SKRIPSI
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH
TECTONA GRANDIS 090503016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juli 2013
ABSTRAK
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi laporan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2011. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan pada 12 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. Data penelitian adalah data sekunder berupa laporan keuangan 12 perusahaan yang diterbitkan di BEI. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
ABSTRACT
THE INFLUENCE CASH FLOW STATEMENT INFORMATION TO THE STOCK PRICES OF THE COMPANIES THAT IN INDONESIA STOCKS
EXCHANGE
The study analyzed the influence cash flow statement information to the stock prices of the companies that in Indonesia stocks exchange since 2008 up to 2011. Variable that used in this research are cash flows from operating activities, cash flows from investing activities, cash flow from financing activities as independent variable and stock prices as dependent variable.
This study was also intended to know which performances measured have the most significant effect to the stock price. This research is in consumer goods company that listed in BEI. This research is done on 12 companies that proper over the criterias of sampling taking from 12 consumer goods company that listed in BEI. Analysis method that used in this research is quantitative method with multiple regressions. Sampling method that used is purposive sampling.
This research concludes that all of independent variables have significant influence toward stock price in simultan, but in partial cash flow from operating activities have significant to the stock price, whereas cash flow from investing activities and cash flow from financing activities are not influence toward stock price.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI”. Skripsi ini disusun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, yaitu
Ayahanda Arfismen dan Ibunda Rita Purniati atas do’a, dukungan dan kasih
sayang yang tidak terhingga yang telah diberikan kepada penulis sekaligus
sebagai sumber motivasi bagi penulis.
Penulis juga telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan do’a
dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., selaku Ketua
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan
Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak., selaku Sekretaris Departemen
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak., selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail M.M., Ak., selaku Sekretaris Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dr. Rina Br.Bukit, SE, Msi, Ak., selaku Pembaca Nilai
6. Kakak adik penulis Sylva Lestari dan adik penulis Imam Abdul Hafizh dan
Imam Abdul Fida’ atas do’a dan dukungan yang telah diberikan. Beserta
sahabat-sahabat penulis Ka ria, Cici, Ita, Meri, Lina, Icong, Liza, dan Zikro
atas bantuan dan dukungannya selama ini. Juga semua pihak yang terlibat
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis ucapkan satu per
satu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari atas keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki dan
penulis juga menyadari bahwa skripsi ini msih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis ... 7
2.1.1 Pasar Modal Indonesia ... 7
2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal ... 7
2.1.1.2 Peran dan Manfaat Pasar Modal ... 8
2.1.1.3 Instrumen Pasar Modal ... 9
2.1.2 Saham ... 10
2.1.2.1 Pengertian Saham ... 10
2.1.2.2 Jenis-jenis Saham ... 10
2.1.2.3 Harga Saham ... 13
2.1.2.3.1 Pengertian Harga Saham ... 13
2.1.2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 14
2.1.3 Laporan Arus Kas ... 15
2.1.3.1 Pengertian Laporan Arus Kas ... 15
2.1.3.2 Klasifikasi Laporan Arus Kas ... 16
2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas ... 19
2.1.3.3.1 Tujuan Laporan Arus Kas ... 19
2.1.3.3.2 Kegunaan Informasi Arus Kas ... 21
2.1.4 Teori Sinyal (Signaling Theory) ... 22
2.1.5 Teori Informasi Asimetri (Assymetric Information Theory) ... 24
2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24
2.3Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 27
2.3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 27
2.3.2 Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian ... 29
3.2Jenis Sumber dan Data ... 29
3.3Metode Pengumpulan Data ... 30
3.4Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
3.5Teknik Pengambilan Sampel ... 31
3.6Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32
3.7Metode Analisis Data ... 34
3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 34
3.7.1.1 Uji Normalitas ... 34
3.7.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 35
3.7.1.3 Uji Autokorelasi ... 35
3.7.1.4 Uji Multikolinearitas ... 36
3.8Pengujian Hipotesis ... 37
3.8.1 Metode Regresi Linear Berganda ... 37
3.8.2 Uji signifikansi ... 38
3.8.2.1 Uji t (uji secara parsial) ... 38
3.8.2.2 Uji F (uji secara serentak) ... 39
3.9 Jadwal Penelitian ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Data Penelitian ... 41
4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 42
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 42
4.2.2 Hasil Uji Asumsi klasik ... 44
4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 44
4.2.2.1.1 Analisis Grafik ... 46
4.2.2.1.2 Analisis Statistik ... 48
4.2.2.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 49
4.2.2.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 51
4.2.2.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 52
4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 54
4.2.3.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 55
4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 64
5.3 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Tabel Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25
3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 31
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 33
3.3 Jadwal Penelitian ... 40
4.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 41
4.2 Statistik Deskriptif ... 43
4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi ... 45
4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 48
4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 51
4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 53
4.7 Pengujian Hipotesis ... 54
4.8 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 55
4.9 Hasil Uji Parsial ... 56
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 27
4.1 Histogram ... 46
4.2 Grafik P-P Plot ... 47
4.3 Scatterplot ... 50
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Daftar Populasi Perusahaan ... 69
2 Data Penelitian ... 70
3 Statistik Deskriptif ... 72
4 Hasil Uji Normalitas sebelum transformasi ... 72
5 Hasil Uji Normalitas setelah transformasi ... 73
6 Histogram ... 73
7 Grafik P-P Plot ... 74
8 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 74
9 Hasil Uji Autokorelasi ... 75
10 Hasil Uji Multikolinearitas ... 75
11 Hasil Uji t ... 76
ABSTRAK
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi laporan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2011. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan pada 12 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. Data penelitian adalah data sekunder berupa laporan keuangan 12 perusahaan yang diterbitkan di BEI. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
ABSTRACT
THE INFLUENCE CASH FLOW STATEMENT INFORMATION TO THE STOCK PRICES OF THE COMPANIES THAT IN INDONESIA STOCKS
EXCHANGE
The study analyzed the influence cash flow statement information to the stock prices of the companies that in Indonesia stocks exchange since 2008 up to 2011. Variable that used in this research are cash flows from operating activities, cash flows from investing activities, cash flow from financing activities as independent variable and stock prices as dependent variable.
This study was also intended to know which performances measured have the most significant effect to the stock price. This research is in consumer goods company that listed in BEI. This research is done on 12 companies that proper over the criterias of sampling taking from 12 consumer goods company that listed in BEI. Analysis method that used in this research is quantitative method with multiple regressions. Sampling method that used is purposive sampling.
This research concludes that all of independent variables have significant influence toward stock price in simultan, but in partial cash flow from operating activities have significant to the stock price, whereas cash flow from investing activities and cash flow from financing activities are not influence toward stock price.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call) yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang ataupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan
pasar untuk surat berharga jangka panjang, maka pasar uang merupakan pasar
surat berharga berjangka pendek seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat
Berharga Pasar Uang (SPBU), Commercial Paper, Promissory Notes, Call Money, Repurchase Agreement, Banker’’s Acceptence, Treasury Bills dan lain-lain. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan
(financial market). (Darmadji, 2001:1)
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal
menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer), dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat
menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemiliki dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (www.idx.co.id)
Pasar modal tempat dimana para investor menginvestasikan dananya
dalam bentuk surat berharga. Saham sebagai bukti kepemilikan perusahaan
diharapkan akan memberikan tingkat keuntungan yang memadai. Harga saham di
bursa efek merupakan gambaran tentang persepsi investor mengenai risiko dan
tingkat keuntungan yang diharapkan (expected rate of return). Semakin tinggi tingkat harga saham maka kekayaan pemegang saham semakin besar dan hal ini
dianggap menguntungkan bagi investor.
Perubahan harga saham di bursa efek dipengaruhi banyak faktor.
Faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap harga saham adalah Faktor-faktor
fundamental dan faktor teknikal. Faktor fundamental merupakan gambaran
tentang kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional. Arus kas
merupakan salah satu faktor fundamental yang diduga berpengaruh terhadap harga
saham (Husnan,1996:315)
Menurut IAI (2007, PSAK No.2) : “Arus kas adalah arus masuk dan arus
keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus
kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu, biasanya satu tahun buku”.
Tujuan laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu entitas untuk satu periode.
datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran
dibuat sebelumnya. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus
kas masuk dan arus kas keluar selama
dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahaan kekayaan
bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan stuktur keuangan pemerintah.
Laporan arus kas harus disajikan merinci komponen-komponen arus kas
dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Pembedaan
komponen-komponen arus kas ini penting karena masing-masing komponen-komponen tersebut
dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap harga saham
(www.idx.com).
Dengan banyaknya perusahaan yang telah go public dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) salah satu diantaranya adalah perusahaan industri
sektor barang konsumsi. Alasan obyek penelitian ini pada perusahaan industri
sektor barang konsumsi karena perusahaan tersebut memproduksi kebutuhan
primer manusia sehingga tetap dapat menjadi prioritas utama konsumen meskipun
kondisi perekonomian kurang mendukung. Bagaimanapun buruknya kondisi
kehidupan konsumen, mereka masih tetap membutuhkan makanan dan minuman
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan industri sektor
barang konsumsi hampir tidak terpengaruh oleh fluktuasi perekonomian
melainkan perusahaan tersebut akan tetap eksis dan bertahan, disebabkan oleh
produk yang dihasilkannya (Ningsih, 2011). Permintaan akan produk yang
ada suatu penurunan tidak berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan dalam
menghasilkan laba yang optimal, kondisi ini turut mempengaruhi pergerakkan
harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang menyebabkan
meningkatnya kegiatan penawaran dan permintaan saham kategori tersebut di
Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas peneliti bermaksud melakukan penelitian
dengan judul: “ Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh arus kas dari aktivitas operasi terhadap harga
saham?
2. Apakah terdapat pengaruh arus kas dari aktivitas investasi terhadap harga
saham?
3. Apakah terdapat pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga
saham?
4. Apakah terdapat pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh arus kas
dari aktivitas operasi terhadap harga saham,
2. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh arus kas
dari aktivitas investasi terhadap harga saham,
3. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh arus kas
dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham,
4. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh arus kas
dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas
dari aktivitas pendanaan secara bersama-sama terhadap harga
saham.
1.3.2Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini:
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan
peneliti tentang pasar modal khususnya yang berkaitan dengan
pengaruh informasi laporan arus kas terhadap harga saham pada
perusahaan yang terdaftar di BEI,
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi alat bantu bagi
perusahaan untuk menilai apakah penerbitan laporan keuangan
memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan, dapat
kelangsungan usahanya, dan dapat dijadikan salah satu
pertimbangan dalam menarik calon investor dalam jumlah yang
lebih banyak.
3. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan analisis saham yang akan diperjualbelikan di bursa efek
melalui analisis kandungan informasi yang mempengaruhi harga
saham sebelum pengambilan keputusan investasi, sehingga para
investor dapat melakukan portofolio investasinya dengan lebih
baik.
4. Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut pada bidang yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pasar Modal Indonesia 2.1.1.1Pengertian Pasar Modal
Pasar modal yang dalam istilah asingnya disebut “capital market” pada hakikatnya adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas, dengan demikian pasar modal juga bisa
diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikansekuritas yang umumnya
memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi,
sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan
bursa efek, oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal
secara fisik. Untuk kasus di Indonesia bursa efek ini dinamakan Bursa
Efek Indonesia(BEI).
Menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 dikutip
da
2.1.1.2Peran dan Manfaat Pasar Modal
Pasar modal merupakan wahana pengakolasian dana secara efisien,
investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui
pembelian efek-efek yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangkan
di pasar modal. Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan
memberikan sejumlah keuntungan dan sejumlah risiko tertentu,
memudahkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan
berprospek baik, membantu pelaksanaan manajemen perusahaan secara
profesional dan transparan dan meningkatkan aktivitas ekonomi nasional
(Darmadji,2001:3).
Dengan keberadaan pasar modal, perusahaan-perusahaan akan
lebih mudah memperoleh dana sehingga akan mendorong perekonomian
nasional menjadi lebih maju, yang akan menciptakan kesempatan kerja
yang luas, serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah. Pasar
modal juga menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal,
memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan
2.1.1.3Instrumen Pasar Modal
1) Saham yaitu sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan
dan aktiva perusahaan. Saham terdiri dari 2 jenis yaitu saham biasa dan
saham preferen.
2) Obligasi yaitu sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahaan yang menyatakan bahwa investor tersebut telah
meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan.
3) Right issue adalah hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Right issue dapat juga diperdagangkan di pasar sekunder selama periode tertentu.
4) Waran adalah hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu
perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh
penerbit waran/perusahaan emiten.
5) Reksa Dana merupakan sekumpulan saham, obligasi, serta efek lain
yang dibeli oleh sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah
2.1.2 Saham
2.1.2.1Pengertian Saham
Saham adalah tanda penyertaa
atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan
di perusahaan tersebut. Tujuan pemodal membeli saham adalah untuk
memperoleh penghasilan dari saham tersebut, masyarakat pemodal itu
dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor disini adalah
masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan
harapan mendapatkan deviden dan capital gain dalam jangka panjang,
sedangkan spekulator adalah masyarakat yang membeli saham untuk
segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan
seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam
penghasilan yaitu deviden dan capital gain (Darmadji, 2001:5).
2.1.2.2Jenis-jenis Saham
Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek, saham atau sering pula
disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan
diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama.
Menurut Darmadji (2001:6) saham dapat dibedakan antara saham biasa
Ditinjau dari segi kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim, maka saham
terbagi atas:
1) Saham Biasa (Common Stock), yaitu merupakan saham yang
menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen,
dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi. Adapun karakteristik saham biasa adalah:
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS).
3. Memiliki hak terakhir dalam hal pembagian kekayaan
perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi setelah semua
kewajiban perusahaan dilunasi.
4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain
sebesar proporsi sahamnya.
5. Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.
2) Saham Preferen (Preferred Stock), yaitu merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antar
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi
juga bisa mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
Adapun karakteristik saham preferen adalah:
1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden.
2. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
3. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal
saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan
dilikuidasi.
4. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian
laba perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara
tetap.
5. Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh
pembagian kekayaan perusahaan di atas pemegang saham
biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas:
1. Saham Atas Unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari
satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang
memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya
dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
2. Saham Atas Nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara
2.1.2.3 Harga Saham
2.1.2.3.1 Pengertian Harga Saham
Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemiliknya (berapapun porsinya/jumlahnya) dari suatu
perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham
mempunyai nilai atau harga. Menurut Widoatmojo (1996;45) harga
saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga):
1) Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena
deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2) Harga Perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di
bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan
oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian akan diketahui
berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat
biasanya untuk menentukan harga perdana.
3) Harga pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi
yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah
saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi
melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut
sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar
mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di
pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan
perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat
kabar atau media lain adalah harga pasar.
2.1.2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham
menurut Weston dan Brigham (1993:26) adalah proyeksi laba
perlembar saham, saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba,
proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian
deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga
saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada
umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Investor harus benar-benar
menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak
menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian.
Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh
kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham merupakan
penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk
eksternal, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta
kemampuan investor dalam menganalisi
Widoatmojo (1996:81): "Faktor utama yang menyebabkan harga
saham adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor
sesuai dengan informasi yang didapat".
2.1.3 Laporan Arus Kas
2.1.3.1Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi
informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan
selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan
menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan
kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis
yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Kieso (2002:716) memberikan definisi laporan arus kas sebagai
berikut:
Dari definisi yang dinyatakan oleh Kieso dapat diperoleh
pemahaman bahwa laporan arus kas merupakan laporan utama yang
melaporkan mengenai penerimaan kas, pembayaran kas dan hasil
perubahan dalam nilai bersih dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan pada suatu periode tertentu.
2.1.3.2Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut IAI (2007, PSAK No.2) : “Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan (principal revenue activities). Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi
penetapan laba atau rugi bersih. Perusahaan harus melaporkan arus kas
dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode, yaitu:
1) Metode Langsung
Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara
melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas
dari kegiatan operasi secara lengkap (gross), tanpa melihat laporan laba/rugi dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
2) Metode Tidak langsung
Dalam metode tidak langsung penyajiannya dimulai dari laba rugi
bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi
seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar.
Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan non cash transaction:
a. Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasikan dari arus
kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan
jumlah persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar yang “accrued” seperti Piutang dan Utang.
b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi
dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi seperti: Penyusutan,
amortisasi, Laba/Rugi dari penjualan Aktiva Tetap dan dari
Operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan
investasi), Laba/Rugi pembatalan utang atau transaksi
pembiayaan.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi Menurut IAI (2007,
PSAK No.2) antara lain:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain, 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,
4. Pembayaran kas kepada karyawan,
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi,
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus,
7. Penerima dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.”
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan
atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta
arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut IAI (2007,
PSAK No.2) adalah:
1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri,
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,
3. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan),
5. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.”
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman
perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
menurut IAI (2007, PSAK No.2) adalah:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya,
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik
saham perusahaan,
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
4. Pelunasan pinjaman,
5. Pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo
Pengungkapan item tambahan berikut ini tidak diharuskan,
tetapi dianjurkan untuk dimasukkan dalam laporan arus kas atau dalam
catatan yang terkait dengan itu:
1) Fasilitas pinjaman
Jumlah dari fasilitas pinjaman yang mungkin tersedia untuk
penggunaan masa depan, atau pembatasan dari penggunaannya.
2) Kapasitas terkait
Arus kas agregat yang dikaitkan dengan peningkatan kapasitas
operasi, yang dilaporkan secara terpisah dari arus kas yang
berkaitan dengan pemeliharaan kapasitas operasi yang ada.
3) Arus kas usaha patungan
Arus kas agregat dari kepentingan dalam usaha patungan yang
mana entitas menggunakan konsolidasi proporsional.
2.1.3.3Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas 2.1.3.3.1 Tujuan Laporan Arus Kas
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan
evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
Menurut Kieso (2007:150) tujuan pembuatan laporan arus kas
adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Laporan arus
kas harus menyajikan arus kas perusahaan selama periode tertentu
yang dibagi dalam tiga klasifikasi kegiatan atau aktivitas, yaitu
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Penyajian sesuai dengan klasifikasi ini dilakukan dengan cara yang
paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi arus kas
menurut aktivitas tersebut memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut
terhadap posisi keuangan perusahaan dan terhadap jumlah arus kas dan
setara kas. Selain itu, informasi tersebut juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut.
Menurut IAI (2007, PSAK No.2)
2.1.3.3.2 Kegunaan Informasi Arus Kas
Menurut IAI (2007, PSAK No.2)
03 Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberkan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setarakas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas mass depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
04 Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas jugs berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
2.1.3.3.3 Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham
Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham seperti
faktor-faktor secara mikro atau pengaruh internal perusahaan. Misalnya,
pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan, pengumuman
pendanaan, pengumuman badan direksi, pengumuman pengambil
alihan diversifikasi, pengumuman investasi, pengumuman
Faktor lainnya yaitu faktor-faktor secara makro atau pengaruh
eksternal seperti pengumuman dari pemerintah, pengumuman hukum,
pengumuman industri sekuritas, gejolak politik dalam negeri dan
fluktuasi nilai tukar, serta berbagai isu baik dari dalam negeri. Tetapi
pada penelitian ini harga saham dilihat secara mikro yaitu
kinerja/prestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi
laporan arus kas.
2.1.4 Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan
keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan
kepada pemilik ataupun pihak yang berkepentingan lainnya (contoh:
investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan
informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau
bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh
manajemen untuk menarik calon investor, sehingga tidak mengherankan
jika laporan keuangan seringkali dibuat sedemikian rupa untuk
menampilkan angka yang diinginkan oleh manajemen melalui berbagai
perusahaan, karena laba sangat rentan terhadap perubahan metoda
akuntansi, hal ini sesuai dengan signalling theory yang menunjukkan kecenderungan adanya asimetri informasi antara pemilik perusahaan dan
investor. Pihak internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak
informasi mengenai kondisi nyata perusahaan saat ini dan prospeknya di
masa yang akan datang, dibandingkan dengan pihak eksternal.
Dalam penelitian sebelumnya Miller dan Rock (1985) dalam
penelitian Daniati (2006) dengan teori sinyal (signaling theory)
menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman
pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari
operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, dengan demikian
arus kas dari aktivitas pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan
dengan harga saham.
Semakin baru, wajar dan baik informasi laporan arus kas yang
diterima para investor, diharapkan akan membawa pengaruh terhadap
harga saham, karena informasi yang baru dapat membentuk suatu
kepercayaan baru dikalangan para investor. Selanjutnya kepercayaan baru
itu dapat mengubah demand dan supply surat-surat berharga seperti saham dan obligasi yaitu dengan cara investor bertransaksi di Bursa Efek
2.1.5 Teori Informasi Asimetri (Assymetric Information Theory)
Assymetric Information atau ketidaksamaan informasi adalah situasi di mana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih
baik) mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki
investor (Husnan, 1996:325), hal ini dapat diminimalkan dengan
mengungkapkan informasi sebanyak-banyaknya. Informasi yang diungkap
diharapkan adalah informasi yang menunjukkan kondisi perusahaan yang
sebenarnya. Pelaporan arus kas selain laporan lainnya merupakan salah
satu usaha untuk meminimalkan asimetri informasi (Brigham, 1999:35
dalam Susetyo, 2006).
Laporan arus kas dapat dijadikan informasi alternatif dalam
menilai kinerja dan prospek perusahaan, pada saat laba mempunyai
peluang besar untuk tersentuh praktek manipulasi. Jika melihat pentingnya
informasi arus kas bagi pengguna laporan keuangan, maka pelaporan arus
kas diharapkan akan direaksi oleh pasar.
2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tahun
Penelitian
Peneliti Judul Hasil Penelitian
2006 Daniati Pengaruh Kandungan
Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor Dan Size Perusahaan Terhadap
Expected Return
Saham.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel arus kas dari aktivitas investasi, laba kotor dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham.
2007 Fitra Pengaruh Informasi
Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume perdagangan saham.
2009 Lenny Pengaruh informasi
laporan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2010 Lilis Pengaruh informasi laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham pada perusahaan industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI
Hasil penelitian ini adalah keempat variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara
bersama-sama, tetapi secara parsial laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi dan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.
2010 Kurnia Faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga
saham pada perusahaan industri
barang konsumsi di bursa efek indonesia (BEI)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel saldo laba memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan penjualan / aktiva lancar
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara
simultan seluruh faktor fundamental perusahaan: pertumbuhan penjualan
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Laporan arus kas diterbitkan oleh suatu perusahaan dan setiap
perusahaan memiliki laporan arus kas yang berbeda-beda, sesuai dengan
bisnis perusahaan masing-masing. Semakin baru, wajar dan baik informasi
arus kas yang diterima para investor, diharapkan akan membawa pengaruh
terhadap harga saham. Karena informasi yang baru dapat membentuk
suatu kepercayaan baru dikalangan para investor. Selanjutnya kepercayaan
baru itu dapat mengubah demand dan supply surat-surat berharga seperti saham, obligasi yaitu melalui transaksi saham yang dilakukan investor di
BEI. Atas dasar pemahaman tersebut, maka dibuatlah kerangka konseptual
penelitian ini, yaitu:
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Arus Kas dari Aktivitas
Operasi (X1)
Harga Saham (Y)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (X2)
Arus Kas dari Pendanaan (X3)
2.3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya
atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam
menganalisisnya. Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan diatas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap harga saham
H2 : Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap harga saham
H3 : Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap harga saham
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:30). Variabel
independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang
dipengaruhi).
Desain penelitian merupakan suatu rencana dan struktur penelitian yang
dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Dalam rencana tersebut tercakup hal-hal yang dilakukan peneliti mulai
dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai kepada
analisis data akhir (Erlina, 2011:30).
3.2Jenis Sumber dan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono,
2006:14) dan data tersebut juga merupakan data sekunder yaitu data/informasi
yang telah diolah dan diperoleh dari laporan keuangan tahunan
perusahaan-perusahaan dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI
periode 2008-2011 melalui situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id,
menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan 12 perusahaan makanan
dan minuman selama 4 tahun.
3.3Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
mendokumentasi data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan keuangan
dan ringkasan kinerja yang dipublikasikan oleh BEI.
3.4Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006:76), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan–
perusahaan makanan dan minuman kategori industri barang konsumsi yang ada
terdaftar di BEI tahun 2008-2011 yang berjumlah 17 perusahaan. Pengertian
sampel menurut Erlina (2011:18) adalah bagian populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus
benar-benar representatif atau mewakili. Jika sampel kurang representatif, akan
mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga
3.5Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2006:78). Pertimbangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. perusahaan tersebut terdaftar di BEI dengan kategori industri barang
konsumsi makanan dan minuman pada tahun 2008 hingga tahun 2011, dan
tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut,
2. perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan
auditan untuk tahun buku 2008-2011,
3. periode laporan keuangan berakhir tanggal 31 Desember,
4. harga saham yang dipergunakan adalah closing price.
Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan di atas didapatlah 12
perusahaan sebagai sampel. Daftar perusahaan yang menjadi sampel adalah
[image:45.595.114.542.536.756.2]sebagai berikut:
Tabel 3.1
Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman
NO. Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel Sampel
1 2 3 4
1. AkashaWira
International Tbk. ADES Sampel 1
2. Aqua Golden
Mississippi Tbk. AQUA X
3. CahayaKalbarTbk. CEKA Sampel 2
4. DavomasAbadiTbk. DAVO Sampel 3
5. Delta Jakarta Tbk. DLTA Sampel 4
6. Indofood CBP
SuksesMakmurTbk. ICBP X
7. Indofood
8. Mayora Indah Tbk. MYOR Sampel 6
9. Multi Bintang
Indonesia Tbk. MLBI Sampel 7
10. Nippon
IndosariCorpindoTbk. ROTI X
11. Siantar Top Tbk. STTP Sampel 8
12. SekarBumiTbk. SKBM X
13. TigaPilar Sejahtera
Tbk. AISA Sampel 9
14. Ultra Jaya Milk Tbk. ULTJ Sampel 10
15. Suba Indah Tbk. SUBA X
16. Prasidha Aneka
Niaga PSDN Sampel 11
17. Sekar Laut Tbk. SKLT Sampel 12
3.6Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional menurut Erlina (2011:48) adalah menjelaskan
karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam penelitian.
Penelian ini menggunakan variabel independen (bebas) dan variabel dependen
(terikat). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
arus kas dari aktivitas operasi, nilai arus kas dari aktivitas investasi, dan nilai arus
kas dari aktivitas pendanaan. Sedangkan variabel dependen yang digunakan
adalah harga saham.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen (bebas)
Variabel independen menurut Erlina (2011:37) adalah variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan
independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah komponen
arus kas. Variabel independen disimbolkan dengan “X”.
2. Variabel dependen (terikat)
Menurut Erlina (2006:33), variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham, dimana variabel
[image:47.595.129.512.304.724.2]dependen disimbolkan dengan “Y”.
Tabel 3.2
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Pengukuran Skala
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (X1)
Selisih bersih antara
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas.
Rasio
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (X2)
Selisih bersih antara
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas investasi selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas.
Rasio
Arus Kas Dari Aktivitas
Pendanaan (X3)
Selisih bersih antara
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas pendanaan selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas.
Rasio
Harga Saham (Y)
Harga yang dibentuk oleh penjual dan pembeli saham ketika mereka
memperdagangkan saham di pasar bursa.
Harga pasar penutupan
(closing price) persaham pada tanggal 31
3.7Metode Analisis Data
Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat
memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Analisis
data dalam penelitian ini digunakan dengan metode analisis statistik yang
menggunakan software SPSS. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1Pengujian Asumsi Klasik
Dalam melaksanakan pengujian dengan analisis regresi, peneliti perlu
melakukan pengujian atas data yang akan digunakan, pengujian tersebut
dilakukan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang
diperoleh (Erlina, 2011:98). Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus
bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi,
heteroskedastisitas dan asumsi klasik lainnya. Adapun pengujian asumsi klasik
yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.7.1.1Uji Normalitas
Menurut Erlina (2011:100) “Tujuan uji normalitas adalah ingin
mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan
melakukan uji Kolmogrov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria
pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas lebih
besar dari 0,05 maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai
Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali
(2005:110) sebagai berikut:
(1) jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
(2) jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.7.1.2Uji Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian
residual bersifat konstan. Umumnya heterokedastisitas sering terjadi pada model
yang menggunakan data cross section dari pada data time series. Pengujian gejala heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedatisitas adalah dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali (2005:110)
dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:
1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.1.3Uji Autokorelasi
Menurut Erlina (2011:106), “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya”. Uji yang dapat
Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Kriteria untuk menentukan uji ini
adalah sebagai berikut:
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negative
3.7.1.4 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya menunjukkan tidak terjadinya korelasi diantara variabel independen
(Erlina, 2011:102). Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi
variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita
sebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang
bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara
sesamanya sama dengan nol.
Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka
konsekuensinya adalah: (a)koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat
ditaksir, (b)nilai standar error setiap regresi menjadi tak terhingga. Apabila terjadi korelasi antara variabel independen, maka dinamakan terdapat problem
3.8Pengujian Hipotesis
Dalam menentukan hubungan yang berlaku antara informasi laporan arus
kas terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman dengan
kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka
digunakan analisis statistik berikut:
3.8.1 Metode Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk memperkirakan atau meramalkan
hubungan antara dua variabel dengan membuat asumsi ke dalam suatu bentuk
fungsi tertentu (fungsi linear). Dimana variabel dependen dapat diprediksi melalui
variabel independen secara individual, sehingga dapat digunakan untuk
memutuskan apakah naik atau turunnya variabel dependen dapat dilakukan
dengan menaikkan atau menurunkan variabel independen (Sudarmanto, 2005:1).
Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y = Harga saham
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien Regresi
X1 = Nilai arus kas dari aktivitas operasi perlembar saham
X2 = Nilai arus kas dari aktivitas investasi perlembar saham
X3 = Nilai arus kas dari aktivitas pendanaan perlembar saham
3.8.2Uji signifikansi
Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara
bersama-sama (serentak) maupun secara parsial dilakukan dengan menggunakan
uji statistik F dan uji statistik t.
3.8.2.1 Uji t (uji secara parsial)
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut
Ghozali (2005:84), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah:
1) H0:bi=0, artinya informasi komponen arus kas secara parsial tidak mempunyai
pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman
dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
2) Ha:bi≠0, artinya informasi komponen arus kas secara parsial mempunyai
pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman
dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:
jika thitung > ttabelpada α 0.05, maka Ho ditolak dan
3.8.2.2 Uji F (uji secara serentak)
Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk
pengujiannya adalah:
1) Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi,
arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara
bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi
yang terdaftar di BEI.
2) Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas
dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan industri
barang konsumsi dengan kategori makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI.
Pengujian signifikansi dilakukan dengan mengamati Fhitung pada nilai
signifikan (alpha) 5%. Apabila nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel, maka Ho
ditolak. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan
ketentuan:
jika Fhitung > Ftabelpada α 0.05, maka Ho ditolak, dan
3.9Jadwal Penelitian
[image:54.595.114.507.168.363.2]Jadwal penelitian yang direncanakan sebagai berikut:
Table 3.3 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian Feb Mar Apr Mei Jun
Penyelesaian Proposal
Pengumpulan Data
Seminar Proposal
Penulisan Laporan
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan
software SPSS versi 17. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, didapat 12 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel
[image:55.595.113.536.483.715.2]dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2008-2011.
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman
NO Nama Perusahaan Kode Tanggal
Berdiri
Tanggal Listing
1. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES 06 Mar 1985 13 Jun 1994
2. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA 09 Des 1980 09 Jul 1996
3. Davomas Abadi Tbk. DAVO 14 Mar 1990 22 Des 1994
4. Delta Jakarta Tbk. DLTA 15 Jun 1970 27 Feb 1984
5. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF 14 Agu 1990 14 Jul 1994
6. Mayora Indah Tbk. MYOR 17 Feb 1977 04 jul 1990
7. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI 3 Jun 1929 15 Des 1981
8. Siantar Top Tbk STTP 12 Mei 1987 16 Des 1996
9. Tiga Pilar Sejahtera Tbk. AISA 26 Jan 1990 11 Jun 1997
10. Ultra Jaya Milk Tbk. ULTJ 02 Nov 1971 02 Jul 1990
11. Prasidha Aneka Niaga PSDN 16 Apr 1974 18 Okt 1994
12. Sekar Laut Tbk. SKLT 19 Jul 1976 4 Jul 1990
4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Peneliti menggunakan metode statistik deskriptif dalam penelitian ini,
yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
tentang kondisi perusahaan dalam analisis (Erlina,2011:20). Statistik deskriptif
memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata
(mean), dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang diperoleh dari
perusahaan manufaktur kategori barang konsumsi subbagian makanan dan
minuman dari tahun 2008 sampai tahun 2011 yang dijabarkan dalam bentuk
statistik.
Variabel dari penelitian ini terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, arus
kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai variabel
bebas (independent variable) dan harga saham sebagai variabel terikat (dependent variable). Statistik deskriptif dari variabel tersebut dengan sampel perusahaan makanan dan minuman selama periode 2008 sampai dengan tahun 2011 disajikan
Tabel 4.2
Statistic Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2008-2011
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LN_AktivitasOperasi 48 21.97 29.58 25.2560 1.72394
LN_AktivitasInvestasi 48 19.66 29.66 24.6805 2.16633
LN_AktivitasPendanaan 48 20.67 27.97 25.1587 1.67374
LN_HargaSaham 48 2.37 12.79 6.9932 2.50759
Valid N (listwise) 48
Sumber: Data yang diolah penulis, 2013
Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel arus kas dari aktivitas operasi,
arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan harga
saham memiliki nilai minimum dan nilai maksimum positif.
Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah:
a. variabel arus kas perusahaan dari aktivitas operasi memiliki nilai minimum
21,97 dan nilai maksimum 29,58 dengan nilai rata-rata sebesar 25,25 serta
standar deviasi sebesar 1,724.
b. variabel arus kas perusahaan dari aktivitas investasi memiliki nilai
minimum 19,66 dan nilai maksimum 24,68 dengan nilai rata-rata sebesar
29,66 serta standar deviasi sebesar 2,166.
c. variabel arus kas perusahaan dari aktivitas pendanaan memiliki nilai
minimum 20,67 dan nilai maksimum 27,97 dengan nilai rata-rata sebesar
d. variabel harga saham memiliki nilai minimum 2,37 dan nilai maksimum
12,79 dengan nilai rata-rata sebesar 6,99 serta standar deviasi sebesar
2,508.
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi
memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan
perbaikan terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut.
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual
berdistribusi normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah
residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:
Ho : Data residual berdistribusi normal.
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.
Dalam uji Kolmogrov Smirnov, pedoman yang digunakan dalam pengambilan
keputusan yaitu:
a. jika nilai signifikansi < 0.05 maka distribusi data tidak normal,
Table 4.3
Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 47
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 6.33764952E4
Most Extreme Differences Absolute .253
Positive .253
Negative -.204
Kolmogorov-Smirnov Z 1.734
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data yang diolah penulis 2013
Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 1,734 dan signifikansinya pada 0,005 maka disimpulkan data tersebut tidak
terdistribusi secara normal karena p = 0,005 < 0,05. Data yang tidak berdistribusi
normal dapat disebabkan oleh adanya data yang outlier, yaitu data yang me