• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. BAB II_RKPD PERUBAHAN 23-05-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2. BAB II_RKPD PERUBAHAN 23-05-2014"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

II-1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH

2.1.

Gambaran Kondisi Umum Daerah

2.1.1.

Aspek Geografi

Secara geografis wilayah Provinsi Jawa Tengah terletak pada 5

0

40’

- 8

0

30’ Lintang Selatan dan 108

0

30’

- 111

0

30’ Bujur Timur.

Wilayah

Provinsi Jawa Tengah secara administratif berbatasan dengan Samudera

Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan;

Provinsi Jawa Barat di sebelah barat; Provinsi Jawa Timur di sebelah

timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Provinsi Jawa Tengah terbagi

menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota, dan terdiri dari 573 Kecamatan yang

meliputi 7.809 Desa dan 769 Kelurahan dengan luas wilayah sebesar

3.254.412 Ha atau 25,04% dari luas Pulau Jawa.

Topografi wilayah Jawa Tengah memiliki relief yang beraneka

ragam, meliputi daerah pegunungan dan dataran tinggi yang membujur

sejajar dengan panjang pulau Jawa di bagian tengah; dataran rendah

yang hampir tersebar di seluruh Jawa Tengah; dan pantai yaitu Pantai

Utara dan Selatan. Kemiringan lahan di Jawa Tengah bervariasi, meliputi

lahan dengan kemiringan 0-2% sebesar 38%; lahan dengan kemiringan

2-15% sebesar 31%; lahan dengan kemiringan 15-40% sebesar 19%; dan

lahan dengan kemiringan lebih dari 40% sebesar 12%.

Selain itu, keadaan iklim di Jawa Tengah termasuk dalam kategori

iklim tropis basah. Menurut Stasiun Klimatologi Klas I Semarang pada

tahun 2012, suhu udara di Jawa Tengah berkisar antara 25

0

C - 28

0

C,

dan kelembaban udara berada pada kisaran antara 75% - 83%. Curah

hujan tertinggi sebesar 4.972 mm (tercatat di Stasiun Meteorologi

Bojongsari) dan hari hujan terbanyak 203 hari (tercatat di Stasiun

Meteorologi Cilacap).

(2)

II-2

Tabel 2.1

Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2008

2010

Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %

1 Lahan Sawah 990.652 30,44 991.652 30,47 991.524 30,47

a Pengairan Teknis 382.643 38,63 383.262 38,65 386.953 39,03 b Pengairan 1/2 Teknis 129.630 13,09 133.769 13,49 131.687 13,28 c Pengairan Sederhana 136.796 13,81 136.635 13,78 140.423 14,16 d Pengairan Desa/Non PU 57.032 5,76 52.596 5,30 57.731 5,82 e Tadah Hujan 281.919 28,46 282.521 28,49 272.364 27,47 f Pasang Surut 1.561 0,16 1.613 0,16 1.661 0,17 g Lebak, Polder, Lainnya 1.071 0,11 1.256 0,13 705 0,07

2 Bukan Lahan Sawah 2.263.760 69,56 2.262.760 69,53 2.262.888 69,53

a Bangunan/ Pekarangan 524.465 16,12 503.923 15,48 537.288 16,51 b Tegal/Kebun 732.853 22,52 730.370 22,44 723.056 22,22 c Ladang/Huma 13.346 0,41 13.413 0,41 11.664 0,36 d Padang Rumput 1.231 0,04 1.184 0,04 1.745 0,05 e Hutan Rakyat 95.550 2,94 103.402 3,18 103.004 3,17 f Hutan Negara 568.572 17,47 578.107 17,76 567.449 17,44 g Perkebunan Negara 71.868 2,21 69.345 2,13 71.337 2,19 h Rawa 9.027 0,28 9.035 0,28 9.021 0,28 i Tambak 34.972 1,07 39.810 1,22 37.574 1,15 j Kolam/Empang 3.719 0,11 8.259 0,25 3.046 0,09

k Sementara tidak

diusahakan 1.772 0,05 1.628 0,05 1.429 0,04 l Lain-lain 206.385 6,34 204.284 6,28 196.275 6,03

Jumlah (Ha) 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00 Tahun 2010 No. Penggunaan Lahan Tahun 2008 Tahun 2009

Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013

Adanya indikasi perubahan fungsi lahan di Provinsi Jawa Tengah,

dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir dan tanah

longsor. Hal ini ditunjukkan dengan frekuensi kejadian bencana di Jawa

Tengah dari tahun ke tahun yang cenderung mengalami peningkatan.

Kondisi kebencanaan di Jawa Tengah dilihat dari frekuensi kejadiannya

dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2

Frekuensi Kejadian Bencana di Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010

2012

No Jenis Bencana 2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7

1 Banjir 7 54 115 85 160

2 Tanah Longsor 21 126 141 202 201

3 Angin Topan 2 100 122 104 312

4 Kekeringan 10 - - 15 17

6 Kebakaran 30 128 73 268 305

Sumber : Sekretariat BPBD Prov. Jateng, 2013

(3)

II-3

masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian

lingkungannya

.

2.1.2.

Aspek Demografi

Jumlah penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan

sebanyak 33.270.207 jiwa atau 13,52% dari jumlah penduduk Indonesia,

terdiri dari laki-laki sebanyak 16.495.705 Jiwa (49,58%) dan perempuan

sebanyak 16.774.502 Jiwa (50,42%), sehingga besar rasio jenis kelamin

(RJK) adalah sebesar 99,42. Jumlah penduduk terbanyak berada di

Kabupaten Brebes (1.770.480 jiwa

)

, sedangkan paling sedikit berada di

Kota Magelang (120.447 jiwa).

Kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan

sebesar 1.022 Jiwa/Km

2

, meningkat dibandingkan kondisi tahun 2011

sebesar 1.003 jiwa/km

2

. Kepadatan penduduk tahun 2012 tertinggi di

Kota Surakarta (11.573 jiwa/km

2

) dan terendah di Kabupaten Blora (472

jiwa/km

2

). Selengkapnya jumlah penduduk, rasio jenis kelamin dan

kepadatan penduduk pada masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa

Tengah disajikan dalam Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.

Tabel 2.3

Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut

Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2012

No. Kabupaten/Kota

Jumlah Penduduk Tahun 2012*)

Laki-laki Perempuan Jumlah

Rasio Jenis

Kelamin

1. Kab. Cilacap 841.392 838.472 1.679.864 101,48

2. Kab. Banyumas 800.728 802.309 1.603.037 100,93

3. Kab. Purbalingga 433.425 444.064 877.489 98,71

4. Kab. Banjarnegara 446.245 444.717 890.962 101,48

5. Kab. Kebumen 588.284 593.394 1.181.678 100,05

6. Kab. Purworejo 349.321 359.162 708.483 98,36

7. Kab. Wonosobo 390.970 380.477 771.447 103,92

8. Kab. Magelang 611.711 607.660 1.219.371 101,80

9. Kab. Boyolali 469.242 484.075 953.317 98,03

10. Kab. Klaten 565.750 587.297 1.153.047 97,42

11. Kab. Sukoharjo 420.398 428.320 848.718 99,26

12. Kab. Wonogiri 459.859 486.514 946.373 95,59

13. Kab. Karanganyar 414.715 424.047 838.762 98,90

14. Kab. Sragen 428.761 446.522 875.283 97,11

15. Kab. Grobogan 662.215 676.912 1.339.127 98,93

16. Kab. Blora 416.823 430.302 847.125 97,96

17. Kab. Rembang 303.183 305.365 608.548 99,93

18. Kab. Pati 590.871 629.122 1.219.993 94,98

19. Kab. Kudus 397.211 409.794 807.005 98,02

20. Kab. Jepara 570.684 574.232 1.144.916 99,96

(4)

II-4

No. Kabupaten/Kota

Jumlah Penduduk Tahun 2012*)

Laki-laki Perempuan Jumlah

Rasio Jenis

Kelamin

22. Kab. Semarang 475.682 492.701 968.383 97,64

23. Kab. Temanggung 366.155 364.565 730.720 101,57

24. Kab. Kendal 469.461 456.864 926.325 103,92

25. Kab. Batang 363.720 364.858 728.578 100,81

26. Kab. Pekalongan 427.785 433.581 861.366 99,78

27. Kab. Pemalang 635.899 649.125 1.285.024 99,07

28. Kab. Tegal 706.171 714.830 1.421.001 99,91

29. Kab. Brebes 889.428 881.052 1.770.480 102,09

30. Kota Magelang 59.274 61.173 120.447 97,99

31. Kota Surakarta 247.728 261.848 509.576 95,68

32. Kota Salatiga 86.788 90.692 177.480 96,78

33. Kota Semarang 799.034 830.890 1.629.924 97,25

34. Kota Pekalongan 145.130 145.217 290.347 101,07

35. Kota Tegal 121.101 123.531 244.632 99,14

Jumlah 2012*) 16.495.705 16.774.502 33.270.207 99,42

2011*) 16.273.976 16.369.636 32.643.612 98,77

Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013 Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010

Tabel 2.4

Proyeksi Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2012

2.1.3.

No. Kabupaten/Kota Luas Wilayah (ha)

Jumlah Penduduk (jiwa)

Kepadatan Penduduk (per km2)

1. Kab. Cilacap 213.851 1.679.864 786

2. Kab. Banyumas 132.759 1.603.037 1.207

3. Kab. Purbalingga 77.765 877.489 1.128

4. Kab. Banjarnegara 106.974 890.962 833

5. Kab. Kebumen 128.274 1.181.678 921

6. Kab. Purworejo 103.482 708.483 685

7. Kab. Wonosobo 98.468 771.447 783

8. Kab. Magelang 108.573 1.219.371 1.123

9. Kab. Boyolali 101.507 953.317 939

10. Kab. Klaten 65.556 1.153.047 1.759

11. Kab. Sukoharjo 46.666 848.718 1.819

12. Kab. Wonogiri 182.237 946.373 519

13. Kab. Karanganyar 77.220 838.762 1.086

14. Kab. Sragen 94.649 875.283 925

15. Kab. Grobogan 197.585 1.339.127 678

16. Kab. Blora 179.440 847.125 472

17. Kab. Rembang 101.410 608.548 600

(5)

II-5

No. Kabupaten/Kota Luas Wilayah

(ha)

Jumlah Penduduk (jiwa)

Kepadatan Penduduk (per km2)

19. Kab. Kudus 42.517 807.005 1.898

20. Kab. Jepara 100.416 1.144.916 1.140

21. Kab. Demak 89.743 1.091.379 1.216

22. Kab. Semarang 94.686 968.383 1.023

23. Kab. Temanggung 87.023 730.720 840

24. Kab. Kendal 100.227 926.325 924

25. Kab. Batang 78.895 728.578 923

26. Kab. Pekalongan 83.613 861.366 1.030

27. Kab. Pemalang 101.190 1.285.024 1.270

28. Kab. Tegal 87.970 1.421.001 1.615

29. Kab. Brebes 165.773 1.770.480 1.068

30. Kota Magelang 1.812 120.447 6.647

31. Kota Surakarta 4.403 509.576 11.573

32. Kota Salatiga 5.296 177.480 3.351

33. Kota Semarang 37.367 1.629.924 4.362

34. Kota Pekalongan 4.496 290.347 6.458

35. Kota Tegal 3.449 244.632 7.092

Jumlah 2012*) 3.254.412 33.270.207 1.022

2011*) 3.254.412 32.643.612 1.003

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012

Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010

2.2.

Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah

2.2.1.

Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah

Evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan secara makro

ditunjukkan dengan capaian indikator agregat meliputi :

a.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu

indikator kinerja pembangunan untuk mengukur tiga dimensi pokok

pembangunan

manusia

yang

dinilai

mencerminkan

status

kemampuan dasar penduduk, yaitu angka Usia Harapan Hidup (UHH)

yang mengukur peluang hidup, capaian tingkat pendidikan (rata-rata

lama sekolah dan angka melek huruf), serta pengeluaran rill per

kapita guna mengukur akses terhadap sumberdaya yang dibutuhkan

untuk mencapai standar hidup layak.

(6)

II-6

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013

Gambar (2.1)

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008

2011

IPM Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 73,36

di atas

rata-rata IPM Nasional sebesar 73,29 dan apabila di bandingkan dengan

Provinsi se Jawa

Bali berada pada posisi ke 3 (tiga) di bawah Provinsi

DKI dan DIY, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012

Gambar (2.2)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Provinsi se Jawa

Bali dan Nasional Tahun 2011

b.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar

5,81% (

year on year

/

yoy

), lebih rendah dibandingkan capaian tahun

2012, yaitu sebesar 6,34%. Namun telah mencapai target kisaran

5,8-6,2% dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar

5,78%. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi

Jawa Tengah mencapai 5,4%. Target pertumbuhan ekonomi Tahun

2014 sebesar 6,3-6,7%

(7)

II-7

posisi ke 6 (enam), namun lebih baik dari angka pertumbuhan

ekonomi nasional sebesar 5,78%. Pertumbuhan ekonomi Nasional

dan Provinsi lain di wilayah Jawa

Bali dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5

Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi se Jawa

Bali

Tahun 2011

2012 (%)

No Provinsi/Nasional 2012 2013

1 Jawa Timur 7,27 6,55

2 Bali 6,65 6,05

3 DKI Jakarta 6,5 6,11

4 Jawa Tengah 6,34 5,81

5 Jawa Barat 6,21 6,06

6 Banten 5,87 5,86

7 D.I. Yogyakarta 5,32 5,40

Nasional 6,23 5,78

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013

c.

Inflasi

Perkembangan inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 5

(lima) tahun dari tahun 2008

2012 sangat fluktuatif, tetapi

cenderung menurun. Inflasi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 7,99%,

lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar 4,24%,. Sedangkan

sampai dengan bulan April 2014 mencapai sebesar 7,15%. Kenaikan

inflasi tahun 2013 disebabkan karena adanya kenaikan BBM dan

adanya perayaan Natal dan Tahun Baru yang mendorong kenaikan

harga pada hampir seluruh kelompok barang dan jasa.

Tabel 2.6

Inflasi Nasional dan Provinsi se Jawa

Bali

Tahun 2012-2013 (%)

No Provinsi/Nasional 2012 2013

1 Jawa Barat 3,86 9,15

2 Jawa Tengah 4,24 7,99

3 D.I. Yogyakarta 4,31 7,32

4 Banten 4,37 9,65

5 Jawa Timur 4,50 7,59

6 DKI Jakarta 4,52 8,00

7 Bali 4,71 7,97

Nasional 4,34 4,34

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013 Sampai dengan bulan april 2014

d.

Indeks Gini dan Indeks Williamson

Indeks

Gini

merupakan

satu

ukuran

untuk

melihat

ketimpangan pendapatan masyarakat. Indeks Gini tahun 2009

sebesar 0,283 meningkat menjadi 0,355 pada tahun 2012, angka ini

menunjukkan ketimpangan pendapatan masyarakat meningkat.

(8)

II-8

e.

Nilai Tukar Petani (NTP)

Kemampuan tukar barang-barang produk pertanian yang

dihasilkan petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk

konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk

pertanian ditunjukkan dengan NTP. Pada bulan Juli 2013, NTP Jawa

Tengah sebesar 105,62 lebih baik dibandingkan NTP Nasional sebesar

104,58.

Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa

Bali, NTP Jawa Tengah bulan Juli tahun 2013 berada di peringkat

keempat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut :

Tabel 2.7

Nilai Tukar Petani (NTP) se Pulau Jawa

Bali dan Nasional

Tahun 2010

2013

No Provinsi /

Nasional 2010 2011

2012 2013*

1 Jawa Tengah 103,12 106,62 106,37 105,62

2 Jawa Barat 101,46 108,17 111,55 109,25

3 Jawa Timur 98,87 102,62 103,28 103,01

4 Banten 103,71 106,54 117,07 109,33

5 DIY 113,70 116,61 117,59 117,21

6 Bali 104,20 108,00 108,39 103,37

Nasional 102,75 105,75 105,87 104,58

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2013

*) angka bulan juli 2013

f.

Penduduk Miskin dan Pengangguran

Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah selama kurun

waktu tahun 2008 hingga tahun 2013 cenderung menurun. Jumlah

penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebanyak 4,70

juta jiwa (14,44%) lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebanyak

4,86 juta jiwa (14,98%), namun masih di atas rata

rata angka

nasional sebesar 11,47%. Penduduk miskin di Jawa Tengah sebagian

besar berada di wilayah perdesaan, yaitu sebesar 60,24%, sementara

yang berada di wilayah perkotaan sebesar 39,76%. Walaupun

penduduk miskin telah mengalami penurunan, jumlah tersebut

masih cukup tinggi sehingga masih perlu upaya lebih keras untuk

menurunkannya.

Perbandingan jumlah dan persentase penduduk miskin di

wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Jawa Tengah dapat

dilihat pada Tabel 2.8 berikut :

Tabel 2.8

Jumlah Penduduk Miskin

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2013

No Tahun / Bulan Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase (%)

Kota Desa Total Kota Desa Total

(9)

II-9

No Tahun / Bulan Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase (%)

Kota Desa Total Kota Desa Total

3 2010/Maret 2.258,94 3.110,22 5.369,16 14,33 18,66 16,56 4 2011/Maret 2.092,51 3.014,85 5.107,36 14,12 17,14 15,76 5 2011/Sept 2.175,82 3.080,17 5.255,99 14,67 17,50 16,21 6 2012/Maret 2.001,12 2.976,25 4.977,36 13,49 16,89 15,34 7 2012/Sept 1.946,51 2.916,90 4.863,41 13,11 16,55 14,98 8 2013/maret 1.911,21 2.821,74 4.732,95 12,87 15,99 14,56 9 2013/ Sept

1.870,73

2.834,14

4.704,87

12,53

16,05

14,44

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2008-2013

Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa

Bali, persentase penduduk miskin Jawa Tengah, dapat dilihat dari

Tabel 2.9 berikut :

Tabel 2.9

Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa

Bali

Tahun 2012-2013

No Provinsi/ Nasional

2012 2013

(ribu jiwa) (%) (ribu jiwa) (%)

1. DKI Jakarta 366,77 3,70 375,7 3,72

2. Bali 160,95 3,95 186,53 4,49

3. Banten 648,25 5,71 682,71 5,89

4. Jawa Barat 4.421,48 9,89 4.382,65 9,61

5. Jawa Timur 4.960,54 13,08 4.865,82 12,73

6. Jawa Tengah 4.863,41 14,98 4.704,87 14,44 7. D.I. Yogyakarta 562,11 15,88 535,18 15,03

Nasional 28.594,64 11,66 28.553,93 11,47

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013

*) angka bulan September 2013

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah

menun-jukkan kecenderungan menurun.

TPT pada tahun 2013 sebesar

6,01% (1,02 juta jiwa) naik dibandingkan tahun 2012 sebesar 5,63%

(962 ribu jiwa)

.

Hal ini utamanya disebabkan oleh penduduk usia

sekolah masuk dalam angkatan kerja dan dampak meningkatnya

harga BBM serta melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan

II tahun 2013 yang berdampak pada penurunan penyerapan tenaga

kerja pada berbagai sektor. Disisi lain Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) Provinsi Jawa Tengah masih belum optimal, walaupun

cenderung semakin meningkat dari tahun 2009

2013.

Tabel 2.10

Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja, TPAK dan TPT

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009

2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 Angkatan Kerja (jiwa) 17.087.649 16.856.330 16.918.797 17.090.000 17.520.000

- Bekerja 15,835.382 15.809.447 15.916.135 16.130.000 16.470.000

(10)

II-10

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

2 Tingkat Partisipasi AK

(%) 69,27 70,60 70,77 71,43 70,43

3

Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)

7,33 6,21 5,93 5,63 6,01

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 *) angka bulan Pebruari 2013

g.

Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan

Gender (IDG)

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah pada tahun

2012 sebesar 66,80 meningkat dari tahun 2011 sebesar 66,45.

Kondisi ini menggambarkan meningkatnya peran serta perempuan

dalam pembangunan daerah. Apabila dibandingkan dengan provinsi

lainnya se Pulau Jawa

Bali, dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut :

Tabel 2.11

Indeks IPG se Pulau Jawa

Bali dan Nasional

Tahun 2011

2012

No Provinsi/ Nasional

Tahun 2011 Tahun 2012

Indeks Indeks 1 Jawa Tengah 66,45 66,80

2 Jawa Barat 63,25 63,68 3 Jawa Timur 65,61 66,56

4 Banten 63,35 63,93

5 DKI 74,01 74,66

6 DIY 73,07 74,11

7 Bali 68,24 69,02

Nasional 67,80 67,20

Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2012

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jawa Tengah pada tahun

2012 mencapai 70,66 meningkat dari tahun 2010 sebesar 67,96,

tetapi masih lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar

69,14. Peningkatan IDG menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan

perempuan di Jawa Tengah semakin baik. Dapat dilihat pada Tabel

2.13 berikut :

Tabel 2.12

Indeks IDG se Pulau Jawa

Bali dan Nasional

Tahun 2011

2012

No Provinsi/ Nasional

Tahun 2011 Tahun 2012

Indeks Indeks

1 Jawa Tengah 68,99 70,66

2 Jawa Barat 68,08 68,62

3 Jawa Timur 68,62 69,29

4 Banten 66,58 65,53

(11)

II-11

No Provinsi/

Nasional

Tahun 2011 Tahun 2012

Indeks Indeks

6 DIY 77,70 76,14

7 Bali 58,53 58,49

Nasional 68,52 70,07

Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2013

2.2.2.

Evaluasi Kinerja Berdasarkan Prioritas dan Fokus Pembangunan

Daerah

Berdasarkan Prioritas dan fokus Pembangunan daerah 2014,

maka upaya untuk pencapainnya dijabarkan secara lebih sistematis

melalui perumusan Program Prioritas Daerah Tahun 2014 yang

bersifat strategis, berdampak luas pada pencapaian sasaran, dapat

dirasakan langsung oleh masyarakat serta lintas sektor dan lintas

wilayah.

Strategi pembangunan daerah dalam rangka pencapaian tujuan

pembangunan

daerah

dan

mendukung

pencapaian

tujuan

pembangunan nasional, dijabarkan dalam prioritas dan fokus

pembangunan Jawa Tengah Tahun 2014 sebagai berikut :

1.

Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran ;

2.

Peningkatan daya saing Ekonomi Daerah;

3.

Kualitas Sumberdaya Manusia;

4.

Infrstruktur dan pengembangan wilayah;

5.

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan;

6.

Tata Kelola pemerintahan;

7.

Demokratisasi dan kondusivitas Daerah.

Prioritas 1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran

Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran

ditunjukkan dengan 22 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang

tercantum dalam RKPD tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 11

indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 3 indikator memiliki

capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%),

dan sejumlah 7 indikator capaiannya rendah (<25%), dan 1 indikator belum

diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih

rendah yaitu sebagai berikut:

1.

Jumlah siswa Sd/MI penerima pendampingan dana BOS;

2.

Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG)

3.

Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD

(12)

II-12

5.

Penguatan kelembagaan PNPM-MD

6.

Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2K-PKK

7.

Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan

Secara rinci Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan

pengangguran RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.13

Pencapaian Prioritas 1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran

RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I

Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014

% SKPD

1.Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, dengan fokus pada: a. Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar meliputi pangan, akses pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi serta kualitas perumahan permukiman (Rumah Layak Huni); b. Peningkatan kualitas dan keterampilan serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha; c. Pembangunan prasarana dan sarana serta pemberdayaan ekonomi masyarakat guna pengembangan usaha dan peningkatan akses sumber daya ekonomi produktif; d. Penguatan kelembagaan dan pendayagunaan sumber daya potensial untuk penanggulangan kemiskinan. e. Peningkatan ketahanan Peningkatan Pemerataan Pendidikan Dasar

1. Jumlah Siswa SD/MI penerima pendampingan dana BOS 3.700.000 siswa SD/MI 569.649 dari 3.573.820 SD/MI

13,63% Dinas

Pendidik an

2. Jumlah Siswa SMP/MTs penerima pendampingan dana BOS 1.600.000 siswa SMP/MTs 218.186 dari 1.627.455 SMP/MTs

107,71 Dinas

Pendidi-kan Peningkatan Pemerataan Pendidikan Menengah : Jumlah siswa SMA/MA/SMK penerima BOS Dikmen/ Beasiswa Siswa dari Keluarga Tidak Mampu 15.441 siswa SMA/MA/S MK 351.732 BOS SMA; 16054 siswa krng mampu Pencairan anggaran dalam proses

103,96 Dinas

Pendidi-kan Peningkatan Kesetaraan dan Kewirausahaan Masyarakat: Pengembangan dan penguatan Desa Vokasi 35 desa; 200 desa 35 desa; 200 desa Pencairan anggaran dalam proses

35 desa 100 Dinas

Pendidi-kan Pembiayaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin 35 Kabupaten / Kota 35 Kabupaten / Kota 35 Kabupaten / Kota

100 Dinas

Keseha-tan

Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni

4.220 unit 3.590 unit 720 unit berikutnya masih menunggu SK Gubernur Penerima Hibah Rasio Rumah Layak Huni : 76,73

85,07 Dincip

kataru

Peningkatan cakupan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi Air bersih perkot 67%; Air bersih perkot 63,99%; Menunggu SK Gubernur Penerima Hibah Air bersih perkot 67%;

112,26 Dincip

(13)

II-13

Prioritas dan Fokus

Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014

% SKPD

pangan khususnya untuk peningkatan kemandirian dan kerentanan pangan di masyarakat; f. Pengembangan diversifikasi dan pola konsumsi pangan, khusunya untuk optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pengembangan pangan alternatif. perdes 45,5%; perdes 49,13%; perdes 50,50%; 107,98 Sanitasi 69% Sanitasi 64,50% Sanitasi 69% 93,48 Pengurangan jumlah pengangguran terbuka di Jawa Tengah

5,6 – 5,5% 5,31 -

4,77%

NA Dinna

kertrans duk; Jumlah Kabupaten lokasi penerima bantuan PNPM 29 Kabupaten 29 Kabupaten

100 Baper

masdes Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggu-langan kemiskinan 35 Kabupaten /Kota 35 Kabupaten /Kota

100 Baper

masdes Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG) 30 lokasi, 72 orang, 1000 eksemplar majalah, 50 orang pengelola pokyantekd es

0 0 Baper

masdes

Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD

35

Kelompok, 29 unit, 29 unit, 58 orang, 70 orang, 58 orang

0 SK

gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan

0 Baper

masdes Peningkatan kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

34 unit 0 SK

gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan

0 Baper

masdes

Penguatan kelembagaan PNPM-MD

290 orang 0 SK

gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan

0 Baper

masdes Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2K-PKK 70 kelompok, 140 org

0 SK

gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan

0 Baper

masdes Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan 2.500 anak, 70 orang, 350 orang. 300 orang Baru akan dilaksana kan setelah memasuki tahun ajaran baru (bulan Agustus (Data di BKP : 1.500 anak)

(14)

II-14

Prioritas dan Fokus

Pembangunan Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

% SKPD

2014) Jumlah Desa

Mandiri pangan

20 Desa baru

- Fasilitasi alat pengolah pangan sudah selesai dilaksana kan (20 desa baru) - Fasilitasi

berupa ternak domba/ kambing masih dalam proses pengadaan (proses pemerik saan)

100 BKP

Meningkatnya kualitas konsumsi pangan

masyarakat menuju skor PPH 100 :

a. Tercapaianya Skor PPH

90,75 Saat ini

masih dalam tahap survey, sehingga belum didapatka n hasil skor PPH

Survey di Kab/Kota diperkirak an akan selesai bulan Juni 2014

90,75 50 BKP;

b. Mempertahan

kan angka ketersediaan energi dan protein sesuai standar WNPG VIII Tahun 2004

Angka keterse diaan energi 2200 kkal/kap/ hari

Berdasark an data NBM 2013 : angka ketersedia an energi 4057 kkal/kap/ hari

Untuk analisa NBM 2014 menunggu angka ATAP 2014 dan penganalis aan NBM akan dilaksanak an bulan Agustus s/d September 2014

184,41 BKP;

dan angka ketersedia an protein 57 g/ kap/hari

dan angka ketersedia an protein 93,36 g/ kap/hari

(15)

II-15

Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah

Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah

ditunjukkan dengan 60

indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD

tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 3 indikator telah mencapai

target RKPD, sejumlah 25 indikator memiliki capaian kinerja namun belum

sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 24 indikator

memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 8 indikator belum diketahui capaian

kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai

berikut:

1.

Produksi Kacang hijau

2.

Produksi Ubi kayu

3.

Produksi Daging

4.

Produksi Susu

5.

Produksi Gula

6.

Produksi Kentang

7.

Produksi Mangga

8.

Produksi Salak

9.

Produksi Kelapa

10.

Produksi Kopi

11.

Produksi Kakao

12.

Produksi Jambu Mete

13.

Produksi Cengkeh

14.

Produksi Teh

15.

Produksi Tebu

16.

Produksi Nilam

17.

Produksi Tembakau

18.

Fasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan dan Posluhdes

19.

Produksi perikanan Tangkap

20.

Produksi perikanan Budidaya

21.

Volume ekspor produk perikanan

22.

Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi

23.

Peningkatan pemenuhan kebutuhan air baku

24.

Realisasi Investasi di Jawa Tengah

Secara rinci Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah

RKPD

(16)

II-16

Tabel 2.14

Pencapaian Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD Tahun 2014

Sampai dengan Triwulan I

Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014 %

Capaian SKPD

2. Daya saing ekonomi daerah, dengan fokus pada: a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perke-bunan dan peternakan guna pemantapan pencapaian kontribusi surplus beras nasional 10 juta ton dan swasembada gula nasional serta swasembada daging tahun 2014; peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya, ekspor produk perikanan, konsumsi makan ikan; serta penguatan sistem penyuluhan; b. Peningkatan kualitas, kapasitas dan pengelolaan sarana prasara-na jaringan irigasi serta pening-katan ketersediaan air baku; c. Penguatan kapasitas dan kelem-bagaan masyarakat dalam rangka Meningkatnya produksi dan

kualitas pangan hasil pertanian:

1.Tanaman pangan

Dinper tan TPH;

a. Padi 10.275.849 3.437.529 33,45

b. Jagung 3.025.216 1.247.692 41,24

c. Kedelai 139.621 49.799 35,67

d. Kacang tanah 141.946 52.279 36,83

e. Kacang hijau 97.881 3.276 3,35

f. Ubi kayu 3.356.540 335.114 9,98

g. Ubi jalar 171.158 61.840 36,13

2.Produksi hasil- hasil peternakan

Disna keswan

a. Daging 274.428.498

kg

50.833.261

kg ASEM

274.428.498 kg

18,52

b. Susu 111.077.865

liter

26.793.993

liter ASEM

98.990.250 liter

24,12

c. Telur 278.757.849

kg

95.300.524

kg ASEM

278.757.849 kg

34,19

3.Produksi hasil perkebunan a. Gula

369.000 ton

0 Belum

ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014

0 Dinbun

Tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi: a.Tersedianya cadangan pangan Pemerintah Provinsi 250 ton GKG Gabah 113,5 ton GKG dan 1,4 ton beras (per 30 April 2014) Pengada-an gabah masih berlangs ung dan diperkira kan akan selesai akhir Mei 2014

45,6 BKP

b. Terbentuknya sistem distribusi pangan yang efisien 58 Gapoktan LDPM Fasilitasi gabah telah dilaksana kan di 29 gapoktan LDPM (±1,86 ton/gapok tan LDPM) Proses penyalur an gabah masih berlangs ung dan diperkira kan akan selesai akhir bulan Mei 2014

50 BKP

Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian 1. Produksi tanaman hortikultura Dinper tan TPH;

a. Bawang Merah 428.042 108.103,2 428.042 25,26

(17)

II-17

Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014 %

Capaian SKPD

pengembangan hasil hutan rakyat; d. Peningkatan daya saing Koperasi, UMKM dan IKM dengan perluasan akses pasar dan permodalan; peningkatan diversifikasi produk dan sarana produksi; penguatan peran kelembagaan; serta perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; e. Peningkatan investasi dengan pengembangan iklim investasi yang kondusif; promosi potensi dan peluang investasi secara selektif dan terpadu; serta pening-katan infrastruktur pendukung investasi; f. Peningkatan potensi dan daya tarik wisata dengan pengemba-ngan destinasi wisata, promosi, dukungan prasarana dan sarana pariwisata yang memadai.

288.826 53.321,9 288.826

c. Cabe besar 122.488 45.900,8 122.488 37,47

d. Durian 79.952 73.327,9 79.952 91,71

e. Mangga 426.590 57.428,0 426.590 3,46

f. Salak 449.627 106.806,3 449.627 23,75 2. Produksi tanaman perkebunan Dinbun

a. Kelapa 183.500 ton 45.000 ton 184.354 24,52

b. Kopi 24.500 ton 0 Masa

panen masih pertenga han tahun

16.881 0

c. Karet 1.600 ton 410 ton 1.612 25,63

d. Kakao 1.900 ton 425 ton 2.040 22,37

e. Jambu Mete 10.000 ton 0 Belum

memasu ki masa panen

- 0

f. Cengkeh 7.500 ton 0 Masa

panen masih pertenga han tahun

- 0

g. Teh 6.500 ton 1.315 ton - 20,23

h. Tebu 5.525.000

ton

0 Belum

ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014

5.125.500 0

i. Nilam 12.500 ton 0 Belum

memasu ki masa panen

- 0

j. Tembakau 35.000 ton 0 Belum

memasu ki masa panen

- 0

3. Populasi ternak Disna

keswan

a. Sapi Potong 2.096.461

ekor

1.500.077 ekor

ASEM 71,55

b. Sapi Perah 155.294

ekor

103.794 ekor

ASEM 66,84

c. Kambing dan Domba

6.574.298 ekor

6.380.462 ekor

ASEM 97,05

Meningkatnya Fungsi Kelembagaan Petani : a. Berkembang- nya

kelembagaan lumbung pangan masyarakat 40 lumbung pangan Masyarakat Penyaluran gabah di 10 kelompok lumbung pangan masyarakat Proses penyalur an gabah masih berlang- sung

25 BKP

b. Peningkatan kelembagaan Unit Pengelolaan

30 kelompok

- 20 klp - 5 paket

terlaksa - Pelatihan Operator - Aplikasi 30 kelompok

66,7 Set.

(18)

II-18

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

Jasa Alsintan (UPJA)

na 4 pkt (56 klp)

UPJA

c. Fasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan dan Posluhdes

20 unit BP dan 100 unit Posluhdes

4 Unit BP dan 20 Unit Posluhdes

20 BP dan 50

Posluhdes

20 Set.

Bakor luh

Meningkatnya produksi perikanan : 1. Produksi

perikanan a. Tangkap

293.296 ton

a.Produksi Perika-nan Tangkap -

Perair-an Laut = 46.129 ,49 ton* -

Perair-an Umum Darat= 4.661, 80 ton*

a.Data produk si tangka p baru masuk 3 Kabu-paten yaitu: Rem-bang, Batan, dan Kebu-men

296.663,00 ton

288.084,05 ton

17,32 Dinlut

kan

b. Budidaya 294.711

ton

Produksi Perikanan Budidaya 7.349,69 ton

Data Produksi budidaya sampai dengan maret baru masuk 6 Kabu-paten (Grobo-gan, sragen, Blora, Pati, Temang-gung, Kota Pekalo-ngan)

17,23

2. Nilai pendapatan nelayan :

a. Perikanan tangkap

Rp.12.730. 530/kapita /tahun

- Pendapat

an hanya dapat dihitung pada akhir tahun

16.339.722 ,52/kapita / tahun

NA Dinlut

kan

b. Pembudida-

ya ikan

Rp.3.976.2 60/kapita/ tahun

- NA

3. Volume ekspor produk

perikanan

25.609,51 ton

4.523,14 ton*

Data masih dalam angka sementara

25.093,46 17,66 Dinlut

kan

4. Konsumsi makan

ikan

19,73 kg/kapita/

- Konsums

i Ikan

18,69 kg /kapita

NA Dinlut

(19)

II-19

Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014 %

Capaian SKPD

tahun hanya

dapat dihitung pada akhir tahun /tahun Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi

2 % (72% menjadi 74%)

0 % (72% menjadi 72%)

0 Dinas

PSDA

Peningkatan pemenuhan

kebutuhan air baku

4% (50% mejadi 54%) 0% (50% mejadi 50%)

0 Dinas

PSDA

Produksi hasil hutan kayu

3.500.000 m3

NA Dinhut

Fasilitasi pengendalian dan pengawasan hasil hutan 10 Kab/Kota

NA Dinhut

Penertiban industri pengolahan hasil hutan

10 unit industri

NA Dinhut

Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

32,75% 30,00% 32,75% 91,6 Dinkop

& UMKM Persentase Koperasi

Sehat terhadap KSP

22% 28,95% 22% 131,6 Dinkop

& UMKM Jumlah Produk

OVOP

7 Prov 3 Prov 7 Prov 42,9 Dinkop

& UMKM Persentase Koperasi

Provinsi Berkualitas

12.950 12.690 12.950 98,0 Dinkop

& UMKM Persentase UMKM yg

telah mengakses kredit

80,71% 80,69% 80,71% 100,0 Dinkop

& UMKM Jangkauan

pemasaran produk KUMKM

15,70% 15,29% 15,70% 97,4 Dinkop

& UMKM Jumlah SDM

KUMKM yg terlatih

105 70 105 66,7 Dinkop

& UMKM Menjaga kestabilan

harga 18 Kepokmas dan 7 komoditas strategis Rata-rata koefisien tidak lebih dari 5% 18 komoditi rata-rata naik sebesar 2,01% Data hasil monev di Ibukota Prov. Jateng, 5 Pasar

91,6 Dinper

indag

Persentase

meningkatnya nilai ekspor non migas

6% – 7% US$

844.61 11,29% *)

Data Jan-Peb 2014

131,6 Dinper

indag

Jumlah IKM yang dikembangkan

2.732 IKM 1.733 IKM 42,9 Dinper

indag Realisasi Investasi di

Jawa Tengah 119,5 Trilyun rupiah 9.594,99 Milyar rupiah 3,228 Trilyun rupiah

0,80 BPMD

Peningkatan jumlah kunjungan Wisman & Wisnus Wisman : 3%/th dan Wisnus : 5%/th Wisman : 59.526 Wisnus : 3.565.965 27.827.107 wisnus 387.511 wisman

NA Dinbud

par

Rata rata lama inap Wisman & Wisnus

Wisman : 2,3 hari & Wisnus : 2,1 hari Wisman : 2,1hari & Wisnus : 1,48 hari Wisman : 2,37 hari & wisnus 2,75

91,30 Dinbud

(20)

II-20

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

Pengeluaran wisman dan wisnus

Pengeluara n wisman : 200 US$/kunju ngan &Wisnus : Rp.800.000 /

kunjungan

- Dihitung

tahunan

Pengelua-ran wisman 392,11 US$/kun-jungan Rp 583.480 /kunjungan

NA Dinbud

par

Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia

Pencapaian prioritas Kualitas sumber daya manusia ditunjukkan

dengan 89 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum

dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 33 indikator

telah mencapai target RKPD, sejumlah 11 indikator memiliki capaian kinerja

namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah

25 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 20 indikator belum

diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih

rendah yaitu sebagai berikut:

1.

Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan

Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP

2.

Rekomendasi kebijakan bidang Pemerintah dan Sosial Budaya;

3.

Rekomendasi kebijakan bidang Prasarana Wilayah;

4.

Rekomendasi kebijakan bidang Ekonomi;

5.

Jumlah Riset Unggulan Daerah (RUD)

6.

Jumlah Kajian Strategis (rekomendasi).

7.

Jumlah Penelitian Mandiri.

8.

Jumlah Pengembangan dan penerapan IPTEK (Kegiatan).

9.

Kreativitas Inovasi masyarakat

krenova (Kegiatan)

10.

Incubator Teknologi (Kegiatan)

11.

Jumlah pengembangan Klaster Inovatif (unit/paket).

12.

Jumlah Pengembangan Kab/Kota Inovatif (Kabupaten/Kota)

13.

Jumlah seniman yang dibina

14.

Jumlah BCB yang dilakukan pelestarian

15.

Jumlah pemuda kader sebagai pemuda pelopor

16.

Jumlah pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang

mendapat fasilitasi pembinaan kapasitas organisasi

17.

Jumlah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam

(21)

II-21

18.

Jumlah pemuda kader kewirausahaan yang difasilitasi dalam pelatihan

kewirausahaan

19.

Jumlah kelompok usaha pemuda yang terbentuk dan mendapat bantuan

modal/peralatan usaha

20.

Jumlah peserta kompetisi olahraga

21.

Jumlah bibit atlet olahraga yang berprestasi di tingkat provinsi, regional

maupun nasional

22.

Jumlah pojok baca di Kantor SKPD Provinsi (Kantor)

23.

Jumlah pojok baca di Kantor Pemda Kabupaten / Kota (Kantor)

24.

Jumlah perpustakaan desa yang akan difasilitasi (bantuan buku, rak

buku)

25.

Jumlah pengadaan mobil pintar

Secara rinci Pencapaian prioritas Kualitas Sumber Daya Manusia

RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:

Tabel 2.15

Pencapaian Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia RKPD Tahun

2014 Sampai dengan Triwulan I

Prioritas dan Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

3. Kualitas sumber daya manusia, dengan fokus pada :

a.Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan yang tetap memperhatikan aspek

ketersediaan, keterjangkauan, kesetaraan serta kepastian dalam

penyelengga-raan

pendidikan, melalui peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan dan kompetensi /kualifikasi

Peningkatan Kualitas dan Layanan PAUD : APK PAUD

71,50% - 72,00% NA Dinas

Pendi-dikan

Layanan Pendidikan Dasar :

Dinas Pendi-dikan

1.APM SD/MI 99,42 % 99,42 NA

2.APK SMP/MTs 100,50 % 100,54 NA

3.Angka Kelulusan SD/MI

99,95 % - Ujian

dilaksana kan bulan April -Mei 2014

99,96 NA

4.Angka Kelulusan SMP/MTs

99,5 % - Ujian

dilaksana kan bulan April -Mei 2014

99,17 NA

5.Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)

7,49 - Ujian

dilaksana kan bulan April -Mei 2014

7,09 NA

6.Nilai Rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP/MTs

6,8 - Ujian

dilaksana kan bulan April -Mei 2014

(22)

II-22

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

tenaga pendidik; optimalisasi Bantuan Operasinal Siswa dan beasiswa bagi keluarga kurang mampu serta

pengembangan provinsi vokasi dan desa vokasi;

7. Ruang Kelas SD dan SMP sesuai standar nasional pendidikan

95% (SD); 97% (SMP)

64,5 NA

Peningkatan Kualitas dan

Layanan Pendidikan Menengah :

Dinas Pendi-dikan

1. APK

SMA/SMK/MA

70,53 % 72 NA

2.Rasio Siswa SMK: SMA

70 % : 30 % NA

3.Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA/SMK/MA

7,75 - Ujian

dilaksana kan bulan

April -Mei 2014

7,73

NA

4.Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar nasional pendidikan

80 %

81

NA

Peningkatan Kualitas dan

Kompetensi Pendidik :

Dinas Pendi-dikan

- Pendidik berkualifikasi S1/D4 (fasilitasi studi lanjut S1/D4)

4.200 guru 5.142 Dik Formal;

2.000 PAUD

Pencairan anggaran dalam proses

170,05

b.Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan

pemerataan dan peningkatan mutu layanan kesehatan dalam rangka penurunan AKI, AKB, pening-katan gizi masyarakat, pencega-han, pengendalian dan penang-gulangan penyakit menular dan tidak menular, peningkatan kualitas prasarana sarana

kesehatan dan kompetensi sumber daya kesehatan;

Angka Kematian Ibu 118/100.000 KH

156 kasus 118 NA Dinkes

Angka Kematian Bayi

12,50/1.000 KH

846 kasus 12,50 NA Dinkes

Prevalensi Gizi Buruk

0,05% 340 kasus 0,05 NA Dinkes

Penemuan kasus baru TB BTA positif (Case Detection Rate)

116 9.881

kasus

116 NA Dinkes

Penemuan Kasus baru HIV/AIDS

1.584 kasus 254/186 NA Dinkes

Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence)

0,07 0,008 0,07 100 Dinkes

Angka kesakitan DBD

< 20/100.000

penduduk

5,94 <20/100.000

penduduk

(23)

II-23

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

c.Peningkatan penanganan PMKS dengan rehabilitasi, pemberdayaan sosial,

pemberian jaminan, perlindungan sosial dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);

Keluarga Rawan Sosial Eko-nomi (KRSE) & Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) men-dapatkan bantuan Modal UEP.

3.500 orang Seleksi Motivaasi dan Pemantap an PKKKRSE 2.400 KK . Seleksi WRSE 1.100 Orang Motivaasi dan Pemantap-an WRSE 850 Orang

100 Dinsos

Keluarga Komunitas Terpencil mendapat bimsos dan bantuan UEP

200 orang 200 Orang Seleksi Motivaasi dan Pemantapan KAT 200 Orang.

200 orang 100 Dinsos

Masyarakat Desa di Kabupaten

Tertinggal mendapatkan pelatihan

penanganan PMKS berbasis partisipatif

80 orang

80 Orang NA Dinsos

Terbantu dan tertanganinya Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya

300 orang 266 Orang Seleksi Veteran dan Keluarganya

300 orang 88,67 Dinsos

Tertangani dan terehabilitasinya penyandang cacat.

1.700 orang 460 orang 27,06 Dinsos

Tertangani dan terehabilitasinya Anak Nakal dan Anak Jalanan

500 anak

A N 200

Orang A Ja 300

Orang

NA Dinsos

Tertangani dan terlindunginya Lanjut Usia Terlantar Potensial dan Non Potensial serta dukungan pada operasionali-sasi Komda Lansia Provinsi Jawa Tengah

500 orang dan 1 Komda Lansia

300 Orang Bantuan

Kepada LU Non Potensial Tahap 1

500 Orang 60 Dinsos

Tertangani dan terehabilta-sinya Pekerja Migran Berma-salah Sosial (PMBS) dan Korban Tindak Kekerasan (KTKPM) melalui Pemberian Bantuan Sosial

300 orang Seleksi KTKPM 300 Orang Bimbingan Pemantapan 180 Orang

(24)

II-24

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

Tertangani dan terlayaninya penyandang Tuna Sosial : BWBLP, eks PSK, ODHA, PGOT, Eks Korban

Narkoba/NAPZA

900 orang - Eks PGOT Seleksi 500 Org Bimb. 175 Org - WBLP

Seleksi 100 Org Bimb. 100 Org - Eks PSK

Seleksi 100 Org Bimb. 40 Org - ODHA

Seleksi 50 Org Bimb. 20 Org - Eks

Korban Narkoba /Napza Seleksi 150 Org Bimbing an 140

Org - Eks

PGOT 500 Org - BWBLP

100 Org '- Eks PSK 100 Org - ODHA 50

Org - Eks

Napza

150 Org

55,5 Dinsos

Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP

1.300 orang 75 Org 500 Org

- Penjari-ngan dan Pendampi ngan PGOT Seleksi 300 Org Bimb.

150 org. - 75 Org

Pemb. Karakter di Rindam

IV Dip. '- 500 Org

Hasil Penjaring an TRC

(25)

II-25

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

Terlaksananya pemberdayaan dan penguatan kapasitas lembaga kesos (LKS dan PSKS) dalam penanganan PMKS antara lain : Lembaga JKS-GR, Karang Taruna, Dunia Usaha, PSM, Orsos, TKSK, LK3 serta Penyuluh Sosial Masyarakat

5 klp JKS-GR, 70 KT (700 orang), 400 DU, 100 orang PSM, 70 Orsos, 573 TKSK, 35 LK3, dan 75 orang Penyuluh Sosial

- Motivasi Sosial dan Pemb.Kl p 4 Klp.JKS GR - Seleksi

70 KT Bimb. Tap. 20 KT (40 org) - Seleksi

PSM 15 Paguyub an - Seleksi

ORSOS 70 orsos - Taliasih

573 TKSK Triwu-lan I -

Pembi-naan LK3 19

Lokasi

5 Klp JKS-GR 70 KT (700) Org

400 DU 100 Org

PSM

70 ORSOS 573 TKSK

35 LK3 200 Org

Penyuluh Sosial Masy.

80 Dinsos

d.Peningkatan kualitas hidup dan

perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar; serta penanganan korban kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking;

Jumlah kebijakan peningkatan kualitas perlindungan perempuan yang diterbitkan.

2 dokumen 2 dokumen Tak ada

dalam DPA

100 BP3AKB

Jumlah SKPD yang telah menerapkan penganggaran responsif anak.

2 SKPD 2 SKPD

Direncana-kan Bulan Mei

100 BP3AKB

Prosentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan PPRG

11,4% (4 Kabupaten)

11,4 % ( 4 Kabupaten)

5,71% ( 2 Kab) Sukoharjo, Purworejo

Sesuai dengan DPA

100 BP3AKB

Jumlah SKPD Provinsi yang melaksanakan PUG

4 SKPD 4 SKPD 2 SKPD ( Biro

Bangda, Badan Diklat)

Sesuai dengan DPA

100 BP3AKB

Jumlah

Kabupaten/Kota yang menerapkan sistem perlindungan anak

1 Kabupaten

1 Kabupaten

1 Kab (Banyu-mas)

Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap anak semula RKO Septemb menjadi Maret

(26)

II-26

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

Jumlah SKPD yang menerapkan sistem perlindungan anak

1 SKPD 1 SKPD 1 SKPD

(BP3AKB)

Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap anak semula RKO Septem menjadi Maret

100 BP3AKB

Prosentase Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan GSIB

17% (6 Kabupaten)

17% (6 Kabupaten)

14,3 % (5 Kab)

Kab Banjarnega ra,

Kab.Pemala ng, Kab Banyumas, Kab. Tegal dan Brebes,

100 BP3AKB

Jumlah

Kabupaten/Kota yang melaksanakan PPEP.

9 Kabupaten

9 kabupaten

9 Kabupaten

100 BP3AKB

Jumlah

Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan pemberdayaan politik perempuan di Kabupaten dengan IDG rendah

2 Kabupaten

2 Kabupaten

17 Kabupaten

100 BP3AKB

Prosentase korban yang mendapatkan pelayanan :

BP3AKB

a. Layanan rujukan PPT Provinsi

100%, 100% 100% 56 korban

yang dirujuk

100 BP3AKB

b.Layanan pengaduan oleh tenaga terlatih

61,70% 61,70% 51% 100 BP3AKB

c. Layanan bantuan hukum oleh tenaga terlatih

20,05% 20,05% 51% 100 BP3AKB

Jumlah

Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan perlindungan perempuan kelompok rentan

BP3AKB

a. IRT dengan HIV/AIDS

2 Kabupaten

2 Kabupaten

Direncanak

an bulan April

100 BP3AKB

b.Pokja Bina Keluarga TKI

2 Kabupaten

2 Kabupaten

Direncanak

an Bulan Juli dan Agustus

100 BP3AKB

c. Lansia perempuan

1 Kabupaten

1 Kabupaten

Direncanak

an Bulan Juni

100 BP3AKB

Jumlah Kabupaten yang menuju KLA

5 Kabupaten

5 Kabupaten

Direncanak

an bulan Mei

(27)

II-27

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

Meningkatnya pemahaman 100% bagi Pengambil kebijakan di kab/kota terpilih dalam penanganan anak yang

berkonflik dengan hukum melalui pendekatan

restorative justice

150 orang 150 orang 150 orang 100 BP3AKB

Tertanganinya 100% Layanan

penanganan ABH oleh petugas TESA 129 bagi

masyarakat.

100% 100% 15 kali

layanan pendam-pingan penanga-nan ABH

100 BP3AKB

Meningkatnya pemahaman bagi anggota Gugus Tugas KLA Kab./Kota dalam Implementasi RAD KLA

35 Kab/Kota

35 Kab/Kota

35 Kab/Kota

100 BP3AKB

Jumlah anak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

80 orang 80 orang Direncanak

an Bulan Juni

100

BP3AKB

Jumlah Kabupaten yang melaksanakan PUG dalam PNPM

2 Kabupaten

2 Kabupaten

Direncanak

an pada bulan Oktober

100

BP3AKB

e.Pengendalian laju

pertumbuhan penduduk dengan peningkatan dan perluasan cakupan layanan KB serta fasilitasi pelaksanaan transmigrasi untuk pemerataan penduduk;

Meningkatnya kepesertaan dan Kemandirian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

1,1% dari target keseluruhan (35.000 Akseptor)

1,1% dari target keseluruh an (35.000 Akseptor)

6.621 akseptor terdiri dari 71 MOP; 727 MOW; 1359 IUD; 4464 implant)

100 BP3AKB

f.Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha dengan

pengembangan kewirausahaan, peningkatan

Meningkatnya kompetensi tenaga kerja di Jawa Tengah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja

75-80% terserap pasar kerja atau berwirausa ha mandiri

Penduduk yang bekerja

16,75 Juta

Berdasar kan keadaan ketenagak erjaan Jawa Tengah Februari 2014. (Berita Statistik Provinsi Jawa Tengah )

TPAK : 72,27 %

NA Dinaker

(28)

II-28

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

profesionalisme tenaga pelatih dan instruktur BLK serta peningkatan kualitas dan relevansi pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja;

Tertanganinya kasus-kasus ketenagakerjaan terhadap

keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan TKI

100% kasus tertangani

100 % kasus tertangani

- Penyele-saian Kasus melalui Bipartit,M ediasi dan PHI : 52

kasus, -Data

kasus TKI = 263 orang terdiri 11 orang, Deportasi Malaysia 252 orang.

-Penangan an kasus kecelakaa n kerja : 12 kasus

Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI) = 3.500 kasus

100 Dinaker

trans duk

g.Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek serta inovasi di berbagai bidang dengan

pemasyarakata n teknologi terapan.

Peningkatan Pengembangan dan Penerapan IPTEK 1.Rekomendasi

kebijakan bidang Pemerintah dan Sosial Budaya;

3 Rekomen-dasi

0 3 0 Balit

bang

2.Rekomendasi kebijakan bidang Prasarana Wilayah;

3 Rekomen-dasi

0 3 0 Balit

bang

3.Rekomendasi kebijakan bidang Ekonomi;

3 Rekomen-dasi

0 3 0 Balit

bang

4.Rekomendasi kebijakan dari hasil riset unggulan dan kajian strategis: a.Jumlah Riset

Unggulan Daerah (RUD)

10 RUD 0 10 0 Balit

bang

b.Jumlah Kajian Strategis (rekomendasi).

12 Rekomenda

si

5 12 0 Balit

bang

c.Jumlah Penelitian Mandiri.

6 Penelitian 0 6 0 Balit

bang

1.Kegiatan pengembangan dan penerapan IPTEK:

a.Jumlah Pengembangan dan penerapan IPTEK

(Kegiatan).

4 Jenis 0 4 0 Balit

(29)

II-29

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

b.Jumlah

Business

Technology

Center (Keg)

4 unit BTC 1 4 25 Balit

bang

c.Kreativitas Inovasi masyarakat – krenova (Kegiatan)

10 org/kelomp

ok

0 10 0 Balit

bang

d.Incubator Teknologi (Kegiatan)

2 klaster 0 2 0 Balit

bang

2.Kegiatan pengembangan SIDa:

a. Jumlah peningkatan kapasitas kelembagaan Kab/Kota (Paket).

1 paket 1 1 100 Balit

bang

b.Jumlah pengemba-ngan Klaster Inovatif (unit/paket).

6 lokasi 1 6 16,6 Balit

bang

c. Jumlah Pengemba-ngan Desa Inovatif (Desa/Kelura-han).

5 lokasi 2 9 40 Balit

bang

d.Jumlah Pengemba-ngan Kab/Kota Inovatif (Kabupaten/ Kota)

3 lokasi 0 3 0 Balit

bang

a.Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai kekayaan budaya daerah dengan

pengembangan kualitas

kesenian budaya daerah dan pelestarian benda cagar budaya;

Pelestarian dan Pengem-bangan seni budaya daerah :

1.Jumlah orang yang dilakukan pembinaan nilai budaya

745 orang 230 orang 30,87 Dinbud

par

2.Jumlah seniman yang dibina

4.725 seniman

350 Seniman

7,41 Dinbud

par

Pengembangan Cagar Budaya :

1.Jumlah museum yang

dioptimalkan

8 museum 3 museum 37,50 Dinbud

par

2.Jumlah BCB yang dilakukan pelestarian

5 BCB 0 museum 0 Dinbud

par

a.Peningkatan kualitas dan kapasitas

(30)

II-30

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

kepemudaan dengan

pengembangan kelembagaan dan

kewirausahaan pemuda serta optimalisasi penyelenggaraan pusat

pendidikan dan latihan pelajar dalam rangka peningkatan pembinaan keolahragaan;

1.Jumlah pemuda kader yang mendapat fasilitasi penanaman wawasan kebangsaan dan bela negara

3.500 orang 1.014

orang

28,97 Din

pora

2.Jumlah pemuda kader sebagai pemuda pelopor

175 orang 0 0 Din

pora

3.Jumlah sarjana penggerak pembangunan pendesaan

40 orang 40 orang 40 orang 100 Din

pora

4.Jumlah pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang mendapat fasilitasi pembinaan kapasitas organisasi

570 orang 100 orang 17,54 Din

pora

5.Jumlah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam pengembangan pemuda

55 OK 0 57 OK 0 Din

pora

Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Hidup Pemuda

1.Jumlah pemuda kader

kewirausahaan yang difasilitasi dalam pelatihan kewirausahaan

560 orang 0 560 orang 0 Din

pora

2.Jumlah kelompok usaha pemuda yang terbentuk dan mendapat bantuan

modal/peralatan usaha

80 kelompok

0 80

kelompok

0 Din

pora

Peningkatan

Pembibitan, Budaya dan prestasi

Olahraga

1.Jumlah atlet yang dibina melalui PPLPD

142 atlet 142 orang 142 atlet 100 Din

(31)

II-31

Prioritas dan

Fokus Pembangunan

Daerah

Indikator

Target RKPD

2014

Realisasi Capaian

Ketera-ngan

Target RPJMD

pada tahun

2014

%

Capaian SKPD

2.Jumlah peserta kompetisi olahraga

12.500 orang

1.100 orang

8,8 Din

pora

3.Jumlah bibit atlet olahraga yang berprestasi di tingkat provinsi, regional maupun nasional

500 atlet (200 regional dan 300 provinsi)

0 0 Din

pora

4.Jumlah cabang olahraga

unggulan daerah beserta atlet pelajar potensial yang dibina

8 Cabor, 280 orang

8 cabor, 280 orang

8 cabor 100 Din

pora

a.Pengembangan budaya baca masyarakat dengan optimalisasi pendayagunaan perpustakaan keliling, perpustakaan desa dan daerah, serta penyediaan mobil pintar;

Peningkatan Budaya Baca :

1.Jumlah pojok baca di Kantor SKPD Provinsi (Kantor)

59 SKPD 0 0 Badan

Arpus

2.Jumlah pojok baca di Kantor Pemda

Kabupaten / Kota (Kantor)

35 Kantor 0 0 Badan

Arpus

3.Jumlah pojok baca di tempat fasilitas umum

5 unit 25% proses

verifikasi buku

25% Badan

Arpus

Peningkatan Layanan Perpustakaan : 1.Jumlah

perpustakaan desa yang akan difasilitasi (bantuan buku, rak buku)

70 desa 5,57% proses

lelang

5,57% Badan

Arpus

2.Jumlah

pengadaan mobil pintar

3 unit 5% proses

lelang

5% Badan

Arpus

Prioritas 4. Infrastruktur dan pengembangan wilayah RKPD Tahun 2014

Sampai dengan Triwulan I

Pencapaian prioritas

Infrastruktur dan pengembangan wilayah

ditunjukkan

dengan 17 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum

dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 1 indikator

telah mencapai target RKPD, sejumlah 6 indikator memiliki capaian kinerja

namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah

10 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%). Daftar Indikator yang

(32)

II-32

1.

Meningkatnya keselamatan angkutan darat dan kereta api

2.

Meningkatnya pelayanan angkutan masal (BRT)

3.

Terlaksananya fasilitasi reaktivasi jalur KA. Lintas Kedungjati-Tuntang

4.

Terfasilitasinya pembangunan fasilitas terminal Kendal.

5.

Terlayaninya pelayanan penyeberangan Semarang-Jepara-Karimunjawa.

6.

Terbebaskannya sebagian tanah di Bandara Dewadaru

7.

Pembangunan PLTS SHS

8.

Pembangunan PLTS PJU

9.

Pembangunan PLTMH

10.

Pengembangan Potensi Gas Rawa

Secara rinci Pencapaian prioritas Infrastruktur dan pengembangan

wilayah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai

[image:32.612.51.586.433.868.2]

berikut:

Tabel 2.16

Pencapaian Prioritas 4. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah RKPD<

Gambar

Tabel 2.4 Proyeksi Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut
Gambar (2.1)
Tabel 2.9 Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa
Tabel 2.11
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat berbudaya dan al-madaniyyah (tamaddun) yang maju, modern, berakhlak dan memiliki peradaban,

Peristiwa pembiasan menyebabkan adanya penyimpangan arah cahaya dan pada prisma akan mengalami dispersi cahaya, karena n bervariasi dengan

Adapun inti dari pembelajaran Al-Qur‟an Metode Qiroati adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, hal ini dirasa sangat efektif karena pada pelaksanaan

Manajemen risiko pada proyek dapat memberikan kontrol lebih baik untuk masa yang akan datang dan secara signifikan memberikan peluang pencapaian sasaran proyek (waktu, anggaran,

Dengan demikian, bahwa untuk pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan memahami cara-cara melakukan kegiatan yang di mulai dari penyusunan rancangan pengabdian kepada

Buna göre, Evâsıt-ı Şehr-i Cumâdelâhire sene 1008 (Aralık 1599) de, ansızın halk arasında bir haber olarak isyan ile ihanet eden Hüseyin Paşa’nın yaralı olarak ele

Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data kondisi fisik secara lebih detil pada setiap tipologi pesisir sebagai faktor internal seperti kondisi iklim, dan perilaku

Jasa kesiagaan informasi (jki) adalah suatu jenis layanan rujukan yang memungkinkan pengguna mendapatkan informasi mengenai bahan pustaka yang baru dalam bidang yang diminatinya.