• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATAN HADITS ARBA IN الحذيث األول HADITS PERTAMA. Sesungguhnya Amalan Itu Tergantung Niatnya - 1 -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATAN HADITS ARBA IN الحذيث األول HADITS PERTAMA. Sesungguhnya Amalan Itu Tergantung Niatnya - 1 -"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MATAN HADITS ARBA’IN

لولأا ثيذــحلا

HADITS PERTAMA

Sesungguhnya Amalan Itu Tergantung Niatnya

ِباَّطَخٌْا ِْٓت َشَُّػ ٍصْفَؼ ْيِتَأ َْٓيِِِْٕؤٌُّْا ِشْيَِِأ َْٓػ َياَل َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس : ُ َّللَّا ٍَّٝ َص ِ َّللَّا َي ْٛ ُعَس ُدْؼِّ َع ُي ُْٛمَي ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ : ٜ ََٛٔ اَِ ٍاِشِْا ِ ًُىٌِ أََِّّإَٚ ِخاَّيِ ٌٕاِت ُياَّْػَلأْا أََِّّإ . ََّْٓف ِ َّللَّا ٌَِٝإ ُُٗذَشْعَِٙف ٌِِْٗٛ ُعَسَٚ َِّللَّا ٌَِٝإ ُُٗذَشْعِ٘ ْدَٔاَو ٍجَأَشِْا َِٚأ اَُٙثْي ِصُي اَئُْذٌِ ُُٗذَشْعِ٘ ْدَٔاَو ََِْٓٚ ،ٌِِْٗٛ ُعَسَٚ ِْٗيٌَِإ َشَظاَ٘ اَِ ٌَِٝإ ُُٗذَشْعَِٙف اَُٙؽِىَْٕي . ( ِْٓت ًَْيِػاَّ ْعِإ ُْٓت ُذََّّؽُِ َِّللَّا ِذْثَػ ُْٛتَأ َْٓيِشِ ذَؽٌُّْا اَِاَِِإ ُٖاََٚس ٍُُِ ْغُِ ِْٓي َغُؽٌْا ُْٛتَاَٚ ُّيِساَخُثٌْا ِحَتْصِدْشَت ِْٓت ِجَشْيِغٌُّْا ِْٓت َُْيِ٘اَشْتِإ ْيِف ُّيِسُْٛتا َغْيٌَّٕا ُّيِشْيَشُمٌْا ٍٍُِ ْغُِ ِْٓت ِضاَّعَؽٌْا ِْٓت ِحَفَّٕ َصٌُّْا ِةُرُىٌْا ُّػ َصَأ اَُّ٘ ِْٓيَزٌٍَّا اَِّْٙيَؽْي ِؽ َص )

(2)

Dari Amirul Mu‟minin Abu Hafsh „Umar bin Khaththab y ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang hijrahnya itu karena dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya.”

(Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih diantara semua kitab hadits. Bukhari Juz 1 : 1 dan Muslim Juz 3 : 1907)

(3)

يناثلا ثيذـحلا

HADITS KEDUA

Islam, Iman, dan Ihsan

َياَل ا ًضْيَأ َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس َشَُّػ َْٓػ : ُٓ ْؽَٔ إََّْيَت َخاَر ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص َِّللَّا ِيْٛ ُعَس َذِْٕػ ٌط ٍُُْٛظ ُذْيِذ َش ِباَيِ صٌا ِضاَيَت ُذْيِذ َش ًٌُظَس إَْيٍََػ َغٍََط ْرِإ ٍَ َْٛي إَِِّ ُُٗفِشْؼَي َلاَٚ ،ِشَف َّغٌا ُشَشَأ ِْٗيٍََػ َٜشُي َلا ،ِشْؼَّشٌا ِداَٛ َع ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص ِ يِثٌَّٕا ٌَِٝإ َظٍََظ َّٝرَؼ ،ٌذَؼَأ ِْٗيَزِخَف ٍََٝػ ِْٗيَّفَو َغ َضََٚٚ ِْٗيَرَثْوُس ٌَِٝإ ِْٗيَرَثْوُس َذَٕ ْعَأَف َياَل َٚ : ُي ْٛ ُعَس َياَمَف ،ََِلا ْعِلإْا َِٓػ ئِْشِثْخَأ ُذََّّؽُِ اَي ٍَّٝ َص ِ َّللَّا ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا : ا ًذََّّؽُِ ََّْأَٚ ُ َّللَّا َّلاِإ ٌََِٗإ َلا َْْأ َذَٙ ْشَذ َْْأ ََُلا ِعِ ْلإَا ََ ْٛ ُصَذَٚ َجاَوَّضٌا َيِذْؤُذَٚ َج َلا َّصٌا َُْيِمُذَٚ َِّللَّا ُيْٛ ُعَس َياَل ًلاْيِث َع ِْٗيٌَِإ َدْؼَطَر ْعا ِِْإ َدْيَثٌْا َّطُؽَذَٚ َْا َضََِس : َياَل ،ُُٗلِ ذ َصُيَٚ ٌَُُٗأ ْغَي ٌَُٗ إَْثِعَؼَف ، َدْلَذ َص : ئِ ْشِثْخَأَف

(4)

َياَل ِْاَّْيِلإْا َِٓػ : ِِٗثُرُوَٚ ِِٗرَىِئَلاََِٚ ِ َّللَّاِت َِِٓ ْؤُذ َْْأ ِٖ ِ ش َشَٚ ِِٖشْيَخ ِسَذَمٌْاِت َِِْٓؤُذَٚ ِش ِخاا ََِْٛيٌْاَٚ ٍِِٗ ُعُسَٚ . َياَل ،ِْا َغْؼِلإْا َِٓػ ئِْشِثْخَأَف َياَل ، َدْلَذ َص َياَل : َْْأ َناَشَي َُِّٗٔئَف ُٖاَشَذ ُْٓىَذ ٌَُْ ِْْئَف ُٖاَشَذ َهََّٔأَو ََّللَّا َذُثْؼَذ . َياَل : َياَل ،ِحَػا َّغٌا َِٓػ ئِْشِثْخَأَف : إََْٙػ ُي ُْٚؤ ْغٌَّْا اَِ ًِِئا َّغٌا َِِٓ ٍََُْػَأِت . َياَل ،اَِٙذاَساََِأ َْٓػ ئِْشِثْخَأَف َياَل َحٌَاَؼٌْا َجاَشُؼٌْا َجاَفُؽٌْا َٜشَذ َْْأَٚ اََٙرَّتَس ُحََِلأْا َذٍَِذ َْْأ ُدْصِثٍََف َكٍََطْٔا َُُّش ،ِْاَيُْٕثٌْا يِف ٌََُْْٛٚاَطَرَي ِءاَّشٌا َءاَػِس َياَل َُُّش ،اِّيٍَِِ : ُدٍُْل ؟ ًِِئا َّغٌا َِِٓ يِس ْذَذَأ َشَُّػ اَي : ٍَُُْػَأ ٌُُْٗٛ ُعَسَٚ ُ َّللََّا . ُُْىُِّ ٍَؼُي ُُْواَـذَأ ًُْيِشْث ِظ َُِّٗٔئَف َياَل ُُْىَْٕيِد . ( ٍُغِ ٖاٚس )

(5)

Dari „Umar bin Khaththab y juga, ia berkata;

“Pada suatu hari ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah a, tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda (telah melakukan) perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Nabi a dan menyandarkan lututnya pada lutut Nabi a dan meletakkan tangannya diatas paha Nabi a, lalu ia berkata, “Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam.” Maka Rasulullah a menjawab,

“Islam (yaitu) engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Sesembahan (yang berhak untuk disembah dengan benar) selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.” Orang tersebut berkata, “Engkau benar.” Kami heran, dia yang bertanya (tetapi) dia yang

membenarkannya. Orang tersebut bertanya lagi,

“Beritahukan kepadaku tentang Iman.” Rasulullah a

menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para

Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada Hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Orang tersebut berkata, “Engkau benar.” Orang tersebut bertanya lagi.” Beritahukan

kepadaku tentang Ihsan.” Rasulullah a menjawab,

“Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, jika engkau tidak melihatnya, (yakinlah) sesungguhnya Dia pasti melihatmu.” Orang tersebut berkata lagi, “Beritahukan kepadaku tentang (kapan

(6)

“Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Selanjutnya orang tersebut bertanya lagi,

“Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya.”

Rasulullah a menjawab, “Jika hamba perempuan telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan.” Kemudian pergilah orang tersebut, sedangkan aku (duduk) termenung. Kemudian Rasulullah a bersabda kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau

siapa yang bertanya itu?” Aku menjawab, ”Allah dan

RasulNya yang lebih mengetahui.” Rasulullah a

bersabda, “Ia adalah Jibril datang untuk mengajarkan kepada kalian tentang agama kepada kalian.”

(7)

ثلاثلا ثيذـحلا

HADITS KETIGA Rukun Islam ِباَّطَخٌْا ِْٓت َشَُّػ ِْٓت َِّللَّا ِذْثَػ َِّْٓؼَّشٌا ِذْثَػ ْيِتَأ َْٓػ َياَل إََُّْٙػ ُ َّللَّا َي ِضَس : ِ َّللَّا َي ْٛ ُعَس ُدْؼِّ َع ٍَّٝ َص ُ َّللَّا ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُي ُْٛمَي : ٍظ َّْخ ٍََٝػ ََُلا ْعِلإْا َيُِٕت : َُاَلِإَٚ ِ َّللَّا ُي ْٛ ُعَس ًاذََّّؽُِ ََّْأَٚ ُ َّللَّا َّلاِإ ٌََِٗإ َلا َْْأ ُجَداَٙ َش َْا َضََِس َُ ْٛ َصَٚ ِدْيَثٌْا ُّطَؼَٚ ِجاَوَّضٌا ُءاَرْيِإَٚ ِجَلا َّصٌا . ( ٜساخثٌا ٖاٚس ٚ ٍُغِٚ يزِشرٌا )

Dari Abu „Abdirrahman „Abdullah bin „Umar bin Al-Khathab p ia berkata, Aku mendengar Rasulullah a bersabda;

“Islam didirikan diatas lima perkara (yaitu); Bersaksi bahwa tiada Sesembahan (yang berhak untuk disembah dengan benar) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa (pada bulan) Ramadhan.”

(HR. Bukhari Juz 1 : 8, Muslim Juz 1 : 16, dan Tirmidzi Juz 5 : 2609)

(8)

عـبارلا ثيذـحلا

HADITS KEEMPAT

Amal Itu Tergantung Penutupnya

ُ َّللَّا َي ِضَس ٍدُْٛؼ ْغَِ ِْٓت َِّللَّا ِذْثَػ َِّْٓؼَّشٌا ِذْثَػ ْيِتَأ َْٓػ َياَل َُْٕٗػ : ِ َّللَّا ُي ْٛ ُعَس إََشَّذَؼ ٍَّٝ َص ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ُق ُْٚذ ْصٌَّْا ُقِدا َّصٌا ََُٛ٘ٚ : ُُٗمٍَْخ ُغَّْعُي ُُْوَذَؼَأ َِّْإ ًَْصِِ ًحَمٍََػ ُْ ُْٛىَي َُُّش ،ًحَفْطُٔ اًَِْٛي َْٓيِؼَتْسَأ ِِٗ ُِأ ِْٓطَت يِف ِْٗيٌَِإ ًُ َعْشُي َُُّش ، َهٌَِر ًَْصِِ ًحَغ ْضُِ ُُْْٛىَي َُُّش ، َهٌَِر ٍخاٍََِّو ِغَتْسَأِت ُشَِْؤُيَٚ ،َغُّْٚشٌا ِْٗيِف ُخُفَْٕيَف ُهٌٍََّْا : ٌذْيِؼ َع َْٚأ ّّيِم َشَٚ ٍََِِّٗػَٚ ٍَِِٗظَأَٚ ِِٗلْصِس ِةْرَىِت . ََٛف ِ َّللَّا ِحََّٕعٌْا ًَِْ٘أ ًََِّؼِت ًَُّْؼَيٌَ ُُْوَذَؼَأ َِّْإ ُُٖشْيَغ ٌََِٗإ َلا ْيِزٌَّا ِْٗيٍََػ ُكِث ْغَيَف ٌعاَسِر َّلاِإ إََْٙيَتَٚ َُْٕٗيَت ُُْْٛىَي اَِ َّٝرَؼ َِّْإَٚ ،اٍَُُٙخ ْذَيَف ِسإٌَّا ًَِْ٘أ ًََِّؼِت ًَُّْؼَيَف ُباَرِىٌْا َُْٕٗيَت ُُْْٛىَي اَِ َّٝرَؼ ِسإٌَّا ًَِْ٘أ ًََِّؼِت ًَُّْؼَيٌَ ُُْوَذَؼَأ

(9)

ًََِّؼِت ًَُّْؼَيَف ُباَرِىٌْا ِْٗيٍََػ ُكِث ْغَيَف ٌعاَسِر َّلاِإ إََْٙيَتَٚ اٍَُُٙخ ْذَيَف ِحََّٕعٌْا ًَِْ٘أ . ( ٍُغِٚ يساخثٌا ٖاٚس )

Dari Abu „Abdirrahman „Abdullah bin Mas‟ud p, ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku Rasulullah a,, dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan;

“Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40(empat puluh) hari berupa nutfah, kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga, lalu menjadi segumpal daging selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya, lalu diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat; rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Sesembahan (yang berhak untuk disembah dengan benar) selainNya, sesungguhnya ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli Surga hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan Surga kecuali sehasta (saja). Kemudian ketetapan Allah mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan ahli Neraka dan ia masuk ke dalam (Neraka). Dan sesungguhnya ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli Neraka sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan Neraka kecuali sehasta (saja). Kemudian kitab (takdir) mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan ahli Surga dan ia masuk ke dalam (Surga).”

(10)

سماخلا ثيذـحلا

HADITS KELIMA

Kemungkaran dan Bid’ah

إََْٙػ ُ َّللَّا َي ِضَس َحَشِئاَػ َِّللَّا ِذْثَػ ِ َُأ َْٓيِِِْٕؤٌُّْا ِ َُأ َْٓػ ْدٌَاَل : ٍَّٝ َص ِ َّللَّا ُي ْٛ ُعَس َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا : ََُٛٙف ُِِْٕٗ َظْيٌَ اَِ اَزَ٘ أَِشَِْأ ْيِف َزَذْؼَأ َِْٓ ّّدَس . ( ٍٍُِ ْغٌُِّ ٍحَياَِٚس ْيِفَٚ ٍُغِٚ يساخثٌا ٖاٚس : ََُٛٙف أَُشَِْأ ِْٗيٍََػ َظْيٌَ ًلاََّػ ًََِّػ َِْٓ ّّدَس )

Dari Ummul Mu‟minin Ummu „Abdillah „Aisyah i,

bahwa Rasulullah a bersabda;

“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan (agama) kami yang bukan darinya (ajaran kami), maka ia tertolak.”

Dalam riwayat Muslim :

“Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai (dengan) urusan (agama) kami, maka dia tertolak.”

(11)

سداسلا ثيذــحلا

HADITS KEENAM

Halal dan Haram

إََُّْٙػ ُ َّللَّا َي ِضَس ٍشْي ِشَت ِْٓت ِْاَّْؼٌُّٕا َِّللَّا ِذْثَػ ْيِتَأ َْٓػ ُي ُْٛمَي ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص َِّللَّا َيْٛ ُعَس ُدْؼِّ َع َياَل : ٌس ُُِْٛأ إََُّْٙيَتَٚ ٌِٓ يَت ََاَشَؽٌْا َِّْإَٚ ٌِٓ يَت َيَلاَؽٌْا َِّْإ َٝمَّذا ََِّٓف ، ِطإٌَّا َِِٓ ٌشْيِصَو ٍََُُّّْٓٙؼَي َلا ٌخاَِٙثَر ْشُِ يِف َغَلَٚ ََِْٓٚ ،ِٗ ِضْشِػَٚ ِِْٕٗيِذٌِ َأَشْثَر ْعا ْذَمَف ِخاَُٙثُّشٌا َي َْٛؼ َٝػْشَي يِػاَّشٌاَو ،َِاَشَؽٌْا يِف َغَلَٚ ِخاَُٙثُّشٌا ٍهٍَِِ ِ ًُىٌِ َِّْإَٚ َلاَأ ،ِْٗيِف َغَذْشَي َْْأ ُه ِشُْٛي َّٝ ِؽٌْا يِف َِّْإَٚ َلاَأ ُُِِٗساَؽَِ ِ َّللَّا َّٝ ِؼ َِّْإَٚ َلاَأ ًّٝ ِؼ اَرِإ َٚ ٍُُُّٗو ُذ َغَعٌْا َػٍَ َص ْدَؽٍَ َص اَرِإ ًحَغ ْضُِ ِذ َغَعٌْا ُةٍَْمٌْا َيَِ٘ٚ َلاَأ ٍُُُّٗو ُذ َغَعٌْا َذ َغَف ْخَذ َغَف . ( ٍُغِٚ يساخثٌا ٖاٚس )

(12)

Dari Abu „Abdillah An-Nu‟man bin Basyir p ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

“Sesungguhnya yang Halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samar-samar, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Maka barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya, dan barangsiapa terjerumus ke dalam hal-hal yang samar-samar, maka ia telah terjerumus ke dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembala disekitar daerah terlarang, maka hampir-hampir dia terjerumus kedalamnya. Ingatlah setiap raja memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Allah (adalah) apa-apa yang diharamkanNya. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”

(13)

عباسلا ثيذــحلا

HADITS KETUJUH

Agama Itu Nasihat

َّيِثٌَّٕا ََّْأ َُْٕٗػ َُّللَّا َي ِضَس يِساَّذٌا ُِْيَِّذ َحَّيَلُس ْيِتَأ َْٓػ َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص : ُحَؽْي ِصٌَّٕا ُْٓيِ ذٌَا . إٍَُْل َياَل ؟ ٌَِّْٓ : َْٓيٍِِّ ْغٌُّْا ِحَِّّئَ ِلأَٚ ٌِِْٗٛ ُعَشٌَِٚ ِِٗتاَرِىٌَِٚ َِِّللَّ ُِِْٙرَِّاَػَٚ . ( ٍُغِٚ ٖاٚس )

Dari Abu Ruqayyah Tamim Ad-Dari y, sesungguhnya

Rasulullah a telah bersabda;

“Agama itu adalah Nasihat.” Kami bertanya, “Untuk

Siapa?” Beliau bersabda, “Untuk Allah, KitabNya,

RasulNya, para pemimpin kaum muslimin, dan bagi seluruh kaum muslimin.”(HR. Muslim Juz 1 : 55)

(14)

نماـثلا ثيذـحلا

HADITS KEDELAPAN Kehormatan Muslim ِ َّللَّا َي ْٛ ُعَس ََّْأ إََُّْٙػ ُ َّللَّا َي ِضَس َشَُّػ ِْٓتا َْٓػ ٍَّٝ َص ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا َياَل : َّٝرَؼ َطإٌَّا ًَِذاَلُأ َْْأ ُخْشُِِأ ،ِ َّللَّا ُي ْٛ ُعَس اًذََّّؽُِ ََّْأَٚ ُ َّللَّا َّلاِإ ٌََِٗإ َلا َْْأ ا ُْٚذَٙ ْشَي َهٌَِر ا ٍَُْٛؼَف اَرِئَف ،َجَاوَّضٌا اُٛذ ْؤُيَٚ َجَلا َّصٌا اُّْٛيِمُيَٚ ََِلا ْعِلإا ِ كَؽِت َّلاِإ ُُْٙـٌُاََِْٛأَٚ ُُُْ٘ءاَِِد يِ ِِٕ اُّْٛ َصَػ ٌَٝاَؼَذ َِّللَّا ٍََٝػ ُُُْٙتا َغِؼَٚ . ( ٍُغِٚ يساخثٌا ٖاٚس )

Dari Ibnu „Umar p, sesungguhnya Rasulullah a

bersabda;

“Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai ia mengucapkan Laa Ilaha Illallah (tidak ada Sesembahan yang berhak untuk di sembah dengan benar, selain Allah), mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Barangsiapa telah mengucapkannya, maka ia telah terpelihara harta dan jiwanya dariku kecuali menurut hak Islam dan (kelak) perhitungannya terserah kepada Allah q.”

(15)

عساـتلا ثيذــحلا

HADITS KESEMBILAN

Mengerjakan Perintah Menurut Kemampuan

َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس ٍشْخ َص ِْٓت َِّْٓؼَّشٌا ِذْثَػ َجَشْيَشُ٘ ْيِتَأ َْٓػ َياَل : ُي ُْٛمَي ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص َِّللَّا َيْٛ ُعَس ُدْؼِّ َع : ُِِْٕٗ ا ُْٛذْأَف ِِٗت ُُْىُذْشََِأ اََِٚ ،ُُْٖٛثَِٕرْظاَف َُْٕٗػ ُُْىُرْيََٙٔ اَِ ُجَشْصَو ُُْىٍَْثَل َِْٓ َْٓيِزٌَّا َهٍََْ٘أ أََِّّئَف ،ُُْرْؼَطَر ْعا اَِ ُِِْٙئاَيِثَْٔأ ٍََٝػ ُُُْٙفَلاِرْخاَٚ ٍُِِِْٙئا َغَِ . ( ٍُغِٚ يساخثٌا ٖاٚس )

Dari Abu Hurairah „Abdurrahman bin Shakhr y, ia

berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;

“Apa saja yang aku larang kalian (untuk melaksanakannya), maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka lakukanlah menurut kemampuan kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian (adalah karena mereka) banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka.”

(16)

رشاعلا ثيذـحلا

HADITS KESEPULUH

Doa dan Makanan yang Halal

َياَل َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس َجَشْيَشُ٘ ْيِتَأ َْٓػ : ِ َّللَّا ُي ْٛ ُعَس َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُللَّا ٍَّٝ َص : ًَُثْمَي َلا ٌةِ يَط ٌَٝاَؼَذ ََّللَّا َِّْإ َْٓيٍِ َعْشٌُّْا ِِٗت َشََِأ اَِّت َْٓيِِِْٕؤٌُّْا َشََِأ ََّللَّا َِّْإَٚ ،اًثِ يَط َّلاِإ ٌَٝاَؼَذ َياَمَف : ِخاَثِ يَّطٌا َِِٓ اٍُُْٛو ًُ ُعُّشٌا اَُّٙيَأ اَي ا ًؽٌِا َص ا ٍَُّْْٛػاَٚ ٌَٝاَؼَذ َيَالَٚ : ا َُِْٕٛآ َْٓيِزٌَّا اَُّٙيَأ اَي ُُْوإَْلَصَس اَِ ِخاَثِ يَط ِِْٓ اٍُُْٛو ًُْيِطُي ًَُظَّشٌا َشَوَر َُُّش اَي ِ بَس َاي ِءاَّ َّغٌا ٌَِٝإ ِْٗيَذَي ُّذَُّي َشَثْغَأ َسَؼ ْشَأ َشَف َّغٌا ٌَاَشَؼ ُٗ ُغَثٍََِْٚ ٌَاَشَؼ ُُٗتَش ْشََِٚ ٌَاَشَؼ َُُّٗؼْطََِٚ ِ بَس ٌَُٗ ُباَعَر ْغُي ََّٝٔأَف َِاَشَؽٌْاِت َيِ زُغَٚ . ( ٖاٚس ٍُغِٚ )

(17)

Dari Abu Hurairah y, ia berkata, Rasulullah a bersabda;

“Sesungguhnya Allah itu Baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah diperintahkan kepada para rasul. Allah

q berfirman, “Wahai para Rasul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah (ama)l shalih.” Dan firman Allah q, “Wahai orang-orang yang beriman,

makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.” Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, berambut kusut, dan berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku,” sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan sesuatu haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.”

(18)

رشع يداحلا ثيذـحلا

HADITS KESEBELAS

Wara’ dan Meninggalkan Syubhat

ِطْث ِع ٍةٌِاَط يِتأ ِْٓت يٍَِػ ُْٓت ُٓ َغَؽٌْا ٍذََّّؽُِ يِتَأ َْٓػ ُ َّللَّا َي ِضَس ِِٗرَٔاَؽْيَسَٚ ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُللَّا ٍَّٝ َص َِّللَّا ِيْٛ ُعَس َياَل إََُّْٙػ : ِْٗيٍََػ ُللَّا ٍَّٝ َص َِّللَّا ِيْٛ ُعَس ِِْٓ ُدْظِفَؼ َهُثْيِشَي َلا اَِ ٌَِٝإ َهُثْيِشَي اَِ ْعَد ٍََُّ َعَٚ . ( يالٚ يزِشرٌا ٖاٚس : ػيؽص ٓغؼ سيذؼ )

Dari Abu Muhammad, Al-Hasan bin „Ali bin Abi Thalib,

cucu Rasulullah a dan kesayangan beliau p telah

berkata, “aku telah menghafal (sabda) dari Rasulullah a;

“Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu, (bergantilah) kepada apa yang tidak meragukanmu.”

(HR. Tirmidzi Juz 4 : 2518, ia berkata hadits ini Hasan Shahih, dan Nasa’i Juz 8 : 5711)

(19)

رشع يناثلا ثيذــحلا

HADITS KEDUA BELAS

Meninggalkan Hal-hal yang Tidak Bermanfaat

َياَل َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس َجَشْيَشُ٘ ْيِتَأ َْٓػ : ِ َّللَّا ُي ْٛ ُعَس َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص : ُُٗوْشَذ ِءْشٌَّْا ََِلا ْعِإ ِٓ ْغُؼ ِِْٓ ِْٗيِْٕؼَي َلا اَِ . ( ٖاٚس يزِشرٌا ٚ حظاِ ٓتا )

Dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

“Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang (ialah) meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.”

(20)

رشع ثلاثلا ثيذـحلا

HADITS KETIGA BELAS

Mencintai Saudaranya Seperti Mencintai Dirinya Sendiri َِٓػ ،َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس ٍهٌِاَِ ِْٓت ِظََٔأ َجَضَّْؼ ْيِتَأ َْٓػ َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص ِ يِثٌَّٕا : ُُْوُذَؼَأ ُِِٓ ْؤُي َلا ِٗ ِغْفٌَِٕ ُّة ِؽُي اَِ ِْٗي ِخَ ِلأ َّة ِؽُي َّٝرَؼ . ( ٗيٍػ كفرِ )

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik y dari Nabi a, beliau bersabda;

“Tidak (sempurna) keimanan salah seorang diantara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”

(Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 13 dan Muslim Juz 1 : 45)

(21)

رشع عبارلا ثيذــحلا

HADITS KEEMPAT BELAS

Kapan Dialirkan Darah Seorang Muslim

َياَل َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس ٍدُْٛؼ ْغَِ ِْٓتا َِٓػ : ِ َّللَّا ُي ْٛ ُعَس َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص : ٍٍُِ ْغُِ ٍاِشِْا ََُد ًُّ ِؽَي َلا ٜ َذ ْؼِئِت َّلاِإ ِللَّا ُي ْٛ ُعَس يِ َٔأَٚ ُللَّا َّلاِإ ٌََِٗإ َلا َْْأ ُذَٙ ْشَي ٍزَلاَش : ِِْٕٗيِذٌِ ُنِساَّرٌاَٚ ِظْفٌَّٕاِت ُظْفٌَّٕاَٚ ،ئِاَّضٌا ُةِ يَّصٌا ِحَػاََّعٌٍِْ ُقِساَفٌُّْا . ( ٍُغِٚ يساخثٌا ٖاٚس )

Ibnu Mas‟ud y, ia berkata, Rasulullah a bersabda;

“Tidak halal darah seorang muslim yang ia telah mempersaksikan bahwa tidak ada Sesembahan yang berhak untuk disembah, kecuali Allah dan (mempersaksikan) bahwa aku adalah Rasulullah. Kecuali karena salah satu diantara tiga perkara; orang yang telah menikah (lalu) berzina, jiwa dengan jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya yang keluar dari jama’ah (kaum muslimin).”

(22)

رشع سماخلا ثيذحلا

HADITS KELIMA BELAS

Dermawan dan Diam

ٍَّٝ َص ِ َّللَّا َي ْٛ ُعَس ََّْأ َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس َجَشْيَشُ٘ يِتَأ َْٓػ َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا : َِ َْٛيٌْاَٚ َِّللَّاِت ُِِٓ ْؤُي َْاَو َِْٓ ِ َّللَّاِت ُِِٓ ْؤُي َْاَو ََِْٓٚ ، ْدُّ ْصَيٌِ ًْٚأ اًشْيَخ ًُْمَيٍَْف ِش ِخاا ِ َّللَّاِت ُِِٓ ْؤُي َْاَو ََِْٓٚ ،َُٖساَظ َِْشْىُيٍَْف ِش ِخاا َِ َْٛيٌْاَٚ َُٗفْي َض َِْشْىُيٍَْف ِش ِخاا َِ َْٛيٌْاَٚ . ( ٍُغِٚ يساخثٌا ٖاٚس )

Dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.”

(23)

رشع سداسلا ثيذـحلا

HADITS KEENAM BELAS

Larangan Marah ِ يِثٌٍَِّٕ َياَل ًلاُظَس ََّْأ َُْٕٗػ َُّللَّا َي ِضَس َجَشْيَشُ٘ يِتَأ َْٓػ ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص : ، ْيِٕ ِصَْٚأ َياَل : ْة َضْغَذ َلا َياَل ،اًساَشِِ َدَّدَشَف : ْة َضْغَذ َلا . ( يساخثٌا ٖاٚس )

Dari Abu Hurairah y;

”Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi a;

”Berilah wasiat kepadaku.” Maka Nabi a bersabda;

“Janganlah engkau marah.” Maka diulanginya (permintaan tersebut) beberapa kali. Beliau (tetap) bersabda; “Janganlah engkau marah.”

(24)

رشع عباسلا ثيذــحلا

HADITS KETUJUH BELAS

Lemah Lembut dan Berbuat Baik

َْٓػ َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس ٍطَْٚأ ِْٓتا ِداَّذ َش ٍَْٝؼَي يِتَأ َْٓػ َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص َِّللَّا ِيْٛ ُعَس : َةَرَو ََّللَّا َِّْإ َحٍَْرِمٌْا إُٛ ِغ ْؼَأَف ُُْرٍَْرَل اَرِئَف ،ٍء ْي َش ِ ًُو ٍََٝػ َْا َغْؼِلإْا َُٗذَشْف َش ُُْوُذَؼَأ َّذ ِؽُيٌَْٚ َحَؽْتِ زٌا إُٛ ِغْؼَأَف ُُْرْؽَتَر اَرِإَٚ َُٗرَؽْيِتَر ْغِشُيٌَْٚ . ( ٍُغِ ٖاٚس )

Dari Abu Ya‟la, Syaddad bin Aus y, dari Rasulullah a

beliau bersabda;

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku baik pada segala hal. Jika engkau membunuh, hendaklah membunuh dengan cara yang baik. Jika engkau menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah seorang menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.”

(25)

رشع نماثلا ثيذــحلا

HADITS KEDELAPAN BELAS

Taqwa dan Akhlak yang Mulia

َِّْٓؼَّشٌا ِذْثَػ يِتَأَٚ َجَدإَُظ ِْٓت ْبُذُْٕظ سَر يِتَأ َْٓػ ٍَّٝ َص ِ َّللَّا ِي ْٛ ُعَس َْٓػ إََُّْٙػ ُضٌََُٗا َي ِضَس ًٍَثَظ ْٓت راَؼُِ َياَل ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا : ِغِثْذَأَٚ ، َدُْٕو اَُّصْيَؼ ََّللَّا ِكَّذِا ٍٓ َغَؼ ٍكٍُُخِت َطإٌَّا ِكٌِاَخَٚ ،اَُٙؽَّْذ َحَٕ َغَؽٌْا َحَ ِ ي َّغٌا . ( ػيؽص ٓغؼ سيذؼ يالٚ يزِشرٌا ٖاٚس )

Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu „Abdurrahman, Mu‟adz bin Jabal c, dari Rasulullah

n, beliau bersabda;

“Bertaqwalah kepada Allah dimana pun engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, niscaya akan menghapuskannya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”

(HR. Tirmidzi Juz 4 : 1987, ia berkata, hadits ini Hasan Shahih)

(26)

ششػ غعارٌا سيذــؽٌا

HADITS KESEMBILAN BELAS

Penjagaan Allah إََُّْٙػ ُ َّللَّا َي ِضَس ٍطاَّثَػ ِْٓت َِّللَّا ِذْثَػ ِطاَّثَؼٌْا يِتَأ َْٓػ َياَل : ،اًِ َْٛي ٍََُّ َعَٚ ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص ِ يِثٌَّٕا َفٍَْخ ُدُْٕو َياَمَف : ٍخاٍََِّو َهُِّ ٍَػُأ يِ ِٔإ ََُلاُغ اَي : ََّللَّا ِظَفْؼِا َدٌَْأ َع اَرِإ ، َهَ٘اَعُذ ُٖ ْذِعَذ ََّللَّا ِظَفْؼِا ، َهْظَفْؽَي ََّْأ ٍَُْْػاَٚ ،َِّللَّاِت ِْٓؼَر ْعاَف َدَْٕؼَر ْعا اَرِإَٚ ََّللَّا ِيَأ ْعاَف ٌَُْ ٍء ْيَشِت َنُْٛؼَفَْٕي َْْأ ٍََٝػ ْدَؼََّرْظا ٌَْٛ َحَُِّلأْا ا ُْٛؼََّرْظا ِِْإَٚ ، َهٌَ ُ َّللَّا َُٗثَرَو ْذَل ٍء ْيَشِت َّلاِإ َنُْٛؼَفَْٕي ْذَل ٍء ْيَشِت َّلاِإ َنُّْٚش ُضَي ٌَُْ ٍء ْيَشِت َنُّْٚش ُضَي َْْأ ٍََٝػ ِفُؽ ُّصٌا ِدَّفَظَٚ ََُلاْلَلأْا ِدَؼِفُس ، َهْيٍََػ ُ َّللَّا َُٗثَرَو . ( يالٚ يزِشرٌا ٖاٚس : ػيؽص ٓغؼ سيذؼ )

(27)

يزِشرٌا شيغ حياٚس يفٚ : ِءا َخَّشٌا يِف َِّللَّا ٌَِٝإ ْفَّشَؼَذ ، َهَِاََِأ ُْٖذِعَذ ََّللَّا ِظَفْؼِا ُْٓىَي ٌَُْ َنَأَطْخَأ اَِ ََّْأ ٍَُْْػاَٚ ،ِجَّذ ِ شٌا يِف َهْفِشْؼَي ََّْأ ٍَُْْػاَٚ ، َهَ ِطْخُيٌِ ُْٓىَي ٌَُْ َهَتا َصَأ اََِٚ ، َهَثْي ِصُيٌِ َغَِ ََّْأَٚ ِبْشَىٌْا َغَِ َضَشَفٌْا ََّْأَٚ ،ِشْث َّصٌا َغَِ َش ْصٌَّٕا اًش ْغُي ِش ْغُؼٌْا .

Dari Abul „Abbas, „Abdullah bin „Abbas p, ia berkata, Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi a, lalu beliau bersabda;

”Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Jika kamu minta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu manfaat, (maka) engkau tidak akan mendapatkan manfaat, kecuali apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Seandainya mereka berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, (maka) tidak akan membahayakanmu, kecuali apa yang telah Allah tetapkan atasmu. Telah diangkat pena dan telah kering lembaran-lembaran (takdir).”

(28)

Dalam riwayat selain Tirmidzi :

“Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Ingatlah Allah di waktu lapang (senang), niscaya Allah akan mengingatmu di waktu sempit (susah). Ketahuilah bahwa apa yang (ditetapkan) tidak menimpamu, maka tidak akan menimpamu. Dan apa yang (ditetapkan) menimpamu, maka tidak akan meleset darimu. Ketahuilah sesungguhnya pertolongan bersama kesabaran. Sesungguhnya kesenangan bersama kesusahan. Dan sesungguhnya bersama kesulitan (ada) kemudahan.”

(29)

نورشعلا ثيذــحلا

HADITS KEDUA PULUH

Malu dan Iman

يِس ْذَثٌْا يِسا َصَْٔ ْلأا ُٚشَّْػ ِْٓت َحَثْمُػ ٍدُْٛؼ ْغَِ يِتَأ َْٓػ َياَل َُْٕٗػ ُ َّللَّا َي ِضَس : ِْٗيٍََػ ُ َّللَّا ٍَّٝ َص َِّللَّا ُيْٛ ُعَس َياَل ٍََُّ َعَٚ : ،ٌَٝ ُْٚ ْلأا ِجَُّٛثٌُّٕا ََِلاَو ِِْٓ ُطإٌَّا َنَسْدَأ اَِِّّ َِّْإ َدْ ِش اَِ ْغَٕ ْصاَف ِػَر ْغَذ ٌَُْ اَرِإ . ( يساخثٌا ٖاٚس )

Dari Abu Mas‟ud, „Uqbah bin „Amr Al-Anshari Al-Badri y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

“Sesungguhnya diantara yang didapatkan (oleh) manusia dari kalimat kenabian yang pertama ialah; Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu.”

(30)

MARAJI’

1. Al-Arba’in An-Nawawiyyah, Abu Zakariya Yahya bin Syarif An-Nawawi.

2. Al-Jami’ush Shahih, Muhammad bin Ismai‟l

Al-Bukhari.

3. Al-Jami’ush Shahih Sunanut Tirmidzi, Muhammad bin Isa At-Tirmidzi.

4. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi. 5. Sunan An-Nasa’i, Ahmad bin Syu‟aib An-Nasa‟i.

6. Sunan Ibnu Majah, Muhammad bin Yazid bin Majah Al-Qazwaini.

Referensi

Dokumen terkait

Beritahukan kepadaku tentang Islam.” menjawab, ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya

“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)

Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran.

J U I Artinya: 'hpabila seseorang bersaksi secara jujur iari hatinya bahwa tiada sesembahan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, maka orang

diwajibkan. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah Subhanahu wa ta’alla Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya,

Demi Allah, Dzat Yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kalian yang dahulunya selalu mengerjakan amalan penghuni Surga

" Barangsiapa bersyahadat (bersaksi) bahwa tiada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang” “Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Utusan Alloh” “Kami rela bahwa Allah