• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Bab II EVALUASI HASIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "4. Bab II EVALUASI HASIL"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 1 BAB II

EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2017

Dalam melaksanakan evaluasi terhadap hasil RKPD, alat/bahan yang digunakan adalah Formulir VII.I.3 Lampiran VII Permendagri 54/2010 yang ditambah dengan dokumen pendukung berupa dokumen RFK (Realisasi Fisik dan Keuangan) sampai dengan triwulan IV tahun 2016 dan RFK sampai dengan triwulan II tahun 2017 dari masing-masing SKPD. Sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, disebutkan bahwa Kepala Bappeda melakukan pengendalian terhadap hasil pelaksanaan RKPD dengan menggunakan Formulir VII.I.3. Formulir tersebut memuat beberapa poin penting yaitu nama program/kegiatan, indikator program/kegiatan, jumlah anggaran dan target capaian indikator, serta realisasi capaian kinerja dan keuangan hingga triwulan II tahun 2017 maupun secara kumulatif.

Skala nilai peringkat kinerja yang digunakan sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Peringkat Kinerja

Dalam pelaksanaan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RKPD, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:

1. Aplikasi SIM Evaluasi terhadap hasil RKPD Form VII.I.3 masih jauh dari sempurna, sehingga belum bisa digunakan. Pengolahan data Form VII.I.3 ini menggunakan software database LibreOffice Base, dimana data serapan capaian kinerja dan realisasi anggaran menggunakan database dari SIM Teppa.

2. Entry data ke Teppa sering terlambat sehingga pengolahan data Form VII. I.3 juga terlambat.

(2)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 2 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2016

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2016 terbagi ke dalam 9 Prioritas Pembangunan dan 19 sasaran pembangunan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.2

Prioritas dan Sasaran Daerah Tahun 2016

NO Prioritas Sleman Sasaran Sleman

1 Meningkatkan ketentraman, dan ketertiban

1. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak 2. Meningkatnya kenyamanan dan pemerintahan yangbersih dan efektif serta kualitas pelayanan publik

4. Kategori hasil evaluasi

pelaksanaan reformasi birokrasi 5. Meningkatnya Kapasitas

Aparatur 3 Pemerataan pembangunan sampai

ke tingkat desa

6. Menurunnya ketimpangan sosial dan ekonomi

7. Mengembangkan energi alternatif 4 Memperkuat penegakan hukum 8. Kesesuaian pembentukan

peraturan perundang-undangan daerah dengan undang-undang yang mengaturnya

9. Meningkatnya kinerja PPNS 5 Meningkatkan kualitas hidup

manusia masyarakat

10. Meningkatnya IPM dan IPG 11. Meningkatnya kualitas

lingkungan hidup 6 Meningkatkan produk dan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

7 Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan Menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Lokal

15. Meningkatnya kontribusi sektor-sektor ekonomi lokal

8 Meningkatkan kualitas pendidikan karakter

(3)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 3 9 Meningkatkan kerukunan

masyarakat dengan mengangkat kebudayaan lokal

Setiap prioritas (bukan setiap sasaran) pembangunan didukung oleh program dan kegiatan guna mencapai sasaran pembangunan dan target kinerja yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penyusunan isian Formulir VII.I.3 tidak berdasarkan per sasaran pembangunan (seperti yang dicontohkan pada format Formulir VII.I.3) namun disusun per prioritas pembangunan.

Selanjutnya, evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RKPD tahun 2016 Tri Wulan IV secara singkat dapat dilihat pada Tabel 3.1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah anggaran untuk melaksanakan 9 prioritas pembangunan di Kabupaten Sleman mencapai Rp.1.188.716.472.210,00 atau 96,63% dari Rp.1.230.058.754.280,00 yang dianggarkan di RKPD dimana serapan anggaran oleh seluruh SKPD hingga Bulan Desember 2016 (triwulan IV) mencapai Rp1.079.674.757.520,00 atau sekitar 90.83 % terhadap APBD dan 87.77 % terhadap RKPD. Capaian ini tergolong sangat tinggi dibandingkan dengan APBD dan tinggi bila dibandingkan dengan RKPD. Sedangkan untuk realisasi kinerjanya juga masuk ke dalam kategori sangat tinggi yaitu mencapai 99,76 pada posisi kisaran 91% ≤ 100%.

Faktor pendorong keberhasilan pelaksanaan RKPD sampai dengan triwulan II di Kabupaten Sleman antara lain adalah :

a. Peraturan perundang-undangan tersedia

b. Komitmen Pimpinan dan Kerjasama Tim Pelaksana Kegiatan c. Penjadwalan kegiatan dan kegiatan dilaksanakan sesuai rencana d. Dokumen Pelaksanaan Anggaran ditetapkan tepat waktu

e. Personil mencukupi, baik kualitas maupun kuantitas

f. Koordinasi dengan pihak terkait bisa optimal dan komitmen dari tim pelaksana

g. Pemberian kewenangan oleh Bupati terhadap Penyelenggaraan Perizinan di kecamatan.

(4)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 4 i. SOP Pelayanan

j. Tersedia media komunikasi dan informasi

Faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan RKPD sampai dengan triwulan IV di Kabupaten Sleman antara lain :

a. Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 yang mengatur ketentuan penerima hibah dan penerima hibah perorangan tidak diperkenankan untuk kelompok yang belum berbadan hukum.

b. Frekwensi Perubahan Peraturan Pusat yang sangat tinggi

c. Kegiatan bersifat antisipasi untuk pendampingan kegiatan di pusat d. Perkiraan harga melebihi SHBJ

e. Kegiatan bersifat antisipasi untuk penjagaan konflik f. Pedoman kegiatan dan peraturan pelaksana belum turun g. Tidak tersedianya barang yang dibutuhkan dalam E-Katalog h. Gagal lelang

i. Tidak adanya kegiatan penerimaa CPNS

j. Dobel penganggaran pada uang transport dan BBM

Jumlah program yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD (47 SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mendukung 9 prioritas pembangunan adalah sejumlah 208 program.

(5)
(6)
(7)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 7 Dari tabel tersebut dapat diambil beberapa hal yang perlu untuk dicermati sebagai berikut:

a. Dibandingkan dengan prioritas lainnya prioritas 1 (Meningkatkan ketentraman dan ketertiban), prioritas 3 (Pemerataan pembangunan sampai ke tingkat desa), prioritas 4 (Memperkuat penegakan hukum), prioritas 7 (Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Lokal) dan prioritas 9 (Meningkatkan kerukunan masyarakat dengan mengangkat kebudayaan lokal) memperoleh pagu anggaran lebih sedikit (kelima prioritas total hanya 10%) dibandingkan dengan prioritas lainnya. b. Dibandingkan dengan prioritas lainnya, hanya prioritas 3

(Pemerataan Pembangunan Sampai ke Tingkat Desa) yang memiliki tingkat serapan anggaran yang relatif paling tinggi (94,89%). Sampai dengan trwulan IV (bulan Desember 2016) serapan anggaran seluruh prioritas mencapai 90,83%.

c. Prioritas 2 (Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik), prioritas 5 (Meningkatkan kualitas hidup masyarakat), prioritas 6 (Meningkatkan produk dan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional) merupakan prioritas yang mendapatkan alokasi dana dalam APBD cukup besar, dengan total anggaran dari ke 3 prioritas tersebut masing-masing lebih dari 20% dan mencapai 82% dari total APBD yang ada.

d. Prioritas 2 (Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik) merupakan prioritas yang berhubungan dengan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman. Oleh karena itu, prioritas ini memiliki jumlah anggaran yang cukup besar dan didukung dengan jumlah program/kegiatan yang sangat banyak.

(8)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 8 - Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata (Prioritas 5: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat)

- Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat (Prioritas 5: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat)

- Program Lingkungan Sehat Perumahan (Prioritas 5: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat)

- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh (Prioritas 5: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat)

- Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh (Prioritas 5: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat)

2.1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap hasil RKPD triwulan IV tahun 2016 yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD (47 SKPD) di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman untuk mendukung 9 prioritas pembangunan adalah sejumlah 203 program.

2. Jumlah anggaran untuk melaksanakan 9 prioritas pembangunan di Kabupaten Sleman mencapai Rp.1.188.716.472.210,00 atau 96,6% dari Rp.1.230.058.754.280,00 yang dianggarkan di RKPD dimana serapan anggaran oleh seluruh SKPD hingga Bulan September 2016 (triwulan IV) mencapai Rp.1.079.674.757.520 atau sekitar 90,83% terhadap APBD dan 87,77% terhadap RKPD. Capaian ini termasuk dalam predikat sangat tinggi terhadap APBD karena berada di kisaran 91% ≤ 100%. Sedangkan untuk realisasi kinerjanya juga masuk ke dalam kategori sangat tinggi yaitu mencapai 99,76% . 3. Faktor pendorong keberhasilan antara lain: Peraturan

(9)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 9 sesuai standar minimal, tersedianya SOP Pelayanan dan tersedianya media komunikasi dan informasi. Sedangka faktor penghambat pelaksanaan RKPD Faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan RKPD sampai dengan triwulan IV di Kabupaten Sleman antara lain :

a. Berlakunya UU nomor 23 tahun 2014 yang mengatur ketentuan penerima hibah dan penerima hibah perorangan tidak diperkenankan untuk kelompok yang belum berbadan hukum.

b. Frekwensi Perubahan Peraturan Pusat yang sangat tinggi

c. Kegiatan bersifat antisipasi untuk pendampingan kegiatan di pusat

d. Perkiraan harga melebihi SHBJ

e. Kegiatan bersifat antisipasi untuk penjagaan konflik f. Pedoman kegiatan dan peraturan pelaksana belum turun g. Tidak tersedianya barang yang dibutuhkan dalam E-Katalog h. Gagal lelang

i. Tidak adanya kegiatan penerimaa CPNS

j. Dobel penganggaran pada uang transport dan BBM

4. Dibandingkan dengan prioritas lainnya, hanya prioritas 3 (Pemerataan Pembangunan Sampai ke Tingkat Desa) yang memiliki tingkat serapan anggaran yang paling tinggi (94,89%) dengan predikat kategori tinggi (91% ≤ 100%), dengan capaian kinerja juga mempunyai predikat tinggi (98,84%). Sedangan prioritas 4 (Memperkuat Penegakan Hukum) mempunyai serapan paling rendah (76,84%) dengan predikat tinggi karena masuk dalam

kisaran interval 76% ≤ 90% dan dengan capain kinerja 98,67%

dengan predikat kategori sangat tinggi (90% ≤ 100%).

5. Rata-rata capaian kinerja program tidak dapat dihitung karena aplikasi ini belum bisa mengakomodir capaian kinerja program. 6. Penggunaan aplikasi ini masih dalam taraf pengembangan sehingga

(10)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 10 2.1.2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan evaluasi terhadap hasil RKPD tahun 2016, maka dapat diambil beberapa rekomendasi untuk pelaksanaan RKPD tahun berikutnya maupun untuk perubahan RKPD tahun berikutnya sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan rasionalisasi dalam perencanaan anggaran, karena terdapat program yang sudah ditetapkan dalam RKPD 2016, tetapi tidak dilaksanakan karena tidak ada SKPD yang mengusulkan. 2. Perlu mengakomodir capaian indikator kinerja program kedalam

aplikasi/SIM, sehingga kedepannya capaian indikator kinerja program bisa di akses dari aplikasi/SIM.

3. Agar masing-masing SKPD dalam mengusulkan kegiatan menggunakan pertimbangan yang logis, rasional dan disesuaikan dengan kesiapan pelaksanaannya sehingga anggaran yang telah dialokasikan dapat terserap sesuai target.

4. Agar Aplikasi/SIM Form. I.3 (Evaluasi hasil RKPD) disempurnakan sehingga pengolahan database dilakukan secara otomatis. Hal ini mendesak dilakukan karena Kabupaten Sleman mempunyai slogan Smart City.

(11)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 11 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2017

Sampai Dengan Triwulan II

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 terbagi ke dalam 9 Prioritas Pembangunan dan 18 sasaran pembangunan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.4

Prioritas dan Sasaran Daerah Tahun 2017

NO Prioritas Sleman Sasaran Sleman

1 Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan 2 Meningkatkan tata kelola

pemerintahan yang bersih dan 3 Pemerataan pembangunan sampai

ke tingkat desa

7. Menurunnya kemiskinan

4 Memperkuat penegakan hukum 8. Kesesuaian pembentukan

peraturan perundang-undangan daerah dengan undang-undang yang mengaturnya

9. Meningkatnya kinerja PPNS 5 Meningkatkan kualitas hidup

masyarakat

10. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

6 Meningkatkan produk dan produktivitas rakyat dan daya

8 Meningkatkan kualitas pendidikan karakter

15. Meningkatnya kualitas pendidikan dan

(12)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 12

Setiap prioritas (bukan setiap sasaran) pembangunan didukung oleh program dan kegiatan guna mencapai sasaran pembangunan dan target kinerja yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penyusunan isian Formulir VII.I.3 tidak berdasarkan per sasaran pembangunan (seperti yang dicontohkan pada format Formulir VII.I.3) namun disusun per prioritas pembangunan.

Selanjutnya, evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RKPD tahun 2017 Tri Wulan II secara singkat dapat dilihat pada Tabel 3.1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah anggaran untuk melaksanakan 9 prioritas pembangunan di Kabupaten Sleman mencapai Rp.1.154.302.189.336,02,00 atau 80,63% dari Rp.1.431.691.299.999,00 yang dianggarkan di RKPD dimana serapan anggaran oleh seluruh SKPD hingga Bulan Juni 2017 (triwulan II) mencapai Rp.247.244.854.350,00 atau sekitar 21,42% terhadap APBD dan 17,27% terhadap RKPD. Capaian ini tergolong sangat rendah dibandingkan dengan APBD dan sangat rendah bila dibandingkan dengan RKPD. Sedangkan untuk realisasi kinerjanya juga masuk ke dalam kategori sangat rendah yaitu mencapai 48,65%.

Faktor pendorong keberhasilan pelaksanaan RKPD sampai dengan triwulan II di Kabupaten Sleman antara lain adalah :

a. Peraturan perundang-undangan tersedia

b. Komitmen Pimpinan dan Kerjasama Tim Pelaksana Kegiatan c. Penjadwalan kegiatan dan kegiatan dilaksanakan sesuai rencana d. Dokumen Pelaksanaan Anggaran ditetapkan tepat waktu

e. Personil mencukupi, baik kualitas maupun kuantitas

f. Koordinasi dengan pihak terkait bisa optimal dan komitmen dari tim pelaksana

(13)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 13 h. Sarana dan Prasarana sesuai Standar Pelayanan Minimal

i. Tersedianya SOP Pelayanan

j. Tersedia media komunikasi dan informasi

Faktor penghambat keberhasilan pelaksanaan RKPD sampai dengan triwulan II di Kabupaten Sleman antara lain :

a. Berlakunya UU nomor 23 tahun 2014 yang mengatur ketentuan penerima hibah dan penerima hibah perorangan tidak diperkenankan untuk kelompok yang belum berbadan hukum.

b. Frekwensi Perubahan Peraturan Pusat yang sangat tinggi

c. Kegiatan bersifat antisipasi untuk pendampingan kegiatan di pusat dan antisipasi bencana

d. Keterlambatan dalam penyelesaian pertanggungjawaban (SPJ)

e. Mundurnya proses pengadaan barang dan jasa dari jadwal yang telah direncanakan

f. Mundurnya penyerahan barang/jasa dari pihak ketiga

g. Pihak ketiga belum/terlambat mencairkan uang pembayaran atas barang dan jasa yang disediakannya

h. Kekurangcermatan dalam perencanaan anggaran sehingga pelaksanaannya menunggu perubahan anggaran (DPPA)

Jumlah program yang dilaksanakan oleh seluruh Perangkat Daerah (48 Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mendukung 9 prioritas pembangunan adalah sejumlah 179 program.

(14)
(15)
(16)
(17)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 17 Dari tabel tersebut dapat diambil beberapa hal yang perlu untuk dicermati sebagai berikut:

f. Dibandingkan dengan prioritas lainnya prioritas 3 (Memperkuat penegakan hukum), prioritas 4 (Pemerataan pembangunan sampai ke tingkat desa), prioritas 7 (Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Lokal) dan prioritas 9 (Meningkatkan kerukunan masyarakat dengan mengangkat kebudayaan lokal) memperoleh pagu anggaran lebih sedikit (kelima prioritas total hanya 9%) dibandingkan dengan prioritas lainnya.

g. Dibandingkan dengan prioritas lainnya, hanya prioritas 5 (Meningkatnya Kualitas Hidup Masyarakat) yang memiliki tingkat serapan anggaran yang paling tinggi (43,85%). Sampai dengan trwulan II (bulan Juni 2017) serapan anggaran seluruh prioritas mencapai 21,42%.

h. Prioritas 2 (Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik), prioritas 5 (Meningkatkan kualitas hidup masyarakat), prioritas 6 (Meningkatkan produk dan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional) merupakan prioritas yang mendapatkan alokasi dana dalam APBD cukup besar, dengan total anggaran dari ke 3 prioritas tersebut masing-masing lebih dari 20% dan mencapai 77% dari total APBD yang ada.

i. Prioritas 2 (Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik) merupakan prioritas yang berhubungan dengan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman. Oleh karena itu, prioritas ini memiliki jumlah anggaran yang cukup besar dan didukung dengan jumlah program/kegiatan yang paling banyak.

(18)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 18 - Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang

Berpotensi Merusak Lingkungan (Prioritas 1: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan)

- Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan (Prioritas 1: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan)

- Program Pendidikan Menengah (Prioritas 5: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat)

- Program Pengembangan Energi Terbarukan (Prioritas 1: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan)

- Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketengalistrikan (Prioritas 1: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan)

- Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan (Prioritas 1: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan)

- Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Prioritas 1: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyaman)

- Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan (Prioritas 1: Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan)

- Program Penimngkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga (Prioritas 8: Melakukan revolusi karakter bangsa)

2.2.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap hasil RKPD triwulan I tahun 2017 yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD (48 SKPD) di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman untuk mendukung 9 prioritas pembangunan adalah sejumlah 179 program, dimana 9 program tidak dilaksanakan antara lain karena perubahan kewenangan dari kabupaten ke propinsi.

(19)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 19 berada di kisaran 0% ≤ 50%. Sedangkan untuk realisasi kinerjanya juga masuk ke dalam kategori sangat rendah yaitu mencapai 48,65%.

3. Faktor pendorong keberhasilan antara lain: Peraturan perundang-undangan tersedia, Komitmen Pimpinan dan Kerjasama Tim Pelaksana, Penjadwalan kegiatan, Personil mencukupi baik kualitas maupun kuantitas, koordinasi dengan pihak terkait bisa optimal dan komitmen dari Tim Pelaksana, Pemberian kewenangan oleh Bupati terhadap penyelenggaraan perizinan, Sarana dan Prasarana sesuai standar minimal, tersedianya SOP Pelayanan dan tersedianya media komunikasi dan informasi. Sedangka faktor penghambat pelaksanaan RKPD sampai dengan triwulan II di Kabupaten Sleman antara lain :

a. Berlakunya UU nomor 23 tahun 2014 yang mengatur ketentuan penerima hibah dan penerima hibah perorangan tidak diperkenankan untuk kelompok yang belum berbadan hukum. b. Frekwensi Perubahan Peraturan Pusat yang sangat tinggi

c. Kegiatan bersifat antisipasi untuk pendampingan kegiatan di pusat dan bencana

d. Keterlambatan dalam penyelesaian pertanggungjawaban (SPJ) e. Mundurnya proses pengadaan barang dan jasa dari jadwal yang

telah direncanakan

f. Mundurnya penyerahan barang/jasa dari pihak ketiga

g. Pihak ketiga belum/terlambat mencairkan uang pembayaran atas barang dan jasa yang disediakannya

h. Kekurangcermatan dalam perencanaan anggaran sehingga pelaksanaannya menunggu perubahan anggaran (DPPA)

4. Dibandingkan dengan prioritas lainnya, hanya prioritas 5 (Meningkatnya Kualitas Hidup Masyarakat) yang memiliki tingkat serapan anggaran yang paling tinggi (43,85%). Sampai dengan triwulan II ( bulan Juni 2017) serapan anggaran seluruh prioritas mencapai 21,42%.

5. Aplikasi SIM Pengendalian dan Evaluasi (SIM DALEV) ini masih dalam taraf pengembangan sehingga masih perlu penyempurnaan.

(20)

Perubahan RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 II - 20 2.2.2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan evaluasi terhadap hasil RKPD tahun 2017 Triwulan II, maka dapat diambil beberapa rekomendasi untuk pelaksanaan RKPD tahun berikutnya maupun untuk perubahan RKPD tahun berikutnya sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan rasionalisasi/perampingan jumlah program agar mempermudah dalam melakukan evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah.

2. Perlu mengakomodir capaian indikator kinerja program kedalam aplikasi/SIM, sehingga kedepannya capaian indikator kinerja program bisa di akses dari aplikasi/SIM.

3. Agar masing-masing Perangkat Daerah dalam mengusulkan kegiatan menggunakan pertimbangan yang logis, rasional dan disesuaikan dengan kesiapan pelaksanaannya sehingga anggaran yang telah dialokasikan dapat terserap sesuai target.

4. Agar dilakukan percepatan penyerapan anggaran sehingga pencairan anggaran tidak menumpuk di akhir tahun anggaran. 5. Agar Aplikasi/SIM Form. I.3 (Evaluasi hasil RKPD) disempurnakan

sehingga pengolahan database dilakukan secara otomatis. Hal ini mendesak dilakukan karena Kabupaten Sleman mempunyai slogan Smart City.

Gambar

Tabel 2.1 Peringkat Kinerja
Tabel 2.2 Prioritas dan Sasaran Daerah Tahun 2016
tabel tersebut terlihat bahwa jumlah anggaran untuk melaksanakan 9
Tabel 2.4 Prioritas dan Sasaran Daerah Tahun 2017

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas pajak daerah sendiri merupakan penilaian kinerja pemungutan pajak daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan daerah selama satu tahun anggaran,

Penulisan karya akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi

 Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang

Hasil Forward Modelling Lintasan B-B' Pada lintasan B – B’ di atas merupakan daerah berdasarkan peta anomali residual yang dimana dari nilai anomali residual pada

New Testament Expository Notes Ephesians, 2005; diakses pada tanggal 4 Agustus 2013; tersedia

digunakan pada sepatu rem atau kopling transmisi otomatis.. b) Tipe Perapat Non-Struktural yang terdiri dari bahan-bahan. elastomeric (bahan dasarnya karet) yaitu karet alam,

Penyelenggaraan kegiatan sertifikasi tanah bagi masyarakat miskin Program SAMISAKE dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui SKPD Kecamatan

Dari frequent termset yang dikumpulkan, hubungan antara satu kata dengan yang lain ditemukan, untuk kemudian, perbedaan antara topik yang dibahas di dalam skripsi dengan