• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Implementasi Program Puskesmas Santun Usia Lanjut di Wilayah Kabupaten Banjarnegara. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Implementasi Program Puskesmas Santun Usia Lanjut di Wilayah Kabupaten Banjarnegara. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

NO

PENELITI

PENELITIAN

JUDUL

PENELITIAN

METODE

VARIABEL

PENELITIAN

HASIL

1 Syarif

Syamsurizal12

Evaluasi Pelaksanaan Program Puskesmas Santun Usila di Singkawang Kalimantan Barat

Jenis Penelitian : Desripitif (Kualitatif Eksploratif)

Sampel : Kasie Kesga, Kepala Puskesmas, Koordinator Puskesmas Santun Usila

1. Input (kebijakan, ketenagaan, sarana, prasarana, dan pendanaan)

2. Proses (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan) 3. Output: (cakupan

program dan kepuasan pasien

Program

puskesmas santun usila belum di dukung oleh kebijakan Dinas Kesehatan Kota Singkawang maupun puskesmas karena belum menjadi program prioritas

2 Purwanta13 Evaluasi

Pelaksanaan Program Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Se-Kabupaten Sleman

Jenis Penelitian : Evaluatif (deskriptif eksploratif)

Sampel : Kepala Puskesmas, Koordinator Program Usila, Tokoh Masyarakat

1. Pengetahuan 2. Kebijakan 3. Peran serta

masyarakat 4. Kerjasama lintas

sektor

Program kesehatan usia lanjut sudah berjalan di semua puskesmas se-Kabupaten Sleman dan telah memiliki koordinator program. Pengetahuan koordinator program masih sangat kurang. Kebijakan pemerintah sudah dilaksanakan. Sedangkan kerjasama lintas sektor belum optimal

3 Lia Aria

Ratmawati

Analisis Implementasi Program Puskesmas Santun Usia Lanjut di Wilayah Kabupaten Banjarnegara

Jenis Penelitian : Kualitatif (Cross sectional)

Sampel : Pelaksana program

Puskesmas Santun Usia Lanjut, Kasie Kesehatan

Reprodusi Remaja, Kepala Puskesmas, Koordinator

program Usia Lanjut di Puskesmas

1. Faktor komunikasi 2. Ketersediaan

sumberdaya, 3. Disposisi/ sikap

pelaksana program 4. Struktur birokrasi

Komunikasi belum

optimal karena

hanya dilakukan

satu kali melalui

media paparan.

Ketersediaan sumberdaya belum memenuhi

kebutuhan program.

Disposisi/ sikap

pelaksana mendukung

terhadap program.

Struktur birokrasi

belum optimal.

A. Ruang Lingkup

1.

Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juli 2010 yang dimulai dengan kegiatan studi

pendahuluan, penyusunan proposal, seminar proposal, selanjutnya pelaksanaan

penelitian hingga ujian hasil dan tesis penelitian dilakukan sampai bulan Mei 2011.

(2)

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas wilayah Kabupaten Banjarnegara.

3.

Lingkup Materi

Materi dibatasi pada analisis variabel-variabel dalam implementasi program

Gambar

Tabel 1.1  Keaslian Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam faktor komunikasi terdapat hal-hal sebagai faktor pendorong, maupun faktor penghambat terhadap implementasi kebijakan pengelolaan keuangan daerah Propinsi Jawa

Sosialisasi program penanggulangan gizi buruk yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kepada pelaksana gizi di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Sorong belum optimal

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor internal, eksternal serta merumuskan kebijakan karantina ikan, dan menetapkan prioritas kebijakan karantina ikan

Pada tahun 2009 terdapat kenaikan jumlah puskesmas yang telah mempunyai tenaga MTBS yaitu ada 50 puskesmas diantara 53 puskesmas, namun puskesmas yang menerapkan MTBS

Untuk mendukung kegiatan Program Desa Siaga, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang telah melakukan pelatihan Desa Siaga antara lain : Pelatihan Bidan Desa maupun Bidan Puskesmas

PONED Puskesmas Sukorejo I dan Boja I yang PONED-nya dapat berjalan.. baik sedangkan 2 Puskesmas yang lain (Kaliwungu dan Rowosari

Namun, kondisi bangunan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banjarnegara saat ini secara existing belum memenuhi kriteria bangunan yang

Dalam Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) untuk pengambilan keputusan prioritas kegiatan pembangunan yang terdanai berada dalam lingkup kecamatan