• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSIPS 1100122 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSIPS 1100122 Abstract"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Resti Fauzi Hidayat, 2015

PENGGUNAAN CONTROVERSIAL ISSUE DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

PENGGUNAAN

CONTROVERSIAL ISSUE

DALAM PEMBELAJARAN

IPS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-7 SMP Negeri 30 Bandung)

Resti Fauzi Hidayat

1100122

ABSTRAK

Penelitian ini berdasarkan pada permasalahan yang ada ketika proses pelaksanan pembelajaran IPS disekolah yakni tentang kurangnya tanggung jawab siswa terutama dalam pembelajaran IPS. Hal ini dikarenakan siswa kurang proaktif ketika pemberian tugas, kurangnya partisipasi ketika pengerjaan tugas sehingga siswa kurang memiliki tanggung jawab baik secara pribadi maupun secara kelompok, serta kurangnya mampu menghargai karena ketidak nyamanan yang disebabkan adanya persaingan. Oleh karenanya diperlukan suatu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan cara menerapakan pembelajaran menggunakan controversial issue, dimana pada saat pembelajaran siswa dituntut untuk mampu bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan atau terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh para siswa. Sehingga para siswa tidak bertindak semaunya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Salah satu tujuan dari PTK ini adalah untuk memperbaiki keadaan dalam suatu kelas serta juga untuk meningkatkan pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 30 Bandung, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII-7. Pembelajaran dengan menggunakan metode controversial issue dalam pembelajaran IPS dapat dikatakan berhasil. Pada siklus pertama dapat diketahui perolehan hasil untuk indikator pertama

berada pada kategori “Baik”, untuk indikator kedua berada pada kategori “Cukup”, indikator ketiga berada pada kategori “Baik”, indikator keempat pada kategori “Baik” dan indikator kelima berada pada kategori “Baik” Pada siklus kedua perolehan dari hasil indikator mengalami peningkaan dimana untuk indikator pertama ada adalam kategori

“Baik”, indikator kedua ada dalam kategori “Baik”, indikator ketiga ada dalam kategori

“Baik”, indikator keempat berada pada kategori “Baik” dan indikator kelima berada

dalam kategori “Cukup”. Pada siklus terakhir diperoleh hasil indikator pertama berada pada kategori “Baik”, indikator kedua berada dalam kategoti “Baik”, indikator ketiga

berada pada kategori “Baik”, indikator keempat berada pada kategori “Baik” dan untuk indikator kelima ada pada kategori “Baik”.

(2)

Resti Fauzi Hidayat, 2015

PENGGUNAAN CONTROVERSIAL ISSUE DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

THE USE OF CONTROVERSIAL ISSUE IN LEARNING SOCIAL

STUDIES TO IMPROVE STUDENTS RESPONSIBILITY

(Classroom Action Research in Class VII-7 SMP Negeri 30 Bandung)

Resti Fauzi Hidayat

1100122

ABSTRACT

This research is based on the existing problems when the process of implementation of learning Social Studies at school about the lack of responsibility of students, especially in Social Studies learning. This is due to students are less proactive when giving the task, the lack of participation when performing tasks so that students do not have a responsibility both individually and in groups, as well as a lack of be able to appreciate due to discomfort caused by the competition. Therefore, it is required an effort to overcome these problems that is by way of applying learning to use controversial issue during student learning to be responsible for what they do or to the statement made by the students. So that the students did not act arbitrarily. The method used in this study using classroom action research. One of the objectives of this classroom action research is to improve conditions in a class as well as to improve learning in the classroom. This research was conducted in SMP Negeri 30 Bandung, which is the subject of research were students of class VII-7. Learning by using a controversial issue in the learning methods of social studies can be said to be successful. In the first cycle can be known acquisition results for the first indicator in the category "Good", for the second indicator in the category "Enough", the indicators third in the category "Good", the indicator fourth in the category of "good" and the indicator fifth in the category "Good" . In the second cycle of acquisition of the results indicators increased where for the first indicator in the category of "good", the second indicator is in the category of "Good", the indicators third in the category of "Good", fourth indicator is in the category of "good" and indicators fifth be in the category of "enough". In the last cycle results obtained first indicator in the category "Good", the second indicator is in the category "Good", the indicators third in the category "Good", fourth indicator is in the category of "Good" and for indicators of a fifth is in the category of "Good".

(3)

Resti Fauzi Hidayat, 2015

PENGGUNAAN CONTROVERSIAL ISSUE DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

Pada indikator kedua keterlaksanaan pemanfaatan lingkungan sekolah dengan kategori sangat baik (guru), sedangkan dengan kategori baik (siswa), pada indikator ketiga

Untuk daya pembeda diperoleh 2 soal dengan kategori sangat baik, 8 soal dengan kategori baik, 8 soal dengan kategori cukup dan 10 soal dengan kategori

Hasil penelitian menunjukan bahwa Variabel X yaitu komunikasi pembelajaran berada pada kategori cukup efektif dan Variabel Y yaitu motivasi belajar siswa

Teknologi Informasi termasuk kedalam kategori kategori “cukup baik”, dengan persentase terendah adalah Kemudahan Bertukar Informasi berada pada kategori cukup baik dan

Pengetahuan siswa tentang manfaat sarapan sehat berada pada kategori baik, Pengetahuan siswa tentang syarat - syarat sarapan sehat berada pada kategori sedang,

Kedua, pelaksanaan tindakan penelitian untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui penggunaan teka-teki silang dalam kegiatan pembelajaran terus meningkat

Ketiga, pada kelas eksperimen diperoleh hasil determinasi sebesar 36,2%, artinya model pembelajaran Project Based Learning melalui Isu Propaganda Sosial memberikan pengaruh

Hasil analisis data menunjukkan bahwa gaji berada pada kategori tinggi, kepuasan kerja berada pada kategori cukup tinggi, dan komitmen organisasi di SMK Negeri