• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH ARUS KAS TOTAL, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

OLEH

ROKHYANA BR SIMANIHURUK 100522104

DEPARTEMEN AKUNTANSI EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub

Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”

adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna

menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,

dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau

dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan

ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 08 Januari 2014

Nim : 100522104

(3)

i ABSTRAK

PENGARUH ARUS KAS TOTAL, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman? Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 14 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan pemilihan sampel secara

purposive sampling dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan harga saham penutupan dari masing-masing sampel yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Variabel independen yang digunakan adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah harga saham. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik dan regresi liniear berganda.

Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan : 1) Arus kas total tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 2) Arus kas operasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 3) Arus kas investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 4) Arus kas pendanaan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji R2 dapat disimpulkan bahwa arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham sebesar 69,7%.

(4)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TOTAL CASH FLOW , OPERATING CASH FLOW, INVESTING CASH FLOW AND FUNDING CASH FLOW TOWARD

THE STOCK PRICE

(An Empirical Study on Manufacturing Consumer Goods Industry Sector Sub- Sectors of Food and Beverages that are Listed In Indonesia Stock

Exchanges)

Formulation of the problem in this study is whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow significant positive effect on stock prices on companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages ? And the purpose of this study was to determine whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flows a significant positive effect on stock prices .

This study used a sample of 14 companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2012. Data collection techniques used are documentation and sample selection by purposive sampling and data used are secondary data from financial statements and the closing stock price of each sample were published in www.idx.co.id. The independent variable used is the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow while the dependent variable used is the stock price . The data analysis technique used in this study is a classic assumption test and multiple linear regression .

The results of the research and analysis of the data showed : 1) The total cash flow is not a significant positive effect on stock. 2) Operating cash flow is not a significant positive effect on stock prices. 3) Cash flow of inve stment is not significant positive effect on stock prices. 4) Funding cash flow positive but not significant effect on stock prices. And R2 test results it can be concluded that the total cash flow , operating cash flow , investing cash flow and funding cash flow have an influence on the share price of 69.7 %.

(5)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

limpahan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham”. Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti menemui berbagai macam kesulitan, kendala dan hambatan, akan tetapi

berkat bimbingan, arahan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak sehingga

penulis dapat menyelesaikannya.

Skripsi ini penulis persembahkan terkhusus kepada kedua orang tua : Alm.G.

Benediktus Simanihuruk dan Mama tercinta Florentina Br Purba yang telah

senantiasa selalu memberikan cinta dan kasih sayang, dukungan, materi, nasehat dan

doa-doa yang tiada hentinya kepada penulis. Terima kasih mama atas pengorbanan

dan perjuangan yang begitu besar, Engkau seorang Ibu yang sangat LUAR BIASA.

We Love You Mom.

Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati penulis juga mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac, Ak, CA. Selaku Dekan Fakultas

(6)

iv

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. dan Bapak Drs. Hotmal

Ja’far, MM., Ak. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak.

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih

yang sebesar-besarnya atas waktu, bimbingan, dan arahan yang diberikan

selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Sri Mulyani MBA, Ak. selaku Dosen Pembaca Penilai, terima kasih

atas masukan dan saran yang telah diberikan.

6. Kepada saudara kandungku yang tercinta : B’Dion, B’Harpen, adikku Sigmer

dan Putri, Kakak Iparku Melfa, keponakanku Vincent yang tanggal lahirnya

sama denganku, jangan nakal-nakal ya dek, dan semua keluargaku yang selalu

memberi dukungan, doa dan semangat. Kepada sahabat-sahabatku SSG, Ois

Sihotang, dan semua teman-teman seperjuangan dikampus yang telah bersedia

memberikan dukungan dan semangat. Kepada rekan-rekan kerja saya di

PNPM-Mandiri Perdesaan Kec. Merek, Kab. Karo (B’Frans, K’Nova, Uda

Heber, B’Jeks, K’ Evi, K’ Melda) dan seluruh Staff Pegawai Kantor Camat

(7)

v

Sumatera Utara yang telah memberikan arahan dan informasi Terima Kasih

buat dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan

skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan semua pihak yang membacanya.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(8)

vi

2.1.4 Klasifikasi Laporan Arus Kas ... 12

2.1.5 Format Laporan Arus Kas ... 15

2.1.6 Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas ... 18

2.2 Harga Saham ... 20

2.2.1 Pengertian Harga Saham ... 20

2.2.2 Proses Terbentuknya Harga saham ... 21

2.2.3 Elemen-Elemen Harga saham ... 22

2.2.4 Penilaian Harga Saham ... 23

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga saham ... 25

2.2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 27

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis... 34

2.5 Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

(9)

vii

3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 38

3.6.1 Variabel Dependen ... 38

3.6.2 Variabel Independen ... 38

3.7 Teknik Analisis Data ... 39

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 39

3.8 Pengujian ... 39

3.8.1 Pengujian dengan Menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda ... 39

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Data Penelitian... 43

4.2 Hasil Proses Statistik ... 44

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 44

4.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 47

(10)

viii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

4.1 Data Sampel Perusahaan ... 44

4.2 Statistik Deskriptif ... 45

4.3 Hasil Uji Normalitas ... 48

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50

4.5.1 Uji Glesjer (1) ... 51

4.5.2 Uji Glesjer (2) ... 51

4.6 Uji Autokorelasi ... 52

4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi thitung 4.9 Membandingkan t ... 56

(11)

ix DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Format Laporan Arus Kas (Metode Langsung) ... 16

2.2 Format Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)... 17

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 48

(12)

x DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Data Sampel Perusahaan setelah Terasformasi Data ... 67

2 Data Sampel Perusahaan setelah Terasformasi Data ... 68

3 Hasil Uji Deskriptif... 70

4 Hasil Uji Normalitas sebelum Transformasi Data ... 70

5 Hasil Uji Normalitas setelah Transformasi Data ... 71

6 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal Probability Plot ... 71

7 Hasil Uji Multikolinearitas... 72

8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72

9 Hasil Uji Autokorelasi ... 74

(13)

i ABSTRAK

PENGARUH ARUS KAS TOTAL, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman? Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 14 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan pemilihan sampel secara

purposive sampling dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan harga saham penutupan dari masing-masing sampel yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Variabel independen yang digunakan adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah harga saham. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik dan regresi liniear berganda.

Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan : 1) Arus kas total tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 2) Arus kas operasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 3) Arus kas investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 4) Arus kas pendanaan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji R2 dapat disimpulkan bahwa arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham sebesar 69,7%.

(14)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TOTAL CASH FLOW , OPERATING CASH FLOW, INVESTING CASH FLOW AND FUNDING CASH FLOW TOWARD

THE STOCK PRICE

(An Empirical Study on Manufacturing Consumer Goods Industry Sector Sub- Sectors of Food and Beverages that are Listed In Indonesia Stock

Exchanges)

Formulation of the problem in this study is whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow significant positive effect on stock prices on companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages ? And the purpose of this study was to determine whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flows a significant positive effect on stock prices .

This study used a sample of 14 companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2012. Data collection techniques used are documentation and sample selection by purposive sampling and data used are secondary data from financial statements and the closing stock price of each sample were published in www.idx.co.id. The independent variable used is the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow while the dependent variable used is the stock price . The data analysis technique used in this study is a classic assumption test and multiple linear regression .

The results of the research and analysis of the data showed : 1) The total cash flow is not a significant positive effect on stock. 2) Operating cash flow is not a significant positive effect on stock prices. 3) Cash flow of inve stment is not significant positive effect on stock prices. 4) Funding cash flow positive but not significant effect on stock prices. And R2 test results it can be concluded that the total cash flow , operating cash flow , investing cash flow and funding cash flow have an influence on the share price of 69.7 %.

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia perkembangan pembangunan setiap tahunnya terus mengalami

peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang

didirikan setiap tahunnya. Setiap perusahaan membutuhkan modal yang cukup besar

untuk membiayai seluruh aktivitas operasional perusahaannya. Dan

perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat menyadari bahwa keseimbangan antara modal jangka

pendek dan modal jangka panjang sangat dibutuhkan untuk memperkuat modal

perusahaannya. Permodalan yang hanya menitikberatkan pada sumber pembiayaan

jangka pendek saja akan mempertinggi tingkat risiko usaha, terutama disaat situasi

perekonomian yang tidak menentu.

Agar perusahaan tetap berkembang salah satu cara yang dilakukan oleh banyak

perusahaan adalah dengan cara berinvestasi pada pasar modal. Setiap investor

memerlukan analisis sebelum membuat suatu keputusan untuk menginvestasikan

dananya di pasar modal. Investor tersebut harus percaya bahwa informasi yang

diterima adalah informasi yang benar, efektif dan akurat, hal ini dapat diperoleh dari

laporan keuangan perusahaan, salah satunya laporan arus kas. Perusahaan harus

menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan PSAK No.2 (Revisi 2009) dan

(16)

2

keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Menurut Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2, pengertian laporan arus kas adalah

laporan yang memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis

dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun

pendanaan (financing

Secara umum, informasi arus kas membantu untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, membayar dividen, meningkatkan

kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan

berguna bagi pemakai laporan keuangan termasuk investor dalam proses pengambilan

keputusan dan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan arus kas di masa mendatang, membayar dividen dan memenuhi

kewajibannya. Informasi arus kas juga membantu dalam menilai kualitas laba. ) selama suatu periode akuntansi.

Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para

pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur

keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk

mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian dengan

perubahan keadaan dan peluang. Laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan

informasi apabila dengan disertakannya laporan arus kas dalam laporan keuangan,

karena laporan keuangan perusahaan berfungsi sebagai penyedia informasi dengan

demikian para investor bereaksi untuk melakukan investasi dalam saham (penjualan

(17)

3

dalam saham terbagi menjadi dua, yaitu untuk tujuan jangka panjang dan tujuan

jangka pendek. Untuk tujuan jangka pendek, investor cenderung menggunakan

analisis teknikal, yaitu metode analisis berdasarkan pergerakan harga saham sesuai

dengan kemungkinan teknis dari historikal data statistik pada jangka waktu tertentu.

Untuk tujuan investasi jangka panjang, aspek fundamental akan menjadi dasar

penilaian yang berharga untuk memutuskan apakah suatu saham layak dibeli.

Harga saham sering mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh berbagai faktor,

baik internal maupun eksternal. Adapun faktor eksternal (lingkungan makro) yang

dapat mempengaruhi harga saham antara lain seperti gejolak politik dalam negeri,

kondisi makro ekonomi negara yang bersangkutan, laju inflasi, perubahan suku

bunga, perubahan regulasi pemerintah dan sebagainya. Sedangkan faktor internal

yang berpengaruh terhadap harga saham yaitu fundamental perusahaan, seperti

kinerja keuangan dan manajemen perusahaan yang sumber informasinya diperoleh

dari laporan keuangan, salah satunya dari laporan arus kas perusahaan. Penilaian

terhadap saham sangat dipengaruhi dan tidak terlepas dari kondisi kinerja keuangan

dan manajemen perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah

repleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan dimana nilai suatu perusahaan

tersebut salah satunya dapat terungkap melalui laporan arus kas. Jika arus kas

mengalami peningkatan dimasa yang akan datang, akan memberikan sisi positif

mengenai kinerja perusahaan kepada investor, akibatnya para investor akan membeli

(18)

4

Informasi yang dikandung oleh laporan arus kas tentang kondisi keuangan dan

kinerja perusahaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap pembentukan harga

saham. Arus kas operasi mempengaruhi harga saham, jika arus kas operasi pada

periode akuntansi tertentu mengalami surplus atau bernilai positif. Arus kas investasi

akan mempengaruhi harga saham jika perusahaan mengalami peningkatan investasi,

hal ini mencerminkan bahwa perusahaan melakukan investasi untuk meningkatkan

prospek dimasa mendatang. Dengan adanya prospek perusahaan yang semakin baik

diharapkan akan mempengaruhi harga saham di bursa efek sehingga dapat

memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut maupun bagi investor. Arus kas

pendanaan mempengaruhi harga saham didasarkan signaling theory yang menyatakan bahwa penerbitan hutang merupakan sinyal yang baik untuk menaksir kas. Penerbitan

hutang dan penerbitan saham mengakibatkan arus kas pendanaan akan bersifat

positif. Arus kas pendanaan yang positif mencerminkan harga saham mengalami

peningkatan dan dapat memberikan keuntungan bagi investor maupun perusahaan.

Maka dalam penelitian ini akan dilihat keseluruhan total arus kas maupun

masing-masing dari komponen laporan arus kas, apakah ada hubungannya dengan harga

saham. Perbedaan komponen-komponen arus kas ini penting karena masing-masing

komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap

harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18

(19)

5

perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan total arus kas

berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan arus kas pendanaan tidak mempunyai

pengaruh terhadap variabel harga saham, dan perubahan arus kas dari aktivitas

pendanaan tidak berpengaruh signifikan dan berarah negatif terhadap harga saham.

Silitonga (2009) meneliti “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel

yang digunakan adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi

dan arus dari aktivitas pendanaan. Variabel dependennya adalah harga saham. Hasil

analisis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa arus kas dari aktivitas

operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus dari aktivitas pendanaan

berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara simultan. Namun secara parsial

hanya arus kas dari aktivitas operasi yang berpengaruh signifikan terhadap harga

saham.

Resta (2012) yang meneliti pengaruh komponen arus kas dan laba terhadap

return saham terhadap 93 perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel yang

terdaftar di BEI periode 2008-2010, hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas

operasi dan arus kas investasi memiliki pengaruh positif dan singnifikan terhadap

return saham, sedangkan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return

saham.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan latar belakang masalah, penulis

(20)

6

khususnya pengaruh keempat aktifitas utama arus kas yaitu arus kas total, arus kas

operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap harga saham. Penelitian

ini bertujuan untuk melihat pengaruh arus kas total, arus kas operasi, arus kas

investasi dan arus kas pendanaan terhadap harga saham, maka penulis

menuangkannya ke dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dan

mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham”.

1.2 Perumusan Masalah

Di dalam suatu penulisan, rumusan masalah sangat penting sebab akan

memudahkan penulis dalam pengarahan pengumpulan data dalam rangka untuk

memperoleh data yang relevan (J. Supranto, 1986:18).

Berkaitan dengan latar belakang masalah penelitian diatas, maka penulis

membuat beberapa perumusan permasalahan yang akan diuji, yaitu ;

1. Apakah arus kas total berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham

pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor

makanan dan minuman?

2. Apakah arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub

sektor makanan dan minuman?

3. Apakah arus kas investasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub

(21)

7

4. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub

sektor makanan dan minuman?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas

pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna bagi :

1. Bagi Investor

Penelitian ini dapat memberikan wawasan untuk menganalisis komponen

arus kas yang digunakan sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan

keputusan dalam melakukan investasi di pasar modal.

2. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam meningkatkan daya

tarik para investor dan memberikan informasi bagi perusahaan agar

menyajikan informasi yang relevan, lengkap, akurat dan tepat waktu atas

laporan arus kasnya.

3. Bagi Pembaca dan Penulis. Penelitian ini berguna untuk memperluas

pengetahuan dan lebih memahami serta mengerti mengenai pengaruh

laporan arus kas terhadap harga saham serta dapat menerapkan ilmu

(22)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Arus Kas

2.1.1 Pengertian Laporan Arus Kas

Pengertian laporan arus kas dari beberapa sumber :

Laporan Arus Kas adalah semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau

sumber dan penggunaan kas selama suatu periode. (Kieso, Weygandt dan

Warfield 2008:2012).

Laporan Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara

kas. (PSAK No. 2).

Pengertian Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

(2002;2.2) adalah: “Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara

kas”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas

merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan

dalam suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas

adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu

periode tertentu.

Pengertian Arus Kas menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian

dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keuangan I Edisi keempat”

menyatakan sebagai berikut : “Arus kas adalah ringkasan aliran kas untuk suatu

(23)

9

operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan serta menunjukkan

perubahan kas dan surat berharga selama periode tersebut”. (2002:61)

2.1.2 Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas

PSAK No.2 paragraf 1 (IAI:2007) menyatakan bahwa tujuan laporan

arus kas adalah sebagai berikut :

“Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai lapoan keuangan perlu melakukan evalusai terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya. Tujuan pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.”

Laporan arus kas dapat digunakan untuk (PSAK No. 2) :

a) Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan

para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih

perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan

kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka

adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang.

b) Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para

(24)

10

nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan.

c) Informasi arus kas juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja

operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh

penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan

peristiwa yang sama.

d) Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari

jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan.

e) Informasi arus kas berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus

kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan

hubungan antara profitabilitas dan kas bersih serta dampak perubahan

harga.

2.1.3 Penyajian Laporan Arus Kas

Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari

laporan keuangan tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus kas

yang berasal dari aktivitas operasi dapat digunakan salah satu dari dua metode,

yaitu metode lansusng (Direct Method) dan metode tidak langsung (Indirect Method). (Prastowo dan Juliaty 2002:31)

a. Metode Langsung

Metode langsung adalah metode yang sederhana, yang hanya terdiri atas

(25)

11

penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dengan metode ini, kelompok

utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

Metode langsung pada dasarnya merupakan laporan laba-rugi berbasis

tunai atau kas yang menunjukkan penerimaan kas dan pengeluaran kas

secara ringkas.

Pada metode langsung, rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan

dengan basis akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya

dengan basis kas. Arus kas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan

(Penghasilan) dan beban (biaya), disesuaikan dengan perubahan

rekening aktiva atau utang lancar yang berkaitan.

b. Metode Tidak Langsung

Dengan metode ini, untuk menentukan dan menyajikan jumlah arus kas

bersih yang sama dari aktivitas operasi dapat dilakukan dengan

menyesuaikan laba bersih berbasis akrual dengan perubahan aktiva atau

utang lancar yang berkaitan.

Metode ini tidak menentukan kategori utama dari arus kas operasi

seperti halnya pada metode langsung. Penyesuaian yang dilakukan pada

metode ini dimaksudkan untuk mengeluarkan :

1) Pengaruh transaksi bukan kas, seperti depresiasi, amortisasi,

penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valuta

(26)

12

2) Pengaruh diferel arus kas masa lalu (misalnya perubahan saldo

persediaan) dan akrual dan arus kas yang diharapkan di masa depan

(misalnya perubahan piutang atau hutang).

3) Pengaruh semua unsur pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan

arus kas investasi dan pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan

aktiva tetap.

Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas

operasi dengan menggunakan metode langsung. Alasannya, metode

langsung tersebut menghasilkan informasi yang berguna dalam

mengestimasi arus kas di masa depan yang tidak dapat dihasilkan

dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi

mengenai kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat

diperoleh dari :

1) Catatan akuntansi perusahaan,

2) Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan

pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk perubahan persediaan,

piutang usaha, utang usaha selama periode berjalan, pos bukan kas

lainnya dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas dari aktivitas

investasi dan aktivitas pendanaan.

2.1.4 Klasifikasi Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan

(27)

13

Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan

adalah (PSAK No. 2) :

a. Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan

perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas

investasi dan aktivitas pendanaan.

Beberapa contoh dari aktivitas operasi adalah :

1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,

2) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain, 3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,

4) Pembayaran kas kepada karyawan,

5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi

sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi

lainnya,

6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak

penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus

sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi,

7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan

untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

b. Aktivitas Investasi ( Investing Activities)

Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka

(28)

14

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi

adalah :

1) Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tidak

berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya, termasuk biaya

pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang

dibangun sendiri oleh perusahaan,

2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan,

serta aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya,

3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,

4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain

serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan lembaga

keuangan),

5) Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts,dan swap contracts kecuali apabila kontak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman

perusahaan.

(29)

15

1) Penerimaan kas dari emisi saham serta instrumen modal

lainnya,

2) Pembayaran kas kepada para pemengang saham untuk menarik

atau menembus saham perusahaan,

3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek

dan pinjaman lainnya.

4) Pelunasan pinjaman,

5) Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).

2.1.5 Format Laporan Arus Kas

NAMA PERUSAHAAN

Laporan Arus Kas ( Metode Langsung)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Penerimaan kas dari pelanggan xxx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xxx)

Kas yang dihasilkan operasi xxx

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas sebelum pos luar biasa xxx

Hasil dari asuransi karena gempa bumi xxx

(30)

16 Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (xxx) Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan ( Catatan B) (xxx)

Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan dividen xxx

Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Investasi xxx

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hasil dari penerbitan modal saham xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

Pembayaran utang sewa pembiayaan (xxx)

Pembayaran dividen* (xxx)

Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) xxx Kas dan setara kas pada akhir periode xxx

*Dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi, paragraf 33 PSAK No. 2

Gambar 2.1 Format Laporan Arus Kas (Metode Langsung)

NAMA PERUSAHAAN

Laporan Arus Kas ( Metode Langsung)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

(31)

17

Laba opersai sebelum perubahan modal kerja xxx

Kenaikan piutang dagang dan piutang lain (xxx)

Penurunan persediaan xxx

Penurunan utang dagang (xxx)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Pembayaran bunga xxx

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas sebelum pos luar biasa (xxx)

Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi xxx

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi xxx

xxx

Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (xxx) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hasil dari penerbitan modal saham xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

(32)

18 Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) xxx Kas dan setara kas pada akhir periode xxx Gambar 2.2 Format Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)

2.1.6 Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas

Prastowo (1995) dalam Endriyani (2002:14) menyatakan bahwa suatu

informasi berguna untuk mempertimbangkan rekening yang memuat penjelasan

mengapa kas dan setara kas mengalami perubahan selama periode tertentu.

Arus kas masuk dan arus kas keluar dapat ditentukan dengan menganalisis

semua rekening neraca kecuali kas dan setara kas :

a. Arus kas masuk dihasilkan dari :

1) Penurunan dalam aktiva,

2) Kenaikan dalam hutang,

3) Kenaikan dalam modal sendiri

b. Arus kas keluar dihasilkan dari :

1) Kenaikan dalam aktiva,

2) Penurunan dalam hutang,

3) Penurunan dalam modal sendiri

Untuk dapat menyusun laporan arus kas diperlukan informasi-informasi yaitu :

1) Neraca untuk periode berjalan,

(33)

19

3) Laporan Laba-Rugi tahun berjalan,

4) Informasi pendukung yang diperoleh dari rekening-rekening neraca

kecuali kas dan setara kas.

Hal-hal penting yang harus diingat dalam penyiapan laporan arus kas adalah:

a. Neraca komparatif menyediakan informasi dasar untuk menyiapkan

laporan arus kas. Informasi tambahan yang diperoleh dari analisis atas

akun-akun spesifik juga dimasukkan.

b. Suatu analisis atas akun laba ditahan adalah penting. Kenaikan atau

penurunan bersih laba ditahan tanpa penjelasan apapun merupakan

jumlah yang kurang berarti dalam laporan karena hal tersebut dapat

mencerminkan pengaruh laba bersih, dividen yang diumumkan,

apropriasi laba ditahan, atau penyesuaian periode sebelumnya.

c. Laporan arus kas mencakup seluruh perubahan yang melibatkan kas atau

menimbulkan kenaikan atau penurunan kas.

d. Penghapusan, pembebanan amortisasi dan ayat jurnal “buku” yang

sejenis seperti penyusutan aktiva pabrik, dianggap baik sebagai arus kas

masuk maupun arus kas keluar karena tidak berpengaruh terhadap kas.

Akan tetapi karena hal itu telah diperhitungkan dalam penentuan laba

bersih, maka harus ditambahkan kembali ke atau dikurangkan dari laba

(34)

20 2.2 Harga Saham

2.2.1 Pengertian Harga Saham

Saham pada dasarnya merupakan bukti pernyertaan modal dari investor

kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan

investor memiliki klaim atas penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.

Harga saham adalah realisasi harga saham penutupan tahunan, harga saham ini

dipandang layak untuk mewakili pencerminan kinerja perusahaan dalam satu

periode laporan tahuanan.

Pengertian Harga Saham dari beberapa pihak :

Menurut Weston dan Brigham (1993), harga saham didefinisikan sebagai:

”The price at which stock sells in the market”. Sedangkan, harga pasar adalah nilai pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor

menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan

atau closing price di bursa pada hari yang bersangkutan. Jadi, harga penutupan atau closing price merupakan harga saham terakhir kali pada saat berpindah

tangan di akhir perdagangan.

Harga saham adalah harga yang terbentuk dari interaksi para penjual dan

pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap profit

perusahaan. (Saragih, 2005:10).

Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perusahaan perseroan

terbatas yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar

(35)

21

Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan

(termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset. (Hartono, 2007:13)

2.2.2 Proses Terbentuknya Harga Saham

Menurut Sharpe (2000), proses terbentuknya harga saham dapat

dibedakan menjadi 3, yaitu :

a) Demand to Buy Schedule

Investor yang hendak membeli saham akan datang ke pasar saham.

Biasanya mereka akan memakai jasa para broker atau pialang saham.

Investor dapat memilih saham mana yang akan dibeli dan bisa

menetapkan standar harga bagi investor itu sendiri.

b) Supply to sell schedule

c)

Investor juga dapat menjual saham ke pasar saham. Investor tersebut

dapat menetapkan pada harga berapa saham yang mereka miliki akan

dilepas ke pasaran. Biasanya harga yang tinggi akan lebih disukai para

investor.

Interaction of Schedule

Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu titik

temu yang biasa disebut sebagai titik ekuilibrium harga. Pada awalnya

perusahaan yang mengeluarkan saham akan menetapkan harga awal

untuk sahamnya. Saham tersebut kemudian akan dijual ke pasar untuk

(36)

22

karena permintaan dari para investor. Ekspektasi harga yang dimiliki

oleh buyer akan mempengaruhi pergerakan harga saham yang pada

awalnya telah ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan harga

yang ditawarkan oleh seller dan harga yang diminta oleh buyer, maka

akan tercipta harga keseimbangan

2.2.3 Elemen-elemen Harga Saham

Elemen-elemen dari harga saham adalah (Yarnes, 2003:614) :

a) Open

Open adalah harga pembentukkan atau harga perdagangan pertama untuk suatu periode ( misalnya harga perdagangan pertama untuk

hari ini).

b) High

High adalah harga tertinggi atau harga perdagangan tertinggi untuk suatu periode. High adalah titik dimana ada lebih banyak penjual dari pada pembeli (artinya, selalu ada penjual yang besedia menjual

pada harga yang lebih tinggi). High juga mencerminkan harga tertinggi dimana pembeli bersedia membayar.

c) Low

(37)

23

harga yang lebih rendah). Low juga mencerminkan harga terendah dimana penjual bisa menerima.

d) Close

Close adalah harga penutupan atau harga perdagangan terakhir untuk suatu periode.

e) Bid

Bid adalah harga dimana pembeli bersedia untuk membayar f) Ask

Ask adalah harga dimana penjual bersedia menerima untuk suatu saham.

2.2.4 Penilaian Harga Saham

Tiga jenis penilaian harga saham (Hartono, 2007:118) :

a. Nilai Buku

Nilai buku sebenarnya mencerminkan seberapa besar aktiva bersih untuk

saham yang dimiliki investor. Jadi nilai buku saham adalah total ekuitas

dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku :

1) Nilai Nominal

Nilai nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan

untuk tiap-tiap lembar saham.

(38)

24

Agio saham merupakan selisih yang dibayar oleh pemengang

saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.

3) Nilai Modal Disetor

Nilai modal disetor merupakan total yang dibayar oleh pemengang

saham kepada perusahaan untuk ditukarkan dengan saham preferen

atau dengan saham biasa.

4) Laba Ditahan

Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada

pemengang saham. Laba yang ditidak dibagi ini diinvestasikan

kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal.

b. Nilai Pasar

Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat

tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, yaitu permintaan dan

penawaran.

c. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Ada dua macam

analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham,

yaitu analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan dan analisis

teknis. Analisis sekuritas fundamental menggunakan data fundamental,

yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (misalnya, laba,

(39)

25

analisis teknis menggunakan data pasar dari saham (misalnya, harga dan

volume transaksi saham) untuk menentukan nilai dari saham.

2.2.5

Menurut Alwi (2003, 87) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan

1) Faktor Internal (Lingkungan mikro) yaitu :

a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti

pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarika

penjualan.

b) Pengumuman pendanaan (financing announcements) seperti pengumuman yang berhubungan denga

c) Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan

merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian

dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.

e) Pengumuma investment annuncements), seperti

melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan

(40)

26

f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan

laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal,

earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

2) Faktor Eksternal (Lingkungan makro) yaitu :

a) Pengumuman dari pemerintah seperti

tabungan dan deposito, kurs valuta asin

regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh

pemerintah.

b) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan

tuntutan perusahaan terhadap manajernya.

c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider

harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.

d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi

merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya

pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.

(41)

27 2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Weston dan Brigham (1993:25) menyatakan bahwa perusahaan perlu

untuk memperjuangkan kesejahteraan pemengang saham, maka perusahaan

memusatkan perhatian pada laba per lembar, bukan pada laba total. Seorang

investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas

saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang

diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Hal ini

akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi,

sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Saat atau waktu

diperolehnya laba merupakan alasan yang sangat penting untuk memusatkan

perhatian pada kekayaan yang diukur dengan harga saham, bukan hanya dengan

laba semata.

Masalah lainnya berkaitan dengan risiko. Risiko yang terkandung pada

laba per lembar saham yang diproyeksikan juga tergantung pada bagaimana

pola pembiayaan perusahaan. Banyak perusahaan yang bangkrut dan semakin

besar penggunaan hutang, semakin besar pula ancaman untuk bangkrut. Karena

itu, meskipun pembiayaan dengan menggunakan hutang bisa menaikkan laba

per lembar saham yang diproyeksikan, namun hutang juga memperbesar risiko

atas laba dimasa mendatang. Apabila tingkat risiko dan proyeksi laba yang

(42)

28

perusahaan. Biasanya semakin tinggi risiko maka semakin tinggi pula tingkat

pengembalian saham yang diterima.

Masalah lainnya lagi adalah menyangkut pembayaran dividen kepada

pemengang saham yang bertentangan dengan penahanan laba dan

penginvestasiannya kembali dalam perusahaan guna meningkatkan

pertumbuhan laba. Pemengang saham menginginkan dividen tunai tetapi

mereka juga menghendaki pertumbuhan EPS yang dihasilkan dari laba yang

diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Manager harus memutuskan seberapa

besar dari laba periode berjalan yang akan dibayarkan sebagai dividen dan

berapa yang ditahan dan diinvestasikan kembali. Ini disebut sebagai keputusan

tentang pembagian dividen. Pembagian dividen yang terbaik adalah keputusan

yang memaksimumkan harga saham.

Menurut Brigham dan Houston (2006:101) menyatakan bahwa rata-rata

harga saham sebuah perusahaan akan naik tidak berapa lama setelah perusahaan

mengumumkan adanya pemecahan atau dividen saham. Jika sebuah perusahaan

mengumumkan adanya pemecahan atau dividen saham, harga sahamnya

cenderung naik. Namun jika selama beberapa bulan kedepan perusahaan tidak

mengumumkan adanya kenaikan laba dan dividen, maka harga sahamnya akan

kembali jatuh ke tingkat sebelumnya.

Dengan demikian, menurut Weston dan Brigham (1993:26) harga saham

(43)

29

a) Proyeksi laba per saham

b) Saat diperolehnya laba

c) Tingkat risiko dan proyeksi laba

d) Proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas

e) Kebijakan pembagian dividen

Setiap keputusan perseroan yang penting harus dianalisis dengan

memperhatikan pengaruhnya terhadap faktor-faktor tersebut, yang karenanya

juga mempengaruhi harga saham.

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti

faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan dan pengaruh

eksternal. Dalam penelitian ini harga saham dilihat secara mikro yaitu kinerja

atau prestasi perusahaan, yang dalam penelitian ini adalah informasi dari

laporan arus kas perusahaan. Perusahaan harus menyajikan laporan arus kas

sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap

periode penyajian laporan keuangan dan laporan arus kas merupakan alat

untuk mengukur kinerja perusahaan. Laporan arus kas merupakan pilihan

yang paling tepat dalam menilai kinerja perusahaan.

Jika para investor memperoleh informasi yang memadai dari

(44)

30

investor dapat diamati melalui pengembalian pasar sekuritas dengan demikian

komponen arus kas tersebut berpengaruh terhadap harga saham.

Salah satu tujuan penyajian data arus kas adalah menyediakan

informasi yang diasumsi akan membantu investor meramalkan jumlah arus kas

yang mungkin didistribusikan pada waktu yang akan datang dalam bentuk

dividen. Dan juga membantu investor dalam mengevaluasi risiko yang meliputi

veriabilitas yang diharapkan dalam pengembalian mendatang maupun

kemungkinan insolvabilitas. Oleh karena itu, data arus kas dianggap menyajikan

informasi yang utama dalam penentuan harga saham di pasar modal.

Hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh arus kas total,

arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap harga

saham:

a) Pengaruh arus kas total terhadap harga saham

Total arus kas adalah kas total yang diperoleh perusahaan dalam satu

tahun, yang merupakan penjumlahan dari arus kas operasi, arus kas

investasi, dan arus kas pendanaan. Laporan arus kas pada umumnya

melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih kas,

baik yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas

pendanaan. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas sangat berguna

bagi para investor, kreditor dan pihak lainnya sebab mereka ingin

(45)

31

kas. Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, melunasi

kewajiban dan membagi dividen kepada para investor.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18

Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap

harga saham pada perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan menggunakan uji regresi linier berganda

menunjukkan bahwa secara parsial variabel total arus kas berpengaruh

terhadap harga saham. Dan penelitian yang dilakukan oleh Keni (2008)

yaitu pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham

perusahaan industri kimia yang terdaftar di bursa efek Jakarta dengan

mengunakan uji regresi berganda dengan metode ordinary least square

(OLS), menunjukkan bahwa laba akuntansi, berpengaruh terhadap harga

saham, sedangkan total arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi dan

arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham.

b) Pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham

Aktivitas arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi

merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan

dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,

(46)

32

melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari

luar.

Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2013) terhadap 119

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010 untuk

mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan serta laba bersih terhadap return saham dengan alat analisis yang

digunakan adalah regresi linear berganda, uji F dan uji t hasil penelitian

diketahui terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas

opersai, investasi, pendanaan dan perubahan laba terhadap return saham

dengan nilai sig< 0,05. Hasil uji t masing-masing variabel bebas arus kas

dari aktivitas opersai, investasi, pendanaan dan perubahaan laba

berpengaruh terhadap return saham dengan nilai sig< 0,05.

Penelitian yang dilakukan Meythi (2006) yaitu “Pengaruh Arus Kas

Operasi terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel

Intervening”. Dengan tujuan penelitian untuk menguji dan menemukan

bukti empiris mengenai pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham

dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening. Variabel-variabel

penelitian ini yaitu arus kas operasi, harga saham dan persistensi. Hasil dari

penelitian ini yaitu arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham

dan persistensi laba, persistensi laba juga tidak berpengaruh terhadap harga

(47)

33

0,626 sebagai variabel intervening sehingga hipotesis penelitian tidak

mendapat dukungan bukti empiris.

c) Pengaruh arus kas investasi terhadap harga saham

Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi berisi informasi yang

menyangkut perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi

lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas

yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut

mencerminkan peneriman dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber

daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa

depan.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18

Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap

harga saham pada perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan menggunakan uji regresi linier berganda

menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas investasi berpengaruh

terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2013) dengan regresi linear

berganda, uji F dan uji t, hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang

(48)

34

dengan nilai sig< 0,05. Hasil uji t variabel bebas arus kas investasi

berpengaruh terhadap return saham dengan nilai sig< 0,05.

d) Pengaruh arus kas pendanaan terhadap harga saham

Pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan berisi informasi aktivitas

yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan

pinjaman perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18

Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap

harga saham pada perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan menggunakan uji regresi linier berganda

menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas pendanaan tidak

berpengaruh terhadap variabel harga saham.

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan

terhadap harga saham dapat disusun menjadi sebuah kerangka pemikiran teoritis

(49)

35

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis 2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka, rumusan masalah dan kerangka pemikiran

teoritis, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha1

Ha

: arus kas total berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

2

Ha

: arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

3

Ha

: arus kas investasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

4 : arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

(50)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang dilakukan sebagai

upaya memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip guna mewujudkan kebenaran dari

suatu permasalahan yang ada.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi empiris pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI yang melaporkan data arus kas total, arus kas operasi, arus kas

investasi dan arus kas pendanaan tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah perusahaan yang melaporkan laporan arus kas

periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.2.2 Objek penelitian

Objek penelitian adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas

(51)

37 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan data dari objek yang akan diteliti. Dalam

penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan data tentang

arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan harga

saham penutupan dari semua emiten yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan dapat dianggap

mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini :

a. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun

2010 sampai tahun 2012.

b. Perusahaan tersebut melaporkan laporan arus kas periode tahun 2010

sampai tahun 2012.

c. Perusahaan tersebut melaporkan harga saham penutupan periode tahun

2010 sampai tahun 2012.

3.4 Data yang dibutuhkan

1. Laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia

(52)

38

2. Data harga saham penutupan periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

3. Data arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas

pendanaan periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Penelitian ini dilakukan

dengan melihat pada fakta tertulis berupa dokumen, catatan dan arsip yang diperoleh

dari laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub

sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010

sampai tahun 2012.

Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purpose sampling untuk mendapatkan sampel yang memenuhi kriteria yang ditentukan yaitu keseluruhan data

tentang arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan

harga saham penutupan dari perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun

2010 sampai tahun 2012.

3.6 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.6.1 Variabel Dependen

(53)

39 3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan meliputi arus kas total, arus kas

operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan.

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya

mempunyai distibusi normal atau tidak.

2) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independen). Jika terjadi korelasi maka terjadi masalah

Multikolinieritas

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas mengartikan bahwa nilai varians berbeda

dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik

dibuktikan dengan tidak terjadinya heteroskedastisitas dan untuk

mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

Glejser. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak

(54)

40 3.8 Pengujian

3.8.1 Pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Garis regresi berganda dinyatakan dengan persamaan : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X

= Koefisien variabel independen (harga saham)

1

= Arus kas investasi

4

b = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan bertujuan untuk menguji apakah

arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas

(55)

41

a. Menentukan besarnya Koefisien Determinasi (R2

Koefisien determinasi merupakan suatu alur untuk mengukur

besarnya persentase pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

).

b. Menentukan formulasi Ho dan Ha. Ho, β1, β2, β3, β4

Ha, β

<0 tidak terdapat pengaruh positif antara arus

kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas

pendanaan terhadap harga saham.

1, β2, β3, β4

c. Menentukan Taraf Keyakinan (Level of Significant)

>0 terdapat pengaruh positif antara arus kas

total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan

terhadap harga saham.

Taraf keyakinan dalam penelitian ini menggunakan 95% atau

alpha = 5% dengan degree of freedom = (n-1)

dengan menggunakan SPSS

Mengambil keputusan dengan membandingkan ttabel dengan thitung

(56)

42

Ha diterima jika : thitung < t

Ho ditolak jika :

tabel

thitung > t

g. Menyusun kesimpulan

tabel

Apabila Ha diterima, maka arus kas total, arus kas operasi, arus

kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap harga saham.

Apabila Ho ditolak, maka arus kas total, arus kas operasi, arus kas

investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan

(57)

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan dan harga saham perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek

Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan data tentang laporan arus kas

dan harga saham penutupan dari perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek

Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012. Sampel yang digunakan adalah yang

berasal dari populasi dan kriteria yang ditentukan.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel perusahaan menggunakan

cara purposive sampling yang berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan. Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel adalah :

a. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan

dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai

tahun 2012.

b. Perusahaan tersebut melaporkan laporan arus kas periode tahun 2010 sampai

(58)

44

c. Perusahaan tersebut melaporkan harga saham penutupan periode tahun 2010

sampai tahun 2012.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 14 perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang menjadi sampel

dalam penelitian yaitu :

Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES PT Ades Water Indonesia Tbk

2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

4 DAVO PT Davomas Abadi Tbk

5 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

6 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

7 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

8 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

9 MYOR PT Mayora Indah Tbk

10 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

11 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

12 SKLT PT Sekar Laut Tbk

13 STTP PT Siantar Top Tbk

14 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk

Sumber : www.idx.co.id

4.2 Hasil Proses Statistik

Gambar

tabel dan thitung
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan Penelitian
Table 4.2 Statistik Deskriptif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembelajaran matematika, pengajuan masalah matematika diartikan sebagai perumusan ulang serangkaian masalah matematika dari situasi yang dirancang secara khusus (Shukkwan,

Sedangkan pada rumusan masalah yang kedua adalah harmonisasi mengenai pelarangan diskriminasi harga penting untuk dilakukan untuk memberikan aturan main yang bersifat global

Sapi Bali merupakan ras atau bangsa sapi asli berasal dari negara Indonesia dan memiliki ciri-ciri pada jantan yaitu berwarna bulu badan hitam (kecuali kaki dan pantat),

Berdasarkan penjelasan, dapat kita simpulkan bahwa anggaran adalah perencanaan yang rinci untuk masa depan yang dinyatakan secara kuantitatif dan lebih spesifik

Listwise deletion based on all variables in the procedure... Listwise deletion based on all variables in

Dalam penelitian ini, seleksi mikroba dilakukan menggunakan irradiasi gamma dengan dosis yang bervariasi, hal ini didasarkan bahwa perbedaan resistensi

[r]

Economic and Social Performance – Community Investments – Approach Economic and Social Performance – Community Investments – Performance Economic and Social Performance –