persepsi tertentu. Karena adanya perbedaan dalam faktor kognitif, minat dan kepercayaan, pengetahuan, sikap dan kebutuhan maka individu secara selektif pula mempersepsi pesan iklan yang menerpanya.

(12)

- Selective Recall. Seseorang cenderung memilih kembali hanya pesan-pesan yang diingat saja.

- Selective Action. Mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis produk apa yang dipilihnya setelah menimbang keuntungan dan kerugian dari semua iklan yang sama atau menawarkan.

4). Salah satu teori yang bisa menerangkan hubungan antara sikap, minat dan perilaku adalah The Theory of Reasoned Action. Menurut teori ini, perilaku seseorang tergantung pada minatnya, sedangkan minat untuk berperilaku tergantung pada sikap. Selanjutnya sikap individu terbentuk antara kombinasi antara kekuatan dan evaluasi tentang keyakinan penting seorang konsumen. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa minat beli dari perilaku konsumen dipengaruhi dari faktor internal dan faktor eksternal. Komponen minat berisikan niat untuk melakukan perilaku tertentu. Secara teoritis, terbentuknya minat tersebut ditentukan oleh interaksi dua komponen yang mendahuluinya yaitu sikap terhadap perilaku dan norma subjektif tentang perilaku tersebut (Kussujaniatun, 2001:112).

Menurut Wijaya (1993:45), secara teori minat memiliki ciri-ciri antara lain : a. Minat tidak bawa sejak lahir,

b. Minat dapat diubah-ubah (situasional dan temporal),

c. Tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi melalui stimulus maupun objek,

(13)

d. Objek itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari suatu hal tersebut.

Dari mulainya penyampaian pesan dengan membangkitkan perhatian (attention) merupakan langkah awal suksesnya sebuah komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, maka selanjutnya dilakukan upaya untuk menumbuhkan minat (interest) yang merupakan kelanjutan dari perhatian.

Kaitan teori ini dengan penelitian penulis adalah bahwa dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi, seseorang akan terdorong untuk mencarinya apabila informasi-informasi tersebut dapat menambah wawasan pengetahuannya atau menambah elemen pengetahuan. Untuk itu dia memerlukan stimuli yang dapat memuaskan kebutuhannya yang dalam hal ini adanya pesan iklan Traveloka di televisi, sebagai salah satu iklan yang mengandung informasi yang dapat mempermudah pelayanan dan menambah informasi tentang jasa pembelian tiket pesawat dan hotel. Setelah itu muncul minat dari diri seseorang tersebut untuk menggunakan jasa layanan Traveloka dan menjadi pelanggan tetap. Dengan begitu, dengan adanya iklan Traveloka ini, kebutuhan kognitif responden akan terpenuhi, termasuk juga kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat informasi dan pengetahuan tentang jasa pembelian tiket pesawat dan hotel.

(14)

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Variabel X Daya Tarik Pesan

Variabel Y Minat Indikator X1 Daya Tarik Rasional Alat Ukur -Kepentingan - Manfaat - Kegunaan Indikator X2 Daya Tarik Emosional Alat Ukur - Senang - Puas - Menarik Indikator X3 Daya Tarik Moral Alat Ukur - Mendukung - Nilai-nilai Indikator Keinginan Alat Ukur - Perasaan - Dorongan Indikator Perhatian Alat Ukur - Mendengar - Melihat - Menyadari Indikator Kesan Alat Ukur -Pendapat - Penilaian Rumusan Masalah :

Seberapa Besar Hubungan Daya Tarik Pesan Iklan Traveloka dengan Minat Pelanggan

Suatu pendekatan yang digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar memiliki ketertarikan terhadap sesuatu, sehingga memicu terjadinya suatu tindakan tertentu sesuai dengan yang

diharapkan. Kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hastrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.

- Teori Uses and

Gratification

- Teori Elaboration

Likehood

- TheTheory of

(15)

1.6.2 Hipotesis Hipotesis Umum X - Y

H0: Hubungan daya tarik pesan iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang tidak signifikan.

H1: Hubungan daya tarik pesan iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang signifikan.

Sub Hipotesis X1 - Y

H0: Hubungan daya tarik pesan rasional iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang tidak signifikan.

H1: Hubungan daya tarik pesan rasional iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang signifikan.

X2 -Y

H0: Hubungan daya tarik pesan emosional iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang tidak signifikan.

H1: Hubungan daya tarik pesan emosional iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang signifikan.

X3 - Y

H0: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang tidak signifikan.

H1: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang signifikan.

(16)

1.7Metodologi Penelitian

1.7.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Dalam penelitian yang menjadi variabel bebas adalah daya tarik pesan dan yang menjadi variabel tak bebas adalah minat kepercayaan pelanggan. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatanempiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003:14), “penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.”

Untuk pendekatan penelitian, penulis menggunakan pendekatan korelasional. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk melihat sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Suryabrata, 1997: 24).

1.7.2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya

(17)

(Ruslan, 2010: 133). Populasi dalam penelitian ini merupakan pelanggan yang menggunakan website Traveloka yang terdiri atas pegawai, wirausahawan, mahasiswa dan calon pelanggan lainnya.

Sedangkan sampel adalah bagian dari elemen-elemen tertentu yang dimiliki oleh suatu populasi tersebut (Ruslan, 2010: 139). Sampel yang diambil merupakan perwakilan dari setiap kalangan responden. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik sampling strata disproporsional. Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian (Nursalam,2008). Sampel yang diambil sebesar 10 orang yang masing-masing berasal dari kalangan responden dan terdiri dari pria dan wanita, sehingga sampel berjumlah 40 orang.

Dalam penelitian ini, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling Kebetulan (Accidental Sampling). Sampling Kebetulan yaitu pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul.Sampling Kebetulan ini termasuk dalam teknik sampling nonprobabilitas, yaitu teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.

(18)

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Data dari penelitian ini penyusun peroleh melalui tiga teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden secara langsung oleh peneliti kepada pelanggan.

2. Studi Kepustakaan

Teknik yang dilakukan dengan menelaah, mempelajari dan memperhatikan teori-teori, pendapat serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam buku-buku, media cetak maupun elektronik dan intenet yang relevan dan yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas.

3. Observasi

Pengamatan dan juga pencatatan sistematik atas unsur-unsur yang muncul dalam suatu gejala atau gejala-gejala yang muncul dalam suatu objek penelitian. Hasil dari observasi tersebut akan dilaporkan dalam suatu laporan yang tersusun secara sistematis mengikuti aturan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dan sasaran sistem manajemen K3 perusahaan peternakan khususnya ternak ruminansia besar adalah menciptkan suatu sistem keselamatan dan keselamatan kerja di tempat kerja

x Menciptakan kompleks bangunan baru Club House Drag Race yang.. sesuai dengan karakter dan kebutuhan para

Ummu Siti Sholikhah. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk

Jumlah rumah ibadah Agama Katolik yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya. 1 25 0 0 0 0

Bagaimana kalau kita ke unggun api Ramai Pengakapnya berkumpul di sana Dengan hati rela ku pergi bersama Tapi jangan lupa kembali segera Ayuhlah, marilah kita ke unggun api Bergembira

Dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM,

Memberikan masukan kepada menteri mengenai penilaian MWA atas kinerja rektor yang menyangkut bidang akademik; 21. Mengusulkan pengangkatan anggota MWA kepada

Sejalan dengan amanat Undang-Undang, bahwa lembaga publik wajib memberikan setiap data dan informasi yang dibutuhkan oleh pemohon informasi, maka selain diberikan kepada